Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dzulfikar Ahmad Furqon
"Manajemen persediaan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan manajemen persediaan yang teratur sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat mengatur ketersediaan produknya, sehingga produksi dan penjualan produknya dapat dilakukan dengan lancar dan tidak terhambat oleh kekurangan persediaan. Penerapan sistem kebijakan continuous review dapat membantu perusahaan dalam mengatur persediaanya melalui ukuran lot pemesanan barang dan titik pemesanan kembali. Sehingga pengadaan persediaan dapat berjalan dengan lancar. LMM merupakan jaringan retail dengan konsep wholesale yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, dan barang lainnya. LMM tidak memiliki data historis penjualan. Sehingga peramalan dan pemesanan barang masih berdasarkan expert judgement dan intuisi dari manajemen mereka. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kekurangan dan kelebihan pada inventori yang menyebabkan besarnya total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh toko. Dari permasalahan tersebut, kebijakan persediaan dikembangkan dengan menggunakan sistem continuous review (s,S) untuk kategori produk A dan sistem continuous review (s,Q) untuk kategori produk B dan C. Hasil dari penelitiaan ini akan didaptkan ukuran lot pemesanan, reorder point, dan safety stock. Dengan menggunakan metode continuous review review (s,S) didapatkan penghematan total biaya persediaan sebesar 66% dan dengan metode continuous reivew (s,Q) didapatkan penghematan total biaya persediaan sebesar 53%.

Inventory management is a very important factor in running a business. Therefore, a steady inventory management policy is needed so that the company can regulate the availability of its products, so that the production and sale of its products can be carried out smoothly and isnt hampered by the lack of inventory. The implementation of a continuous review policy system can help companies manage their supplies through the lot size of goods ordered and the reorder point. So that the inventory procurement can run smoothly. LMM is a retail network with a wholesale concept that sells a variety of food ingredients, clothing, and other goods. LMM currently does not have historical sales data. So forecasting and ordering of goods is still based on expert judgment and intuition from their management. This causes the shortage and excess inventory which causes the total inventory cost incurred by the store. From these problems, an inventory policy was developed using a continuous review system (s, S) for product category A and a continuous review system (s, Q) for product categories B and C. The results of this research will get the order lot size, reorder point, and safety stock. By using the continuous review (s, S) method, a total inventory cost savings of 66% is obtained and with the continuous review (s,Q) method, a total inventory cost savings of 53% is obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indesta Aulia Hendra Putri
"Salah satu industri di bidang ritel yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat adalah perusahaan di bidang mainan anak. PT. XYZ menjadi salah satu pemain utama di sektor ritel mainan modern di Indonesia yang menyediakan beragam mainan edukatif bagi anak-anak. Pada salah satu toko PT. XYZ di Jakarta menunjukkan bahwa adanya peningkatan penjualan dari tahun 2021-2023. Namun perbandingan antara persediaan dan penjualan menunjukkan bahwa total persediaan melebihi total penjualan sehingga adanya kelebihan persediaan. Berdasarkan keadaan saat ini, tidak ada ketentuan pemesanan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali dengan memperhatikan karakteristik barang, jumlah persediaan yang ada dan sedang dipesan, serta frekuensi pemesanannya. Jika total persediaan melebihi penjualan, ini menunjukkan adanya penumpukan persediaan yang tidak diinginkan. Berdasarkan studi kasus yang ada, pada riset ini dilakukan penentuan parameter persediaan untuk kondisi kelebihan persediaan yang terjadi untuk mengurangi total biaya persediaan di salah satu toko PT. XYZ. Hasil menunjukkan bahwa riset ini dapat menurunkan total biaya persediaan sebesar 76,8%. Selain terjadinya penurunan pada biaya persediaan, terjadi penurunan kuantitas dan frekuensi pemesanan barang yang diharapkan bisa meminimalisir penumpukkan persediaan.

One of the industries in the retail sector that is experiencing quite rapid growth is companies in the children's toys sector. PT. XYZ is one of the main players in the modern toy retail sector in Indonesia which provides a variety of educational toys for children. At one of the PT. XYZ’s store in Jakarta shows that there is an increase in sales from 2021-2023. However, the comparison between inventory and sales of goods in one of the PT. XYZ’s store shows that total inventory exceeds total sales so there is excess inventory. Based on the current situation, there are no ordering provisions and when is the right time to reorder by taking into account the characteristics of the goods, the amount of inventory that is and is being ordered, and the ordering frequency. If total inventory exceeds sales, this indicates overstocking or overall unwanted inventory. Based on existing case studies, in this research, inventory parameters were determined for excess inventory conditions that occurred to reduce the total inventory costs in one of PT. XYZ’s store. The results show that this research can reduce total inventory costs by 76.8%. Apart from a decrease in inventory costs, there has been a decrease in the quantity and frequency of ordering goods which is expected to minimize inventory buildup."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijana Nugraha
"Material MRO merupakan material persediaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan operasi dalam kegiatan operasional sebuah Kontraktor Migas. Pengelolaan persediaan MRO pada Kontraktor Migas dimaksudkan untuk dapat merencanakan dan mengendalikan permintaan pengadaan yang senantiasa berubah dari tahap pengadaan sampai dengan penggunanya, sehingga dapat membantu dalam menekan biaya operasi yang dikeluarkan. Pengendalian material persediaan dapat dilakukan dengan pengaturan kebijakan yang berkaitan dengan penyimpanan material persediaan seperti jumlah pemesanan, level stock atau biaya yang dinvestasikan.
Permintaan dan lead time material persediaan yang tidak menentu pada Kontraktor Migas merupakan tantangan yang harus dihadapi. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan material persediaan adalah continuous review system. Metode ini digunakan untuk memperoleh jumlah pemesanan, titik pemesanan kembali (ROP), safety stock, dan total biaya material MRO. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperoleh range terhadap jumlah pemesanan, titik pemesanan kembali, safety stock, dan total biaya material MRO.
Hasil yang diperoleh dalam kebijakan pengendalian persediaan MRO dengan continuous review system yaitu jumlah pemesanan sebanyak 565 unit, safety stock mencapai 900 unit, dan titik pemesanan kembali (ROP) mencapai 1467 unit untuk 15 jenis material persediaan. Selain itu pula, kebijakan continuous review system menurunkan total biaya persediaan sebesar 31% dari kebijakan pengendalian persediaan perusahaan.

MRO is necessary inventory to support maintenance, repair and operation in operational activity for Oil Company. MRO inventory control has purpose to plan and control uncertain demand during procurement process until its usage, so as to it can help to reduce operational cost in Oil Company. Inventory management is used to control inventory policy, such as order size quantity, stock level or cost investment.
Uncertain demand and lead time is the challenge that oil company has to encounter. Continuous review system is method in inventory management to determine inventory policy. This method is used to result order size quantity, reorder point, safety stock, and total cost. Then, those results is simulated by using Monte Carlo Simulation to obtain values range of order size quantity, reorder point, safety stock, dan MRO?s total cost.
The results of continuous review system inventory policy show 565 units order size quantity, 900 units safety stock, and 1467 units safety stock for 15 MRO materials. Moreover, continuous review system is lowering inventory total cost 31% from existing inventory policy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Kemal
"Penelitian ini membahas tentang manajemen persediaan barang MRO di Depo salah satu perusahaan transportasi berbasis rel yang baru komersil berjalan di Jakarta. Permasalahan terjadi pada masa-masa awal pengembangan dimana barang yang memiliki pola permintaan irregular memiliki potensi besar atas timbulnya biaya tambahan apabila belum dibentuk model persediaan yang tepat. Penilitian ini bertujuan untuk mendapatkan model persediaan yang memberikan total biaya minimal dengan variabel keputusan di dalam model yang optimal. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian mencakup klasifikasi persediaan, peramalan, dan perhitungan variabel keputusan. Dengan menggunakan 3 model persediaan utama ((s,S),(R,S), dan (R,s,S)) yang memiliki metode penentuan variabel keputusanya masing-masing, hasil simulasi TPOP (Time Phased Order Point) terhadap 8 sampel item untuk perhitungan total biaya menunjukan penuruan sebesar 7% s.d 95% dari total biaya rencana pemesanan perusahaan

This study discusses about the inventory management of MRO goods in a Warehouse of Companys’s Depot, the object of this studies is one of the new commercial rail-based transportation companies running in Jakarta. Problems occur in the early days of development where goods that have irregular demand patterns have great potential for additional costs if an appropriate inventory model has not been established. This research aims to obtain an inventory model that provides a minimum total cost with the optimal decision variables. The research stages carried out in this study include: the classification of inventory model, forecasting, and calculation of decision variables. By using 3 main inventory models ((s, S), (R, S), and (R, s, S)) that have their respective decision variable determination methods, the results of the TPOP simulation (Time Phased Order Point) for total calculation the cost represents the reduction of 8 sample items at 7% to 95% of the total cost of the company ordering plan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Wahyu Hutomo
"PT. XYZ, salah satu perusahaan minyak dan gas swasta yang beroperasi di di Indonesia, berkewajiban untuk menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Indonesia (diwakili oleh SKK Migas) dalam bentuk Kontrak Bagi Hasil (PSC) sebagai dasar untuk beroperasi di Indonesia. Semua biaya pengembangan lapangan minyak dan gas (investasi dan operasi) yang telah menerima persetujuan dari SKK Migas, dapat dibebankan sebagai cost recovery sesuai dengan perjanjian dalam PSC. Dalam melaksanakan operasinya, manajemen persediaan memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan operasi perusahaan. Persediaan adalah salah satu investasi tunai terbesar dalam bisnis, karena itu pengambilan keputusan investasi dalam hal persediaan harus dilakukan dengan hati-hati. Mengelola investasi ini adalah kunci untuk mencapai sukses. Persediaan yang tidak bergerak dan menyedot sumber daya kas harus dihilangkan dengan mengubah kas tersebut menjadi sumber daya yang produktif. Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ dengan dasar tingkat persediaan perusahaan yang meningkat setiap tahunnya dan rasio surplus perusahaan yang tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan didukung oleh data aktual dari PT. XYZ dan wawancara dengan para ahli dalam hal persediaan dan manajemen PT. XYZ. Hasil penelitian adalah usulan strategi yang dapat diterapkan oleh PT. XYZ untuk meningkatkan efektifitas proses manajemen persediaan.

PT. XYZ, a multinational oil company that operated in Indonesia, is obligatory on using Production Sharing Contract (PSC) Agreement with the Government of Indonesia (represented by SKK Migas) as a basis for operating in Indonesia. All oil and gas field development costs (investment and operation) by which have received the approval of SKK Migas, can be charged as cost recovery in accordance with the PSC agreement. In carrying out its operations, inventory management plays an important role in supporting the success of the company's operations. Inventory is one of the largest cash investments in businesses therefore the decision on new investments in inventory should be considered carefully. Managing this investment is the key to achieve successes. Inventory that is inactive and siphoning cash resources should be eliminated by changing the wasted cash back into a productive resource. The research was conducted at PT. XYZ on the basis of the company inventory level that increasing each year and high Surplus Ratio. The methodology used in this research is a descriptive qualitative study which supported by actual data from PT. XYZ and interview with expert in inventory and management of PT. XYZ. The results of the research are proposing strategy to be implemented by PT. XYZ to improve the effectiveness of PT. XYZ inventory management process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Saraswati Wibowo
"Material pendukung seperti kemasan produk merupakan persediaan yang diperlukan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang jadi. Tingkat persediaan material ini harus dijaga agar tidak terjadi kekurangan yang dapat menghambat proses produksi. Salah satu metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan adalah continuous review system untuk mendapatkan kuantitas pemesanan, titik pemesanan kembali, safety stock, dan menghasilkan total biaya persediaan yang rendah. Kebutuhan material pendukung akan ditentukan berdasarkan permintaan produk tepung. Permintaan produk berdasarkan peramalan permintaan yang dilakukan menggunakan metode terbaik untuk masing-masing jenis produk yaitu metode Winter’s method multiplicative model dan Winter’s method additive model. Tingkat persediaan yang optimal akan ditentukan dengan continuous review system. Hasil penelitian menunjukkan total biaya persediaan dengan metode continuous review system mencapai 30% lebih rendah dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh perusahaan.

Supporting material such as product packaging is a necessary inventory as it is used in the production process to produce finished goods. The level of inventory must be maintained to avoid shortage which can hinder the production process. One of the methods used in inventory control is the continuous review system to obtain optimal order quantity, reorder point, safety stock, and produce minimal total inventory costs. The requirements of supporting material such as packaging will be calculated from the demand of flour product. The demand of the product is based on the forecasted demand using the best forecasting method for each products which are Winter’s method multiplicative model and Winter’s method additive model. The optimal level of inventory will be calculated using the continuous review system. The result shows that the total inventory cost by using continuous review system is 30% lower than using the method implemented by the company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milky Umar
"Pengendalian persediaan pada suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting karena persediaan adalah suatu asset yang memiliki nilai cukup tinggi dalam suatu perusahaan. Penelitian ini adalah untuk memperoleh model persediaan material MRO dalam upaya penurunan biaya persediaan menggunakan sistem Min-Max. Agar perhitungan menjadi lebih komprehensif, dilakukan pemilihan material yang dijadikan sebagai objek penelitian dengan menggunakan klasifikasi ABC dan kriteria fast moving dan menghasilkan 23 material yang terpilih.
Peramalan juga dilakukan kepada setiap material dengan melihat pola permintaan dari material itu sendiri, metode peramalan Croston diperuntukkan bagi permintaan yang berpola lumpy /intermittent, sedangkan Single Exponential Smoothing untuk permintaan yang berpola regular.
Hasil dari penelitian ini adalah jumlah pesan ekonomis (Q*), titik pemesanan kembali (Min*), persediaan pengaman (SS), serta tingkat persediaan maksimum (Max*). Dari perhitungan penelitian dengan menggunakan sistem Min-Max dan dibandingkan dengan sistem Min-Max eksisting, diperoleh hasil optimalisasi biaya persediaan dalam setahun sebesar 41%.

Inventory control in companies is an important thing because inventory is an asset that has a high value for companies. This studys objective is to obtain MRO material inventory model in order to decrease inventory cost using Min-Max system. In order for the calculation to be more comprehensive, The selection materials for the object of the research are 23 materials that selected based on the ABC Classification and the fast moving criteria.
Forecasting is applied for each material by looking at the demand pattern of the material itself, Crostons forecasting method is used for lumpy / intermittent patterned demand, while Single Exponential Smoothing for regular patterned demand.
The results of this study are the number of economic order quantity (Q *), reorder point (Min *), safety stock (SS), maximum inventory levels (Max*). From the calculation of research by using Min-Max system and compared with existing Min-Max system, obtained the result of the optimization of inventory cost in yearly by 41%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Irawati Kusuma
"Pada penelitian ini, permasalahan yang terjadi pada objek penelitian adalah pada target perusahaan berupa Inventory Turn Over. Permasalahan tersebut terjadi karena perusahaan cenderung memutuskan untuk melakukan penyimpanan dalam jumlah besar agar tidak adanya potensi kekurangan material dan menggangu kegiatan pemeliharaan. Namun besarnya jumlah penyimpanan ini menimbulkan resiko seperti tingginya biaya penyimpanan dan resiko kerusakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan manajemen persediaan adalah melakukan efesiensi keputusan kuantitas pemesanan (Q) dan waktu pesan (T) sehingga diperoleh total biaya persediaan yang minimal tanpa menghambat kegiatan pemeliharaan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah klasifikasi ABC untuk menentukan klasifikasi material yang perlu diutamakan dan Mixed Integer Linear Programming (MILP) untuk mendapatkan total biaya persediaan yang minimal. Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat 9 jenis material yang masuk ke dalam kategori A dari total 150 jenis material yang ada. Selain itu, jumlah kuantitas pesan (Q) dan  waktu pemesanan (T) hasil model mampu meminimalkan total biaya persediaan sebesar Rp18.821.489 atau sebesar 14.7% dari kondisi aktual.

In this study, the problem that happen in the object of research is the company's target which is Inventory Turn Over. These problems occur because the companies tend to decide to store materials in large quantities so there is no potential for material shortages that ca disrupt maintenance activities. However, the large amount of storage creates risks such as high storage costs and the risk of damage. One way to solve inventory management problems is to make efficient decisions on order quantity (Q) and order time (T) so that a minimum total inventory cost is obtained without hampering maintenance activities. To achieve that, the method used in this study is ABC classification to determine the material classification that needs to be prioritized and Mixed Integer Linear Programming (MILP) to get a minimum total inventory cost. From this research, it is known that there are 9 types of materials that fall into category A out of 150 types. In addition, the total quantity of order (Q) and order time (T) results of the model is able to minimize the total inventory cost of Rp.18,821,489 or equal to from the actual condition

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Shahtyaningrum
"Pengendalian persediaan suku cadang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan minyak bumi dan gas melihat perannya sebagai penunjang pemeliharaan, perbaikan, serta pendukung berjalannya kegiatan operasional. Dengan beberapa tantangan berupa permintaan suku cadang pada Perusahaan Migas yang bersifat tak menentu, banyaknya jenis material, resiko tertundanya produksi akibat kekurangan persediaan, serta persediaan berlebih yang akan mengurangi pemasukan perusahaan, pemilihan kebijakan persediaan harus diberi perhatian khusus.
Penetapan kebijakan persediaan yang sesuai dimulai dengan peramalan permintaan untuk mengestimasi parameter pengendalian persediaan, yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah pemesanan (Q) dan titik pemesanan kembali (ROP) pada metode Continuous Review, serta review interval (T) pada Periodic Review.
Pada kasus ini, hanya ROP dari metode Continuous Review yang dapat diterapkan pada data historis perusahaan. Hasil dari perhitungan dan analisis Re-Order Point kebijakan persediaan Continuous Review berupa penurunan inventory level sehingga membuat nilai turnover ratio material suku cadang meningkat.

Spare parts inventory control is extremely important for oil and gas companies due to their role in supporting the maintenance and repair of the operations. With several challenges in the form of spare parts demand on oil and gas companies that are erratic, the many types of materials, the risk of delays in production due to shortage of inventory, as well as excess inventory that will reduce the company's revenue, the selection of inventory policies should be given special attention.
Determination of the appropriate inventory policy starts with demand forecasting for estimating inventory control parameters, which is followed by the calculation of the order quantity (Q) and reorder point (ROP) in the continuous review method, and the review interval (T) on the Periodic Review method.
In this case, only ROP of the Continuous Review can be applied to the historical data of the company. The results of the calculation and analysis of Re-Order Point in the Continuous Review inventory policy is lower inventory levels and with that increasing the value of the turnover ratio from spare parts material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pantas Marihot Lawrentsius
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai manajemen persediaan material untuk memproduksi mobil merek X tipe 1 di PT XYZ dengan pendekatan System Dynamics. Penelitian ini disusun dengan rancangan studi kasus untuk menerapkan model Janamanchi (2011). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis manajemen persediaan material yang dapat mengurangi biaya penyimpanan dan backlog dalam dua skenario, yaitu permintaan fluktuatif dengan tren naik dan tren turun. Penelitian ini menemukan bahwa pengurangan biaya penyimpanan dan backlog dapat dicapai dengan mengubah safety stock coverage dan lead time pengiriman. Safety stock coverage dapat diubah ke tingkat terendah yang dapat perusahaan terapkan. Sedangkan lead time pengiriman material bergantung dengan kondisi permintaan.

ABSTRACT
This study discusses the materials inventory management to produce automobile brand X type 1 in PT XYZ with System Dynamics approach. This study was conducted with case study design to apply Janamanchi (2011) model. The purpose of this study is to analyze the materials inventory management to reduce holding cost and backlog in two scenarios, which is demand fluctuates with upward trend and downward trend. This study found that the holding cost and backlog reduction can be achieved by changing the safety stock coverage and lead time delivery of materials. Safety stock coverage can be changed to the lowest level that company can apply, while lead time delivery of materials depend on the demand conditions.;"
2016
S65739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>