Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alga Rosetta
"Disrupsi teknologi secara global berdampak dalam banyak bidang, salah satunya pada Pendidikan. Hal tersebut menuntut sistem pembelajaran yang lebih inovatif guna mempersiapkan tenaga kerja yang dapat bersaing pada era revolusi industri. Munculnya sistem e-learning sebagai media pendukung pembelajaran dapat menjadi katalisator peningkatan pengetahuan dan manfaat lain bagi mahasiswa sehingga pemanfaatannya sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan penggunaan sistem e-learning Universitas Indonesia berdasarkan perspektif mahasiswa dengan model komprehensif yang mencakup model Information System Success, Technology Acceptance Model dan kepuasan pengguna. Model penelitian telah divalidasi secara empiris dari 394 mahasiswa rumpun ilmu sosial dan humaniora dengan metode Partial Least Square-(PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,6% dari varian manfaat e-learning dijelaskan oleh variabel kepuasan, kegunaan yang dirasakan, dan penggunaan sistem yang masing-masing variabel tersebut menjelaskan 72,3%, 58,3% dan 30,4% varians dimensi kualitas yang membentuknya. Sebagai implikasi praktis penelitian, strategi dirancang berdasarkan faktor yang memiliki pengaruh positif secara signifikan pada keberhasilan sistem e-learning dengan menyesuaikan karakteristik mahasiswa khususnya pada generasi Z dan rumpun ilmu tersebut. Akhirnya, keputusan rekomendasi strategi ditetapkan berdasarkan prioritas tinggi dari penilaian oleh praktisi dengan menggunakan relationship matrix. Strategi berupa penyediaan kebutuhan informasi, penyediaan konten yang sesuai serta perancangan user interface merupakan tiga rancangan yang harus diprioritaskan.

The disruption of technology globally impacts in many fields, including education. It requires a more innovative learning system to prepare a workforce that can compete in the era of the industrial revolution. The emergence of e-learning system as a powerful learning support media is a catalyst to enhance knowledge, skills, and other benefits for learners, so that its utilization is very important. This study aims to evaluate the successful use of the Universitas Indonesia's e-learning system based on the perspective of students with a comprehensive model that includes Information System Success model, Technology Acceptance Model and user satisfaction. The research model was validated empirically from 394 students of the social sciences and humanities studies using the Partial Least Square (PLS) method. The results showed that 71.6% of the e-learning benefit variants were explained by the satisfaction, perceived usefulness, and system usage variables, each of variable respectively explained 72.3%, 58.3% and 30.4% quality dimension variance who formed it. The strategies are designed based on factors that have a significant positive effect on the success of the e-learning system by analyzing the characteristics of students, especially in the generation Z with study background. Finally, the decision on strategy recommendations is set based on the high priority of evaluation by practitioners using the relationship matrix. Three designs that must be prioritized are in the form of providing information needs, appropriate content and re-designing user interfaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Marcelina
"Tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah memberikan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat. Evaluasi sistem e-learning menjadi penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonsolidasikan aspek multi-dimensi evaluasi e-learning dengan menerapkan BSC sebagai metode pengukuran strategis. Studi ini selanjutnya mencari solusi untuk merancang pendekatan sistematis di mana tiga pertimbangan yang sama pentingnya harus diseimbangkan; organisasi, pedagogis, dan teknologi. Untuk mengidentifikasi ukuran dari masing-masing perspektif, penelitian ini melakukan tinjauan pustaka yang komprehensif dan menggunakan analisis survei. Penelitian ini memperkenalkan kerangka kerja untuk menilai sistem e-learning dengan menggunakan proses hirarki analitik fuzzy (FAHP) dan BSC, hasilnya mengusulkan integrasi langkah-langkah pedagogis, organisasi dan teknis berdasarkan kerangka kerja BSC.

The aim of Indonesia's national education is to provide quality education for all people. Evaluation of the e-learning system is important. The aim of this study is to consolidate the multi-dimensional aspects of e-learning evaluation by applying the BSC as a strategic measurement method. This study further seeks a solution to designing a systematic approach in which three equally important considerations must be balanced; organizational, pedagogical, and technological. In order to identify the size of each perspective, this study conducted a comprehensive literature review and used survey analysis. This study introduces a framework for assessing e-learning systems using a fuzzy analytical hierarchy process (FAHP) and BSC, the results suggest an integration of pedagogical, organizational and technical measures based on the BSC framework."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
Jakarta : Kencana, 2013
370 DEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Aulia Winarno
"Seiring dengan perkembangan teknologi sistem informasi di abad ke-21, dunia telah menghadapi Revolusi Industri 4.0, sebuah transformasi yang berdampak pada semua industri, termasuk dunia pendidikan sehingga menciptakan ekosistem baru bernama Edukasi 4.0. Edukasi 4.0 memanfaatkan E-learning dan sudah banyak institusi yang menerapkan sistem E-learning dalam skema pendidikan mereka, termasuk Universitas Indonesia, tetapi tingkat penggunaan e-learning masih rendah karena kurangnya intensi dari dosen sebagai pengguna E-learning. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat berkelanjutan dosen dalam menggunakan e-learning dengan pendekatan gabungan; TAM (Technology Acceptance Model), TPB (Theory of Planned Behaviour), ECM (Expectancy Confirmation Model), dan Flow Theory, dan hasilnya adalah intensi berkelanjutan dipengaruhi oleh satisfaction, perceived usefulness, dan attitude. Selain itu, satisfaction dikaitkan dengan expected confirmation dan perceived usefulness, perceived usefulness dipengaruhi oleh expected confirmation dan perceived usefulness, juga yang terakhir, attitue dikaitkan dengan perceived usefulness, perceived enjoyment dan expected confirmation. Berdasarkan faktor-faktor ini, ditentukan prioritas strategi menggunakan Relationship Matrix dan disimpulkan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan niat keberlanjutan adalah dengan menambahkan fitur interaktif baru, pelatihan sistem e-learning kepada pengguna, dan perbaikan interface e-learning.

Along with the development of information sistem technology in the 21st century, the world has faced Industrial Revolution 4.0. this enhance transformation impacted to all industries, including Education to create new ecosystem named Education 4.0. This utilizes Electronic learning (E-learning) and many high institutions applied E-learning sistem in their education scheme, including Universitas Indonesia, but the level usage of e-learning is relatively low because the lacks of intention from lecturers as the user. This research analyzed the factors that influences continuous intention in using e-learning with combined approachs; TAM (Technology Acceptance Model), TPB (Theory of Planned Behaviour), ECM (Expectance Confirmation Model), and Flow Theory, and resulted continuance intention was associated with satisfaction, perceived usefulness, and attitude. In addition, satisfaction was associated with expected confirmation and perceived usefulness, perceived usefulness was affected with expected confirmation and perceived ease of use, also lastly, attitude was associated with perceived perceived usefulness, perceived enjoyment and confirmation. Based on these factors, the researcher created and prioritized the strategies using Relationship Matrix and concluded the improvements to increase the intention are add new interactive features, training e-learning sistem to users, and improve the user interface of e-learning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Septiandi
"Bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi, pemanfaatan internet pada bidang edukasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Indonesia merupakan salah satu negara yang merasakan kemajuan tersebut, dimana Indonesia berhasil menempati posisi ke-8 dari 10 negara dengan pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia. Salah satu layanan e-learning yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Rumah Belajar yaitu sebuah platform e-learning gratis bagi seluruh pelajar di Indonesia. Namun berdasarkan studi pendahuluan dan data keluhan yang dilaporkan melalui Customer Center, diketahui bahwa masih banyak pengguna yang merasa kesulitan saat menggunakan layanan Rumah Belajar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat usability situs web Rumah Belajar saat ini dengan menggunakan metode usability testing, kemudian melakukan perancangan ulang terhadap user interface.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat usability Rumah Belajar saat ini masih rendah yang ditunjukkan oleh indikator performance measurement yang rendah juga nilai SUS dan QUIS yang rendah. Setelah dilakukan perancangan ulang, desain user interface baru terbukti secara signifikan lebih memudahkan bagi pengguna, yang ditunjukkan oleh nilai SUS dan QUIS yang lebih tinggi, dan waktu untuk menyelesaikan tugas yang lebih kecil.

Along with the rapid development of technology, the use of the internet in the field of education has also progressed very rapidly. Indonesia is one of the countries that has experienced this progress, where Indonesia has reached the 8th position out of the 10 countries with the highest growth of e-learning in the world. One of the e-learning platform developed by the Indonesia Ministry of Education and Culture is Rumah Belajar, a free e-learning platform for all students in Indonesia. However, based on preliminary studies and complaints data reported through the Customer Center, it is known that there are still many users who find it difficult when using the Rumah Belajar service. Therefore, this study was conducted to evaluate and measure the usability level of the current Rumah Belajar website using the usability testing method, then redesign the user interface.
The results of this study indicate that the usability level is still low, as indicated by low performance measurement indicators and low SUS and QUIS scores. After redesigning, the design of the new user interface proved to be significantly easier for the user, as indicated by the higher SUS and QUIS values, and the time to complete tasks reduced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Widiastuti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
berbasis Sway. Sway adalah media presentasi online. Media
pembelajaran yang dikembangkan berupa e Learning dalam
bentuk presentasi online dengan menggunakan aplikasi Sway
di SMPN 3 Probolinggo pada materi teoretik untuk mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Media
pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada model
penelitian dan pengembangan Deck and Lou Carey yang
meliputi sepuluh tahapan, yaitu (1) assessing needs to identify
goal; (2) conducting instructional analysis; (3) identyfing entry
behavior characteristic; (4) writing performance objecctives; (5)
developing and selecting instruction; (6) developing instructional
strategy; (7) developing and selecting instruction; (8) designing
and conducting formative evaluation; (9) revising instruction,
dan (10) designing and conducting summative evaluation.
Kelayakan media pembelajaran hasil pengembangan mengacu
pada hasil penilaian ahli, praktisi lapangan, dan respons peserta
didik sebagai subjek uji coba. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media pembelajaran berbasis Sway yang
dikembangkan telah memenuhi standar aspek kelayakan bahan
ajar."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dwi Jatirizki Ramadhana
"ABSTRAK
Student Centered E-Learning (SCeLE) merupakan media pembelajaran online yang mulai digunakan pada tahun 2008. Penggunaan SCeLE pada Cluster Sosial dan Humaniora paling rendah dibandingkan dengan Cluster Sains dan Teknologi dan Cluster Ilmu Kesehatan di Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penerimaan teknologi yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa sosial dan humaniora dalam menggunakan SCeLE. Penelitian ini menggunakan kombinasi model kesuksesan informasi teori DeLone & McLean dan Technology Acceptance Model (TAM) dengan analisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian terhadap 9 hipotesis, yaitu 7 hipotesis diterima dan 2 hipotesis ditolak. Hipotesis yang ditolak adalah bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan, dan kualitas sistem berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Hipotesis yang diterima adalah Kualitas layanan mempengaruhi persepsi kemudahan kita, Kualitas informasi mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, Kualitas informasi mempengaruhi persepsi kegunaan, Kualitas sistem mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi niat perilaku, persepsi kegunaan mempengaruhi niat perilaku, perilaku niat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
ABSTRACT
Student Centered E-Learning (SCeLE) is an online learning media that began to be used in 2008. The use of SCeLE in the Social and Humanities Cluster is the lowest compared to the Science and Technology Cluster and the Health Science Cluster at the University of Indonesia. This study aims to determine the technology acceptance factors that affect the level of social and humanities student satisfaction in using SCeLE. This study uses a combination of the DeLone & McLean theorys information success model and the Technology Acceptance Model (TAM) with analysis using SEM-PLS. The results of the study on 9 hypotheses, namely 7 hypotheses accepted and 2 hypotheses rejected. The rejected hypothesis is that service quality affects perceived usefulness, and system quality affects perceived usefulness. The accepted hypothesis is that service quality affects our perceived convenience, information quality affects perceived ease of use, information quality affects perceived usability, system quality affects perceived ease of use, perceived ease of use affects behavioral intention, perceived usefulness affects behavioral intention, behavioral intention affects user satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bravyto Takwa Pangukir
"XYZ Collaborative Learning in Completing Knowledge (JM-Click) adalah aplikasi berbasis mobile yang dapat membantu karyawan XYZ untuk dapat melakukan pembelajaran elektronik. Tujuan dari adanya JM-Click adalah menjadi tempat pengembangan diri bagi setiap karyawan. Akan tetapi tingkat penggunaan JM-Click masih kurang maksimal karena masih banyak pengguna yang merasa aplikasi masih sulit dipahami dan digunakan. Untuk meningkatkan penggunaan aplikasi, maka dilakukan uji kebergunaan agar dapat mengetahui hal apa saja yang masih dapat diperbaiki pada aplikasi JM-Click. Dilakukan evaluasi terhadap aplikasi menggunakan metode cognitive walkthrough. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat permasalahan kebergunaan pada 22 aksi yang diuji. Hasil evaluasi berupa masalah kebergunaan yang ditemukan kemudian dipetakan dengan pedoman kebergunaan aplikasi pembelajaran yang dibentuk oleh Kumar, Goundar, & Chand pada tahun 2019 untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan terhadap aplikasi. Rekomendasi perbaikan yang dibentuk juga divalidasi dengan membandingkan hasil iterasi evaluasi cognitive walkthrough sebelum dan sesudah perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan berupa penyesuaian ukuran area tekan, validasi tombol simpan isian, penggunaan ikon yang tepat, serta penggunaan tampilan dan navigasi yang konsisten dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengguna dalam menyelesaikan aksi pada aplikasi. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pihak XYZ untuk menyesuaikan pengembangan perangkat lunak JM-Click dengan kebutuhan utama penggunanya sehingga dapat memberikan dampak positif pada tingkat penggunaan aplikasi.

XYZ Collaborative Learning in Completing Knowledge (JM-Click) is a mobile-based application that can help XYZ employees to do electronic learning. The purpose of JM- Click is to be a place for self-development for every employee. However, the usage level of JM-Click is still not optimal because many users feel that the application is still difficult to understand and use. To increase the usage of the application, a usability test is carried out to find out what things can still be improved from the JM-Click application. Evaluation of the application was performed using the cognitive walkthrough method. Based on the evaluation results, usability problems were found in the 22 actions tested. The results of the evaluation found in the form of usability problems were then mapped with the usability guidelines for learning applications formed by Kumar, Goundar, & Chand in 2019 to produce recommendations for improvements to the application. The improvement recommendations that were formed were also validated by doing a comparison of cognitive walkthrough iteration using before and after improvement prototypes. Based on the research results, improvements in the form of adjusting the size of the press area, validation on the save entry button, correct usage of icon, and using consistent display and navigation can increase the user's success rate in completing actions on the application. The results of the research are expected to help XYZ to adjust the development of the JM-Click to the main needs of its users so that it can have a positive impact on the usage level of the application. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A.C. Arsyady
"Setiap institusi pendidikan memiliki penerapan yang berbeda-beda dalam hal implementasi e-learning. Sebagai sebuah institusi yang telah mengimplementasikan e-learning selama kurang lebih 10 tahun, implementasi e-learning di Fasilkom UI diyakini memiliki karakteristik penerapan tersendiri. Untuk mengetahui karakteristik dan sejauh mana kematangan yang dihasilkan pada implementasi e-learning di Fasilkom UI sebagai sebuah institusi, maka diperlukan pengukuran terhadap implementasi e-learning dengan menggunakan sudut pandang organisasional.
Untuk mengukur kematangan suatu proses, sebuah model kematangan dapat digunakan sebagai tolak ukur penilaian. ACODE Benchmark adalah salah satu model kematangan e-learning yang dikembangkan dengan tujuan mengukur kematangan proses-proses organisasional pada implementasi e-learning di sebuah institusi. Terdapat 6 dari 8 topik benchmark pada ACODE Benchmark yang dibahas pada pengukuran kematangan, yakni tata kelola e-learning, perencanaan penjaminan mutu, peranan teknologi informasi, pelaksanaan proses pembelajaran, dan dukungan yang diberikan kepada staf pengajar dan peserta belajar. Setiap topik terdiri atas Performance Indicators dan Local Performance Indicators yang mengindikasikan kematangan berdasarkan Performance Measures yang terdapat di dalamnya. ACODE Benchmark selanjutnya dikombinasikan dengan e-Learning Maturity Model (eMM) untuk menghasilkan model kematangan yang digunakan pada penelitian ini.
Penelitian dilakukan dengan menyimpulkan hasil evaluasi kematangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat pada implementasi e-learning di lokasi penelitian. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai landasan penilaian berdasarkan Performance Indicators dan Local Performance Indicators yang terdapat pada ACODE Benchmark. Tingkat kematangan dinilai dengan menggunakan skala Likert 1-5, dengan nilai 5 menunjukkan Performance Measures paling baik.
Hasil penelitian menunjukkan Fasilkom UI memiliki rata-rata nilai kematangan implementasi e-learning sebesar 3,38 dari nilai maksimal 5. Nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek penerapan e-learning pada kegiatan pedagogis sebesar 2,73 dan nilai tertinggi terdapat pada aspek perencanaan dan tata kelola dengan nilai rata- rata 4.

Every institution had different kind of e-learning implementation. Fasilkom UI, as an institution which has been implementing e-learning for about 10 years, was believed had its own characteristics. An assessment was held to discover how mature Fasilkom UI is, by using organizational perspective.
A maturity model could be used as a measuring instrument for institutional maturity. ACODE Benchmark is one kind of maturity model on e-learning nature developed to assess organizational processes in e-learning implementation on an institution. There are 6 of 8 benchmark topics included on ACODE Benchmark used to define e-learning maturity level at Fasilkom UI, consist of e-learning governance, quality assurance planning, the role of information technology, learning aspect, and support given to staffs and students. Each topic consists of Performance Indicators and Local Performance Indicators, indicating maturity level based on its Performance Measures.
This research was done by analyzing maturity assessment results filled by stakeholders where this research held. Information which has been extracted from the results was used to analyze maturity score on every Performance Indicators and Local Performance Indicators on the model. The score consists of 5 levels, with level 5 as the highest Performance Measures. The model then combined with e- Learning Maturity Model (eMM) to develop a modified model which is used in this research.
The results shows that Fasilkom UI scores 3,38 on average of maximum at 5. The lowest score lied on pedagogical application aspect with 2,73 on average. Planning and governance aspect gets the highest by scoring 4 on average.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca
"ABSTRAK
Perkembangan e-learning sebagai sistem belajar mandiri mengalami pertumbuhan yang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai dampak positif yang diberikan oleh sistem e-learning membuat pentingnya dilakukan investigasi terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk menggunakan sistem tersebut secara berkelanjutan. Meskipun telah ada beberapa penelitian terkait perilaku dalam menggunakan sistem e-learning, sebagian besar analisis berfokus pada keinginan untuk menggunakan sistem tersebut, tanpa melakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui keinginan pengguna untuk menggunakan sistem itu kembali secara berkelanjutan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model yang menggambarkan faktor-faktor pembentuk keinginan mahasiswa di Indonesia untuk menggunakan sistem e-learning secara berkelanjutan. Analisis penelitian ini berfokus pada investigasi terhadap tingkat kepuasan, manfaat, dan efektifitas penggunaan e-learning dalam jangka panjang, dengan melihat dari empat aspek utama, yaitu materi/multimedia dalam sistem, kualitas layanan sistem, interaksi dalam sistem, dan karakteristik pengguna sistem. Pendekatan Structural Equation Modeling dilakukan untuk menganalisis data hasil kuesioner yang dilakukan terhadap 635 responden dari berbagai universitas di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh faktor yang dianalisis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keinginan mahasiswa di Indonesia untuk terus menggunakan sistem e-learning, dengan e-learning satisfaction dan e-learning usefulness sebagai faktor utama yang berpengaruh secara langsung, serta navigation, reliability, tangibles, self-efficacy, dan learner-content interaction sebagai faktor utama yang berpengaruh secara tidak langsung
ABSTRACT
The development of e-learning as a self-learning system is experiencing rapid growth, including in Indonesia. Various advantages provided by the e-learning system make it important to investigate the influencing factors on e-learning continuance intention. Although there had been some research concerning behavior in using e-learning system, most of the analysis focuses on the students behavioral intention to use the system, without doing further analysis to find out their continuance intention to use it again. Therefore, this research aims to develop a model that describes the influencing factors on e-learning continuance intention of Indonesian students. Analysis in this research is focused on the investigations of the e-learning satisfaction, e-learning usefulness, and e-learning effectiveness, from the four main aspects: e-learning materials/multimedia, service quality, interaction, and learner's characteristics. By using Structural Equation Modeling approach, several analysis were conducted to 635 respondents' data, obtained from various university in Indonesia. This research found that almost all of the factors analyzed in this research have a significant influence on continuance intention of Indonesian students, with e-learning satisfaction and e-learning usefulness as the main factors that influence directly, and navigation, reliability, tangibles, self-efficacy, and learner-content interaction as the main factors that influence indirectly"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>