Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shiva Dwi Samara Tungga
"Menentukan sinonim dari sebuah kata di dalam sebuah korpus tentu akan susah jika dilakukan secara manual. Oleh sebab itu, perlu adanya pendekatan lain yang dapat digunakan untuk menentukan set sinonim secara cepat. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah memanfaatkan pengukuran kesamaan semantik. Pengukuran kesamaan semantik ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat. Pengukuran yang dilakukan dalam kesamaan semantik ini didasarkan pada prinsip co-occurence untuk menentukan kata apa saja yang menjadi kata terdekat atau calon sinonim. Akan tetapi calon-calon sinonim yang dihasilkan dari pengukuran tersebut perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut apakah calon sinonim yang dihasilkan benar-benar merupakan sinonim atau tidak. Oleh sebab itu, penelitian ini akan memanfaatkan pengukuran kesamaan semantik untuk menentukan calon sinonim. Pengukuran hanya dilakukan pada verba bahasa Indonesia. Selanjutnya, calon sinonim akan dicocokkan menggunakan tesaurus yang memang merupakan sumber leksikal untuk sinonim. Hasilnya adalah set sinonim verba bahasa Indonesia.

Determining the synonym of a word from a corpus will be difficult if it does manually. Therefore, it needs another approach that can use to determine the synonym set quickly. A method for determining those are semantic similarity measurement. This semantic similarity measurement is using a computer so that the job becomes faster. Measurements made in semantic similarity are based on the principle of co-occurrence to determine which words are the closest word or candidate for synonyms. However, candidates for synonyms resulting from these measurements need to be identified whether the candidates for synonyms generated are the real synonyms or not. Therefore, this study will utilize semantic similarity measurement to determine candidate synonyms. This research only uses Indonesian verbs for the synonym data. Furthermore, candidates for synonyms will match using a thesaurus, a lexical source for synonyms. The result is a set of synonyms for Indonesian verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiva Dwi Samara Tungga
"Menentukan sinonim dari sebuah kata di dalam sebuah korpus tentu akan susah jika dilakukan secara manual. Oleh sebab itu, perlu adanya pendekatan lain yang dapat digunakan untuk menentukan set sinonim secara cepat. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah memanfaatkan pengukuran kesamaan semantik. Pengukuran kesamaan semantik ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat. Pengukuran yang dilakukan dalam kesamaan semantik ini didasarkan pada prinsip co-occurence untuk menentukan kata apa saja yang menjadi kata terdekat atau calon sinonim. Akan tetapi calon-calon sinonim yang dihasilkan dari pengukuran tersebut perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut apakah calon sinonim yang dihasilkan benar-benar merupakan sinonim atau tidak. Oleh sebab itu, penelitian ini akan memanfaatkan pengukuran kesamaan semantik untuk menentukan calon sinonim. Pengukuran hanya dilakukan pada verba bahasa Indonesia. Selanjutnya, calon sinonim akan dicocokkan menggunakan tesaurus yang memang merupakan sumber leksikal untuk sinonim. Hasilnya adalah set sinonim verba bahasa Indonesia.

Determining the synonym of a word from a corpus will be difficult if it does manually. Therefore, it needs another approach that can use to determine the synonym set quickly. A method for determining those are semantic similarity measurement. This semantic similarity measurement is using a computer so that the job becomes faster. Measurements made in semantic similarity are based on the principle of co-occurrence to determine which words are the closest word or candidate for synonyms. However, candidates for synonyms resulting from these measurements need to be identified whether the candidates for synonyms generated are the real synonyms or not. Therefore, this study will utilize semantic similarity measurement to determine candidate synonyms. This research only uses Indonesian verbs for the synonym data. Furthermore, candidates for synonyms will match using a thesaurus, a lexical source for synonyms. The result is a set of synonyms for Indonesian verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Ayu Khairunnisa Marseno
"Kontranim merupakan fenomena kebahasaan yang terjadi pada unsur bahasa yang memiliki makna lebih dari satu dan di antara makna tersebut terdapat makna yang saling berkebalikan. Fenomena bahasa ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat sehingga timbul berbagai diskusi atau keheranan masyarakat mengenai kata-kata yang mungkin menjadi kontranim dalam bahasa Indonesia. Penelitian mengenai kontranim, terutama dalam bahasa Indonesia, juga tidak banyak dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian berbasis korpus dalam bahasa asing yang menunjukkan jenis-jenis kontranim dan penggunaan kontranim dalam kalimat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada penggunaan kata kontranim bahasa Indonesia dalam kalimat berdasarkan lingkungan dan makna kata kontranim, serta konteks yang terbentuk dalam kalimat. Tujuan adalah menjelaskan penggunaan dan perwujudan kontranim dalam kalimat dan menjelaskan penentuan kata kontranim. Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif berbasis korpus linguistik. Penelitian mengenai kontranim berbasis korpus ini menggunakan Leipzig Corpora dan Twitter sebagai sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kata kontranim dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti makna dalam kalimat, lingkungan kata, dan juga konteks yang terbentuk dalam kalimat. Selain itu, penggunaan kata kontranim juga bergantung pada penggunaan makna kata kontranim itu sendiri. Dalam penelitian ini, terdapat kecenderungan munculnya kata-kata yang serupa dengan kontranim, tetapi nyatanya bukan merupakan kontranim.

Contranym is a language phenomenon that occurs in language features with multiple meanings and amongst them are contrary meanings. This phenomenon is not publicly known and has raised various discussions and curiosity regarding possible Indonesia contranym words. Research on contranym, especially in Indonesian, has not been conducted much. However, there are several corpus-based studies in languages other than Indonesian that showed types of contranym and the usage of contranym within sentences. Therefore, this research is conducted with the focus on the use of Indonesian contranyms in sentences based on their environment, senses, and context formed in the sentence. The purposes of the research is to describe the usage and embodiment of contranym in sentences and to describe the determination of contranym. This research will be conducted with the method of descriptive qualitative analysis based on the linguistic corpus. The data source for this research will be taken from Leipzig Corpora and Twitter. The findings of this research suggest the usage of contranyms can be seen from various aspects, such as the sentence’s meaning, the environment of the word, and the context formed in the sentence. Moreover, the use of contranym words depends on its senses. This study also shows a tendency of the emergence of words that are similar to contranym, but it is not a contranym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Symphony Akelba Christian
"ABSTRAK
Kolokasi merupakan gabungan kata yang memiliki hubungan makna dan selalu muncul berdampingan. Hubungan makna menyebabkan kolokasi tersebut tidak dapat digantikan dengan kata lain, atau jika digantikan dengan kata lain, akan menyebabkan perubahan makna. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pembentukan kolokasi dari bidang semantik kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian campuran yang mengkombinasikan penelitian kuantitif dan kualitatif. Objek penelitian adalah kolokasi verba dan objek bahasa Mandarin bidang transportasi yang bersumber dari korpus data Chinese Web 2017 (zhTenTen11) Simplified Sketch Engine.
Hasil penelitian terhadap 900.029 kolokasi verba dan objek bidang transportasi menunjukkan bahwa konsep yang direpresentasikan oleh karakter Han berperan dalam pembentukan kolokasi, komponen makna dari verba berasosiasi dengan komponen makna dari nomina membangun makna kolokatif menyebabkan kolokasi tersebut tidak tergantikan, bingkai menunjukkan perbedaan perspektif dan interaksi elemen pembentuk kolokasi, dan pemaduan konseptual terbukti dapat digunakan sebagai alat untuk menggambarkan dan menjelaskan pembentukan kolokasi verba dan objek. Di samping itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kolokasi verba dan objek bahasa Mandarin mencerminkan pemahaman penutur bahasa Mandarin yang memahami kejadian berdasarkan interaksi anggota tubuh dengan benda secara keseluruhan dan detail.

ABSTARCT
Collocation is a combination of words that have a relationship of meaning and always appear in habitual company. The meaning relationship causes the collocation cannot be replaced with other words; in the event that the collocating words are replaced with others, changes in meaning will occur. The purpose of this study is to explain the formation of collocation from the view of cognitive semantic. This research is a mixed method research which combines quantitative and qualitative research. The object of research is the Chinese language verb-object collocation in the field of transportation sourced from the Chinese Web 2017 data corpus (zhTenTen11) Simplified Sketch Engine.
The results of the study on 900,029 verb-object collocation in the field of transportation show that the concepts represented by Chinese characters play an important role in the formation of collocations, the meaning components of verb associated with the meaning components of noun construct the collocative meaning, causing the collocation to be irreplaceable, the frame shows differences in perspective and the interaction of the forming elements of the collocations, and conceptual integration are proven to be used as a tool to describe and explain the formation of verb-object collocation. In addition, the results of the study also showed that the collocation of verbs and objects of the Chinese language reflected the understanding of Mandarin speakers who understood events based on the interaction of the part of the body with objects and view the event as a whole and in detail."
2020
D2742
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Mahardika Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas ranah semantis kata yang berkolokasi dengan verba berafiks preposisi tentang dalam korpus pemelajar BIPA, yang dikumpulkan sejak tahun 2011 sampai 2016, berdasarkan perilaku semantis verba berafiks preposisi tentang. Penelitian ini bertujuan memaparkan penggunaan preposisi tentang berdasarkan perilaku semantis verba sebagai kolokat kiri dan ranah semantis kata yang menjadi kolokat kanan. Metode yang digunakan adalah rancangan metode gabungan. Dengan menggunakan rancangan ini, metode analisis kuantitatif dan kualitatif akan digabungkan untuk menganalisis ranah semantis kolokat kanan verba berafiks preposisi tentang dalam korpus pemelajar BIPA. Data dianalisis dengan perangkat lunak Sketch Engine untuk melihat perilaku semantis verba berafiks yang berkolokasi secara signifikan dengan preposisi tentang. Kemudian, kata yang berkolokasi dengan preposisi tentang diklasifikasi berdasarkan UCREL Semantic Analysis System USAS category system. Hasil penelitian berupa ranah semantis kata yang berkolokasi dengan verba berperilaku semantis tindakan dan keadaan. Kata yang berkolokasi dengan verba berperilaku semantis tindakan tentang berada pada ranah semantis A, B, C, E, F, G, H, I, L, M, O, P, Q, S, T, W, X, Y, dan Z, sedangkan kata yang berkolokasi dengan verba berperilaku semantis keadaan tentang berada pada ranah semantis A, B, C, F, G, I, L, M, O, Q, S, T, X, Y, Z. Berdasarkan ranah semantis tersebut, dapat dilihat penggunaan preposisi tentang oleh pemelajar BIPA.

ABSTRACT
This research discusses the semantic fields of words that collocate with verb with affix prepositions tentang mdash about in the corpus of BIPA Indonesian for foreign speaker learners, collected from 2011 to 2016, based on semantic behavior of verb with affix prepositions tentang. This research is aimed at describing the use of prepositions tentang based on semantic behavior of verbs as left collocates and the semantic field of the right collocated words. The combination of qualitative and quantitative methods was used to analyze the semantic fields right collocated verb with affix prepositions tentang in the corpus of BIPA learners. The data was analyzed using Sketch Engine software to see the semantic behavior of verbs with affix that significantly collocate with the prepositions tentang. Then those words are classified according to the UCREL Semantic Analysis System USAS . The results of this research are the semantic fields of words that collocate with verbs behave semantically in action and state categories. The words that are collocate with verb behaves semantically in action tentang being in the semantic fields A, B, C, E, F, G, H, I, L, M, O, P, Q, S, T, W, X, Y, and Z, whereas the words that are collocate with the verbs behave semantically in the state tentang being in the semantic fields A, B, C, F, G, I, L, M, O, Q, S, T, X, Y, Z. From the existing semantic fields, it can be seen the use of prepositions tentang by BIPA learners."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hizbullah
"

Disertasi ini membahas sinonimi nomina dalam bahasa Arab Al-Quran dan padanan maknanya dalam bahasa Indonesia dari sudut pandang semantik leksikal. Dalam Al-Quran Terjemah Bahasa Indonesia, nomina yang bersinonim diberi padanan dengan makna tunggal ataupun makna yang terbatas secara leksikal. Lebih jauh, makna tersebut perlu dikaji dari segi leksikal dan kontekstual agar dapat diungkap persamaan maupun perbedaan spesifik makna tiap-tiap nomina yang bersinonim dalam Al-Quran. Penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta alat bantu pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian ini adalah Al-Quran dan Terjemahannya terbitan Kementerian Agama RI. Korpus penelitian ini ada empat macam teks, yaitu korpus Al-Quran berbasis web, teks digital ayat Al-Quran dengan tulisan Arab, teks digital terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia, dan korpus paralel Al-Quran yang berisi perpaduan kedua teks digital tersebut dalam satu format tabel. Korpus data penelitian ini 25 nomina yang terbagi ke dalam enam kelompok tentang konsep dan ajaran dalam Islam, yaitu 1) aturan, 2) jalan, 3) kebaikan, 4) keburukan, 5) pahala, dan 6) hukuman. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa konteks yang berkaitan dengan suatu nomina berhubungan erat dengan wacana ayat-ayat yang memuatnya. Masing-masing nomina yang ber-sinonim dalam suatu kelompok memperlihatkan kesamaan makna umum secara leksikal dan memiliki perbedaan spesifik secara kontekstual. Nomina-nomina tersebut dikategorikan sebagai sinonimi kemiripan, kedekatan semantis, dan penafsiran menurut teori Umar dengan tambahan subkategori penyerapan atau pemin-jaman dan pendefinisian berdasarkan temuan peneliti. Lebih lanjut, rumusan makna nomina yang bersinonim dalam bahasa Arab Al-Quran tersebut dijadikan dasar dalam penentuan padanan makna nomina tersebut dalam bahasa Indonesia.


This dissertation discusses the synonymy of nouns in Arabic Al-Quran and their equivalent meaning in Indonesian in a lexical semantic perspective. In the Indonesian Translated Al-Quran, nouns that are synonymous are given single equivalent meaning or lexically limited meaning. Furthermore, the meaning needs to be studied in terms of lexical and contextual aspects so that similarities or differences in the specific meanings of each noun are synonymous in the Koran. The research in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approaches. The data sources of this study are the Al-Quran and the translation published by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. There are four corpora used in this research, namely web-based corpus of Al-Quran, digital text of Al-Quran verse with Arabic writing, digital translation of Al-Quran in Indonesian, and parallel Al-Quran corpus that contains a combination of the two digital texts in a table format. The corpus of this research data is 25 nouns that are divided into six groups on concepts and teachings in Islam, namely 1) rules, 2) paths, 3) goodness, 4) badness, 5) merit, and 6) punishment. The results of this study state that the context relating to a noun is closely related to the discourse of the verses that contain it. Each noun that is synonymous in a group shows the same lexical general meaning and has contextually specific differences. The nouns are categorized as synonymy of similarity, semantic closeness, and interpretation according to Umars theory with the addition of sub-categories of absorption or borrowing and defining based on the findings of the researcher. Furthermore, the formulation of noun meanings that is synonymous in Arabic Al-Quran is used as a basis in determining the equivalent meaning of nouns in Bahasa Indonesia.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Alfany
"Penelitian ini membahas prinsip kesamaan sinonimi dekat pada ulasan konsumen di Shopee dengan menggunakan teori komponen makna dan ruang lingkup pembeda terhadap adjektiva. Dalam sebuah ulasan konsumen terdapat penilaian suatu produk dengan berbagai adjektiva. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebahasaan yang mengandung sinonimi dekat terhadap adjektiva di dalam ulasan konsumen pada platform Shopee di sebuah produk best seller The Body Shop sesuai dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Adjektiva yang ditemukan peneliti adalah adjektiva dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara simak catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga puluh enam adjektiva yang ditemukan, tetapi yang digunakan sebagai sampel penelitian sebanyak dua belas adjektiva. Kedua belas adjektiva tersebut merupakan pasangan sinonim yang terlihat dari tahap pertama analisis komponen makna. Dari analisis komponen makna terlihat adanya kesamaan makna antara adjektiva dengan adjektiva lainnya. Tahap analisis selanjutnya adalah melihat ruang lingkup pemakaian adjektiva, seperti ragam bahasa, nilai rasa, dan kelaziman agar terlihat bahwa pasangan sinonim tersebut merupakan sinonimi dekat. Pasangan sinonimi dekat akan disesuaikan dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Dari kecenderungan itu dapat terlihat bahwa konsumen menggunakan adjektiva yang bermakna umum dan nilai kelaziman dari kata itu masih dapat diterima oleh masyarakat.

This study discusses the principle of close synonymy similarity in consumer reviews on Shopee by using the theory of components of meaning and scope of differentiating adjectives. In a consumer review there is an assessment of a product with various adjectives. This study aims to describe language that contains close synonyms for adjectives in consumer reviews on the Shopee platform on a best seller The Body Shop according to the tendency of use based on the frequency of use. The adjectives found by the researcher are basic adjectives. This study uses a descriptive qualitative method by observing notes. The results showed that there were thirty-six adjectives found, but twelve adjectives were used as research samples. The twelve adjectives are synonym pairs which can be seen from the first stage of the meaning component analysis. From the meaning component analysis, it can be seen that there is a similarity in meaning between adjectives and other adjectives. The next stage of analysis is to look at the scope of the use of adjectives, such as language variety, taste values, and prevalence so that it can be seen that the synonym pairs are close synonyms. Pairs of close synonyms will be adjusted according to the tendency of use based on the frequency of use. From this trend, it can be seen that consumers use adjectives that have a general meaning and the customary value of the word is still acceptable to the public."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Atho Urrohman
"Penelitian ini membahas tentang verba transitif bahasa Arab yang terdapat dalam Al-quran. Dari beberapa jumlah surat yang ada dalam Al-quran, penulis mengambil satu surat untuk dijadikan sumber data, yaitu surat Al-baqarah. Penulis dapat menemukan banyak data dari surat Al-baqarah mengenai verba transitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Penelitian ini bertujuan memaparkan proses morfologis yang terjadi pada verba transitif dan memaparkan jenis-jenis makna yang ada pada verba tersebut. Penulis mengklasifikasikan verba-verba transitif dalam QS Al-baqarah ke dalam tiga jenis, yaitu verba monotransitif, bitransitif, dan transitif idiomatik, kemudian penulis menganalisisnya dari segi perubahan morfologis dan makna-makna yang terkandung dalam verba tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis verba transitif pada QS Al-baqarah berlaku pola-pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan verba trikonsonantal derivatif. Dari beberapa pola tersebut terjadi proses morfologis seperti afiksasi, derivasi, dan infleksi yang mempengaruhi makna verba tersebut. Pada verba monotransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan enam pola verba trikonsonantal derivatif. Pada verba bitransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan tiga pola verba trikonsonantal derivatif. Sedangkan pada verba transitif idiomatik berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan empat pola verba trikonsonantal derivatif.

This thesis discusses about the Arabic transitive verbs contained in Al quran. The author uses surah al Baqara has a source data. The author can find a lot of data from surah al Baqarah regarding about the transitive verbs. This research uses qualitative method and literature study. This research aims to describe the morphological process that occurs on transitive verbs and explain the kinds of meanings that existsin the verbs. The authors classifies the transitive verbs in Al quranin surah al Baqarah into three types, monotransitive, bitransitive, and transitive idiomatic, then the author analyze it from morphological changes and meanings contained in the verbs. The results of this research is that the types of transitive verbs in al Baqarah can be applied by non affixation triconsonantal verb patterns and triconsonantal derivative verbs. From some of these patterns occur morphological processes such as affixation, derivation, and inflection that affect the meaning of these verbs. In Monotransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patternsand six patternsfrom triconsonantal derivative verb patterns. In Bitransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patterns and three triconsonantal derivative verb patterns. Whereas in idiomatic transitive verbs it can be applied by four non affixation triconsonantal verb patterns and four triconsonantal derivative verb patterns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Wahyuni
"Emoji merupakan karakter gambar yang digunakan dalam komunikasi informal khususnya pada media sosial. Emoji digunakan oleh penulis pesan untuk mengekspresikan emosi sebuah pesan. Besarnya penggunaan emoji, membuat emoji sangat berpengaruh terhadap komunikasi dimedia sosial. Emoji digunakan sebagai salah satu fitur untuk analisis sentimen dan ekstraksi emosi dalam penelitian Natural Language Processing dan Information Retrieval, namun masih sedikit penelitian yang fokus menentukan emoji dari sebuah teks. Banyaknya emoji dan kemiripan makna antar emoji membuat klasifikasi emoji menjadi lebih kompleks jika dibandingkan dengan analisis sentimen atau klasifikasi teks pada umumnya. Penelitian ini menggunakan fitur leksikal, fitur semantik, dan fitur linguistik pada permasalahan klasifikasi emoji untuk mengetahui pengaruh setiap fitur pada performa klasifikasi emoji dan mengetahui kombinasi fitur terbaik dalam klasifikasi emoji. Hasil eksperimen menunjukkan fitur semantik memiliki performa terbaik saat digunakan secara individu. Sedangkan fitur leksikal memiliki pengaruh besar terhadap kenaikan performa klasifikasi emoji saat dikombinasikan dengan fitur baseline. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan kombinasi tiga fitur dan kombinasi empat fitur menaikkan akurasi baseline secara signifikan. Kombinasi terbaik didapatkan ketika mengkombinasikan baseline, fitur linguistik, fitur leksikal, dan fitur semantik dengan peningkatan akurasi 12.19 dan f1-score sebesar 12 jika dibandingkan dengan hanya menggunakan fitur baseline.

Emoji is a picture character used in informal communication especially in social media. Emoji used by message writer to express emotion of a text. The massive use of emoji make emoji have a great influence on social media communication. Emoji used as one of the features for sentiment analysis and mood extraction In Natural Language Processing and Information Retrieval Researches, yet there is still researches that focus to predict emoji from a text. Due to diversity of emoji and the similarity meaning between emoji, emoji classification task is more relative complex than common text classification task. This researched used semantic feature, linguistic feature, and lexicon feature used to know the influence of each feature on emoji classification task and the best combinaton feature in emoji classification performan. The experiment showed that semantic feature has the best performance in emoji classification when it used individually. Whereas lexicon feature has the greatest positive influence in baseline feature. The analysis using paired t test showed that combination of two features and three features increase baseline performance significantly. The best combination achieved when combined baseline feature, semantic feature, linguistik feature, and lexicon feature with accuration excalation about 12.19 and f1 score of 12 from baseline."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
499.221 2 TIP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>