Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Dwi Hadmanto
"PT XYZ adalah perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang online travel agent (OTA). PT XYZ menggunakan aplikasi OTA berupa web dan mobile apps untuk menjalankan bisnis utamanya menjual produk untuk kebutuhan travelling dan tourism baik penjualan tiket transportasi, akomodasi dan event. Aplikasi OTA sebagai aset penting dari PT XYZ harus dilindungi dari segala ancaman yang dapat mengganggu proses bisnis dan memberikan kerugian bagi perusahaan. Adanya berbagai ancaman dan kerentanan terhadap aplikasi OTA membutuhkan adanya hasil penilaian risiko yang mampu mendeteksi risiko-risiko beserta dampaknya bagi perusahaan dan seperti apa penanganan terhadap risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, focus group discussion (FGD), observasi, dan studi dokumen. Penentuan metode Penilaian Risiko Keamanan Informasi (PRKI) pada penelitian ini menggunakan Core Unified Risk Framework (CURF) untuk melakukan evaluasi terhadap sembilan metode PRKI yang dipilih berdasarkan kriteria pemilihan metode PRKI dan dengan melakukan studi literatur terhadap metode PRKI dengan skor tertinggi berdasarkan hasil evaluasi menggunakan CURF. Berdasarkan hasil evaluasi metode ISO 27005 dipilih untuk menjalankan PRKI aplikasi OTA PT XYZ. Proses PRKI berdasarkan ISO 27005 melalui empat tahap yaitu, penentuan konteks, identifikasi risiko, estimasi risiko, dan evaluasi risiko untuk menghasilkan rekomendasi penanganan risiko hasil dari estimasi dan evaluasi risiko.

PT XYZ is a private company engaged in online travel agent (OTA) business. XYZ provide OTA application in the form of web dan mobile application to run its main business selling travelling and tourism need such as transportation ticket, accommodation ticket and events ticket. As a crucial asset for PT XYZ OTA Application must be protected from all risks that can disrupt business processes and cause losses for the company. The existence of various threats and vulnerabilities to OTA applications requires a risk assessment result that is able to detect the risks and their impact on the company and how to handle these risks. This study uses a qualitative method by collecting data through interviews, focus group discussions (FGD), observation, and document studies. To select the Information Security Risk Assessment (ISRA) method that will be used to assess risk in this study is done by using the Core Unified Risk Framework (CURF) to evaluate the nine PRKI methods selected based on the criteria for selecting the ISRA methods and by conducting relevant literature study on the ISRA method with the highest score based on the evaluation results using CURF. Based on the evaluation results, the ISO 27005 method was chosen to run ISRA process for the PT XYZ OTA application. The PRKI process based on ISO 27005 goes through four stages, namely, context determination, risk identification, risk estimation, and risk evaluation to produce risk management recommendations as a result of risk estimation and evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dayyan Fatih
"PT XYZ merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) Republik Indonesia yang bergerak pada bidang agribisnis. PT XYZ sudah memiliki sistem manajemen keamanan informasi (SMKI), namun masih ditemukan beberapa kendala seperti atensi personil terhadap keamanan informasi yang rendah, kebutuhan untuk tetap patuh dengan peraturan pemerintah, hingga kendala teknis yang muncul, sehingga PT XYZ ingin meningkatkan kapabilitas terkait keamanan informasi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dari SMKI yang ada pada PT XYZ dan memberikan rekomendasi peningkatan SMKI. Penelitian ini menggunakan kontrol keamanan informasi berdasarkan standar ISO/IEC 27001:2022 untuk mendapatkan gap kondisi keamanan informasi, dan kemudian melakukan penilaian risiko yang memakai data hasil gap yaitu kontrol keamanan informasi yang terpilih. Setelah itu dilakukan rekomendasi yang disusun berdasarkan standar ISO/IEC 27002:2022. Temuan dari penelitian ini adalah ditemukannya 22 aktivitas kontrol ISO/IEC 27001:2022 yang hasil nilainya belum maksimal. 22 kontrol ini kemudian dibagi menjadi 3 kategori rekomendasi berdasarkan urgensi peningkatan yang sesuai dari hasil penilaian risiko.

PT XYZ is one of the government-owned enterprises of the Republic of Indonesia that engaged in agribusiness. PT XYZ already has an information security management system (ISMS), but there are still several obstacles that are found, such as low personnel attention to information security, the need to remain compliant with government regulations, to technical constraints that arise, so PT XYZ wants to improve its information security-related capabilities. This study aims to determine the current condition of the existing ISMS at PT XYZ and provide recommendations for improving the ISMS. This research uses information security controls based on the ISO/IEC 27001: 2022 standard to get the information security condition gap, and then conduct a risk assessment using the gap result data, namely the selected information security controls. After that, recommendations were made based on the ISO / IEC 27002: 2022 standard. The findings of this study were the discovery of 22 ISO/IEC 27001:2022 control activities whose value results were not maximised. These 22 controls are then divided into 3 categories of recommendations based on the urgency, from the results of the risk assessment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radyan Yudha Bhaskara
"PT XYZ adalah pelaku industri teknologi finansial yang kegiatan bisnisnya menyediakan sistem layan uang elektronik bernama AUE. Dengan lebih dari 500 ri bu 􀀇pengguna􀀇 dan lebih dari 20 ribu transaksi per hari, AUE adalah produk utama dalam bisnis PT XYZ. Oleh karena itu sangat penting bagi PT XYZ untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dari layanan uang elektronik ini untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pemangku kepentingan. Namun, adanya insiden keamanan informasi yang mengganggu bisnis, serta munculnya dorongan persyaratan pengamanan informasi dari regulator dan mitra bisnis, membuat PT XYZ merasa perlu untuk meningkatkan standar pengamanan informasinya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, manajemen internal menetapkan salah satu sasaran perusahaan yaitu untuk meningkatkan pengamanan informasi. Berangkat dari sasaran tersebut, ditemukan salah satu area kekurangan dalam pengelolaan pengamanan informasi PT XYZ adalah belum dilakukan aktivitas manajemen risiko keamanan informasi yang menyeluruh terhadap AUE. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko terhadap aplikasi uang elektronik PT XYZ. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus evaluatif dan eksploratif.
Hasil dari penelitian ini adalah analisis terhadap kondisi risiko keamanan informasi aplikasi uang elektronik PT XYZ. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dihasilkannya rekomendasi pengendalian keamanan informasi berdasarkan hasil analisis risiko keamanan informasi, untuk meningkatkan kondisi keamanan informasi PT XYZ serta memenuhi persyaratan standar pengamanan informasi yang tersertifikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Lutfi Ismail
"Hingga tahun 2022, bauran energi listrik terbarukan seperti geothermal hanya mencapai 2280 MW dari target pemerintah Indonesia 7200 MW, sebagaimana tercantum pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hasil kajian World Bank menyatakan bahwa implementasi teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan dalam mempercepat eksplorasi energi ini. Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 juga mendesak perusahaan eksplorasi geothermal seperti PT XYZ untuk mempercepat proses transformasi digital untuk meningkatkan kualitas koordinasi,  pengambilan, integrasi, dan pengelolaan data di lapangan. Akan tetapi, penggunaan dan penyimpanan data digital yang sangat dinamis memunculkan masalah kerentanan terhadap data. Sehingga hal tersebut menjadi pendorong untuk dilakukannya penilaian risiko keamanan informasi di perusahaan ini. Penilaian risiko keamanan informasi juga merupakan langkah awal dalam penyusunan sistem manajemen keamanan informasi. Penilaian risiko keamanan informasi dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 dengan menggunakan domain dan objektif yang terdapat pada ISO/IEC 27001. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 26 risiko kemanan inforasi pada sistem informasi kepegawaian PT XYZ. 16 risiko tinggi dan sedang direkomendasikan untuk dimitigasi dengan menerapkan kontrol yang diharapkan dapat mengurangi dampak dan kemungkinan dari risiko tersebut. Sepuluh risiko rendah diterima dengan tetap menerapkan kontrol yang sesuai dengan ISO 27002.

Until 2022, geothermal energy only reaches total capacity 2280 MW behind the target of national total renewable energy mix 7200 MW that stated in the General National Energy Plan. Recent study from World Bank stated that implementation of information and communication technology is crucial in accelerating geothermal energy exploration. In addition, the COVID-19 pandemic also has drived many geothermal exploration companies such as PT XYZ to accelerate their digital transformation to improve coordination, data acquisition, data integration, and data management at the exploration site. However, the rapid flow of digital data raises several issues related to information security. This study aims to establish information securiy risk assessment as the first step in developing information security management system. This assessment is prepared using ISO/IEC 27005 framework with domains and objectives from ISO/IEC 27001. The results show that there are 26 information security risks in the PT XYZ human resource information system. 16 high and moderate unacceptable risks are recommended to be mitigated by implementing controls to reduce the impact and likelihood of these risks. Ten low risks are accepted while maintaining controls according to ISO 27002."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlianto Yusuf
"Informasi merupakan aset yang cukup penting baik bagi perusahaan maupun klien yang terkait dengan perusahaan tersebut. Perusahaan yang menyediakan aplikasi kepada kliennya harus menjaga keamanan informasi yang disimpan di dalamnya. Informasi yang disimpan di dalam aplikasi harus memenuhi aspek keamanan informasi, yaitu terlindungi (confidentiality), utuh (integrity), dan tersedia (availibility). PT. XYZ sebagai perusahaan yang menawarkan jasa berupa aplikasi CRM (Customer Relationship Management) kepada kliennya harus memastikan keamanan informasi yang terdapat pada aplikasinya. Permasalahan yang muncul pada aplikasi ini adalah ada begitu banyak error, baik yang tampak maupun tidak tampak yang bisa berdampak pada keutuhan informasi yang dimiliki. Selain itu, pada saat ini, belum pernah dilakukan penilaian risiko pada aplikasi CRM oleh PT. XYZ.  Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan penilaian risiko pada aplikasi ini untuk mengetahui risiko yang dapat terjadi dan bagaimana penanganannya. Penilaian risiko dilakukan dengan metode OCTAVE Allegro. Penilaian risiko ini nantinya dapat digunakan untuk paduan dan menyusun kebijakan baru untuk mengamankan keamanan informasi pada aplikasi CRM di PT. XYZ. Penelitian ini berfokus pada penilaian risiko pada setiap area of concern di aplikasi CRM.

Information is an important asset for both the company and the clients associated with the company. Companies that provide applications to their clients must maintain the security of the information stored on them. Information stored in the application must meet information security aspects, namely protected (confidentiality), intact (integrity), and available (availability). PT. XYZ as a company that offers services in the form of a CRM (Customer Relationship Management) application to its clients must ensure the security of the information contained in its application. The problem that arises in this application is that there are so many errors, both visible or invisible, that can have an impact on the integrity of the information held. In addition, at this time, there has never been a risk assessment on the CRM application by PT. XYZ. Therefore, it is necessary to carry out a risk assessment on this application to find out the risks that can occur and how to handle them. The risk assessment is carried out using the OCTAVE Allegro method. This risk assessment can later be used to integrate and develop new policies to secure information security in CRM applications at PT. XYZ. This study focuses on risk assessment in each area of ​​concern in CRM applications."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Gagah Nugroho
"Organisasi perlu menerapkan suatu keamanan informasi yang baik agar proses bisnis organisasi bisa berjalan tanpa ada ancaman. Aset TI merupakan hal yang harus dilindungi dikarenakan berpengaruh dengan proses bisnis organisasi. PT XYZ bergerak dibidang manage service untuk network dan juga cloud. Apabila terjadi kendala pada operasional organisasi dapat mengganggu Service Level Agreement (SLA) dengan pelanggan dan proses bisnis internal. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen risiko keamanan informasi yang tepat dan akurat. Permasalahan pada PT XYZ tidak pernah melakukan pembaharuan terhadap manajemen risiko sudah lebih dari tiga tahun, yang mana organisasi belum mengetahui jika terdapat risiko baru yang mengancam operasional. Operation risk atau risiko operasional akan diteliti dikarenakan operation risk akan berdampak kepada SLA pelanggan dan juga proses bisnis PT XYZ. Sudah ada dua kejadian serangan yang terjadi seperti DDOS Attack dan Ransomware pada aset organisasi beberapa waktu lalu. Maka dari itu dalam suatu organisasi diharuskan mempunyai manajemen keamanan informasi untuk dapat mengontrol segala risiko yang ada agar tidak menimbulkan kerugian pada organisasi. Untuk kerangka kerja dari keamanan informasi menggunakan kontrol dari ISO/IEC 27001:2013 sebagai acuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi usulan ruang untuk berkembang pada organisasi khususnya pada operation risk PT XYZ. Dengan hasil evaluasi kondisi manajemen risiko keamanan informasi menggunakan standar ISO/IEC 27001:2013, didapatkan analisis kesenjangan dengan keamanan informasi pada organisasi sebesar 83,91% atau sebagian besar tercapai. Selanjutnya untuk rekomendasi ruang untuk berkembang menggunakan 10 rekomendasi kontrol dalam bentuk Statement of Applicability (SOA) dan usulan 10 pemilihan kontrol risiko pada risiko yang masih berstatus mitigasi pada operation risk.

Organizations must be able to implement a good information security so that the organization can run its business processes without any threats. IT assets are things that must be protected because they affect the organization's business processes. PT XYZ is engaged in managing services for the network and the cloud services. If there are operational problems, the organization cannot monitor links that are down, it will disrupt the Service Level Agreement (SLA) with user and internal business processes. Therefore, appropriate and accurate information security risk management is needed. The problem is that PT XYZ has never updated its risk management for more than three years, which is where the organization does not know if there are new risks that threaten operations. Operation risk or operational risk will be investigated because operation risk has an impact on pelanggan SLA and also organization’s business processes. There have been two incidents of attacks such as DDOS Attack and Ransomware on organizational assets some time ago. Therefore, an organization is required to have information security management to be able to control all existing risks so as not to cause harm to the organization. For the framework of information security using the objective control of ISO/IEC 27001:2013 as a reference. The purpose of this study is to provide recommendations for space proposals to develop in the organization, especially in the operation risk of PT XYZ. With the results of the evaluation of the condition of information security risk management using the ISO/IEC 27001:2013 standard, it was found that a gap analysis with information security in the organization was 83.91% or most of it was achieved. Then for recommendations for space to develop, use 10 objective controls in the form of a Statement of Applicability (SOA) and a proposed 10 selection of risk controls on risks that are still in the status of mitigation on operation risk."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Beatrix
"Melalui Unit Bisnis Strategis e-Health, PT. XYZ memberikan pelayanan terhadap proses administrasi jaminan kesehatan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam menjalankan proses bisnis dengan menggunakan TI, Unit Bisnis Strategis e-Health mengelola data yang bersifat rahasia seperti data klaim, data finance, data provider, dan data lainnya. Data tersebut dilindungi oleh regulasi UU ITE No, 11 tahun 2008 pasal 16 ayat 1 dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 57 ayat 1. Oleh itu, risiko-risiko yang terkait keamanan informasi perlu diidentifikasi dan dimitigasi agar tidak menjadi ancaman yang berdampak kerugian terhadap aset dan keberlangsungan bisnis akibat keamanan informasi yang tidak dapat dijaga dengan baik. Namun, saat ini Unit Bisnis Strategis e-Health PT. XYZ belum memiliki manajemen risiko keamanan informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun rencana manajemen risiko keamanan informasi. Kerangka kerja yang digunakan adalah ISO/IEC 27005 dengan empat tahapan utama yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, penanganan risiko dan penerimaan risiko. Untuk merancang kontrol dalam upaya mengurangi risiko, peneliti mengacu pada ISO/IEC 27002.
Hasil penelitian ini adalah rencana manajemen risiko keamanan informasi yang berisi profil dari risiko yang diidentifikasi berdasarkan jenis aset yang dapat berupa primary asset atau secondary asset. Selain itu, kontrol untuk setiap risiko juga dirancang untuk mengurangi dampak suatu risiko. Dengan adanya manajemen risiko keamanan informasi ini, diharapkan Unit Bisnis Strategis e-Health dapat memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sehingga dapat menjadi nilai jual lebih.

Through a strategic business unit e-health, PT. XYZ provides health insurance administration process services by utilizing information technology. In running business processes using IT, a strategic business unit e-health managing confidential data such as claims, provider, and other data. The data is protected by the regulation of the ITE Law No. 11 of 2008 clause 16, verse 1 and No. 36 of 2009 on Health clause 57, verse 1. Information security risks need to be identified and mitigated so they do not become threats affecting losses on assets and business continuity as a result of information security risks that can not be maintained properly. However, today a strategic business unit e-health at PT. XYZ do not have an information security risk management.
This study aims to build an information security risk management plan. The framework used is ISO / IEC 27005 with four main stages, namely the establishment of context, risk assestment, risk management and risk acceptance. To design a control in order to reduce the risk, researcher refers to ISO / IEC 27002.
Results of this research is the information security risk management plan containing risk profiles were identified based on the type of assets that can be either primary or secondary assets. In addition, the controls for each risk is also designed to reduce the impact of a risk. Given this information security risk management, strategic business unit e-health is expected to meet the applicable regulations in Indonesia and obtain the trust of the customers so that it becomes the added value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Beatrix
"Melalui Unit Bisnis Strategis e-Health, PT. XYZ memberikan pelayanan terhadap proses administrasi jaminan kesehatan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam menjalankan proses bisnis dengan menggunakan TI, Unit Bisnis Strategis e-Health mengelola data yang bersifat rahasia seperti data klaim, data finance, data provider, dan data lainnya. Data tersebut dilindungi oleh regulasi UU ITE No, 11 tahun 2008 pasal 16 ayat 1 dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 57 ayat 1. Oleh itu, risiko-risiko yang terkait keamanan informasi perlu diidentifikasi dan dimitigasi agar tidak menjadi ancaman yang berdampak kerugian terhadap aset dan keberlangsungan bisnis akibat keamanan informasi yang tidak dapat dijaga dengan baik. Namun, saat ini Unit Bisnis Strategis e-Health PT. XYZ belum memiliki manajemen risiko keamanan informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun rencana manajemen risiko keamanan informasi. Kerangka kerja yang digunakan adalah ISO/IEC 27005 dengan empat tahapan utama yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, penanganan risiko dan penerimaan risiko. Untuk merancang kontrol dalam upaya mengurangi risiko, peneliti mengacu pada ISO/IEC 27002.
Hasil penelitian ini adalah rencana manajemen risiko keamanan informasi yang berisi profil dari risiko yang diidentifikasi berdasarkan jenis aset yang dapat berupa primary asset atau secondary asset. Selain itu, kontrol untuk setiap risiko juga dirancang untuk mengurangi dampak suatu risiko. Dengan adanya manajemen risiko keamanan informasi ini, diharapkan Unit Bisnis Strategis e-Health dapat memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sehingga dapat menjadi nilai jual lebih.

Through a strategic business unit e-health, PT. XYZ provides health insurance administration process services by utilizing information technology. In running business processes using IT, a strategic business unit e-health managing confidential data such as claims, provider, and other data. The data is protected by the regulation of the ITE Law No. 11 of 2008 clause 16, verse 1 and No. 36 of 2009 on Health clause 57, verse 1. Information security risks need to be identified and mitigated so they do not become threats affecting losses on assets and business continuity as a result of information security risks that can not be maintained properly. However, today a strategic business unit e-health at PT. XYZ do not have an information security risk management.
This study aims to build an information security risk management plan. The framework used is ISO / IEC 27005 with four main stages, namely the establishment of context, risk assestment, risk management and risk acceptance. To design a control in order to reduce the risk, researcher refers to ISO / IEC 27002.
Results of this research is the information security risk management plan containing risk profiles were identified based on the type of assets that can be either primary or secondary assets. In addition, the controls for each risk is also designed to reduce the impact of a risk. Given this information security risk management, strategic business unit e-health is expected to meet the applicable regulations in Indonesia and obtain the trust of the customers so that it becomes the added value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Raudina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian desain antarmuka dalam bentuk aplikasi kuesioner online berbasis web dengan menggunakan Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design sebagai landasan teorinya. Perancangan butir pertanyaan kuesioner dilakukan dengan melakukan evaluasi kuesioner yang telah dirancang oleh Irfani (2020) secara kualitatif melalui wawancara content validity kepada praktisi dan expert UI/UX serta face validity kepada target pengguna aplikasi. Pengembangan desain antarmuka aplikasi kuesioner dilakukan dengan metode User-Centered Design dan pengembangan sistem dilakukan dengan metode pendekatan Kanban. Aplikasi hasil pengembangan kemudian diterapkan pada penilaian aplikasi studi kasus e-Learning dan Online Travel Agent, dengan perolehan total sebanyak 339 responden. Hasil penilaian menunjukkan bahwa aplikasi pada kategori Online Travel Agent secara umum memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi e-Learning. Selain itu, diperoleh serangkaian rekomendasi antarmuka untuk beberapa aplikasi pada masing-masing kategori berdasarkan titik kerendahan skor pada butir kuesioner. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi aplikasi kuesioner Rule8 sebagai platform instrumen penilaian desain antarmuka dapat dijadikan tolak ukur performa desain antarmuka serta alat analisis titik kelemahan desain antarmuka suatu aplikasi.

This research aims to develop an interface design assessment instrument in the form of a web-based online questionnaire application utilizing Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design principles as its theoretical basis. The development of questionnaire questions were carried out by evaluating the questionnaire that had been designed by Irfani (2020) qualitatively through content validity interviews with UI/UX practitioners or experts as well as face validity interviews with target application users. The User-Centered Design approach is used for the development of said application’s interface design while system development is then carried out using the Kanban approach method. The developed application is then implemented by assessing e-Learning and Online Travel Agent case study applications, resulting in a total of 339 respondents. Assessment results show that applications in the Online Travel Agent category would generally obtain higher scores compared to e-Learning applications. In addition, a series of interface design recommendations for several applications in each category were obtained from score and comparison analysis based on aspects with the lowest scores. Hence, it can be concluded that the implementation of the Rule8 questionnaire application as an interface design assessment instrument platform can be used as a benchmark for interface design performance as well as a tool for analyzing weak points in an application's interface design."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabiqa Amani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian desain antarmuka dalam bentuk aplikasi kuesioner online berbasis web dengan menggunakan Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design sebagai landasan teorinya. Perancangan butir pertanyaan kuesioner dilakukan dengan melakukan evaluasi kuesioner yang telah dirancang oleh Irfani (2020) secara kualitatif melalui wawancara content validity kepada praktisi dan expert UI/UX serta face validity kepada target pengguna aplikasi. Pengembangan desain antarmuka aplikasi kuesioner dilakukan dengan metode User-Centered Design dan pengembangan sistem dilakukan dengan metode pendekatan Kanban. Aplikasi hasil pengembangan kemudian diterapkan pada penilaian aplikasi studi kasus e-Learning dan Online Travel Agent, dengan perolehan total sebanyak 339 responden. Hasil penilaian menunjukkan bahwa aplikasi pada kategori Online Travel Agent secara umum memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi e-Learning. Selain itu, diperoleh serangkaian rekomendasi antarmuka untuk beberapa aplikasi pada masing-masing kategori berdasarkan titik kerendahan skor pada butir kuesioner. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi aplikasi kuesioner Rule8 sebagai platform instrumen penilaian desain antarmuka dapat dijadikan tolak ukur performa desain antarmuka serta alat analisis titik kelemahan desain antarmuka suatu aplikasi.

This research aims to develop an interface design assessment instrument in the form of a web-based online questionnaire application utilizing Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design principles as its theoretical basis. The development of questionnaire questions were carried out by evaluating the questionnaire that had been designed by Irfani (2020) qualitatively through content validity interviews with UI/UX practitioners or experts as well as face validity interviews with target application users. The User-Centered Design approach is used for the development of said application’s interface design while system development is then carried out using the Kanban approach method. The developed application is then implemented by assessing e-Learning and Online Travel Agent case study applications, resulting in a total of 339 respondents. Assessment results show that applications in the Online Travel Agent category would generally obtain higher scores compared to e-Learning applications. In addition, a series of interface design recommendations for several applications in each category were obtained from score and comparison analysis based on aspects with the lowest scores. Hence, it can be concluded that the implementation of the Rule8 questionnaire application as an interface design assessment instrument platform can be used as a benchmark for interface design performance as well as a tool for analyzing weak points in an application's interface design."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>