Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Mariha
"A vegetarian diet is believed to prevent hypertension. This study aims to identify the impact of vegetarian diets, including fat, salt, potassium, and body mass index (BMI), on hypertension. Data was taken by systematic random sampling method from 173 vegetarians and analyzed using chisquare. The result showed that there is no significant association between the intake of fat, sodium, and potassium with hypertension in vegetarians (p> 0.05). However, there is a significant relationship between BMI with the incidence of hypertension (p= 0.025), where overweight respondents are 3.837 more likely to have hypertension (OR 3.837; 95% CI= 1,256 11,721). It implies that vegetarians tend to have a safe intake of fat, salt, and potassium, and therefore, this condition prevents hypertension. Thus, health promotion about the selection of sources of fat, regulation of salt, potassium intake, and weight management will be beneficial for vegetarians in preventing hypertension."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
610 JKI 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Gabe
"Pengaruh dari media sosial serta permasalahan terkait penampilan dan citra tubuh yang dialami remaja putri membuat mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk mendapatkan berat badan ideal serta penampilan diri yang menarik dengan cara yang mudah dan cepat (fad diets). Namun, umumnya fad diets tidak didasari oleh dasar ilmiah yang jelas (pseudoscientif) sehingga keamanannya tidak terjamin dan dapat menyebabkan masalah gizi seperti malnutrisi dan anemia yang dapat mengarah ke status gizi serta prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan informasi fad diets di media sosial dan faktor lainnya terhadap perilaku diet mahasiswa fakultas non kesehatan di Universitas Indonesia pada tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional melibatkan 175 responden dari mahasiswa fakultas non-kesehatan Universitas Indonesia semester 2 dan 4. Data diambil dengan pengisian kuesioner online dan diolah menjadi analisis data univariat, bivariat, dan multivariat berupa uji Chi Square dan uji Regresi Logistik Ganda yang dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 74,3% responden pernah atau sedang melakukan upaya penurunan berat badan dengan metode fad diets. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa jenis kelamin, citra tubuh, dorongan diet dari keluarga, dorongan diet dari teman sebaya, frekuensi paparan infromasi fad diets di media sosial, serta pengaruh paparan informasi fad diets di media sosial secara signifikan berhubungan dengan perilaku fad diets. Variabel citra tubuh merupakan faktor dominan dari perilaku fad diets dengan OR sebesar 9,6 setelah dikontrol dengan variabel frekuensi paparan informasi fad diets di media sosial sebagai variabel perancu.

The influence of social media and problems related to appearance and body image experienced by young women make them have a strong desire to get ideal body weight and attractive appearance in an easy and fast way (fad diets). However, generally, fad diets are not based on a clear scientific basis (pseudoscientific) so their safety is not guaranteed. It can cause nutritional problems such as malnutrition and anemia that can lead to nutritional status and learning achievement. This study aimed to determine the relationship between exposure to fad diets information on social media and other factors on the dietary behavior of non-health faculty students at the University of Indonesia in 2022. The research design used was cross-sectional involving 175 respondents from non-health faculty students at the University of Indonesia. semesters 2 and 4. The data were taken by filling out online questionnaires and processed into univariate, bivariate, and multivariate data analysis in the form of Chi Square test and Multiple Logistics Regression test which were carried out using SPSS software. The results showed that 74.3% of respondents had or are currently trying to lose weight using the fad diet method. The results of the bivariate analysis stated that gender, body image, dietary encouragement from family, dietary encouragement from peers, frequency of exposure to fad diets information on social media, and the influence of exposure to fad diets information on social media was significantly related to fad diets behavior. Body image is the dominant factor in fad diet behavior with an OR of 9.6 after controlling for the frequency of exposure to fad diet information on social media as a confounding variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fiber is not digested or absorbed in the small intestine. The main site of action of fiber is in the colon. In
the colon, fiber will increase stool output and frequency. Increase stool water, dilute the colonic content,
reduce the toxins, bile acid, increase colonic fermentation and also stimulate probiotic growth.
Some meta-analysis of observational epidemologic and case contro studies have faund a protective
effect of dietary fiber against colon cancer that increase with intake. Therefore, the high fiber diet is healthy recommendation to prevent various gastrointestinal disorders."
The Indonesian Journal of Gastroenterology Hepatology and Digestive Endoscopy Vol. 4 (1) April 2003 : 11-13, 2003
IJGH-4-1-Apr2003-11
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mutiara Ramadhani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Persentase Lemak Tubuh (PLT) pelanggan CateringSlimGourmet pada sebelum dan sesudah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat. Variabel independen dari penelitian ini adalah status gizi (nilai BB, IMT dan PLT) pada sebelum dan sesudah penelitian. Sedangkan variabel dependen adalah pemberian diet rendah karbohidrat. Penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif primer dan sekunder. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimental dengan teknik pengembangan longitudinal. Penelitian dilaksanakan di Catering SlimGourmet, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jumlah sampel minimal adalah sejumlah 35 orang, didapatkan dengan cara purposive sampling. Sampel yang terlibat sejumlah 40 orang, yaitu seluruh pelanggan diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet. Pengambilan data menggunakan instrumen microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) versi 2, form food recall 48 jam dan alat tulis dan software komputer Nutrisurvey 2007 serta SPSS 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan BB, IMT dan PLT secara bermakna setelah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat (P<0,05) dan dipengaruhi oleh jenis kelamin dan aktivitas fisik (P<0,05). Hasil penelitian sesuai dengan Dari hasil penelitian disarankan CateringSlimGourmet dapat mengurangi pemberian karbohidrat sederhana, meningkatkan protein nabati, serat, memberikan siklus menu terhadap pelanggan, memantau kondisi kesehatan, daya terima makanan dan kebiasaan makan pelanggan terdahulu serta mengembangkan program diet lain dengan komposisi zat gizi mikro dan makro berbeda untuk menjaga kesehatan. Disarankan kepada pelanggan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan tidak terlalu lama menjalankan diet rendah karbohidrat dengan durasi maksimal enam bulan (dilanjutkan dengan diet seimbang).

This study was aimed to compare Body weight (BW), Body Mass Index (BMI) and Body Fat Percentage (BFP) changes after two weeks of low carbohydrate diet adduction in SlimGourmetCatering. The independent variable in this study was nutrition status (BW, BMI and BFP) before and after low carbohydrate diet adduction. The dependent variable was low carbohydrate adduction. This study used both primary and secondary datas. This was an experimental study that utilizes quantitatedata through measurements and interviews. This study was located at SlimGourmet Catering, KebayoranBaru, South Jakarta. The minimal number of subject; which was 35 people, was obtained by using purposive sampling calculation. There were 40 people contributed as subjects in this study, and they were all costumers of low carbohydrate diet in SlimGourmet Catering. Data was collected using instruments such as microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) version 2, 48 hours food recall form dan stationaries and computer softwares (Nutrisurvey 2007 and SPSS 16.0).
After two weeks assigned to low carbohydrate diet, subjects had significantly reduced BW, BMI and BFP (P<0,05) and the process was significantly affected by sex and physical activity (P<0,05). Researcher recommendsSlimGourmet Catering to improve their low carbohydrate diet program by reducing the amount of simple carbohydrate, add more vegetable protein, add more fiber sources, give meal schedules to clients, monitoring medical condition, dietary history of the clients, and develop other advantageous diet with different composition of macro- and micro nutrients for general health. Researcher recommends clients to increase exercise, and limit the duration of low carbohydrate diet and replace it gradually with balanced diet."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Darmawati
"Sebagian besar kematian di dunia berhubungan dengan penyakit akibat kelebihan berat badan dan kegemukan. Latihan fisik interval training menjadi alternatif untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik interval training terhadap IMT dengan menggunakan quasi experiment dan desain pre dan post group design 1-vith control group melibatkan 44 sampel perempuan dewasa dengan kelebihan berat badan dan kegemukan.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh signifikan dan mampu memberikan manfaat penurunan IMT setelah 12x latihan (p value=O,OOO). Hasil penelitian selanjutnya tidak menunjukan perubahan yang bermakna terhadap rasio pingang pinggul IWHR(p value=0,257), namun memberikan perubahan bermakna pada masingmasing komponen nilai lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Peran perawat komunitas diperlukan untuk mengimplementasikan latihan fisik interval training sebagai bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular.

Most of the deaths in the world is due to diseases associated with overweight and obesity. Interval training exercise could be alternative to solve that problem. The aim of the study was to explain the effect of interval training exercise on BMI. This research used a quasi-experimental design, pre-post with control group involved 44 samples of adult women w·ith overweight and obesity.
The results showed that interval training had a significant influence on reduction ofBMI after 12x exercises (p value=O,OOO). The second results show·ed there was no significant change in waist to hip ratio (p value = 0.257), but it gave meaningful changes in each component waist circumference and hip circumference. Community nurses may consider to implement interval training exercise as part of non-communicable disease prevention program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Martina Siboe
"ABSTRAK
Latar belakang: Prevalens obesitas anak dan remaja semakin meningkat.
Obesitas merupakan masalah yang penting karena dianggap sebagai salah satu
faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, resistensi insulin, diabetes
mellitus tipe 2 (DMT2), hipertensi, dan stroke. Diperkirakan 80% anak yang
mengalami obesitas akan terus mengalami kondisi tersebut pada saat dewasa.
Sebelum anak mencapai pubertas, intervensi dini pada diet dan aktivitas fisis
sangat penting sebagai tata laksana obesitas anak.
Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi diet dan aktivitas fisis terhadap indeks
massa tubuh (IMT), asupan makan, aktivitas fisis, dan kebugaran pada anak obes
usia 6-9 tahun.
Metode: Penelitian ini menggunakan uji pre dan pasca-intervensi pada murid SD
usia 6-9 tahun di SD Marsudirini dan SD Melania Jakarta pada bulan SeptemberDesember
2015. Intervensi
diet
berupa
analisis
dan
edukasi
diet
pada
subyek
dan
orangtua.
Intervensi
aktivitas
fisis
diberikan
sebanyak
3 kali
60 menit
per
minggu
selama
12
minggu
dengan
intensitas
sedang
vigorous.
Pengukuran tingkat
aktivitas fisis menggunakan Physical Activity Questionnaire (PAQ-C).
Pengambilan data dilakukan pada awal dan akhir penelitian dengan penambahan
data IMT pada pertengahan penelitian.
Hasil: 25 subyek ikut serta pada awal penelitian, 23 subyek menyelesaikan
penelitian. Pada akhir intevensi, terdapat hasil yang bermakna pada penurunan
IMT -1.16 kg/m
2
(p<0,001), asupan makan -772,58 kkal (p<0,001), dan
peningkatan 3 komponen tes kebugaran (lari 30 m, loncat vertikal, and baring
duduk). Sebelas subyek mengalami penurunan IMT sehingga mencapai status
nutrisi gizi lebih. Terdapat peningkatan nilai PAQ-C 0,15, namun peningkatan ini
tidak bermakna. Tidak terdapat korelasi antara penurunan IMT dengan kehadiran
latihan fisis dan penurunan asupan makan subyek.
Simpulan : Intervensi diet dan aktivitas fisis selama 12 minggu pada anak obes
usia 6-9 tahun menyebabkan penurunan IMT, asupan makan, dan peningkatan
kebugaran. Hasil ini menunjukkan pentingnya multidisiplin ilmu dalam tata laksana anak dengan obesitas.
ABSTRACT Background: The prevalence of obesity among children and adolescents has
dramatically increased. Obesity is considered as risk factor for cardiovascular
disease and associated with comorbid conditions such as insulin resistance, type 2
diabetes mellitus, hypertension and stroke. It has been observed that 80% of obese
adolescents will persist into adulthood. Early dietary and physical activity
intervention of childhood obesity is mandated before reaching puberty.
Objective: To examine the effects of 12-week dietary and physical activity
intervention on body mass index (BMI), dietary intake, physical activity, and
fitness in 6-9 years old obese children.
Methods: In this one group pre and post test design, 25 obese children were
subjected to 12-weeks dietary and physical activity intervention. All children were
between 6-9 years old and attending primary education in SD Marsudirini I and
SD Melania III. Dietary intervention were given in the form of dietary analysis
and education 4 times with 1 month interval. Physical activity intervention were
given 3 times weekly (60 minutes duration) with moderate to vigorous exercise
intensity. Measurement of physical activity was done using Physical Activity
Questionnaire (PAQ-C). Data collection were done at intial and final time of
intervention with additional of BMI on mid time of intervention.
Results: From 25 observed subjects, 23 subjects completed the program. There
were significant reduction in BMI -1.16 kg/m
2
(p<0,001), dietary intake -772,58
kkal (p<0,001), and improvement of 3 components of fitness test (30 m sprint,
vertical jump, and sit-up). Eleven subjects managed to reach BMI level for
overweight nutritional status. There was an increase in PAQ-C level 0.15
(p=0,389). However, there was no correlation between decrease dietary intake or
exercise attendance with the decrease of BMI.
Conclusions: Our data demonstrate beneficial effects of a combined dietary and
physical activity intervention among 6-9 years old obese children. These results
highlight the importance of multidisciplinary programs for the treatment of childhood obesity.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Arfiananda
"ABSTRAK
Obesitas mulai muncul sebagai masalah yang serius di seluruh dunia, keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit, diantaranya adalah DM Tipe 2, Penyakit Jantung Koroner, dan dislipidemia. Obesitas dapat terjadi di semua kalangan. Faktor yang mempengaruhi obesitas diantaranya genetik, pola makan, aktivitas fisik, dan stres. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami obesitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dan perubahan status gizi pada mahasiswa FKUI tahun pertama. Desain penelitian ini menggunakan kohort retrospektif. Sampel merupakan mahasiswa FKUI tahun pertama tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dilakukan di RIK UI di awal tahun ajaran Mei atau Juli 2018 dan di akhir tahun ajaran Mei 2019. Pola makan diukur menggunakan kuesioner AFHC yang diisi oleh responden. Didapatkan rerata perubahan berat badan sebesar 0,43 kg (p 0,012), rerata perubahan tinggi badan sebesar 0,0031 m (p<0,01), dan median perubahan IMT sebesar 0,2 (p 0,346). Tidak ada hubungan antara skor AFHC dengan IMT (P=0,233). Tidak ditemukan perubahan IMT di awal dan di akhir tahun ajaran pada mahasiswa FKUI tahun pertama. Tidak ada hubungan antara pola makan yang dinilai dengan skor AFHC dengan perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa FKUI tahun pertama.

ABSTRACT
Obesity is starting to emerge as a serious problem throughout the world. Obesity leads to higher risk of several diseases, such as type 2 DM, coronary heart disease, and dyslipidemia. Factors affecting obesity include genetic, diet, physical activity and stress. Medical students are at high risk of obesity. The purpose of this study was to determine the relationship of dietary habit and changes of BMI in the first-year medical students of FMUI. This study is a retrospective cohort. Its subjects are medical students in the first year of the 2018/2019. The study was conducted at RIK UI at the beginning of the school year in May or July 2018 and at the end of the school year in May 2019. Dietary habit was measured using the AFHC questionnaire. There was an increase of 0.43 kg (p 0.012) change of body weight average, an increase of 0.0031 m (p <0.01) change of height average, and an increase of 0.2 (p 0.346) change of BMI median. There was no relationship between AFHC scores and BMI changes (P = 0.233). There were no changes in BMI at the beginning and at the end of the school year. There was no correlation of dietary pattern by AFHC score and changes of BMI."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkya Wida Pradini
"Kebugaran kardiorespiratori rendah berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Kebugaran kardiorespiratori pekerja masih rendah. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan status kebugaran kardiorespiratori berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), Persen Lemak Tubuh (PLT), asupan gizi, aktivitas fisik, status merokok, dan kualitas tidur melalui Tes bangku 3 menit YMCA. Penelitian dilakukan pada karyawan PT Pos Indonesia Regional IV Jakarta pada April 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel 124 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 44,4% karyawan tergolong tidak bugar. Uji chi square dan uji T-independent digunakan dalam analisis penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa IMT, PLT, asupan gizi energi, karbohidrat, dan zat besi/Fe memiliki perbedaan bermakna dengan kebugaran kardiorespiratori. Berdasarkan hasil tersebut, karyawan disarankan untuk memantau IMT dan PLT secara berkala, meningkatkan aktivitas fisik, dan pola makan gizi seimbang.

Low cardiorespiratory fitness is associated with the risk of cardiovascular disease and hypertension. Cardiorespiratory fitness in workers is still low. This research aims to determine the difference in cardiorespiratory fitness status based on the Body Mass Index (BMI), body fat percentage, dietary intake, physical activity, smoking status, and quality of sleep. Cardiorespiratory fitness is measured by YMCA 3 minutes Step Test. The research was conducted on the employees of PT Pos Indonesia Regional IV Jakarta in April 2016. Study design that used in this research is cross sectional in 124 employees.
The results showed 44.4% of employees are classified as unfit. Chi-square and T-independent test are used in analysis. The analysis showed that BMI, body fat percentage, dietary intake of energy, carbohydrates, and iron give significant differences to cardiorespiratory fitness. Based on these results, employees are advised to monitor BMI and body fat regularly, increasing physical activity, and nutrition balanced diet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hasanah
"Pergeseran pola makan memiliki peran penting terhadap peningkatan penyakit kronis pada masyarakat. Namun, informasi mengenai apa yang orang makan saat ini sebagai suatu diet kompleks berdasarkan pedoman yang ada masih kurang.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kualitas diet dan persentase lemak tubuh sebagai faktor risiko dari banyak penyakit kronis pada orang dewasa di Jakarta Timur. Studi potong lintang ini adalah bagian dari studi human nutrition research center (HNRC) yang merekrut 152 orang dewasa sehat dengan menggunakan multistage cluster sampling pada lima kecamatan di Jakarta Timur. Kualitas diet diukur dengan menggunakan skor AHEI-2010 yang
diperoleh dari perhitungan recall 2 hari 24-hour recall. Persentase lemak tubuh
diukur menggunakan air displacement plethysmograph (BodPod®). Karakteristik subjek dinilai menggunakan kuesioner terstruktur. Selain itu, aktivitas fisik dinilai menggunakan international physical activity questionnaire-short form. Hubungan
antara kualitas makanan dan persentase lemak tubuh dianalisis menggunakan multiple linear regression. Mayoritas subjek adalah perempuan (52.6%) dan sebagian besar adalah dewasa muda (46.1%). Nilai rata-rata AHEI-2010 adalah
46.1±9.1. Median dari persentase lemak tubuh adalah 35.4 (23.8, 41.9) dan prevalensi orang dewasa yang mengalami obesitas adalah 64.5%. Tidak ada hubungan yang ditemukan antara skor AHEI-2010 dan persentase lemak tubuh (β -0.002, p = 0.980) setelah dilakukan penyesuaian terhadap jenis kelamin, status pernikahan, aktivitas fisik dan asupan energi. Kualitas makanan orang dewasa Indonesia tidak terkait dengan persentase lemak tubuh. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas diet yang dinilai dengan menggunakan AHEI-2010 mungkin tidak
cukup sensitif untuk memprediksi lemak tubuh orang dewasa Indonesia, karena konsumsi dari tiap komponennya yang kurang bervariasi
Dietary shifted plays an important role to the increased of chronic disease among population. However, information on what people eating as a complex diet according to the dietary guideline was lacking. This study aims to assess an association between diet quality and body fat percentage (%BF) as risk factor of
chronic diseases among adult in East Jakarta. This cross sectional study is part of human nutrition research center (HNRC) study which recruited 152 healthy adults
by using multistage cluster sampling in five sub districts of East Jakarta. Diet quality indicated by AHEI-2010 score was obtained from a calculation of two-
times 24 hour recall. While, %BF was measured using air displacement plethysmograph (BodPod). General characteristics were assessed using
structured questionnaire. Moreover, physical activity (PA) was assessed using international physical activity questionnaire-short form. The association between diet quality and body fat percent was analyzed using multiple linear regression. The majority of subjects are women (52.6%) and mostly are young adult (46.1%).
The mean score of AHEI-2010 was 46.1 (9.1). The median %BF was 35.4 (23.8,
41.9) and prevalence of adults who obese was 64.5%. There was no association found between AHEI-2010 score and %BF (β -0.002, p=0.980) after adjustment for sex, marital status, PA and energy intake. Dietary quality of Indonesian adults was not associated with body fat percentage. These findings suggest that diet quality indicated by AHEI-2010 might not sensitive enough to predict body fat of
Indonesian adults, as the consumption of its components was less varied
"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Greer, Rita
London: Thorsons, 1993
641.563 2 GRE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>