Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghifary Dendadipura
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis keseluruhan profitabilitas Telstra Corporation Limited dalam hal penilaian sahamnya. Laporan ini juga akan membahas analisis keuangan dan penilaian Telstra Corporation Limited berdasarkan laporan keuangan 3 tahun sebelumnya. Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan (yaitu profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas), penilaian saham, dan analisis sensitivitas akan dijelaskan lebih lanjut dalam laporan ini. Keputusan investasi untuk melakukan investasi lebih lanjut di perusahaan tersebut juga akan dibahas.

The aim of this report is to analyse the overall profitability of Telstra Corporation Limited in terms of its stock valuation. This report further discusses the financial analysis and valuation of Telstra Corporation Limited based on a 3-year financial report. Research related to financial ratios (i.e. profitability, solvency, and liquidity), stock valuation, and sensitivity analysis are mentioned further in this report. Overall investment decision on whether to further invest in the aforementioned company will also be discussed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Terkelin Maringan Surbakti
"Penting untuk memahami nilai intrinsik aset keuangan tertentu, terutama dalam konteks sebagai pertimbangan yang berpengaruh bagi proses pengambilan keputusan investor. Oleh karena itu, laporan ini akan mengevaluasi potensi investasi salah satu perusahaan terbesar di Australia, The Woolworths Group. Laporan tersebut dibuat berdasarkan analisis dan penilaian keuangan perusahaan dari 5 tahun terakhir laporan tahunan yang tersedia.

Understanding the specific financial asset's intrinsic value is important, especially in the context as an influential consideration for the investor decision-making process. Therefore, this report will evaluate the investment potential of one of the biggest company in Australia, The Woolworths Group. The report is made based on the company's financial analysis and valuation from the last 5 years of annual reports available."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Ciptaningrum
"ABSTRAK
Laporan ini fokus mengeksplorasi analisis keuangan dan dua metode yang berbeda dari valuasi untuk memahami valuasi ARB Corporation dalam bisnis otomotif dengan menggunakan asumsi empiris. ARB adalah produsen terkemuka dan distributor 4 x 4 aksesoris di Australia, yang memiliki dominan pasar di Australia dan beberapa cabang di negara lain. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan akan dibahas dalam laporan ini yang nantinya akan digunakan untuk asumsi dalam valuasi. Dalam menganalisis valuasi, laporan ini akan mempertimbangkan 2 dua metode perhitungan valuasi yang berbeda, valuasi DCF dan multiple valuation. Dari perhitungan tersebut kami akan mempertimbangkan metode valuasi mana yang menguntungkan bagi perusahaan untuk pertimbangan nilai IPO mereka. Komponen yang paling penting dalam analisis ini adalah PDB tingkat pertumbuhan terminal, WACC dan Beta. Dari laporan ini menunjukkan multiple valuasi lebih cocok untuk perusahaan karena mempertimbangkan perusahaan lain dalam pasar otomotif dibandingkan DCF valuasi yang menggunakan asumsi bias .

ABSTRACT
This report is focused with exploring financial analysis and two different method of valuation in order to understand ARB Corporation value in automotive manufacture business by using empirical assumption. ARB is the leading manufacturer and distributor of 4 x 4 accessories in Australia, which has dominant market in Australia and few store branches in other country. Internal and external factor which affect company performance will be discussed in this report which later will be used for assumption in valuation. In analyzing valuation, this report will consider 2 two different calculation valuation method, DCF Valuation and multiple valuation. From the calculation we will consider which valuation method is profitable for company to use for their IPO value consideration. The most important component for this analysis is GDP terminal growth rate, WACC and Beta in. Findings of this report indicates multiple valuation is more suitable for company since it is consider their competitor in the market rather than DCF Valuation which use assumption that can be bias."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Cahyani
"Macquarie Group Limited adalah salah satu pemimpin di industri keuangan di Australia. Layanan Perbankan dan Keuangan Macquarie adalah kategori yang memakai teknologi yang paling terdepan di antara empat kategori layanan yang ditawarkan. Mengacu pada analisis lima kekuatan Porter, klien dan pemasok memiliki kekuatan tawar-menawar yang sedang, ancaman akan pemain baru dan pengganti tergolong lemah, dan kompetisi di industri keuangan dan perbankan tergolong tinggi. Dari empat tipe strategi bersaing Porter, Layanan Perbankan dan Keuangan Macquarie dapat dikategorikan ke dalam strategi diferensiasi terfokus. Dengan menggunakan berbagai sistem informasi yang mengintegrasi seluruh data ke dalam core banking open platform, persetujuan kredit pemilikan rumah dapat diproses dengan lebih cepat karena klien dapat memasukan data mereka sendiri dan broker dapat mengakses informasi secara real time. Selain itu, system core banking open platform dapat membantu dalam membuat keputusan operasional yang lebih baik dalam waktu dekat, meningkatkan kepuasan klien dalam jangka menengah, dan fokus ke bisnis inti serta mempersingkat proses layanan dalam jangka panjang. Mengadopsi sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan dalam banyak level akan membantu Layanan Perbankan dan Keuangan Macquarie mempertahankan strategi kompetitifnya dengan mempertahankan klien yang loyal dan memiliki high net worth.

Macquarie Group Limited (MGL) is one of the leading financial services providers in Australia. Its Banking and Financial Services (BFS) is the most technologically advanced amongst the four categories of services offered. Referring to Porter's five competitive forces, BFS's customers and suppliers bargaining power are moderate, the threats of new entry and substitutes are weak, and the competition is strong. Out of Porter's four types of competitive strategies, BFS’s strategy fits best into the focused differentiation strategy. Using various information systems which integrate its data into the core banking open platform, more timely home loan processing is possible because clients can easily input their own data and the information can be accessed by mortgage brokers in real time. Other than that, the core banking open platform helps BFS to make better operational decisions in the short run, improve clients' experiences in the medium run, and to focus on its core business and streamline its services in the long run. Adopting an information system which supports multi- level decisions will help BFS maintain its competitive strategy by retaining its loyal, high- net-worth customers."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arlia Syarifah Sadikin
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham. Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap kelompok sebaya. Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata kelompok sebaya. Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company's cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB's equity value per share overvalued by 7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB's value is overvalued relative to its peer group.However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company's multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average. This over valuation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meriska Nofianti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pembubaran suatu Perseroan Terbatas dengan cara
Penetapan Pengadilan Negeri, yang mengangkat contoh kasus pembubaran PT.
Nichias Leakless Telison Gasket Manufacturing. Pembubaran ini terjadi akibat
perbedaan pendapat antara pemegang saham secara terus menerus sehingga
membuat PT. Nichias Leakless Telison Gasket Manufacturing tidak dapat
menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas sampai batas waktu yang ditentukan. Dengan
menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tesis ini mengkaji mengenai
bagaimanakah mekanisme penyelesaian perbedaan pendapat antara para
pemegang saham untuk membubarkan PT menurut Undang-undang No. 40 Tahun
2007 dan apakah Penetapan Majelis Hakim telah sesuai dengan Undang-undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar PT. Nichias
Leakless Telison Gasket Manufacturing. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, mekanisme penyelesaian perbedaan pendapat antara pemegang saham
harus dilakukan secara musyawarah mufakat terlebih dahulu dan apabila tidak
berhasil, maka mekanisme selanjutnya adalah menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham atau mengedarkan circular letter kepada para pemegang saham,
sebelum akhirnya mengajukan pembubaran Perseroan Terbatas kepada Pengadilan
Negeri. Adapun mengenai Penetapan Majelis Hakim dalam pembubaran PT.
Nichias Leakless Telison Gasket Manufacturing adalah tidak tepat karena
beberapa alasan, yaitu ketidakcermatan Majelis Hakim dalam memahami
ketentuan hukum yang terdapat dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, tidak memuat alasan dan dasar penetapan yang
lengkap, dan kekurangcermatan dari Majelis Hakim dalam menganalisis dalildalil
yang diajukan oleh Pemohon.

Abstract
The thesis discusses about the dissolution of Limited Liability Company by
District Court Order, which related to the dissolution case of PT. Nichias Leakless
Telison Gasket Manufacturing. The dissolution occurs due to the different opinion
amongs shareholders which happened continously and made PT. Nichias Leakless
Telison Gasket Manufacturing unable to adjust its Article of Association with
Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. By using
normative juridical research method, this thesis discuss regarding how the
mechanism to solve the different opinion amongs shareholders to dissolve the
Company according to the Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability
Company and whether the Court Order of Tangerang District Court has satisfy the
Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and Article of
Association of PT. Nichias Leakless Telison Gasket Manufacturing. Based on the
analysis which done, the mechanism to solve the different opinion amongs
shareholders to dissolve the Company is by discussion first and if its not achieved,
then the next mechanism is by holding a General Meeting of Shareholders or by
circulating the circular letter to all shareholders, before giving the application of
company?s dissolution to the District Court. While regarding the Court Order of
Tangerang District Coust in the dissolution of PT. Nichias Leakless Telison
Gasket Manufacturing is not correct due to the negligence from the Board of
Judge in understanding the Law Number 40 Year 2007 regarding Limited
Liability Company, not mention the complete reason of stipulation, and the
negligence of the Board of Judge to analyze the reasons which given by the
Plaintiff."
2012
T31020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Diva Syaharani
"Propel Funeral Service (Propel) adalah penyedia layanan perawatan kematian terkemuka di Australia dan Selandia Baru. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan komprehensif termasuk pemakaman, kremasi, penguburan, dan memorialisasi. Didirikan pada akhir 1800-an, Propel telah tumbuh menjadi entitas terbesar kedua di sektor ini dengan melakukan lebih dari 18.000 layanan pemakaman pada tahun 2023 yang meningkat sebesar 9% dari tahun sebelumnya. Perusahaan ini telah mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 16%, didorong oleh investasi strategis dalam ekspansi layanan, manajemen jaringan, dan akuisisi, yang sejalan dengan perkiraan peningkatan angka kematian akibat populasi yang menua. Meskipun mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan, Propel melaporkan arus kas bebas  negatif untuk FY23, yang terutama disebabkan oleh investasi besar dalam akuisisi dan properti. Strategi keuangan Propel mencakup penggunaan utang dan potensi pendanaan ekuitas untuk mengatasi defisit arus kas bebas, serta mempertahankan hubungan yang kuat dengan komunitas lokal sebagai keunggulan kompetitif. Selain itu, perusahaan ini memiliki posisi yang baik untuk memanfaatkan fragmentasi pasar, dengan rencana untuk akuisisi lebih lanjut di sektor yang didominasi oleh bisnis kecil dan keluarga. Praktik akuntansi Propel menunjukkan fokus pada pelaporan biaya berdasarkan sifatnya, yang sesuai dengan standar AASB. Analisis keuangan ini menyoroti pentingnya evaluasi pasar yang berkelanjutan dan penyesuaian strategis untuk memastikan nilai pemegang saham, terutama mengingat ketidakpastian asumsi pertumbuhan yang dapat memengaruhi harga saham. Harga pasar saat ini melebihi nilai yang dihitung, sehingga harga jual saham Propel dapat menguntungkan perusahaan, meskipun dengan ketidakpastian terkait kinerja dan kondisi pasar di masa depan.
Propel Funeral Service (Propel) is a leading provider of death care services in Australia and New Zealand, offering a comprehensive range of offerings including funeral, cremation, burial, and memorialization services. Established in the late 1800s, Propel has grown to become the second-largest entity in the sector, conducting over 18,000 funeral services in 2023—a 9% increase from the previous year. The company has achieved a 16% revenue growth, driven by strategic investments in service expansion, network management, and acquisitions, which align with the anticipated rise in death rates due to an aging population. Despite a robust revenue increase, Propel reported a negative Free Cash Flow (FCF) for FY23, attributed primarily to significant investments in acquisitions and property. Propel’s financial strategy includes leveraging debt and potential equity financing to address FCF deficits while maintaining strong relationships within local communities as a competitive advantage. Additionally, the company is well-positioned to capitalize on market fragmentation, with plans for further acquisitions in a landscape dominated by smaller, family-run businesses. Propel’s accounting practices reveal a focus on reporting expenses by nature, aligning with AASB standards, and managing contract liabilities and contingent considerations as financial obligations tied to past events. This financial analysis underscores the importance of continuous market evaluation and strategic adjustments to ensure shareholder value, particularly given uncertainties surrounding WACC and growth assumptions that could influence share pricing. The company’s current market price exceeds the calculated valuation, suggesting a potential sell recommendation, albeit with caution regarding future performance and market conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Hikma Mondina
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham.
Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar $ 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap perusahaan di bidang sama.
Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata dengan perusahaan di bidang yang sama.
Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company’s cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.
Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB’s equity value per share overvalued by $7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB’s value is overvalued relative to its peer group.
However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company’s multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average.
This overvaluation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Theresia
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis kasus penghindaran pajak dan profit shifting dengan skema transfer pricing, thin capitalization oleh Starbucks Corporation. Kasus yang dipilih dianalisis struktur penghindaran pajaknya dan dianalisis apakah upaya-upaya/aturan-aturan pajak yang ada di Indonesia saat ini dapat mencegah struktur penghindaran pajak seperti yang dilakukan oleh Starbucks Corporation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penghindaran pajak dan transfer pricing yang dilakukan oleh Starbucks Corporation dan menganalisis peraturan apa yang dapat diterapkan oleh otoritas pajak Indonesia bila kasus seperti Starbucks ini terjadi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menemukan bahwa Starbucks Corporation melakukan profit shifting dengan melakukan mark up harga kopi, thin capitalization melalui bunga pinjaman yang tinggi antar grup perusahaan, biaya royalti dan dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa kebijakan dan aturan pajak yang ada di Indonesia cukup dapat mengatasi struktur penghindaran pajak dengan skema seperti yang dilakukan oleh Starbucks Corporation namun perlu ditambahkan aturan yang mengatur tentang rate valuation royalty.

ABSTRACT
This thesis is an analysis of tax avoidance case and profit shifting Starbucks Corporation. The selected case analyzed its tax avoidance structure and analyzed whether current tax measures in Indonesia could prevent tax avoidance structures such as that of Starbucks Corporation. This study aims to analyze the structure of tax avoidance and transfer pricing conducted by Starbucks Corporation and analyze what regulations can be applied by Indonesian tax authorities if such cases occur in Indonesia. This research is a qualitative research with literature study approach. The results of the study found that Starbucks Corporation made profit shifting by marking up the price of coffee, thin capitalization through high lending rates between group companies, royalty fees and from this study resulted the conclusion that the existing tax policies and policies in Indonesia enough to overcome the structure of tax evasion with a scheme like the one done by Starbucks Corporation but it is necessary to add rules governing rate valuation royalty. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Suprayogi
"Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan berbagai langkah untuk membangun kesiapan penyelenggaraan Program Restrukturisasi Perbankan, diantaranya menyiapkan peraturan pelaksana dan kebijakan terkait proses bisnis. Namun demikian, terdapat permasalahan yang belum dapat diputuskan oleh LPS terkait dengan penyajian pelaporan keuangan Program Restrukturisasi Perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun analisis yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan penyajian pelaporan keuangan Program Restrukturisasi Perbankan. Analisis mencakup hal tentang pengguna pelaporan keuangan, asesmen keunikan transaksi keuangan, entitas pelaporan, dan standar akuntansi keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan penyusunan pelaporan keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus tunggal, dengan penggunaan teknik penyusunan eksplanasi untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa Program Restrukturisasi Perbankan memiliki pengguna laporan keuangan yang bersifat pervasif, tidak memiliki transaksi unik yang belum terdapat dasar pengaturannya dalam Standar Keuangan Akuntansi umum, dan merupakan entitas pelapor yang terpisah dari LPS yang dapat menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Dengan demikian, Program Restrukturisasi Perbankan dapat menyajikan pelaporan keuangan tujuan umum dengan menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum.

The Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) has taken various steps to build readiness for the implementation of the Banking Restructuring Program, such as preparing regulations and policies related to business processes. However, there is a problem that has not been decided by IDIC related to the presentation of the financial reporting of the Banking Restructuring Program. This study aims to compile an analysis that can be used as a basis for consideration in presenting the financial statements of the Banking Restructuring Program. The analysis includes matters concerning users of financial reporting, assessment of the uniqueness of financial transactions, reporting entities, and accounting standards that can be used to prepare financial reporting. The method used in this research uses a single case study method, with the use of explanation-building techniques to analyze the data. The results of the analysis show that the Banking Restructuring Program has pervasive users of financial statements, does not have unique transactions that have not been regulated in general accounting standards, and is a separate reporting entity from the Indonesia Deposit Insurance Corporation that can use the going concern assumption. Thus, the Banking Restructuring Program can present general purpose financial reporting using generally accepted accounting standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>