Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Salsabila Desideria
"Penelitian ini bertujuan untuk memiliki pemahaman yang mendalam terkait faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk menggunakan mobile wallet secara berkelanjutan. Serta juga untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara pengaruh perceived benefit dan perceived risk berdasarkan user type. Penelitian ini menggunakan sampel pengguna DANA di No. dengan usia 17-35 tahun yang dikategorikan sebagai pengguna aktif mobile wallet. Smart PLS digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini No. bahwa perceived benefit dan perceived risk memiliki pengaruh terhadap continuance intention. Pada perceived benefit ditemui faktor economic benefit, seamless transaction, dan convenience sebagai variabel yang signifikan berpengaruh terhadap perceived risk. Sementara No. risk, security risk dan legal risk mempengaruhi perceived risk. Penelitian ini menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan dari operational risk terhadap perceived risk. Serta penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan pengaruh perceived benefit yang berbeda berdasarkan user type. Dengan demikian, melalui penelitian ini dapat diketahui faktor apa saja yang mendorong serta mengurangi continuance intention mobile wallet dan bagaimana benefit dan risk memiliki pengaruh yang berbeda berdasarkan user type."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca
"ABSTRAK
Perkembangan e-learning sebagai sistem belajar mandiri mengalami pertumbuhan yang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai dampak positif yang diberikan oleh sistem e-learning membuat pentingnya dilakukan investigasi terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk menggunakan sistem tersebut secara berkelanjutan. Meskipun telah ada beberapa penelitian terkait perilaku dalam menggunakan sistem e-learning, sebagian besar analisis berfokus pada keinginan untuk menggunakan sistem tersebut, tanpa melakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui keinginan pengguna untuk menggunakan sistem itu kembali secara berkelanjutan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model yang menggambarkan faktor-faktor pembentuk keinginan mahasiswa di Indonesia untuk menggunakan sistem e-learning secara berkelanjutan. Analisis penelitian ini berfokus pada investigasi terhadap tingkat kepuasan, manfaat, dan efektifitas penggunaan e-learning dalam jangka panjang, dengan melihat dari empat aspek utama, yaitu materi/multimedia dalam sistem, kualitas layanan sistem, interaksi dalam sistem, dan karakteristik pengguna sistem. Pendekatan Structural Equation Modeling dilakukan untuk menganalisis data hasil kuesioner yang dilakukan terhadap 635 responden dari berbagai universitas di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh faktor yang dianalisis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keinginan mahasiswa di Indonesia untuk terus menggunakan sistem e-learning, dengan e-learning satisfaction dan e-learning usefulness sebagai faktor utama yang berpengaruh secara langsung, serta navigation, reliability, tangibles, self-efficacy, dan learner-content interaction sebagai faktor utama yang berpengaruh secara tidak langsung
ABSTRACT
The development of e-learning as a self-learning system is experiencing rapid growth, including in Indonesia. Various advantages provided by the e-learning system make it important to investigate the influencing factors on e-learning continuance intention. Although there had been some research concerning behavior in using e-learning system, most of the analysis focuses on the students behavioral intention to use the system, without doing further analysis to find out their continuance intention to use it again. Therefore, this research aims to develop a model that describes the influencing factors on e-learning continuance intention of Indonesian students. Analysis in this research is focused on the investigations of the e-learning satisfaction, e-learning usefulness, and e-learning effectiveness, from the four main aspects: e-learning materials/multimedia, service quality, interaction, and learner's characteristics. By using Structural Equation Modeling approach, several analysis were conducted to 635 respondents' data, obtained from various university in Indonesia. This research found that almost all of the factors analyzed in this research have a significant influence on continuance intention of Indonesian students, with e-learning satisfaction and e-learning usefulness as the main factors that influence directly, and navigation, reliability, tangibles, self-efficacy, and learner-content interaction as the main factors that influence indirectly"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Fitriza Rulevy
"Saat ini, bentuk pembelajaran baru yang mengkombinasikan teknologi meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan diproyeksikan akan meningkat lebih banyak di tahun-tahun mendatang. Tren pembelajaran baru ini telah digambarkan sebagai revolusi e-learning.  Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar program e-learning menunjukkan tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Mengingat semakin meningkatnya ketergantungan dan ketersediaan teknologi di dunia modern, dan potensi ekonomi yang tersedia untuk organisasi, sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan adopsi e-learning dalam konteks organisasi. Studi ini akan melihat intensi karyawan untuk menggunakan e-learning, dengan mengembangkan Technologycal Acceptance Model (TAM) dengan melihat pengaruh dari faktor-faktor berikut, seperti learning goal orientation, management support, computer self efficacy, dan enjoyment. Penelitian ini dilakukan terhadap 213 responden penelitian di sebuah perusahaan yang memiliki e-learning dengan menggunakan kuesioner. Data yang didapatkan dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software AMOS. Hasil menunjukkan bahwa dari empat variabel, learning goal orientation, dan enjoyment memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness yang berperan sebagai mediasi terhadap intention to use dalam Technologycal Acceptance Model (TAM). Selain itu, variabel tambahan yaitu satisfaction, yang diteliti langsung pengaruhnya terhadap intention to use juga menunjukkan pengaruh positif signifikan.

New form of learning that combines technology has increased in recent years and is projected to increase more in the coming years. This new learning trend has been described as an e-learning revolution. Some recent research shows that most e-learning programs show a higher failure rate compared to traditional learning methods. However, some researches proved that most e-learning programs showed a higher failure rate compared to traditional learning methods. Technology addiction and its availability in the modern world, and the economic potential for organizations, make it important to understand the factors that might lead to increase e-learning adoption in the organizational context. This study will see the intention of employees to use e-learning, by extending Technological Acceptance Model (TAM) using some other related factors, such as goal orientation learning, management support, computer self efficacy, and enjoyment. This study was conducted on 213 respondents in a company that owns e-learning using a questionnaire. Data obtained were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS software. The results show that of the four variables, learning goal orientation, and enjoyment have a significant positive effect on perceived ease of use and perceived usefulness, which acts as mediation towards the intention to use in the Technological Acceptance Model (TAM). In addition, an additional variable, which is satisfaction, proved a significant positive effect to intention to use."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Aulia Winarno
"Seiring dengan perkembangan teknologi sistem informasi di abad ke-21, dunia telah menghadapi Revolusi Industri 4.0, sebuah transformasi yang berdampak pada semua industri, termasuk dunia pendidikan sehingga menciptakan ekosistem baru bernama Edukasi 4.0. Edukasi 4.0 memanfaatkan E-learning dan sudah banyak institusi yang menerapkan sistem E-learning dalam skema pendidikan mereka, termasuk Universitas Indonesia, tetapi tingkat penggunaan e-learning masih rendah karena kurangnya intensi dari dosen sebagai pengguna E-learning. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat berkelanjutan dosen dalam menggunakan e-learning dengan pendekatan gabungan; TAM (Technology Acceptance Model), TPB (Theory of Planned Behaviour), ECM (Expectancy Confirmation Model), dan Flow Theory, dan hasilnya adalah intensi berkelanjutan dipengaruhi oleh satisfaction, perceived usefulness, dan attitude. Selain itu, satisfaction dikaitkan dengan expected confirmation dan perceived usefulness, perceived usefulness dipengaruhi oleh expected confirmation dan perceived usefulness, juga yang terakhir, attitue dikaitkan dengan perceived usefulness, perceived enjoyment dan expected confirmation. Berdasarkan faktor-faktor ini, ditentukan prioritas strategi menggunakan Relationship Matrix dan disimpulkan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan niat keberlanjutan adalah dengan menambahkan fitur interaktif baru, pelatihan sistem e-learning kepada pengguna, dan perbaikan interface e-learning.

Along with the development of information sistem technology in the 21st century, the world has faced Industrial Revolution 4.0. this enhance transformation impacted to all industries, including Education to create new ecosystem named Education 4.0. This utilizes Electronic learning (E-learning) and many high institutions applied E-learning sistem in their education scheme, including Universitas Indonesia, but the level usage of e-learning is relatively low because the lacks of intention from lecturers as the user. This research analyzed the factors that influences continuous intention in using e-learning with combined approachs; TAM (Technology Acceptance Model), TPB (Theory of Planned Behaviour), ECM (Expectance Confirmation Model), and Flow Theory, and resulted continuance intention was associated with satisfaction, perceived usefulness, and attitude. In addition, satisfaction was associated with expected confirmation and perceived usefulness, perceived usefulness was affected with expected confirmation and perceived ease of use, also lastly, attitude was associated with perceived perceived usefulness, perceived enjoyment and confirmation. Based on these factors, the researcher created and prioritized the strategies using Relationship Matrix and concluded the improvements to increase the intention are add new interactive features, training e-learning sistem to users, and improve the user interface of e-learning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alga Rosetta
"Disrupsi teknologi secara global berdampak dalam banyak bidang, salah satunya pada Pendidikan. Hal tersebut menuntut sistem pembelajaran yang lebih inovatif guna mempersiapkan tenaga kerja yang dapat bersaing pada era revolusi industri. Munculnya sistem e-learning sebagai media pendukung pembelajaran dapat menjadi katalisator peningkatan pengetahuan dan manfaat lain bagi mahasiswa sehingga pemanfaatannya sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan penggunaan sistem e-learning Universitas Indonesia berdasarkan perspektif mahasiswa dengan model komprehensif yang mencakup model Information System Success, Technology Acceptance Model dan kepuasan pengguna. Model penelitian telah divalidasi secara empiris dari 394 mahasiswa rumpun ilmu sosial dan humaniora dengan metode Partial Least Square-(PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,6% dari varian manfaat e-learning dijelaskan oleh variabel kepuasan, kegunaan yang dirasakan, dan penggunaan sistem yang masing-masing variabel tersebut menjelaskan 72,3%, 58,3% dan 30,4% varians dimensi kualitas yang membentuknya. Sebagai implikasi praktis penelitian, strategi dirancang berdasarkan faktor yang memiliki pengaruh positif secara signifikan pada keberhasilan sistem e-learning dengan menyesuaikan karakteristik mahasiswa khususnya pada generasi Z dan rumpun ilmu tersebut. Akhirnya, keputusan rekomendasi strategi ditetapkan berdasarkan prioritas tinggi dari penilaian oleh praktisi dengan menggunakan relationship matrix. Strategi berupa penyediaan kebutuhan informasi, penyediaan konten yang sesuai serta perancangan user interface merupakan tiga rancangan yang harus diprioritaskan.

The disruption of technology globally impacts in many fields, including education. It requires a more innovative learning system to prepare a workforce that can compete in the era of the industrial revolution. The emergence of e-learning system as a powerful learning support media is a catalyst to enhance knowledge, skills, and other benefits for learners, so that its utilization is very important. This study aims to evaluate the successful use of the Universitas Indonesia's e-learning system based on the perspective of students with a comprehensive model that includes Information System Success model, Technology Acceptance Model and user satisfaction. The research model was validated empirically from 394 students of the social sciences and humanities studies using the Partial Least Square (PLS) method. The results showed that 71.6% of the e-learning benefit variants were explained by the satisfaction, perceived usefulness, and system usage variables, each of variable respectively explained 72.3%, 58.3% and 30.4% quality dimension variance who formed it. The strategies are designed based on factors that have a significant positive effect on the success of the e-learning system by analyzing the characteristics of students, especially in the generation Z with study background. Finally, the decision on strategy recommendations is set based on the high priority of evaluation by practitioners using the relationship matrix. Three designs that must be prioritized are in the form of providing information needs, appropriate content and re-designing user interfaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Yulika Go
"Penggunaan E-learning pada Perguruan Tinggi ABC telah diterapkan sejak tahun 2017 khusus kelas blended. Sejak pandemi COVID-19 tahun 2020 E-learning diimplementasikan secara penuh bagi seluruh sivitas akademik. Namun, sejak tahun 2017 masih terdapat kendala yang saat ini masih terjadi seperti tidak adanya integrasi pada sistem akademik sehingga adanya proses redudansi, bug sistem yang masih terjadi dan fitur unggah video pada forum diskusi yang belum ada. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa E-learning belum secara maksimal digunakan dan berjalan efektif. Penelitian ini dimaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerimaan E-learning di Perguruan Tinggi ABC. Pengukuran efektivitas menggunakan teori ADUTAUT dikombinasikan dengan teori UTAUT2 serta penelitian – penelitian sebelumnya. Metode penelitian ini menggunakan mixed methods dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif menggunakan kuesioner sebanyak 47 dosen dan 138 mahasiswa. Data yang dikumpulkan diuji dan dianalisis menggunakan Partial Least Square  Structural Equation Modelling (PLS – SEM) dengan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas E-learning berdasarkan data kuantitatif, yaitu social influence, Habit, behavioral intention. Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh siginifikan terhadap niat dalam memanfaatkan sistem E-learning. Faktor lain yang mendukung dari data kualitatif adalah facilitating conditions, performance expectancy. Penelitian ini memberikan lima rekomendasi yang dibagi menjadi empat sasaran yaitu bagi mahasiswa, dosen, Perguruan Tinggi ABC, pengembang sistem dengan skala prioritas dengan tujuan dapat berdampak positif pada pengguna dan mengambil keputusan.

The usage of E-learning at University of ABC has been implemented since 2017 specifically for blended classes. Since the COVID-19 pandemic in 2020, E-learning has been fully implemented for the entire academic community. However, since 2017, ongoing challenges have persisted, such as the lack of integration with the academic system, resulting in redundancy processes, persistent system bugs, and the absence of a video upload feature in the discussion forum. Based on these issues, it can be seen that E-learning has not been maximally utilized and is not running effectively. This study is intended to identify the factors that influence the effectiveness of E-learning acceptance at Perguruan Tinggi ABC. The measurement of effectiveness utilize the ADUTAUT theory combined with the UTAUT2 theory and previous research. This research method employs mixed methods, utilizing both quantitative and qualitative data. The quantitative data were collected through a questionnaire distributed to 47 lecturers and 138 students. The collected data were tested and analyzed using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with the SmartPLS 4.0 software. The results of this research indicate the factors that influence the effectiveness of E-learning based on quantitative data, namely social influence, Habit, and behavioral intention. These factors significantly impact the intention to utilize the E-learning system. Another supporting factor identified through qualitative data is facilitating conditions, performance expectancy. This study provides five recommendations divided into four targets, namely for students, lecturers, ABC College, system developers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Nadia Fatimah
"ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan dan meningkatkan variasi dalam teknologi pembelajaran. Pembelajaran daring (e-learning) berkembang menjadi terminologi umum yang berlaku untuk pembelajaran termediasi teknologi baik yang berjenis formal maupun informal. Hal ini mengakibatkan munculnya komunitas pembelajaran virtual, sebagai salah satu varian pembelajaran daring informal. Dengan memanfaatkan metode campuran, desain konvergen, dan varian basis data paralel, penelitian ini berupaya mengeksplorasi dan menganalisis pengalaman pelajar daring di Indonesia dalam komunitas pembelajaran virtual, yaitu Komunitas Guru Belajar (KGB). Dalam penelitian ini, data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan dari melalui survei daring terhadap 365 responden dan wawancara semi terstruktur dengan sembilan orang informan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor untuk dataset kuantitatif dan analisis tematik untuk dataset kualitatif. Dalam fase interpretasi, data digabungkan dan dianalisis menghadirkan pengukuran yang lebih baik terhadap konsep dan pemahaman yang lebih baik terhadap konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman pelajar dalam aktivitas pembelajaran daring di KGB cenderung positif. Hasil tersebut terkonfirmasi melalui kedua analisis dataset. Secara kuantitatif, 30 dari 32 indikator pengukur pengalaman pelajar terbukti memiliki skor tinggi, yakni di atas 5. Analisis faktor menunjukkan bahwa indikator yang digunakan dapat merepresentasikan sebesar 60% dari total variasi. Secara kualitatif, pengalaman pelajar dianggap menyenangkan, berkualitas baik, bermanfaat, efisien, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Terdapat empat faktor yang berkontribusi terhadap hasil penelitian ini. Keempat faktor tersebut adalah faktor teknologi, faktor diri pembelajar, faktor sosial, dan faktor program pembalajaran. Di samping temuan terkait learner experience, penelitian ini juga menemukan bahwa media sosial potensial dioptimalkan untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran daring.

ABSTRACT
The rapid growth of information and communication technology (ICT) enables and enhances variation in learning technology. E-learning is now a common terminology, applicable for both formal and informal types of technology-mediated learning. This results in the emergence of virtual learning community, another informal type of e-learning. By applying mixed-methods approach, convergent design, and parallel databases variants, this study seeks to explore and analyse the learner experience in Indonesian context of virtual learning community, namely Komunitas Guru Belajar (KGB). In this study, qualitative and quantitative data are collected from online survey to 365 respondents and interview with 9 participants. Data are analyzed by using factor analysis for the quantitative dataset and thematic analysis for qualitative dataset. In the interpretation phase data are combined and analyzed to provide better measurement of concept and better understanding of the context of study. Result of the study shows that learner experience in KGB e-learning activity is inclined to be positive. This result is confirmed through both dataset analysis. Quantitatively, 30 of 32 indicators that measure learner experience are proven to have high scores, that is above the scale of 5. Factor analysis shows that instrument used in this study can explain 60% of the total variations. Qualitatively, learner experience is perceived as fun, good quality, useful, efficient, interactive, and relevant to the needs of the learners. There are four factors contribute to this result. Those factors are technological factor, learner factor, social factor, and course factor. Moreover, this study also shows that social media is can potentially be optimized as a proper medium to facilitate e-learning activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eyota Wakanda
"Keaktifan dan keterlibatan mahasiswa dalam Learning Management System menarik perhatian peneliti dan praktisi di bidang e-Learning. Ketertarikan ini disebabkan adanya manfaat dalam penggunaan e-learning secara paralel dengan pembelajaran konvensional. Keaktifan mahasiswa tercermin dari kontribusi dalam aktivitas pembelajaran. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi aktivitas mahasiswa di dalam Student Centered e-Learning Environment (SCeLE) terhadap capaian akademis mahasiswa; yaitu apakah ada perbedaan user journey mahasiswa yang capaian akademiknya tinggi dibandingkan mahasiswa yang capaian akademiknya rendah. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran secara daring yang dihadapi oleh mahasiswa. Data aktivitas mahasiswa diambil dari log Moodle yang dapat ditarik dari SCeLE kelas Aljabar Linier. Log yang diambil kemudian disunting dan diproses menggunakan spreadsheet Microsoft Excel dan process mining Disco. Untuk menggali persepsi mahasiswa mengenai pengalaman belajar mahasiswa ketika menggunakan LMS SCeLE, maka dilakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa sebagai partisipan penelitian. Hasil yang didapatkan menunjukkan data tren aktivitas mahasiswa serta penurunan jumlah aktivitas paruh kedua periode pembelajaran. Selain itu, diketahui juga dari sudut pandang mahasiswa bahwa penurunan aktivitas setelah periode pertengahan semester dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penelitian ini, diajukan rekomendasi terhadap system dan kurikulum yang dapat memberikan gambaran karakteristik mahasiswa dalam beraktivitas di LMS.

The activity and involvement of students using Learning Management System has attracted the attention of researchers and practitioners in the field of e-learning. This attraction stems from the benefits from the usage of e-learning if applied with conventional teaching methods. The student’s activity is reflected in their contributions in learning activities. The background of this research is the exploration of student activities using Student-Centered e-Learning Environment (SCeLE) and comparing it to the academic achievements of the students: that is to find differences in the user journeys belonging to high achieving students and comparing it to low achieving students. This research also identifies problems that students might encounter. The activity data of students is taken from Moodle logs that is extracted from a Linear Algebra class in SCeLE. Extracted logs are filtered and processed using Microsoft Excel Spreadsheet and Disco Process Mining. To learn more on the student’s perception while using LMS SCeLE, interviews of several students is conducted as research participants. The result shows the trends of student activities as well as the decrease of such activities in the second half of the semester. The information gathered also explains the decrease in activity after the mid-terms period is explained by several factors. Based on this research, a recommendation for the system and curriculum is filed to give an image of the student’s characteristic while conducting activities in the LMS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>