Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Monica Dewi
"Indonesia masih memiliki tiga permasalahan gizi balita yang tinggi, yaitu stunting, wasting, dan overweight. Hal ini disebabkan oleh masalah dalam pola pemberian makan yang belum optimal, termasuk pemberian makanan selingan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pemberian makanan selingan pada anak usia balita yang berdomisili di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan metode pengambilan data consecutive sampling pada 205 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61% responden memberikan makanan selingan tidak sesuai anjuran dan 39% sesuai anjuran. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu mayoritas responden memberikan makanan selingan tidak sesuai dengan anjuran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian untuk penelitian yang berhubungan dengan makanan selingan pada anak usia balita.

Indonesia still has three high nutritional problems in under-five-years children, namely stunting, wasting, and overweight. This is due to problems in the diet that is not yet optimal, including interlude feeding. The purpose of this study is to describe the interlude feeding in under-five-years children who live in East Jakarta. This study used a descriptive research method with a cross-sectional research design and a method of taking a consecutive sampling data on 205 respondents. The data analysis used is univariate analysis. The results showed that 61% of respondents gave intermittent feeding not according to recommendations and 39% as recommended. The conclusion in this study is that most respondents gave intermittent feeding not in accordance with the recommendations. This research expected to become reference for further research, which is related to intermittent feeding in under-five-years children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Sumartini
"ABSTRAK
Tingginya angka kurang gizi pada balita di Kota Depok merupakan masalah yang belum teratasi dan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak serta kualitas hidup anak selanjutnya. Salah satu penyebabnya adalah pemberian makan yang tidak sesuai usia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik ibu dalam memberikan makan pada anak balita kurang gizi di Kecamatan Beji Depok. Desain penelitian menggunakan cross sectional yang bersifat explanatory research dengan jumlah sampel sebanyak 163 ibu yang memiliki balita usia rata-rata 29,07 bulan. Ibu yang tidak sesuai melakukan praktik pemberian makan pada balita dengan jumlah 96 orang 58,9 . Analisis bivariat menunjukkan variabel pengetahuan ibu, jenis keluarga, dan pendapatan keluarga memiliki hubungan yang signifikan P value.

ABSTRACT
High rates of malnourished children under the age of five in Depok has not resolved yet. It might affect children rsquo s growth and development, and also their quality of life. One possible cause is inappropriate feeding practice. This study aimed to identify factors affecting maternal feeding practice for malnourished children under five years in Depok. The design of this research was cross sectional. A total of 163 mothers of children with 29.07 months average age were recruited. Among the cases, larger proportion of inappropriate maternal feeding practice was 96 mothers 58.9 . Bivariate analysis showed mother 39 s knowledge, type of family, and family rsquo s income were significantly associated with maternal feeding practice P value "
2015
T47158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sartika
"Anak usia di bawah lima tahun (balita) termasuk dalam populasi berisiko untuk mengalami malnutrisi. Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan nutrisi yang tinggi. Orang tua mempunyai peran penting dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Praktik pemberian makan yang baik disertai efikasi diri yang tinggi dari orang tua dapat mencegah terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua dengan kejadian stunting pada anak balita Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel metode cluster sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 anak usia 24-59 bulan beserta ibunya. Instrumen praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua yang berisi pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara praktik pemberian MP-ASI (p=0,000) dan efikasi diri orang tua (p=0,009) dengan kejadian stunting, sementara praktik pemberian ASI menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang (p=0,812). Variabel independen yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada penelitian ini adalah praktik pemberian MP-ASI dengan nilai Exp (B) = 4,557. Rekomendasi pengembangan intervensi keperawatan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah atau merawat anak stunting.

Children under five years of age are one of population that is at risk for malnutrition. During growth and development, children need sufficient nutrition. Parents have an important role in fulfilling children’s nutrition. Good feeding practices along with high self-efficacy from parents can prevent stunting. This study aims to identify the relationships between feeding practices and parental self-efficacy and the incidence of stunting in children under five years of age in Sukamulya District, Tangerang Regency. A Crossectional design was used. Sampling using cluster sampling method. The number of respondents in this study were 166 children aged 24-59 months and their mothers. The parental feeding practice and self-efficacy containing questions was used to collect data. The results showed a significant relationship between complementary feeding practices (p=0,000) and self-efficacy of parents (p=0,009) and the incidence of stunting, while breastfeeding practices showed no relationship with the incidence of stunting in children under five in Sukamulya District, Tangerang Regency (p=0,812). The independent variable that is most associated with the incidence of stunting in this study is complementary feeding practices with Exp (B) = 4,557. Recommendations for develop nursing interventions with a family approach to prevent or take care of stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurpita Suprawoto
"ABSTRAK
Asupan nutrisi tidak seimbang akan meningkatan risiko kegemukan pada anak. Ibu memegang peran primer dalam menentukan kualitas nutrisi dan perilaku anak saat makan. Studi ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman ibu merawat anak usia balita yang gemuk. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif, dengan wawancara mendalam terhadap sepuluh ibu yang memiliki anak usia balita dengan status gizi gemuk yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan analisis tematik berdasarkan pendekatan Collaizi. Penelitian ini menghasilkan delapan tema, yang menggambarkan bahwa ibu tidak menyadari kondisi kegemukan yang terjadi pada anaknya bahkan merasa lebih senang dengan kondisi anaknya yang gemuk. Hal ini yang menyebabkan upaya ibu dalam membatasi makan anak tidak optimal. Rendahnya kesadaran ibu akan kondisi kegemukan pada anak mengindikasikan perlunya intervensi berupa program penatalaksanaan anak usia balita yang gemuk berbasis pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan kesadaran keluarga khususnya orang tua dalam memanajemen kegemukan sejak dini.

ABSTRACT
Imbalanced nutritional intake affects the child rsquo s health condition in the future which resulted in malnutrition and increasing the risk of overweight. Mother played a primary role in determining the nutritional quality and behavior of children while eating. This study aimed to explore the experience of mother caring for children under five with nutritional status obese. Descriptive phenomenology approach was applied where in depth interview conducted in ten mothers who have children under five years of age 2 5 years with nutritional status obese who purposively sampled. Thematic analysis was conducted based on Collaizi approach. Eight themes were identified in this study that was described the mother is not aware of the condition of overweight that occurs in her child even feel more pleased with the overweight condition of her child. This was caused the mother 39 s efforts in restricting child feeding is not optimal. The low awareness of the mother of overweight conditions in children indicates the need for intervention in the form of management program of overweight children under five years of family empowerment to increase family awareness, especially parents in managing overweight early on."
2018
T50550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Dranesia
"Stunting merupakan salah satu dampak dari kekurangan gizi kronik pada anak yang akan membawa dampak jangka panjang pada pertumbuhan serta lintas generasi ibu melalui siklus sindrom stunting.. Keberadaan anak stunting di kabupaten Kerinci mencapai setengah dari populasi balita yang dapat dipengaruhi oleh faktor anak, keluarga dan budaya. Penelitian cross sectional dilakukan untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 290 anak yang dipilih dengan metode cluster random sampling.
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kejadian stunting dengan jenis kelamin p=0,019, riwayat ASI eksklusif p=0,038, dan suku ibu p=0,042. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik menunjukkan faktor yang berhubungan terhadap kejadian stunting pada balita adalah jenis kelamin, riwayat pemberian ASI eksklusif, praktik pemberian makanan menurut kepercayaan/tradisi ibu, larangan makan dan tekanan untuk makan. Sementara faktor yang paling berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian pemberian asuhan keperawatan pada anak stunting dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan upaya pemberian ASI eksklusif, serta berfokus kepada budaya ibu dalam pemberian makan pada anak.

Stunting is one of chronic malnutrition in children that will have long term impact on growth across generations through the cycle of stunting syndrome. The presence of stunting children in Kerinci district were about half of the under five years children population that can be affected by children, family and culture factors. Cross sectional study was conducted to determine the determinant factor of stunting. The number of samples in this study were 290 children selected by cluster random sampling method.
The result of bivariate analysis shows the relationship between stunting incidence with sex p 0,019, history of exclusive breastfeeding p 0,038, and maternal ethnicity p 0,042 . The results of multivariate analysis using logistic regression showed factors related to stunting were gender, history of exclusive breast feeding, feeding practices according to mother 39 s belief tradition, restriction and pressure to eat. While the factor most related to the incidence of stunting is history of exclusive breastfeeding. Thus the provision of nursing care in stunting children can be done by improving exclusive breastfeeding efforts, and focusing on the mother 39 s culture in feeding the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyatuz Zahrah
"Pendahuluan: Sebagian besar kematian pada balita di negara berkembang diakibatkan oleh penyakit diare. Indonesia sebagai negara berkembang juga berpotensi mengalami kejadian ini. Kejadian diare yang dialami balita dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan mencuci tangan pada ibu yang memiliki balita pertama dengan kejadian diare pada balita di kecamatan Cimanggis. Metode pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan responden sebanyak 378 orang di kecamatan Cimanggis yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan tingkat pengetahuan mencuci tangan cukup pada ibu sebanyak 106 (28%) dengan 101 (26.7%) balitanya mengalami kejadian diare. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p-value < 0.05). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang cuci tagan pada ibu.

Introduction: Most deaths in children under five years old in developing countries are caused by diarrheal diseases. Indonesia as a developing country also has the potential to experience this incidence. The incidence of diarrhea experienced by children under five years old can be prevented by a clean and healthy lifestyle. This study aimed to see the relationship between the level of knowledge of hand washing in mothers who have their first children under five years old with the incidence of diarrhea in children under five years old in Cimanggis sub-district. Method This study used a cross sectional design with 378 respondents in Cimanggis sub-district who were selected using purposive sampling method. The results showed that the level of knowledge of sufficient handwashing in mothers was 106 (28%) and was 101 (26.7%) children under five years old experienced diarrhea. There was a significant relationship between level of knowledge and the incidence of diarrhea in children under five years old (p-value < 0.05). Future research are expected to further analyze the factors that influenced the level of knowledge of knowledge of washing hands in mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatini Dini Novitasari
"Kejadian stunting pada anak masih menjadi masalah krusial yang terus diupayakan untuk diatasi dan hal ini disebabkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross sectional dan menggunakan tabel z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) dari WHO serta kuesioner feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). Penelitian ini dilakukan pada 262 responden yang dipilih dengan teknik cluster random sampling di 11 Puskesmas Kecamatan di Depok. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Selain itu, praktik pemberian makan yang dilakukan oleh ibu masih cenderung kurang responsif dan hanya subskala reward for eating yang menunjukkan perilaku responsif ibu selama memberikan makan. Selanjutnya, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi perawat dan tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan program pendidikan dan promosi kesehatan terkait stunting dan praktik pemberian makan yang responsif.

The incidence of stunting in children is still a crucial problem that continues to be attempted to be overcome and is caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. The design of this study is correlative analytical cross-sectional and uses height-for-age z-score tables from WHO and feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). This study was conducted on 262 respondents whom chosen with cluster random sampling technique in 11 District Health Centers in Depok. The result showed that there was no significant relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. In addition, maternal feeding practice which is done is non-responsive feeding practice and the only reward for eating subscale shows responsive maternal feeding practice. Furthermore, the result of the study is expected to be useful for nurses and health workers to continue to improve health education and promotion programs related to stunting and responsive feeding practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Uli Rohati
"Diare merupakan penyebab utama kematian kedua di dunia setelah penyakit pneumonia. Penularan diare bisa dilakukan dengan cara transmisi fecal to oral. Penularan fecal to oral pada diare dilakukan dengan perantara siklus zoonotik telah menganggap serangga lalat sebagai agen mekanik potensial untuk penularan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan keberadaan bakteri Eschericia coli pada lalat Musca domestica terhadap kejadian diare balita di pemukiman penduduk sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Jakarta Utara. Merupakan studi cross sectional pada 97 ibu/pengasuh balita, 97 sampel lalat Musca domestica. Uji chi square menunjukkan bahwa Eschericia coli pada lalat Musca domestica mempunyai hubungan yang signifikan (p=0.007) dan berisiko menyebabkan diare pada anak balita dengan OR : 3.822 (95% CI : 1.511 – 9.672). Variabel tingkat kepadatan lalat, imunisasi dan perilaku ibu/pengasuh balita membuang tinja merupakan variabel yang paling berpengaruh. Disarankan untuk melakukan tindakan penyehatan lingkungan dengan mengurangi kepadatan lalat di sekitar rumah dengan melenyapkan tempat-tempat pembiakan lalat baik secara fisik, biologi maupun kimia. Selain itu penyediaan sarana sanitasi yang layak dan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Diarrhea Of Children Under Five Years Old (Toddler) In Population Settlements Around The Location Of Processing Of is the second leading cause of death in the world after pneumonia. Transmission of diarrhea can be done by means of fecal to oral transmission. Fecal to oral transmission of diarrhea carried out by intermediate zoonotic cycles has considered insect flies to be potential mechanical agents for transmission of the disease. This study aims to analyze the relationship between the presence of E. coli bacteria in Musca domestica flies on the incidence of toddler diarrhea in residential areas around the Traditional Fisheries Products Processing Site (PHPT) Muara Angke, North Jakarta. It was a cross sectional study on 97 mothers / caregivers of toddlers, 97 samples of Musca domestica flies. The chi square test showed that Escherichia coli in Musca domestica flies had a significant relationship (p = 0.007) and risked causing diarrhea in children under five years old with OR: 3,822 (95% CI: 1,511-9,672). Variables in the level of fly density, immunization and behavior of mothers/caregivers of toddlers dispose of feces are influential variables. It is recommended to take environmental sanitation measures by reducing the density of flies around the house by eliminating physical, biological and chemical fly breeding sites. In addition, the provision of proper sanitation facilities and increased public knowledge for clean and healthy life behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Rizayana
"Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Penelitian terkait faktor prognostik mortalitas pneumonia juga sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian. Namun, data terkait faktor yang memengaruhi mortalitas balita yang dirawat dengan pneumonia di Indonesia masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka mortalitas anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia serta faktor prognostik yang memengaruhi luaran tersebut. Metode: Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada periode Januari 2019 hingga Maret 2022, dengan metode analisis potong lintang pada populasi anak usia 1-59 bulan yang dirawat dengan pneumonia. Hasil: Dari 600 subyek didapatkan proporsi pneumonia yang tidak berbeda antara usia < 1 tahun (51,8%) dan 1-5 tahun (48,2%). Proporsi pneumonia pada anak balita di RSCM adalah sebesar 5 %, yang sebagian besar merupakaan pneumonia terkait rumah sakit (56,8%). Angka mortalitas yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebanyak 195 subyek (32,5%). Faktor prognostik yang terbukti berhubungan dengan mortalitas adalah status imunisasi tidak lengkap (PR 3,706; IK 95% 1,320-10,405; p=0,013), peningkatan nilai prokalstitonin (PR 1,606; IK 95% 1,196-2,154; p=0,002), dan komplikasi sepsis (PR 2,090; IK 95% 1,486-2,940; p<0,0001). Faktor usia, hipoksemia, malnutrisi, anemia, abnormalitas nilai trombosit dan leukosit, peningkatan CRP, dan komorbiditas tidak terbukti berhubungan dengan mortalitas pada anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia. Kesimpulan : Proporsi pneumonia pada anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia di RSCM adalah 5%, dengan angka kematian mencapai 32,5%. Faktor yang berhubungan dengan mortalitas adalah status imunisasi tidak lengkap, peningkatan nilai prokalsitonin, dan komplikasi sepsis. Kata kunci: pneumonia, faktor prognostik, mortalitas, anak.

Background: Pneumonia is still a major cause of morbidity and mortality in children under five years of age (toddlers). Research related to prognostic factors that have roles in assessing mortality outcomes has also been carried out in an effort to reduce mortality due to pneumonia. However, until now, data regarding the factors that affect the mortality of children with pneumonia in Indonesia are still limited. Aim: This study aims are to determine the mortality rate of children under five who are treated with pneumonia, as well as prognostic factors that influence the outcome. Method: Data collection was carried out at Cipto Mangunkusumo Hospital in the period from January 2019 to March 2022, using analytic cross sectional on a population of children aged 1-59 months who were treated with pneumonia. Result: Of the 600 subjects, the proportion of pneumonia did not differ between the ages of <1 year (51.8%) and 1-5 years (48.2%). The proportion of pneumonia in children under five at the RSCM was 5%, most of which were hospital associated pneumonia (56.8%). The mortality rate obtained from this study was 195 subjects (32.5%). Prognostic factors that were shown to be associated with mortality outcomes were incomplete immunization (PR 3.706; 95% CI 1.320-10.405; p=0.013), increased procalcitonin value (PR 1.606; 95% CI 1.196-2.154; p=0.002), and complications of sepsis (PR 2.090; 95% CI 1.486-2.940; p<0.0001). Age, hypoxemia, malnutrition, anemia, abnormal platelet count, abnormal leukocyte count, elevated CRP, and comorbidities have not been shown to be associated with increased mortality in children under five who are treated with pneumonia. Conclusions : The proportion of pneumonia in children under five years of age who were treated with pneumonia at the RSCM was 5%, with a mortality rate of 32.5%. Factors"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widyanti
"Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.

Intravenous line's procedure is an invasive procedure that can traumatize and gives negative perception for children under five years old and their parents. The purpose of this study was to describe intravenous line’s procedure done by nurses towards children under five years old at hospital. This descriptive study was collected from 40 respondents by using univariate analysis. The result of this study showed that 55% respondent had positive image about intravenous line's procedure done by nurses toward children under five years old. Based on the result showed a lot of nurses have performed intravenous line’s procedure well. This study can be used as information and evaluation’s result for nurses about intravenous line’s procedure toward children under five years old.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>