Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Amalia Hanifah
"Penelitian ini menjabarkan gambaran seorang perempuan keturunan imigran Turki yang terbelenggu oleh budaya Turki tradisional yang dianut keluarganya dalam novel Ein Schnelles Leben Karya Zoë Jenny. Ayse sebagai tokoh utama dalam novel mengalami tekanan yang berasal dari keluarga imigran Turki yang memiliki habitus budaya pingit kepada perempuan. Habitus budaya pingit yang dimaksud merujuk pada pola kehidupan keluarganya yang terus mengatur dan membelenggu anggota keluarga perempuannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis data dengan menggunakan serta mencari informasi-informasi dari jurnal, buku, artikel dan literatur-literatur lainnya yang sesuai dengan topik pembahasan. Hal yang menjadi fokus utama dalam penelitian adalah bagaimana bentuk habitus budaya pingit dialami oleh perempuan keturunan imigran Turki dan upaya tokoh utama keluar dari kungkungan keluarganya. Penjabaran kisah yang tertuang pada novel ini didukung oleh teori Pierre Bourdieu mengenai habitus dan ruang sosial. Hasilnya adalah tokoh utama yang mengalami tekanan karena hidup sebagai perempuan keturunan imigran Turki yang dipingit akhirnya bisa menemukan keberanian untuk menentukan pilihan di hidupnya sendiri.

This study lays out the image of a woman of Turkish immigrant descent who is shackled by the traditional Turkish culture her family adheres to in Zoë Jenny's Ein Schnelles Leben novel. Ayse as the main character in the novel experiences pressure that comes from a family of Turkish immigrants who have a pingit culture to women. The pingit culture in question refers to the pattern of life of her family who continues to control and shackle female family members. In this study, the author use qualitative method, that focuses on data analysis from journals, books, articles, and other literature that is relevant with the topic of discussion. The main focus of the study is how pingit culture is experienced by women of Turkish immigrant and the efforts of the main character to get out of the confines of his family. The description of the story contained in this novel is supported by Pierre Bourdieu's theory of habitus and social space. The result is that the main character who is under pressure from living as a shackled woman of Turkish immigrant can finally find the courage to make choices of her own."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Sally Florins Karina
"Penelitian ini mencari gambaran perempuan ideal yang ditawarkan kepada tokoh ich sebagai seorang gadis imigran Turki dalam novel Ein schnelles Leben. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori analisis unsur intrinsik dan teori feminis multikultural. Teori feminis ini berfokus pada perjuangan perempuan non-eropa untuk terbebas dari diskriminasi dan stereotipe yang melekat pada dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan konflik dan reaksi tokoh ich terhadap beragam tawaran gambaran perempuan ideal. Gambaran perempuan ideal yang ditemukan dalam analisis antara lain perempuan yang tidak terkekang, berani, penurut, menghormati orangtua.

This bachelor thesis is seeking the images of ideal woman which are offered to ich figure as a Turkish immigrant girl in novel Ein schnelles Leben. The theories used in this thesis are the theories of intrinsic and feminist multiculturalism. This theory focuses on non-European women's struggle to be free from discrimination and stereotypes attached to them. The images of ideal woman founded in the analysis were woman who has freedom, brave, obedient and respect parents. In the analysis there are also conflict between offered images of ideal woman and what ich figure really want to be."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Suryatni Harthayasa
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dapat merupakan lembaga pendidikan informal yang menampilkan berbagai bentuk peragaan tentang Indonesia. Meskipun demikian sampai seberapa jauh kegiatan dan penyelenggaraannya memperoleh tanggapan dari para pengunjung. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal (2) menganalisis berbagai peragaan yang dilaksanakan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah (3) menganalisis efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya (4) menilai tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah. Metoda yang digunakan ialah metoda deskriptif analisis dengan data kualitatif dan kuantitatif.
Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Obyek observasi antara lain: (1) Kualitas dan kuantitas misi dan kegiatan TMII melalui anjungan-anjungan daerah (2) Kualitas dan kuantitas hambatan dari pengelola obyek wisata budaya TMII (3) Kualitas kondisi Astagatra sebagai ketahanan budaya secara integral, holistik dan sistemik merupakan ketahanan nasional.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal adanya perubahan prilaku individu atau masyarakat yang diakibatkan terjadinya proses interaksi informasi tanpa adanya pengaturan tertentu dan sering dilakukan tanpa sadar mencapai tujuan tertentu. Dalam merealisasikan proses tersebut diperlukan berbagai cara dari TMII dalam mengemas potensi yang ada sehingga dapat menarik masyarakat untuk berrekreasi. 2) Berbagai bentuk peragaan yang ditampillcan melalui anjungan-anjungan daerah pada umumnya sama baik yang bersifat statik maupun yang bersifat dinamis. Tetapi dalam melaksanakan aktivitasnya sangat bervariasi. (3) Efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya pada umumnya sama antar anjungan daerah baik berupa pameran pertunjukan maupun pendidikan dan latihan, begitu pula dengan cara penyelenggaraannya baik secara mingguan atau bulanan, khusus dan insidentil, tetapi yang menjadi perbedaan adalah kualitas dan kuantitasnya. Disisi lain masing-masing Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan yang berbeda sehingga dalam perkembangannya kurang baik yang dapat menimbulkan kecemburuan antar anjungan. (4) Tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah secara bersama antara gatra geografi, gatra budaya dan gatra ekonomi sebesar 70% sedangkan 30% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.
Pemeriksaan secara statistik untuk koefisien-koefisien ini sangat signifikan dengan uji statistik t, pengembangan dan pelestarian obyek wisata budaya TMII disarankan antara lain: (1) Keberadaan obyek wisata budaya TMII berpotensi untuk saling mengerti dan memahami perbedaan yang ada diharapkan partisipasi dan proaktif dari masyarakat luas dan khusus kepada pengelola TMII dalam melaksanakan misinya perlu ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat. (2) Perkembangan pembangunan obyek wisata budaya TMII hams memperhatikan ciri khas daerah dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat maupun obyek wisata yang sudah ada. (3) Untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas promosi perlu ditingkatkan dan khusus bagi anjungan daerah lebih banyak menampilkan pertunjukan atau pagelaran yang bemuansa budaya daerah. (4) Kontribusi TMII sebagai obyek wisata budaya dalam membina sating pengertian di dalam masyarakat majemuk Indonesia cukup positip sehingga dapat mempengaruhi wawasan nusantara dan ketahanan nasional, perkembangan lebih lanjut perlu diantisipasi budaya global yang berdampak negatif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Topik penelitian ini mengangkat tentang Survivalitas Masyarakat Adat terhadap Intervensi Negara : Studi di kampung Kuta, Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran mereka dalam mengelola pemerintahan asli (pemerintahan adat) dapat disederhanakan dalam peran mengatur, melayani dan memberdayakan masyarakatnya.
Peran-peran tersebut diantaranya pengaturan pendirian rumah, penentuan mata pencaharian, pembatasan ekplorasi hasil alam, penyelesaian konflik. Dalam bidang pemberdayaan, pemimpin adat Kuta berupaya menstimulan generasi penerus kehidupan
adat mereka, ketangkasan atau kegagahan, kemampuan seni. Di bidang pelayanan pemimpin adat berperan dalam menjaga kesehatan warganya, fasilitator dalam berbagai ritual adat, pelayanan lainnya dalam berbagai lini kehidupan. Keseluruhan peran yang
terbentuk ini menjadikan mereka sebagai pemimpin yang kredibel dan responsif, disegani dan memiliki kharisma tersendiri yang membedakannya dengan masyarakat adat biasa. Hal tersebut secara tidak langsung melahirkan masyarakat yang sejahtera
(welfare community) dengan tercukupinya segala kebutuhan. "
320 JIPP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Llondon: Routledge , 2000
305.894 1 BLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Maulana Thalib
"ABSTRAK
Budaya telah ditemukan mempengaruhi terjadinya Social Loafing dalam sebuah kelompok. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh budaya terhadap Social Loafing dalam kondisi kerja kolektif. Melalui 2x2 independent group
design, 40 mahasiswa (20 berkewarganegaraan cina dan 20 berkewarganegaraan australia) yang mewakili budaya
Individualism dan Collectivism berdasarkan dimensi budaya Hofstede. Partisipan ditugaskan untuk bekerja secara
individu (koaktif) atau dalam kelompok yang terdiri dari lima orang (kolektif) untuk menghasilkan sebanyak mungkin
kegunaan sendok dalam tiga menit, dimana hasilnya akan mewakili kinerja mereka. Hasil penelition menunjukkan
bahwa peserta dari budaya kolektivis lebih banyak menemukan kegunaan sednok daripada peserta yang berasal dari
budaya individualis. Studi ini menunjukkan bahwa budaya memang berpengaruh pada kemunculan social loafing dalam
kondisi kerja kolektif. Studi selanjutnya perlu melibatkan prosedur tugas yang lebih sulit agar bisa lebih tepat
mengidentifikasi performa dalam kondisi kerja kolektif dan mengidentifikasi penyebab social loafing.

ABSTRACT
Culture has been found to affect the occurrence of social loafing in groups. This study aims to examine the effect of
culture on social loafing in collective working condition. Via a 2x2 independent group design, 40 university students (20
Chinese Citizen and 20 Australians Citizens) based on their culture determined by Hofstede cultural dimensions index of
Individualism vs. Collectivism. They were assigned to work individually (coactive) or in groups of five (collective) to
generate as many uses of a spoon in three minutes, as their results would represent performance. Results revealed that
participants from collectivist culture generated more uses of a spoon than those from individualist culture. The finding
suggest that culture does has an effect on social loafing in collective working condition. Future studies should use a
more challenging task to examine social loafing precisely."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habib Akbar
"Domestikasi adalah salah satu teknik penerjemahan yang memiliki fungsi untuk membuat pembaca mudah memahami teks target dengan menghilangkan kesulitan yang disebabkan oleh istilah budaya dalam teks sumber. The Land of Five Towers adalah novel versi bahasa Inggris dari Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi yang menceritakan kisah tentang seorang remaja laki-laki yang belajar di pesantren atau pesantren. Studi ini meneliti teknik domestikasi yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya pesantren yang ditemukan di Tanah Lima Menara Ahmad Fuadi. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teori domestikasi Venuti 1995 dan konsekuensinya terhadap representasi identitas dalam istilah budaya pesantren yang diklasifikasikan menjadi dua teknik; Persamaan fungsional Nida 1995 dan kelalaian. Analisis data menunjukkan bahwa semua istilah pesantren dalam novel ditandai dengan italisasi. Hasilnya menunjukkan bahwa terjemahan dari ST ke TT mengurangi identitas budaya melalui teknik domestikasi yang diterapkan.

Domestication is the one of translation techniques which has a function to make the reader easily understand the target text by removing the difficulty caused by cultural terms in the source text. The Land of Five Towers is an English-version novel from Ahmad Fuadi rsquo;s Negeri 5 Menara which tells a story about a teenage boy who studied in Islamic boarding school or pesantren. This study examines the domestication technique which is applied by the translator in translating the pesantren cultural terms found in Ahmad Fuadi rsquo;s The Land of Five Towers. The data are collected and analyzed using Venuti rsquo;s theory of domestication 1995 and its consequence towards identity representation in pesantren cultural terms which are classified into two techniques; Nida rsquo;s functional equivalence 1995 and omission. The data analysis shows that all pesantren terms in novel are marked with italicization. The result shows that the translation from ST into TT reduces cultural identity through domestication techniques which are applied in the translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Masyarakat multikultur adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam perbedaan seperti suku bangsa, kebudayaan, agama, RAS dan lain sebagainya yang tinggal dalam sebuah permukiman tertentu. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur dengan kemajemukan masyarakat serta mengakui adanya perbedaan dalam upaya mewujudkan persamaan dan kebersamaan dari masing-masing suku yang ada."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasyim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas sosial budaya atas produk
komersial yang diiklankan melalui media televisi. Kontruksi sosial budaya atas produk
dipandang sebagi tanda, seperti halnya bahasa sebagai tanda verbal, sehingga usaha
media iklan mengkonstruksi makna sosial budaya yang melekat pada diri produk
menjadi tanda yang berstruktur dalam pikiran konsumen. Menggunakan pendekatan
kualitatif, data yang dikumpulkan melalui hasil rekaman iklan-iklan komersial televisi.
Penelitian menggunaan tinjauan semiotika Barthes sebagai metode untuk menganalisis
lapisan-lapisan pemaknaan sebagai realitas tanda (realitas denotasi, konotasi dan mitos).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengiklan telah melakukan berbagai cara persuasif
untuk menggiring konsumen untuk menggunakan produk yang dipromosikan, sehingga
fungsi iklan yang dilakukan oleh produsen tidak menekankan pada fungsi atau
kegunaan produk tetapi fungsi sosial budaya yang dikonstruksi, bagaimana menjadi
tanda yang berstruktur, dan alamiah seperti halnya bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Pesan-pesan iklan telah menjadi konsumsi makna sosial budaya bagi
konsumen yang kemudian diaplikasikan makna-makna tersebut ke dalam kehidupan
sosial budaya sebagai suatu hal wajar."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Syifa Syahira
"@babufess merupakan salah satu autobase di media sosial Twitter yang digunakan oleh komunitas virtual pemain video game Genshin Impact, autobase ini menjadi wadah bagi komunitas pemain Genshin Impact di Twitter untuk saling berinteraksi. Kajian terdahulu yang meneliti mengenai penggunaan autobase berfokus terhadap bagaimana informasi dari autobase mempengaruhi perilaku pengguna autobase, sedangkan kajian mengenai komunitas virtual pemain video game cenderung membahas bagaimana interaksi pemain video game di media sosial membawa keuntungan untuk developer game. Masih sedikit kajian yang menganalisis kebudayaan digital yang terbentuk di dalam sebuah komunitas virtual. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana penggunan autobase @babufess sebagai alat pendukung dalam komunitas virtual pemain Genshin Impact di Indonesia berperan dalam infrastruktur komunitas tersebut, dan interaksi yang terjadi dalam komunitas yang menggunakan autobase ini menunjukkan adanya budaya komunitas digital. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode netnografi dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi. Analisis dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana penggunaan teknologi digital dalam komunitas virtual berperan dalam pembentukan infrastruktur komunitas virtual dan budaya komunitas digital tersebut, dalam komunitas pemain Genshin Impact di Indonesia autobase termasuk ke dalam infrastruktur komunitas virtual, sementara interaksi individu yang berada dalam komunitas tersebut menunjukkan identitas, partisipasi individu dalam komunitas, dan sense of virtual community yang menjadi dimensi dalam kebudayaan komunitas digital.

@babufess is an autobase on Twitter that is used by the virtual community of Genshin Impact players, this autobase is a place for the Genshin Impact player community on Twitter to interact. Previous studies that examined the use of autobase focused on how information from autobase influences the user's behavior, while studies on virtual communities of video game players tend to discuss how the interaction of video game players on social media brings benefits to game developers. There are still few studies that analyze digital culture that is formed in a virtual community. Therefore, this study aims to analyze how the use of @babufess autobase as a supporting tool in the virtual community of Genshin Impact players in Indonesia plays a role in the infrastructure of the community, and the interactions that occur in communities that use this autobase indicate the existence of a digital community culture. The approach used in this study is a qualitative research approach using netnography methods with in-depth interviews and observation data collection techniques. The analysis in this study shows how the use of digital technology in virtual communities plays a role in the formation of virtual community infrastructure and digital community culture, in the Genshin Impact player community in Indonesia autobase is included in the virtual community infrastructure, while interactions that happens in the community show identity, individual participation, and a sense of virtual community which is a dimension of the digital community culture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>