Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fakhrurrozi
"Kesejahteraan erat kaitannya dengan peningkatan kebahagiaan subjektif. Salah satu upaya dalam meningkatkan kebahagiaan dapat dilakukan melalui pendekatan faktor sosial ekonomi. Peningkatan kualitas rumah menjadi fokus utama dalam penelitian ini untuk mengetahui dampaknya terhadap kebahagiaan subjektif. Penelitian ini ingin menguji hubungan antara kualitas rumah dengan kebahagiaan subjektif. Data panel selama dua gelombang bersumber dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) di tahun 2007 (IFLS-4) dan tahun 2015 (IFLS-5) menjadi dasar dalam penelitian ini, dimana indikator kebahagiaan subjektif dan kualitas rumah yang digunakan terdapat di dalam IFLS. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dan Fixed Effect untuk menentukan dampak kualitas rumah terhadap kebahagiaan subjektif. Kualitas rumah dinilai berdasarkan kualitas rumah layak yang terdiri dari kecukupan luas tempat tinggal, memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak, serta memiliki ketahanan bangunan (durable housing). Secara umum, kualitas rumah layak berdampak positif dan signifikan terhadap kebahagiaan subjektif

Well-being is closely related to an increase in subjective happiness. One of the efforts to increase happiness can be done through a socio-economic factor approach. Improving the quality of the house is the main focus in this study to determine its impact on subjective happiness. This study wanted to examine the relationship between home quality and subjective happiness. Panel data for two waves sourced from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007 (IFLS-4) and 2015 (IFLS-5) is the basis for this study, where indicators of subjective happiness and the quality of the house used are included in the IFLS. The method used is panel data regression and Fixed Effect to determine the impact of house quality on subjective happiness. The quality of the house is assessed based on the quality of a decent house which consists of a sufficient area of ​​residence, having access to drinking water and proper sanitation, and having a durable housing. In general, the quality of decent housing has a positive and significant impact on subjective happiness."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Andor Kevin Nathaniel
"Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan utama dalam aspek kehidupan seorang individu. Beberapa penelitian menyetujui bahwa kepuasan terhadap rumah juga mempengaruhi Kesejahteraan. Maka, studi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kondisi rumah dapat mempengaruhi kesejahteraan dengan menggunakan Kebahagiaan sebagai proksi dari kesejahteraan individual. Penelitian ini menggunakan Regresi Probit untuk menentukan probabilitas dari kebahagiaan individu yang dipengaruhi oleh variabel kondisi rumah ataupun tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 5 (2014) yang memuat beberapa variabel kategori yang menjelaskan kesejahteraan individu, karakteristik rumah, kelayakan rumah, dan karakteristik rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tempat tinggal atau rumah berpengaruh terhadap kesejahteraan atau kebahagiaan seluruh populasi penduduk, maka dari itu, kebahagiaan tidak hanya dipengaruhi oleh sifat individu. Namun, dengan melakukan tes sub-populasi Usia, Pendapatan, dan populasi Perkotaan maupun Pedesaan menunjukan bahwa signifikansi dari kondisi tempat tinggal atau rumah berbeda berdasarkan populasinya. Kurangnya studi mengenai perumahan atau tempat tinggal di Indonesia yang berfokus pada kesejahteraan merupakan justifikasi dalam melakukan penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi advokat untuk menyarankan kebijakan pendirian tempat tinggal atau perumahan berdasarkan kesejahteraan atau kebahagiaan penduduk.

Housing is one of the basic needs in an individual's life aspect. Moreover, studies also approve that housing satisfaction is crucial in determining well-being. This study aims to prove that housing conditions can affect well-being using the proxy of overall happiness. The study uses Probit Regressions to determine the probability of happiness within individuals that are affected by variables of housing conditions. The study uses IFLS 5 (2014), which contains several categorical variables that explain individual well-being, housing characteristics, housing decency, and household characteristics. The results of this study suggest that housing conditions do matter to the well-being of the overall population, in which happiness is not only affected by an individual's trait. However, housing conditions within each sub-populations of Age, Income, and Urban or Rural populations suggest different significant housing conditions. This study justified its research due to Indonesia's lack of housing studies focusing on well-being. Therefore, this study advocates that policymakers establish Housing based on the population's well-being or happiness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mustopa
"ABSTRAK
Berdasarkan laporan CAF World Giving Index 2018, Indonesia berada di peringkat teratas dalam berdonasi. Di tahun yang sama, Indonesia berada pada peringkat 92 dalam World Happiness Index, yang disebabkan oleh kemerosotan kebahagiaan karena persepsi korupsi dan bantuan sosial. Padahal, berbagai studi teoritis menunjukkan bahwa kebahagian berhubungan dengan perilaku memberi. Oleh karena itu, dengan menggunakan modifikasi pendekatan Theory of Planned Behaviour (TPB), penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang, yang kemudian mempengaruhi intensinya untuk berdonasi uang melalui lembaga sosial/keagamaan. Penelitian ini berhasil mengumpulkan data dari 156 responden yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (JABODETABEK). Selanjutnya, data primer tersebut diolah dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel kebahagiaan (happiness) memiliki pengaruh positif terhadap intensi (behavioural intention) berdonasi uang melalui lembaga sosial/keagamaan. Variabel kepercayaan agama (religious beliefs) juga memiliki pengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam berdonasi uang. Selain itu, kepercayaan agama (religious beliefs), sikap (attitude), kontrol perilaku (perceived behavioural control) dan perilaku masa lalu (past behaviour) memiliki pengaruh positif terhadap intensi (behavioural intention) seseorang ketika berdonasi uang. Sedangkan norma subjektif (subjective norms) pengaruhnya tidak signifikan terhadap intensi (behavioural intention) seseorang ketika berdonasi uang. Berdasarkan hasil penelitian ini, diberikan beberapa rekomendasi untuk lembaga sosial/keagamaan, pemerintah dan stakeholders lainnya.

ABSTRACT
Based on the 2018 CAF World Giving Index report, Indonesia ranked top in donations. In the same year, Indonesia is ranked at 92 in the World Happiness Index, which is due to the deterioration of happiness due to the perception of corruption and social assistance. In fact, various theoretical studies show that happiness relates to giving behavior. Therefore, using a modification to the Theory of Planned Behaviour (TPB) approach, the study aims to find out the factors affecting a person's happiness, which then affects their intensity to donate money through a social/religious institution. This research successfully collects data from 156 respondents who live in the area of Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang and Bekasi (JABODETABEK). Furthermore, the primary data is processed using Structural Equation Modelling (SEM). The results of this study showed that the happiness variables have a positive influence on the behavioural intention to donate money through social/religious institutions. A religious beliefs variable also has a positive influence on attitude in donation of money. In addition, religious beliefs, attitude, control of behavior and past behavior have a positive influence on the behavioural intention a person to donate money. While the subjective norms is not significant to intention a person to donate money. Based on the results of this study, some recommendations for social/religious institutions, Governments and other stakeholders were given."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwan Nugroho
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan tempat tinggal pada penduduk usia lanjut terhadap kebahagiaan penduduk usia lanjut di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) tahun 2017 dengan menggunakan sampel penduduk usia 60 tahun ke atas yang dianalisis dengan metode regresi logistik biner. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, daerah tempat tinggal, kelompok umur, tingkat pendidikan, status bekerja, tingkat pendapatan dan status kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penduduk usia lanjut yang hidup pada OPH memiliki kecenderungan kebahagiaan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan penduduk usia lanjut yang hidup bersama anggota rumah tangga lainnya. Daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status bekerja, tingkat pendapatan dan status kesehatan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan penduduk usia lanjut dengan arah positif. Sementara jenis kelamin dan kelompok umur tidak memiliki peranan terhadap kebahagiaan penduduk usia lanjut di Indonesia.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of living arrangements on the elderly population on the happiness of the elderly in Indonesia. This study uses data from the 2017 Happiness Level Measurement Survey (SPTK) using a sample of residents aged 60 years and over who were analyzed by a binary logistic regression method. The control variables used in this study were gender, area of residence, age group, education level, work status, income level, and health status. The results showed that the elderly population living OPH households had a lower tendency to happiness when compared to the elderly population who lived with other household members. The area of residence, level of education, work status, income level, and health status also have a significant influence on the happiness of the elderly population in a positive direction. While gender and age group have no role in the happiness of elderly people in Indonesia."
2019
T54003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Amir
"Kebahagiaan umumnya dianggap sebagai hal penting. Dalam arti yang paling rasional, mengejar kebahagiaan adalah tujuan akhir dari semua tindakan kita. Ekonomi kontemporer telah menekankan peranan pendapatan dalam meningkatkan kebahagiaan seseorang. Meskipun teori ini umumnya benar, pendapatan hanyalah alat untuk mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. Menggunakan data Susenas 2012, menganalisis beberapa faktor penentu lain yang memengaruhi kebahagiaan. Saya menemukan bahwa meskipun pendapatan berkontribusi besar pada kebahagiaan, faktor sosial demografi sama penting dari pendapatan itu sendiri.

Happiness is generally considered an important. In the most rational sense, the pursuit of happiness is the end goal of all our actions. Contemporary economics have overemphasized the role income plays in increasing a person’s happiness. Although this theory is generally true, income is merely a means to an end rather than an end in itself. Using data from the National Socioeconomic Survey 2012, analyse some of the other determinants of happiness. I find that although income is a substantial contributor to happiness, socio-demographic factors are as important as income in itself."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rahman
"Ukuran kesejahteraan tidak hanya dapat digambarkan dengan kondisi kemakmuran material namun juga dapat digambarkan oleh kondisi kebahagiaan. Peran ganda yang melekat pada mereka yang masuk ke dalam generasi sandwich tentu akan berpengaruh terhadap kebahagiaannya. Salah satu faktor yang memengaruhi kebahagiaan seseorang adalah nilai modal sosial. Terdapat beberapa mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan, diantaranya melalui kesehatan, pendapatan rumah tangga, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara khusus bagaimana pengaruh modal sosial terhadap kebahagiaan generasi sandwich di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah kepala rumah tangga atau pasangannya yang termasuk dalam generasi sandwich dan generasi nonsandwich. Penelitian ini menggunakan data SPTK tahun 2017. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kebahagiaan pada generasi sandwich dan nonsandwich tidak berbeda secara nyata, tetapi secara umum modal sosial berpengaruh signifikan terhadap kebahagiaan. Selain itu kondisi kesehatan ditemukan sebagai variabel yang menjadi mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan. Peningkatan nilai modal sosial pada generasi sandwich yang memiliki kesehatan yang kurang baik akan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kebahagiaannya. Sementara itu variabel pendapatan rumah tangga dan pendidikan ditemukan bukan menjadi mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan.

The measure of welfare not only about material prosperity, but also could be described by happiness. The sandwich generation has a dual role to play in influencing their happiness. One the other hand, social capital also affects happiness. There are several mechanisms by which social capital affects happiness, including health condition, household income, and education. This study aims to analyze specifically how the influence of social capital on the happiness of the sandwich generation in Indonesia. This study uses SPTK 2017 data which the unit analyze is head of household or partner of sandwich generation and nonsandwich generation. Using OLS estimation, the study found that happiness index in the sandwich and nonsandwich generations is not significantly different, but generally social capital has a significant effect on happiness. In addition, health conditions were found to be variable that becomes a mechanism for how social capital effects happiness. Increasing the value of social capital in the poor health sandwich generation will be more beneficial in increasing their happiness. Meanwhile, the household income and education were not to be mechanisms for social capital"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fauzan
"Peningkatan indeks kebahagiaan Indonesia di dalam negeri dalam 1 dekade terakhir berbanding terbalik dengan peringkat kebahagiaan Indonesia di dunia yang terus menurun. Beberapa studi telah mencoba mengidentifikasi faktor apa yang paling berpengaruh kepada kebahagiaan, dan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kebahagiaan adalah relative income. Tetapi, seiring berjalannya waktu, relative income juga menimbulkan perdebatan di banyak studi. Di Indonesia sendiri, studi relative income tidak terlalu banyak sehingga pengaruh relative income dengan kebahagiaan di Indonesia tidak banyak dibahas. Pada penelitian ini, penulis mencoba menganalisa hubungan relative income dengan kebahagiaan di Indonesia. Ada dua model yang digunakan yaitu model 1 dimana relative income didapatkan dengan survei self-assessment dan model 2 dimana relative income dihitung menggunakan pembagian antara income dengan predicted income. Hasil dari kedua model berbeda yaitu pada model 1, relative income mempengaruhi kebahagiaan. Sedangkan pada model 2, relative income tidak mempengaruhi kebahagiaan. Selain itu, hasil dari kedua model sama-sama menunjukkan bahwa absolute income sangat mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

The increase in Indonesia's happiness index domestically over the past decade appears to be inversely related to Indonesia's declining global happiness rankings. Numerous studies have endeavored to identify the factors most influential in determining happiness, with relative income emerging as a significant contributor. However, over time, relative income has become a subject of debate in various studies. In Indonesia, there has been a relatively limited number of studies on relative income, resulting in a lack of discussions regarding its impact on happiness in the country. In this research, the author seeks to analyze the relationship between relative income and happiness in Indonesia. Two models are employed: Model 1, wherein relative income is obtained through self-assessment surveys, and Model 2, wherein relative income is calculated by dividing income by predicted income. The outcomes of the two models are different; in Model 1, relative income influences happiness, while in Model 2, relative income does not exhibit a significant impact on happiness. Furthermore, both models indicate that absolute income significantly influences happiness in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyanti Kusuma Anggraeni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat dukungan sosial dan rasa bersyukur terhadap tingkat kebahagiaan mahasiswa program Sarjana di Universitas Indonesia. Indeks kebahagiaan mahasiswa di Indonesia pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 4,18 dibandingkan tahun 2013. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kebahagiaan mahasiswa adalah kedekatan emosional dengan orang-orang terdekat, aktualisasi diri, dan prestasi akademik. Studi ini akan melibatkan dukungan sosial dan rasa bersyukur yang berfungsi sebagai prediktor penting terhadap tingkat kebahagiaan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner, wawancara dan data sekunder. Selain itu, unit analisis penelitian ini adalah mahasiswa program Sarjana angkatan 2015-2018 di Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara variabel tingkat dukungan sosial dengan tingkat kebahagiaan masiswa. Sementara itu, variabel rasa bersyukur juga menunjukkan korelasi positif dengan tingkat kebahagiaan mahasiswa.

ABSTRACT
This study aims to investigate the effect of social support and gratitude on happiness of undergraduate students at the University of Indonesia. The happiness index of college student in Indonesia in 2017 increased by 4.18 compared to 2013. Previous studies show that the factors influence of happiness among college student are emotional closeness with the closest people, self-esteem, and academic achievement. This study will involve social support and gratitude which serves as an important predictor of the level of happiness among college student. This study uses a quantitative approach with data collection through surveys by distributing questionnaires, interview and secondary data. In addition, the unit of analysis of this study is the 2015-2018 undergraduate students at the University of Indonesia. The results of the study there is a positive correlation between the variables of social support and happiness of students. Meanwhile, the variable of gratitude also indicate a positive correlation with happiness of students."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selena Salsabila Nusantara
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor material dan faktor non-material terhadap kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data cross-section dari Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 tahun 2014, studi ini mengambil 78000 responden yang diestimasi menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor material yaitu pendapatan absolut, pendapatan relatif, dan pengeluaran.berkorelasi positif terhadap kebahagiaan di Indonesia. Sedangkan faktor non-material yang berpengaruh adalah kondisi kesehatan, ketaatan beragama, kepercayaan mayoritas, perasaan kesepian, perasaan tertekan, rasa aman, partisipasi sosial, dan trust.Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki pasangan, berpendidikan, wanita, memiliki pekerjaan lebih merasa bahagia. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara individu yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor non-material memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor material dalam mempengaruhi kebahagiaan apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan absolut. Namun, apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan relatif, pengaruh dari pendapatan relatif lebih besar dibandingkan faktor non-material dalam mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of material and non material factors on happiness in Indonesia. Using the cross section data from the Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 of 2014, this study took 78,000 respondents estimated using a logit model. The results show that happiness in Indonesia is positively influenced by material factors such as absolute income, relative income, and expenditure, while non material factors such as health conditions, religious observance, trust, feelings of loneliness, feelings of depression, security, social participation, and trust are also significantly affect happiness.The results showed that people, who are married, educated, women, and have job tend to be happy. The research also found that there is no difference on happiness between individuals living in urban or rural areas. In addition, the relationship between happiness and age shows an U shaped curve. Finally, non material factors have a greater influence than absolute income as material factors in affecting happiness. However, in terms of relative income, the effect of relative income is greater than non material factors in affecting happiness in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh kesejahteraan finansial terhadap kebahagiaan, dan pengaruh kebahagiaan terhadap pengambilan keputusan finansial pada masyarakat Indonesia. Sumber kesejahteraan finansial, provinsi, dan gender dimasukkan sebagai variabel moderasi untuk hubungan antara kesejahteraan finansial dan kebahagiaan. Penelitian ini mengkaji data primer dari sampel 152 responden di seluruh negeri dengan menggunakan PLS-SEM dan data sekunder dari World Happiness Report, PDB/kapita, jumlah tabungan di bank umum dan tabungan pensiun untuk Indonesia menggunakan regresi. Berdasarkan analisis terhadap data primer dan sekunder, ditemukan bahwa kesejahteraan finansial memiliki korelasi positif dengan kebahagiaan, dan kebahagiaan memiliki korelasi positif dengan keputusan keuangan. Selain itu, berdasarkan analisis dari data primer, tidak ditemukan pengaruh dari semua variabel moderasi yaitu sumber kesejahteraan keuangan, provinsi, dan gender.

This research aims to reveal the effect of financial well-being on happiness, and the effect of happiness on financial decision-making among Indonesians. Source of financial well-being, province, and gender are included as moderating variables to the relationship between financial well-being and happiness. The analysis examined primary data from a sample of 152 respondents across the country with PLS-SEM and secondary data from World Happiness Report, GDP/capita, amount of saving in general bank and retirement saving for Indonesia with regression. Based on analysis on the primary and secondary data, it is found that financial well-being has positive correlation with happiness, and happiness has positive correlation with financial decisions. In addition, based on analysis from the primary data, there is no effect from all moderating variables, namely source of financial well-being, province, and gender."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>