Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deni Lusiana
"Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kesejahteraan individu dalam kehidupan. Tujuan dari studi kualitatif ini yaitu untuk mengungkapkan makna mendalam dari persepsi ibu terhadap kualitas hidup anak dengan hidrosefalus yang terpasang VP-Shunt. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Partisipan yang didapat sampai mencapai saturasi data berjumlah 15 partisipan. Tema yang didapatkan sebanyak tujuh yang dapat dianalogikan dalam konsep kualitas hidup terkait kesehatan yaitu kemampuan tumbuh kembang anak, selain itu tema yang memperkuat terhadap kualitas hidup anak yaitu rasa puas terhadap tumbuh kembang anak, rasa khawatir terhadap aktivitas anak, usaha yang dilakukan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak, perawatan untuk anak remaja, dukungan terhadap perkembangan anak, dan kebutuhan terpenuhinya tumbuh kembang anak. Kendala dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data yang cukup lama.

Quality of life according to an individual's perception of the welfare of individuals in life. The purpose of this qualitative study is to reveal the deep meaning of the mother's perception of the quality of life of children with hydrocephalus attached to the VP-Shunt. The research design used is descriptive phenomenology. Data collection was carried out by in-depth interviews using interview guidelines. The participants obtained until data saturation reached 15 participants. The participants obtained until data saturation reached 15 participants. There are seven themes that can be analogous to the health-related quality of life concept, namely the ability to grow and develop children, besides themes that strengthen the quality of life of children, a sense of satisfaction with the growth and development of children, worry about the activities of children, efforts made to facilitate child growth and development, care for teenagers, support for child development, and fulfillment and development needs of children. The obstacle in this research is the quite long data collection."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiroh Fauziah A.G.A
"Hidrosefalus merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kelebihan atau adanya akumulasi cairan serebrospinal/cerebrospinal fluid (CSF) di dalam ventrikel dan ruang subarachnoid dari rongga tengkorak. Salah satu penatalaksanaan medis yang dilakukan pada pasien dengan hidrosefalus adalah dengan pemasangan VP shunt. Masalah yang sering terjadi pada pasien dengan hidrosefalus adalah nyeri akut, penurunan kapasitas adaptif intrakranial, dan risiko infeksi. Tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah untuk menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien hidrosefalus dengan penurunan kapasitas adaptif intrakranial dengan posisi semi fowler. Kemudian, penulisan ini juga bertujuan untuk menjelaskan gambaran dari hasil pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Pemberian posisi semi fowler diberikan untuk mengurangi tekanan intrakranial. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan intervensi pemberian posisi semi fowler sebagai intervensi untuk menurunkan tekanan intrakranial pada pasien dengan hidrosefalus terbukti dapat menurunkan keluhan nyeri, mual, muntah, dan penurunan kesadaran.

Hydrocephalus is a condition characterized by excess or accumulation of cerebrospinal fluid (CSF) in the ventricles and the subarachnoid space of the skull cavity. One of the medical treatments performed in patients with hydrocephalus is the installation of a VP shunt. Problems that often occur in patients with hydrocephalus are acute pain, decreased intracranial adaptive capacity, and risk of infection. The purpose of writing scientific papers is to describe the results of the analysis of nursing care given to hydrocephalus patients with decreased intracranial adaptive capacity with semi-Fowler's position. Then, this paper also aims to explain the description of the results of providing care to patients. Semi-Fowler's position is given to reduce intracranial pressure. Based on the results of this study, the application of the intervention of giving the semi-Fowler's position as an intervention to reduce intracranial pressure in patients with hydrocephalus has been shown to reduce complaints of pain, nausea, vomiting, and decreased consciousness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nursolekhah
"Hidrosefalus merupakan salah satu penyakit kronik yang terjadi pada anak yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi anak dan keluarga, untuk itu diperlukan koping konstruktif untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Salah satu koping yang dapat digunakan yaitu koping yang berhubungan dengan agama.Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman religiusitas ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan dalam penelitian enam ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian mengidentifikasi 4 tema, yaitu kadang naik kadang turun, memaknai penyakit yang dialami anak, mendekat pada Allah, dan mempererat hubungan dengan sesama. Rekomendasi dari penelitian ini adalah mengembangkan inovasi pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik pada ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus sehingga kebutuhan religiusitas ibu dapat terpenuhi.

Hydrocephalus is one of the chronic diseases that occur in children that can have negative consequences for children and families, for it needed a constructive coping to overcome the problems that arise. One coping that can be used is coping related to religion. The aim of the research is to explore the religiosity experience of mothers who have children with hydrocephalus. This research uses qualitative method with phenomenology approach. The number of participants in the study of six mothers who had children with hydrocephalus. Sampling technique using purposive sampling. Data analysis using Collaizi method. The results of the study identified four themes, namely feelings of unhappiness, understanding the disease experienced by children, closer to God, tighten relationships with other human beings. The recommendation of this research is to develop nursing service innovation in giving holistic nursing care to mothers who have children with hydrocephalus, so that the religiosity needs of mothers can be fulfilled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inna Indah Sejati
"Hidrosefalus yang terjadi pada seseorang dapat disebabkan oleh adanya perdarahan di dalam otak yang akhirnya menumpuk dan menekan otak dan perlu dilakukan operasi VP-Shunt. Gejala yang timbul dari penyakit ini dapat menimbulkan pasien penurunan kesadaran atau perubahan pada tingkat kesadaran dan perubahan fungsi kognitif yang dapat menyebabkan pasien gelisah. Penanganan pasien yang gelisah di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan di Intensive Care Unit (ICU) ialah berupa pemasangan Physical restraint di setiap ekstremitas. Penggunaan Physical restraint dalam jangka panjang dapat menimbulkan komplikasi neurovascular di ekstremitas. Seperti edema, kemerahan, mati rasa, keterbatasan gerak, peningkatan nyeri suhu, perubahan warna, dan kerusakan saraf. Sehingga, perlu adanya pemantauan pada anggota gerak yang terpasang Physical restraint. Metode dalam karya ilmiah ini dengan case study pada praktik klinik keperawatan kegawatdaruratan di RSUI. Pasien kelolaan adalah Tn. F berusia 69 tahun dengan diagnosis Pasca VP-Shunt atas indikasi hidrosefalus karena adanya perdarahan intraserebral dan intravaskuler di otak. Dan pasien dilakukan pemantauan pada anggota gerak yang terpasang Physical restrain selama perawatan. Didapatkan hasil tidak adanya komplikasi yang terjadi pada bagian ekstremitas pasien. Perawat dapat menggunakan pemantauan ini untuk mencegah terjadinya komplikasi neurovascular di ekstremitas.

Hydrocephalus that occurs in a person can be caused by bleeding in the brain which eventually builds up and presses on the brain and requires VP-Shunt surgery. Symptoms arising from this disease can cause the patient to lose consciousness and changes in cognitive function which can cause the patient to become restless. Handling anxious patients in the Emergency Room (IGD) and Intensive Care Unit (ICU) is in the form of physical restraints on each extremity. Long-term use of physical restraints can cause neurovascular complications in the extremities. Such as oedema, redness, numbness, limited movement, increased pain, temperature, discoloration, and nerve damage. So, it is necessary to monitor the limbs that are attached to physical restraints. The method in this scientific work is a case study on emergency nursing clinical practice at RSUI. The patient managed is Mr. F is 69 years old with a diagnosis of Pasca-VP-Shunt for indications of hydrocephalus due to intracerebral and intravascular bleeding in the brain. And patients are monitored on the limbs that are attached to physical restraints during treatment. The results showed that there were no complications occurring in the patient's extremities. Nurses can use this monitoring to prevent neurovascular complications in the extremities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robiyatul Adawiyah, supervisor
"Hidrosefalus adalah adanya peningkatan cairan serebrospinal (CSS) otak yang disebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi CSS atau sumbatan pada ventrikel otak. Penurunan kapasitas adaptif merupakan masalah utama pada anak hidrosefalus. Pemberian posisi elevasi kepala 15 sampai 30 derajat ialah intervensi keperawatan yang aman dan mandiri. Karya tulis ini menggambarkan dampak pemberian posisi elevasi kepala 15 sampai 30 derajat pada anak dengan hidrosefalus untuk menstabilkan tekanan intrakranial (TIK) dan memelihara stabilitas CSS. Intervensi ini dilakukan pada anak selama tiga hari. Maka direkomendasikan untuk memberikan posisi elevasi kepala 15 sampai 30 derajat pada anak dengan hidrosefalus untuk menstabilkan perubahan TIK.

Hydrocephalus is an increased cerebrospinal fluid (CSF) of the brain caused by an imbalance of CSF production and absorption or obstruction in brain ventricles. Decreased intracranial adaptive capacity is main nursing care problem for this client. Head up 15 to 30 degrees position is safe and independent nursing care. This paper aims to describe impact result of head up 15 to 30 degrees position in children with hydrocephalus to stabilize intracranial pressure (ICP) changes and maintain stability of cerebral perfusion fluid. This intervention was performed for a child in 3 days. It is recommended to provide head up 15 to 30 degrees position in children with hydrocephalus to stabilize ICP changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
"Hidrosefalus merupakan keadaan yang disebabkan gangguan keseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan serebrospinal dalam sistem ventrikel otak. Pembedahan merupakan cara yang efektif dalam mengatasi penyakit ini mulai dari pemasangan sampai dengan pelepasan pirau ventrikuloperitoneal. Nyeri merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat muncul pasca pembedahan. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberi gambaran asuhan keperawatan pada klien anak usia sekolah yang mengalami hidrosefalus dengan salah satu intervensinya adalah terapi bermain permainan elektronik, distractor nyeri. Hasilnya menunjukkan penurunan skala nyeri. Rekomendasi dari karya ilmiah ini adalah menjadikan terapi bermain yang variatif sebagai salah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) di pelayanan.

Hydrocephalus is a symptom which is the result of balance disorder of production and absorption cerebrospinal fluid in brain ventricle system. Surgical is an effective way to solve this case begin with the entering until removal vp shunt. Pain is one of nursing problems of post operation. The objective of this study was to ascertain the effect if electronic game therapy in decreasing pain scale in a school age child with hydrocephalus who had been through an electronic game of pain distraction therapy. Result of this study indicated that there is an effect in decreasing pain scale. This study suggest that a health care institution should considered this therapy to be applied in nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Febriyanti Chusniah
"Menurut World Health Ranking 2020, kematian epilepsi di Indonesia mencapai 706 orang dari total kematian dan menempatkan Indonesia pada peringkat 183 di dunia. Kualitas hidup pasien epilepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak epilepsi. Menggunakan metode cross sectional dengan accidental sampling dan didapatkan 94 responden, yaitu orang tua anak epilepsi berumur 4-18 tahun. Uji yang digunakan adalah Chi Square dengan Quality of Life in Childhood Epilepsy Questionner (QOLCE-16). Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai QOLCE-16 anak epilepsi adalah 42.25 dimana 52.1% anak memiliki kualitas hidup buruk. Faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak epilepsi, yaitu usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, status pendidikan anak, lama pengobatan, frekuensi kejang, jenis OAE, dan durasi epilepsi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan pengkajian keperawatan pada pasien epilepsi terkait kualitas hidup.

According to the 2020 World Health Ranking, Indonesia ranked 183rd with 706 epilepsy-related fatalities out of total deaths. Various factors impact the life quality experienced by those with epilepsy. Finding the variables affecting children with epilepsy's life quality is the goal of this study. 94 parents of children with epilepsy between the ages of 4 and 18 were selected from the population using an unintentional sampling technique. Chi Square with Life quality in Childhood Epilepsy Questionner (QOLCE-16) was the test utilized. The study finds 52.1% of children with epilepsy reported a low life quality, with an average QOLCE-16 score of 42.25. AED type, length of therapy, frequency of seizures, length of parental education, and length of epilepsy are all factors that affect the life quality for children with epilepsy. These findings can be referenced when creating life quality nursing assessments for patients with epilepsy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrini Agasani
"Latar belakang: Hemofilia merupakan salah satu penyakit kronik yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Penilaian kualitas hidup merupakan indikator keberhasilan terapi, dasar pengembangan strategi pengobatan dan penilaian pelayanan kesehatan. Belum ada data mengenai kualitas hidup anak dengan hemofilia di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM.
Tujuan: Mengetahui prevalens, gangguan kualitas hidup, kesesuaian kualitas hidup berdasarkan laporan anak dan laporan orangtua serta pengaruh faktor sosiodemografis dan faktor medis terhadap kualitas hidup anak hemofilia di RSCM.
Metode: Penelitian potong lintang dilakukan pada pasien hemofilia usia 5-18 tahun di Poliklinik Hematologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM selama bulan September-Desember 2016. Pengisian kuesioner PedsQLTM 4.0 modul generik dilakukan dengan metode wawancara. Faktor-faktor risiko yang dianggap berpengaruh dianalisis secara multivariat.
Hasil: Gangguan kualitas hidup 52,9 rerata 64,37 11,75 menurut laporan anak dan 60,8 rerata 64,37 13,87 menurut laporan orangtua dari total 102 anak hemofilia. Dimensi yang paling terganggu adalah dimensi fisik menurut kelompok 5-7 tahun, sedangkan menurut kelompok 8-18 tahun adalah dimensi fisik dan sekolah. Terdapat ketidaksesuaian antara laporan kualitas hidup anak dan orangtua pada kelompok usia 5-7 tahun. Kekakuan sendi merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kualitas hidup menurut laporan anak p=0,005, RP 4,335, IK 95 1,550-12,126 dan orangtua p=0,04, RP 2,902, IK 95 1,052-8,007.
Simpulan: Terdapat 52,9 laporan anak dan 60,8 laporan orangtua anak hemofilia yang kualitas hidupnya terganggu. Kekakuan sendi merupakan faktor yang paling memengaruhi kualitas hidup anak dengan hemofilia. Untuk menilai kualitas hidup anak usia 5-7 tahun diperlukan laporan anak dan orangtuanya, sedangkan untuk anak usia 8-18 tahun cukup laporan anak atau orangtua saja.

Background Hemophilia is a chronic disease that can affect quality of life QoL . Assessment of QoL is an indicator of therapeutic success, base for development of the treatment strategy, and assessment of health services. There are no data for QoL of children with hemophilia in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital CMH.
Aim To evaluate the prevalence, QoL, congruence of QoL based on self report and parents proxy report as well as the influence of sociodemographic and medical factors on the QoL of children with hemophilia in CMH. Method A cross sectional study was conducted in patients with hemophilia aged 5 18 years old who visited the outpatient clinic of Pediatric Hematology Division of CMH from September to December 2016. Data questionnaire PedsQLTM 4.0 generic scale were collected by interviewing children and their parents. Risk factors were analyzed with multivariate analysis.
Result From a total of 102 children with hemophilia, there were 52.9 self report and 60.8 parent proxy report of children with impairment of QoL with mean score 64.37 11.75 and 64.37 13.87, respectively. The most impaired dimension were the physical dimension for age group 5 7 years whereas for age group 8 18 years, there was impairment on the physical and school dimensions. There is a discrepancy report the QoL of children and parents in the age group 5 7 years. Joint stiffness is a risk factor for impaired QoL according to the self report p 0.005, PR 4.335, 95 CI 1.550 to 12.126 and parent proxy report p 0.04, PR 2.902, 95 CI 1.052 to 8.007.
Conclusion There were 52.9 self report and 60.8 parent proxy report of children with hemophilia who had impaired QoL. Joint stiffness is a factor that mostly affect the QoL of children with hemophilia. Assessment of QoL for children aged 5 7 years required reports from both children and parents, while for aged 8 18 years required either child report or the parents report alone."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Zamriya
"Latar belakang: Dermatitis atopik DA dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup. Instrumen yang baku untuk menilai kualitas hidup anak dengan dermatitis atopik di Indonesia belum ada.
Tujuan: mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner children rsquo;s dermatology life quality index CDLQI berbahasa Indonesia pada anak dengan dermatitis atopik.
Metode: Studi potong lintang pada Maret-April 2018 di RSCM dan praktik swasta konsultan alergi dan imunologi anak dengan subyek anak DA usia 4-14 tahun dan anak tanpa penyakit kulit matchingusia . Pasien dan atau orangtua mengisi kuesioner CDLQI berbahasa Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kuesioner dicatat. Pasien dan atau orangtua kemudian mengisi kuesioner CDLQI berbahasa Indonesia ulang dengan dipandu oleh peneliti.
Hasil: Enam puluh pasien, yang terdiri dari 30 pasien DA dan 30 pasien kontrol, diikutsertakan dalam penelitian. Kuesioner CDLQI valid dengan p< 0,01 dengan membandingkan skor kelompok DA dan kontrol. Koefisien korelasi Pearson r setiap pertanyaan dengan total didapatkan 0,284-0,752. Dua faktor dengan nilai 0,684-0,852 didapatkan dari analisis faktor. Reliabilitas yang baik didapatkan dengan Cronbach rsquo;s alpha0,775. Indeks kesepakatan ditunjukkan dengan Kappa 0,934-1 p

Background: Atopic dermatitis AD has negative impacts on quality of life. Standard instrument to measure quality of life of children with atopic dermatitis in Indonesia was not yet available.
Aim: to prove validity and reliability Bahasa Indonesia version of children's dermatology life quality index CDLQI in children with atopic dermatitis.
Methods: A cross sectional study was conducted on March April 2018 in RSCM and pediatric allergy and immunology consultant's private practice. The patients, 4 to 14 year old, with AD and with problems unrelated to the skin age matched were included to complete this questionnaire in Bahasa Indonesia with or without the help of parents. All the patients completed CDLQI again with the help of physician. The time to complete the questionnaire was recorded.
Results: Sixty patients, 30 patients with AD and 30 control patients, were enrolled in the study. The validity of the CDLQI Bahasa Indonesia version was p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Lukas Goentoro
"Latar belakang dan Tujuan: Perawakan pendek berhubungan erat dengan gangguan kualitas hidup seorang anak serta orang tua ataupun pengasuhnya. Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) merupakan alat bantu penilaian kualitas hidup pada anak dengan perawakan pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi instrumen QoLISSY ke dalam Bahasa Indonesia dan membuktikan validitas serta reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang merekrut subyek anak yang bersekolah di SMAN 68 dengan perawakan pendek. Penerjemahan instrumen dilakukan oleh dua pasang penerjemah bersertifikat. Validitas konkuren dinilai menggunakan uji korelasi Spearman dengan membandingkan masing-masing pertanyaan instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia, sedangkan penilaian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s alpha.
Hasil: Sebanyak 448 subyek anak berhasil diukur tinggi badannya, 72 (16,1%) di antaranya berperawakan pendek. Dari 72 subyek berperawakan pendek, 33 subyek bersedia mengisi kuesioner QoLISSY. Hanya 2 subyek yang melakukan pengobatan hormon pertumbuhan, oleh karena itu uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 36 dari 50 butir pernyataan. Uji validitas menunjukkan 6 dari 36 butir pernyataan memiliki korelasi lemah, namun korelasi antarpertanyaannya baik. Nilai Cronbach’s alpha instrument ini adalah 0,930, yang menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik.
Kesimpulan: Instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik sebagai alat penilaian kualitas hidup anak dengan perawakan pendek.

Background and Objectives: Short stature is closely related to impaired quality of life for a child and their parents or caregivers. The Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) is an assessment tool for evaluating the quality of life in children with short stature. This study aims to adapt the QoLISSY instrument into Indonesian and to prove its validity and reliability.
Methods: This study used a cross-sectional design and recruited children with short stature from SMAN 68. The instrument translation was performed by two pairs of certified translators. Concurrent validity was assessed using the Spearman correlation test by comparing each question of the Indonesian version of the QoLISSY instrument, while reliability was assessed by looking at Cronbach’s alpha values.
Results: A total of 448 children were measured for height, 72 (16.1%) of whom were short. Out of the 72 short-statured children, 33 subjects were willing to complete the QoLISSY questionnaire. Only 2 subjects were undergoing growth hormone therapy, thus validity and reliability tests were performed on 36 out of 50 questionnaire items. Validity tests showed that 6 out of 36 items had weak correlations, but the inter-item correlations were good. The Cronbach’s alpha value of this instrument was 0.930, indicating excellent internal consistency.
Conclusion: The Indonesian version of the QoLISSY instrument has good validity and reliability as a tool for assessing the quality of life of children with short stature.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>