Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilmy Fauzan Akbar
"Distribution Requirement Planning atau DRP adalah metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi, berfungsi untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan untuk mengisi kembali penyimpanan pada pusat distribusi. Permasalahan distribusi di perusahaan produsen baja ini muncul akibat tidak meratanya alokasi produk yang akan dikirimkan kepada setiap konsumennya yang disebabkan oleh belum adanya sistem penjadwalan pemenuhan kebutuhan yang menyebabkan perusahaan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan jika permintaan berfluktuasi di tengah periode. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini menunjukkan bahwa sistem distribusi di perusahaan ini belum memiliki sistem pendistribusian yang terintegrasi sehingga dalam operasinya dapat memenuhi seluruh permintaan pada setiap periodenya dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada studi kasus ini adalah DRP, dengan tahapan yang pertama meramalkan permintaan untuk enam periode ke depan dengan metode winter adalah hasil yang memiliki error paling kecil. Dilanjutkan dengan menentukan besaran lot sizing dengan hasil metode LFL dan LUC dapat memenuhi permintaan pada periode forecast (Bulan Januari-Juni 2022) dan menghasilkan total biaya paling minimal sebesar Rp1,185,086,296 dengan rincian tidak adanya biaya penyimpanan dan seluruh permintaan terpenuhi. Penerapan metode LFL dan LUC pada data aktual membuat penurunan biaya total sebesar Rp210,454,175.35 atau sekitar 20%. Dengan menerapkan DRP, permintaan konsumen di tiap bulannya dapat terpenuhi.

Distribution Requirement Planning or DRP is a method to handle the procurement of inventory in a distribution network, serves to determine the needs to replenish storage at the distribution center. Distribution problems in steel producing companies arise due to the unequal allocation of products that will be sent to each customer due to the absence of a scheduling system for meeting needs which makes it difficult for companies to meet needs if demand fluctuates in the middle of the period. The problems that occur in this company indicate that the distribution system in this company does not yet have an integrated distribution system so that in its operation it can meet all requests in each period and get optimal profits. The method used to solve the problem in this case study is DRP, with the first stage forecasting demand for the next six periods using the winter method, which is the result that has the smallest error. Followed by determining the amount of lot sizing with the results of the LFL and LUC methods that can meet demand in the forecast period (January-June 2022) and produce a minimum total cost of Rp1,185,086,296 with details of no storage costs and all requests are fulfilled. The application of the LFL and LUC methods to the actual data resulted in a decrease in the total cost of Rp. 210,454,175.35 or about 20%. By implementing DRP, monthly consumer demands can be met."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suryawan
"ABSTRAK
Salah satu usaha konservasi energi dalam pabrik baja adalah melakukan optimasi energi pada pembuatan Rolled Coil. Metode untuk mencapai optimasi tersebut, antara lain yaitu dengan menerapkan sistem Hot Charging antara unit Slab Steel Plant (SSP) dan Hot Strip Mill (HSM).
Di beberapa negara yang telah maju, sistem hot charging dapat dilakukan langsung dari unit penghasil slab SSP ke unit pengerolan HSM. Hal ini dimungkinkan karena baja yang dihasilkan tidak mempunyai cacat atau free defect, sehingga tidak perlu melalui proses pembersihan kulit atau scarfing. Berdasarkan data yang diperoleh di pabrik baja PT. BS jumlah produksi slab yang bebas proses scarfing atau free scarfing adalah sekitar 48% dari total produk slab yang dihasilkan oleh SSP.
Sesuai dengan kondisi yang ada selama ini di PT. BS, maka dalam penelitian ini telah dilakukan penerapan sistem hot charging terhadap slab yang bebas cacat, yaitu dengan menggunakan Heat Conservation Chamber (HCC) atau ruang konservasi kalor. Slab panas yang bebas cacat langsung dimasukkan ke dalam HCC, sehingga dalam waktupenyimpanan sekitar 6 jam, temperatur slab akan turun dari 900 °C menjadi sekitar 642 °C. Apabila dibandingkan dengan penyimpanan slab panas di Slab Yard, terlihat ada perbedaan temperatur sebesar 522 °C. Sehingga untuk mencapai temperatur austenisasi sekitar 1250 °C di dalam Reheating Furnace, tidaklah memerlukan energi kalor yang terlalu besar.
Dengan sistem hot charging yang menggunakan HCC ini,penghematan energi yang diperoleh adalah sebesar 40.744 M.t per slab. Atau bila dikonversikan ke dalam nilai penghematan energi bahan bakar untuk setiap slab yaitu sebesar US$85,40 atau Rp.184.464,00. Sehingga dalam hal ini akan terbukti bahwa dapat dicapai suatu optimasi energi pada pembuatan rolled coil. Penghematan biaya bahan bakar yang akan dicapai dalam tahun 1994, 1995 dan 1996 berturut-turut adalah sebesar Rp.3.297 juta, Rp.3.579 juta dan Rp.3.438 juta."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Sonia Taruli
"ABSTRACT
Ukuran butir merupakan salah satu faktor penting untuk mengamati sifat mekanis suatu material polikristalin terutama pada kekerasan serta ketahanan korosi. Penelitian terdahulu melakukan beberapa pengaturan parameter uji lapis listrik nikel, yang salah satunya dilakukan dengan penambahan aditif untuk mendapatkan lapisan nikel nanokristalin. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengamati pengaruh penambahan sakarin pada proses lapis listrik nikel terhadap perubahan ukuran butir deposit dan ketahanan korosi lapisan nikel. Proses lapis listrik dilakukan dengan menggunakan larutan Watt bath pada temperatur 50-55oC dimana baja SPCC digunakan sebagai substrat yang ingin dilindungi. Pada penelitian ini sakarin ditambahankan pada larutan Watt bath dengan variasi konsentrasi sebanyak 0g/L, 1g/L, 3g/L dan 5g/L. Hasil pelapisan listrik dikarakterisasi melalui beberapa pengujian, yaitu pengamatan makro dengan menggunakan Optical Microscope, Secondary Electron Microscope SEM digunakan untuk mengamati perubahan struktur deposit, X-Ray Diffraction XRD digunakan untuk menghitung ukuran butir, thickness meter untuk mengukur ketebalan lapisan dan perilaku korosi diamati melalui pengujian Linear Polarization dan Electrocemical Impedance Spectroscopy EIS. Hasil pengujian menunjukan adanya perubahan struktur deposit setelah penambahan sakarin. Tanpa penambahan sakarin butir deposit memiliki struktur menyerupai piramidal dan polihedral kristal. Sementara setelah penambahan sakarin, butir deposit memiliki struktur globular yang berkoloni. Ukuran butir terhalus yaitu berukuran 17.39nm didapat dengan penambahan 5g/L sakarin. Ketebalan lapisan nikel yang terbentuk mengalami penurunan seiring penambahan sakarin. Hasil pengujian EIS diketahui pada sampel dengan butir terkecil yaitu 17.39nm memiliki nilai tahanan transfer muatan Rct dan tahanan lapisan pasif Rf tertinggi yaitu sebesar 3267? dan 83.4? yang diindikasi memiliki ketahanan korosiyang baik. Hal ini diverifikasi melalui hasil pengujian linear polarization dimana diketahui pada penambahan 5g/L memiliki nilai laju korosi terendah yaitu 0.024mm/year.

ABSTRACT
The Grain size is one of the factors that affects mechanical properties and corrosion resistance of polycrystalline material. In metallic coating process there are several ways to obtain nanocrystalline deposit and one them is by using additives. The previous studies have suggested that the addition of saccharin during the nickel electroplating process will produce nanocrystalline grains that can increase corrosion resistance. This study used watts bath solution for nickel electroplating with the current density used is 6 A dm2 for 20 minutes and by adding saccharine as much as 0g L, 1g L, 3g L and 5gr L. The grains deposit were observed by using the X Ray Diffraction XRD method while the corrosion mechanism was observed and measured by using Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS and Linear polarization methods. The test results indicate a change in the structure of the deposit after the addition of saccharin. Without the addition of saccharine the deposit grains have a pyramidal like structure and a polyhedral crystalline, while after the addition of saccharin, the deposit grains have a colonized globular structure. The finest grain size of 17.39nm is obtained by the addition of 5g L saccharin. The thickness of the formed nickel coating decreases with the addition of saccharin. The result of EIS test is known in the sample with the smallest grain of 17.39nm has the highest charge transfer resistance Rct and passive resistance Rf value of 3267 and 83.4 which is indicated have good corrosion resistance. This is verified by the results of the linear polarization test which is known at the addition of 5g L has the lowest corrosion rate value of 0.024mm year."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Hartono
"ABSTRAK
Pelat baja S275J0 merupakan salah satu jenis pelat baja karbon rendah yang
digunakan dalam industri alat berat. Penggunaan pelat ini adalah untuk struktur
komponen dalam alat berat sehingga sangat vital untuk memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan baik dari nilai minimal yield strength maupun dari tensile
strength-nya . Selain properti mekanik juga ada elemen kualitas penting yang
menjadikan pembandingan ini penting dilakukan yakni tingkat kelengkungan
(bowing) pada saat dipotong untuk dibuat menjadi komponen yakni 4 mm
(maks).Fenomena tingkat kelengkungan ini sering diistilahkan sebagai “coil
memory” yakni suatu istilah menggambarkan masih adanya sisa tegangan setelah
koil baja diproses untuk pembuatan komponen dari baja lainnya. Studi ini
dilakukan untuk melihat perbedaan yang ada antara pelat baja karbon rendah
S275J0 yang diproduksi dengan proses penggulungan dengan pelat baja S275J0
yang diproduksi dari milling slab tanpa melalui coiling. Penelitian dilakukan
terhadap pelat S275J0 setelah dilakukan pemotongan dengan pemotong plasma
menjadi 6 lembar dan melakukan pengukuran terhadap kelengkungannya, karena
hasil yang diperoleh tidak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan (maksimal 4
mm), maka dilakukan percobaan sebanyak 6 kali sebagai upaya perbaikan. Selain
itu dilakukan karakterisasi antara pelat koil dan pelat non koil atau plate mill
untuk membandingkan baik sifat mekanik maupun struktur mikronya. Terhadap
karakterisasi ini didapakan hasil berupa komposisi kimia kedua pelat terdapat
perbedaan dalam hal kadar Si, sedangkan dari struktur mikro terdapat perbedaan
adanya fasa acicular ferrite dan terdapatnya perbedaan kandungan Silikon (Si)
yang tinggi dalam komposisi baja mereka.

ABSTRACT
S275J0 steel was one of low carbon steel used by heavy equipment manufacturer
to build their component. A structural component required particular strength to
ensure its capability to perform heavy duty job during its operations such as
digging, excavating etc.. A min Tensile Strength and Yield Strength is essential
requirement which have to be met before it can be utilized for manufacturing
heavy equipment’s components. The low carbon steel S275J0 was produced
through Hot Rolling Process and Coiling and another S275J0 was produced
through milling their slab without coiling process. Although this S275J0 steel
plate from HRC-Coiling was met those requirements, however there is a quality
problem which might very disturbing. i.e. existing of what it called coil memory
phenomena - a bowing or unflattening of steel plate while further processing
through cutting. Another S275J0 which produced from milling slab without
coiling is comparable reference to do a comparing study whether its chemical
composition or microstructure is significantly difference or not. This research
conducted when plates were cut using plasma cutting, once this process done then
it will be cut into 6 pieces and inspect the flatness, however due to the result were
out of specification (max 4 mm) then it will try to improve through 6 times
improvement efforts. A part of this research also doing characterization between
coil steel plate and plate mill steel to compare whether its mechanical or
metallography properties has a difference. A fact was found that there is a slight
different on their microstructure i.e. forming an acicular ferrite phase on coil steel
plate and there is higher Silicon (Si) on plate mill steel."
2013
T35280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: George Allen and Unwin, 1972
658.78 MAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Alvyanto
"Abstrak Kualitas dan produktivitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia industri manufaktur. Selain harus membuat produk yang baik para pelaku industri manufaktur juga dituntut untuk dapat melakukan perbaikan dalam prosesnya, baik menurunkan reject rate maupun cycle time dan juga menurunkan pemakaian bahan baku.
Di PT X terdapat produk glass Channel yang diproduksi mencapai 40.000 pcs per bulannya, dari proses produksi ini terdapat reject yang dihasilkan dari proses produksi 20 pcs perbulannya dengan rasio reject 625 ppm dengan jumlah reject terbesar ada diproses apply grease dengan jumlah rata-rata reject perbulannya 7 pcs dan rasio reject nya 218 ppm.
Dari data tersebut maka diharapkan harus ada perbaikan dari proses ini untuk meningkatkan produktivitas dari proses produksi di PT X ini. Dari hal ini maka tercetus lah ide untuk melakukan perbaikan proses di line apply grease dengan cara membuat automatic apply grease mesin sehingga proses yang dilakukan diline tersebut menjadi lebih baik.

Quality and productivity are inseparable parts manufacturing industry in the world. Apart from having to make good products manufacturing industry players are also required to be able to make improvements in the process, both lower reject rate and cycle time and also reduces the use of raw materials.
In PT X are products manufactured glass Channel reach 40,000 pcs per month, from the production process, there are rejects resulting from the production of 20 pcs per month with 625 ppm reject ratio with the largest number of rejects was processed Apply grease to the average number of monthly reject 7 pcs and reject ratio of its 218 ppm.
From these data it is expected that there should be improvement of this process to increase the productivity of the production in PT X. Fromm this it sparked the ideas is to make process improvements in line apply grease to apply grease to make automatic machine so that the process is carried out line better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Amanda Rosa
"Satu parameter distribusi Lindley (𝜃) telah banyak digunakan di berbagai bidang seperti Biologi, teknik, medis, dan industri. Distribusi Lindley mampu memodelkan data dengan tingkat bahaya monoton yang meningkat. Namun, dalam kehidupan nyata, ada situasi di mana tingkat bahaya bukan monoton. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan distribusi Lindley untuk pemodelan data, suatu modifikasi dapat digunakan dengan menggunakan metode transformasi Alpha Power. Hasil dari modifikasi distribusi Lindley biasa disebut distribusi Alpha Power Transformed Lindley (APTL) yang memiliki dua parameter (𝛼, 𝜃). Distribusi APTL baru ini sesuai dalam memodelkan data dengan bentuk pdf menurun atau unimodal dan meningkatkan, mengurangi, dan bak terbalik berbentuk tingkat bahaya. Berbagai sifat dari distribusi yang diusulkan dibahas termasuk kepadatan probabilitas fungsi, fungsi distribusi kumulatif, fungsi survival, fungsi tingkat bahaya, fungsi momen, dan momen r.Parameter model diperoleh dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. Data waktu tunggu digunakan "sebagai ilustrasi untuk menggambarkan kegunaan distribusi APTL"Satu parameter distribusi Lindley (𝜃) telah banyak digunakan di berbagai bidang seperti Biologi, teknik, medis, dan industri. Distribusi Lindley mampu memodelkan data dengan tingkat bahaya monoton yang meningkat. Namun, dalam kehidupan nyata, ada situasi di mana tingkat bahaya bukan monoton. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan distribusi Lindley untuk pemodelan data, suatu modifikasi dapat digunakan dengan menggunakan metode transformasi Alpha Power. Hasil dari modifikasi distribusi Lindley biasa disebut distribusi Alpha Power Transformed Lindley (APTL) yang memiliki dua parameter (𝛼, 𝜃). Distribusi APTL baru ini sesuai dalam memodelkan data dengan bentuk pdf menurun atau unimodal dan meningkatkan, mengurangi, dan bak terbalik berbentuk tingkat bahaya. Berbagai sifat dari distribusi yang diusulkan dibahas termasuk kepadatan probabilitas fungsi, fungsi distribusi kumulatif, fungsi survival, fungsi tingkat bahaya, fungsi momen, dan momen r.Parameter model diperoleh dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. Data waktu tunggu digunakan " sebagai ilustrasi untuk menggambarkan kegunaan distribusi APTL. Satu parameter distribusi Lindley (𝜃) telah banyak digunakan di berbagai bidang seperti Biologi, teknik, medis, dan industri. Distribusi Lindley mampu memodelkan data dengan tingkat bahaya monoton yang meningkat. Namun, dalam kehidupan nyata, ada situasi di mana tingkat bahaya bukan monoton. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan distribusi Lindley untuk pemodelan data, suatu modifikasi dapat digunakan dengan menggunakan metode transformasi Alpha Power. Hasil dari modifikasi distribusi Lindley biasa disebut distribusi Alpha Power Transformed Lindley (APTL) yang memiliki dua parameter (𝛼, 𝜃). Distribusi APTL baru ini sesuai dalam memodelkan data dengan bentuk pdf menurun atau unimodal dan meningkatkan, mengurangi, dan bak terbalik berbentuk tingkat bahaya. Berbagai sifat dari distribusi yang diusulkan dibahas termasuk kepadatan probabilitas fungsi, fungsi distribusi kumulatif, fungsi survival, fungsi tingkat bahaya, fungsi momen, dan momen r.Parameter model diperoleh dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. Data waktu tunggu digunakan sebagai ilustrasi untuk menggambarkan kegunaan distribusi APTL.

One Lindley distribution parameter (𝜃) has been widely used in fields such as Biology, engineering, medical, and industry. The Lindley distribution is able to model data with an increased level of monotonous danger. However, in real life, there are situations where the level of danger Therefore, to improve Lindleys distribution capabilities for data modeling, a modification can be used using the Alpha Power transformation method. The results of the Lindley distribution modification are commonly called the Alpha Power Transformed Lindley distribution (APTL) which has two parameters (𝛼 , 𝜃) This new APTL distribution is suitable for modeling pdf data in a declining or unimodal form and increasing, reducing, and inverted body in the form of hazard level.The various properties of the proposed distribution are discussed including probability density functions, cumulative distribution functions, survival functions, functions danger level, moment function, and moment r. Parameter model is obtained uh using the maximum likelihood method. Wait time data is used as an illustration to illustrate the usefulness of the APTL distribution. One Lindley distribution parameter (𝜃) has been widely used in fields such as Biology, engineering, medical, and industry. Distribution Lindley is capable modeling data with an increased level of monotonous danger. However, in real life, there are situations where the level of danger is not monotonous. Therefore, to improve Lindleys distribution capabilities for data modeling, a modification can be used using the Alpha Power transformation method. The result of the modification of the Lindley distribution is called the Alpha Power Transformed Lindley (APTL) distribution which has two parameters (𝛼, 𝜃). This new APTL distribution is suitable in modeling data in pdf format in a declining or unimodal form and increasing, reducing, and inverted like a hazard level. Various properties of the proposed distribution are discussed including the probability density function, cumulative distribution function, survival function, hazard level function, moment function, and moment r. Parameter models are obtained using the maximum likelihood method. The waiting time data is used as an illustration to illustrate the usefulness of the APTL distribution. One Lindley distribution parameter (𝜃) has been widely used in fields such as Biology, engineering, medical, and industry. The Lindley distribution is able to model data with an increased level of monotonous danger. However, in real life, there are situations where the level of danger is not monotonous. Therefore, to improve Lindleys distribution capabilities for data modeling, a modification can be used using the Alpha Power transformation method. The result of the modification of the Lindley distribution is called the Alpha Power Transformed Lindley (APTL) distribution which has two parameters (𝛼, 𝜃). This new APTL distribution is suitable in modeling data in pdf format in a declining or unimodal form and increasing, reducing, and inverted like a hazard level. Various properties of the proposed distribution are discussed including the probability density function, cumulative distribution function, survival function, hazard level function, moment function, and moment r. Parameter models are obtained using the maximum likelihood method. Wait time data is used as an illustration to illustrate the usefulness of the APTL distribution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzy Mohammad
"Distribusi Generalized Exponential diperkenalkan oleh Rameshwar D. Gupta dan Debasis Kundu pada tahun 2007. Distribusi Generalized Exponential tersebut merupakan hasil transformasi generalized dari distribusi Exponential. Skripsi ini menjelaskan distribusi Generalized Exponential Marshall Olkin yang merupakan hasil dari perluasan distribusi Generalized Exponential menggunakan metode Marshall Olkin. Distribusi Generalized Exponential Marshall Olkin lebih fleksibel dari distribusi sebelumnya terutama pada fungsi hazardnya yang memiliki berbagai bentuk, baik monoton (naik atau turun) maupun non monoton (bathub atau upside down bathup) sehingga dapat memodelkan data survival dengan lebih baik. Sifat fleksibelitas ini disebabkan karena penambahan parameter baru ke dalam distribusi Generalized Exponential. Selanjutnya dijelaskan beberapa karakteristik dari distribusi Generalized Exponential Marshall Olkin antara lain fungsi kepadatan peluang (fkp), fungsi distribusi kumulatif, fungsi survival, fungsi hazard, momen ke-n, mean, dan variansi. Penaksiran parameter dilakukan dengan metode maximum likelihood. Pada bagian aplikasi ditunjukkan data survival yang berasal dari data Aarset (1987) berdistribusi Generalized Exponential Marshall Olkin. Selanjutnya distribusi Generalized Exponential Marshall Olkin dibandingkan dengan distribusi Alpha Power Weibull untuk mencari distribusi mana yang lebih cocok dalam memodelkan data Aarset (1987). Dengan menggunakan AIC dan BIC distribusi Generalized Exponential Marshall Olkin lebih cocok dalam memodelkan data Aarset (1987).

Generalized Exponential distribution was introduced by Rameshwar D. Gupta and Debasis Kundu in 2007. Generalized Exponential distribution was generated by generalized transformation of the Exponential distribution. This thesis explained the Generalized Exponential Marshall-Olkin distribution which is the result of the expansion of the Generalized Exponential distribution using the Marshall-Olkin method. The Generalized Exponential Marshall Olkin distribution has a more flexible form than the previous distribution, especially in its hazard function which has various forms that it can represent survival data better. The flexibility characteristic is due to the addition of new parameters to the Generalized Exponential distribution. Futhermore, some characteristics of the Generalized Exponential Marshall Olkin distribution was explained such as, the probability density function (PDF), cumulative distribution function, survival function, hazard function, moment, mean, and variance. Parameter estimation was conducted by using the maximum likelihood method. In the application section was shown survival data from Aarset data (1987) which distributed Generalized Exponential Marshall-Olkin distribution. Futhermore, Generalized Exponential Marshall Olkin distribution was compared with Alpha Power Weibull distribution to decided the prominent distribution in modeling Aarset data (1987). Using AIC and BIC, Generalized Exponential Marshall Olkin distribution more suitable in modeling Aarset data (1987)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiono Katam
"ABSTRAK
Masalah utama yang timbul antara Hot Strip Mill (Pabrik baja lembaran) dan Slab Steel Plant (Pabrik slab baja) adalah adanya karakteristik optimasi produksi yang saling berlawanan sehingga sulit untuk mensinkronisasikan menjadi satu kesatuan yang optimal secara integral. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menambah Sizing Press di pabrik baja lembaran.
Penambahan sizing press tersebut mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pabrik slab, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan variasi format yaitu 72 format pada awalnya menjadi 7 format setelah digunakannya sizing tersebut. Penurunan jumlah format yang harus dicetak oleh pabrik slab ini, membawa pengaruh meningkatnya produksi pabrik slab, dalam hal ini mencapai 8,13%.
Besarnya peningkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor pemanfaatan waktu set-up ganti format, peningkatan yield dan peningkatan rata-rata lebar slab. Sebagai konsekuensi, tingkat pemakaian fasilitas, sebagian besar meningkat kecuali pada proses pembelahan (Ripping) karena volume beban berkurang (terdapat penghematan).
Berdasarkan tingkat pemanfaatan waktu terhadap seluruh proses yang dilalui slab diperoleh hasil berupa penurunan konsumsi waktu person produksi dari 4,68 menit per ton menjadi 4,37 menit per ton. Selain itu dari segi penggunaan biaya juga terjadi penurunan, yaitu dari Rp 528.199 per ton menjadi Rp 513.506 per ton.
Secara umum penambahan sizing press di pabrik baja lembaran memberikan banyak keuntungan terhadap pabrik slab. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemanfaatan tersebut adalah peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas karena pemanfaatan waktu berdasarkan kecepatan produksi ton permenit terjadi peningkatan sebesar 7%. Sedangkan peningkatan produktivitas dari segi penggunaan biaya meningkat 2,9%."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>