Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Wahiddudin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembiayaan dan UMKM terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia periode 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Explanatori. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis re-gresi linier berganda. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan secara parsial dapat menjelaskan variabel Lembaga Keuangan Mikro Syariah; UMKM secara par-sial belum mampu menjelaskan variabel Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Secara simul-tan pembiayaan dan UMKM berpengaruh terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI 13:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Ayu Annisa
"Keuangan mikro merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam permasalahan kemiskinan melalui penyediaan layanan keuangan kepada orang miskin. Dalam melayani orang miskin, LKM memiliki misi utama yaitu menjangkau orang paling miskin. Di sisi lain, LKM dihadapkan pada kondisi untuk mencapai keberlanjutan secara finansial (sustainability). Dua kondisi ini dikenal dengan “double-bottom-line.” Dalam hal ini, terdapat berbagai pendapat mengenai LKM dalam menghadapi isu trade-off antara kedalaman jangkauan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi suatu LKM di Indonesia dalam mencapai kinerja sosial (outreach) dan keuangan (sustainability). Studi juga melakukan analisis lebih lanjut terkait kinerja LKM berdasarkan klasifikasi industri, yaitu usia, status kelembagaan dan jangkauan. Studi ini menggunakan kumpulan data empiris dari MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara dan BPRS Amanah Ummah, selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2009-2019. Melalui pendekatan regresi panel Random Effects Model (REM) dan Fixed Effects Model (FEM), hasil studi menemukan bahwa aspek keberlanjutan, efisiensi dan beban secara signifikan memengaruhi kinerja sosial. Sedangkan aspek beban, efisiensi, pendapatan dan leverage secara signifikan memengaruhi kinerja keuangan. Berdasarkan klasifikasi usia berdiri, LKM dewasa terbukti lebih baik dalam mencapai kinerja keuangan dan LKM baru lebih baik dalam mencapai kinerja sosial. Selanjutnya berdasarkan klasifikasi status kelembagaan, hasil studi menemukan bahwa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lebih baik dalam mencapai double-bottom-line. Studi ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan dan memperkaya literatur terkait kinerja LKM di Indonesia dalam memenuhi double-bottom-line.

Microfinance is one of the instruments used in poverty problems through providing financial services to the poor. In serving the poor, MFIs have a primary mission, which is to reach the poorest people. On the other hand, MFIs are faced with the condition to achieve financial sustainability. These two conditions are known as the "double-bottom-line." There are various opinions regarding MFIs in dealing with the trade-off issue between depth of outreach and sustainability. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence an MFI in Indonesia in achieving depth of outreach and financial sustainability. The study also conducted further analysis of the performance of MFIs based on industry classifications, namely age, institutional status, and outreach size. This study collects empirical data from MIX Market, Annual Report BMT UGT Nusantara, and BPRS Amanah Ummah, for ten years, from 2009-2019. This study uses the Random Effects Model (REM) and Fixed Effects Model (FEM) to process the data and found that sustainability, efficiency, and burden significantly affect social performance. Whereas aspects of expenses, efficiency, income, and leverage significantly affect financial performance. Based on the classification of established age, adult MFIs are better at achieving financial performance, and new MFIs are better at achieving social performance. Furthermore, based on the classification of institutional status, the study found that NGOs are better at achieving the double-bottom-line. This study expects to fill the gap and enrich the literature related to MFI's double-bottom-line in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Ramadhanty
"Menjangkau masyarakat miskin dan terbelakang serta mandiri finansial merupakan tujuan double bottom line dalam Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang keduanya harus terpenuhi agar dapat mewujudkan inklusi keuangan secara berkelanjutan. Namun, menyeimbangkan kedua tujuan tersebut sulit dicapai karena biaya operasional yang besar. Penelitian ini berkontribusi pada literatur bahwa terdapat hubungan yang terbalik antara kinerja keuangan dan kedalaman penjangkauan dimana fokus kinerja keuangan dalam mencapai kemandirian finansial memperburuk pencapaian misi sosial yang disebut dengan penyimpangan misi. Penelitian ini menggunakan 200 sampel LKM dari 56 negara yang dianalisis menggunakan metode logistik. Dengan perhitungan rasio penyimpangan misi sebagai variabel dependen, penelitian ini menemukan bahwa sumber pendanaan, status hukum, ukuran LKM, suku bunga, produktivitas, serta regional (negara OKI) memengaruhi LKM untuk menyimpang dari misi sosialnya. Secara keseluruhan, penelitian ini sesuai dengan hipotesis utama dalam penyimpangan misi yang menyatakan bahwa meningkatkan motivasi keuntungan yang berlebihan memperburuk pencapaian misi sosial. Implikasi penelitian dapat menjadi masukan untuk para pengambil kebijakan dalam mengembangkan LKM Syariah sebagai alternatif mewujudkan inklusi keuangan bebas bunga dalam upaya mengurangi kemiskinan.

Reaching out to the poor and underdeveloped, as well as financially sustainable are the double bottom line objectives of Microfinance Institutions (MFIs) which must be adhered to achieve sustainable financial inclusion. However, maintaining these two objectives is difficult due to high operational costs. The paper contributes to the literature arguing that found focussing on financial performance to achieve financially sustainable would lower the achievement of MFI’s social mission called mission drift. This study uses a dataset of 200 MFIs from 56 countries and runs a logistic regression. By calculating the mission drift ratio as the dependent variable, this study finds that funding sources, legal status, MFI size, interest rates, productivity, and regional (OIC countries) affect an MFI to move away from its social mission. Overall, this study agrees with the main hypothesis in mission drift stating that excessive profit motivation worsens social mission achievement. The implication of the research can be used by policy makers as a suggestion in developing Islamic MFIs as an alternative to realizing interest-free financial inclusion in poverty reduction effort. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasori
"Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM memiliki peran sangat penting dan strategis dalam perekonomian. Ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor usaha tersebut terhadap produk domestik bruto PDB yang hampir mencapai 60 dan penyerapan tenaga kerja di atas 95 . Kendati demikian, akses pelaku UMKM mdash;terlebih usaha mikro UMi mdash;terhadap pendanaan bank masih sangat terbatas. Dari total kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Tanah Air hingga Mei 2013, hanya 19,47 yang disalurkan untuk sektor UMKM. Dari jumlah tersebut, yang dikucurkan untuk usaha mikro tercatat hanya 3,68 dari total kredit. Sementara itu, bagi pelaku UMKM yang mendapatkan akses pun harus membayar suku bunga pada level yang jauh lebih tinggi. Selain inefisiensi di industri perbankan nasional, ditengarai hal itu terjadi karena adanya masalah asymmetric information. Merespons kondisi ini, Bank Indonesia BI kemudian mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit SBDK mikro mereka sebagai upaya memitigasi masalah asymmetric information itu. Berikutnya, suku bunga diharapkan turun dan akses pelaku UMKM terhadap kredit semakin terbuka. Dengan menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS ordinary least square , penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas kebijakan SBDK itu dengan melihat pengaruhnya terhadap outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Hasil Uji-t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kebijakan pengumuman SBDK terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Di samping itu, terdapat variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum, yakni rata-rata suku bunga kredit mikro, CAR, NPL kredit mikro, inflasi, dan indeks produksi manufaktur IPM.

Micro, small and medium sized enterprises SMEs has very important and strategis role in economy of Indonesia. Those are shown by business sector 39 s contribution of gross domestic product GDP is nearly 60 and employment above 95 . Nevertheless, SMEs access mdash especially to micro enterprises mdash to bank financing is still very limited. Total loans disbursed by commercial banks in the country, until May 2013, only 19.47 that channeled to the SMEs sector. Of these, recorded that the disbursed of micro enterprises only 3.68 of total loans. Not only that, to gain access for the perpetrators of SMEs, they must pay interest rates at a level that is much higher. In addition to inefficiencies in the national banking industry, it is suspected that occurs because of the asymmetric information problem. Respond to these conditions, Bank Indonesia BI then require banks to publish their prime lending rate SBDK of micro loan as an effort to mitigate the asymmetric information problem. Next, interest rates are expected to go down and SMEs access to credit become more open. By using multiple linear regression with OLS ordinary least square , this study aims to assess the effectiveness of measures the prime lending rate by looking at its effect on micro outstanding loan portfolio of commercial banks. The test result indicate a significant effect on prime lending rate policy announcement for the increasing in micro loans outstanding of commercial banks. In addition, there are other variables that significantly influence the increasing in outstanding microcredit of commercial banks, i.e. average interest rates on microcredit, CAR, NPL of microcredit, inflation, and the manufacturing production index HDI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shula Adinka
"Literatur mengungkapkan bahwa jumlah pengusaha perempuan telah meningkat dalam beberapa tahun kebelakang. Terlepas dari itu, jumlah pengusaha perempuan yang kesulitan akses keuangan masih banyak. Walaupun akses pembiayaan telah berubah dengan berbagai inovasi seperti keuangan mikro, pengaruh positif yang didapatkan masih sangat berketergantungan dengan konteks yang dimaksud.Efek positif dari akses keuangan mikro mempunyai dampak seperti pemberdayaan mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dengan demikian, disertasi ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana akses keuangan mikro memberdayakan perempuan Indonesia dikarenakan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Penelitian ini mengadopsi studi kasus dari lembaga keuangan asal Indonesia yang memberikan pinjaman kepada perempuan wirausaha. Metode pengumpulan penilitian ini menggunakan data sekunder secara kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisa sejauh apa konteks mempengaruhi akses keuangan dan bagaimana kesejahteraan meningkat dengan akses mikro keuangan. Hasil yang diperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa akses keuangan mikro pengusaha perempuan tidak diprediksi oleh konteks dan tidak mengubah kesejahteraan. Namun, penemuan dari penelitian ini menunjukan bahwa keuangan mikro dapat meningkatkan kehidupan wanita, keluarga dan juga komunitas disekelilingnya. Meski begitu, temuan-temuan makalah ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh konteks Indonesia namun dapat menunjukkan bahwa akses keuangan mikro merupakan alat yang dapat meningkatkan kesejahteraan perempuan dalam kemiskinan secara berkelanjutan.

Literature reveals that over the years, there is an increase of women entrepreneurs. Regardless, many are still having trouble to access finance. Accessing finance has changed with various innovation such as microfinance. Yet it only gives slight or even no effect to borrowers depending on their studied context. A positive effect of microfinance access is empowering those living in poverty. Thus, this dissertation aims to analyse the extent microfinance access empower women in poverty. The context of this study will focus on Indonesia due to its high rate of poverty. Furthermore, there is still minimum research on women entrepreneurs rsquo; microfinance access in Indonesia. This research adopts a Case Study of an Indonesian financial institution that gives a loan to women entrepreneurs. The method of collecting data is a mixed-method approach that uses secondary data. There are two main purposes of collecting quantitative data. The first one is to analyse whether context affects microfinance access. The second one is to analyse whether welfare improves by accessing microfinance. Additionally, qualitative data supports quantitative findings to further illustrate patterns of accessing microfinance. Results indicated that women entrepreneurs rsquo; microfinance access is not predicted by context and it does not change welfare. Further results revealed that microfinance access does improve the lives of the woman, her family and her community. Even so, findings of this paper are not generalisable for the whole Indonesian context. However, the improvements suggest that microfinance access is a sustainable tool that can empower more women in poverty. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Wira Immanuel
"Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Micro Finance Institution (MFI) sebagai bahagian dari Lembaga Keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian negara, khususnya perekonomian masyarakat kecil dan menengah yang secara umum berada di wilayah pedesaan. Lembaga Keuangan Mikro melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada pelaku usaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dengan memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman ataupun pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, dan pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata–mata mencari keuntungan. Oleh sebab itu Lembaga Keuangan Mikro haruslah dikelola dengan baik berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Good Coorporate Governance. Dengan demikian diperlukan Lembaga Pengawas, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang mengeluarkan pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengelolaan dan kegiatan usaha LKM, yang mana salah satu bahagiannya adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR), agar berjalan sesuai aturan yang berlaku. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai peran Otoritas Jasa Keuangan dalam mengawasi LKM di Indonesia dan implementasi pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap Lembaga Keuangan Mikro.
Penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan tipe deskriptif analitis. Pendekatan masalah yang digunakan adalah normatif-terapan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier, kemudian analisis data dilakukan secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan OJK dalam mengawasi LKM melakukan fungsi pengawasan dengan berkordinasi kepada Kementerian Koperasi dan UMKM dan kepada Kementerian dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro, pembinaan dan pengawasan LKM didelegasikan oleh OJK kepada pemerintah kabupaten/kota dan apabila pemerintah kabupaten/kota belum siap, Otoritas Jasa Keuangan dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan LKM kepada pihak lain yang ditunjuk. Disisi lain terhadap BPR, OJK melakukan penyehatan terhadap BPR bermasalah melalui mekanisme Bail in berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan.

Microfinance Institutions (MFI) as part of Financial Institutions have a very important role in the development of the country's economy, especially the economy of small and medium-sized communities who are generally located in rural areas. Microfinance Institutions carry out activities of providing financial services to small and micro business actors as well as low-income communities based on Law Number 1 of 2013 concerning Microfinance Institutions by providing business development services and community empowerment, both through loans and micro-scale financing. business to members. and the community, manage deposits, and provide consulting services for business development that are not solely for profit. Therefore, Microfinance Institutions must be managed properly based on the principles of prudence and Good Corporate Governance. Therefore, a supervisory agency is needed, namely the Financial Services Authority (OJK) which was established based on Law Number 21 of 2011 concerning the Financial Services Authority as the institution that issues regulation and supervision of the financial services sector. The Financial Services Authority has the responsibility to ensure the management and business activities of MFI, The Financial Services Authority has the responsibility to ensure that the management and business activities of MFI, including Rural Bank (BPR), run according to applicable regulations. The formulation of the problem in this study is about the role of OJK in monitoring MFI in Indonesia and implementation of OJK supervision on Microfinance Institutions.
This research is a normative juridical law research with analytical descriptive research type. The problem approach used is normative application. The data used is secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials, then the data analysis is carried out qualitatively.
The results of the study show that OJK in supervising MFI performs a supervisory function in coordination with the Ministry of Cooperatives and MSME and the Ministry of Home Affairs as stipulated in Article 28 of Law Number 1 of 2013 concerning Microfinance Institutions. Meanwhile, based on the provisions of Article 2 paragraph (2) and (3) of the Financial Services Authority Regulation Number 14/POJK.05/2014 concerning the Guidance and Supervision of Microfinance Institutions, the guidance and supervision of MFI is delegated by the OJK to the district/city government and if the district/city government the city is not ready. The Financial Services Authority may delegate the guidance and supervision of MFI to other appointed parties. On the other hand, for BPR, OJK has restructured problematic BPR through the Bail-in mechanism based on the mandate of Law Number 9 of 2016 concerning Prevention and Handling of Financial System Crisis.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Asni Sari
"ABSTRAK

Gerakan ekonomi Islam di Indonesia sudah lama berkembang, tak terkecuali dalam bidang keuangan. Keberadaannya merupakan sebuah langkah jihad ekonomi dalam Islam. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana salah satu gerakan ekonomi Islam dalam bidang keuangan berkembang. Studi-studi sebelumnya melihat gerakan ekonomi Islam muncul dari bagaimana nilai-nilai Islam dijadikan pedoman dalam berwirausaha di level mikro, dan bagaimana aspek ekonomi berkembang dari wacana wirausaha Islam pada level meso. Sejalan dengan studi-studi di level meso, studi ini berargumen bahwa terdapat peran jaringan sosial dan nilai-nilai agama dalam mendorong kegiatan ekonomi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus terhadap Lembaga Keuangan Syariah BMT DT (Baitul Maal Wat Tamwil Daarut Tauhiid). Menggunakan perangkat konseptual institusi, jaringan sosial dan bingkai nilai agama (cognitive frame), hasil dari penelitian ini menunjukan bahwaadanya perubahan institusi yang mengakibatkan turunnya kinerja BMT DT, terutama pada turunnya jumlah mitra muamalah dan tingginya angka NPL, namun nasabah santri (santri karya, mitra muamalah dan alumni) masih mengalami peningkatan walaupun tidak cukup signifikan. Hal ini dikarenakan adanya jaringan sosial yang dibangun oleh Pimpinan Ponpes DT saat santri ini menjadi bagian dari Ponpes DT baik dalam pendaftaran atau perekrutan menjadi santri. Meskipun ada nasabah yang loyal, penurunan jumlah mitra muamalah yang cukup signifikan berdampak besar pada turunnya laba bersih BMT DT karena merupakan nasabah yang paling banyak melakukan pembiayaan daripada kategori nasabah lainnya.


ABSTRACT


The Islamic economic movement in Indonesia has long been developing, including in the financial sector. Its existence is a step in economic jihad in Islam. Therefore this study aims to see how one of the Islamic economic movements in the financial sector develops. Previous studies looked at economic movements arising from Islamic values needed in entrepreneurship at the micro level, and how the economic aspects developed from Islamic entrepreneurship discourse at the meso level. In line with studies at the meso level, studies on the role of social and religious values in driving economic activity. This study uses qualitative, with the study method of the Islamic Financial Institution BMT DT (Baitul Maal Wat Tamwil, Daarut Tauhiid). Using conceptual tools, social networks, and religious value frames (cognitive frames), the results of this study indicate that there are changes in performance that result in BMT DT, increasing the number of muamalah partners and increasing NPL numbers, but also santri (santri Karya, muamalah partners and alumni) still increasing Not significant enough improvement. This is because there is a social network established by the Head of the Islamic Boarding School at the time the santri became part of the Islamic Boarding School both in the registration or recruitment of students. Although there are loyal, a decrease in the number of muamalah partners which is quite significant has a big effect on low profits, BMT DT because it is the most widely financing of other income categories.

"
2019
T52906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Khairunnisa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mikro islam terhadap peningkatan kualitas hidup nasabah dengan menggunakan pendekatan Maqasid Al-Syariah. Penelitian ini menggunakan data primer dari nasabah BMT dan BPRS di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang melalui kuesioner serta diolah dengan metode regresi logistik biner. Kualitas hidup dalam penelitian ini terbagi dalam lima dimensi yang terdiri dari subjective well-being, kesehatan, pendidikan, kekayaan, serta perumahan dan sanitasi. Berdasarkan hasil regresi, pembiayaan keuangan mikro secara signifikan berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup nasabah dalam dimensi subjective wellbeing, kekayaan, serta perumahan dan sanitasi. Jumlah rata-rata pembiayaan dan durasi pembiayaan menjadi faktor yang cukup penting dalam peningkatan kualitas hidup nasabah. Secara umum, hasil penelitian ini mendukung argumen bahwa keuangan mikro islam memberikan kontribusi positif terhadap pemenuhan Maqasid Al-Shariah.

ABSTRACT
This study aims to investigate the role of islamic microfinance on improving customers quality of life using Maqasid Al Shariah approach. The study employ primary data from Baitul Maal wat Tamwil and Islamic Rural Bank BPRS in Jakarta, Bogor, Depok and Tangerang area. We dissagregate quality of life into several dimensions consist of subjective well ndash being, health, education, wealth, and housing and sanition to represent the aspect of Maqasid Al ndash Shariah. Using binary regression, our results show that islamic microfinance significantly affect the improvement in the dimension of subjective well being, housing, wealth and sanitation. The average amount of financing and duration of financing appear as important determinant on improving customer rsquo s quality of life. Overall, our results support the argument that Islamic microfinance has positive contribution to promote the preservation of Maqasid Al ndash Shariah."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Illahi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari pembiayaan mikro terhadap usaha para penerimanya, sehingga secara spesifik akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyekolahkan anak-anak yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan dua jenis pemodelan. Yang pertama adalah model yang melihat dampak dari pembiayaan mikro di Indonesia terhadap kemampuan para penerimanya dalam melanjutkan pendidikan anak dan/atau tanggungannya setelah jenjang wajib belajar, dan yang kedua adalah dampak dari pembiayaan mikro di Indonesia terhadap kemampuan para penerimanya dalam melanjutkan pendidikan anak dan/atau tanggungannya hingga jenjang perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan data primer dari 239 responden yang bersifat purposive. Hasil penelitian menunjukkan hanya terdapat 3 tiga variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen pada kedua model, yaitu jenis kelamin, umur, dan waktu terakhir kali meminjam.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of microfinance on the business of the recipients, how it will specifically affect their ability to schooling their children. This research uses two kinds of modeling. The first is a model that sees the impact of microfinance in Indonesia on the ability of its recipients to continue their children 39s and or dependent s education to higher levels of compulsory education, and the second is the impact of microfinance in Indonesia on the ability of its recipients to continue their children 39s children 39s and or dependents education to college level. This study uses primary data from 239 purposive respondents. The result of the research shows that there are only 3 three variables which are very significant to the dependent variable in the second model, namely sex, age, and the last time of the loan. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syahid Nurulloh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan maksimum pembiayaan, lama waktu pemrosesan pembiayaan, dan syarat agunan pada lembaga keuangan mikro islam di Indonesia apabila credit officer didalamnya memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Dengan menggunakan uji Wilcoxon signed-rank test Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan positif dalam maksimum pembiayaan dan perbedaan negatif pada lama waktu pemrosesan pembiayaan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Namun tidak ditemukan adanya perbedaan syarat agunan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah.

This undergraduate thesis examines whether there is any difference in maximum financing allowance, duration of processing financing application, and the terms of collateral in Islamic microfinance institutions in Indonesia if the credit officer has a relationship with the customer. Using Wilcoxon signed rank test The result shows that there is a positive difference in the maximum financing allowance and the negative difference in the length of processing time if the credit officer has relationship with the customer. However, there is no difference in collateral requirement if the credit officer has a relationship with the customer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>