Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andika Fadhlansyah
"Sebagai hasil dari perkembangan belanja daring yang pesat, semakin banyak barang dan jasa yang dikirim secara langsung ke unit tempat tinggal. Jumlah orang yang melakukan belanja secara daring melalui platform perdagangan elektronik juga meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada peningkatan bangkitan perjalanan barang ke daerah pemukiman. Meningkatnya penggunaan belanja daring melalui platform perdagangan elektronik ini semakin mendorong pentingnya penelitian mengenai pola bangkitan perjalanan barang yang dihasilkan dari daerah pemukiman. Namun, penelitian-penelitian mengenai bangkitan perjalanan barang sebelumnya berfokus kepada bangkitan yang dihasilkan oleh perusahaan atau tempat usaha dan masih sedikit yang mengenai bangkitan perjalanan yang dihasilkan oleh daerah pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi bangkitan perjalanan barang dan mengembangkan model bangkitan perjalanan barang untuk pengiriman ke rumah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner kepada 273 orang yang berdomisili Jabodetabek untuk mengetahui karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan jumlah pengiriman barang ke rumah. Data tersebut dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda yang selanjutnya dibuat model regresi linear berganda dengan jumlah pengiriman barang ke sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara jenis rumah tinggal, jumlah anggota keluarga, gender, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan terhadap jumlah pengiriman barang ke rumah. Dalam permodelan regresi linear berganda, hanya variabel jenis rumah tinggal, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan yang memiliki signifikansi terhadap model. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk memperkirakan dampak pembangunan daerah pemukiman terhadap bangkitan perjalanan di sekitarnya. (Bangkitan perjalanan barang, pengiriman ke rumah, belanja daring, perdagangan elektronik)

As a result of online shopping’s rapid development, more goods and services are being delivered directly into residences. The number of people who shop online using e-commerce platforms also increases with the Covid-19 pandemic and causes an increase in freight trip generation. This increase further pushes the need to understand freight trip generation patterns. However, most research on freight trip generation still focuses on freight generated by business establishments in comparison to freight trips generated by residential units. This research aims to analyze the factors that affect freight trip generation and develop a freight trip generation model for home deliveries. Data collection is done using questionnaires with 273 people who reside in Jabodetabek as samples to understand the individual characteristics, household characteristics, and the number of freight trips generated by each residential unit. Collected data is analyzed using multiple linear regression method into multiple linear regression model with the number of freight trips generated as the dependent. The result shows that there’s a correlation between the home type, number of household members, gender, household income, and number of vehicles with the number of goods delivered to residential units. On multiple linear regression modelling, only the home type, household income, and number of vehicles have significance towards the model. This research can be used by city transportation authorities as a reference to predict the impact of urban areas development towards freight trip generation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deo Nobel
"Tingginya angka statistik orang yang tinggal di daerah sub-urban (Depok) dan melakukan perjalanan ke DKI Jakarta membuat perlunya diadakan penelitian tentang banyak perjalanan yang terjadi dari kota Depok ke kota DKI Jakarta, sehingga dengan mengetahui banyaknya perjalanan yang terjadi tersebut, maka dapat dibuat sebuah model matematis dan diketahui pula parameter-parameter apa saja yang mempengaruhi bangkitan perjalanan tersebut.
Adapun metodologi yang dilakukan untuk mendapatkan model matematis tersebut adalah dengan melakukan survey di Depok. Dari hasil survey tersebut maka didapat sejumlah data yang merupakan gambaran atau profil masyarakat kota Depok dan perjalanan yang mereka lakukan. Langkah berikutnya adalah dengan meregresi linier data tersebut, sehingga didapat sebuah model matematis yang merepresentasikan bangkitan perjalanan masyarakat kota Depok.
Dalam penelitian bangkitan perjalanan ini variabelvariabel bebas maupun tidak bebas yang digunakan : banyak perjalanan per KK (variabel tidak bebas Y), tingkat pendapatan per KK per bulan (variabel bebas X1), pengeluaran per KK per bulan (variabel bebas X2), luas bangunan rumah (variabel bebas X3), kepemilikan kendaraan bermotor (variabel bebas X4), dan jumlah penghuni rumah (variabel bebas X5).
Berikut ini adalah hasil model matematis yang didapatkan berdasarkan klasifikasi kelas ekonomi dan kelas kepemilikan kendaraan bermotor: untuk kelas ekonomi rendah: Y = 0,9 X5 - 0,2 untuk kelas ekonomi menengah: Y = 7,021E-07X1 + 0,498 X5 - 1,223 untuk kelas ekonomi atas: Y = 0.736 X5 - 0,127 untuk kelas kepemilikan motor: Y = -0,214 X4 + 0,793 X5 + 0,136 untuk kelas kepemilikan mobil dan motor: Y = 0,654X5 + 0.39
Selain mendapatkan bentuk daripada model matematis persamaan regresi bangkitan perjalanan ini, dapat diketahui pula parameter-parameter apa saja yang berpengaruh terhadap banyaknya perjalanan yang terjadi. Dari hasil pemodelan matematis di atas dapat diketahui bahwa variabel jumlah penghuni rumah (X5) merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh untuk setiap model di tiap kelas klsifikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Maulana
"Penelitian ini bertujuan membangun model bangkitan perjalanan untuk rumah sakit di kawasan padat penduduk, seperti di DKI Jakarta. Metode yang digunakan berbasis kepada ITE dan dikembangkan dengan penambahan uji statistik uji korelasi dan uji asumsi klasik pada pembangunan model regresi. Variabel bebas yang digunakan, yaitu luas lahan, luas bangunan, jumlah tempat tidur, jumlah dokter, dan jumlah karyawan. Nilai adjusted R2 digunakan untuk mengkomparasi model regresi setelah uji signifikansi, sedangkan model trip rate diseleksi dengan membandingkan standar deviasi dan weighted average trip rate terkecil maksimal 0,55. Ketika nilai R2 model regresi < 0,5 maka digunakan model alternatif berupa trip rate. Khusus rumah sakit kelas A terdapat model regresi yang sangat baik dalam menjelaskan hubungan antara jumlah dokter dengan jumlah pejalan kaki. Setelah itu diperoleh model akhir bangkitan perjalanan berupa persamaan regresi linier tunggal/berganda dan nilai trip rate baik dengan transformasi maupun tanpa transformasi data dalam satuan mobil, motor, SMP, pejalan kaki, dan total orang pada waktu jam sibuk pagi dan sore. Variabel bebas pada model akhir yang dominan adalah luas lahan, jumlah tempat tidur, dan jumlah karyawan. Kategorisasi rumah sakit kelas ldquo;A rdquo; dan kelas B di DKI Jakarta dapat digunakan untuk model trip rate sederhana, tetapi secara umum tidak cukup signifikan untuk pengembangan model regresi/terbaik. Terdapat juga model akhir regresi opsional khusus untuk rumah sakit kelas ldquo;A rdquo;. Dari serangkaian proses diatas, dihasilkan rekomendasi prosedur standar analisis bangkitan perjalanan yang dapat digunakan untuk tata guna lahan lainnya.

This research aims to develop a trip generation model for hospital in high populated areas, such as in DKI Jakarta. The methods are based on ITE and developed with the addition of statistical tests correlation test and classical assumption test of the regression model. Independent variables use land area, building area, number of beds, number of doctors, and number of employees. The adjusted R2 value is used to compare the regression models after the significance test, while the trip rate model is selected by comparing the the smallest ratio between standard deviation and weighted average trip rate max. 0.55. When R2 value of regression model 0,5 then used alternative model in the form of trip rate. Specifically for A class hospitals, there is an excellent regression model for explaining the relationship between the number of doctors and the number of pedestrians. Then the final models of trip generation have the form of single linear multiple regression equation and trip rate value that transformed or without data transformation in unit of car, motorcycle, SMP, pedestrian, and total person for morning and afternoon peak hour traffic. Domination of the independent variables in final model are land area, number of beds, and number of employees. The A and B classes categorization of hospitals in DKI Jakarta can be used for developing simple trip rate models, but generally not significant enough for the development of the best regression models regression. There is also an optional final regression model for the A class hospital. From a series of analytical processes that have been tried, standard procedures recommendation can be used to analyze trip generation for other land uses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrien Diego Aden
"Kepulauan Seribu memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, serta masuk dalam 10 daerah prioritas KSPN berdasarkan PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Sektor pariwisata merupakan pilar ekonomi utama di Kepulauan Seribu, di mana mayoritas penduduk bekerja di sektor jasa, terutama pariwisata, yang menyerap 30% tenaga kerja, dan 24% lainnya bekerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang dipengaruhi oleh aktivitas pariwisata, sesuai dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perjalanan rekreasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengembangkan model persamaan bangkitan perjalanan dengan tujuan rekreasi di Kepulauan Seribu. Pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional digunakan dalam pengumpulan data, di mana data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis regresi linear menunjukkan pendapatan keluarga kurang dari Rp1.500.000, antara Rp6.500.000 hingga Rp8.000.000, lebih dari Rp15.000.000, serta jumlah anggota keluarga yang bekerja memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah produksi perjalanan. Selain itu, luas wilayah wisata juga memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah atraksi perjalanan. Penelitian ini membantu perencana transportasi dan pembuat kebijakan dalam merencanakan dan mengembangkan transportasi penumpang di Kepulauan Seribu.

Kepulauan Seribu has great potential in the tourism sector and has been designated as Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) through PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, as well as included in the 10 KSPN priority areas based on PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. The tourism sector is the main economic pillar in Kepulauan Seribu, where the majority of the population works in the service sector, especially tourism, which absorbs 30% of the workforce, and another 24% work in the trade, hotel and restaurant sector which is influenced by tourism activities, according to Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). This study aims to analyze recreational travel patterns, the factors that influence them, and develop a travel generation equation model with recreational purposes in Kepulauan Seribu. A quantitative approach with a cross-sectional method was used in data collection, where primary data was collected through questionnaires and secondary data was obtained from relevant agencies. Linear regression analysis showed that family income of less than IDR1,500,000, between IDR6,500,000 to IDR8,000,000, more than IDR15,000,000, and the number of working family members have a significant influence on the amount of trip production. In addition, the size of the tourist area also has a significant influence on the number of travel attractions. This research helps transportation planners and policy makers in planning and developing passenger transportation in Administrative District of Kepulauan Seribu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Aulia Puteri
"Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, pendidikan ialah hak setiap warga. Kendati demikian, rendahnya indeks aksesibilitas transportasi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu masih terjadi dan berakibat pada disparitas hak-hak masyarakat, salah satunya hak atas pendidikan yang layak. Lebih lanjut, dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka partisipasi sekolah yang diukur dengan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kepulauan Seribu hanya 35 persen atau setara dengan kabupaten-kabupaten di Indonesia yang secara konstitusional ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Untuk itu, perlu dilakukan studi ini guna menganalisis pola perjalanan sekolah, faktor atau variabel yang memengaruhi perjalanan sekolah, serta model persamaan bangkitan perjalanan sebagai untuk memprediksi permintaan perjalanan. Adapun penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode cross-sectional dalam pengumpulan data. Terdapat data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian form kuesioner dan data sekunder yang dikumpukan dengan melakukan observasi dan permintaan data langsung kepada pihak sekolah terkait. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode regresi linear dengan jumlah trip production berbasis rumah tangga dan trip attraction berbasis sekolah sebagai variable dependen. Dalam pemodelan regresi, didapatkan bahwa variabel pendapatan dan jumlah anggota keluarga berusia sekolah memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah trip production, sementara variabel luas bangunan sekolah memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah trip attraction. Penelitian ini dapat digunakan oleh regulator, dalam hal ini Dinas Perhubungan DI Jakarta untuk bahan evaluasi dalam perencanaan dan pengembangan transportasi penumpang kepulauan.

As stated in Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, education is the right of every citizen. However, the low transportation accessibility index in the Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu still happens and results in disparities in community rights, one of which is the right to proper education. Furthermore, as reported by Badan Pusat Statistik (BPS), the school participation rate measured by the Angka Partisipasi Murni (APM) in Kepulauan Seribu is only 35 percent or equivalent to districts in Indonesia that are constitutionally designated as disadvantaged areas. For this reason, it is necessary to conduct this study to analyze school travel patterns, factors or variables that influence school travel, and travel generation equation models to predict travel demand. The research was conducted quantitatively with a cross- sectional method in data collection. There are primary data collected using questionnaire form research instruments and secondary data collected by conducting observations and direct data requests to the relevant schools. The analysis in this study was conducted using linear regression method with the number of trip production and trip attraction as the dependent variable. In the regression modelling, it was found that the variables of income and number of school-age family members have the most significant influence on the number of trip production, while the variable of school building area has the most significant influence on the number of trip attraction. This research can be used by regulators, in this case the Dinas Perhubungan DI Jakarta, for evaluation in planning and developing island passenger transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhandyono Yudha Putra
"Kemacetan lalu lintas di Jakarta diakibatkan tingginya mobilitas kendaraan mulai dari transportasi umum hingga transportasi barang yang juga kerap melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti Over Dimension and Over Loading (ODOL). Maka dari itu, perlu diadakan perencanaan yang matang terhadap pergerakan angkutan barang di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Estimasi bangkitan perjalanan di DKI Jakarta untuk berbagai jenis komoditas menjadi penting dikarenakan setiap komoditas memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu komoditas utama yang merupakan kebutuhan dasar manusia ialah bahan pangan, seperti sayur dan buah-buahan. Dengan demikian, diperlukan suatu kajian untuk memprediksi bangkitan perjalanan angkutan barang bahan pangan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model bangkitan perjalanan angkutan barang dengan mengetahui jumlah volume yang ditarik dan diproduksi pada satu waktu di satu daerah dan juga faktor-faktor yang memengaruhi jumlah tersebut. Maka metode penelitian yang dipilih ialah Cross Sectional Studies, dimana dilakukan pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu luas toko dan jumlah karyawan, sedangkan untuk variabel dependen terdapat dua juga yang merupakan volume barang yang diatraksi dan diproduksi. Hasil prediksi dari model-model kedua variabel Y menunjukan bahwa estimasi yang didapatkan oleh model sudah cukup akurat, dimana perbedaan antara nilai Yaktual dengan nilai Ymodel tidak memiliki nilai yang ekstrim. Dari nilai ini maka dapat diestimasikan apabila terdapat 1000 toko yang menjual bahan pangan pada pasar induk kramat jati, maka perharinya ada kurang lebih 4050 ton barang yang masuk dan 2921 ton barang yang keluar pada Pasar Induk Kramat Jati. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk estimasi volume barang yang akan diatraksi dan diproduksi pada suatu daerah berdasarkan faktor-faktor yang sudah ditentukan sebelumnya

Traffic congestion in Jakarta is caused by the high mobility of vehicles ranging from public transportation to goods transportation which also often commits violations such as Over Dimension and Over Loading (ODOL). Therefore, it is necessary to carry out careful planning for the movement of goods transport in Indonesia, especially DKI Jakarta. The estimation of trip generation in DKI Jakarta for various types of commodities is important because each commodity has its own characteristics. One of the main commodities which is a basic human need is food, such as vegetables and fruits. Thus, a study is needed to predict the trip generation of food goods transportation in DKI Jakarta. This research was conducted to determine the freight transport trip generation model by knowing the amount of volume attracted and produced at one time in one area and also the factors that influence this amount. So the research method chosen is Cross Sectional Studies, where data collection is carried out at one time only to study the correlation between these factors. This study uses two independent variables, namely the size of the store and the number of employees, while for the dependent variable there are also two which are the volume of goods attracted and produced. The prediction results from the models of the two Y variables show that the estimates obtained by the model are quite accurate, where the difference between the actual value and the Ymodel value does not have an extreme value. From this value, it can be estimated that if there are 1,000 shops selling food at the Kramat Jati main market, then approximately 4,050 tons of goods come in per day and 2,921 tons of goods come out at the Kramat Jati Main Market. The results of this study can be used by urban transportation planning parties as a reference for estimating the volume of goods to be attracted and produced in an area based on predetermined factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Subsektor perindustrian dan perdagangan merupakan salah satu ujung tombak perekonomian yang telah banyak memberikan kesejahteraan kota Depok. Untuk menunjang perekonomian, efisiensi sistem logistik kota perlu ditingkatkan. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik perjalanan angkutan barang, menentukan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah perjalananan yang dibangkitkan, serta membuat model matematis hubungan antara jumlah perjalananan yang dibangkitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini difokuskan pada distributor dari kelompok Industri Logam, Mesin, Elektronika Dan Aneka (ILMEA) khususnya komoditas logam dan bahan bangunan yang berlokasi di Depok. Data diperoleh melalui wawancara, Manual Counting selama jam operasi pada 7 distributor yang tersebar di Depok, penyebaran angket Travel Diary Survey yang diberikan kepada pengemudi truk angkutan barang dari distributor yang merupakan objek penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi dan tarikan perjalanan truk angkutan barang distributor logam dan bahan bangunan dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan kendaraan dengan nilai determinansi berturut-turut, 0.959 dan 0.987. Tipe pengiriman barang lebih dari satu tujuan dalam satu rit (multi drop) terjadi sebanyak 62% dan sisanya (38%) merupakan pengiriman dengan satu tujuan per rit (single drop), rata-rata waktu bergerak kendaraan angkutan barang untuk pengiriman (Movement in Delivery) adalah 67.47 menit, untuk proses drop barang (Stay for Unloading) 19.72 menit dan untuk kembali ke lokasi awal (Movement in Backhaul) sebesar 50.04 menit.

Industry and trade sector is one of the main economical proponents that made a lot of welfare improvement especially in Depok, Indonesia. Therefore, to increase the economic level of Depok, efficiency of city logistic system needs to be improved. This research is aimed to analyze trip characteristics and factors that influence the amount of trips made by industrial sector, as well as creating a mathematical model of the relationship between the number of trips and it?s factors. This research is focused on distributors of a group of commodity of metals, machinery, electronics and Multifarious goods (ILMEA) (which classification is made by ministry of Industrial and Trade of Indonesia), especially for metals and building materials commodity located in Depok. Data was obtained through interview, Manual Counting during operation hours at 7 distributors located in Depok and questionnaire about Travel Diary Survey were also carried out to freight drivers from distributors which are the object of this research. The data were analyzed using linear regression method of OLS (Ordinary Least Square). The results show that the trip attraction and trip production of metal and building material distributors are affected by the distributors vehicle ownership with values of determination are 0.959 and 0.987, respectively. The percentage of multi drop is 62% of all recorded trips, and the reminder (38%) is single drop trips. The average time of freight vehicle movement for delivery purposes (Movement in Delivery) is 69.99 minutes, time for stay at the destination to drop off the goods (Stay for Unloading) is 19.72 minutes and time to move back to the initial location (Movement in Backhaul) is 50.04 minutes."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Naufal
"Kota Depok mengalami pertumbuhan demografi dan ekonomi yang pesat pada setiap tahunnya sehingga menyebabkan tingginya tingkat permintaan transportasi. Apabila hal ini tidak didukung oleh perencanaan yang sesuai dapat menyebabkan permasalahan transportasi. Penulisan ini bertujuan untuk melihat karakteristik perjalanan dan membangun model bangkitan perjalanan yang mampu menggambarkan banyaknya permintaan transportasi di masa mendatang. Model bangkitan perjalanan dibangun dengan menggunakan metode regresi linier berbasis zona kelurahan dengan menggunakan data sampel hasil survei wawancara rumah tangga dan data sampel yang diekspansi.
Dengan menggunakan uji korelasi, uji t, dan uji F didapat variabel bebas yang digunakan adalah populasi (X1) dan jumlah pekerja atau pelajar (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah perjalanan per kelurahan (Y). Model bangkitan perjalanan yang didapatkan untuk perjalanan bekerja kategori pendapatan rendah, menengah, tinggi, dan tanpa kategori adalah Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. Sedangkan untuk perjalanan sekolah adalah Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.

Depok experienced economic and demographic growth in every year, so that the demand for transportation became very high. If this is not supported by proper planning can cause transportation problems. This research is aiming to look at the characteristics of the journey and developing model of trip generation that is able to describe the number of transportation demand in the future. The trip generation model is developed with linear regression method using sampling data from household interview survey and also the expanded sampling data.
Correlation test, t-test, and F-Test are used to determine the variables where independent variable used is the population (X1) and total workers or students (X2); for dependent variable is the number of trips each zone (Y). The best models obtained for working trip for the low, middle, and high income categorys and also uncategorized respectively are Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. And for education trip are Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meshal Raghvendra Edvian
"E-Grocery merupakan salah satu sektor e commerce yang pertumbuhannya meningkat tajam. Hal ini menandakan terjadinya peralihan dari belanja manual ke online. Dampaknya tingkat pengiriman barang dengan home delivery meningkat. Dalam proses pengoperasiannya, hal ini dapat menyebabkan home delivery menghasilkan eksternalitas yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan perjalanan belanja konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan efektivitas dari pengiriman home delivery berdasarkan aspek biaya eksternal. Besarnya efektivitas dilihat dari rasio VKT per item serta biaya eksternal yang dihasilkan dari pengiriman home delivery terhadap perjalanan belanja konvensional. Analisa pada pengiriman home delivery dilakukan menggunakan data travel diary salah satu penyedia jasa pengiriman grocery. Analisa pada perjalanan belanja konvensional dilakukan menggunakan data yang diambil melalui survei. Pengiriman home delivery menghasilkan VKT per item sebesar 0,72 Km/item hingga 1,15 Km/item dan biaya eksternal per item sebesar Rp 5,11/item hingga Rp 8,13/item. Rentang ini berdasarkan pada jumlah item yang dibawa kurir dalam pengiriman tersebut. Perjalanan belanja konvensional menghasilkan menghasilkan VKT per item sebesar 0,47 Km/item hingga 0,51 Km/item dan biaya eksternal per item sebesar Rp 3,61/item hingga Rp 11,98/item. Rentang ini berdasarkan pada jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Pengiriman home delivery dapat menjadi lebih efektif dibandingkan dengan perjalanan belanja konvensional jika jumlah barang dalam pengiriman tersebut semakin tinggi. Hal ini dilakukan dengan mengefesiensikan perjalanan kurir dengan tidak mengantarkan untuk satu konsumen saja.

E-Grocery is one of the e commerce sectors whose growth has increased significantly. This condition indicates the transition from manual shopping to online and impacts the rate of delivery goods with home delivery increases. In the process of its operation, this condition can cause home delivery to produce the same or even greater externalities compared to conventional shopping trips. this study aimed to analyze the characteristics and effectiveness of home delivery based on external cost aspects. The amount of effectiveness can be seen from the ratio of VKT per item as well as the external costs from home delivery shipments result towards conventional shopping trips. Home delivery shipments were analysed using travel diary data of one of grocery delivery service provider and conventional shopping trips were analysed using the data that taken through the surveys. Results indicated that home delivery shipments produce VKT per item of 0.72 Km/item up to 1.15 Km/item and an external cost per item was Rp 5.11/item up to Rp 8.13/item. This range was based on the number of items that carried by the courier on the shipment. Results also indicated that the conventional shopping trips produce a VKT per item of 0.47 Km/item up to 0.51 Km/item and an external cost per item was Rp 3.61/item up to Rp 11.98/item. This range was based on the type of vehicle and fuel used. Home delivery shipments can be more effective compared to conventional shopping trips if the number of the goods in the shipment is higher. This is done by render efficient the couriers journey by not delivering the goods to only one customer. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Frans Johanes Saut Sotarduga
"Tingkat keaktifan dan produktivitas masyarakat perkotaan menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang mudah dicapai dan nyaman. Salah satu hal yang menjawab kebutuhan masyarakat adalah minimarket yang berkonsep retail sekaligus restoran, yang mulai tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Minimarket restoran tersebut menghadirkan dampak bagi transportasi, oleh karena itu, sebagai langkah awal, analisis mengenai bangkitan perjalanan perlu dilakukan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hal-hal apa saja yang mempengaruhi jumlah perjalanan yang dibangkitkan ke minimarket jenis restoran, dan memodelkannya menjadi sebuah persamaan yang menggambarkan pola bangkitan perjalanan tersebut, dengan batasan minimarket berlokasi di kawasan bisnis di Provinsi DKI Jakarta. Data yang diperoleh merupakan jumlah tarikan perjalanan orang, sepeda motor, dan mobil per jam yang diperoleh dari perekaman CCTV selama 12 jam pada tujuh minimarket studi kasus. Penyebaran kuesioner juga dilakukan pada pengungjung minimarket di tempat serta responden via internet untuk mengonfirmasi variabel-variabel yang mempengaruhi tarikan perjalanan ke minimarket jenis restoran. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa tarikan perjalanan orang dipengaruhi oleh luas areal minimarket, luas areal parkir, dan jumlah ATM, sementara tarikan perjalanan sepeda motor dipengaruhi oleh jumlah kursi dan jumlah komoditas, dan tarikan perjalanan mobil dipengaruhi oleh luas areal parkir.

The intensive activity and productivity of a city?s citizens make a necessity of a comfort and easy-to-reach stores in order to fulfill their daily needs. They are provided by retail and restaurant concepted mini market, which has been relatively wide scattered in most major cities in Indonesia. The resto-minimarkets cause impacts to the transportation du to the parking activities, so an analysis of their traffic generation is needed. This research is aimed to analyse the factors which affect the trips generated by the resto-minimarket, and to model them as an equation which bestly describes the pattern of the trip generation. The model is the limited to the minimarkets which are located in commercial district in DKI Jakarta. The tripsore was classified in people, motorcycle, and car trip, motorcycle, and car trip attraction, and they were obtained through 12 hours CCTV recording in 7 stores of study cases. Questionnaires were also carried out to the in-site costumers, as well as cyber respondents in order to confirm the variables which influence the trip attraction of resto-minimarket. The data were analyzed by OLS multiple regression method. The results show that people trip attraction of resto-minimarket is affected by the area of resto-minimarket, the size of parking area, and the number of ATM (Automatic Teller Machine), while motorcycles one is by by the number of chairs and commodity types the resto-minimarket sells. Moreover, the car trip attraction is affected by the size of parking area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>