Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggraini Naya Parahita
"Di era berkembangnya informasi saat ini, teknologi dan informasi sudah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. Pandemi virus COVID-19 menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan kejuruan khusus bahasa dan skill yang mempersiapkan SDM untuk peluang kerja ke luar negeri. LPK adalah suatu instansi yang sudah mendapat perizinan dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan suatu kegiatan pelatihan kerja. Salah satu LPK kejuruan khusus Bahasa jepang tentu merasakan dampaknya dan memerlukan penyesuaian atas kondisi pelatihan saat ini yang dituntut untuk pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, penggunaan platform pembelajaran secara daring untuk LPK kejuruan bahasa Jepang ini setidaknya mampu untuk mengukur dan membangun terkait kompetensi dalam Lembaga pelatihan. Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan mengambil studi kasus di salah satu LPK kejuruan Bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring dengan menggunakan metode UTAUT dengan variabel konstruksi tambahan yang dikombinasikan dengan metode TAM yang telah disesuaikan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada peserta pelatihan dan dilakukan pengolahan data untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi penerimaan dengan metode PLS-SEM. Hasil yang didapatkan adalah bahwa faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna dalam implementasi pembelajaran bahasa Jepang secara daring adalah facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self-efficacy. Faktor facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, dan self- efficacy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention atau niat pengguna dalam menerima pembelajaran bahasa Jepang secara daring.

In the development of information era, technology and information have changed the way we live our daily lives. The COVID-19 virus pandemic is an opportunity as well as a threat for Technical and Vocational Education and Training (TVET) with special vocational in languages and skills that prepare human resources for job opportunities abroad. TVET is an agency that has received a permit and meets the requirements to carry out a job training activity. One of the vocational institution specializing in Japanese learning, certainly felt the impact and needed adjustments to the current training conditions required for distance learning. Therefore, the use of online learning platforms for Japanese vocational institution is at least able to measure and build related competencies in training institutions. In this case, a research was conducted by taking a case study in one of the Japanese language vocational institution. This study aims to determine the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning using the UTAUT method with additional construction variables combined with the TAM method which has been adapted to this research. Data was collected by distributing questionnaires to students and processed the data to determine the factors that influence acceptance using the PLS-SEM method. The results obtained are that the factors that influence user acceptance in the implementation of online Japanese learning are facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self-efficacy. These factors which are Facilitating conditions, habit, language competency, teacher influence, intrinsic value, and self- efficacy have a significant influence on behavioral intention or user intention in accepting Japanese language learning online."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia-Absari Khalil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat menggunakan kembali aplikasi online dating berdasarkan tiga domain yaitu task driven, technology driven, dan social driven. Penelitian ini menggunakan Expectation Confirmation Model (ECM) sebagai dasar pada model penelitian, kemudian mengintegrasikannya dengan Task Technology Fit Model (TTF) dan Theory Planned Behaviour (TPB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke pengguna aplikasi ABC. Data valid yang terkumpul sebanyak 271 sampel dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square-SEM (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini adalah perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, dan social norm merupakan faktor yang secara langsung memengaruhi niat menggunakan kembali apilasi online dating. Sementara itu, task technology fit dan confirmation merupakan faktor yang secara tidak langsung memengaruhi niat menggunakan kembali aplikasi online dating. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian bagi manajemen PT XYZ untuk meningkatkan kualitas aplikasi ABC sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna aktif.

ABSTRACT
The present research was aimed to study factors affecting the continuance usage intention of online dating application based on three driven domains: task driven, technology driven, and social driven. The study adopted an Expectation Confirmation Model (ECM) integrated with Task Technology Fit Model (TTF) and Theory Planned Behaviour (TPB). Online survey was conducted to 271 active users of ABC application. Data collected included of the user perception on perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, social norm, task technology fit and confirmation. Data was statistically analyzed by Partial Least Square-SEM (PLS-SEM). Results showed that perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, and social norm were found to be the closely related factors affecting the continuance usage intention of online dating application, while the factors of task technology fit and confirmation had indirect effect on the continuance usage intention. It implies that there is a need of special attention from the company management to these crucial factors to ensure the user satisfaction and to increase the number of active users of PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Darmawan Baginda
"Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi informasi semakin meningkat. Peran institusi pendidikan baik formal maupun non formal adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut. Salah satu institusi pendidikan non formal PT. Mitrasolusi Teknologi Mandiri yaitu yang menyediakan jasa pelatihan teknologi informasi kepada para peserta ajar juga menyadari akan hal ini serta memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun sejalan dengan perkembangan perusahaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta ajar selain memberikan keuntungan dari segi finansial tetapi juga memberikan dampak yang lain yaitu perlu ditambahnya fasilitas fisik berupa ruang mengajar untuk melakukan tatap muka secara langsung yang dikarenakan fasilitias fisik yang ada tidak lagi memadai. Ditambah lagi kendala bahwa jumlah staff pengajar yang terbatas dan kebanyakan berstatus lepas (freelance). Jika ada permintaan dari klien untuk materi ajar (modul) tertentu dimana pengajar yang berstatus lepas tersebut berhalangan karena keterbatasan waktu misalnya, maka perusahaan harus merekrut sumber daya manusia lain untuk menjadi pengajar lain. Hal ini selain akan menambah biaya (cost) untuk perekrutan tentunya akan mengurangi konsistensi dan standarisasi mutu pelatihan karena materi ajar yang sama diberikan lebih dari satu orang. Solusi yang dapat diberikan sebagai alternatif adalah membuat sebuah model pelatihan secara online yang ditujukan bagi para peserta ajar yang memungkinkan masalah-masalah tersebut diatas tadi bisa diatasi sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi terhadap sumber daya ada yaitu gedung fisik sekaligus menjaga konsistensi dan standarisasi mutu pelatihan. Kata Kunci : Pelatihan Online, Efisiensi.

The development of technology espicially information technology nowadays raises needs of human resources that have knowldege and skill in infomraiton technology field increase. Role of instituiion such as fomrasl and in formal instution is to fulfill that needs . One of in formal institution like PT. mitrasolusi Teknologi Mandiri providing infomraiton technology training services to client is also realize about these opportunity. But as long as the growth of the company , the number of client increase. This gives a financial benefits, in other side it feves another impact such as needed a physical facilitly like rooms for training. Other impact is a problem accoridng to number and status of the trainer (feelance). If any request of modul and the responsible trainers can not make it because of limits of the time so the company will have rcruited another humen resources to subtitute them. These will effect to raise recuritment cost and aslo decrease consistent and standar of training quality. One of solution wih is propused in final project is to make a model of online training system that is aimed of clients that can solve company problems, gives an efficienty espicially for utililty of available resources and to keep the conssitency and standar of training quality."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligar Patra Yuniar
"Tren transaksi game online di Indonesia dan prediksi pembelanjaan konsumen dalam melakukan pembelian barang dan jasa dibandingkan kebutuhan dasar memberikan opportunity untuk layanan penjualan voucher game melalui e-commerce. XYZ Store sebagai salah satu e-commerce penyedia layanan penjualan voucher yang memiliki tantangan untuk meningkatkan jumlah transaksi. Transaksi dalam e-commerce erat kaitannya dengan purchase intention, karena purchase intention dapat mengukur niat beli seseorang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi purchase intention konsumen dalam menggunakan situs penyedia voucher game online. Dalam penelitian ini dibuat sebuah model menggunakan dasar TRA dan berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan untuk mengetahui faktor-faktor tersebut. Untuk itu, dilakukan pengumpulan data melalui survei pada 396 responden yang merupakan pengguna XYZ Store ditambah dengan pemain game online secara umum. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah PLS-SEM menggunakan aplikasi Smart PLS versi 3.0. Dari pengolahan data, penulis menemukkan bahwa technology dan product attributes memengaruhi attitude dan satisfaction, Satisfaction memengaruhi stickiness dan stickiness memengaruhi purchase intention.

Trends in online gaming transaction in Indonesia and consumer spending prediction in purchasing goods and services rather than basic needs, provide an opportunity for selling game voucher through e-commerce. XYZ store as one of the e-commerce voucher sales service providers, has challenges to increase the number of transactions. Transactions in e-commerce are closely related to purchase intention, because purchase intention can measure a person’s buying intentions.
This study aim to analyze the factors that affect consumer purchase intention in using game voucher e-commerce. This research using a model based on previous research that relevant to this study and conducted data collection through survey of 396 respondents who are XYZ customer and online game players. The data analyzed and processed by PLS_SEM method using Smart PLS version 3.0. The results indicate that trust and perceived value determine the purchase intention. that technology attributes and product attributes influence attitude and satisfaction. Satisfaction affects stickiness and stickiness affect purchase intention
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Swastika Tiosara Padma
"Penelitian ini berfokus pada pertanyaan deklaratif bahasa Jepang. Pertanyaan deklaratif berbeda dengan pertanyaan pada umumnya yang memiliki pemarkah leksikal interogativa dan pemarkah gramatikal ka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan pertanyaan deklaratif dalam bahasa Jepang. Data penelitian ini diambil dari pertanyaan deklaratif dalam percakapan dalam anime Meitantei Conan Hiiro no Dangan. Alasan pemilihan sumber data ini adalah ditemukannya variasi pertanyaan deklaratif.
Penelitian ini disajikan dalam bentuk transkripsi bahasa Jepang yang diberi kodifikasi dan data diidentifikasi berdasarkan intonasi tuturan. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 3 intonasi pertanyaan deklaratif bahasa Jepang, yaitu naik, datar, dan turun. Pertanyaan deklaratif intonasi naik memiliki pemarkah da, pemarkah adverbia inferensial, pemarkah adverbia potensial, dan tanpa pemarkah. Pertanyaan deklaratif intonasi datar memiliki pemarkah adverbia inferensial dan tanpa pemarkah. Sedangkan, pertanyaan deklaratif intonasi turun memiliki pemarkah da ̧pemarkah adverbia inferensial, pemarkah kata tanya sebelum kalimat pertanyaan, dan tanpa pemarkah.

This study focuses on Japanese declarative questions. Declarative questions are different from general questions which have interrogative lexical markers and grammatical markers ka. The purpose of this study is to identify and explain declarative questions in Japanese. The research data is taken from declarative question in anime Meitantei Conan Hiiro no Dangan. The reason for choosing this data source is the discovery of variations in declarative questions.
This research is presented in the form of a Japanese transcription which was codified and the data was identified based on the intonation of the speech. The result of this study shows that there are 3 intonations of Japanese declarative questions, namely up, flat, and down. Ascending intonation declarative questions have da marker, inferential adverb marker potential adverb marker, and no marker. Flat intonation declarative questions have inferential adverb marker and no marker. Meanwhile, descending intonation declarative questions have inferential adverb marker, Q-word marker before the question, and no marker.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Ayu Rahma Dwisiandri
"Makalah ini menganalisis sinonimi pada adverbia bahasa Jepang yang memiliki makna ‘akhirnya’. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu persamaan dan perbedaan yang ada pada adverbia yatto, youyaku, dan tsuini. Data penelitian diperoleh dari tulisan-tulisan di Twitter yang mengandung kata yatto, youyaku, dan tsuini. Berdasarkan hasil analisis, yatto dan youyaku menunjukkan hasil akhir yang positif dan mengekspresikan emosi senang dan rasa lega pembicara. Adverbia tsuini lebih berfokus pada hasil akhir, dapat berupa sesuatu yang diharapkan maupun tidak, setelah mengalami proses yang panjang dan bertahap sehingga dapat juga mengekspresikan rasa kecewa pembicara. Hasil analisis dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk dapat menggunakan ketiga kata tersebut dengan benar.

This research problematizes synonymy in Japanese adverbs that have meaning of ‘finally’. This research analyzes the similarities and differences between yatto, youyaku, and tsuini. The source of the data is from Twitter that contain words yatto, youyaku, and tsuini. Based on the result of the analysis, yatto and youyaku show positive end results and express the speaker’s happy emotion and feeling of relief. Tsuini focuses more on the end result, whether it is something that is expected or not, after a long and gradual process thus it can also express the speaker’s disappointment. The result of this research is expected to help Japanese learners in Indonesia use these three words correctly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dewi Purnama Sari
"Perkembangan teknologi sangat pesat dan memberikan kemudahan pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya kemudahan dalam melakukan donasi secara online. Saat ini terdapat sebuat metode penggalangan dana dari sejumlah orang untuk sebuah proyek tertentu melalui internet yang dikenal dengan istilah crowdfunding. Salah satu situs crowdfunding yang popular di Indonesia yaitu Kitabisa.com. Namun, saat ini penyaluran dana per bulan melalui Kitabisa.com belum sesuai target. Ternyata hanya 37 dari total campaign yang penggalangan dananya terdanai atau dinyatakan sukses, dengan rincian total penggalangan dana yang mencapai target hanya 6 . Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan donasi online.Analisis data pada penelitian ini menggunakan Varian Based SEM VB-SEM yaitu PLS-SEM dengan alat bantu SmartPLS 3.2.6 terhadap 494 responden yang merupakan pengguna internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan donasi online ditentukan oleh keterikatan emosional pada campaign emotional attachment toward campaign , ketergantungan fungsional pada platform functional dependence on platform , dan kepercayaan pada campaigner trust toward campaigner yang dipengaruhi oleh faktor sosial identifikasi dan faktor-faktor teknologi personalisasi, sistem achievement, dan fitur teknologi internet . Faktor kepercayaan pada campaigner memberikan pengaruh paling signifikan terhadap keinginan melakukan donasi online. Semakin tinggi kepercayaan pengguna pada campaigner maka keinginan melakukan donasi semakin meningkat.

The development of technology is very rapid and provide convenience to various areas of life, one of which ease to donate online. Currently there is a method of fundraising from a number of people for a particular project over the internet known as crowdfunding. One of the most popular crowdfunding sites in Indonesia is Kitabisa.com. However, the current monthly distribution of funds through Kitabisa.com has not been on target. It turns out that only 37 of the total campaign fund raising is funded or declared successful, with details of total fundraising achieve the target of only 6 . Therefore, this research aims to determine the factors affect the intention to donate online.The data analysis in this research is using Varian Based SEM VB SEM with SmartPLS 3.2.6 toward 494 respondents who are internet users. The results of this research indicate the intention to donate online is determined by emotional attachment toward campaign, functional dependence on platform, and trust toward campaigner, which are influenced by social factors identification and technological factors personalization, achievement system, and internet technology features . Trust to campaigner gives the most significant influence intention to donate online. The higher user 39 s trust to campaigner, then the more intention to donate online."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stanly Monoarfa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan dan persamaan verba kausatif antara bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Di sini dikontraskan pembentuk verba kausatif (shieki) yang ditinjau dari segi makna dan bentuk, serta aspek-aspek yang terkait yang terdapat dalam model-model kalimat berverba kausatif tersebut. Dalam bahasa jepang verba shieki ditandai dengan perubahan verba transitif maupun intransitif menjadi ?seru(~せるatau -saseru(~させる), sedangkan dalam bahasa Indonesia verba kausatif ini biasanya terjadi melalui [1]afiksasi bentuk dasar dengan melekatkan me-kan, memper-kan atau -kan. Data penelitian ini adalah model-model kalimat yang diperoleh dari korpus data novel berbahasa Jepang dan kumpulan cerpen berbahasa Indonesia, serta sumber acuan lain berupa buku-buku yang memuat tentang kausatif baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia. Data yang diambil dari novel diperlakukan sebagai data utama, data lainnya diperlakukan sebagai data pelengkap.

This research was aimed to describe the differences and similarities between Japanese causative verbs and Indonesian. Here the contrasted forming causative verbs (shieki) which reviewed in terms meaning and form, as well as related aspects contained in the models the causative sentence verb. In Japanese verbs shieki characterized by changes in transitive and intransitive verbs be-exciting ?seru(~せる) or -saseru(~させる), whereas in Indonesian causative verbs usually occurs through affixation basic form by embedding me-kan, memper-kan or -kan. Data of this study are models sentence corpus of data obtained from a Japanese novel and collection of short stories in Indonesian language, as well as other sources such as reference books which contain either causative in Japanese and Indonesian. novel data taken from treated as the main data, other data are treated as complementary data."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellycia Nanditta
"Dalam Analisis Percakapan (Conversation Analysis), sebuah pola percakapan yang terbentuk antara stimulus dan respons disebut sebagai pasangan berdampingan (adjacency pair). Sebuah stimulus dapat berupa sapaan, pertanyaan, permintaan, dan lain-lain. Pada penelitian ini, jenis stimulus yang akan dijadikan sebagai fokus penelitian adalah persuasi. Peneliti ingin mengetahui karakteristik pasangan berdampingan dalam sebuah wacana persuasif, khususnya dalam bahasa Jepang. Dengan demikian, sumber data dari penelitian ini adalah film berbahasa Jepang. Dari sumber tersebut, data yang terjaring adalah 12 tuturan persuasif dan responsnya. Dalam analisis, penelitian ini dilakukan menggunakan teori pasangan berdampingan (adjacency pair) oleh Schegloff dan Sacks (1973). Berdasarkan teori tersebut, data berupa tuturan persuasif dan responsnya dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam tabulasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebuah pasangan berdampingan dapat diklasifikasikan berdasarkan ada atau tidaknya rangkaian sisipan (insertion sequence) di antara stimulus dan responsnya. Klasifikasi tersebut terdiri atas pasangan berdampingan berdekatan dan pasangan berdampingan berjauhan.

In Conversation Analysis (CA), adjacency pair is known to be a speech pattern consist of a stimulus and it’s response. Types of stimulus that can be found in an adjacency pair are greetings, questions, requests, etc. In this study, the type of stimulus that will become the focus of discussion are persuassions. From this study, the author wishes to find the characteristics of an adjacency pair in persuassive discourses, specifically in Japanese. Thus, the data are taken from persuassive conversations found in Japanese movies. The data consist of 12 persuasive speeches and it’s response. Based on Schegloff and Sack’s theory of adjacency pair, the author analyze pairs of persuassive speech and it’s reponse using a descriptive method and present them in the form of a table. The analysis show that an adjacency pair can be classified based on wether an insertion sequence are present or not in between a stimulus and it’s response. The classifications consist of close adjacency pair and distant adjacency pair."
Depok: 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carmelita Christie Darmawan
"Metafora merupakan bentuk penggunaan kata atau kelompok kata yang di luar suatu konteks sehingga menimbulkan variasi penggunaan kata dan makna baru. Penggunaan metafora dapat dikatakan umum dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peneliti menggunakan salah satu contoh aplikasi metafora yang umum ditemukan, yaitu dalam deskripsi unggahan media sosial instagram. Scope data penelitian yang digunakan adalah iklan tanaman Jepang di instagram. Untuk itu penelitian ini menggunakan teori konseptual yang dicetuskan oleh George Lakoff dan Mark Johnson (1990). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dilakukan dengan analisis wacana dan dijelaskan secara deskriptif. Data yang ditemukan akan dianalisis berdasarkan teori konseptual, dideskripsikan lalu diklasifikasikan. Dari penelitian ini penulis berusaha melihat kecenderungan pedagang online Jepang dalam menggunakan metafora pada iklannya dan metafora tipe apa yang digunakannya.

Metaphors are the usage of words outside of literal context which produce variations in word usage and a new meaning. Metaphors are commoners in our everyday life. For this reason, the researcher used one example of a metaphorical application that is commonly found, namely in the description of Instagram social media uploads. The scope of the study is set in Japanese plant advertisements on Instagram. This study uses a conceptual theory proposed by George Lakoff and Mark Johnson (1990) as its base. This paper uses a qualitative method which then continued by discourse analysis and descriptive explanation. The data found will be analyzed based on conceptual theory, described and then classified. From this study, the writer tries to see the tendency of Japanese online merchants in using metaphors in their advertisements and what kind of metaphors they use."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>