Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septia Angger Tifani
"ABSTRAK
Arena olahraga indoor menjadi salah satu pilihan sebagai venue penyelenggaraan konser. Hal ini bisa terjadi karena bentuk hall olahraga dapat menampung banyak penonton selayaknya hall konser. Namun ditinjau dari teori akustik, kriteria akustik untuk ruang konser dan ruang olahraga cukup berbeda. Konser membutuhkan ruang yang memiliki reverberation time (RT) yang pendek agar penyampaian musik jelas, akurat, serta tidak mengganggu kenyamanan penonton, sedangkan untuk hall olahraga, tidak ada kebutuhan khusus dari segi akustik. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas akustik arena olahraga serta penyesuaian yang dilakukan ketika arena olahraga digunakan sebagai venue konser. Tulisan ini menganalisa objek studi kasus Tennis Indoor Senayan berdasarkan teori-teori akustik yang relevan, perhitungan waktu dengung (RT), serta simulasi akustik dengan software EASE Evac untuk mengetahui nilai tingkat tekanan/ sound pressure level (SPL) dan inteligibilitas suara/ speech transmission index (STI) saat konser berlangsung. Penyesuaian tata letak ruang saat hall digunakan untuk konser menekan nilai RT menjadi lebih pendek jika dibandingkan dengan RT saat hall digunakan untuk kegiatan olahraga. Hal ini terjadi karena bidang absorpsi bunyi menjadi lebih luas serta volume ruang akustik menjadi lebih kecil akibat adanya kebutuhan ruang untuk panggung dan belakang panggung. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa Tennis Indoor Senayan memiliki nilai RT, SPL, dan STI yang sesuai dengan standar ideal untuk ruang pertunjukan musik setelah dilakukan penyesuaian tata letak ruang.

ABSTRACT
Sport hallis one of the options that can be choosen as a concert venue. Sport hall can held agreat number of audience as a concert hall. But in terms of acoustic, the acoustic criteria for a concert hall and sport hall are quite different. Concert hall need a short reverberation time (RT) to get a good quality of music performance and create an acoustic comfort for the audience. This thesis aims to find the acoustic quality of sport hall as well as what adjustments that must be made when the sport hall is used as a concert venue. This study analyzeda case study object, Tennis indoor Senayan based on relevant acoustic theories, calculation of reverberation time, and acoustic simulation with EASE Evac software to determine the value of sound pressure level and speech transmission index during the concert. When used as a concert venue, spatiallay out adjustment were made thus resulting adecreased value of reverberation time as the absorption area became wider and the volume of the acoustic chamber became smaller. The results showed that Tennis Indoor Senayan had RT, SPL, and STI values that fit the ideal standards for the music roomafter the layout adjustment was done."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koesoy, Herman Meiky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Lutfi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Lee Abdullah
Petaling Jaya: Sutrapadu , 2007
R 796 AMR o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Gracesilia Kristiyanto
"Tesis ini bertujuan untuk mengusulkan proyek revitalisasi untuk Gedung Konser Perth dan mendiskusikan tujuan meningkatkan akses, meningkatkan fasilitas, dan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung program budaya PCH, semuanya sambil menjaga dan melestarikan gedung konser yang terdaftar sebagai warisan. Proposal ini mengusung konsep menciptakan lingkungan yang ramah dan menarik secara visual di mana pengalaman musik di luar ruangan diapit dan diperkaya oleh sekitarnya. Koridor dalam berfungsi sebagai ruang transisi fungsional, meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi pengunjung sambil memungkinkan mereka beralih dengan lancar antara area dalam dan luar ruangan. Struktur ini dihiasi dengan unsur seni dan cerita pribumi, menghormati warisan Aborigin di wilayah ini. Pendekatan berkelanjutan, termasuk struktur teduh, menjamin keselarasan dengan iklim Perth. Batas konsep dalam ruangan, seperti sebuah galeri yang terendam dalam sejarah budaya kota, terhubung secara mulus dengan ruang luar melalui dinding kaca. Di sini, pengunjung dapat menjelajahi pertunjukan musik, menciptakan pengalaman yang berwarna dan mendalam yang merayakan keindahan alam dan keragaman budaya kota.

This thesis aims to propose the redevelopment project for the New Perth Concert Hall (PCH), and discussing the objective of enhancing and upgrading access, refurbishing facilities, and developing infrastructure to support the cultural program of the PCH, all while maintaining and preserving the heritage-listed concert hall. This proposal uses the concept of creating an inviting and visually engaging environment where the outdoor music experience is framed and enhanced by the surroundings. The indoor passage serves as a functional transition space, enhancing the overall experience for visitors while allowing them to move seamlessly between indoor and outdoor areas. Indigenous art and storytelling elements adorn these structures, honouring the Aboriginal heritage of the region. A sustainable approach, including shade structures, ensures harmony with Perth's climate. The indoor concept boundary, a gallery immersed in the city's cultural history, seamlessly connects with the outdoor space through glass walls. Here, visitors can explore music performances, creating a vibrant, immersive experience that celebrates both the natural beauty and cultural diversity of the city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqueline Elizabeth
"ABSTRAK
Dunia olahraga merupakan salah satu bidang yang melibatkan banyak pengalaman emosional. Seseorang akan mengalami emosi yang positif ketika menang, dan mengalami emosi negatif ketika kalah. Dalam menyampaikan emosi yang dialaminya, manusia kerap kali menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Namun, adanya linguistic positivity bias memungkinkan terjadinya perbedaan antara emosi yang timbul dengan emosi yang disampaikan melalui media. Hal ini terjadi ketika kekalahan (kondisi negatif) diberitakan secara positif, yaitu dengan menggunakan kata-kata bersifat positif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah linguistic positivity bias terjadi pada pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap pemberitaan media cetak mengenai kemenangan dan kekalahan Indonesia pada SEA Games XXVI/2011. Sementara itu, positif atau negatifnya pemberitaan dilihat dari nilai valensinya (pleasure/displeasure dalam skala 1-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks kemenangan memiliki valensi yang lebih positif dibanding teks kekalahan. Meskipun begitu, baik kelompok teks menang maupun kalah memiliki valensi di bawah netral, yang cenderung mengarah ke valensi positif. Hal ini menunjukkan adanya linguistic positivity bias dalam pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia.

Abstract
Emotions are experienced frequently in the world of sport. In a winning condition, one will experienced a range of positive emotions, and negative emotions will accompany a losing condition. In conveying the emotions experienced, one usually uses language as a way of communicating. But, the linguistic positivity bias enables a difference between the emotions that emerge from certain conditions and the emotions conveyed through the media. This bias happens when losing (negative condition) is reported positively, that is, by using positive words. So, a study were conducted in attempt to know if the linguistic positivity bias phenomenon can be found on sport coverage in the Indonesian print media. The study involves articles in the print media reporting the wins and losses of Indonesia in the SEA Games XXVI/2011. The positivity or negativity of the articles are measured in terms of valence (pleasure/displeasure on a scale of 1-5). The result shows that the winning articles are more positively valenced than the losing articles. Nevertheless, the valence in both the winning and losing articles are below neutral, which means they tend to be positively valenced. It shows that there is a linguistic positivity bias on sport coverage in the Indonesian print media."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Lutan
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga, 2013
796 RUS p (1);796 RUS p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Halfano Liberti Nusantara
"Artikel ini menjelaskan belum berhasilnya komersialisasi liga profesional Futsal di Indonesia ditengah meningkatnya animo masyarakat terhadap olahraga Futsal. Futsal di Indonesia telah menjadi olahraga populer sejak tahun 2007. Studi-studi sebelumnya telah menjelaskan keterkaitan antara olahraga modern dengan bisnis. Tulisan ini mengkaji beberapa faktor yang menyebabkan belum berhasilnya upaya komersialisasi liga profesional Futsal di Indonesia, antara lain seperti faktor historis, peran televisi yang kurang maksimal, komitmen dan peran federasi yang belum optimal, dan faktor sosial ekonomi masyarakat. Studi ini menggunakan kasus liga profesional Futsal Indonesia untuk menjelaskan belum berhasilnya komersialisasi olahraga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam sebagai alat mengumpulkan data yang utama. Temuan penelitian ini adalah upaya komersialisasi liga profesional Futsal belum berhasil karena empat hal, yakni konteks historis perkembangan futsal; peran televisi yang tidak maksimal; komitmen dan peran federasi yang belum optimal ; kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.

This article explains the still not succeed commercialization of Futsal professional league in Indonesia when the public interest about Futsal are increased. Futsal has been a popular sport in Indonesia since 2007. Previous studies have explained the link between modern sports and business. This paper examines several factors that have led to the unsucessful commercialization of futsal professional league in Indonesia, such as historical factors, inadequate television roles, unoptimal commitment and the role of the federation, and socio economic factors in the community. This study used the case of Futsal professional league in Indonesia to explain the still not succeed commercialization of sport in Indonesia. This study uses qualitative methods through observation and in depth interviews as a primary data collection tool. The findings of this research are that the commercialization of Futsal Indonesia rsquo s professional league has not been sucessful because four things, which are historical context of futsal development not maximal television roles unoptimal commitment and the role of the federation social and economic conditions of society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nijiko Suryadikara
"Indoor cycling merupakan salah satu variasi olahraga hasil dari inovasi manusia untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Indoor cycling merupakan kelas olah fisik dengan menggunakan alat sepeda stasioner dalam ruang tertutup (indoor). Indoor cycling merupakan hasil inovasi dan perkembangan dari aktifitas bersepeda outdoor (luar ruang) konvensional. Oleh karena indoor cycling merupakan inovasi olahraga yang dilaksanakan di dalam ruangan, maka dalam perkembangannya, indoor cycling dilengkapi dengan suasana kualitas ruang yang sengaja dirancang untuk memicu semangat dan gairah para penggunanya melalui indera penglihatan dan pendengaran. Elemen kualitas ruang yang diperhatikan pada penulisan skripsi ini adalah warna, cahaya, dan musik (audio).

Indoor cycling is one of sport varieties of human?s innovations to increase health and fitness. Indoor cycling is a form of physical exercise held indoors, using stationary bikes. It is a result of the innovation and development from the conventional outdoor cycling. Since indoor cycling is an innovation of workout held indoors, in its development, it is completed with the atmosphere of spatial interior which is deliberately designed to trigger its users to feel vigorous and excited through visual and auditory senses. Elements of spatial qualities studied in writing this thesis are color, lighting, and music (audio)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Suradi
"ABSTRAK
Sudah sejak lama diketahui bahwa Indoor Environment Quality mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap produktivitas pegawai. Bahkan dengan
kondisi Indoor Environment Quality yang tidak cukup baik bukan hanya dapat
menurunkan produtiktivitas bahkan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
pegawai. Namun pada kenyataannya sampai sekarang faktor Indoor Environment
Quality masih belum dijadikan pertimbangan bagi para perancang bangunan
kamtor. Bangunan kantor khususnya di Indonesia hanya melihat dari sisi nilai
jual, ukuran, lokasi, dan fasilitas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh Indoor Environment Quality (faktor suhu, pencahayaan, dan
warna dinding ruangan) terhadap human performance dan mencari kombinasi
optimal dari ketiga faktor tersebut sehingga faktor-faktor ini selanjutnya dapat
dipertimbangkan dalam pembangunan sebuah kantor. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa ketiga faktor Indoor Environment Quality (faktor suhu,
pencahayaan, dan warna dinding ruangan) berpengaruh signifikan terhadap human
performance. Kombinasi optimal adalah pada suhu 23.5°C, pencahayaan 500 lux,
dan warna dinding biru. Penelitian ini diharapkan dapat membuat perancang
bangunan kantor khususnya di Indonesia untuk lebih memperhatikan faktor
Indoor Environment Quality (faktor suhu, pencahayaan, dan warna dinding
ruangan)

ABSTRACT
Indoor Environment Quality has been known since decades before, to has strong
influence towards productivity. A poor Indoor Environment Quality will bring
negative impact on workforce health. However, until present time, Indoor
Envirnment Quality factors have not been taken into a serious consideration by
office management or building contractor. Especially in Indonesia, they only
consider about selling price, size, location, and facilitation. Hence, this research
aims to discover the effect of Indoor Environment Quality (thermal, lighting, and
colour layout) on human performance and discover the optimal combinations of
those 3 factors. This research has found out that these 3 factors has a significant
impact on human performance. Furthermore, this research has also discovered the
optimal combination of these 3 factors, which is a combination of temperature of
23.5°C, lighting of 500 lux and blue colour as the layout. This research is aimed to
increase the awareness of office management or Interior designer to take Indoor
Environement Quality factors into their account in designing a productive
workplace environment"
2016
T45752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>