Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviaji Joko Priono
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Setya Nugroho
"ABSTRAK
Nama : Mahardhika Setya NugrohoProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Praktik Cuci Tangan Perawat Ciputra HospitalCitraGarden Jakarta Tahun 2017Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegahHealthCare Associated Infections HCAI . Rendahnya praktik cuci tangan padaperawat menyebabkan HCAI di Ciputra Hospital CitraGarden Jakarta masih cukuptinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalampraktik cuci tangan sesuai standar WHO di rumah sakit tersebut, menggunakan desainpotong lintang yang dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan praktik cuci tangan sesuai standar WHO baik 88,6 dan pengetahuanmerupakan variabel yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktikcuci tangan sesuai standar WHO. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuandengan cara memberikan pelatihan yang spesifik terkait praktik cuci tangan.Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan Perawat, HealthCare AssociatedInfections HCAI

ABSTRACT
Name Mahardhika Setya NugrohoStudy Program Hospital Administration ProgramTitle Analysis of Hand Washing Practice Among Nurses at CiputraCitraGarden Hospital Jakarta in 2017.Hand washing practice is one of the key factors to decrease and prevent HealthCareAssociated Infections HCAI . Poor hand washing practice among nurses causingHCAI rates are still high. This study aimed to identify the variables that are correlatedwith WHO rsquo s hand washing practice at Ciputra CitraGarden Hospital Jakarta in 2017.The design of the study was cross sectional, using quantitative approach, thenfollowed by qualitative approach. The result showed that WHO rsquo s hand washingpractice was good 88,6 and ldquo Knowledge rdquo is the most dominant factor contributedto the implementation of WHO rsquo s hand washing practice. It is suggested to gain more ldquo Knowledge rdquo on how to give trainings, especially with regards to hand washingpractice.Keywords Hand washing practice among nurse, HealthCare Associated Infections HCAI ."
2017
T48644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firdaus
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan elemen strategi implementasi multimodal WHO di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari. Dengan pendekatan kualitatif, Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam langkah baik (89,6%) dan ketersediaan handrub berbahan dasar alkohol merupakan faktor yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam langkah.
Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan, Strategi Implementasi WHO, infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element of WHO multimodal strategy implementation approach in Mitra Medika Batanghari Hospital. The design was cross-sectional, used quantitative approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step of hand-washing practice was good (89,6%) and availability of alcohol based handrub to be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of hand washing practice.
Keywords: Hand washing practice, Implementation strategy WHO, Health-care assosiated infections."
2020
T54980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisnah Indah
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di
kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih
cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi
penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan
elemen strategi implementasi multimodal WHO di RS Islam Siti Khadijah.
Digunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilanjutkan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam
langkah baik (61,9% ) dan ketersediaan air dan sabun merupakan faktor yang
paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam
langkah

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care
assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers
causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the
elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element
of WHO multimodal strategy implementation approach in Siti Khadijah Islamic
Hospital, Palembang in 2016. The design was cross-sectional, used quantitative
approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step
of hand-washing practice was good (61.9%) and availability of water and soap to
be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of
hand washing practice
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Perilaku cuci tangan tenaga kesehatan secara signifikan dapat menurunkan infeksi terkait perawatan kesehatan (heaIthcare-acquired infections/HAIs) termasuk COVID-19, merupakan Iangkah yang efektif, Iebih mudah dan Iebih murah, namun banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan terutama perawat pada masa pandemi COVID-19 masih cukup rendah. Tujuan penelitian ini adaIah untuk menganaIisis faktor determinan apa saja yang mempengaruhi kepatuhan perilaku cuci tangan perawat pada masa pandemi COVID-19 di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Tehnik sampling berupa total sampling dengan jumlah responden sebanyak 103 orang. Instrumen pengumpulan data primer berupa kuesioner yang disebarkan dengan aplikasi google-form, dan data sekunder berupa hasil observasi IPCLN. Analisis data menggunakan Chi-square test. Hasil analisis mendapatkan perawat yang patuh cuci tangan sebanyak 71,8%, sedangkan hasil observasi IPCLN 83,1% (kepatuhan sedang). Terdapat hubungan antara fasilitas kebersihan tangan (faktor pemungkin), kebijakan RS, dukungan kepala ruang, supervisor dan rekan kerja (faktor penguat), dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat (p<0,000). Tidak ada hubungan antara karakteristik perawat, pengetahuan serta akses informasi (faktor predisposisi) dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Strategi promosi kesehatan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat.

Health care handwashing behavior can significantly reduce health care-related infections (HAIs) incIuding Covid-19. It is an effective, easier and cheaper step, but many factors affect it so that the compIiance of hand washing heaIth workers during the Covid-19 pandemic is stiII quite low. The purpose of this study is to analyse what determinants factor that affect hand washing behavior compliance of nurses during the COVID-19 pandemic at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. The study uses cross sectional design with a qualitative approach. The sampling technique used is total sampling with the number of respondents 103 people. The research instrument used is a questionnaire using google-form and IPCLN observation results. Data analysis using Chi-square test. The results of the analysis were obtained that nurses who obediently washed their hands are 71.8%, with IPCLN observation results of 83.1% (moderate compliance). There is a relationship between hand hygiene facility (the enabling factor) and hospital policy, room head support, supervisors and co-workers (the reinforcing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance (p<0,000). There is no relationship between nurse characteristics, knowledge and access to information (the predisposing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. Proper health promotion strategies are needed to improve compliance with nurses' handwashing behaviors. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Arinda Putri
"Indonesia masih memiliki prevalensi kasus infeksi parasit usus pada anak yang tinggi karena berbagai faktor seperti iklim dan suhu yang mendukung perkembangan parasit hingga sosioekonomi yang rendah. Anak-anak di TPA Bantar Gebang memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi oleh karena sanitasi lingkungan yang buruk sehingga menjaga kebersihan diri menjadi hal yang penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara angka infeksi parasit usus pada anak-anak di Bantar Gebang dan kebiasaan mencuci tangan yang termasuk pola hidup yang sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Pengambilan data dari 100 subjek penelitian dilakukan pada Mei 2012. Data diolah dengan program SPSS 21.0 dengan uji Fisher.
Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang adalah 80% dengan parasit penyebab infeksi terbanyak adalah Blastocystis hominis (59%). Berdasarkan hasil perhitungan data, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara angka infeksi parasit usus dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perlu dilakukan upaya untuk mengurangi angka infeksi melalui penyuluhan pola hidup bersih dan sehat oleh petugas kesehatan dan perbaikan sistem pengolahan sampah oleh pemerintah setempat.

Indonesia still has high prevalence of intestinal parasitic infections in children due to various factors such as climate and temperature which supports the development of parasites, to low socioeconomic class. Children in TPA Bantar Gebang have a greater risk for infection because of poor environmental sanitation, so that maintaining personal hygiene is important. The purpose of this study is to determine the relationship between the prevalence of intestinal parasitic infections in children in Bantar Gebang and the habit of washing hands as one of hygiene practices. The study design was cross sectional. The data was collected from 100 subjects in May 2012. The data was then processed with SPSS 21.0 program with Fisher test.
The results showed that intestinal parasite infection rates in children in TPA Bantar Gebang was 80% with the highest rate of infection caused by Blastocystis hominis (59%). Based on calculations, we found no significant association between the prevalence of intestinal parasitic infections and washing hands before eating and after defecation. Efforts should be made to reduce the number of infections through counseling about clean and healthy lifestyle by health workers and improvement of waste management system by the local government."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Sofiani Ikasari
"Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang rentan tertular penyakit infeksi. Perilaku cuci tangan dapat menurunkan lebih dari setengah insidensi penyakit infeksi seperti ISPA dan diare, namun kelompok usia anak sekolah masih memperoleh capaian terendah untuk perilaku cuci tangan yang benar. Saat ini di Indonesia belum ada penggunaan peer-led approach yang secara spesifik ditujukan untuk meningkatkan perilaku cuci tangan pada anak dalam rentang usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari peer-led approach terhadap perilaku cuci tangan anak usia sekolah. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre post control group. Sampel sebanyak 393 orang anak usia sekolah pada kelompok intervensi di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Martapura dan sebanyak 393 orang anak usia sekolah pada kelompok kontrol di Sekolah Dasar Negeri Jawa 5 Martapura yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan Mann Whitney test. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh peer-led approach terhadap perilaku cuci tangan anak usia sekolah (p value 0,001). Hasil penelitian ini merekomendasikan perlu adanya perawat komunitas untuk melaksanakan kegiatan peer-led approach serta memantau keberlanjutan kegiatan peer leader yang terintegrasi dalam pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah.

The health status of school-age children is important since they are the future generation of a country. School-age children still get the lowest achievement for washing their hands so that they are at risk of communicable diseases. The purpose of this study was to determine whether there was any influence of peer-led approach on hand washing behaviour of school-age children. The research method used a quasi-experimental design with a pre post control group involving 786 students. The intervention is given by educating the leader in the child`s group, then the peer leaders transfer the information to the member of the peer group within one month period. The result showed that there is a difference between intervention and control group in hand washing behaviour following the intervention (p: 0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni A.
"Mencuci tangan dengan sabun merupakan tindakan sederhana yang dapat mencegah berbagai macam penyakit salah satunya diare, namun tindakan tersebut masih jarang dilakukan oleh anak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi perilaku dengan teknik modeling terhadap perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah dasar (6-12 tahun). Metode yang digunakan quasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok; 38 anak sebagai kelompok intervensi dan 38 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yang dilanjutkan dengan simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan modifikasi perilaku dengan teknik modeling berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), dan keterampilan (p=0,000) cuci tangan anak sekolah. Analisis lebih lanjut menunjukkan modifikasi perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga (p=0,000). Modifikasi perilaku dengan teknik modeling dapat diterapkan sebagai salah satu upaya peningkatan perilaku mencuci tangan pada anak sekolah yang dapat diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah.

Hand washing is a simple action that can prevent a variety of diseases especially diarrhea, but this action is still rarely carried out by school children. The aim of this study was to determine the effect of behavior modification with modeling techniques on hand washing behavior at primary school age children (6-12 years). The research design was quasi experiment consisting of two groups; 38 subjects as intervention groups and 38 subjects as control groups. The sampling technique used stratified random sampling, followed by simple random sampling.
The results showed a behavior modification significantly affect of knowledge (p=0.000), attitude (p=0.000), and skills of hand washing (p=0.000). Further analysis showed that behavior modification is influenced by family knowledge (p=0.000). Behavior modification with modeling techniques can be applied as one effort to increase hand washing behavior of school children that could be integrated in the school nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berto
"Latar Belakang :Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA merupakan salah satu dari penyakit nosokomial Healthcare Acquired Infections HAIs , namun seringkali para petugas medis hanya menggunakan masker dalam rangka mencegah ISPA. Petugas kesehatan diharuskan untuk melakukan kewaspadaan standar kepada seluruh pasien.
Metode :Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif yang dilakukan di RS. S pada bulan Desember 2016. Sampel terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok yang patuh cuci tangan dan kelompok yang tidak patuh cuci tangan. Angka kejadian ISPA dipantau selama 3 bulan pada masing-masing kelompok. Variabel yang diteliti adalah kepatuhan cuci tangan, pekerja yang bertugas di area berisiko tinggi, umur, masa kerja, jenis kelamin, status gizi, profesi pekerjaan, dan kebiasaan merokok.
Hasil :Dari total 429 sampel, didapatkan 39 kejadian ISPA 9,1 . Faktor umur, masa kerja, jenis kelamin, status gizi, kebiasaan merokok tidak berpengaruh terhadap insiden ISPA. Karyawan yang bekerja di area berisiko tinggi berpengaruh terhadap kejadian ISPA p = 0,021, RR 0,38, 95 IK 0,165 ndash; 0,866 . Pekerjaan sebagai penunjang medis p = 0,043, RR 8,53, 95 IK 1,073 ndash; 67,946 dan dokter umum p = 0,037, RR 9,86, 95 IK 1,150 ndash; 84,562 memiliki pengaruh terhadap insiden ISPA.
Kesimpulan dan saran.Pekerja yang bertugas di area berisiko tinggi memiliki pengaruh terhadap kejadian ISPA p = 0,021, IK95 0,165 ndash; 0,866 , dan dapat mengurangi risiko terkena ISPA hingga 62,1 . Pencegahan ISPA harus dilakukan sesuai dengan cara transmisi penyakit, yaitu dengan melakukan kewaspadaan standar sesuai dengan jenis penyakit.

Background Acute Respiratory Infections ARI is one of nosochomial infection included in Healthcare Acquired Infections HAIs , most of the health care workers only uses mask as preventive measure. Health care workers should do the standard precautions to all the patients.
Methods A retrospective cohort study was done on a hospital during December 2016. The population was divided into 2 groups. Group 1 was those who perfectly washed their hands, and group 2 was those who did not perfectly washed their hands, and will be looked 3 months forward to see the incidens of ARI. The variables analyzed were the complience of hand washing, workers at high risk services, age, work hour, gender, nutritional status, profession and smoking habit.
Results From 429 subjects in this study, there were 39 incidence of ARI 9.1 . Age, work hour, gender, nutritional status and smoking habit had no effect towards the incidence of ARI. Workers at high risk services had effects towards the incidence of ARI p value 0.021, RR 0.38, CI95 0,165 ndash 0,866 .The profession of medical support p value 0.043, RR 8.53, CI95 1,073 ndash 67,946 and general practitioner p value 0.037, RR 9.86, CI95 1,150 ndash 84,562 were more prone to ARI.
Conclusion and recommendation Workers at high risk services had effect towards the incidence of ARI. Prevention against ARI had to be done as how the diseases were transmitted. By increasing the standard precautions awareness of medical personal to a certain diseases.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edison Sahputra
"ABSTRAK
Nama : Edison SahputaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Penerapan Praktik Cuci Tangan Perawat diRuang Rawat Inap RSUD Kemayoran Jakarta SebagaiSalah Satu Syarat Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2017Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktikcuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi PPI versiKARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yangdilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yangmerupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalahpenelitian kuantitatif-kualitatif mixed method . Desain penelitian kuantitatifsecara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsungdan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 .Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaansarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value

ABSTRACT
Name Edison SahputaStudy Program Hospital Administration StudyTitle Analysis of Implementation of Nurse Hand WashingPractices at Inpatient Room of RSUD KemayoranJakarta As One of the Accreditation Terms of Hospitalin 2017Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices inworking group of Infection Prevention and Control IPC version 2012. Thepurpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses inKemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospitalaccreditation. The method used is quantitative qualitative research mixedmethod . Quantitative research design is cross sectional and qualitative data isobtained by direct observation and in depth interview. The result of nurse handwashing practice was 58,3 . Age variables, workspace, workplace reminders,learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudesHandwashing Practice, p Value "
2017
T48524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>