Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201022 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhiastomo Rahmanto
"Nilai harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkadang mengalami perubahan yang fluktuatif tergantung dari kondisi perekonomian indonesia yang juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. Diversifikasi merupakan suatu hal yang tepat dalam mengatasi kondisi yang kurang tepat ketika adanya kondisi global yang tidak menentu terutama faktor perekonomian. Reksa Dana adalah instrumen pasar modal yang diatur oleh Manajer Investasi (MI) namun sifat mekanisme transaksinya diperjual belikan oleh dealer partisipan pada pasar primer. Exchange-Traded Fund (ETF), salah satu produk Reksa Dana yang karakteristiknya berbeda terutama dari segi mekasnisme jual belinya dan kehadirannya masih baru di Indonesia dan saat pengerjaan penelitian ini yang terdaftar di BEI yang berjumlah 45 ETF. Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada ETF memiliki perbedaan dengan harga pasarnya, namun jika berdasarkan Efficient Market Hypotesis menjelaskan nilai intrinsik suatu sekuritas mencerminkan harga pasarnya. Maka untuk melihat terkait masalah tersebut pada tesis ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor disparitas yang dapat berpengaruh antara NAB pada ETF dengan harga pasarnya dengan menggunakan data sekunder. Metode yang dilakukan dengan regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan hipotesis penelitian yaitu faktor disparitas meliputi fund age, volume, selisih high dan low price, dan return IHSG. Hasil penelitian ini menemukan bahwa fund age, volume, selisih high dan low price tersebut berpengaruh signifikan terhadap perbedaan harga terhadap NAB (mispricing ETF) dengan R squared sebesar 3.13 % yang tidak jauh berbeda dengan peneltian Atanasova dan Weisskopf (2020) dan penelitian Shin dan Soydemir (2010). Implikasi penelitian ini memberikan gambaran pada investor, Manajer Investasi, dan dealer partisipan untuk berinvestasi dan mengembangkan ETF di Indonesia.

The value of share prices on the Indonesia Stock Exchange (IDX) sometimes fluctuates depending on the condition of the Indonesian economy which is also influenced by global economic conditions. Diversification is the right thing to overcome inaccurate conditions when there are uncertain global conditions, especially economic factors. Mutual Funds are capital market instruments that are regulated by the Investment Manager (MI) but the nature of the transaction mechanism is traded by and participating dealers in the primary market. Exchange- Traded Fund (ETF), one of the Mutual Fund products with different characteristics, especially in terms of its trading mechanism and its new presence in Indonesia, and at the time of this research were listed on the IDX, totaling 45 ETFs. Net Asset Value (NAV) in ETF is different from its market price, however, based on the Efficient Market Hypothesis, it explains that the intrinsic value of a security reflects its market price. So to see the cause of this issue, the objective of this thesis is to analyze the disparity factors that can affect the NAV in ETFs and their market prices using secondary data. The method used is Ordinary Least Square (OLS) regression with the research hypothesis that disparity factors include fund age, volume, the difference between high and low price, and IHSG return. The result of this research found that fund age, volume, the difference between high and low price had a significant effect on the difference in price on NAV (mispricing ETF) with R squared about 3.13% which is similar to previous reseach by Atanasova dan Weisskopf (2020) and another previous research by Shin dan Soydemir (2010). The implication of this research is to provide an overview of participating investors, investment managers and dealers to invest in and develop ETFs in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leon Alvinda Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat inefisiensi harga pada produk Exchange-Traded Fund yang memiliki aset dasar saham di Indonesia. Dalam studi ini terdapat delapan sampel ETF yang datanya diambil selama periode 2015 hingga 2019. Adapun variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat inefisiensi adalah deviasi yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar dengan NAB. Selanjutnya studi ini juga mencari hubungan jangka panjang antara harga pasar dengan NAB. Hasil yang ditemukan adalah terdapat selisih antara harga pasar dengan NAB, namun secara mayoritas selisih tersebut hilang dalam satu hari perdagangan. Kemudian untuk variabel yang memimpin harga menuju keseimbangan, terdapat lima sampel yang memiliki NAB sebagai pemimpin harga, dan tiga sisanya adalah harga pasar.
.....This study aims to determine the level of price inefficiency on Exchange-Traded Fund products that have an underlying asset of shares in Indonesia. In this study, there are eight samples of ETFs whose data were taken from 2015 to 2019. The variable used to determine the level of inefficiency is the deviation resulting from the difference between market prices and NAV. Furthermore, this study also looks for the long-term relationship between market prices and NAV. The results found are that there is a difference between the market price and the NAV, but the majority of the difference is lost in one trading day. Then for the variable that leads the price to equilibrium, there are five samples that have NAV as the price leader, and the remaining three are market prices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Octavia Widianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kointegrasi dan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Indeks saham yang digunakan didapatkan berdasarkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara lain dalam sektor non-migas.  Variabel pada penelitian ini adalah Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data pada penelitian ini merupakan data time series dengan menggunakan data bulanan dari Januari 2005 hingga Desember 2017. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan pengujian Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, dan Impulse Response Function. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi pada indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia, dan terdapat hubungan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia.

This research aims to analyse the cointegration and causality relationship among selected stock market indexes in the world and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). The stock market indexes are selected based on the trading relationship among Indonesia and other countries in non oil and gas sectors. The selected stock market indexes are Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). This research is a time series research which uses monthly data from January 2005 until December 2017 and Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, and Impulse Response Function. The results of the research show that there is cointegration among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index and there is  causality among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ikra
"Tesis ini bertujuan untuk mencari tahu apakah ada abnormal return yang terjadi pada bursa efek indonesia yang diakibatkan oleh pengumuman private placement lalu mengidentifikasi faktor - faktor apa saja yang menyebapkan terjadinya abnormal return pada bursa efek Indonesia dengan menggunakan variabel yang pernah diukur pada penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan metode event study penelitian ini menemukan adanya abnormal return negatif hari kedua setelah private placement namun sebaliknya penelitian ini juga menemukan cumulatif abnormal return pada saat dua hari sebelum pengumuman dibandingkan 3 hari setelah pengumuman dan pada saat dua hari sebelum dibandingkan dengan tiga hari setelah pengumuman. Dengan menggunakan regresi multivarians penelitian ini menemukan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya cumulatif abnormal return adalah tujuan penggunaan dana hasil private placement, tingkat diskon/premium, dan tingkat varians pada volume perdagangan saham perusahaan.

This thesis aims to find out if there is an abnormal return occurred in Indonesia stock exchange caused by the announcement of the private placement and also to identifies factors causing the abnormal return using variables ever measured in previous studies. By using the event study method this study find a negative abnormal return at second day after the announcement. This study also find cumulatif abnormal return during one day and two days before the announcement compare to 3 days after the announcement. Using regression multivarians, this study find the factors that cause cumulative abnormal return is the intended use of the proceeds from the private placement, the level of discount / premium, and the degree of variance in the volume of stock.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Damayanti
"Penelitian ini mempelajari mengenai pola transaksi dan kinerja investasi pada saham yang terdaftar dalam pengumuman saham suspend dan saham unsuspend di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2017 berdasarkan berbagai tipe investor dan juga mengkaji keberadaan price reversal pada periode tersebut. Dengan menggunakan data transaksi harian yang dibagi kedalam beberapa tipe investor lokal dan asing detail, didapatkan hasil bahwa, perilaku herding lebih kuat terjadi pada investor asing dibandingkan dengan investor lokal. Pada kategori tipe investor lokal dan asing detail, tipe investor perusahaan efek lokal memiliki perilaku herding paling kuat pada kedua periode suspensi. Kinerja investasi secara kumulatif investor asing lebih baik daripada investor lokal dan kinerja investasi terbaik didapatkan oleh tipe investor perusahaan efek lokal. Investor lokal memiliki pola investasi information-based model, sedangkan investor asing memiliki pola investasi value investing pada periode sebelum suspend dan information-based model pada periode setelah unsuspend. Untuk tipe investor detail yang memiliki pola investasi behavioral-based model pada kedua periode suspensi adalah investor individual lokal, investor perusahaan asing, dan investor bank asing. Sedangkan untuk pola value investing adalah investor individu asing. Investor asuransi lokal, investor lainnya lokal, dan perusahan efek asing memiliki pola investasi information-based model pada kedua periode suspensi. Berdasarkan analisa uji ANOVA didapatkan bahwa telah terjadi indikasi price reversal pada periode pengumuman sebelum suspend dan setelah unsuspend.

This research examines trading patterns and performance of stock before and after suspension announcement in Indonesia Stock Exchange during 2016 to 2017 based on investor type and also examines the existence of price reversal. By using the daily transaction data of domestic and foreign investor detail, proved that herding behavior is stronger in foreign investor than domestic investor in both suspension period. Based on detail investor category, securities company domestic investors have the strongest herding in both suspension period. Investment performance of foreign investors are better than domestic investors and the best investment performance are securities domestic investors. Domestic investors have information-based model as an investing pattern, while foreign investor has value investing model in before suspension and information-based model after suspension. For investor type that have behavioral-based model are individual domestic, corporate foreign, and bank foreign investors. Whereas, for value investing model is individual foreign investor. Insurance domestic, other domestic, and securities company foreign investors have information-based model investing pattern in both suspension period. Based on ANOVA analysis showed that there has been a price revesal indication in before suspend announcement and after unsuspend announcement period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Puspita Sari
"Selain ekspektasi imbal hasil dan volatilitas, likuiditas saham merupakan faktor penting bagi investor dan otoritas bursa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara tingkat dan peluang return ekstrem terhadap likuiditas saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dan peluang return ekstrem dapat memengaruhi tingkat likuiditas saham di BEI. Return ekstrem menjadi daya tarik untuk meningkatkan transaksi saham bagi investor di Indonesia yang memiliki kecenderungan herd dan feedback trading. Investor memandang investasi saham sebagai "lottery stock" yang berpotensi memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat, meskipun dengan risiko yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan makin tinggi tingkat dan peluang return ekstrem, makin tinggi tingkat likuiditas saham. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam berinvestasi. Bagi otoritas bursa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan untuk meningkatkan likuiditas saham di BEI.

In addition to return expectations and volatility, stock liquidity is an important factor for investors and stock exchange authorities. This study aims to analyse the relationship between the level and possibility of extreme returns on the liquidity of stocks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The results show that the level and possibility of extreme returns can affect the level of stock liquidity on the IDX. Extreme returns are an attraction to increase stock transactions for investors in Indonesia who have herd and feedback trading tendencies. Investors view stock investment as a "lottery stock" that has the potential to provide large profits in a short period of time, albeit with high risk. This condition means that the higher the level and probability of extreme returns, the higher the level of stock liquidity. For investors, the results of this study are expected to provide additional insight into investing. For the stock exchange authority, the results of this study are expected to help make policies to increase stock liquidity on the IDX."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Angga
"Penelitian ini menganalisis pengaruh pengumuman Seasoned Equity Offerings (SEO) terhadap tingkat pengembalian abnormal obligasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Penelitian ini menggunakan event study untuk menjelaskan pengaruh event terhadap pengembalian abnormal obligasi. Jendela waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 60 hari di sekitar pengumuman. Untuk menjelaskan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pengembalian abnormal obligasi di sekitar tanggal pengumuman SEO, penelitian ini juga mempertimbangkan karakteristik-karakteristik perusahaan dan obligasi.
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan bahwa pengumuman SEO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengembalian abnormal obligasi namun secara garis besar pengumuman SEO membawa pengaruh positif terhadap pengembalian abnormal obligasi. Karakteristik obligasi yang diukur adalah durasi obligasi dan karakteristik perusahaan yang digunakan adalah perubahan leverage, informasi asimetris dan market value of equity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi obligasi, informasi asimetris dan market value of equity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian abnormal obligasi di sekitar pengumuman SEO.

This research analyzes the announcement impact of Seasoned Equity Offerings (SEO) on abnormal bond return on Public Firms Listed in Indonesian Stock Exchange during the period of 2009-2012. Event Study is used to explain the impact of the event on abnormal bond returns. This study is using the estimation window of 60 days around the announcement days. To explain other factors that might affect abnormal bond returns, this research also uses the characteristics of sample firms and bonds around the announcement of SEO.
The result shows that bondholders experience an insignificant positive return on the announcement of an SEO. Bond characteristic used in this research was bond duration while change in leverage, asymmetric information and market value of equity were used as firms characteristics. The result shows that duration, asymmetric information and market value of equity have significant effect on abnormal bond returns around the announcement of Seasoned Equity Offerings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restuti Dewi Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran utang-ekuitas terhadap profitabilitas pemegang saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013. Penelitian ini menggunakan dua model regresi linier berganda, dengan variabel dependen sebagai ukuran profitabilitas pemegang saham adalah : return on equity (ROE) dan earning per share (EPS). Variabel independen untuk masing-masing model sebagai ukuran bauran utang-ekuitas adalah debt ratio (DR). Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan dengan sampel 85 perusahaan non-keuangan. Hasil regresi menunjukkan bahwa debt ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE dan EPS.

This study aims to examine the effect of debt-equity mix on shareholders' profitability of non-financial companies listed in Indonesian Stock Exchange during 2004-2013. This study specified two multiple linear regression models, with two dependent variables as measurements of shareholders' wealth : return on equity (ROE) and earning per share (EPS). The independent variable as measurement of debt-equity mix is debt ratio (DR). The data used is financial report with sample of 85 non-financial companies. Regression result shows that debt ratio has negative and significant effect on ROE and EPS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Fransiska
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing dari perusahaan perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana IPO di BEI pada tahun 2009-2013. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan teknik pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan seluruh laporan keuangan perusahaan perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana di BEI pada tahun 2009-2013. Adapun variabel independennya adalah tingkat underpricing sedangkan variabel dependennya adalah umur perusahaan reputasi underwritter reputasi auditor presentase jumlah sahamyang ditawarkan. Return on Equity ROE Return on Assets ROA Debt to Equity Ratio DER dan Earning per Share EPS. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor faktor umur perusahaan reputasi underwritter dan reputasi auditor berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Sedangkan presentase jumlah sahamyang ditawarkan Return on Equity ROE Return on Assets ROA Debt to Equity Ratio DER dan Earning per Share EPS tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing.

The purpose of this research is to analize the factors influencing underpricing in firms who did Initial Public Offering IPO in Indonesia Stock Exchange for Period 2009-2013. Its use multiple regression model with technique of secondary data compilation by compile all financial reports of firms who did IPO in Indonesia Stock Exchange for period 2009-2013. The independent variable is underpricing while the dependent variables are firm age underwritter reputation auditor reputation stocks percentage Return on Equity ROE Return on Assets ROA Debt to Equity Ratio DER and Earning per Share EPS. The result of this research is firm age underwritter reputation auditor reputation are influencing underpricing. But stocks percentage Return on Equity ROE Return on Assets ROA Debt to Equity Ratio DER and Earning per Share EPS are not influencing underpricing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Devito Valerian
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis keberadaan herding behavior di pasar saham Indonesia pasca penutupan broker summary selama jam bursa. Peneliti berfokus untuk mengungkapkan apakah masih ada indikasi indikasi herding behavior pasca penutupan broker summary selama jam bursa sejak 6 Desember 2021. Peneliti melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam indeks PEFINDO25 untuk periode 2021-2023 yang terdiri dari 53 perusahaan untuk keseluruhan periode. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya indikasi herding behavior pasca penutupan broker summary selama jam bursa. Hasil tersebut dapat dijadikan pertimbangan atas kebijakan penutupan broker summary telah efektif menurunkan herding behavior di pasar saham Indonesia. Dengan begitu, harapannya kedepan investor dan BEI dapat secara bersama-sama memajukan pasar saham Indonesia, terutama dalam menurunkan herding behavior di Indonesia.

This study aims to analyze the presence of herding behavior on the Indonesian stock market after the closing of the broker summary during market hours. The researcher focuses on revealing whether there are any indications of herding behavior after the closing of the broker summary during stock exchange hours since December 6th 2021. The researcher conducted research on companies included in the PEFINDO25 index for the period 2021 - 2023 which consists of 53 companies for the entire period. The results showed that there was no indication of herding behavior after closing the broker summary during trading hours. These results can be used as a consideration for the policy of closing broker summaries which has effectively reduced herding behavior on the Indonesian stock market. That way, it is hoped that in the future investors and BEI can jointly advance the Indonesian stock market, especially in reducing herding behavior in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>