Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisya Zainurahmalia
"Permasalahan land reform (reformasi agraria) yang terjadi pada tahun 1960-an membuat petani Jawa harus
kehilangan lahan untuk bekerja. Akibat permasalahan tersebut, Presiden Ir. Soekarno menerbitkan Undang-
Undang Pokok Agraria dan membagikan lahan secara terbatas. Menteri Pertanian, Azis Saleh, pun meminta Ki
Nartosabdho untuk dibuatkan tembang bertema pertanian sebagai sindiran kepada para tuan tanah. Penelitian ini
akan mengkaji bagaimana relasi timbal balik antara ketiga tembang karya Ki Nartosabdho dengan kondisi sosial
masyarakat ketika tembang tersebut diciptakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif serta teori Sosiologi Sastra yang diungkapkan oleh Sapardi Djoko Damono. Adapun, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan objektif. Kerangka konsep Etika Keselarasan dari Franz Magnis Suseno
digunakan untuk menerangkan relasi timbal balik manusia dengan alam dan Tuhan. Kesimpulan pada penelitian
ini bahwa tembang Caping, Lumbung Desa, dan Lesung Jumengglung menggambarkan situasi sosial
masyarakat Jawa tahun 1960-an dengan menanamkan nilai budaya Jawa kepada masyarakat desa. Budaya
pertanian mempersatukan masyarakat Jawa dengan mewujudkan nilai kerja keras, kebersamaan, dan kerukunan
untuk memperoleh keselarasan hidup. Keselarasan hidup menjadi sistem nilai yang berorientasi pada wujud
kemanunggalan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Hidup dalam
kemanunggalan dibangun untuk mencapai kesempurnaan.

Land reform problems that occurred in the 1960s made Javanese farmers involuntarily lose their land to work
on. In the existence of this problem, President Ir. Soekarno issued Basic Agrarian Law and distributed the
limited amount of land. Because of that, the Minister of Agriculture, Azis Saleh, asked for Ki Nartosabdho's
help to compose agricultural-themed songs as a way to condemn the landlords. This study will examine how the
reciprocal relationship between the three songs composed by Ki Nartosabdho and the social conditions of the
community when the song was created. The research method used is the descriptive qualitative method and the
theory of Sociological Literature proposed by Sapardi Djoko Damono. The approach used is objective. Ethical
harmony concept by Franz Magnis Suseno is used to explain the relationship between humans with nature and
God. The conclusion of this study that the song of Caping, Lumbung Desa, and Lesung Jumengglung illustrate
the social situation of the Javanese people in the 1960s who instilled Javanese cultural values to the villagers.
Agriculture unites the Javanese society by establishing several values, such as hard work, collectiveness, and
concord to obtain harmony. Harmony becomes a value system that emphasize on the unity of humans to
humans, humans to nature, and humans to God. Living in unity is a way to reach perfection.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abilowo Umbaran
"Karya sastra tidak lepas jauh dari kata kritik. Kritik tersebut digunakan dalam bentuk sindiran. Sementara, pada penelitian ini menggunakan lagu Aja Lamis sebagai sumber data utama penelitian. Adapun, lagu Aja Lamis karya Ki Nartosabdho memiliki nilai pasemon. Pasemon tersebut berbentuk indah atau estetik yang merujuk kepada sikap Lamis yang terdapat pada laguAja Lamis. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif Wellek dan Warren (1990), serta menggunakan teori Paul Ricoeur mengenai interpretasi. Penelitian ini membahas mengenai pasemon atau sindiran sikap lamis yang diinterpretasikan melalui sudut pandang budaya Jawa. Hasil dan temuan dari penelitian ini adalah adanya bentuk estetik dari beberapa larik lagu Aja Lamis yang berisikan tentang pasemon. Adapun, pasemon aja lamis, yang juga menjadi sebuah refleksi pendidikan Jawa. Pasemon menjadi salah satu representasi kecerdasan orang Jawa dalam cara mendidik, serta saat berkomunikasi menyampaikan sesuatu nilai yang baik.

Literary works can not be separated from the word criticism. The criticism is used in the form of satire. While in this study using the song Aja Lamis as the main research data source. Meanwhile, the song Aja Lamis by Ki Nartosabdho has a pasemon value. The pasemon has a beautiful or aesthetic shape which refers to Lamis' attitude found in the song Aja Lamis. In this study, a qualitative descriptive method was used with the Wellek and Warren (1990) objective approach, and Paul Ricoeur's theory of interpretation was used. This study discusses the pasemon or satire of lamis attitudes which are interpreted from the point of view of Javanese culture. The results and findings of this study are the aesthetic forms of several lines of the Aja Lamis song which contain pasemones. Meanwhile, pasemon aja lamis, which is also a reflection of Javanese education. Pasemon is one of the representations of Javanese intelligence in how to educate, as well as when communicating good values."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Prahutomo
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji teks Serat Gandakusuma koleksi Ruang Naskah Perpustakaan Universitas Indonesia. Fokus kajian ini secara filologis adalah untuk menyajikan suntingan teks Serat Gandakusuma yang telah dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga dapat dipahami isinya oleh pembaca pada masa kini. Secara kesastraan, penelitian ini menyoroti karakter teks sebagai karya sastra alegoris bermuatan sufisme Jawa yang mengisahkan tentang perjalanan spiritual tokoh Raden Gandakusuma di dalam mencapai kesempurnaan. Penelitian ini mengkaji bagaimana metrum-metrum tembang macapat yang digunakan di dalam teks mewujudkan perjalanan sufi Raden Gandakusuma, serta bagaimana peran perempuan di dalam mendukung perjalanan sufi yang dilakukan oleh Raden Gandakusuma.
ABSTRACT
This research examines the text of Serat Gandakusuma from the collection of The Manuscript Section of The Library of Universitas Indonesia. Philologically, this study focuses on the presentation of the edition text of Serat Gandakusuma which has been cleaned from its error and translated in Indonesian language so that its content can be understood by today rsquo;s readers. As in the perspective of literature, this research focuses in the text rsquo;s character as an allegorical text which contains the concepts of Javanese Sufism through the story of Raden Gandakusuma and his spiritual journey to reach a true perfection. This research analyzes how the macapat meters in the text actualizes the sufi journey of Raden Gandakusuma, and also how the role of women in supporting the sufi journey of Raden Gandakusuma."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D2452
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pratama
"Kuliner tidak hanya menjadi sekedar makanan dan minuman saja tetapi lebih dari itu bertransformasi menjadi sebuah kajian gastronomi kuliner yang menitikberatkan pada aspek sejarah, nilai nilai, filosofi, cita rasa dan komponennya. Pengkajian permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini terkait identitas budaya gastronomi kuliner Jawa dalam kelima lagu karya Ki Narto Sabdo. Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan objektif terhadap penerapan teori Gastronomi Kuliner Santich, dan Representasi Identitas Budaya Stuart Hall. Hasilnya, representasi identitas budaya gastronomi kuliner Jawa terbangun atas komponen gastronomi kuliner seperti bahan, cara pembuatan, bentuk, cita rasa, warna, nilai nilai dan manfaat. Kelima kuliner tidak mengandung semua komponen tersebut dalam satu lagu melainkan hanya beberapa komponen. Komponen gastronomi dalam setiap lagu menjadi ciri khas tersendiri pada kuliner tersebut. Selain itu, representasi identitas budaya gastronomi kuliner Jawa juga terepresentasikan dalam ekspresi diri masyarakat Jawa melalui unen-unen dan wewaler. Kesimpulannya ialah representasi identitas budaya gastronomi kuliner Jawa dalam lagu tersebut terbangun atas kecerdasan berpikir masyarakat Jawa yang tertuang dalam unen-unen dan wewaler yang terafiliasi dengan keunikan serta ciri khas masing-masing kuliner menjadikan keberagaman khazanah kuliner Jawa.

Culinary not only becomes just food and drink but more than that transformed into a study of culinary gastronomy that focuses on aspects of history, values, philosophy, taste and its components. The study of the problems discussed in this research is related to the cultural identity of Javanese culinary gastronomy in the five songs by Ki Narto Sabdo. Descriptive qualitative method with an objective approach to the application of Santich's Culinary Gastronomy theory, and Stuart Hall's Cultural Identity Representation. As a result, the representation of Javanese culinary gastronomy cultural identity is built on culinary gastronomy components such as ingredients, method of preparation, shape, taste, color, value and benefits. The five cuisines do not contain all these components in one song but only some components. The gastronomic components in each song characterize the culinary. In addition, the representation of Javanese gastronomic cultural identity is also represented in Javanese self-expression through unen-unen and wewaler. The conclusion is that the representation of Javanese culinary gastronomic cultural identity in the song is built on the intelligence of Javanese thinking contained in unen-unen and wewaler which is affiliated with the uniqueness and characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arps, Bernard
London: University of London, 1992
899 ARP t
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, 2001
499.207 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winter, F. W.
"Buku ini berisi tentang tembang Jawa dengan menggunakan musik yang dilengkapi dengan notasi (balok). Pada awalnya buku ini disusun oleh F. W. Winter, kemudian diperiksa dan diperbaiki oleh F. L. Winter, terutama dari segi sastranya sesuai dengan yang berlaku pada saat itu dengan mengacu pada Y. A. Wilkes dan kantor Juru Basa di Surakarta."
Weltevreden: Landsdrukkerij, 1924
BKL.0400-SS 10
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat daftar kata bahasa kesusasteraan Yogyakarta (tembung kawi) dengan artinya, tersusun dalam metrum dhandhanggula. Teks disalin dari naskah asal Yogyakarta yang dimiliki R. Tanaya di Surakarta. Naskah babon tersebut mengandung tarikh Be 1768, bersamaan dengan tahun 1840 Masehi. Di naskah babonnya, teks ini merupakan sebagian kecil dari seluruh isinya, dan terletak di h.117-127. Penyalinan pertama (tulisan tangan) dari babon tersebut mungkin dilakukan oleh pemilik asli naskah, ialah R. Tanaya, sekitar tahun 1936. Salinan ketikan dibuat oleh staf Dr. Pigeaud di Yogyakarta. Untuk salinan ketikan tersebut lihat FSUI/BA.123a di bawah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.123-A 39.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan ketikan dari FSUI/BA.123. informasi selengkapnya tentang teks dan naskah babon dapat dibaca pada deskripsi naskah tersebut. FSUI menyimpan dua eksemplar salinan tembusan karbon naskah ini (A 39.02b-c). Hanya copy b yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.123-A 39.02b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Merry Devina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah setiap jenis penggunaan Instagram IG Interaction, IG Browsing, dan IG Broadcasting berhubungan dengan kesepian. Penelitian dilakukan pada 383 laki-laki dan perempuan 16-24 tahun . Variabel jenis-jenis penggunaan Instagram diukur dengan Instagram Activities Scale dari Yang 2016 yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh back translators dan dimodifikasi oleh peneliti. Variabel kesepian diukur dengan UCLA Loneliness Scale Versi 3 dari Russell 1996 yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh back translators dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil uji statistik korelasi menunjukkan IG Interaction memiliki hubungan negatif yang lemah dan signifikan dengan kesepian. IG Browsing dan IG Broadcasting masing-masing memiliki hubungan positif yang signifikan dan lemah dengan kesepian.

This research aims to seek the correlation between each types of Instagram usage IG Interaction, IG Browsing, and IG Broadcasting and loneliness. The research was conducted to 383 males and females 16 24 years old . The frequency of each types of Instagram usage were measured with Instagram Activities Scale from Yang 2016 which has been translated to Indonesian language by back translators and has been modified by researcher. Loneliness was measured with UCLA Loneliness Scale Version 3 from Russell 1996 which has been translated to Indonesian language by back translators and has been modified by researcher. The result shows that IG Interaction has a negative, weak, and significant correlation with loneliness. Both of IG Browsing and IG Broadcasting have a positive, weak, and significant correlation with loneliness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>