Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meita Rizki Rahmalia, Author
"Berbeda dengan organisasi profit dan sektor publik, organisasi non profit seperti Lembaga Amil Zakat sangat bergantung pada fundraising untuk mendukung program dan mensukseskan misinya. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kepercayaan donatur merupakan bagian yang sangat dapat menetukan keberhasilan fundraising. Lebih jauh lagi, terdapat satu hal yang juga sangat krusial dalam fundraising, yaitu keterampilan staf dalam membangun serta menjaga hubungan dengan donatur, karena membangun hubungan adalah hal pertama yang harus dilakukan dalam proses fundraising. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan wawancara semi struktur dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf Rumah Zakat memiliki beberapa prinsip dasar dalam membangun hubungan antara lain membangun hubungan emosional dengan donatur, melayani dengan sabar dan menjaga amanah donatur. Dalam membangun hubungan dengan donatur, staf Rumah Zakat memiliki empat strategi yaitu memahami latar belakang donatur, memperhatikan lokasi pertemuan dengan donatur, mengetahui kecenderungan donatur dalam berzakat dan komunikasi dengan donatur. Lebih lanjut, strategi staf dalam menjaga hubungan dengan donatur dilakukan dengan memberikan apresiasi, menjalankan tugas sesuai tingkatan Ziswaf, menjaga komunikasi dengan donatur dan membuat laporan atau catatan harian.

Lembaga Amil Zakat as nonprofit organisation is different with profit organisation and other public sector organisations. Lembaga Amil Zakat is depending on the fundraising to support their program and succeed their mission. Previous studies stated that donor trustis a very influential part in fundraising. Furthermore, there is one thing that is also very crucial in fundraising, that is stafs strategy in building and maintaining relationships with donors because developing building relationships is the first phase that must be done in the fundraising process. This research used qulitative method with semi structure interview technique and descriptive interpretive. Research result shown that in building relationship Rumah Zakat has several basic princip: building emotional bonding with the donors, deliver service with patience and keep what they had promised to the donors. Furthermore, in building relationship Rumah Zakat have four strategy, such as understanding donor background, put attention on location when meeting, acknowledge donor preference method zakah payment and communcite with donor. Besides that, in maintaining relationship they also have four strategy: giving apreciation to the donor, fulfill the task according to the Ziswaf level, maintaining communication and create a report or daily notes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Cara Riantoputra
"Using data from the Indonesia Family Life Survey IFLS and World Values Survey WVS, this study analyzes the factors that influence indicators of charitable behaviour in Indonesia, differentiating between monetary contributions and time contributions. We find an unexpectedly strong negative relationship between income and charitability, suggesting that those who have the least are those who give the most. We also find evidence of a positive relationship between education and charitability. Finally, we report an inconclusive relationship between religiosity and charitability, challenging the popularly accepted notion of the altruistic and benevolent nature of religious individuals. This study is the first nationwide study of its kind in Indonesia and provides valuable insights into not only the variables that affect charitable behaviour, but also the mechanisms through which these variables are effectual.

Studi ini menggunakaan data dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia SAKERTI serta World Values Survey WVS untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi indikator perilaku beramal charitable behaviour di Indonesia, dengan membedakan antara kontribusi uang dan kontribusi waktu. Penelitian ini menemukan hubungan negatif antara pendapatan dan perilaku beramal, yang menandakan bahwa orang yang memiliki harta paling sedikit justru merupakan yang memberi paling banyak. Penelitian ini juga menemukan hubungan positif antara tingkat pendidikan beramal. Terakhir, tidak ditemukan hubungan signifikan antara religiusitas dengan perilaku beramal; hal ini menentang asumsi yang diterima secara umum bahwa orang beragama pasti berperilaku secara altruis. Penelitian ini adalah studi nasional pertama yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruh perilaku beramal, dan juga menjelaskan mekanisme-mekanisme yang menggerakan faktor-faktor tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olanti Rahayu
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktek pemberian rehidrasi
oral (RO) pada balita diare. Disain cross sectional dan metode pengumpulan data
wawancara dengan menggunakan kuesioner terujicoba digunakan pada 80 ibu
balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil
penelitian mendapatkan 57,5% ibu balita melakukan praktek pemberian RO
secara adekuat pada balita diare. Persepsi kerentanan dan persepsi hambatan
berhubungan dengan praktek pemberian RO, dimana ibu balita yang
mempersepsikan balitanya rentan terhadap diare berpeluang memberikan RO
hamper 3 kali dibanding yang mempersepsikan balitanya tidak rentan terhadap
diare, sedangkan ibu balita yang mempersepsikan tidak ada hambatan untuk
memberikan RO pada balita diare berpeluang memberikan RO pada balitanya
sebesar 13 kali dibanding ibu balita yang mempersepsikan adanya hambatan

ABSTRACT
The aims of this study is to describe the mother’s practice on giving Oral
Rehydration (OR) to under five (U-5) children who suffered diarrhea. Cross
sectional design and interview method was used to collect the data from 80
mothers of under five children that was selected by simple random sampling
technique. The study result showed 57,5% mothers gave RO adequately to their
U-5 children who suffered diarrhea. Mother’s perception of susceptibility and
barrier related to their practices on giving RO to their U-5 children, whereas
mothers who perceived their U-5 children susceptible to diarrhea likely give RO
almost 3 times than who perceived their U-5 children unsusceptible. Mothers who
perceived no barriers on giving RO to their U-5 children likely give RO 13 times
than mothers who had barriers."
2014
S55258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putri Istiqomah
"ABSTRAK
Religiusitas diartikan sebagai kewajiban yang mengikat. Memberikan sejumlah harta kepada orang lain berdonasi merupakan salah satu sikap altruis yang dianjurkan oleh setiap agama manapun sehingga setiap penganut agama dianjurkan untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan Tuhan melalui kitab suci pada tiap-tiap agama. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh religiusitas terhadap perilaku donasi. Metode yang digunakan penulis adalah experimental dengan modifikasi dictictator game. Dimensi religiusitas yang dipakai antara lain Organizational Religious Activity ORA , Non Organizational Religious Activity NORA , dan Intrinsic Religiousity IR . Hasil menunjukkan bahwa semua dimensi religiusitas secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku donasi. Selain itu, penganut Islam, Kristen, Katholik, Budha memiliki kecenderungan untuk berdonasi di lembaga filantropi yang sesuai dengan agama mereka, penganut Hindu memiliki kecenderungan yang sama antara lembaga filantropi religius dan sosial sedangkan penganut Atheis dan Agnostik cenderung untuk mendonasikan uangnya di lembaga filantropi yang tidak terafiliasi dengan agama manapun

ABSTRACT
Religiosity is define as binding obligations. Giving is one of the altruistic attitudes advocated by almost all religion, so religious believers are recommended to do what God has told through the scriptures in each religion. This research aims to investigate the influence of religiosity on donation behaviour. The methodoly used by the author is experimental method, by modifying dictator game exeperiment. The dimensions of religiosity used are Organizational Religious Activity ORA , Non Organizational Religious Activity NORA , and Intrinsic Religiosity IR . The results show that all dimensions of religiosity have a significant positive effect on giving behavior. In addition, adherents of Islam, Christianity, Catholicism, Buddhism have a tendency to engage in religious philanthropic institutions, Hindus have the same tendency between religious and social philanthropy institutions while Atheists and Agnostics have a tendency to split their money in non religious philanthropic institutions "
2017
S69245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Eko Prasetyo
"DKI Jakarta sebagai ibukota negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang sangat besar dan akan sangat bermanfaat bila dioptimalkan pemungutannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga amil zakat yang profesional akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan Muzakki dalam hal membayar zakat penghasilan. Kepercayaan dan kepuasan Muzakki melibatkan faktor-faktor reliability, responsiveness, confidence, emphaty, tangible, credibility, human resource, dan morality. Penelitian ini menggunakan analisa crosstab dan Structural Equation Model (SEM) pada 94 responden (Pegawai Negeri Sipil pemerintah provinsi DKI Jakarta), dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang cukup tinggi kepada lembaga amil zakat, namun belum merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pemberlakuan peraturan pemerintah atas kewajiban membayar zakat penghasilan dan sosialisasi akuntabilitas serta keberhasilan yang telah dicapai lembaga amil zakat merupakan kunci terlaksanannya pengumpulan zakat penghasilan yang optimal.

DKI Jakarta as the capital of a country with the largest Moslems in the world has the very large zakat potential and will be very useful when it levied optimized. This study shows that professional zakat institutions will create trust and satisfaction from their Muzakki, one of which is in terms of paying income zakat. Muzakki?s confidence and satisfaction in paying zakat on zakat institutions involving reliability, responsiveness, confidence, empathy, tangible, credibility, human resource, and morality. This study uses crosstabs analysis and Structural Equation Model (SEM) in 94 respondents (civil servants of DKI Jakarta province government), by using Partial Least Square (PLS). The results showed that the respondents have a high enough confidence to zakat institutions, but not satisfied with the zakat institution?s service. The implementation of government regulations on the obligation to pay income zakat and socialization about accountability and the success that has been achieved by zakat institutions are the key of an optimal zakat collection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usamah Rasyid
"Studi ini membahas mengenai pencatatan akuntansi pada transaksi infak/sedekah jasa yang tidak diatur pada PSAK 109, Instrumen Infak atau Sedekah tidak sebatas barang yang berwujud tetapi juga bisa berupa manfaat yang tak berwujud namun sama-sama bernilai. Tujuan penelitian ini adalah memberikan analisis karakteristik infak/sedekah jasa, analisis kategori transaksi infak/sedekah jasa yang harus dicatat maupun tidak dicatat serta bagaimana analisis pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dari infak/sedekah jasa. Manfaat dari penelitian yang bersifat penerapan konsep ini adalah memberi kontribusi terhadap industi Lembaga Amil terkait transaksi Infak Jasa yang sudah menjadi transaksi aktifitas harian lembaga berupa pelaporan dan pencatatan akuntansi. Dengan menggunakan metode Desktriptif Kualitatif penelitian ini dilaksanakan di Tiga Lembaga Amil Zakat. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer yang dilakukan dengan wawancara pada lembaga, data sekunder yang diperoleh dari dokumen Lembaga terkait dan buku literatur perpustakaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan analisa pencatatan dari kondisi apabila MUI menerbitkan dan tidak menerbitkan fatwa terkait adanya Infak/Sedekah Jasa.

This study discusses the accounting records for in-kind donation transaction or so-called service infak/sadaqa which is not regulated in PSAK 109 (Indonesian Islamic Accounting Standard). The infaq or sadaqa instrument is not limited to tangible goods but can also be in the form of intangible asset as an in-kind contribution benefits and equally valuable. The purpose of this research are to provide an analysis of the characteristics of service infaq/sadaqa, an analysis of the categories of service infaq/sadaqa transactions that must be recorded or not recorded, and how to analyze the recognition, measurement, presentation and disclosure of service infaq/sadaqa. The research contribution of this concept application type of research is to contribute to the Amil Institute industry related to Service Infak transactions which have become daily activities in the form of accounting report and recording. By using the descriptive qualitative method, this research was carried out in three Zakah Amil Institutions. The data obtained in this study are primary data conducted by interviewing institutions, secondary data obtained from related institution documents and library literature books. This research is expected to be able to explain the recording analysis of the conditions if the MUI issues and does not issue a fatwa regarding the existence of in-kind donations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erica Monalisa
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang budaya memberi hadiah Jogong di kalangan penggemar fanatik Hallyu. Korea Selatan, melalui Hallyu, hadir di tengah masyarakat global dengan berbagai macam produk budaya populer seperti drama, musik, film, fashion dan lain sebagainya. Dengan media massa sebagai perantara, produk budaya pop Korea dengan mudah diterima dan digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Keberhasilan Hallyu mencuri perhatian masyarakat dunia memunculkan sekelompok sebuah budaya fanatisme di kalangan penggemarnya. Budaya ini terdiri dari beberapa bentuk, salah satunya adalah pemberian hadiah Jogong sebagai bentuk rasa cinta pada artis idolanya. Penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa acuan ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya memberi hadiah di dunia penggemar Korea. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sejarah Korea pada masa Joseon mempunyai pengaruh terhadap budaya memberi hadiah di kalangan penggemar Hallyu. Kata Kunci: fanatisme; Hallyu; Jogong

ABSTRACT
This research is about gift giving culture Jogong among Hallyu fanatics. South Korea, through Hallyu, is present in the global community with a wide range of popular cultural products such as drama, music, movies, fashion and so on. With the media as an intermediary, Korean pop culture products are easily accepted and loved by many people in different parts of the world. The success of Hallyu stealing the attention of the world community has led to a group of fanatical cultures among its fans. This culture consists of several forms, one of which is the gift giving as a form of love to the idols. The research used qualitative methods, using several scientific references related to the topic of discussion that aims to examine deeper about the gift giving culture in the world of Korean fans. From the analysis, it can be concluded that Korean history in the Joseon period had an influence on gift giving culture among Hallyu fans. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Pandu Mulya Permana
"Pengesahan UU 23 tahun 2011 memberikan kejelasan kelembagaan dan fungsi tambahan bagi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh Pemerintah. Selain sebagai operator zakat yang membantu pengentasan kemiskinan BAZNAS berperan sebagai koordinator pengelola zakat secara nasional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses penyusunan anggaran yang dijalankan oleh BAZNAS dan pendekatan yang digunakan dalam menyusun anggaran. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa Pendekatan Anggaran yang digunakan oleh BAZNAS adalah pendekatan Planning Programing Budgeting System (PPBS) dengan beberapa kekurangan. Dengan mengetahui proses penyusunan anggaran yang selama ini digunakan BAZNAS, diharapkan dapat membantu pembuatan proses penyusunan anggaran BAZNAS dalam mengemban tambahan fungsi yang diamanatkan undang-undang.

The Ratification of Act 23 of 2011 about Zakat Management provides institutional clarity and additional functions for the Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) as the only one zakat organization established by the Government. Instead of the role as zakat operator that helps government in poverty allevation, BAZNAS assigned the role as coordinator of zakat management nationally. The purposes of this study are to determine the budgeting process that used in BAZNAS and approaches used in preparing the budget. This study concluded that the budget approach used by BAZNAS is Programing Planning Budgeting System (PPBS) with some shortcomings. By knowing the budgeting process that has been used by BAZNAS, it is expected to assist BAZNAS? budgeting process in carrying supplementary functions mandated by law."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muhyil Hikam Ladiku
"Ketimpangan pendapatan masih menjadi permasalahan yang menimpa negara-negara di Dunia termasuk Indonesia. Peran masyarakat melalui perilaku altruistis material dan nonmaterial dibuktikan oleh penelitian sebelumnya, berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap redistribusi pendapatan. Sebagai bangsa yang menganut prinsip gotong royong dan tinggi angka donasi sosial, Indonesia memiliki modal penting untuk mengurangi angka ketimpangan pendapatan, dengan penguatan pemberdayaan komunitas masyarakat melalui peningkatan perilaku altruistis material dan nonmaterial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perilaku altruistis material dalam bentuk donasi dan altruistis nonmaterial dalam bentuk perilaku kesukarelawanan terhadap pendapatan, kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan model regresi Two Step Least Square (2SLS) dan ordered logistic. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 8.717 responden yang diambil dari data Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (IFLS) gelombang 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku altruistis material berupa donasi sosial berdampak positif terhadap pendapatan, kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living) individu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku altruistis nonmaterial berupa perilaku kesukarelawanan berdampak negatif terhadap pendapatan individu namun berdampak positif pada kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living) individu. Variabel lain yang ikut mempengaruhi pendapatan secara signifikan adalah religiositas, pendidikan, geografi, tempat tinggal, usia, jenis kelamin, dan proporsi jumlah yang bekerja dalam suau keluarga.

Income inequality is still a problem that befalls countries in the world, including Indonesia. The role of society through material and nonmaterial altruistic behavior has been proven by previous research, which has a direct or indirect impact on income redistribution. As a nation that adheres to the principle of mutual cooperation and a high rate of social donations, Indonesia has important assets to reduce income inequality, by strengthening community empowerment through increasing material and non-material altruistic behavior. The focus of this study is to estimate whether doing charitable giving in the form of monetary giving and doing volunteering time influences one’s income, subjective well-being and standard of living, in the same time, which is expected to be rise and in adequate level. Using variable of social fund given and how much time to volunteering in 2014, to variable of income, subjective well-being and standard of living in the same wafe. This study uses quantitative method approach particularly two – step least square (2SLS) and ordered logistic regression method with total sample of 8,717 observations which was taken from Indonesian Family Life Survey data 5th wave. The result shows that altruistic behavior significantly have positive impact to income, subjective well – being and standard of living, although voluntary time have a negative impact to income in the same time and have a positive impact to subjective well – being and standard of living. Other variables also affect future income significantly are religiosity, education, region of living, age, gender, and the total proportion of individuals working in a household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>