Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kevin Wiratamaasmono
"Salah satu tujuan pendirian Badan Usaha Milik Daerah adalah memperoleh keuntungan. PT Jakarta Tourisindo sebagai Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami kerugian berturut-turut sejak tahun 2016. Penelitian ini membahas mengenai analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing PT Jakarta Tourisindo sebagai tindakan yang diambil untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivism dengan jenis penelitian deskriptif, murni, cross-sectional, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalamdan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 4 alternatif strategi PT Jakarta Tourisindo dalam meningkatkan daya saing perusahaan yaitu strategi weakness-opportunity (WO), strategi strength-opportunity (SO), strategi strength-threat (ST), strategi weakness-threat (WT). Pemprov DKI Jakarta dapat mendukung strategi tersebut dengan memberikan peluang kepada PT Jakarta Tourisindo untuk menyelenggarakan rapat dan pelatihan yang diadakan di hotel-hotel PT Jakarta Tourisindo, memberikan PMD untuk mendukung kebutuhan perbaikan fasilitas alat produksi, dan menyelesaikan pengurusan legalitas aset BUMD agar dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.

One of the aims of establishing a Regionally Owned Enterprise is to make a profit. PT Jakarta Tourisindo as a DKI Jakarta Provincial Government-Owned Enterprise suffered successive losses since 2016. This study discusses the SWOT analysis in increasing the competitiveness of PT Jakarta Tourisindo as an action taken to take advantage of existing strengths and opportunities, while minimizing weaknesses and threats. This study uses a post-positivism approach with descriptive, pure, cross-sectional, data collection techniques with in-depth interviews and literature studies. The data analysis technique used is the SWOT analysis method. Based on the results of the study, four alternative strategies and the follow-up carried out by PT Jakarta Tourisindo and the DKI Jakarta Provincial Government to support the SWOT matrix of PT Jakarta Tourisindo namely 4 alternative strategies of PT Jakarta Tourisindo in increasing the company's competitiveness, namely the weakness-opportunity strategy (WO), the strength-opportunity strategy (SO), the strength-threat strategy (ST), the weakness-threat strategy (WT). The DKI Jakarta Provincial Government can support this strategy by providing opportunities for PT Jakarta Tourisindo to hold meetings and training held at PT Jakarta Tourisindo hotels, provide PMD to support the need for repair of production equipment facilities, and complete legality management of BUMD assets so that they can be cooperated with other parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Erzal Syahreza
"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia harus dimulai dengan meningkatkan daya saing daerah daerah di Indonesia. Dikenal sebagai kota industri internasional, Kabupaten Karawang sudah seharusnya memiliki daya saing yang tinggi. Dimana daya saing yang tinggi tidak hanya berorientasi pada indikator ekonomi saja, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kebutuhan infrastruktur berkelanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan Metode Skoring dan Uji Mann Whitney.
Hasil yang didapatkan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan Kabupaten Karawang, infrastruktur sosial (infrastruktur pendidikan dan infrastruktur kesehatan) lebih dibutuhkan daripada infrastruktur ekonomi (infrastruktur transportasi, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur ultilitas, dan pusat ekonomi baru). Hal ini dibuktikan dari hasil skoring yang menunjukan infrastruktur sosial memiliki nilai lebih besar daripada infrastruktur ekonomi.

To increase the Indonesia competitiveness should begin to improve the regional competitiveness in Indonesia. Karawang Regency as an Internastional Industrial City supposed to have high competitiveness. Where the high competitiveness is not only oriented to economic indicators, but it can improve the society will being. Furthermore, the aim of this research is to analyze the sustainability infrastructure needs to increase the regional competitiveness in Karawang. While, the research method used in this research is Scoring Method and Mann Whitney U Test. The data collection process done by spreading the questionnaire.
So, the results showed that to increase regional competitiveness in Karawang, the social infrastructure (education infrastructure and health infrastructure) is more needed than economic infrastructure (transportation infrastructure, telecommunication infrastructure, public utility infrastructure, and new economic center). This evidenced by the scoring result that show the social infrastructure has greater value than economic infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pankaj Ghemawat
New York: The Free Press, 1991
658.403 PAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Fathnurfirda
"Industri film Indonesia mengalami penurunan perolehan jumlah penonton yang cukup signifikan pada tahun 2011. Akibatnya film Indonesia mengalami kesulitan untuk bersaing dengan film impor. Untuk mengatasinya diperlukan suatu strategi industri yang tepat. Analisis SWOT merupakan metoda untuk mendapatkan strategi bedasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada suatu industri. Kemudian dilakukan pembobotan terhadap strategi yang dihasilkan dengan analisis SWOT menggunakan Proses Analisis Hirarki (AHP). Hasilnya, strategi diprioritaskan untuk dapat mengatasi permasalahan industri film Indonesia adalah alternatif strategi Strength-Opportunities.

Indonesian film industry has decreased the acquisition of a significant number of moviegoers in 2011. As a result, the film Indonesia has struggled to compete against imported films. The purpose this study is to solve the problem by a proper industrial strategy. SWOT analysis is a method to get the strategy based on the strengths, weaknesses, opportunities and threats that exist in the industry. Then, we do the weighting of the strategy produced by the SWOT analysis using the Analysis Hierarchy Process (AHP). The results, strategies that is prioritized to address the problems of the Indonesian film industry is an alternative strategy of Strength-Opportunities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kingma, Bruce R.
Englewood: Libraries Unlimited, Inc., 1996
658.155 4 KIN e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M Pradana Putra Vikuraningtyas
"Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai badan usaha milik pemerintah daerah merupakan utilitas publik sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Selain untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, tujuan dari BUMD untuk mencari keuntungan dalam bidang usahanya dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dari dividen yang disetorkan ke kas daerah. Privatisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam kepemilikan saham pada BUMD.  Pengaturan mengenai privatisasi dalam BUMD terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (PP BUMD).  Definisi privatisasi yang terdapat pada PP BUMD dapat menimbulkan beberapa masalah karena tidak adanya parameter yang jelas untuk dalam bagian kalimat "meningkatkan kinerja". Sumber modal BUMD yang terkandung dalam PP BUMD menyebutkan penyertaan modal daerah sebagai salah satu sumbernya. Penyertaan modal daerah adalah usaha untuk memiliki atau menambah modal pada perusahaan yang sudah ada, dengan mengalihkan kekayaan daerah menjadi kekayaan yang dipisahkan. Penyertaan modal tersebut dapat dijual kepada pihak lain, yang dapat diartikan sebagai privatisasi. Terhadap terjadinya privatisasi tersebut, terdapat alih kepemilikan dari yang semula milik daerah menjadi milik pihak lain.

Regional Owned Enterprises (RoE) as a business entity owned by the local government is a public utility as a source of regional revenue. In addition to the prosperity and welfare of the community, the purpose of RoE is to seek profit in its field of business in order to increase local revenue from dividends deposited into the regional treasury. Privatization is carried out with the aim of improving the performance and added value of the company and increasing community participation in share ownership in RoE.  Regulations regarding privatization in RoE are contained in Government Regulation Number 54 of 2017 concerning Regional-Owned Enterprises (PP BUMD).  The definition of privatization contained in PP BUMD may cause some problems due to the absence of clear parameters for the "improve performance" part of the sentence. The source of RoE capital contained in PP BUMD mentions regional equity participation as one of the sources. Regional capital participation is an attempt to own or increase capital in an existing company, by transferring regional assets into separated assets. The capital participation can be sold to other parties, which can be interpreted as privatization. Against the occurrence of privatization, there is a transfer of ownership from what was originally owned by the region to belong to another party."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Imamnawi
"Badan Usaha Milik Daerah, BUMD, merupakan institusi dengan mayoritas modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah yang berfungsi untuk mendapatkan keuntungan bagi pemerintah daerah dan juga untuk melayani masyarakat. Oleh karena sifat BUMD tersebut, dibutuhkan monitoring dan evaluasi agar sesuai dengan tujuannya. BUMD di DKI Jakarta, di monitoring dan evaluasi oleh instansi khusus setingkat SKPD yaitu Badan Pembinaan BUMD (BP BUMD). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja BUMD oleh BP BUMD beserta hambatan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dengan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Gorgens dan Kusek (2009) yang terdiri dari 12 dimensi dimana terkelompokkan menjadi komponen: manusia, kerjasama, dan perencanaan; pengelolaan data; dan penggunaan data untuk pembuatan keputusan. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa BP BUMD sudah baik dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja BUMD. Hal tersebut dilihat dari komponen monitoring dan evaluasi yang sudah dilaksanakan. Namun, dalam pelaksanaan tersebut belum terdapat komponen survei dan penelitian program yang hasilnya dapat menjadi bahan evaluasi bagi program monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan untuk memperbaiki dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan komitmen stakeholder, membangun basis data, dan melakukan survei atau penelitian atas program monitoring dan evaluasi.

Badan Usaha Milik Daerah (Local Government Enterprise), BUMD, are institutions with a majority of their capital owned by local governments that give economical benefits to local governments and also to serve the public. Due to the nature of the BUMD, monitoring and evaluation is needed to suit its objectives. BUMD in DKI Jakarta, is monitored and evaluated by a special agency as high as Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), namely the Badan Pembinaan BUMD (BP BUMD). This research aims to describe the implementation of monitoring and evaluation of the performance of BUMD by BP BUMD along with its obstacles. This research used a positivist approach with Gorgens and Kusek's (2009) theory as the main theory which consists of 12 dimensions which are grouped into three components: human, collaboration, and planning; data management; and use of data for decision making. Data collection in this research used deep interview techniques and literature studies. The results of the study illustrate that BP BUMD has been good at doing monitoring and evaluation of BUMD performance. This result is seen from the components of monitoring and evaluation that have been implemented. However, on the implementation, there was no component of a survey and research program which results could be used as feedback for evaluation of monitoring and evaluation program. Based on these results, researcher suggest to BP BUMD to improve and increase the capacity of human resources (HR), increase stakeholder commitment, building databases, and conducting surveys or research on monitoring and evaluation programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coppock, Joseph D.
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1959
658.3 COP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Coppock, Joseph D.
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1959
658.3 COP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samuelson, William F.
Fort Worth: Driden Press, 1999
338.544 SAM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>