Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Almaz Scarletta Tjakrashafanti
"Era digitalisasi ikut mempengaruhi dunia sastra dengan hadirnya sastra siber ke dalam ranah sastra populer. Fan fiksi adalah karya penggemar atas karya yang sebelumnya sudah ada dan menjadi salah satu karya yang meramaikan dunia sastra siber. Penelitian ini membahas dinamika relasi antara Indonesia dan Belanda yang tercermin dalam karya-karya fan fiksi di fandom Hetalia: Axis Powers melalui tema yang muncul dan ekspresi tema tersebut dalam karya fan fiksi. Data penelitian ini adalah 37 karya fan fiksi dalam fandom Hetalia: Axis Powers yang ada di situs Archive of Our Own (AO3). Metode yang digunakan adalah studi dokumen atau kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dinamika relasi Indonesia dan Belanda dapat dilihat dari tiga tema yang muncul dalam korpus, yaitu sejarah, romansa, dan isu psikologis. Dalam karya-karya tersebut, sejarah penjajahan Belanda menjadi hal yang mendasari relasi Indonesia dan Belanda. Dalam tema romansa, hubungan Indonesia dan Belanda menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai. Dalam tema dengan isu psikologis, Indonesia dan Belanda memiliki trauma yang disebabkan perang penjajahan Belanda terhadap Indonesia.

Digitalization era has influenced literature world with the existence of cyber literature within the popular literature realm. Fanfiction is a work by a fan based on a particular media like novel, comic, TV series, etc. and is one of cyber literature’s works. This study discusses the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands which is reflected in the works of fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom through the emerging and the expression of the themes in fanfictions. The data for this study are 37 fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom on Archive of Our Own (AO3) website. The method used in this study is literature review. The result of this research is the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands could be seen through three majoring theme in Hetalia’s fanfictions such as history, romance, and psychological issue. Based on those fanfictions, the history of the Netherlands’ colonialism towards Indonesia is the basis of their relationship. In romance theme, Indonesia and the Netherlands becomes a couple in romantic relationship. In fanfictions with psychological issue, the Netherlands’ colonialism and their past war makes Indonesia and the Netherlands suffer from a war trauma. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edria Sandika
"Tesis ini membahas observasi dan partisipasi kegiatan komunitas tokusatsu dalam kaitannya dengan budaya konsumsi dan dinamika budaya penggemar teks budaya populer tokusatsu di indonesia. penelitian etnografis ini bertujuan untuk melihat interaksi budaya penggemar dalam komunitas yang menggemari budaya populer dan produksi budaya yang tercipta dari kegiatan penggemar budaya tersebut. hasil penelitian menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan di komutoku merupakan bentuk konsumsi kreatif dan menjadi komunitas sosial alternatif bagi penggemarnya.

This thesis discusses the observation and participation of tokusatsu community activities in relation to the culture of consumption and the dynamics of the fan culture of the popular tokusatsu cultural texts in Indonesia. This ethnographic study aims to see the interaction of fan culture in the community who favor popular culture and cultural production created by the activities of these cultural enthusiasts. the results of the study concluded that the activities carried out in comedy are a form of creative consumption and an alternative social community for fans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T38590
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robihah
"Budaya populer Thailand semakin berkembang seiring dengan meningkatnya antusiasme publik terhadap industri entertainment Thailand. Perkembangan ini membentuk suatu kolektif penggemar yang kemudian mendefinisikan dirinya sebagai "Thai Enthusiast". Penelitian ini menganalisis perkembangan fandom digital dan budaya penggemar "Thai Enthusiast" di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital atau netnografi, meliputi wawancara mendalam secara daring dan observasi partisipan secara digital di media sosial. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer Thailand di Indonesia mulai berkembang pesat terutama semenjak pandemi. Perkembangan ini membawa hadirnya ragam budaya penggemar yang direpresentasikan melalui berbagai praktik penggemar dalam ruang-ruang digital. Dalam aktivitasnya, setiap penggemar saling berbagi perspektif dan berbagi makna dalam mengekspresikan relasi emosional dengan idol dan mengkonseptualisasikan nilai tentang fandom digitalnya.

Thai popular culture is growing along with the increasing public enthusiasm for the Thai entertainment industry. This development formed a fan collective which later defined itself as a "Thai Enthusiast". This study analyzes the development of digital fandom and fan culture of "Thai Enthusiast" in Indonesia. This research was conducted using digital ethnographic methods or netnography, including online in-depth interviews and digital participant observation on social media. The findings in this study indicate that Thai popular culture in Indonesia has begun to develop rapidly, especially since the pandemic. This development presents a variety of fan culture which is represented through various fan practices in digital spaces. In their activities, each fan shares perspectives and shares meaning in expressing emotional relationships with idols and conceptualizing values about their digital fandom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Tesalonika
"Pesatnya akses internet di Indonesia membuka kesempatan masyarakat untuk mengeksplorasi dan menikmati
berbagai topik dan minat. Eksposur dinamis media digital melalui algoritme ini menciptakan penggemar yang
mempraktikkan budaya fandom. Sementara penelitian sebelumnya berfokus pada bagaimana sosok budaya
partisipatif melalui para penggemarnya bekerja pada budaya fandom, Liang dan Shen (2016) secara unik
meneliti lebih lanjut peran budaya fandom pada model bisnis bagi publik yang mereka minati secara signifikan;
Fan Economy. Di sini, penelitian ini akan secara eksplisit mengkaji fenomena sukses besar dan terbaru dari
penggemar dan pemasaran di Indonesia, yaitu penjualan BTS Meal, yaitu menu kolaborasi antara Bangtan Boys
(BTS) dan McDonald. Penelitian ini ingin melihat efektivitas budaya penggemar dengan mengikuti bagaimana
Fan Economy mengiringi konsumen atau perjalanan pembelian penggemar melalui Model Perkembangan dari
Hierarki Efek. Metodologi yang digunakan ada analisa kuantitatif dari hasil survey.

The rapid accessibility of the internet in Indonesia exposed the public to explore and enjoy various subjects
and interests. This dynamic exposure of the digital media through algorithms creates fans that are
practising fandom culture. While previous research focuses on how the figure of participatory culture
through its fans labour on fandom culture, Liang and Shen (2016) uniquely further examining the role of
fandom culture on the business model for the public they have significant interest; fan economy. Here, the
research will explicitly examine the latest and massive success of fan and marketing phenomenon in
Indonesia, which is the sale of BTS Meal, i.e. the collaboration menu between Bangtan Boys (BTS) and
McDonald. The research would like to see the effectiveness of fan culture by following how the fan
economy accompanies the consumer or the fan buying journey through the Developed Hierarchy of effect
model. The methodology of collecting data will involve analysis of quantitative research from survey responds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Tesalonika
"The rapid accessibility of the internet in Indonesia exposed the public to explore and enjoy various subjects and interests. This dynamic exposure of the digital media through algorithms creates fans that are practising fandom culture. While previous research focuses on how the figure of participatory culture through its fans labour on fandom culture, Liang and Shen (2016) uniquely further examining the role of fandom culture on the business model for the public they have significant interest; fan economy. Here, the research will explicitly examine the latest and massive success of fan and marketing phenomenon in Indonesia, which is the sale of BTS Meal, i.e. the collaboration menu between Bangtan Boys (BTS) and McDonald. The research would like to see the effectiveness of fan culture by following how the fan economy accompanies the consumer or the fan buying journey through the Developed Hierarchy of effect model. The methodology of collecting data will involve analysis of quantitative research from survey responds.

Pesatnya akses internet di Indonesia membuka kesempatan masyarakat untuk mengeksplorasi dan menikmati berbagai topik dan minat. Eksposur dinamis media digital melalui algoritme ini menciptakan penggemar yang mempraktikkan budaya fandom. Sementara penelitian sebelumnya berfokus pada bagaimana sosok budaya partisipatif melalui para penggemarnya bekerja pada budaya fandom, Liang dan Shen (2016) secara unik meneliti lebih lanjut peran budaya fandom pada model bisnis bagi publik yang mereka minati secara signifikan; Fan Economy. Di sini, penelitian ini akan secara eksplisit mengkaji fenomena sukses besar dan terbaru dari penggemar dan pemasaran di Indonesia, yaitu penjualan BTS Meal, yaitu menu kolaborasi antara Bangtan Boys (BTS) dan McDonald. Penelitian ini ingin melihat efektivitas budaya penggemar dengan mengikuti bagaimana Fan Economy mengiringi konsumen atau perjalanan pembelian penggemar melalui Model Perkembangan dari Hierarki Efek. Metodologi yang digunakan ada analisa kuantitatif dari hasil survey."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gazi
"ABSTRAK
Studi tentang proses radikalisasi dan terorisme telah banyak dilakukan, namun studi tentang proses meninggalkan jalan teror masih sangat kurang. Untuk mengisi kekurangan itu, studi disertasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan mengapa para pelaku teror di Indonesia meninggalkan jalan teror. Studi disertasi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode grounded research. Lima orang mantan pelaku teror dan anggota Jamaah Islamiyah yang pernah terlibat dalam aksi terorisme dan pelatihan militer dipilih untuk menjadi subyek studi dengan kriteria yang sesuai dengan tujuan studi. Lebih dari 40 orang yang memiliki hubungan kekeluargaan, kekerabatan dan pertemanan dipilih untuk menjadi narasumber studi. Data studi dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan subyek studi dan dianalisis dengan teknik grounded theory.
Dari hasil studi diperoleh tema-tema tertentu melalui proses open coding, pengelompokan ke dalam kategori tertentu atau dikonseptualisasi menjadi relasi sosial dan meninggalkan jalan teror. Kemudian, dihasilkan teori berbasis data tentang dinamika relasi sosial dalam proses meninggalkan jalan teror.
Kesimpulan studi ini menunjukkan bahwa pelaku teror di Indonesia bisa meninggalkan jalan teror, ada rasa bersalah menjadi penyebab penting meninggalkan jalan teror, ada perubahan keyakinan tentang konteks jihad tetapi jihad tetap ada di dalam pikiran subyek. Selain itu, disimpulkan bahwa ada tiga dimensi relasi sosial yang ditemukan yaitu dimensi personal, organisasi dan sosial. Relasi sosial mendorong meninggalkan jalan teror melalui evaluasi individual dan kolektif dan tindakan mengubah keyakinan tentang jihad dan outgroup. Kelemahan dan rekomendasi studi didiskusikan.

ABSTRACT
Many studies on the radicalization and terrorism processes have been conducted. However the study on process of leaving terrorism is still overlooked. To fill this gap, present study attempted to address the question of how and why terrorists leave terrorism in Indonesia. This research employed qualitative method with grounded theory as design and tool of analysis. Five former terrorists and members of Jamaah Islamiyah who have involved in terror action and military training were selected as respondents of the study. More than 40 people who have family relation, kindship and friendship were selected as research resources. Data were taken by direct in-depth interview and were analyzed using grounded theory technique.
Through open coding process, specific themes were found and then grouped into some categories, and through selective coding process a theory on leaving terrorism was built. The theory insisted on role of dynamic of social relation in process of leaving terrorism. Based on the analysis, it can be concluded that terrorists could leave terrorism, guilty feeling was one cause of leaving terrorism, and belief about jihad context could be changed although the idea of jihad could not be left.
Besides, it was concluded that there were three dimensions of social relation dynamic: personal dimension, organizational dimension, and social dimension. Social relation dynamic pushed terrorists to leave terrorism through individual and collective evaluation and belief change on jihad context and outgroup attitudes. Weaknesses and recommendations of the study were further discussed.
"
2016
D2317
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phillipus Kenny Wincana
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana nilai moral giri dan ninjō tercermin dalam drama televisi Jin. Tujuan dari penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif ini adalah menjelaskan nilai moral giri dan ninjō yang tercermin dalam drama televisi Jin, kemudian menganalisis kedua nilai moral tadi dengan teori nilai yang dikemukakan oleh S.H. Schwartz dan W. Bilsky. Penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa nilai moral giri dan ninjō tercermin pada dialog antartokoh dalam drama televisi Jin, dan keduanya sesuai dengan teori nilai milik Schwartz dan Bilsky.

This thesis focused on how giri and ninjō moral values reflected in Japanese television series Jin. The main point of this qualitative research, which uses analytical description method, is to describe giri and ninjō in television series Jin, and having both moral values analyzed with the value theory concepted by Schwartz dan Bilsky afterwards. The research comes to a conclusion that giri and ninjō moral values in the series reflected through dialogues between characters, and both moral values go along with the value theory concepted by Schwartz and Bilsky."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Aliansi adalah pilihan suatu negara untuk meningkatkan kekuatan militer relatif menghadapi ancaman yang tidak bisa diatasi oeh kekuatan internal. Malaysia dalam aliansi FPDA telah menjadi ancaman tidak seimbang bagi Indonesia. Namun Indonesia sendiri tidak mungkin membentuk kontra aliansi karena kebijakan politik luar negrinya yang bebas aktif. Esai ini ditujukan untuk mengkaji potensi alignment untuk mengimbangi ancaman tersebut."
JPUPI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novrista Widiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana jaringan sosial dan framing terkait identitas kolektif yang diproduksi oleh aktor lokal mampu membentuk suatu aktivisme penggemar. Di Indonesia, popularitas grup idola K-Pop diiringi oleh banyaknya anak muda yang menjadi penggemar membentuk kekuatan baru di dalam fandom. Penggemar yang menjadi bagian dari suatu fandom dapat menggerakkan penggemar lain untuk berpartisipasi dalam aktivisme yang dilakukan. Studi terdahulu mengenai aktivisme penggemar menunjukkan bahwa aktivisme di dalam fandom dapat terwujud karena adanya budaya partisipatif (participatory culture) sebagai ruang yang dapat mendukung atau mendorong aktivisme. Akan tetapi, studi-studi terdahulu cenderung menyamakan aktivisme dengan budaya penggemar pada umumnya, seperti produksi teks atau konten yang mengekspresikan kecintaan mereka kepada idolanya. Oleh karena itu, bagaimana aktivisme penggemar dapat terjadi tidak terlihat dalam penjelasannya. Selain itu, dengan cara seperti apa penggemar menggunakan sumber daya yang ada untuk membentuk aktivisme belum nampak pembahasannya dalam studi-studi terdahulu. Peneliti berargumen bahwa aktivisme penggemar dapat terwujud karena kuatnya jaringan sosial dan adanya framing terkait identitas kolektif yang diproduksi oleh aktor lokal di media sosial. Metodologi kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam terhadap aktor lokal dalam fandom grup idola K-Pop, serta observasi online di dalam platform Twitter.

This study aims to explain how social networks and collective identity framing produced by local actors are able to form fan activism. In Indonesia, K-Pop idol groups’ popularity followed by many young people who become fans is forming a new force in fandom. Fans who are part of a fandom can encourage other fans to participate in their activities. Previous studies on fan activism have shown that activism in fandom can be formed because of a participatory culture as a space that can support activism. However, previous studies tend to see activism as fan culture in general view, such as the production of texts or content that expresses their love for their idols. Therefore, how fan activism can occur is not seen in the explanation. In addition, the ways in which fans use existing resources to form activism have not been discussed in previous studies. The researcher argues that fan activism can be formed because of the strong social network and collective identity framing produced by local actors on social media. Qualitative methodology is used in this study. The data collection technique that is used through in-depth interviews with local actors in the K-Pop idol group fandom, and online observations on the Twitter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>