Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Andi Harapan
"Bukti empiris di lapangan menunjukkan bahwa kondisi teknis komponen arsitektur sangat berpengaruh pada kinerja bangunan rumah susun sederhana sewa. Terdapat 4 komponen arsitektur yang mempengaruhi kinerja teknis bangunan, yaitu: atap, dinding, lantai, dan utilitas. Kondisi teknis komponen bangunan ini dipengaruhi oleh: kualitas material, desain, kualitas pengerjaan, kondisi lingkungan luar serta perilaku penggunaan, dan perawatan. Tulisan ini dimaksudkan untuk menyampaikan berbagai aspek yang dipertimbangkan dalam penjaminan kinerja teknis komponen arsitektur bangunan rumah susun sederhana sewa, agar target umur bangunan 50 tahun yang ditetapkan pemerintah dapat dicapai. Aspek-aspek penjaminan kinerja teknis komponen arsitektur dikembangkan melalui skenario perancangan umur teknis setiap komponen arsitektur pada bangunan rumah susun sederhana sewa untuk menemukenali aspek-aspek sensitif yang mempengaruhi umur teknis tiap komponen arsitektur dan besaran pengaruhnya kepada umur teknis bangunan. Dalam penulisan ini diterapkan: 1) pendekatan studi pustaka terkait berbagai riset terdahulu yang kemudian dilakukan survei lapangan, 2) wawancara terhadap pengelola dan penghuni Rusunawa dan 3) dilakukan metode Delphi. Metode Delphi digunakan untuk menjaring berbagai pengetahuan para ahli dalam kinerja bangunan Rusunawa yang dipengaruhi oleh komponen arsitektur. Tiga aspek utama yang mempengaruhi kinerja teknis komponen arsitektur, yaitu: 1) kualitas material, 2) kualitas pengerjaan, dan 3) kualitas perawatan. Dengan menentukan umur teknis komponen arsitektur, pihak manajemen operasional bangunan dari Rusunawa dapat merencanakan tindakan yang dilakukan sepanjang umur teknis bangunan 50 tahun."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
728 JUPKIM 15:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amirudin
"Keterbatasan lahan yang dapat digunakan sebagai pemukiman di Jakarta sebagai akibat dari pembangunan kota yang sangt pesat, menyebabkan sarana hunian yang Iayak menjadi mahal dan sulit didapatkan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan, antara Iain dengan menyediakan rumah susun sederhana bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Namun penyediaan mmah susun sederhana bagi masyarakat perkotaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga harus dilakukan penghematan agar biaya bangunan dapat ditekan serendah mungkin.
Untuk menghemat biaya pembangunan rumah susun sederhana, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemilihan sistem struktur yang tepat, karena pekerjaan struktur membutuhkan biaya paling besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya dalam sebuah bangunan.
Pada penulisan ini akan membahas tentang sistem struklur yang khusus dibuat untuk menghemat biaya pembangunan pada rumah susun sederhana, terutama yang dibangun oleh Perum Perumnas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Danu Purwanti
"Sejak diterapkannya kebijakan percepatan proyek infrastruktur, industri konstruksi juga meningkat di Indonesia. Industri konstruksi adalah industri yang berbahaya sehingga sering memakan korban. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi banyak kecelakaan konstruksi dalam pembangunan rumah susun sewa, yang telah menyebabkan kerugian moral dan material, proyek yang dihentikan dan proyek yang tertunda. Kurangnya anggaran terpisah yang secara khusus ditujukan untuk menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah salah satu penyebab buruknya penerapan SMK3 dalam proyek konstruksi dan mengakibatkan tingginya tingkat kecelakaan di tempat kerja. Di Indonesia, meskipun ada beberapa peraturan yang mengatur penerapan SMK3, tidak ada peraturan khusus yang mengatur bagaimana menyiapkan anggaran yang masuk akal untuk penerapan SMK3. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi paket pekerjaan, metode kerja dan aktivitas pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko serta pengendaliannya, mengidentifikasi dan mengembangkan sasaran dan program K3, mengidentifikasi dan menganalisis komponen biaya K3 serta menghitung biaya K3 pekerjaan mekanikal pada proyek rusunawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Survey kepada ahli dan responden digunakan untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder biaya K3 existing diperoleh dari proyek dengan teknik accidental sampling. Cidera karena kebocoran gas adalah potensi bahaya dengan nilai risiko tertinggi. Pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian administratif dan penggunaan APD dan APK. Struktur komponen biaya K3nya termasuk biaya khusus K3. Dari hasil perhitungan biaya K3 pada 5 proyek, diperoleh biaya K3 rata-rata sebesar 0.087% atau lebih rendah dari kebijakan beberapa perusahaan BUMN.

Since the implementation of the policy of accelerating infrastructure projects, the construction industry has also increased in Indonesia. The construction industry is a dangerous industry that often takes casualties. In recent years there have been many construction accidents in the construction of rental apartments, which have caused moral and material losses, projects that were stopped and projects that were delayed. Lack of separate budgets that are specifically prepared in implementing the Occupational Safety and Health System is one of the causes of the poor implementation of SMK3 in construction projects and create high rates of accidents in the workplace. In Indonesia, although there are several regulations governing the implementation of SMK3, there are no specific regulations that regulate how to prepare a reasonable budget for the implementation of SMK3. The objectives of the study are to identify the work package, method, activities, to identify potensial hazards, risk assessment and to identify the risk controls, to identify the safety objectives and programmes, to identify and to analyze the safety cost components and also to calculate the total of safety cost. This research is used qualitative approach and descriptive analysis. Surveying to the experts and respondents is used to get primary data, and the secodary data for existing safety cost is obtained from the projects with accidental sampling technique. Injury due to gas leal is the highest risk. The risk controls which can do are administrative controls and using PPE and Wor Potective Equipment. The safety cost compoonets is categorized as safety specific cost. The safety cost calculation results from 5 project samples are 0.087% or lower than the policy of some construction state owned company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ventya Gema Kustriaty
"ABSTRAK
Manusia hidup dalam sebuah lingkungan buatan yang diciptakan dengan media arsitektur. Salah satu fungsi dari penciptaan lingkungan buatan ini ialah sebagai tempat berlindung dari segala sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan hidup manusia yang ada di daiamnya, baik dari gangguan alam maupun dari gangguan manusia Iainnya. Kriminalitas merupakan salah satu bentuk gangguan yang dapat ditimbulkan oleh manusia kepada manusia lainnya. Gangguan ini akan semakin mendatangkan keresahan apabila terjadi di lingkungan perumahan yang merupakan lingkungan buatan tempat bagi manusia untuk berteduh, berlindung dan menetap.
Karena sifalnya yang merupakan perlu dilakukan suatu upaya penoegahan terjadinya kriminalitas pada daerah perumahan. Dengan pengkajian teori mengenai upaya pencegahan kriminafitas dari sudut pandang ilmu kriminologi dan arsitektur serta dari pengamatan lapangan, dapatiah diketahui bahwa arsitektur sebagai media pembentuk lingkungan buatan punya peran dalam melakukan upaya tersebut.

"
2001
S48272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Amelia Tanias
"Arsitektur adalah wadah yang menampung aktivitas manusia. Sejak danulu, arsitektur selalu menjadi pembicaraan yang menarik, karena berkaitan dengan seni dan ilmu pengetanuan. Hingga saat ini, Arsitektur berkembang sangat pesat dengan ide dan konsep-konsep baru akan karya arsitektur. Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi telah membawa arsitektur menjauh dari esensinya sebagai tempat untuk ruang berkegiatan. Revolusi Industri, sebagai langkah besar modernisasi, juga telah membawa arsitektur memasuki era arsitektur modern dengan adanya produksi massal dan keseragaman (uniformity).
Ada dua Iingkungan masalah yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah atau bangunan lainnya, yaitu: guna dan citra (image). Artinya, selain harus memenuhi fungsi untuk mewadahi aktivitas manusia, bangunan memberi persepsi terhadap kombinasi setiap elemen desainnya dalam bentuk citra.
Sebenarnya, uniformity adalah gagasan bahasa untuk berkomunikasi pada karya arsitektur. Uniformity merupakan suatu sifat serupa, kesamaan, atau kemiripan suatu objek sebagai standar atau guideline bagi objek Iainnya yang meliputi keseluruhan atau hanya sebagian dari suatu objek. Gagasan ini sangat bermanfaat bagi pembentukan citra, namun juga telah membuat arsitektur menjadi tidak kontekstual.
Umumnya, uniformity terjadi pada bentuk desain yang sejenis dan produksi massal dapat dirasakan pada bangunan-bangunan komersial yang sangat mengutamakan kemajuan bisnis. Hal ini tampak pada elemen-elemen bangunannya, terutama facade bangunan. Pada kenyataannya, uniformity bisa berdampak positif dan negatif. Uniformity yang positif akan membawa pembaharuan yang baik bagi perkembangan arsitektur Indonesia di kemudian nari. Dengan demikian, Uniformity harus dikembalikan pada konteksnya sebagai esensi arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Djaya Atmadja
"Skripsi ini membahas peran sketsa dalam tahapan merancang arsitektur terkait dengan penyajian pesan yang ingin disampaikan. Sketsa yang dibuat langsung menggunakan tangan dengan kualitas cepat dan bebas, merupakan salah satu representasi dan komunikasi ide arsitektur dalam proses perancangan. Sketsa merupakan proses berpikir visual terkait eksternalisasi mental image arsitek dalam penggagasan ide-ide arstekturnya. Ide arsitektur ini dieksternalisasi dalam perwujudan elemen visual yang ada pada sketsa. Hal ini berkaitan dengan potensi dan peranan sketsa yang mungkin digunakan dalam berbagai tahapan merancang.

This study discusses about the role of sketches in architectural design process associated with the presentation of the idea. Sketches, drawing that are made directly by hand with fast and free qualities, is one of the representation and communication of architecture ideas in design process. Sketches are visual thinking process related to externalization of architect's mental image in initiating his her architectural ideas. The architectural idea is externalized in the embodiment of visual elements that exist in the sketch. It relates to the potential and role of sketches that may be used in various stages of architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutu T.W. Surowiyono
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996
728 TUT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Suryantini
"Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi ide arsitektur berbasis alam yang beranimasi (animated nature) sebagai suatu bentuk pemrograman arsitektur yang ekologis. Alam yang beranimasi yang digagas oleh Sadler (1830) menjadi landasan untuk mengungkap kehadiran arsitektur domestik, khususnya dalam keseharian masyarakat tradisional. Penelitian dalam disertasi ini mencoba mengkonstruksi pengetahuan pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi, dalam rangka mencari bentuk keterhubungan yang lebih baik antara arsitektur dan alam.
Penelitian dalam disertasi ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui penelusuran praktik spasial domestik terkait pangan pada keseharian Orang Suku Laut (OSL) di Air Bingkai, Kepulauan Riau. Penelitian ini mengeksplorasi praktik keseharian secara makro melalui penelusuran rangkaian operasi spasial dan secara mikro melalui penelusuran pengaturan spasial dalam setiap operasi tersebut.
Temuan penelitian ini mengungkap tiga aspek penting yang mengkonstruksi pengetahuan alam yang beranimasi, meliputi hubungan arsitektur dan alam yang dibangun berdasarkan animasi alam, ide domestisitas yang memiliki keterhubungan yang menerus dengan alam, dan pemrograman yang berbasis siklus alam. Melalui operasi bergerak dan bersinggah, ide domestik dalam alam yang beranimasi hadir melalui arsitektur yang berkelana dan terdistribusi, serta membentuk sebuah bentang domestik. Pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi tersusun dari variasi bentuk yang hadir secara silih berganti sebagai sebuah rangkaian adaptasi bertinggal. Pemrograman ini terwujud melalui mekanisme pengaturan berbagai obyek domestik dan elemen arsitektur secara adaptif dan fleksibel serta logika “shared resources” dalam penggunaan material. Dengan demikian, pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi menunjukkan potensinya sebagai bentuk arsitektur yang ekologis.

This dissertation explores the idea of architectural programming based on animated nature, as an attempt to search for ecological architecture. The idea of animated nature by Sadler (1830) becomes arguably the basis of domestic architecture, especially in everyday life of traditional people. The research in this dissertation attempts to construct knowledge of architectural programming based on animated nature to find a better connection between architecture and nature.
The research in this dissertation was carried out qualitatively through a case study approach. It was conducted by exploring the domestic spatial practices related to food in the everyday of Orang Suku Laut in Air Bingkai, Riau Archipelago, at macro and micro levels. This research conducted the macro inquiry of spatial practice by tracing a series of spatial operations and the micro inquiry by scrutinising the spatial arrangements in each of these operations.
The findings of this study reveal three important aspects that construct the knowledge of architecture based on animated nature. It comprises the relationship between architecture and nature, which is constructed based on the animation of nature. This architecture suggests the idea of domestics as a continuous connectedness with nature and programming based on natural cycles. Through the operation of moving and mooring, the domestic architecture within the animated nature is demonstrated through architecture that wanders and is distributed, constructing a dynamic domestic scape. The architectural programming based on animated nature incorporates various forms that appear alternately and constitute a series of living adaptations. This programming is demonstrated through the mechanism of ordering domestic objects and architectural elements in an adaptive and flexible manner and the logic of "shared resources" in using the materials. The architectural programming based on animated nature reveals its potential as an ecological form of architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Herawati
Yogyakarta: Kepel Press, 2016
729 ISN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>