Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danastri Cintantya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (studi 1), serta mengetahui efektivitas pemberian intervensi pelatihan kepemimpinan perubahan pada karyawan unit Area PT X (studi 2). Pada studi 1, subjek penelitian adalah 258 karyawan non-manajerial unit Area PT X. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dengan SPSS. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (r=.295, p<.001). Pada studi 2, subjek penelitian adalah 10 Facility dan Building Manager unit Area PT X. Berdasarkan analisis hasil evaluasi pembelajaran menggunakan Paired Sample T-Test, diketahui bahwa pelatihan yang diberikan cukup efektif dengan kenaikan skor sebesar 37%.

This study was conducted to determine the relationship between change leadership and affective commitment to change (study 1), and also to determine the effectiveness of change leadership training to Area Manager in PT X (study 2). In study 2, the subject of study were 258 employees of Area unit PT X. Data were analyzed using correlation test with SPSS. The results of data analysis showed a positive and significant relationship between change leadership and affective commitment to change (r = .295, p <.001). In study 2, the research subjects were 10 Facility and Building Managers of the PT X Area unit. Based on the analysis of the results of the learning evaluation using the Paired Sample T-Test, it was found that the training provided was quite effective with an increase in the score of 37%."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Rahadini Sekar Hapsari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai rancangan pelatihan change leadership pada Team Leader untuk meningkatkan komitmen afektif perubahan pada Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian terapan dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 38 Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur change leadership Liu, 2010 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.95 dan alat ukur affective commitment to change Herscovitch Meyer, 2002 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.90. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara change leadership dengan komitmen afektif perubahan r = 0.53, p

ABSTRACT
The study was conducted to see the correlation between change leadership and affective commitment to change. This study used applied research studies with 38 Recruitment Consultants as participants. The study used change leadership measurement Liu, 2010 with coefficient alpha score 0.95 and affective commitment to change measurement Herscovitch Meyer, 2002 with coefficient alpha score 0.90. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables. The results showed a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change r 0.53, p 0.05, significant . It showed that with increasing change leadership behavior of Team Leader, affective commitment to change in Recruitment Consultant will increase. An intervention program of change leadership training to Team Leader to increase affective commitment to change of Recruitment Consultant is designed following the research result. "
2016
T47414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiet Mardhiansyah Fitrah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas program pelatihan kepemimpinan LMX untuk meningkatkan keefektifan tim pada pelaut di PT. X. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian applied research dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 56 pelaut di PT. X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur five functional team 5FT Lencioni, 2005 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.838 dan alat ukur leader-member exchange multidimentionality measurement LMX-MDM Liden Maslyn, 1998 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.794. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan signifikansi dari skor pre test dan post test materi intervensi yang diberikan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara leader-member exchange dengan keefektifan tim r = 0.57, p < 0.05, signifikan . Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya leader-member exchange para pelaut maka keefektifan tim mereka akan semakin tinggi. Selain itu juga terdapat perbedaan skor pre test dan post test materi intervensi yang signifikan t = -3.87, p < 0.05, signifikan sebelum dan sesudah intervensi pelatihan kepemimpinan LMX. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pelatihan kepemimpinan LMX dapat meningkatkan pemahaman para pelaut terhadap materi intervensi.

The study was conducted to see the effectiveness of LMX leadership training programs to enhance team effectiveness of seafarer in PT. X. This study used applied research studies with 56 seafarers as the participants. The research that was used five functional team measurement 5FT Lencioni, 2005 with coefficient alpha score 0.838 and leader member exchange multidimentional measurement LMX MDM Liden Maslyn, 1998 with coefficient alpha score 0.794. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables and the paired sample t test was used to see the significance differences from pre and post test scores of the given intervention materials.
The results showed a significant and positive relationship between leader member exchange and team effectiveness r 0.57, p 0.05, significant. It showed that with increasing leader member exchange so seafarers team effectiveness will be increase. In addition, there were significant differences from pre and post test scores t 3.87, p 0.05, significant of interventions material before and after the intervention of LMX leadership training. The analysis results showed that LMX leadership training can enhance the understanding of the seafarers of the intervention materials.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimandri Yosafat
"PT P, merupakan perusahaan startup dalam bidang teknologi. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengalami permasalahan yaitu tinggi nya persentase turnover setiap bulannya, terutama di divisi Teknologi dan Customer Service. Secara umum, Turnover pada karyawan dapat disebabkan oleh faktor individual dan faktor di luar karyawan. Salah satu faktor di luar karyawan yang mempengaruhi turnover adalah Kepemimpinan Hamstra et al., 2011 . Berdasarkan survei Organizational Blockage Inventory dan structured interview terhadap karyawan PT P, peneliti mengidentifikasi adanya kaitan antara gaya kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover karyawan di divisi Teknologi dan Customer Service di PT P. Kepemimpinan supervisor diukur dengan menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire MLQ dan Turnover Intention Scale digunakan untuk mengukur intensi turnover para karyawan pada divisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover bawahan yang artinya semakin supervisor menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin rendah, dan semakin supervisor tidak menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian merancang program intervensi berupa pelatihan kepemimpinan transformasional pada supervisor di divisi Teknologi dan Customer Service, dengan tujuan memperbaiki gaya kepemimpinan mereka yang kelak berdampak menurunkan intensi turnover karyawan di divisi tersebut.

PT P is a startup technology company. Currently, the company has a high rate of turnover every month, especially in Technology and Customer Service division. In general, turnover can be caused by individual factor and external factor. One of the external factor is leadership Hamstra et al., 2011 . Based on Organizational Blockage Inventory survey and structured interview to PT P employees, researcher identified a correlation between transformational leadership style on supervisor with turnover intention employee in Technology and Customer Service division. Supervisor rsquo s transformational leadership style is measured by Multifactor Leadership Questionnaire MLQ , and staff rsquo s turnover intention is measured by Turnover Intention Scale.
The result of this study indicated a significant negative correlation between supervisor rsquo s transformational leadership style and staff rsquo s turnover intention, which means if the supervisor do not apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be increased, and if the supervisor apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be decreased. Based on this result, researcher create a transformational leadership training intervention program for supervisor to fix their leadership style in order to reduce staff rsquo s turnover intention in Technology and Customer Service division.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanafiah
"Dalam keberlangsungan organisasi, perubahan organisasi menjadi suatu kebutuhan primer untuk membuat organisasi menjadi efektif. Kesuksesan dari perubahan organisasi tersebut ditentukan oleh peran penting komitmen afektif untuk berubah yang dimiliki karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Proses pengumpulan data dilakukan kepada para karyawan BUMN PT. X dengan jumlah sebanyak 84 orang. Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara daring dengan alat ukur Characteristic Change Leader Inventory dan Affective Commitment to Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah (β = -.066, p > .05). Hasil dari temuan ini berguna untuk memperkaya hasil penelitian terkait kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk berubah, serta hubungan diantara keduanya.

In organizational sustainability, organizational change becomes a primary need to make the organization effective. The success of organizational change is determined by the
important role of affective commitment to change that employees posses. This study aims
to examine the effect of change leadership on affective commitment to change. The data
collection process was carried out to employees of BUMN PT. X with a total of 84 people. Participants were asked to fill out questionnaires online using the Characteristic Change Leader Inventory and Affective Commitment to Change. The results of this study indicate that leadership change does not have a significant effect on affective commitment to change (β = -.066, p> .05). The results of these findings are useful for enriching the results of research related to leadership change and affective commitment to change, and the relationship between the two.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Shafira
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan prosedur pengambilan data yang dilakukan secara daring. Terdapat 113 pekerja di organisasi nirlaba yang terlibat dalam penelitian ini dengan rentang usia 20-62 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya nilai kepemimpinan perubahan yang dimiliki oleh pemimpin organisasi, maka akan semakin tinggi pula nilai komitmen afektif untuk perubahan yang dimiliki oleh karyawan. Karakteristik partisipan rata-rata berumur 30,6 tahun, 59,3% berjenis kelamin perempuan, 60,2% berpendidikan S1, 46,9% mempunyai posisi staf, 56,6% sebagai pekerja tetap dan sudah bekerja selama 4,1 tahun.

This study aims to examine the role of change leadership on affective commitment to change. This research is a correlational study with online data collection procedures. There are 113 workers in non-profit organizations involved in this study with an age range of 20-62 years. The data analysis used is descriptive and correlational. The results of this study indicate that there is a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change. It can be concluded that the higher the value of change leadership possessed by organizational leaders, the higher the value of affective commitment to change held by employees. The characteristics of the participants were an average age of 30.6 years, 59.3% were female, 60.2% had a bachelor's degree, 46.9% had staff positions, 56.6% were permanent workers, and had worked for 4.1 years."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadi Prabowo
"Berbagai organisasi mengalami tantangan dan perubahan yang begitu cepat, sehingga perlu diimbangi dengan mengoptimalkan komitmen afektif organisasi (KAO) dari para karyawan. Peneliti berargumen bahwa LMX berpengaruh terhadap KAO. Dengan kata lain, semakin baik LMX akan semakin tinggi pula KAO yang dirasakannya.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh LMX terhadap KAO dan membuktikan efektivitas intervensi berupa program pengembangan kepemimpinan dalam meningkatkan kualitas hubungan atasan-bawahan, yang terdiri dari pelatihan, one-on-one conversation, dan dilengkapi dengan leader-member work activities. Peneliti berargumen bahwa program intervensi tersebut dapat meningkatkan LMX yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya KAO. Sebanyak 35 karyawan Plant C PT X berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, terdapat sepuluh orang leader Plant C PT X berpartisipasi dalam program intervensi. Desain Pre-test/Post-test digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas dari intervensi yang diberikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LMX berpengaruh secara signifikan terhadap KAO (β = 0,48; R2 = 0,23; p = 0,00). Sementara itu, intervensi yang diberikan belum dapat meningkatkan kualitas hubungan atasan-bawahan secara berarti sehingga peneliti menyarankan perusahaan untuk mengimplementasi one-on-one conversation secara kontinu, mengalokasikan waktu yang lebih terstruktur dan rutin, dan mengevaluasi serta mengoptimalkan program-program interaktif yang sudah ada sebelumnya.

Many organizations experienced challenges and rapid changes. It is requires the optimation of affective organizational commitment (AOC) among employees in the organization. It is argued that the quality of leader-member relationship (LMX) influenced AOC. The better the relationship quality, the AOC will also increased.
This study aims to investigate that LMX can predict affective commitment, and also looks into the effectiveness of the leadership development intervention program which consisted of training, one-on-one conversation, and supplemented by leader-member work activities, in improving the relationship. It is argued that the intervention program can improve both the LMX and AOC. Thirty-five employees of Plant C, PT X participated in this study. Additional 10 employees then joined the intervention. Pre-test/post-test research design was used to measure the effectiveness of the intervention.
The result of this study showed that there was a significant influence from the LMX to AOC (β = 0,48; R2 = 0,23; p = 0,00). However, the intervention cannot be used to improve the relationship. Based on the result, there are some suggestion for the organization, such as the continuous implementation of the one-on-one conversation, allocating a better structure of time for the leaders, also both evaluate and optimize some existed interactive programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekki Primanda Ramadhan
"Komitmen karyawan terhadap perubahan yang sedang terjadi merupakan hal yang penting bagi kesuksesan perubahan suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan change leadership terhadap komitmen perubahan yang dimiliki oleh. Komitmen perubahan diukur dengan Commitment to Change Inventory (CCI), gaya kepemimpinan transformasional diukur dengan Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) 5x, dan change leadership diukur dengan alat ukur Change Leadership. Responden penelitian dalam penelitian ini sejumlah 275 karyawan tetap yang sedang bekerja di perusahaan yang mengalami perubahan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan dari gaya kepemimpinan transformasional dan change leadership terhadap komitmen pada organisasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa change leadership memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap komitmen perubahan.

Employees commitment to changes is an important aspect for the success of change in organization. This study examined influences of transformational leadership and change leadership on employee’s commitment to change. Commitment to change measured with Commitment to Change Inventory (CCI), transformational leadership measured with Multi Leadership Questionnaire (MLQ) 5x, and change leadership measured with Change Leadership Measurement. Participants of this study are 275 permanent employees who works for the company that having a changes. This study found the positive relationship between transformational leadership and change leadership to commitment to change. The result also shows that change leadership have a stronger influence to commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisyah Muliani Putri
"Dalam menghadapi tantangan perkembangan era modern yang dinamis dan berubah secara simultan, organisasi perlu beradaptasi dan melakukan perubahan organisasi yang kesuksesannya antara lain dipengaruhi oleh komitmen afektif untuk perubahan dari para karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan, melalui peran change self-efficacy sebagai mediator. Penelitian ini bersifat korelasional dan dilakukan pada 113 karyawan yang bekerja di organisasi nirlaba. Instrumen penelitian menggunakan Commitment to Change Scales, Kepemimpinan Perubahan, dan Change Related Self-Efficacy. analisis data dilakukan dengan menggunakan PROCESS untuk menguji peran mediasi dari change self-efficacy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peran change self-efficacy dapat memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif untuk perubahan pada karyawan dengan menciptakan kepemimpinan perubahan yang efektif dan memperhatikan serta mengembangkan tingkat change self- efficacy karyawan.

In facing the challenges of the modern era, which is dynamic and changing simultaneously, organizations need to adapt and make organizational changes whose success is influenced, among other things, by the affective commitment to change from their employees. This study aims to examine the relationship between change leadership and affective commitment to change, through the role of change self-efficacy as a mediator. This research is correlational and was conducted on 113 employees who work in not-for-profit organizations. The research instrument uses Commitment to Change Scales, Change Leadership, and Change Related Self-Efficacy. Data analysis was performed using PROCESS to examine the mediating role of change self-efficacy. The test results show that the role of change self-efficacy can partially mediate the relationship between change leadership and affective commitment to change. Based on these results, organizations can form an affective commitment to change in employees by creating effective change leadership and paying attention to and developing the level of employee’s change self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wustari Larasati Mangundjaya
"Perubahan sudah menjadi salah satu keharusan bagi organisasi untuk dapat bertahan dan berkembang. Meskipun demikian masih banyak terdapat kegagalan dan rintangan dalam menerapkan perubahan organisasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perubahan organsiasi adalah faktor manusia, antara lain karena adanya penolakan dari anggota organisasi dan kurangnya komitmen untuk perubahan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model mengenai pengaruh positif dari kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi/penjaminan dengan jumlah responden sebanyak 539 orang. Pengambilan data dilakukan melalui empat kuesioner, yaitu: (a) komitmen perubahan afektif, berdasarkan Herscovitch dan Meyer, (2002) (b) kepemimpinan perubahan, berdasarkan Liu (2010) (c) kepercayaan pada organisasi berdasarkan Cummings dan Bromiley (1996), dan (d) rasa berdaya psikologis berdasarkan Spreitzer (1995,2007). Untuk menganalisis data digunakan SEM sebagai alat pengujian model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedua dimensi kepemimpinan perubahan, yaitu perilaku menjual-perubahan dan perilaku mengimplementasi-perubahan keduanya berperan sebagai indikator kepemimpinan perubahan. Untuk itu, dalam memimpin perubahan perlu adanya dua kegiatan, yaitu sosialisasi dan implementasi perubahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu tentang perubahan organisasi, serta bagi praktisi dan organisasi dalam mengelola perubahan organisasi, khususnya dalam membangun komitmen afektif untuk perubahan

In order to survive and exist, organizational change is a must. However, there are many organizational changes that were not successful, which one of the reasons is due to the lack of organizational change commitment from employees. The objective of this research is to test the model about the positive impact of change leadership on affective commitment to change through psychological empowerment and organizational trust. This research was conducted at 2 (two) financial state-owned company with 539 respondents. Data was collected using 4 questionnaires, namely: 1) Affective Commitment to Change based on Herscovith and Meyer (2002); 2) Change Leadership, based on Liu (2010); 3) Organizational Trust based on Cummings and Bromiley (1996). A statistical technique namely Statistical Equation Method (SEM) was used to analyse the data. Results showed that change leadership had positive impact on affective commitment to change, through psychological empowerment and organizational trust. Results also showed that both dimensions of change leadership, namely change-selling behavior and change-implementing behavior had the same role as change leadership indicators. As a result, in leading organizational change there are two activities should be undertaken, namely socialization and implementation the organizational change. Implications and contribution of this research can be used both for theory development as well as practical purposes for organization, on the way they manage the organizational changes, especially on the development of affective commitment to change"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>