Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ryan Pratama
"Konsep metaverse mulai populer sejak Meta, induk perusahaan Facebook, mengumumkan kehadiran dunia virtual tersebut. Metaverse sendiri didefinisikan sebagai suatu ruang digital yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang secara virtual untuk berinteraksi satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realitas dan keberadaan dalam metaverse menurut kacamata Heidegger. Melalui fenomenologi Heidegger, peneliti ingin memberikan pemahaman bahwa metaverse berbeda dengan dunia sosial lain meskipun imersif, namun bukan berarti hal tersebut tidak dapat dikendalikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma studi fenomenologi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa di kemudian hari prospek perkembangan metaverse masih besar, terutama dengan didukung oleh konsep big data. Semakin berkembangnya infrastruktur teknologi dan minat peneliti di bidang metaverse, diharapkan dapat meningkatkan jumlah studi ilmiah di ranah tersebut. Oleh karena itu, cara yang tepat dilakukan untuk ‘meng-Ada’ di metaverse serta menangani fenomena Das man dan enframing melalui teori Heidegger adalah dengan menerima teknologi baru tersebut secara tenang, namun tetap harus berhati-hati agar tidak jatuh terlalu dalam pada teknologi baru tersebut. Manusia masih tetap dapat otentik walau dalam dunia nyata maupun dunia metaverse.

The concept of metaverse has become popular since Meta, Facebook's parent company, announced the presence of the virtual world. Metaverse itself is defined as a digital space where people virtually gather to interact with one another. This study aims to determine the reality and existence in the metaverse according to Heidegger's perspective. Through Heidegger's phenomenology, the researcher wants to provide an understanding that the metaverse is different from other social worlds although it is immersive, but that does not mean it cannot be controlled. The research method used is qualitative research with a phenomenological study paradigm. This study concludes that the prospects for the development of the metaverse are still great in the future, especially with the support of the big data concept. The development of technological infrastructure and the interest of researchers in the metaverse field is expected to increase the number of scientific studies in this area. Therefore, the right way to "Exist" in the metaverse and deal with the phenomenon of Das man and enframing through Heidegger's theory is to accept the new technology calmly but still have to be careful not to fall too deep into the new technology. Humans can still be authentic even in the real world and the metaverse world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Parulian
"Dalam era digital yang semakin maju, konsep ketuhanan terus mengalami perubahan dan transformasi. Salah satu area yang menarik untuk dikaji adalah metaverse, sebuah realitas virtual yang semakin populer. Artikel ini akan menganalisis pemikiran ketuhanan Alfred North Whitehead dalam konteks metaverse. Pandangan Whitehead menekankan pentingnya keterhubungan dan kreativitas dalam proses penciptaan, yang kemudian akan diterapkan untuk menganalisis hubungan Tuhan dan pengalaman spiritual dalam metaverse. Dalam artikel ini penulis berargumen bahwa Tuhan akan dapat terus menjadi relevan dan tidak begitu saja kehilangan tempat dalam realitas yang sepenuhnya baru ini. Di saat yang bersamaan, penulis juga akan menunjukkan bagaimana kita dapat terus memaknai spiritualitas dalam metaverse dengan cara yang sama dari yang apa sudah dipercaya oleh masyarakat sejak dulu.

In this increasingly advanced digital era, the concept of divinity continues to experience change and transformation. One interesting area to study is the metaverse, a virtual reality that is gaining popularity. This article will analyze Alfred North Whitehead's divine thought in the context of the metaverse. Whitehead's view emphasizes the importance of connectedness and creativity in the process of creation, which will then be applied to analyze the relationship between God and spiritual experience in the metaverse. In this article the author argues that God will be able to continue to be relevant and not simply lose his place in this entirely new reality. At the same time, the writer will also show how we can continue to interpret spirituality in the metaverse in the same way that people have believed for a long time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Ade Putra
"Universitas T memiliki rencana (roadmap) untuk mengembangkan berbagai jenis Metaverse di masa depan. Namun, ada kekhawatiran bahwa roadmap yang telah dibuat mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen dan pemodelan topik tentang Metaverse di media sosial guna memberikan wawasan yang penting bagi roadmap pengembangan Metaverse di Universitas T dengan memperhatikan pendapat dan sentimen masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah twit berbahasa Indonesia yang dikumpulkan dari bulan Agustus 2021 hingga April 2023. Untuk analisis, digunakan pustaka LazyPredict yang menghasilkan lima model klasifikasi, yaitu Bernoulli Naive Bayes (BernoulliNB), Nearest Centroid, Calibrated Classifier CV, Logistic Regression, dan Linear Support Vector Classification (LinearSVC). Hasil menunjukkan bahwa model BernoulliNB memiliki performa terbaik dengan nilai rata-rata F1 sebesar 0,788. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi topik-topik yang dibahas terkait dengan Metaverse menggunakan pustaka Bertopic. Temuan menunjukkan adanya topik negatif seperti ketidakpastian pengembangan Metaverse, skeptisisme terhadap teknologi baru, keterbatasan infrastruktur internet, kekhawatiran etika dan syariah, ketidakpastian legalitas, kekhawatiran privasi dan keamanan, serta skeptisisme terhadap kesiapan Indonesia dalam membangun Metaverse. Di sisi lain, topik positif meliputi peluncuran Metaverse Jagat Nusantara, potensi kripto dalam konteks Metaverse, perubahan nama Facebook menjadi Meta, konser virtual di Metaverse, kehidupan di dunia Metaverse, pengembangan teknologi Metaverse di dalam negeri, transformasi digital dan inovasi di era Metaverse, penggunaan blockchain, kripto, dan NFT dalam teknologi Metaverse, serta Manasik Haji di Metaverse. Hasil analisis sentimen dan pemodelan ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi Universitas T dalam memahami tren dan pandangan masyarakat terkait Metaverse. Hal ini akan membantu universitas dalam mengevaluasi roadmap Metaverse yang telah dibuat untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat.

Universitas T has a roadmap to develop various types of Metaverse in the future. However, there are concerns that the existing roadmap may not align with the needs of society. Therefore, this research aims to analyze the sentiment and topic modeling related to Metaverse on social media to provide valuable insights for the development roadmap of Metaverse at Universitas T, taking into account the opinions and sentiments of the public. The data used in this study are Indonesian tweets collected from August 2021 to April 2023. The LazyPredict library is utilized for analysis, which generates five classification models: Bernoulli Naive Bayes (BernoulliNB), Nearest Centroid, Calibrated Classifier CV, Logistic Regression, and Linear Support Vector Classification (LinearSVC). The results show that the BernoulliNB model performs the best with an F1 score of 0.788. Additionally, this research identifies various topics discussed in relation to Metaverse using Bertopic library. Findings indicate the presence of negative topics such as uncertainty in Metaverse development, skepticism towards new technologies, limitations of internet infrastructure, ethical and Sharia concerns, legal uncertainties, privacy and security concerns, as well as skepticism about Indonesia's readiness in building the Metaverse. On the other hand, positive topics include the launch of Metaverse Jagat Nusantara, the potential of cryptocurrencies in the context of Metaverse, the name change of Facebook to Meta, virtual concerts in the Metaverse, life in the Metaverse world, domestic Metaverse technology development, digital transformation and innovation in the era of Metaverse, the use of blockchain, cryptocurrencies, and NFTs in Metaverse technology, as well as Manasik of Hajj in the Metaverse. The results of sentiment analysis and topic modeling can provide valuable insights for Universitas T to understand the trends and public perspectives regarding Metaverse. This will assist the university in evaluating the existing Metaverse roadmap to ensure its alignment with the needs of society."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Laksmi Gondokusumo
"Disertasi ini mengungkapkan penelusuran mencari hakikat/makna yang tersembunyi di dalam perwujudan karya arsitektur. Penampakan karya arsitektur menimbulkan kesadaran akan sesuatu yang terkandung di dalamnya, sehingga penelusuran dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul yaitu: 1) Bagaimana menemukan kembali kekayaan makna karya arsitektur seperti sebelum hampir dua abad terakhir? 2) Apakah imajinasi yang terwujud dalam produk suatu karya arsitektur dapat diungkapkan secara esensial? 3) Apakah suatu kesadaran intensional dapat mengungkapkan makna dalam berbagai manifestasi arsitektur? 4) Apakah arsitektur sebagai keterpaduan seni dan teknologi dapat menciptakan lingkungan buatan yang sesuai untuk tempat menghuni ? Penelusuran dilakukan dengan menggunakan cara berpikir filosofis dan metode fenomenologi.
Kesimpulan :
Dengan pemahaman dan pemikiran yang ketat dan cermat manusia dapat menemukan kekayaan makna wujud arsitektur. Pengungkapan makna suatu imajinasi manusia di dalam wujud arsitektur yang diciptakannya dapat ditemukan dengan cara pikir kritis yang memiliki jenjang kesadaran intensionalitas dan mereduksi. Penampakan fenomena karya arsitektur menyadarkan kemampuan simbolis dan kemampuan persepsi manusia dalam memahami wujud arsitektur untuk menyampaikan dan menerima pesan-pesan yang tersirat. Dengan cara memadukan antara seni dan teknik secara holistik maka akan terciptalah suatu tempat menghuni bagi manusia yang memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya dalam menjalani kehidupan. Penataan lingkungan buatan mempengaruhi penghayatan bagi penghuni karena harus memenuhi kedua kebutuhan hakiki tersebut.

This thesis will see through an inquisition to disclose the significance /spirit behind the architectural works concretization. The disclosure of architectural works inspired the intentional awareness towards the content born in it, that the research is intended to answer upcoming issues namely: 1) How to gain back the prosperity of the architectural work significance like as it was prior to the previous almost two centuries? 2) Are the imagination materialized in the product of an architectural works could be inherently revealed? 3) Will an intentional awareness be able to reveal the essence of various architectural manifestations? 4) is architecture as a synthesis of art and technology is able to constitutes an build environment suitable as a place to dwell ? Tracking will use a philosophical way of thinking and a methodology named phenomenology.
Conclusion:
Through a mindful and "rigorous" thinking humankind are able to find the significance of the architectural form prosperity. Unraveling the meaning of the human imagination in the form of architecture they create could be discovered by a critical way of thinking having an intentional and reducing awareness path. Phenomenon of architectural work awakens symbolization and humankind perception ability to comprehend architectural shape to convey and receive messages implied. By synthesizing between art and technology a holistically pattern will constitutes a dwelling territory for mankind to fulfill their physical and spiritual needs for their lives. The build environmental arrangement influences the adoption for the inhabitant since they have to fulfill the two basic needs."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
D520
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marista Christina Shally Kabelen
"Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari nilai. Bagi masyarakat Yogyakarta, nilai selalu mengiringi setiap ritual dalam siklus kehidupan manusia. Salah satu bentuk ritual yang masih dilestarikan masyarakat Yogyakarta adalah slametan. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai dalam slametan masyarakat Yogyakarta dalam perspektif Max Scheler. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; slametan masyarakat Yogyakarta adalah fenomena yang menekankan pengalaman intuitif terhadap pemahamannya atas Yang Mutlak. Dalam perpektif Max Scheler slametan sebagai ritual memiliki makna simbol dalam sesajinya mengandung empat gugus nilai, yakni: nilai kenikmatan, nilai vitalitas, nilai spiritual, dan nilai kesucian.

Human's life can not be detached from value. For Yogyakarta?s society, value always accompanied each rituals in human's life cycle. One form of ritual still preserved by Yogyakarta?s society is slametan. The purpose of this research is to assess the value in slametan of Yogyakarta?s society in Max Scheler's perspective. This research using interpretation method through literature review. The outcome of this research are; The Yogyakarta?s society?s slametan is a phenomena that stressed the intuitive experiences on its comprehension of The Absolute. In Max Scheler's perspective, slametan as ritual has symbol meaning in its sesaji (offerings) consists four values, which are: pleasure value, vitality value, spiritual value, and holiness value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoesman Sugianto
"Kajian mengenai vegetarianisme di era global ini terus berkembang. Tema vegetarianisme dalam penelusuran pembacaan peneliti terkait dengan masalah religiositas, gaya hidup, mitos, politik, ekologi, ekonomi, dan juga etika. Salah satu pemikir yang peduli terhadap hal itu adalah Peter Singer. Singer menulis "A Vegetarian Philosophy" dalam Consuming Passions. Selain Peter Singer, pemikir lain yang juga menekankan aksi sebagai manifestasi pemikirannya adalah seorang filsuf Norwegia, Arne Naess. Selain kedua pemikir yang sudah disebutkan di atas "Singer" dan "Naess" pemikir lain yang masuk dalam perbincangan seputar permasalahan lingkungan hidup, eco-philosophy, serta vegetarianisme ini adalah Henry Skolimowski.
Permasalahan utama yang dibahas dan coba diuraikan dalam disertasi ini adalah bagaimanakah perbandingan pemikiran etika praktis utulitarian Peter Singer dengan pemikiran deep ecology dari Arne Naess serta Henryk Skolimowski dengan Eco-philosophy-nya untuk mencari sebuah solusi bagi kerusakan alam.
Pernyataan tesis untuk disertasi ini adalah deep ecology Naess dan eco-philosophy Skolimowski bukanlah jalan keluar terbaik untuk menangani krisis ekologi, hal itu akan menjadi efektif dan operatif apabila dilengkapi, atau bahkan mengutamakan di tempat terdepan, dengan pemikiran vegetarian Singer yang bersifat utilitarian.
Dengan demikian, disertasi ini hendak menunjukkan bahwa tindakan penyamaan derajat secara praktis antara manusia dan makhluk hidup lainnya perlu dilakukan. Menuju ke arah itu, secara intensionalitas ala fenomenologi, perlu pula ditanamkan keberadaan manusia sebagai subjek yang setara dengan objek-objek makhluk lain yang berada di luar dirinya.

Study of vegetarianism in this global era is progressing. The theme of vegetarianism in researcher's literature studies is linked to the issues of religiosity, lifestyle, myth, politics, ecology, economics, and ethics. One of the philosophers who is interested in this theme is Peter Singer. Singer wrote "A Vegetarian Philosophy" in Consuming Passions. Another philosopher who also emphasized action as a manifestation of his thoughts is Arne Naess, a Norwegian philosopher. In addition to Singer and Naess, Henry Skolimowski is included in the discussion on environmental issues, eco-philosophy and vegetarianism.
The main issue discussed and described in this dissertation is the comparison amongst practical-ethical-utilitarian thinking of Peter Singer, deep ecology thinking of Arne Naess as well as eco-philosophy of Henryk Skolimowski, in order to discover a solution for the destruction of nature.
The thesis statement of this dissertation is that Naess deep ecology and Skolimowski's eco-philosophy are not the best way to deal with ecological crisis, it will become effective and operative if equipped and enhanced, by utilitarian vegetarian thought of Singer.
Thus, this dissertation is to indicate that the practical equalization action of humans and other living things need to be done. Heading toward that direction, in intentionality ala phenomenology, it has to be implanted that human existence as a subject is in-par with non-human creatures and other objects beyond human."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D2082
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansyuri
"Realitas sosial akan kekerasan bernuansa agama di masyarakat adalah fenomena tidak terbantahkan. Diakui atau tidak, fenomena kekerasan bernuansa agama kerap terjadi ketika terdapat persinggungan dan pergesekan antar ideologi dan keyakinan. Klaim atas keabsolutan agama, kekhawatiran akan merosotnya wibawa agama, menjaga dan mempertahankan kesucian agama, telah membawa mereka pada tindak kekerasan, baik fisik maupun simbolik. Kesemuanya itu termotivasi atas keinginan dan kerinduan untuk kembali kepada kehidupan murni yang kekal sebagaimana telah berlangsung pada masa awal agama.
Ajaran agama mempunyai status sebagai entitas suci bagi manusia yang mengandung moralitas dan etika yang luhur. Ia diyakini sebagai manifestasi kebaikan, kebahagiaan, kedamaian dan hukum normative yang kekal. Ia melingkupi seluruh kehidupan manusia. Maka ajaran agama sesungguhnya tidak mengajarkan kekerasan, namun fenomena kekerasan bernuansa agama itu adalah kepastian.
Melalui peneltian fenomenologi yang dihubungkan dengan ?The Myth of Eternal Return? dari Mircea Eliade ini, digunakan untuk mengungkap maknamakna yang tersirat maupun yang tersurat dari fenomena kekerasan bernuansa agama. Esensi dari itu semua diharapkan dapat mengurai problem yang dihadapi dewasa ini.

The Social reality of violence nuanced religion in society is a phenomenon indisputable. Recognized or not, the phenomenon of violence nuanced religious often occurs because the ideology and beliefs have been friction. The Claims of absolute religion, the anxiety about the decline of religious authority, to preserve and defend the sacredness of religion, those were led them to violence, both physical and symbolic. All of them motivated for a desire and longing to return for living as pure eternal place in the early days of the religion.
The religion?s wisdom have a status of sacred entity which containing a noble morality and ethics to the human being. It is believed to be manifestations of goodness, happiness, peace and eternal normative law. It surrounds the whole of human life. So, religion?s wisdom did not teach the violence, but the phenomenon of violence nuanced religion is certainty.
Through the study of phenomenology associated with "The Myth of Eternal Return" from Mircea Eliade was used to uncover the meanings of implicit or explicit from the religious violent phenomenon. The essence of phenomenology in this writing is expected to unravel the problems this time and the future."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Alhial
"Penelitian ini berfokus pada pengalaman tiga orang Pilot in Command dalam menyelamatkan pesawat dari situasi kritis. Aspek yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah tema-tema pengalaman yang muncul sekaligus pemaknaan subyektif Pilot in Command tersebut terhadap peristiwa penyelamatan yang dilakukannya itu. Mengingat fenomena yang akan dibahas adalah hal yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang komprehensif maka penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologis. Proses pengambilan data akan dilakukan akan melalui wawancara metode nondirective dan proses analisis data wawancara akan dilakukan melalui metode fenomenologis milik Kruger (1981). Wawancara sendiri dilakukan pada tiga orang pilot yang memenuhi syarat penelitian.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa: 1) Ada 13 tema pengalaman yang sama yang muncul pada ketiga partisipan (mencoba menenangkan diri dalam menghadapi masalah, bertindak sesuai prosedur yang berlaku, bekerjasama dengan pihak di luar unit kerja, dsb.); 2) Ada beberapa variasi tema pada ketiga partisipan dan 3) Ketiga partisipan memaknai pengalaman secara berbeda-beda, baik dalam aspek hidup yang terpengaruh maupun intensitasnya.

The focus of this study is the experience of three Pilot in Commands in saving their airplane from a critical situation. This study wants to examine the main themes of their experience and the subjective meanings of the experience to them. This experience is a complex phenomenon and needs a comprehensive understanding, therefore it is conducted with a phenomenological qualitative approach. The information is acquired from a non-directive interview and the method of interpretation is based on Kruger?s (1981) phenomenological interpretation method. The interview is conducted to three pilots who fulfill these study requirements.
The following are the research results: 1) there are 13 exact themes that came up from the three participant?s experience (try to calm their self down, procedure based actions, using help from outside work unit, etc.); 2) there are several various themes that came up from the three participant?s experience and; 3) the three participants give different subjective meanings to their past experience, namely in what kind of life aspects and their intensity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Rofiany Arief
"Fenomena ketidaksengajaan sebagai fenomena sehari-hari yang tidak dapat diprediksi menjadi salah satu hal yang tidak dapat dihindari dalam berkehidupan termasuk berarsitektur. Cerita milik fenomena ketidaksengajaan yang tidak populer ini menjadi menarik untuk dikupas dan diaplikasikan dalam bercerita melalui medium sebuah desain. Metode desain yang lekat dengan kesengajaan seorang arsitek kini ditantang untuk diciptakan dari ketidaksengajaan. Pembongkaran fenomena ketidaksengajaan yang rupanya tidak lepas dari fenomena kesengajaan ini membuahkan sebuah pengetahuan akan mekanisme yang dapat direpresentasikan sebagai alur plot sebuah cerita. Alur cerita ini menjadi dasar proses desain sebuah arsitektur yang terwujud dalam sebuah tempat bermain dan belajar untuk anak-anak. Pembongkaran sebuah cerita yang menghasilkan sebuah cerita untuk menciptakan arsitektur yang dapat bercerita.

As an everyday phenomenon that can not be predicted, accidental phenomenon turns out to be one of the things that can not be avoided in living world including the world of architecture. The unpopular story of accidental phenomenon is somehow appealing to be learnt and applied in storytelling using architecture as a medium. Design method that plays with architect rsquo s nature of intention is now being challenged to be created from something accidental.This study about accidental phenomenon which is apparently not detached from intentional phenomenon produces an insight of mechanism that can be represented as a plot of a story. This plot develops a base for design process to create an architecture where kids play and learn. A study that produzces a story for creating an architecture that tells a story.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tendean, Meriell Jade Eugenia
"Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang terkait dengan kepuasan penggunaan metaverse sebagai media ibadah gereja, yang belum banyak dikaji dari perspektif studi komunikasi. Studi ini menggunakan teori Media Richness dan Electronic Propinquity sebagai kerangka teori untuk mengkaji hubungan pengalaman, persepsi richness metaverse, dan rasa kedekatan pada kepuasan terhadap metaverse. Studi dilakukan dengan metode survei terhadap anggota gereja di Indonesia yang pernah menghadiri ibadah menggunakan metaverse sebelum studi. Temuan menunjukkan hubungan antara pengalaman dan kepuasan tidak bersifat langsung namun dimediasi oleh persepsi terhadap media richness dan kedekatan. Lebih lanjut media richness juga memiliki hubungan dengan kedekatan. Temuan penelitian ini berkontribusi untuk memperluas literatur tentang Media Richness dan Electronic Propinquity dengan mengevaluasi hubungan antara dua konstruk ini terhadap penggunaan metaverse untuk keperluan religi. Rekomendasi terkait studi kedepan dan implikasi praktis disarankan pada bagian akhir tesis.

This research examines the factors contributing to user satisfaction of metaverse as a medium for church services, that has not been studied extensively from a communications study perspective. Using Media Richness and Electronic Propinquity as the theoretical framework, this study assesses the relationship between experience, richness perception of the metaverse, and propinquity on the satisfaction of metaverse. Survey was employed to collect data from Indonesian church members who have attended a metaverse service prior to the study. The findings suggest that the relationship between experience and satisfaction is mediated by the perception of media richness and propinquity. Moreover, media richness is also related to propinquity. These findings contributed to expanding research on Media Richness and Electronic Propinquity by evaluating the relationship between these constructs against the use of metaverse for religious purposes. Recommendations related to future research and practical implications are outlined at the end of the thesis."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>