Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriana Savitri
"Resume medis merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien yang wajib diisi lengkap oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dalam 1x24 jam setelah pasien pulang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelengkapan dan ketepatan waktu pengisian resume medis menggunakan pendekatan sistem. Jenis penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran input dan transformasi melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen, yang kemudian diperkuat dengan penelitian kuantitatif untuk mendapatkan gambaran output, melalui observasi dan telaah formulir. Terdapat 61 sampel formulir resume medis dengan menggunakan perhitungan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase resume medis yang termasuk ke dalam kategori terpenuhi lengkap hanya 16,4%, sedangkan dari segi ketepatan waktu ditemukan hanya 45,9% pengisian resume medis yang termasuk ke dalam kategori tepat waktu. Rata-rata waktu pengisian resume medis yaitu 32,3 jam. Kelompok item identitas pasien dan data perawatan memiliki distribusi keterisian terendah, sedangkan distribusi keterisian tertinggi terdapat pada kelompok item data medis dan data autentikasi. Masih terdapat perbedaan pengetahuan dalam pengisian resume medis, kurangnya motivasi dokter, evaluasi format formulir yang belum rutin dilaksanakan, adanya inkonsistensi kebijakan rumah sakit, belum ada sistem reward dan punishment untuk dokter, belum ada diklat khusus resume medis, terdapat perbedaan persepsi mengenai alur pengisian resume medis, serta konflik dalam komunikasi interpersonal.

.Discharge summary is a resume of all patient care and treatment periods that must be filled in completely by the doctor in charge within 1x24 hours after the patient was declared discharged. This study discuss about the completeness and the timeliness of filling in discharge summary by using the system approach. This research is a qualitative study to obtain input and transformation through in-depth interviews and review of hospital documents, then reinforced with quantitative research to get an overview of the output, through observation and study of discharge summary forms. Obtained 61 discharge summary forms used as research samples by using the calculation of total sampling. The results showed that the percentage of discharge summary included in the category fulfilled was only 16.4%, while in terms of timeliness it was found that only 45.9% of filling discharge summary were included in the appropriate time accuracy category. The average time needed for a doctor to get a discharge summary is 32.3 hours. The patient identity and the nursing data items group had the lowest filling distribution, while the highest filling distribution was in the medical data and data authentication group. There are still differences in knowledge in filling out discharge summary, lack of motivation of the doctors, form formats evaluation that have not been carried out routinely, there is no reward system, punishment system and special training for discharge summary, differences in perceptions regarding the flow of the discharge summary filling process, and the discovery of conflicts related to communication."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Anindyah
"Reaksi anafilaksis adalah reaksi hipersensitivitas serius yang mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Data epidemiologi mengenai reaksi anafilaksis di Indonesia masih sangat kurang yang ditandai dengan belum adanya laporan yang secara spesifik meneliti prevalens dan insidens kasus anafilaksis di Indonesia. Diagnosis dan penanganan yang tepat dan cepat oleh tenaga medis penting untuk menangani pasien dengan kasus anafilaksis, termasuk pasien anak. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan negara lain, pengetahuan dokter, termasuk dokter spesialis anak mengenai reaksi anafilaksis masih kurang baik. Penelitian cross-sectional ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Spesialis Anak cabang Jakarta mengenai reaksi anafilaksis dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Pengetahuan mengenai reaksi anafilaksis serta faktor yang memengaruhinya didapatkan dari responden dengan pengisian kuesioner secara tertulis. Pada akhir penelitian, sampel yang didapat berjumlah 104 orang. Penelitian ini menunjukkan bahwa 52,9% memiliki pengetahuan cukup, 26,9% memiliki pengetahuan kurang, dan 20,2% memiliki pengetahuan baik mengenai reaksi anafilaksis. Pada analisis antara tingkat pengetahuan dan faktor yang memengaruhinya, hasil uji Chi-Square dan/atau Jonckheere-Terpstra menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama praktek sebagai dokter spesialis anak, jumlah kasus anafilaksis yang pernah ditangani, serta jumlah sumber pengetahuan mengenai reaksi anafilaksis terhadap tingkat pengetahuan responden (p>0,05). Sebagai kesimpulan, pengetahuan sebagian dokter spesialis anak mengenai reaksi anafilaksis cukup dan faktor-faktor yang diuji tidak berhubungan terhadap tingkat pengetahuan responden.

Anaphylaxis is a severe hypersensitivity reaction that can be fatal if not treated properly. Epidemiological data and research on anaphylaxis in Indonesia are generally scarce. Due to its fast onset and possible fatal outcomes, proper diagnosis and treatment of patients with anaphylaxis, including pediatric patients, by physicians are very important. Based on several studies conducted in other countries, a considerable proportion of physicians, including pediatricians, still have low level of knowledge on the diagnosis and treatment of anaphylaxis. This cross-sectional study aims to understand the level of knowledge about anaphylaxis among pediatricians of the Jakarta branch of Indonesian Pediatric Society. Level of knowledge on anaphylaxis and several possible related factors were measured/obtained with a questionare. By the end of the study, 104 valid questionares were analized. This study found that 52,9% of respondents have moderate level of knowledge, 26,9% have low level of knowledge, and 20,2% have high level of knowledge on anaphylaxis.  Chi-Square and/or Jonckheere-Terpstra analysis on the correlation between level of knowledge and its possible influencing factors indicated that there is no correlation between years of practice as a pediatrician, number of anaphylaxis cases treated, and source of study materials to the pediatricians’ level of knowledge of anaphylaxis (p>0,05). In conclusion, the level of knowledge among pediatricians of the Jakarta branch of Indonesian Pediatric Society is mostly moderate, with no related factors found."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwanti
"ABSTRAK
Pengisian rekam medik merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dan data rekam medik sangat diperlukan untuk kepentingan manajemen rumah sakit, pasien, dan petugas kesehatan sendiri. Pengelolaan rekam medik yang dilakukan secara seksama dan lebih profesional merupakan salah satu pelayanan yang dapat menunjang pemberian pelayanan medik yang cepat, tepat, dan akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dokter spesialis surgical dalam kelengkapan pengisian resume medik pasien rawat inap di RSUP Fatmawati tahun 2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan desain penelitiannya adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah total sampel 73 orang dokter spesialis bedah surgical ( THT, mata, bedah, orthopedi, kebidanan ). Analisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan antara monitoring, beban kerja, pengetahuan, variabel pelatihan dan kompensasi dengan perilaku dokter spesialis pegisian resume medik di RSUP Fatmawati. Variabel kompensasi merupakan variabel paling dominan memiliki hubungan secara signifikan dengan perilaku dokter spesialis surgical dalam pengisian resume medik di RSUP Fatmawati. Pihak manajemen perlu meningkatkan pengawasan (monitoring) terhadap pengisian resume medis bekerjasama dengan tim komite medik. Kendala-kendala yang ditemukan dalam pengisian resume medis dibahas dan diselesaikan bersama dengan melibatkan seluruh dokter.

ABSTRACT
Completion of medical records is an activity that is very important to provide good service top patient and medical records management is indispensable for the benefit of hospitals, patients, and health workers themselves. Management of medical records that done carefully and professionally is one of the care that can support the provision of medial services that is fast, precise, and accurate. The purpose of this study was to determine the factors that influence the behavior of the completeness of inpatient discharge summaries in Fatmawati Hospital in 2014. This research is analytic study with quantitative and qualitative approaches. While the sampla of 73 surgical surgeons (ENT, eye, surgery, orthopaedic, obstetrics). Analysis using Chi-square test and multiple logistic regression.
The results of the study there was a significant correlation between monitoring, workload, knowledge, training and compensation variables with the completion behavior of discharge summary by surgeons in Fatmawati Hospital. Variable compensation is the most dominant variable has a significant correlation with the behavior of surgical specialists in medical resume completion. The management needs to improve supervision the completion of medical resume working together with a team of medical committee. Barriers found in medical resume completion discussed and solved together by all the doctor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhiyah Diyana Puspitasari
"Verbal order merupakan segala instruksi lisan yang diberikan, bisa melalui telepon, tatap muka atau sarana komunikasi lain, oleh dokter atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang dan diterima oleh perawat atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang. Verbal order yang diterima harus segera didokumentasikan untuk menghindari kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap di RSIA SamMarie Basra Tahun 2017.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk melihat gambaran output yaitu besar kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap bulan Mei 2017 dan kualitatif untuk melihat gambaran dari input sumber daya manusia, sarana, dan biaya serta proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian yang mungkin berpengaruh dalam kelengkapan dokumentasi verbal order.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa dari 174 verbal order yang terdokumentasi yang terisi lengkap hanya 1.7, menunjukkan bahwa masih banyak verbal order yang belum terdokumentasi lengkap. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dan penggerakan telah terlaksana dengan baik, namun pada fungsi pengorganisasian belum optimal. Hal ini dikarenakan pada pelaksanaan kegiatan dokumentasi verbal order banyak dokter yang tidak visit lagi ke Instalasai Rawat Inap dalam 1X24 jam dan perawat yang lupa melengkapi dokumentasi verbal order. Fungsi pengawasan juga diakui belum efektif karena supervisi hanya dilakukan pada perawat shift pagi dan umpan balik yang belum diterima oleh dokter. Hambatan lain ditemukan dalam input yaitu terdapat dokter yang belum mendapat pelatihan dan tinta stempel verbal order yang kurang jelas terlihat.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan kegiatan pengawasan melalui penunjukkan manager on duty dan internalisasi nilai saat rapat mingguan, pemberian umpan balik yang menyeluruh pada perawat dan dokter, serta menjadikan dokumentasi verbal order sebagai kinerja individu dokter dan perawat.

Verbal order is an order, which are provided face to face, by phone, or another communications, given by physician and received by nurse. Verbal orders should be written directly by the prescriber to avoid any medication errors. The purpose of this research is to analyze the completeness of Inpatients Verbal Order Documentation at SamMarie Hospital.
The research method is descriptive observational with quantitative and also supproted by qualitative approach. The quantitative approach was used to know about the output which is the number of completeness of inpatients verbal order documentation meanwhile the qualitative approach was helping to describe the input man, material, money and process planning, organizing, actuating, controlling which might be affect in completeness of inpatients verbal order documentation.The results shown from 174 verbal orders documentation only 1.7 were complete, means the incompleteness is higher than the completeness.
The results from qualitative approach shown that planning and actuating function is well implemented while the organizing function isn't running optimally. That happened because in a implementation of verbal order documentation, the physicians didn't visit the Inward Room in 24 hour also the nurses tend to forgot to complete the documentation. The controlling function also wasn't effective because the supervision held only in a morning shift and the feedback didn't given to the physician. Another problem found in input are the training has not received by some physician and the ink stamp of verbal order isn't quite visible.
The research suggests to optimize the controlling through manager on duty and values on weekly meeting, providing comprehensive feedback to physicians and nurses, also make the verbal order documentation as an individual physician performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyajati Tyas Nareshwarie
"ABSTRAK
Analisis Kelengkapan Rekam Medis Di Unit Rawat InapDepartemen Obstetri Dan Ginekologi RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo tahun 2016Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan hal yang sangat penting karenamempengaruhi kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis kelengkapan rekam medis Di Unit Rawat Inap DepartemenObstetri Dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan criteriaMalcolm baldrige. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan datadengan cara wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa masih ada 90 rekam medis yang tidak lengkap pada bagianidentitas, 6,25 pada tanggal dan waktu, 16,25 pada informed consent, dan 5 pada ringkasan pulang. Kendala yang dihadapi antara lain beban kerja yang tinggi,jumlah pasien banyak, form pengisian rekam medis yang terlalu tebal, software EHR Electronic Health Record sering eror dan loading. Saran pada penelitian ini antaralain mengganti pengisian rekam medis dengan sistem elektronik, memperbaikikoneksi internet agar stabil, mengirim staf rekam medis ke unit rawat inap,menyediakan dokter di unit rekam medis.Kata Kunci: Rekam Medis, Kelengkapan, Malcolm Baldrige

ABSTRACT
Analysis of Completeness Medical Record in Inpatient Unit TheDepartment of Obstetrics and Gynecology RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo 2016Completeness medical record document is very important because it affects thequality of service a hospital. The purpose of this research is to analyze completenessmedical record in in patient unit the department of obstetrics and gynecology rsupndr. Cipto Mangunkusumo based on malcolm baldrige criteria. This research is aqualitative study, Collecting data with in depth interviews and document analysis.The results of the study showed that there are still 90 incomplete medical record onthe identity, 6.25 in date and time, 16,25 in informed consent, and 5 in asummary. Problems encountered include doctors high workloads, patient loads, formfilling medical record that is too thick, EHR Electronic Health Record softwarefrequent errors and loading. Suggestions on this research include replace the fillingmedical record with an electronic system, improve the Internet connection that isstable, send medical records staf to the inpatient unit, and providing doctors atmedical records unit.Keywords Medical Records, Completeness, Malcolm Baldrige"
2017
T46976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangentang, Fera Retno
"Resume medis merupakan ringkasan seluruh masa perawatan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter kepada pasien. Kelengkapan resume medis adalah cerminan mutu rekam medis dan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Penulisan diagnosis diisi lengkap dan sesuai arahan pada ICD-10. Penelitian dengan mix method, penelitian kuantitatif desain potong lintang untuk mengetahui hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 sebelum dan sesudah JKN.
Penelitian kualitatif untuk menggali informasi kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dokter berhubungan dengan kelengkapan dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Rumah sakit harus menerapkan SIMRS guna peningkatan kecepatan dan ketepatan pengisian rekam medis termasuk resume medis.

Medical Resume is summary of the whole treatment and medication that performed by doctor to patient. Resume medical completeness is reflections of the medical record quality and service which given by Hospital. Diagnosis Writing filled complete and according to ICD-10. Research with mix method, Quantitative research design cross-sectional to know relationship doctor characteristic with Medical Resume completeness and diagnosis writing suitability based on ICD-10 before and after JKN.
Qualitative Research for dig information medic resume completeness and diagnose writing suitability based on ICD-10. Research Result showing the doctor characteristic correspond with completeness and suitability diagnosis writing based on ICD-10. The hospital must apply SIMRS in order to increase speed and accuracy medical record filling including medical resume.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Leni Yuliani Suchery
"Penelitian ini membahas tentang rancangan perlengkapan rekam medis berdasarkan value analysis di RSIA SamMarie Basra. Berdasarkan hasil observasi didapatkan ukuran rekam medis rawat jalan yang terlalu kecil dan terpisahnya rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap yang berdampak pada dokter yang sulit untuk menetapkan/merencakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. Oleh karena itu diperlukan suatu rancangan perlengkapan penyimpanan dokumen rekam medis berdasarkan value analysis di RSIA SamMarie Basra.
Perancangan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan perlengkapan yang sesuai dengan fungsinya dalam menampung serta menjaga isi/formulir rekam medis di RSIA SamMarie Basra, sehingga tercipta suatu penyimpanan rekam medis yang memudahkan untuk pengelolaan rekam medis. Perancangan ini juga bertujuan agar rekam medis di RSIA SamMarie Basra terintegrasi menjadi satu dokumen yang berisikan catatan medis pasien baik di rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, dan pelayanan lainnya.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah operational research (riset operasi) dengan objek pada penelitian adalah perlengkapan penyimpanan rekam medis terutama map/file folder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian literatur, observasi, telaah dokumen, penyebaran form isian dan wawancara mendalam, dengan analisis data yang menggunakan enam fase/tahapan dalam Value Analysis.
Hasil akhir dari penelitian ini, bahwa rancangan perlengkapan penyimpanan dokumen rekam medis (map/file folder) belum dapat meningkatkan daya tampung ruang penyimpanan rekam medis, akan tetapi rancangan perlengkapan ini telah memenuhi fungsi ideal yang harus dimiliki oleh sebuah rancangan map/file folder dalam menampung serta menjaga isi/formulir rekam medis.

This research discussed about the design of filing supplies medical record with value analysis in RSIA SamMarie Basra. Based on observations in medical record department, researcher obtained the size of outpatient medical record is too small and the separation of the outpatient and inpatient medical records cause a several problem, such as the doctor hard to decide which treatment/care must be given to a patient. Therefore we need to design the filing supplies of medical record based on the value analysis in RSIA SamMarie Basra.
This analysis is to obtain the design of filing supplies according to the function of filing supplies in accommodating and keep the contents/medical record form in RSIA SamMarie Basra. It is also intended for medical records in Basra SamMarie RSIA integrated into a single document which contain the medical records of patient both in outpatient, inpatient, emergency and other services.
The research method that used by the authors of this research is operational research, the object of the research is file folders of medical record. Collecting data in this study conducted with a literature review, observation, document review, and in-depth interviews, and for the analysis data is using six phases from Value Analysis.
The result of this study, that filing supplies medical record (file folder) has not been able to increase the capacity of storage in medical record departement, but the design has met the ideal function that must be owned by file folders in accommodating as well as keeping the contents/medical record form."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Wibawa Adnyana
"ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas atau lembaga penye- dia jasa pelayanan kesehatan (health provider) dan sesuai dengan UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Salah satu syarat yang masih sering dibahas dan menemui kendala saat ini adalah kelengkapan rekam medis. Masalah ini jugalah yang men- jadi perhatian peneliti setelah melihat dan melakukan penelitian awal di Rumah Sa- kit Bali Royal. Ditemukan bahwa kelengkapan rekam medis di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Bali Royal masih dibawah standar yang ditetapkan Kemenkes yang tercantum dalam Kepmenkes RI No.129/MENKES/SK/II/2008 yaitu sebesar 100%. Kelengkapan rekam medis bagi pasien rawat inap sangat penting untuk proses kesembuhan pasien dan memaksimalkan pelayanan rumah sakit pada pasien. Dimana tingkat kepatuhan dokter dalam pengisian rekam medis di RS BROS masih belum mencapai target rumah sakit yaitu 90%.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional dimana var- iabel bebas dan variabel terikat diukur secara bersamaan. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik sampling jenuh, jadi jumlah sampel yang digunakan adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu 80 sampel.
Result: Melalui analisis multivariate menunjukkan bahwa variabel jumlah pasien dan insentif memiliki p value masing-masing 0,009 dan 0,041, dimana p value < 0,05. Sedangkan variabel lainnya nilai p value > 0,05.
Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengisian rekam medis di Rumah Sakit Bali Royal adalah variabel jumlah pasien dan variabel insentif.

ABSTRACT
Introduction: The hospital is one of the facilities or institutions of health service providers (health providers) and in accordance with Law No. 36 of 2009 on Health. One of the conditions that are still often discussed and encountered the current obstacle is the completeness of medical records. This problem is also the attention of researchers after seeing and doing initial research at Bali Royal Hospital. It was found that the completeness of the medical record at Bali Royal Hospital Inpatient Unit is still below the standard set by Ministry of Health stated in Kepmenkes RI No.129/MENKES/SK/II/2008 which is 100%. The completeness of medical records for inpatients is crucial to the patient's healing process and maximizing hospital services to patients. Where the level of compliance of doctors in filling out medical records at RS BROS still not reached the target of the hospital that is 90%.
Method: This research is a cross sectional quantitative research whereindependentvar- iable and dependent variable are measured simultaneously. Sampling method to be used is a saturated sampling technique, so the number of samples used is the total po pulation of 80 samples.
Results: Through multivariate analysis showed that the variable number of patients and incentives had p values of 0.009 and 0.041, respectively, where p value <0.05.
While other variables p value> 0,05.
Conclusion: The results showed that the variables that have a significant relation- ship to the compliance level of medical record at Bali Royal Hospital are variable of patient number and incentive variable"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2021
618.92 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>