Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oswar Mungkasa
"Skema Work From Home (WFH) merupakan bagian dari konsep telecommuting (bekerja jarak jauh), yang merupakan hal biasa dalam dunia kerja dan perencanaan kota. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diberlakukan dalam kondisi normal dan bukan karena adanya pandemik seperti sekarang ini. Makalah ini berupaya memberikan gambaran tentang konsep telecommuting (bekerja jarak jauh) atau working from home/WFH (bekerja dari rumah) berikut pembelajarannya, disertai langkah yang perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta maupun masyarakat umum. Agar kemudian penerapannya dalam jangka panjang dapat lebih optimal ketika kita semua dapat memahami, mengatisipasi dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap konsep ini. Konsep ini diharapkan dapat menjadi bagian dari tatanan baru (new normal) dari kehidupan keseharian kita sehingga penerapan telecommuting menjadi suatu keniscayaan."
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oswar Mungkasa
"Bekerja jarak jauh atau bekerja tidak harus di kantor menjadi solusi ketika suatu pekerjaan tidak memungkinkan untuk dilakukan di tempat kerja. Bekerja jarak jauh juga dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dimana saja dan kapan saja, dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi modern. Bagi instansi/perusahaan produktifitas dan efisiensi operasional menjadi pendorong untuk menerapkan keleluasaan kerja (flexible work). Kerja leluasa mempunyai peluang menguntungkan bagi pegawai dan juga organisasi melalui dukungan perilaku kerja positif seperti komitmen, motivasi dan kepuasan kerja, dan berkinerja baik. Namun demikian, kerja jarak jauh atau kerja leluasa belum sepenuhnya dapat diterima. Kebutuhan pegawai untuk bersosialisasi, bertukar data menjadi kendala sehingga dapat mengurangi produktifitasnya. Work From Home (WFH) sebagai pelaksanaan bekerja jarak jauh dan tidak harus di kantor sebaiknya hanya pada waktu tertentu saja, tidak dilakukan dalam jangka waktu lama atau bahkan menjadi regular, yaitu ketika membutuhkan perubahan suasana, kondisi darurat atau adanya kebutuhan tertentu yang mengharuskan berada di rumah. Selain itu, dibutuhkan persyaratan minimum yang sebaiknya terpenuhi sebagai pendukung agar work from home menjadi berkualitas."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Devita
"Kota Jakarta adalah kota yang memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi sebagai pusat kota. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terutama pertumbuhan populasi pada kota-kota di sekitar Jakarta termasuk kota Bekasi. Kota Bekasi menjadi salah satu alternatif tempat tinggal bagi para penduduk yang bekerja di Jakarta. Semakin berkembangnya suatu wilayah, maka kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Permintaan akan transportasi dari suatu zona dapat diketahui dengan cara menghitung bangkitan perjalanannya para pelaku perjalanan dari zona tersebut. Studi ini bertujuan untuk meneliti bangkitan perjalanan dari Kota Bekasi dikhususkan yang menuju kota Jakarta.
Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara rumah tangga. Dimana model bangkitan perjalanannya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti jumlah kepemilikan sepeda motor, jumlah kepemilikan mobil, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan keluarga. Analisis bangkitan perjalanan ini dapat dihitung dengan memodelkan perjalanan bekerja yang dipengaruhi faktorfaktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresi-linear berganda.
Hasil akhir yang telah teruji secara normal, linieritas, signifikansi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah perjalanan bekerja dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga. Selain itu model bangkitan perjalanan bekerja dengan kelompok pendapatan rendah, menengah, dan tinggi membuktikan bahwa semakin besar pendapatan maka semakin besar jumlah perjalanan bekerja yang dibangkitkan. Model bangkitan perjalanan bekerja di wilayah studi yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nilai R square yang kurang dari 50 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Saladin
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triatno Judohardjoko
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0503
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Austronaldo FS
"Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya kantong-kantong permukiman berbasis etnis akibat dari diaspora. Etnis Batak dalam Kampung 'Mayasari', Cililitan diambil sebagai kasus, yang mana formasi spasialnya akan diungkap dalam tesis ini. Metode yang digunakan adalah etnografi yang mana peneliti bertindak sebagai observator-partisipan. Keberadaan mayoritas warga Batak di Kampung 'Mayasari' tidak berarti bahwa diaspora termanifestasi khususnya secara spasial. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dampak diaspora terlihat secara signifikan dari unsur gereja dan rumah karena lebih banyak ruang dan struktur yang yang tetap. Namun dampak diaspora tidak terlihat secara signifikan dari unsur lapo dan ruang semi-privat karena adanya perubahan pada ruang dan struktur di dalamnya. Maka kampung kota ini terbentuk oleh tanda diaspora yang termanifestasi dalam ruang tetap berupa ruang privat Batak. Namun adanya tanda kehadiran non-Batak dan ruang semi-privat Batak di dalamnya membuat kampung ini tidak murni terkonstitusi oleh ruang Batak secara spasial. Oleh karena itu kata 'Mayasari' atau 'kampung Batak' hanya menjadi suatu nama yang memberi identitas Batak pada kampung ini.

The issue of this research is the presence of pockets of settlement on the basis of ethnicity due to diaspora. The Batak ethnicity in Kampung 'Mayasari', Cililitan is taken as the case study, in which its spatial formation will be revealed in this thesis. The method used is ethnography in which the researcher acts as an observator-participant. The presence of majority Batak dwellers in Kampung 'Mayasari' does not mean that diaspora is manifested spatially. It is found that the impact of diaspora is significantly shown in the elements of church and house because more space and structure is fixed. But the impact of diaspora is not significantly shown in the elements of lapo and semi-private space because of the change in space and struture in it. Therefore this urban kampung is formed by a diasporic sign that is manifested in a fixed space in the form of Batak private space. But the presence of a non-Batak sign and a semi-private Batak space makes this kampung not purely constituted spatially by Batak space. Therefore the word 'Mayasari' or 'Batak kampung' becomes merely a name that gives this kampung a Batak identity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Nida Rohadatul A’isy
"Sektor pendidikan masih menjadi sektor pekerjaan yang secara konsisten menerapkan metode Bekerja Dari Rumah (BDR) untuk meminimalkan transisi Covid-19 di kalangan tenaga pendidik dan peserta didik. Metode BDR memungkinkan guru memiliki lebih banyak waktu yang dapat dialokasikan untuk istirahat atau tidur, maka lama waktu BDR dengan kualitas tidur pada guru SMA di Kota Bandung. Penelitian ini adalah penelitian kuanttitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 104 orang guru SMA di Kota Bandung. Penelitian ini berlansung saat masa pandemi Covid-19 sehingga pengambilan data dilakukan secara daring. Peneliti menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang memiliki lama atau jam kerja BDR ≤ 40 jam per minggu sebanyak 86 orang (82.7%) dengan selisih 65,4% dari responden dengan jam kerja BDR > 40 jam per minggu sebanyak 18 orang (17,3%). Sebanyak 42 orang (48,8%) guru SMA dengan lama BDR ≤ 40 jam per minggu memiliki kualitas tidur baik dengan selisih 2,4% dari guru dengan lama BDR yang sama namun memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 44 orang (51,2%). Di sisi lain, sebanyak 3 orang (16,7%) guru SMA dengan lama BDR > 40 jam per minggu memiliki kualitas tidur baik dengan selisih 66,6% dari guru dengan lama BDR yang sama namun memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 15 orang (83,3%). Hasil uji kai kuadrat atau Pearson Chi-Square menunjukkan nilai signifikansi 0,012 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama BDR dengan kualitas tidur guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung. Penelitian ini masih dapat dikembangkan dengan memperluas jangkauan responden sehingga variasi dalam populasi pekerja terutama tenaga pendidik atau guru lebih terlihat atau dengan menambahkan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan metode kerja BDR dan kualitas tidur.

The education sector is still the employment sector that consistently applies for the Work From Home (WFH) method to minimize the Covid-19 transition among educators and students. The WFH method allows teachers to have more time that can be allocated for rest or sleep, so the length of time for WFH is related to the quality of sleep for high school teachers in Bandung. This study is a quantitative study with a cross-sectional research design. The data collection of this research used a stratified random sampling technique. The sample in this study was 104 high school teachers in the city of Bandung. This research took place during the Covid-19 pandemic, so data collection was done online. Researchers used the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The results showed that the respondents in this study were dominated by respondents who had WFH working hours 40 hours per week as many as 86 people (82.7%) with a difference of 65.4% of respondents with WFH working hours > 40 hours per week as many as 18 people. (17.3%). A total of 42 people (48.8%) high school teachers with a WFH duration of 40 hours per week had good sleep quality with a difference of 2.4% from teachers with the same WFH duration but had poor sleep quality as many as 44 people (51.2%). On the other hand, as many as 3 people (16.7%) high school teachers with WFH duration > 40 hours per week had good sleep quality with a difference of 66.6% from teachers with the same WFH duration but had poor sleep quality as many as 15 people (83,3%). The results of the Pearson Chi-Square show a significance value of 0.012 <0.05 so it can be concluded that there is a significant relationship between the length of WFH and the sleep quality of public and private high school teachers in Bandung. This research can still be developed by expanding the range of respondents so that variations in the working population, especially educators or teachers, are more visible or by adding other factors related to WFH work methods and sleep quality. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Saputro
"Penataan kota menjadi aktivitas vital dimana pemetaan, data, dan informasi yang cepat serta akurat menjadi kunci-kunci penting dalam perencanaan serta pengawasan penataan kota sehingga dibutuhkan teknologi terkini sesuai dengan Program Kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2013-2017 untuk Urusan Wajib, yaitu Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang. Penelitian ini ingin melihat implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi SIG dalam penataan kota di DKI Jakarta masih bersifat parsial untuk kegiatan perencanaan tata ruang serta pengendalian tata ruang yang masih menghadapi keterbatasan yang dipengaruhi faktor-faktor organisasional.

Structuring the city is a vital activity which is quick and accurate map, data, information becomes important keys in the planning and supervision of city planning that takes the latest technology in accordance with the Work Programme 2013-2017 Jakarta Government 's Mandatory Affairs, the Program Development System Spatial information. This study wanted to see the implementation of the Geographic Information System ( GIS ). Researcher used a qualitative approach with descriptive design. Results from this study is the implementation of GIS in city planning in Jakarta are still partial to the activities of spatial planning and the control layout which is still facing limitations of organizational factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyam Yasmin
"Perkotaan sebagai entitas ekonomi menempatkan ekonomi sebagai pertimbangan utama terhadap pembangunannya. Budaya pembangunan perkotaan yang begitu menitikberatkan ekonomi, mengelimasi pembangunan-pembangunan tertentu yang dianggap tidak menguntungkan dari sisi ekonomi, termasuk taman kota. Ketidakseimbangan pembangunan ini menghambat pembangunan kota yang berhasil dan berkelanjutan.
Tulisan ini bertujuan untuk meluruskan pola pikir yang mengenyampingkan kepentingan pembangunan taman kota, dan menunjukkan pentingnya taman kota dan potensi tingginya untuk menjadi elemen perkembangan perkotaan yang bernilai ekonomis.
Secara khusus, tulisan ini akan membahas kriteria fisik yang diperlukan sebuah taman kota untuk bernilai ekonomis. Tulisan ini membahas taman kota bernilai ekonomis melalui pendekatan analisis deskriptif kualitatif sebagai dasar penelitian dan pembelajaran.
Tulisan ini pada akhirnya dapat membuktikan bahwa taman kota dengan kualitas dan kriteria fisik tertentu dalam pelaksanaannya, memiliki peran penting, khususnya dalam hal ekonomi bagi pembangunan perkotaan.

Urban as an economic entities put major consideration of economy towards its development. An economically-demanding culture of urban development leads to elimination towards certain development that does not seem to be highly beneficial, including urban park. Its imbalance ultimately prevent the development from becoming a sustainable and successful cities.
This writing aim to justify the importance of urban park and its high potentialities into become an economically valuable urban developments’ element.
Specifically, the writing will discuss the physical criteria of an urban park that is required in becoming economically valuable. The writing analyzes and observes theories, and an economically valuable urban park through descriptive and qualitative analysis approach as the study.
The writing able to proof that urban park with certain qualities and physical criteria in its execution, do have significant importance, specifically in terms of economy for urban development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New york: W.W. Norton, 2003
711.4 URB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>