Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Redi Sunarta
"ABSTRAK
Proporsi anak muda Indonesia yang masuk kategori tidak bekerja, bersekolah atau ikut serta pelatihan (NEET) adalah salah satu yang tertinggi di Wilayah Asia. Dalam jangka panjang, akumulasi kerugian sosial yang diakibatkannya dapat menghilangkan peluang pertumbuhan karena mereka tidak mengakumulasi sumber daya manusianya. Satu kemungkinan yang dapat menjelaskan fenomena ini adalah bahwa terjadi peningkatan non-labor income seiring pertumbuhan tingkat kekayaan dekade terakhir. Berdasarkan teori klasik ketenagakerjaan, hal itu dapat mendorong orang keluar dari pasar tenaga kerja. Akan tetapi, Schooling Model memprediksi bahwa mereka akan memasuki sistem pendidikan tidak menjadi inactive. Hasil estimasi model kami mengkonfirmasi kombinasi dari dua teori klasik ini. Anak muda dari keluarga yang menjadi lebih kaya cenderung tidak masuk pasar tenaga kerja tapi memiliki peluang lebih besar untuk menempuh pendidikan tinggi. Terkhusus diskusi mengenai wealthy NEET, kami menemukan bahwa peningkatan yang sangat besar dalam nilai kekayaan sebenarnya akan memberikan probabilitas besar masuk kelompok tersebut tetapi dalam kenyataannya peningkatan kekayaan secara drastis dalam waktu singkat jarang ditemukan. Selain itu, fenomena ini hanya berlaku untuk angkatan 2014 dan proksi pengeluaran per kapita. Kami harus mengakui bahwa signifikasi hubungan ini tergantung pada pengukuran yang dipilih. Oleh karena itu, kami tidak dapat berkesimpulan bahwa peningkatan kekayaan akan memunculkan fenomena wealthy NEET.

ABSTRACT
ndonesias proportion of young people classified as not working, attending education or training (NEET) is one of the highest in the Asian Region. In long run, the accumulation of social losses that results can eliminate the opportunity. One possibility can explain this phenomenon is that an increase in non labor income in line with last decades wealth growth which encourages people out of the labor market. However, the Schooling Model predicts that they are more likely to enter the education system. Our estimation confirms these combinations of two classical theories. The youth from the wealthier family less likely to enter the labor market but have a greater probability to pursue higher education. Specifically wealthy NEET discussion, we found that a very large increase in the value of wealth would actually provide a large probability but in real case the drastic increase of wealth in a short time is rarely found. Moreover, this phenomenon only applies to the 2014 cohort and proxy expenditure per capita. We should admit that the significance of this relationship depends on the measurement chosen. Therefore, we cannot make the conclusion that an increase in wealth will bring up the NEET wealthy phenomenon."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggreyani
"ABSTRAK
Merawat anak berkebutuhan khusus lebih kompleks dari pada anak normal, sehingga orang tua lebih rentan terhadap stres dan membutuhkan dukungan sosial dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pola asuh pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik cross-sectional yang melibatkan 85 orang tua siswa di Sekolah Luar Biasa Kota Depok melalui metode purposive sampling dengan pendekatan convenience sampling. Pengukuran dukungan sosial keluarga menggunakan kuesioner Dukungan Sosial Keluarga yang dimodifikasi, sedangkan untuk variabel stres parenting menggunakan kuesioner standar Parental Stress Scale (PSS). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pengasuhan, yaitu jika semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami oleh orang tua (r = -0,419; p <0,0001; CI 95% ). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi dan konseling kepada orang tua mengenai tumbuh kembang anak, serta masalah yang mungkin timbul selama menjadi parenting dan strategi efektif bagi orang tua untuk mengatasi stres.
ABSTRACT
Caring for children with special needs is more complex than normal children, so that parents are more vulnerable to stress and need social support from family. This study aims to determine the relationship between family social support and parenting stress in parents of children with special needs. This study used a cross-sectional analytic descriptive study design involving 85 parents of students at the Depok City Special School through a purposive sampling method with a convenience sampling approach. Measurement of family social support used a modified Family Social Support questionnaire, while for parenting stress variables used the standard Parental Stress Scale (PSS) questionnaire. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between family social support and parenting stress, namely if the higher the family social support, the lower the parenting stress experienced by parents (r = -0.419; p <0.0001; 95% CI). This study recommends providing education and counseling to parents regarding children's growth and development, as well as problems that may arise during parenting and effective strategies for parents to deal with stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Vonica
"Skripsi ini membahas mengenai sistem attachment yang terbentuk antara anak yang tinggal terpisah di panti dengan orang tua kandungnya. Studi ini dilakukan pada anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Putra Utama 3 Tebet. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan mengenai proses attachment, tahapan pembentukan attachment yang terjadi pada anak dengan orang tuanya serta bentuk attachment yang terbangun diantara keduanya. Fenomena masuknya anak kedalam panti karena ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak membuat anak mengalami keterbatasan interaksi dengan orang tuanya. Terbatasnya interaksi dan tidak adanya upaya orang tua untuk menjaga komunikasi mereka inilah yang mempengaruhi kualitas attachment diantara keduanya. Akibatnya, kelekatan anak dengan orang tuanya menjadi tidak aman sehingga membuat mereka mencari kedekatan dengan figur lain seperti teman sebayanya. Penelitian ini juga menyarankan agar orang tua dan juga pihak panti sosial berupaya menjaga attachment yang aman antara anak asuh dengan orang tua kandungnya dengan mengadakan pertemuan rutin dan memberikan informasi, pengetahuan dan motivasi mengenai pentingnya attachment bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan datang.

This thesis discusses the attachment system that is formed between children who live separately in the orphanage with their biological parents. This study was conducted on foster children who live at Putra Utama 3 Tebet Orphanage. This research is qualitative research with a descriptive design. The results of the study illustrate the attachment process, the stages of attachment formation that occur in children with their parents, and the form of attachment that is built between them. The phenomenon of the entry of children into homes because of the inability of parents to meet the basic needs of children makes children experience limited interaction with their parents. Limited interaction and the absence of parental efforts to maintain their communication is what affects the quality of attachment between the two. As a result, the attachment of children to their parents becomes insecure so that it makes them look for closeness with other figurs such as their peers. This study also recommends that parents and social care institutions strive to maintain safe attachments between foster children and biological parents by holding regular meetings and providing information, knowledge, and motivation about the importance of attachments for the future growth and development of children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup terhadap keinginan mempunyai anak lagi di Indonesia yang dikaitkan dengan variabel sosial, ekonomi dan demografi. Hasil dari metode logistik biner multifaktorial terhadap wanita kawin berusia 15-49 tahun ditemukan bahwa dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup, partisipasi bekerja, indeks kekayaan menengah dan tinggi, dan tinggal di perkotaan memiliki pengaruh negatif terhadap keinginan mempunyai anak lagi. Sementara itu, usia wanita kawin 15-34 tahun dan komposisi jenis kelamin anak yang tidak seimbang memberikan pengaruh positif terhadap keinginan menambah anak.

The objective of this research is to study the effect of education and the
number of children on married womens desire to have more children in Indonesia by controlling other social, economic, and demographic variables. The results of multifactorial binary logistic on married women aged 15-49 years show that the level of education and number of children, working participation, middle and high wealth index, living in urban areas have negative effects on women?s desire to have more children. Nevertheless, women?s age 15-34 years old and imbalanced sex composition of children positively influence womens desire to have more children.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menguraikan tentang pola koping yang digunakan orang tua dengan anak autisme.
Metodologi penelitian menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan total responden 30 orang tua anak autisme yang selalu menemani anak menjalani terapi atau kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner demografi orang tua, kuesioner pola koping yang digunakan orang yang mengacu pada “ Family Copcs “. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah secara purposif yaitu orang tua yang mempunyai anak autisme yang telah diberi penjelasan terlebih dahulu (informed consent ). Setelah data dikumpulkan dan diolah didapatkan hasil penelirian bahwa pola koping yang digunakan oleh orang tua adalah mencari dukungan spiritual dengan skor 5,73 ; menggunakan dukungan sosial dengan skor 4,66 ;
mencari hikmah, kemungkinan kemampuan sendiri dan pengangalihan perhatian dengan skor 4,36 ; mencari bantuan dengan skor 4,13 ; dan menerima keadaan dengan pasif dengan pasrah skor 3,26. - _
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua menggunakan koping yang positif dan menghasilkan respon koping yang adaptif.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5260
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Cahyarani Kusworo
"Penelitian ini mengkaji pengaruh kehadiran keluarga besar terhadap diare pada anak umur 0-59 bulan. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa tinggal bersama nenek dari pihak ibu mengurangi kemungkinan terjadinya diare, sementara kehadiran nenek dari pihak ayah tidak memiliki efek yang signifikan. Sebaliknya, tinggal bersama anak non-saudara meningkatkan kemungkinan terjadinya diare. Anak laki-laki, usia dan pendidikan ibu yang lebih rendah, kondisi lingkungan yang buruk, dan kurangnya perawatan prenatal meningkatkan peluang diare yang lebih tinggi. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan dinamika keluarga besar dalam menganalisis kesehatan anak.

This study examines the effect of the presence of extended family on diarrhea among under-five children. Using binary logistic regression with IFLS 2014 data, the findings reveal that living with maternal grandmothers reduces the likelihood of diarrhea, while the presence of paternal grandmothers has no significant effect. Conversely, the presence of other non-sibling children in the household increases the likelihood of diarrhea. Male children, younger maternal age and education, poor environment conditions, and lack of prenatal care are also associated with higher odds of diarrhea. The findings highlight the significance of considering extended family dynamics in understanding child health outcomes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"buku ini berisi teknik yang kreatif dan efektifuntuk membantu terapis anak"
New York: Guilford Press, 2000
618.92 SHO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
BEazley, Sarah
London: David fulton , 1995
305.908 BEA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Antara , 1996
306.874 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Munfika Dewi Novyatno
"Data Sistem Informasi Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) menunjukan adanya peningkatan kasus kekerasan pada anak selama pandemi Covid-19, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor sehingga termasuk dalam zona merah pelanggaran hak anak. Skripsi ini membahas tentang kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu rumah tangga selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor dengan tujuan mendeskripsikan kekerasan dan faktor penyebab kekerasan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga pada anak selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan basis Ilmu Kesejahteraan Sosial yang memfokuskan analisis pada keterkaitan kekerasan yang dilakukan oleh ibu dengan perkembangan psiko-sosial dewasa awal dan juga kesejahteraan anak. Skripsi ini adalah laporan hasil penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang dilakukan dengan wawancara dan observasi pada 9 informan (3 informan utama sebagai pelaku kekerasan pada anak; 3 orang anak; dan 3 anggota keluarga lain). Informan dalam penelitian ini diambil dengan purposive sampling, pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu atau mengganggap bahwa orang tersebut paling mengetahui fenomena yang dikaji. Penelitian dilakukan sejak September 2021 sampai dengan Juni 2022.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 informan telah melakukan kekerasan pada anak sejak awal pandemi Covid-19 berlangsung. Sedangkan 1 informan lain, melakukan kekerasan pada anak sejak 5 tahun lalu dan diperparah oleh kondisi pandemi Covid-19. Kekerasan yang dilakukan ibu berupa kekerasan emosional atau psikologis dan kekerasan fisik. Berbagai bentuk kekerasan dilakukan oleh ibu karena pandemi Covid-19 dan desakan ekonomi, diperparah dengan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pewarisan kekerasan yang pernah dialami sebelumnya, dan juga ketidaksiapan mental ibu sebelum pernikahan dan membina keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini diketahui bahwa kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor, intensitasnya meningkat dengan 3 kategori tingkat keparahan kekerasan yang dilakukan yaitu: serius, sedang, dan ringan. Faktor umum yang menyebabkan kekerasan terjadi karena desakan ekonomi dan faktor lain yang ditemukan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Data from the Women and Children Information System (Simphony PPA) shows an increase in cases of violence against children during the pandemic Covid-19, especially in the Bogor Regency area so that it is included in the red zone of violation of children's rights. This thesis discusses violence against children perpetrated by housewives during the pandemic Covid-19 in Bogor Regency with the aim of describing violence and the causes of violence perpetrated by housewives on children during the pandemic Covid-19 in Bogor Regency. This research was conducted on the basis of Social Welfare Sciences which focused on the analysis of the relationship between maternal violence and early adult psycho-social development as well as child welfare. This thesis is a report on the results of qualitative research with a descriptive design conducted by interviewing and observing 9 informants (3 main informants as perpetrators of violence against children; 3 children; and 3 other family members). Informants in this study were taken by purposive sampling, sampling data sources with certain considerations or assuming that the person best knows the phenomenon being studied. The study was conducted from September 2021 to June 2022.
The results showed that 2 informants had committed violence against children since the beginning of pandemic Covid-19. Meanwhile, another informant has committed violence against children since 5 years ago and has been made worse by pandemic Covid-19. Violence by the mother in the form of emotional or psychological violence and physical violence. Various forms of violence are carried out by mothers due to the pandemic Covid-19 and economic pressure, exacerbated by the presence of domestic violence (KDRT), the inheritance of violence that has been experienced before, and also the mental unpreparedness of the mother before marriage and raising a family. The conclusion of this study is that violence against children perpetrated by mothers during the pandemic Covid-19 in Bogor Regency increased in intensity with 3 categories of severity of violence committed, namely: serious, moderate, and mild. Common factors that cause violence to occur are due to economic pressure and other factors found in the presence of domestic violence (KDRT).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>