Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhita Aprilya
"Ruang publik merupakan ruang yang terbuka untuk publik atau masyarakat dan dirancang agar bermanfaat untuk masyarakat. Namun, ruang publik masih belum terkenal pada beberapa kalangan masyarakat. Didasari oleh teori ruang publik atraktif, dilakukan pengamatan pada beberapa ruang publik di Pekanbaru yang ramai dikunjungi oleh publik. Dengan menggunakan pengamatan kualitatif, ditemukan elemen ruang yang bekerja amenghasilkan beberapa kondisi yaitu ragam aktivitas, kemudahan, dan keamanan. Dimana, kondisi tersebut dapat membentuk ruang publik yang atraktif.

Public space is an open space for public and designed to be useful for public. However, public space is still not well known for some circles of society. Based on the theory of attractive public spaces, observations were made on several public spaces in Pekanbaru City, which were crowded with the public. By using qualitative observations, it is found that the elements of space are work to produce several conditions such as the variety of activities, convenience, and security. Then, these conditions can form an attractive public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiel Marangkup Samuel
"Ruang publik sebagai bagian dari ruang urban memiliki peran untuk memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya. Namun, wanita, sebagai bagian dari masyarakat, tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap ruang publik oleh karena sistem patriarki yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia dan termanifestasi dalam elemen spasial yang hadir dalam ruang-ruang publik di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual sebagai salah satu bentuk objektifikasi yang menyerang kaum wanita sehingga menghasilkan ruang publik yang tidak aman bagi wanita. Studi dilakukan terhadap elemen-elemen spasial pada Taman Langsat dan Taman Sambas Asri untuk membandingkan tingkat keamanan yang ada pada kedua ruang publik. Elemen spasial akan membentuk visibilitas, aksesibilitas, dan surveilans yang ada pada taman dan pemenuhan semua aspek ini akan menghasilkan ruang publik yang aman bagi wanita dari kekerasan seksual. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Langsat memiliki keamanan dari kekerasan seksual yang lebih rendah dibandingkan Taman Sambas Asri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kepekaan terhadap inklusivitas gender di dua periode yang berbeda. Oleh karena itu, ruang publik yang sudah ada perlu diintervensi sehingga dapat memfasilitasi seluruh masyarakat, khususnya wanita.

Public space as part of a city has a role to facilitate people to interact and do activities in it. However, women, as part of society, do not have the same access as men to public space because of the patriarchy system that is still adhered to by Indonesian society and is manifested in the spatial elements that are present in public spaces in Indonesia. This condition results in high rates of sexual violence as a form of objectification that attacks women, resulting in a public space that is not safe for women. A study was conducted on the spatial elements of Langsat Park and Sambas Asri Park to compare the level of security between the two public spaces. Spatial elements will shape the visibility, accessibility and surveillance of the park and the fulfillment of all these aspects will produce a public space that is safe for women from sexual violence. The result of the study shows that Langsat Park has lower safety from sexual violence than Sambas Asri Park. This shows that there is a difference in sensitivity towards gender inclusivity in two different periods. Therefore, existing public spaces need to be intervened so that they can facilitate the entire community, especially women."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rendy Abdillah
"ABSTRAK
Branding telah menjadi topik yang dibicarakan dan diteliti oleh berbagai macam disiplin ilmu dalam beberapa dekade terakhir. Praktik branding pun mulai disinggung dalam skala urban baik kota maupun negara. Suatu brand dapat tercipta melalui proses interaksi dan pengalaman seseorang terhadap suatu hal, baik langsung ataupun tidak. Proses interaksi dan pengalaman tersebut, serta berbagai informasi dan komunikasi yang diterima seseorang, disebut sebagai kontak terhadap brand. Agar kontak tersebut dapat terjadi, perlu adanya sarana melalui atribut tertentu agar seseorang dapat mengalami secara langsung. Kontak yang terjadi secara berulang-ulang berkontribusi dalam pembentukan image dan brand suatu tempat. Setiap orang memiliki interpretasi dan image yang berbeda- beda terhadap suatu brand. Image tersebut yang menentukan nilai equity dari place brand terkait, dalam hal ini ruang publik. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik branding dalam skala ruang publik dengan menganalisis performa atribut pada ruang publik. Untuk mengeksplorasi secara nyata tentang place brand dan ruang publik, dilakukan observasi pada salah satu ruang publik di Jakarta, yaitu Taman Lapangan Banteng. Atribut pada Taman Lapangan Banteng dikategorikan berdasarkan performa menurut kepuasan dan kepentingan atas keberadaannya menggunakan Model Kano dan Model I-S. Selanjutnya, dianalisis bagaimana performa atribut tersebut menurut nilai-nilai apresiasi visual. Sehingga didapatkan atribut paling kuat, dengan potensi untuk meningkatkan nilai equity dari place brand suatu ruang publik, yang berperan terhadap place brand ruang publik secara keseluruhan.

ABSTRACT
Branding has become an interesting topic for interdisciplinary study for a few
decades. The practice of branding even started to be discussed in the scale of
urban environment like city and country. A brand can be created through the
proccess of interaction and experiencing something, whether it is directly or
indirectly. That process of interaction and experience, and how people received
various information and different kind of communication, is called brand contacts.
For the contact to occur, it needs a medium or vehicle through particular attributes
so people can experience the contact directly. Brand contacts that occur
repetitively and then received in peoples mind create a different image and brand
of a place for each person. Brand contacts determines how an individual perceived
their perspective about the informations they received. Every people have
different interpretation and image of the related brand. That image determines the
value of place brand equity of a public space. The aim of this paper is to identify
the practice of branding, in a scale of public space by analyzing performances of
public space attributes. To explore about the relation between place brand and a
public space, an observation of one public space in Jakarta, that is Lapangan
Banteng Park, occured. Attributes of Lapangan Banteng Park categorized depend
on its performance. The performance evaluated based on the value satisfaction
and importance of the appearance of attributes with Kanos Model and I-S Model.
Furthermore, the finding shows the most potential attributes to increase the value
of a place brand equity. This indicates the role of attributes as the vehicle of brand
contacts for the overall place brand of a public space."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Kurniawati
"Ruang publik adalah tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beraktivitas dan berekreasi. Rancangan ruang publik yang memiliki kualitas desain yang baik akan mengundang kehadiran manusia. Namun, selain faktor tersebut, intervensi yang dilakukan oleh aktor dapat memengaruhi hidupnya ruang publik. Skripsi ini akan menganalisis peran aktor selain perancang, yaitu masyarakat dan komunitas dalam menghidupkan ruang publik. Ditemukan bahwa relasi antar aktor, aktivitas, elemen fisik, dan kualitas ruang serta intervensi yang dilakukan secara berulang dapat menciptakan makna dan nilai baru dalam ruang (placemaking). Ragam aktivitas dan nilai baru menjadi daya tarik ruang publik yang meningkatkan penggunaan, interaksi sosial dan keragaman pengunjung sehingga menciptakan ruang publik yang hidup.

Public space serves as a place for people to meet their activity and recreational needs. The design of public spaces with good design can attract human presence. However, in addition to these factors, the presence and interventions of actors can significantly influence the life of public spaces. This thesis aims to analyze the role of actors, beyond designers, including the community and local residents, in activating public spaces. It is discovered that the relation between actors, activities, physical elements, spatial quality, and repeated interventions can create new meanings and values within the spaces (placemaking). The diverse range of activities and newly established values become the allure of public spaces, enhancing their utilization, social interactions, and attracting a diverse range of visitors. A variety of new activities and values become the attraction of public spaces that enhancing the use, social interaction and attracting a diverse range of visitors, thus creating  lively public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan Fadilah
"Rasa aman merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia ketika berada dimanapun dan kapanpun. Rasa aman didapatkan setelah manusia melakukan penyesuaian dengan lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan penyesuaian tersebut adalah pertahanan diri. Pertahanan diri merupakan mekanisme yang dilakukan seseorang ketika ruang personalnya terganggu. Pada sebuah ruang urban, terdapat banyak jenis aktivitas berbeda yang dilakukan. . Setiap aktivitas memiliki cara yang berbeda dalam pelaksanaannya sehingga terdapat perbedaan cara dalam melakukan mekanisme pertahanan diri. Skripsi ini mengkaji bagaimana mekanisme pertahanan diri dapat membentuk rasa aman saat melakukan aktivitas di ruang terbuka publik. Pengamatan dilakukan pada acara Car Free Day di Jakarta tepatnya di area Bundaran HI dan Senayan. Ruang tempat dilakukannya Car Free Daymerupakan ruang-ruang jalan yang dialihkan fungsinya sementara menjadi ruang rekreasi. Hasil menunjukkan adanya perbedaan mekanisme pertahanan diri pada aktivitas statis dan dinamis. Ruang Car Free Day beserta elemen-elemen di dalamnya, digunakan untuk beraktivitas dan juga mengakomodasi kebutuhan pertahanan diri.

A sense of safety is a fundamental need for everyone, regardless of location or time. This sense of safety is achieved once people adjust to their environment. One way to facilitate this adjustment is through self-defense mechanisms. Self-defense is a process individuals employ when their personal space is disrupted. In an urban space, there are various types of activities taking place. Each activity has its unique way of being performed, which leads to different approaches to employing self-defense mechanisms. This thesis explores how self-defense mechanisms create a sense of safety while engaging in public open spaces. The observation was conducted during the Car Free Day event in Jakarta, specifically in the Bundaran HI and Senayan areas. During Car Free Day, roads are temporarily repurposed as recreational spaces. The findings show distinct self-defense mechanisms in static versus dynamic activities. The spaces used for Car Free Day and the elements within them serve not only for activities but also accommodate the needs for self-defense."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Rani Aisyah
"Penelitian ini membahas peran fungsi Ruang Terbuka Publik RTP terhadap pemanfaatan waktu luang masyarakat. Adapun penelitian ini berlokasi di RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu mengenai peran fungsi RTH Kalijodo dalam memfasilitasi waktu luang masyarakat, serta melihat faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses pengisian waktu luang tersebut berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur.
Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling, dan terbagi atas pengelola RTH Kalijodo, masyarakat pengunjung yang tinggal di sekitar RTH Kalijodo, dan masyarakat pengunjung yang tinggal jauh dari lingkungan RTH Kalijodo. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara fungsi RTP, aktivitas waktu luang, dan kebahagiaan masyarakat kesejahteraan subjektif. Masyarakat menggunakan RTH Kalijodo sebagai tempat untuk mengisi waktu luang mereka dengan berbagai macam alasan, aktivitas, dan juga mendapatkan berbagai macam manfaat.

This study discusses the role of Public Open Space function to the utilization of community leisure. The research is located in RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. This study focuses on finding out the role of RTH Kalijodo function in facilitating people 39 s leisure time, as well as to see the supporting factors and the inhibiting factors during the process of leisure. This research is descriptive research with qualitative method. The data collection of this research is done by in depth interview, and literature study.
Selection of informants was done by purposive sampling, and divided into RTH Kalijodo manager, people living around RTH Kalijodo, and people living far from RTH Kalijodo. The results of this study indicate the relationship between public open space function, leisure activities, and community happiness kind of subjective wellbeing . People use RTH Kalijodo as a place to fill their leisure time with various reasons, activities, and also they can gain various benefits.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marini Saripuspa Dini
"ABSTRAK:

Adanya globalisasi membuat identitas sebuah tempat mulai kehilangan perannya. Pembentukan identitas tempat tidak terlepas dengan kehadiran aktor di dalamnya. Salah satu aktor tersebut adalah komunitas kreatif. Komunitas kreatif adalah sekelompok orang yang memiliki ketertarikan yang sama dan memiliki nilai, tujuan, serta menciptakan interaksi baik dengan individu laindan lingkungan fisik. Keterkaitan antara tempat dan komunitas kreatif dalam pembentukan identitas tempat ditinjau melalui pengaruh identitas tempat terhadap komunitas kreatif atau sebaliknya serta mengkaji penggunaan ruang dan makna tempat bagi komunitas kreatif. Kolaborasi antara ketiga hal tersebut serta waktu terjadinya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membahas identitas tempat.

Studi kasus dilakukan di Taman Fatahillah dan Pasar Baru Jakarta, dengan menggunakan metode pengamatan dan wawancara. Sebagairuang publik, tempat ini memiliki identitas yang kuat dalam memicu kehadiran komunitas kreatif di ruang itu. Keberadaan komunitas kreatif melalui aktivitasnya dalam pembentukan identitas tempat merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan identitas tempat tersebut. Bagi komunitas kreatif, identitas yang dimiliki ruang publik mendukung aktivitas yang dilakukan dan menciptakan interaksi dengan individu yang lain. Sedangkan peran komunitas bagi ruang publik adalah menjadi daya tarik lain bagi masyarakat untuk datang ke tempat itu.Peran komunitas kreatif menambah identitas tempat tersebut.


ABSTRACT:

Globalization makes the identity of a place begins to lose its role. The formation of place identity cannot be separated by the presence of actors in it. One of the actors is creative community. Creative community is a group of people having the same interest and having value, purpose, and creating the interaction of either by another individual and physical environment. The relationship between the place and the creative community in shaping of place identity viewed through place identity against creative community or otherwise as well as assessing the use of space and meaning of a place for the creative community. The collaboration among all these three and the time of the occurrence of an entity that cannot be separated in discussing the identity of the place.

Case study carried out in Taman Fatahillah and Pasar Baru Jakarta, using the methods of observation and interviews. As a public space, this place of having the strong identity to the triggering of the presence of creative community in these space. The existence of the creative community through their activities in shaping of place identity is one effort in improving the identity of the place. For the creative community, the identity which owned by public space support their activities undertaken and create the interaction with other individuals. While the role of the community for public space is becoming another attraction for people to come to that place. The role of the creative community add to the identity of the place.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirissa Arviana Fardani
"Ruang publik terbuka khususnya taman di dalam ruang kota memiliki potensi yang dapat memicu interaksi yang dapat dikembangkan pengguna di dalamnya. Potensi ruang dan interaksi antar pengguna dalam taman tersebut kemudian mendorong terciptanya komunitas. Skripsi ini bertujuan memahami bagaimana peran ruang publik terbuka terhadap terbentuknya aktivitas komunitas. Pembahasan mencakup taman sebagai ruang publik, persepsi pengguna terhadap ruang tersebut, aktivitas di dalamnya hingga tercipta komunitas dan studi kasus pada Taman Menteng dan Taman Suropati. Temuan skripsi ini adalah potensi dari elemen fisik ruang publik terbuka memicu persepsi dan interaksi pengguna hingga terbentuknya komunitas.

Open public space, especially parks in urban space has potential to develop user interaction. Interaction between user and potential space in the park could encourage community existance. This study aims to understand the role of open public space in order to form activities of community. The study examines furter regarding park as public space, user perception, the occur activity and how the community formed. It uses Taman Menteng and Taman Suropati. Findings show that a physical element of open public space able to encourage perception and user interaction to formed community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Isnaini
"Disertasi ini merupakan sebuah studi mengenai representasi relasi kekuasaan yang bertitik tolak dari telaah tata ruang publik kota dalam membentuk identitas sebuah kota. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksplanatif dengan menggunakan metode penelitian semiotika sosial. Dengan mengacu pada konsep Representasi dari Stuart Hall dan Episteme dari Foucault, secara umum dapat disimpulkan dua hal penting dalam penelitian ini. Pertama, Alun-alun Kota Tuban adalah sebuah representasi identitas Kota Tuban sebagai kota yang religius dan multikultural. Kedua, perubahan bentuk arsitektur serta lokasi bangunan menandakan bergesernya rezim kepenguasaan yang terjadi dalam konteks wilayah Alun-alun Kota Tuban Kontemporer. Transformasi episteme berupa relasi kuasa tergambar jelas pada kompleks Alun-alun Kota Tuban kontemporer yang menunjukkan dominasi kontrol yang dimiliki oleh diskursus-diskursus tertentu yang dalam konteks penelitian ini berwujud diskursus Islam, Globalisasi, Kapitalisme dan Postkolonialisme, dengan ideologi dominan yang muncul adalah kapitalisme dan postkolonialisme.
Implikasi teoritis penelitian ini menunjukkan, khususnya dalam kaitannya dengan pilihan identitas Kota Tuban, Hall tidak menjelaskan bahwa sebetulnya faktor ekonomi pun berperan terhadap konstruksi akan identitas sekaligus pilihan identitas pada suatu kota baik langsung atau tidak langsung, sama seperti Theodore Adorno yang tidak menyinggung faktor komodifikasi dapat berperan terhadap konstruksi akan identitas. Selain itu, ketika budaya menjadi basis dalam perekonomian kota, maka dalam perekonomian simbolis terjadi reduksi dalam pemaknaan budaya. Budaya yang didefinisikan sebagai shared of meaning dibatasi maknanya sebagai semua image dan simbol yang marketable yang mampu untuk mendorong konsumsi.

This dissertation explores how power relations represented in urban planning of public spaces form the identity of a city. This is a qualitative research study using an explanatory social semiotics method. With reference to the concept of representation by Stuart Hall and Foucault's perspectives on episteme, there are two important things can be concluded from this study. First, Alun-alun Kota Tuban (Tuban's City Square) is a representation of the city's religious and multicultural identities. Second, the changes on architectural landscapes and building sites signify the shift of the regime that has take a place within the context of Contemporary Tuban's City Square. The transformation of power relations episteme is clearly illustrated in the Tuban's Contemporary City Square complex which shows the dominance of control possessed by certain discourses such as Islamic Globalization, Capitalism and Post colonialism discourses, whereas the dominant ideologies that emerge in those discourses are capitalism and post colonialism.
The theoretical implication of this study suggests that, particularly in relation to the selected Tuban's identity, Stuart Hall and Theodore Adorno did not explain that in fact, economic factors also contribute to the construction of identity. In other words, in order to understand the way in which the city's identity is formed we should consider commoditization as a contributing factor to the construction of identity. Furthermore, when culture becomes merely a part of the city's economy or a form of symbolic economy, it reduces the profound meaning of culture making. Culture, which is defined as shared of meaning, has limited meaning as all images and marketable symbols that support people's mode of consumption.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Sutanto
"Keberadaan ruang publik di perkotaan dapat membantu terciptanya lingkungan yang sehat dan kesehatan masyarakat. Salah satu ruang publik yang berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat berada di Ruang Publik Kalijodo, Jakarta, Indonesia. Adanya fasilitas olahraga dan tempat bermain anak yang disediakan di Ruang Publik Kalijodo memicu tempat ini ramai dikunjungi sebagai tempat berolahraga, rekreasi dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembentukan Ruang Publik Kalijodo, menganalisis persepsi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta menganalisis dampak keberadaan Ruang Publik Kalijodo terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method melalui metode kuisioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka dengan jumlah sampel keseluruhan 152. Hasilnya menunjukkan bahwa proses pembentukan Ruang Publik Kalijodo dapat dilihat dari sejarah Kalijodo yang mencakup Kalijodo sebelum dibongkar, proses pembongkaran, dan Kalijodo pasca pembongkaran. Ruang Publik Kalijodo berhasil berperan dalam pembentukan kesehatan lingkungan dan menyehatkan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil persepsi masyarakat yang kuat terhadap kesehatan lingkungan di Ruang Publik Kalijodo mencapai 65,7. Pencapaian kesehatan lingkungan yang kuat juga diikuti oleh kesehatan masyarakat yang kuat. Pencapaian kesehatan masyarakat yang kuat dapat dilihat dari hasil persepsi kesehatan masyarakat dari aspek fisik, mental dan sosial. Keberhasilan ruang publik tersebut juga diperkuat dari dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar berupa kondisi lingkungan yang mencakup meningkatnya kesehatan masyarakat, tingkat kriminalitas menurun, manfaat dari segi ekonomi, dan terjadinya kondisi keguyupan antar warga akibat dari hasil interaksi yang terjadi melalui aktifitas kegiatan-kegiatan ditempat ini. Keberhasilan pembentukan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat di Ruang Publik Kalijodo serta perubahan-perubahan yang terjadi di kawasan ini membantu merubah citra yang melekat di kawasan Kalijodo dari negative menjadi positif. Hal tersebut kemudian juga dapat membantu merubah citra kota Jakarta menjadi lebih sehat.

Abstract. The existence of public space can help create a healthy environment and public health. One of the public spaces which is influential environmental health and public health located be in Kalijodo Public Spaces, Jakarta, Indonesia. The existence of sports facilities and children 39 s playground provided in Kalijodo Public Space trigger this place visited as a place of sports, recreation and social activities.This study aims to describe the formation of Kalijodo Public Space, analyzing people 39 s perceptionsthe environmental health impact and public health in Kalijodo Publik Space, and analyze the impact of Kalijodo Public Space to the surrounding community. The approach used in this study is a mixed method with questionnaires, interviews, and literature study with the total sample size 152. The results show that the process of forming Kalijodo Public Space can be seen from Kalijodo 39 s history which includes Kalijodo before being dismantled, process demolitionof Kalijodo, and Kalijodo post demolition. Kalijodo Public Space succeeded in play a role in the formation of environmental health and nourish the community. This can be seen from the results of perception of society to environmental health a strong in Kalijodo Public Spaces reached 65.7. Achieving strong environmental health is also followed by strong public health. Attainment public health a strong can be seen from physical, mental and social outcomes. The success of the public sphere this also strengthens from the impacts are felt by surrounding community in the form of environmental conditions that include increased public health, decreased crime rates, economic benefits, and the occurrence of harmony among citizens as a result of interactions that occur through activities activities in this place. The success of the formation of environmental health and public health in Kalijodo Public Space as well as changes occurring in the region helped to change the inherent image of the Kalijodo region from negative to positive that matter can help change the image of Jakarta to be healthier.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>