Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bani Athaya
"Mindreading merupakan kemampuan yang berguna dalam membangun hubungan interpersonal. Mindreading dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya karakteristik target. Pada penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap 82 perempuan dewasa muda berusia 20-22 tahun ini, dibuktikan bahwa karakteristik jenis kelamin target memengaruhi kemampuan mindreading partisipan. Analisis Mixed-model ANOVA dilakukan terhadap 2 aspek alat ukur SST (Perez-Zapata, dkk., 2016) yaitu akurasi dan response time. Ditemukan bahwa perempuan lebih baik dalam melakukan mindreading terhadap target perempuan dibandingkan target laki-laki pada pengukuran aspek akurasi. Hasil yang sama tidak ditemukan pada aspek response time.

Mindreading is an ability that could be used to build interpersonal relationship. Mindreading can be affected by numerous factors, one of those is characteristic of the target. This experimental research was conducted on 82 female young adult age 20-22 years old. This study found that target's sex does impact participant's mindreading ability. Mixed-model ANOVA was used to analyse 2 aspects of SST (Perez-Zapata, et al., 2016) which is accuracy and response time. This research found that female have a better accuracy in mindreading ability towards female target. The same result does not apply to the participant's response time."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Larasati
"

Mindreading adalah kemampuan untuk mengatribusikan kondisi mental internal seperti keinginan, keyakinan, dan emosi terhadap orang lain agar dapat menjelaskan serta memprediksi perilaku orang tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari jenis kelamin target terhadap kemampuan mindreading laki-laki dewasa muda, mengingat salah satu faktor yang dapat memengaruhi kemampuan mindreading individu adalah karakteristik dari target itu sendiri. Penelitian ini merupakan eksperimen yang dilakukan melalui media daring dengan 72 laki-laki berusia 20-23 tahun sebagai partisipan. Kemampuan mindreading diukur melalui adaptasi dari alat ukur Strange Stories Task (SST) milik Perez-Zapata, Slaughter, & Henry (2016), dimana manipulasi diberlakukan terhadap jenis kelamin target pada narasi dalam alat ukur SST. Kemampuan mindreading diukur melalui dua aspek yaitu skor mindreading dan response time dalam menjawab pertanyaan yang merefleksikan durasi mindreading partisipan. Ditemukan pengaruh dari jenis kelamin target terhadap kemampuan mindreading partisipan, dimana partisipan yang mendapatkan narasi mengenai target perempuan meraih skor yang lebih tinggi namun menghabiskan response time yang lebih lama daripada partisipan yang mendapatkan narasi mengenai target laki-laki. Hasil ini menekankan pentingnya melakukan mindreading dengan matang, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa agar dapat menghasilkan mindreading yang lebih akurat.



Mindreading is the ability to attribute internal mental states such as desires, beliefs, and emotions to other people in order to explain and predict their behaviours. This study aims to investigate the impact of target’s sex on one’s mindreading ability, since previous studies have found that target’s characteristics may influence one’s mindreading ability. This research is an online study with 72 male ranging from 20-23 years old as participants. Mindreading ability was measured with the adapted version of Perez-Zapata, Slaughter, & Henry (2016)’s Strange Stories Task (SST), in which characters’ sex in the stories were manipulated. Mindreading ability was measured by participant’s score and response time which reflects the duration of the mindreading process. Results show that the target’s sex influences participants’ mindreading ability in regards of answer score and response time, in which participants who received stories about female target scored higher but spent longer time than participants who received stories about male target. This results emphasize the importance of considerate, thorough, and careful thinking in order to achieve accurate mindreading result.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Marsha Steffiani Rinaldy
"Perkembangan hubungan interpersonal merupakan tugas penting di masa dewasa muda. Individu dewasa muda akan berfokus untuk membangun hubungan yang kuat dan intimate saat mereka mengalami ketegangan antara intimacy dan isolation. Apabila individu gagal mencapai intimacy, individu dapat mengalami isolation, kesepian, ketakutan terhadap hubungan, dan penyesuaian yang buruk. Salah satu hubungan paling penting yang terbentuk dalam kehidupan individu dewasa muda adalah hubungan romantis. Perbedaan individu dalam menjalani hubungan romantis dapat dijelaskan melalui adult attachment, yang terbentuk dari internal working models berdasarkan pola asuh yang dipersepsikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara perceived parenting style dan adult attachment pada dewasa muda di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 147 individu dewasa muda yang berusia 18-25 tahun, pernah tinggal dengan salah satu atau kedua orang tua, dan pernah atau sedang menjalin hubungan romantis. Pengukuran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan alat ukur Parental Authority Questionnaire dan Experiences in Close Relationship Scale-Short Form. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi pola asuh otoriter dan anxious attachment (r = 0,287, p < 0.001). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat pola asuh otoriter yang dipersepsikan, makin tinggi pula tingkat anxious attachment yang dimiliki. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pola asuh otoriter dan avoidant attachment. Selain itu, persepsi pola asuh otoritatif tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan anxious maupun avoidant attachment.

The development of interpersonal relationships is an important task in emerging adulthood. Emerging adults will focus on building strong, intimate relationships as they experience the tension between intimacy and isolation. If they fail to achieve intimacy, they may experience isolation, loneliness, fear of relationships, and poor adjustment. One of the most important relationships that form in an emerging adult's life is a romantic relationship. Differences in how individuals navigate romantic relationships can be explained through adult attachment, which is formed from internal working models shaped by perceived parenting styles. Therefore, this study aims to examine the relationship between perceived parenting style and adult attachment among emerging adults in Indonesia. Participants in this study consisted of 147 emerging adults aged 18-25 years who have lived with either one or both parents and have been or are currently in a romantic relationship. The measurement of the two variables was conducted using the Parental Authority Questionnaire and the Experiences in Close Relationship Scale-Short Form. The results of the correlation analysis showed a positive relationship between perceived authoritarian parenting and anxious attachment (r = 0.287, p < 0.001). In other words, the higher the perceived level of authoritarian parenting, the higher the level of anxious attachment. This study also found no significant relationship between perceived authoritarian parenting and avoidant attachment. In addition, perceptions of authoritative parenting did not have a significant relationship with anxious or avoidant attachment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Fizlian Agusti
"Memahami dan memprediksi perilaku orang lain (atau dikenal sebagai mindreading), merupakan aspek penting dalam berinteraksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pengaruh interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender terhadap kecepatan dan ketepatan mindreading pada perempuan dewasa muda. Partisipan penelitian ini berjumlah 70 perempuan dewasa muda dengan rentang usia 18-21 tahun. Eksperimen ini dilaksanakan secara luring di Universitas Indonesia menggunakan aplikasi MindProbe yang berisi alat ukur Strange Stories Task dan The Multiple Dimension of Gender Stereotype. Hasil analisis Multiple Regression menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender pada aspek kecepatan mindreading dengan kontribusi sebesar 24,1%. Selain itu, interaksi jenis kelamin target dan stereotip gender juga memiliki pengaruh sebesar 10,8% pada ketepatan mindreading.

Understanding and predicting the behavior of others (known as mindreading), is an important aspect of human social interaction. This study aimed to investigate how the target’s sex and gender stereotypes might influence mindreading in young adult women. The study involved 70 participants between the ages of 18 and 21 and was conducted at the University of Indonesia using the MindProbe application, which includes the Strange Stories Task and The Multiple Dimensions of Gender Stereotype measurement tools. The results of the Multiple Regression analysis indicated that the speed of mindreading in young adult women were influenced by the interaction of target gender and gender stereotypes with a contribution of 24.1%. Additionally, the interaction of target gender and gender stereotypes was found to have a 10.8% impact on mindreading accuracy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya partisipasi wanita di ranah kerja, banyak film-film Hollywood yang mencoba mengangkat isu wanita karir ke dalam film-film mereka. The Devil Wears Prada adalah salah satu film yang mencoba menampilkan dua wanita karir sebagai dua tokoh utama di film mereka. Film ini menghadirkan dua wanita karir dengan pilihan hidup yang sangat berbeda. Selagi film ini memberikan gambaran yang kontras antara dua wanita karir ini, makalah ini bertujuan untuk mengungkap bahwa dua wanita yang berbeda ini mengekspresikan agensi dengan caranya masing-masing. Tidak ada dari mereka yang lebih kuat di antara yang lain tanpa memperhatikan apakah mereka melawan atau mengikuti stereotip tentang wanita karir. Untuk menjawab pertanyaan mengenai agensi wanita ini, makalah ini akan menganalisa dialog, alur, dan mise n scene di dalam Film The Devil Wears Prada, dan bagaimana elemen-elemen ini mendukung pandangan bahwa film ini menampilkan dua jenis agensi yang mana tidak ada satupun agensi yang lebih buruk dibanding yang lainnya.

ABSTRACT
With the increase of women participation at work, many Hollywood movies try to bring this notion of working women into their movies. The Devil Wears Prada is one of the movies that progressively present working women as their two main characters. This movie comes up with a story of two contrasting working women with different life choices. While the movie tries to give the idea of binary opposition of the lives of these two working women, this paper aims to reveal that the two women in the movie with their different way of lives express agency in their own way. None of these women are less powerful that the other whether they fit or challenge the stereotype of working women. In order to answer this question about female agency, this paper will analyze the dialogue, the plot and the mise n scene of The Devil Wears Prada and how these elements of the movie support the idea that the movie shows two different types of agency which none are worse than the other."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anindita
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis cerita dan etnis target terhadap kemampuan mindreading, yakni kemampuan yang dimiliki individu untuk memahami pikiran serta perasaan orang lain yang diobservasi berdasarkan kondisi mentalnya, pada dewasa muda bersuku Jawa. Penelitian ini merupakan eksperimen menggunakan situs web. Partisipan terdiri dari 62 orang (20-26 tahun) yang kemampuan mindreading-nya diukur menggunakan alat ukur Strange Stories Task (SST) yang diadaptasi dari penelitian Perez-Zapata, dkk. (2016). Pada penelitian ini partisipan mendapatkan dua jenis cerita yaitu cerita mental dan kontrol. Cerita mental pada dua kelompok diberi manipulasi yang berbeda, kelompok yang mendapatkan cerita dengan target etnis Jawa dan cerita dengan target etnis selain Jawa. Kemampuan mindreading partisipan diukur berdasarkan akurasi skor mindreading dan response time menggunakan teknik analisis mxed-design ANOVA. Hasil penelitian menemukan bahwa jenis cerita memengaruhi kemampuan mindreading partisipan. Namun, etnis target tidak berpengaruh terhadap kemampuan mindreading partisipan.


This study aims to determine the effect of story type and target ethnicity on the participants’ mindreading ability, namely the ability possessed by individuals to understand the thoughts and feelings of others who are observed based on their mental condition, in Javanese young adults. This research is an online experiment using a website. Participants consisted of 62 people (20-26 years) whose mindreading abilities were measured using the Strange Stories Task (SST) measurement adapted from Perez-Zapata, et al. (2016). In this study, each participant gets two types of stories, mental and control stories. There are two groups with different manipulation for the mental stories. One group get a story with Javanese ethnic targets and the other group get a story with ethnic targets other than Javanese. The participants' mindreading ability was measured based on the accuracy of mindreading scores and response time using mixed-design ANOVA analysis technique. The results found that the story type affects participant’s mindreading ability. However, the target ethnicity did not affect the participants' mindreading abilities.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stein, Ben
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
152.41 STE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Aliyah Rachman
"Penerapan 'Paid Partnership' sebagai disclosure language pada Instagram mengubah implementasi celebrity endorsement di media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah keberadaan label 'Paid Partnership' sebagai disclosure language pada unggahan berbayar berpengaruh langsung terhadap intensi membeli dengan hubungan parasosial sebagai moderator. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental between-subject pada perempuan dewasa pengguna Instagram di Indonesia dalam rentang umur 18-34 tahun. Disclosure language dipilih sebagai variabel bebas (tanpa disclosure language dan dengan disclosure language), hubungan parasosial sebagai moderator, dan intensi membeli sebagai variabel terikat. Analisis Multiple Regression digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari disclosure language terhadap intensi membeli dan hubungan parasosial juga tidak secara signifikan memoderasi pengaruh disclosure language terhadap intensi membeli. Sementara, penelitian justru menemukan hubungan parasosial menunjukkan pengaruh langsung terhadap intensi membeli. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa hubungan parasosial dapat menjadi prediktor munculnya intensi membeli.

The implementation of 'Paid Partnership' as a disclosure language on Instagram has changed the way of celebrity endorsements are presented on social media. This research was conducted to investigate whether the appearance of the 'Paid Partnership' as a disclosure language in paid post has a direct effect on purchase intention with parasocial relationship as a moderator. This research is a between-subject experimental study on adult female Instagram users in Indonesia within the age of 18-34 years old. Disclosure language was chosen as the independent variable (no disclosure language and with disclosure language), parasocial relationship as the moderator, and purchase intention as the dependent variable. Multiple Regression Analysis is used to test the hypothesis of this study. The results shown that there was no significant effect of disclosure language on purchase intentions and parasocial relationships also did not significantly moderate the effect of disclosure language towards purchase intentions. Meanwhile, this research discovered that parasocial relationship show a direct effect on purchase intention. This research implies that parasocial relationships can be a predictor of purchase intentions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Dhila Rehan
"ABSTRAK
Ketika memasuki masa dewasa muda, manusia ada pada tahap intimacy dan memulai untuk membangun suatu hubungan romantis. Salah satu upaya untuk mempertahankan hubungan romantis tersebut bisa dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan yang dilakukan seseorang dilandasi dengan dua motif, motif approach dan motif avoidance. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara komitmen dan motif berkorban dan juga melihat peran extraversion sebagai moderator. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 985 dewasa muda yang sedang menjalin hubungan berpacaran. Partisipan diminta mengisi kuesioner yang terdiri dari alat ukur komitmen, motif berkorban dan extraversion. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara komitmen dan motif berkorban baik motif approach (p>0.000), maupun motif avoidance (p>0.001). Hasil lainnya juga ditemukan bahwa extraversion tidak berperan sebagai moderator pada hubungan komitmen dan motif berkorban. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa individu yang memiliki tingkat komitmen yang tinggi akan lebih cenderung untuk melakukan pengorbanan baik dilandasi dengan motif approach maupun motif avoidance tidak bergantung dari tingkat extraversion.

ABSTRACT
In young adulthood, individuals are at the intimacy stage and begin to build a romantic relationship. To maintain a romantic relationship, it can be by making sacrifices. Individual sacrifices are based on two motives, approach motives and avoidance motives. This research was conducted to see the relationship between commitment and motives of sacrifice and also see the role of extraversion as a moderator. The participants in this study amounted to 985 young adults who were dating. Participants were asked to complete a questionnaire consisting of commitment, motives of sacrifice and extraversion measures. Based on the results of the analysis, it was found that there was a relationship between commitment and motives of sacrifice in both approach motives (p> 0.000), and avoidance motives (p> 0.001). Other findings also show that extraversion does not act as a moderator in the relationship of commitment and motives of sacrifice. Thus, the results of this study indicate that individuals who have a high level of commitment will be more likely to make sacrifices based on either the approach motives or avoidance motives and not dependent on individuals extraversion level."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enrica Natasha Kristanti
"Beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan isu perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia, termasuk pada pasangan dewasa muda. Tingginya isu rumah tangga dapat menjadi indikasi bahwa pasangan dewasa muda kurang mampu mengatasi ketegangan yang terjadi sehingga memengaruhi relationship satisfaction. Beberapa penelitian menemukan bahwa adverse childhood experience (ACE) merupakan salah satu faktor risiko terhadap ketidakmampuan pasangan dalam mengatasi konflik pada masa dewasanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran kemampuan self-compassion sebagai moderator dalam hubungan ACE dan relationship satisfaction pada kelompok dewasa muda dalam hubungan pernikahan. Penelitian ini menggunakan alat ukur Adverse Childhood Experience Questionnaire untuk mengukur jumlah pengalaman sulit yang dialami pada masa kanak-kanak, Relationship Assessment Scale untuk mengukur kepuasan hubungan romantis, dan Self-Compassion Scale untuk mengukur tingkat kemampuan self-compassion. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 258 dewasa muda (20 – 40 tahun) di Jabodetabek dengan mayoritas adalah partisipan wanita (78.7%). Multiple regression analysis menunjukkan bahwa self-compassion (β=-1.48, p<.05) beserta dengan ketiga dimensinya, mampu memoderatori dengan melemahkan hubungan negatif ACE dan relationship satisfaction. Dapat disimpulkan bahwa self-compassion mampu meningkatkan relationship satisfaction meskipun pasangan pernah mengalami ACE. Limitasi dari penelitian ini adalah teknik sampling yang digunakan merupakan convenience sampling sehingga tidak semua partisipan memiliki ACE dan tidak meratanya proporsi sampel.

In recent years, there has been an increase in the issues of divorce and domestic violence in Indonesia, including among young adult couples. This rise may indicate that young adult couples struggle to manage tension, affecting their relationship satisfaction. Studies have identified adverse childhood experiences (ACE) as a risk factor for adult couples' inability to resolve conflicts. This study aims to investigate the role of self-compassion as a moderator in the relationship between ACE and relationship satisfaction among young married adults. The study utilized the Adverse Childhood Experience Questionnaire to assess the number of adverse childhood experiences, the Relationship Assessment Scale to measure romantic relationship satisfaction, and the Self-Compassion Scale to assess self-compassion levels. Participants included 258 young adults (aged 20 – 40) in the Jabodetabek, with a majority being female (78.7%). Multiple regression analysis indicated that self-compassion (β=-1.48, p<.05) and its three dimensions moderated the negative relationship between ACE and relationship satisfaction. It can be concluded that self-compassion can enhance relationship satisfaction despite partners having experienced ACE. A limitation of this study is the use of convenience sampling, leading to not all participants having ACE and an uneven sample proportion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>