Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anes Teja Ningrum Palupi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh managerial overconfidence terhadap investasi perusahaan dengan menggunakan sampel atas 230 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di IDX antara 2008-2018. Data diperoleh dari Thompson-Reuters dan laporan keuangan perusahaan. Managerial overconfidence memiliki peran dalam pengambilan keputusan perusahaan, khususnya keputusan investasi. Perusahaan menggunakan forecast untuk menilai pengembalian investasi, dimana forecast berkaitan dengan bias. Hal ini menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Selain itu, manajer yang overconfidence cenderung menilai lebih kemampuan yang dimiliki serta laba atas investasi. Oleh karena itu, perusahaan dengan managerial overconfidence memiliki tingkat investasi yang lebih tinggi. Managerial overconfidence diukur dengan OC_FIRM4, OC_FIRM5, dan OC_SKALA. Arus kas, peluang pertumbuhan dan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol. Menggunakan regresi panel pada Eviews dan regresi linear dengan SPSS, penelitian ini belum mampu memberikan cukup bukti terkait dengan pengaruh managerial overconfidence terhadap keputusan investasi di Indonesia.

ABSTRACT
This research aims to examine the influence of managerial overconfidence on corporate investment using a sample of 230 nonfinancial companies listed in IDX between 2008-2018. Data collected from Thompson-Reuters and company's financial reports. Managerial overconfidence plays a substantial role in corporate decisions, specifically investment decisions. Company uses forecast to asses it's investment's return, where forecast relates to bias. These biases lead to distortions in decision making. Moreover, overconfident managers tend to overestimate their ability and return on investment. Therefore, companies with overconfident managers most likely have higher investment levels. Managerial overconfidence is measured by OC_FIRM4, OC_FIRM 5, and OC_SKALA. Cashflow, opportunity growth and company size are used as control variables. Using panel regression in Eviews and linear regression in SPSS, this research unable to provide sufficient evidence related to the effect of managerial overconfidence on investment in Indonesia.
"
Depok: 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Goretti Kenes
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan managerial overconfidence dan prediksi kebangkrutan terhadap keraguan auditor atas keberlangsungan perusahaan pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Managerial overconfidence adalah kepercayaan diri yang berlebihan dari manajer perusahaan yang melakukan investasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain, bisa diukur dari pertumbuhan nilai aset lebih cepat daripada pertumbuhan penjualan perusahaan tersebut. Sedangkan kondisi keuangan diukur dengan prediksi kebangkrutan menggunakan Altman Z Score revised model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa managerial overconfidence terbukti memiliki hubungan negatif terhadap keraguan auditor atas keberlangsungan perusahaan di Indonesia karena auditor memiliki pandangan positif terhadap kemampuan manajemen. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan negatif dari prediksi kebangkrutan terhadap keraguan auditor atas keberlangsungan perusahaan karena semakin tinggi nilai skor prediksi kebangkrutan akan menurunkan keraguan auditor atas keberlangsungan perusahaan.

This purpose of this study is to examine about the relationship between managerial overconfidence and prediction of bankruptcy and the likelihood of the auditor's hesitation on the company’s going concern over the financially distressed companies listed in the Indonesian Stock Exchange during 2014-2016. Managerial overconfidence is a manager’s excessive confidence. It can be measured from the growth of asset higher than the company's sales growth. The financial condition is measured by the prediction of bankruptcy using Altman Z Score revised model. This results showed that the likelihood of auditor’s hestiation on company’s going concerns is negatively associated with managerial overconfidence in Indonesia because the auditor has a positive view on the ability of the management. In addition,  there is the likelihood of auditor’s hestiation on company’s going concerns is negatively associated with  prediction of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Krishnawardana
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh manajerial overconfidence terhadap biaya audit di negara-negara ASEAN. Penelitian ini juga menguji peran komite audit pada hubungan antara manajerial overconfidence dan biaya audit di negara-negara ASEAN. Manajer yang terlalu percaya diri cenderung melebih-lebihkan proyeksi arus kas di masa depan tetapi meremehkan dampak dari kejadian buruk sehingga meningkatkan risiko audit bagi auditor. Sebaliknya, biaya audit untuk perusahaan dengan manajer yang terlalu percaya diri akan lebih rendah jika manajer meminta lebih sedikit ruang lingkup audit karena rasa percaya diri yang tinggi dalam pelaporan keuangan perusahaan mereka atau keinginan untuk mengurangi pengawasan auditor atas praktik akuntansi agresif. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang publik yang terdaftar di 5 negara ASEAN: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand dari 2014 hingga 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajerial over confidence berpengaruh positif pada biaya audit. Tidak ada bukti bahwa komite audit mampu berperan sebagai pemoderasi pengaruh manajerial overconfidence terhadap biaya audit.

ABSTRACT
The purpose of this study is to provide empirical evidence about the effect managerial overconfidence on audit fee in ASEAN countries. This research also examines the role of the audit committee on the relationship between managerial overconfidence and audit fee in ASEAN countries. Overconfident managers tend to overestimate the projected future cash flows of projects but underestimate the impact of adverse events which will increase the audit risk. Conversely, audit fees for companies with an overconfident manager will be lower if managers demand less audit services due to either hubris in their companies rsquo financial reporting or a desire to reduce auditor scrutiny over aggressive accounting practices. Sample in this study are listed firms in 5 ASEAN countries Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippine, and Thailand from 2014 to 2016 with purposive sampling method. The result of the study showed that managerial overconfidence has positive effect on audit fee. There is no evidence that audit committees are can act as a moderating the effect of managerial overconfidence on audit fee, so investors need to consider the impact of managerial overconfidence in corporate decision making. This research is expected to be used as empirical evidence and reference in subsequent research and complementing previous research results related to managerial overconfidence and audit fee."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febryani Debora Hertiana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh manajerial overconfidence
terhadap imbal jasa audit di Indonesia. Penelitian ini juga menguji pengaruh
komite audit sebagai variabel pemoderasi dampak manajerial overconfidence
terhadap imbal jasa audit di Indonesia. Manajerial overconfidence adalah manajer
yang memprediksi arus kas yang terlalu optimistis atau terlalu meremehkan
kemungkinan rugi perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 dan 2015. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa manajerial overconfidence terbukti berpengaruh negatif
terhadap imbal jasa audit di Indonesia karena hubris effect atas pelaporan
keuangan mendominasi efek risiko pelaporan keuangan. Komite audit tidak
terbukti mampu berperan sebagai pemoderasi pengaruh manajerial overconfidence
terhadap imbal jasa audit di Indonesia.

ABSTRACT
This purpose of this study is to provide empirical evidence about the effect
managerial overconfidence on audit fee in Indonesia. This research also examines
the influence of audit committee as the moderator effect of managerial
overconfidence on audit fee in Indonesia. Managerial overconfidence is managers
tend to overestimate the projected future cash flows of projects but underestimate
the impact of adverse events. Sample in this study is listed firms on Indonesia
Stock Exchange on 2014 and 2015. This result showed that managerial
overconfidence has negative effect on audit fee in Indonesia because the hubris
effect dominates the financial reporting risk effect. There is no evidence that audit
committee can act as a moderating effect of managerial overconfidence on audit
fee in Indonesia."
2017
S65835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anindya Sugiarti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran income dan financial literacy terhadap keputusan investasi saham dengan overconfidence dan risk aversion sebagai variabel mediasi. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner online dengan sejumlah 210 responden yang berusia di atas 18 tahun, memiliki investasi dalam bentuk saham, dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overconfidence secara signifikan memiliki peran mediasi dalam pengaruh income dan financial literacy terhadap keputusan investasi saham. Sementara itu, risk aversion tidak memediasi pengaruh income dan financial literacy terhadap keputusan investasi saham. Hasil penelitian juga menunjukkan income dan financial literacy memiliki pengaruh positif terhadap overconfidence, sedangkan income dan financial literacy memiliki pengaruh negatif terhadap risk aversion.

This study aims to determine the role of income and financial literacy on stock investment decisions with overconfidence and risk aversion as mediating variables. Research data was collected through an online questionnaire with a number of 210 respondents who were over 18 years old, had investments in stocks, and were domiciled in Jabodetabek. The results showed that overconfidence significantly has a mediating role in the effecst of income and financial literacy on stock investment decisions. Meanwhile, risk aversion does not mediate the effects of income and financial literacy on stock investment decisions. The results also show that income and financial literacy have positive effects on overconfidence, while income and financial literacy have negative effects on risk aversion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Indah Sumunar
"Environmental, Social, and Governance ESG semakin mendapatkan perhatian di antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah peran mediasi pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap CEO overconfidence dan risiko perusahaan, terutama berdasarkan perspektif investor. Banyak penelitian mengenai pengungkapan ESG hanya dilakukan di Eropa dan Amerika. Sebagian besar pengungkapan ESG diukur menggunakan daftar ceklist manual berdasarkan laporan tahunan atau situs web perusahaan. Dengan menggunakan dataset panel dari 225 perusahaan manufaktur di Asia Tenggara tahun 2012-2016 yang diperoleh dari skor ESG Thomson Reuters, hasilnya menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan secara langsung namun peran pengungkapan ESG sebagai variabel mediasi terhadap pengaruh negatif CEO overconfidence dan risiko perusahaan terbukti. CEO overconfidence memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan ESG dan pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan. CEO overconfidence akan memilih keputusan terbaik untuk mengungkapkan ESG sehingga nilai perusahaan akan meningkat dan mengurangi risiko perusahaan. Semakin tinggi perusahaan yang mengungkapkan ESG akan menurunkan risiko yang dihadapi oleh investor.Kata Kunci: CEO Overconfidence; Pengungkapan ESG; dan Risiko Perusahaan.

Environmental, Social, and Governance ESG is increasingly gaining attention among firms and stakeholders. The purpose of this study was to examine whether the mediation role of ESG disclosure has a negative effect on CEO overconfidence and firm risk, especially based on investors 39 perspective. Many researches on ESG disclosure are conducted only in Europe and America. Most of ESG disclosure are measured using manual checklist based on annual reports or firm websites. By using the panel dataset of 225 manufacturing firms in Southeast Asia from 2012 2016 that obtained from Thomson Reuters rsquo ESG score, the results show that CEO overconfidence has no negative effect to firm risk directly but the role of ESG disclosure as a mediating variable has a negative effect to CEO overconfidence and firm risk. CEO overconfidence has a positive effect to ESG disclosure and ESG disclosure has a negative effect to firm risk. CEO overconfidence will choose the best decisions to disclose ESG so the value of the firm will increase and reduce firm risk. The higher firms that disclose ESG disclosure will lower risk faced by the investors.Keywords CEO Overconfidence ESG Disclosure and Firm Risk "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Giovanni Richard Jethro
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor determinan pada CEO overconfidence seperti gender CEO, tingkat pendidikan CEO, usia CEO, CEO tenure, dan CEO awards. Selain itu, CEO overconfidence juga akan diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap risiko perusahaan. Sampel data yang akan diteliti yaitu 261 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 hingga 2018. Penilitian ini terdiri dari dua model penelitian di mana model penelitian pertama diuji menggunakan logistic regression, sedangkan model penelitian kedua menggunakan fixed-effect model. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa CEO pria akan meningkatkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence, sedangkan CEO awards akan menurunkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence. Ketiga karakteristik CEO lainnya yaitu CEO education, CEO age, dan CEO tenure tidak berkaitan dengan kecenderungan terhadap CEO overconfidence. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak mempengaruhi firm risk.

This study aims to examine the determinant factors of CEO overconfidence such as CEO gender, CEO education, CEO age, CEO tenure, and CEO awards. In addition, CEO overconfidence will also be examined to determine its effect on firm risk. The data sample to be studied is 261 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2014 to 2018. This study consists of two research models in which the first research model is tested using logistic regression, while the second research model uses a fixed-effect model. The results of the first study show that male CEOs will increase the likelihood of CEO overconfidence, while CEO awards will decrease the likelihood of CEO overconfidence. The other three characteristics of CEOs, namely CEO education, CEO age, and CEO tenure, are not associated with the likelihood of CEO overconfidence. This study also finds that CEO overconfidence is not associated with firm risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Satyaputro
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dampak dari dua behavioral finance yaitu loss aversion dan overconfidence terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian yang diambil dari tiga negara emerging market yaitu Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi yang mencakup data panel triwulanan selama 10 tahun dari tahun 2011 hingga 2020. Penelitian ini berfokus pada dua sektor terpilih yaitu sektor industrial dan sektor barang konsumen utama. Penelitian membagi proses pengolahan data menjadi tiga sektor yang berbeda yang mencakup sektor industrial, sektor barang konsumen, dan sektor gabungan antara sektor industrial dan sektor konsumen serta membagi periode penelitian ke dalam tiga bagian yaitu periode 2011-2020, 2011-2020, dan 2016-2020. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pengaruh loss aversion hanya ditemukan signifikan pada sektor industrial periode 2016 hingga 2020. Sementara itu, overconfidence menunjukkan pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan di pasar saham pada keseluruhan sampel yang mencakup tiga pembagian sektor dan periode.

This study aims to analyze the impact of two distinctive behavioral bias namely loss aversion and overconfidence towards firm performance in three emerging market countries which consist of Indonesia, Malaysia, and Saudi Arabia. The data used in this study comprised of 10-year quarterly panel data for 2011 to 2020 which later will be divided into three small period consist of 2011-2020, 2011-2015, and 2016-2020 period for analyticial purposes. The sample used in this study consist of firms from industrial and consumer staples sector. The analysis is divided into three sector namely industrial, consumer staples, and joined sector. The results showed that loss aversion only affect significantly in the third period in the industrial sector. In the other hand, the results for overconfidence showed that it has a positively significant effect towards firm performance in the whole sector and period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutya Nurmala Raya
"Perubahan ekonomi yang terjadi membuat adanya tekanan kepada para pelaku usaha untuk membayar pajak lebih. Ketidakpastian operasi dan ketidakpastian eksternal yang disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan mendorong perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak. Selain itu, dengan kehadiran asimetri informasi membuat tekanan pasar modal juga menjadi penyebab perusahaan melakukan penghindaran pajak. Sejak tahun 2015, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah diwajibkan menggunakan Extensible Business Reporting Language (XBRL) dalam pelaporan laporan keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh ketidakpastian operasi, ketidakpastian eksternal, dan tekanan pasar modal terhadap penghindaran pajak pada perusahaan industri consumer non-cyclical dengan adopsi XBRL dan kemampuan manajerial sebagai pemoderasi serta konsekuensinya terhadap efisiensi investasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan mengolah data menggunakan metode regresi linear. Menggunakan tahun perusahaan dari 2010 hingga 2019, penelitian ini menemukan hasil sebagai berikut: (1) bahwa tekanan pasar modal berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak, namun tekanan pasar modal menurun setelah mengadopsi XBRL, (2) XBRL dapat menurunkan perilaku penghindaran pajak, (3) XBRL dapat menurunkan pengaruh positif ketidakpastian eksternal terhadap penghindaran pajak, (4) kemampuan manajerial memperkuat pengaruh positif ketidakpastian operasi terhadap penghindaran pajak, dan (5) penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap efisiensi investasi. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya literatur mengenai ketidakpastian operasi, ketidakpastian eksternal, dan tekanan pasar modal terhadap penghindaran pajak, peran adopsi XBRL dan kemampuan manajerial, serta efisiensi investasi secara akademis dan memberikan implikasi secara praktis ke berbagai pihak. Implikasi bagi beberapa pihak juga didiskusikan.

The economic changes are putting pressure on businesses to pay more tax. Operating uncertainty and external uncertainty caused by environmental changes encourage companies to commit tax avoidance. Besides, the presence of information asymmetry makes capital market pressures are also the cause of the company's tax avoidance. Since 2015, companies listed on the Indonesia Stock Exchange have been required to use Extensible Business Reporting Language (XBRL) in reporting their financial statements. This research aims to investigate the influence of operating uncertainty, external uncertainty, and capital market pressures on tax avoidance on consumer non-cyclical industry companies with the adoption of XBRL and managerial ability as a moderation and its consequences for investment efficiency. This research is quantitative research and processing data using the linear regression method. Using the company's year from 2010 to 2019, the study found the following results: (1) that capital market pressures have a positive effect on tax avoidance, but capital market pressures decrease after adopting XBRL, (2) XBRL can reduce tax avoidance behavior, (3) XBRL can reduce the positive influence of external uncertainty on tax avoidance, (4) managerial ability to strengthen the positive influence of operating uncertainty on tax avoidance, and (5) tax avoidance negatively affect investment efficiency. This research contributes to enriching the literature on operating uncertainty, external uncertainty, and capital market pressures on tax avoidance, the role of XBRL adoption and managerial capabilities, as well as academic investment efficiency and provide practical implications to various parties. Implications for some parties were also discussed."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan keberagaman pendidikan serta kebangsaan dewan dan sustainability performance, dan pengaruh moderasi dari CEO Overconfidence. Sampel yang digunakan adalah industri non keuangan yang terdaftar pada BEI tahun 2011-2021 dengan jumlah observasi 154 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kebangsaan BOC memiliki pengaruh positif terhadap sustainability performance perusahaan dan sebaliknya, kebangsaan BOD memiliki pengaruh negatif terhadap sustainability performance.CEO Overconfidence sebagai variabel moderasi tidak memiliki pengaruh terhadap hubungan dari keberagaman dewan dan sustainability performance.

This study aims to analyze the relationship between board educational diversity and nationality and sustainability performance, and the moderating effect of CEO Overconfidence. The data used are companies registered on the IDX for 2011-2021 with a total of 154 research samples. The results showed that BOC nationality has a positive relationship with sustainability performance. Otherwise, BOD nationality has a negative relationship with sustainability performance. CEO overconfident as a moderating variable had no effect on board relationships and sustainability performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>