Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Azizah
"Penelitian ini membahas mengeni peran TBM Kampoeng Batara dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat Kampung Papring, Kalipuro, Banyuwangi. TBM memiliki peran untuk mencerdaskan masyarakat sekitar melalui pendidikan nonformal yang mencakup pembelajaran mengenai kearifan lokal. Dalam menjalankan perannya melestarikan kearifan lokal TBM dapat mengacu pada fungsi kultural perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran TBM Kampoeng Batara dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat Kampung Papring dan mengidentifikasi kegiatan berbasis kearifan lokal yang diadakan di sana. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan analisis dokumen mulai dari Januari hingga Maret 2022. Informan penelitian dipilih berdasarkan metode purposive sampling dimana terdapat kriteria dalam pemilihannya. Bentuk kegiatan pelestarian kearifan lokal di TBM Kampoeng Batara dikelompokkan menjadi lima kelompok besar, yaitu pelestarian permainan tradisional, pelestarian seni budaya dan tradisi, pelestarian bahasa daerah, pelestarian kerajinan bambu, serta pelestarian alam. Kesimpulan menunjukkan bahwa peran TBM Kampoeng Batara dalam membantu pelestarian kearifan lokal masyarakat Kampung Papring telah membawa pengaruh positif bagi masyarakat di sana. Akan tetapi pelestarian masih terbatas pada metode secara lisan dan bentuk dokumentasi kegiatan terbatas pada foto dan video belum sampai pada dokumentasi tertulis. Sarannya adalah perlu dibuat dokumentasi tertulis dan pengembangan dokumentasi bentuk foto dan video.

This study discusses the role of TBM Kampoeng Batara in preserving the local wisdom of the people of Papring Village, Kalipuro, Banyuwangi. TBM has a role to educate the surrounding community through non-formal education which includes learning about local wisdom. In carrying out its role of preserving local wisdom, TBM can refer to the cultural function of the library. This study aims to identify the role of TBM Kampoeng Batara in preserving the local wisdom of the people of Kampung Papring and identify local wisdom-based activities held there. The research approach used in this study is qualitative with a case study analysis method. Data collection was carried out by interviewing, observing, and analyzing documents from January to March 2022. Research informants were selected based on the purposive sampling method where there were criteria in the selection. The form of activities to preserve local wisdom at TBM Kampoeng Batara is grouped into five major groups, namely the preservation of traditional games, the preservation of cultural arts and traditions, the preservation of regional languages, the preservation of bamboo crafts, and the preservation of nature. The conclusion shows that the peran of TBM Kampoeng Batara in helping to preserve the local wisdom of the people of Kampung Papring has brought a positive influence to the community there. However, preservation is still limited to oral methods and the form of documentation of activities limited to photos and videos has not yet reached written documentation. The suggestion is that it is necessary to create written documentation and the development of documentation of photo and video forms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi informasi dalam sepuluh tahun terakhir mempengaruhi gaya hidup seseorang. Kemunculan aplikasi social networking seperti: Facebook, twitter, Myspace, Blogs dibarengi dengan perangkat komunikasi bersifat mobile. Hadirnya e-bookreader, PC tablet,digital music players, telepon selular terbaru, membuat seseorang staying connected. Digital natives merupakan generasi yang lahir pada era digital dengan ciri multitasking, selalu berjejaring, akses secara random, preferensi pada informasi bentuk multimedia interaktif. Diperkirakan generasi digital natives dalam waktu akan datang menjadi pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Representasi materi literasi informasi dalam dokumen hypertext berpotensi untuk memperkaya lingkungan pembelajaran, beragam, fleksibel dan berpotensi untuk interaktif. Peluang perpustakaan perguruan tinggi merepresentasikan literasi informasi dengan menggunakan teknologi web tidak menghilangkan esensi literasi informasi secara tatap muka bahkan memperluas akses layanan perpustakaan kepada pengguna."
JPI 11:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno NS
Jakarta: Sagung Seto, 2020
021.2 SUT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Achria Putri
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam membangun masyarakat informasi yang ditinjau melalui implementasi programnya di daerah rural maupun urban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di wilayah urban dan rural mulai dari proses pembentukan, aktivitas yang dimiliki, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengindentifikasi program-program KIM apakah sudah memiliki peran dalam membangun masyarakat informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative method) dengan metode kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian dan analisis dokumen dari bulan Februari-Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIM di wilayah urban cenderung lebih mandiri, sedangkan program KIM di wilayah rural membutuhkan bimbingan dari otoritas. Namun, tidak menjamin bahwa KIM yang mandiri dapat mengimplementasikan program lebih baik jika dana dan fasilitas kurang. Tingkat pendidikan dan partisipasi masyarakat rural yang lebih rendah dan masyarakat urban yang lebih tinggi juga mempengaruhi keberhasilan program. Saran yang diajukan adalah pemerintah harus memberikan perhatian terhadap program KIM agar keberhasilannya merata dan dapat bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional dalam mengimplementasikannya.

This study discusses how the role of the Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) program in building an information society as viewed through its program implementation in rural and urban areas. The purpose of this study is to identify Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) programs in urban and rural areas starting from the formation process, the activities they have, and the obstacles they face. In addition, this study also aims to identify whether KIM programs already have a role in building an information society. This study uses a qualitative approach (qualitative method) with a literature review method. The data was collected by searching and analyzing documents from February-June 2020. The results showed that KIM in urban areas tended to be more independent, while KIM programs in rural areas needed guidance from the authorities. However, it does not guarantee that an independent KIM can implement the program better if funds and facilities are lacking. The lower level of education and participation of rural communities and higher urban communities also affects the success of the program. The suggestion is that the government should pay attention to the KIM program so that its success is evenly distributed and can cooperate with the National Library in implementing it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: IPI Jawa Barat, 1998
020 DIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Abdillah
"Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dikirim melalui e-mail. Cara penyusunan penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan pada bab tiga. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh lulusan JIP menggunakan intemet dalam pekerjaannya. Hanya sebagian kecil (5%) yang menyatakan tidak menggunakan internet dalam pekerjaannya. Alasannya yaitu tidak tersedianya fasilitas internet di lingkungan tempat bekerja dan intemet tidak dibutuhkan dalam pekerjaannya. Fasilitas internet yang paling sering digunakan berturut-turut adalah E-mail, WWW, Newsgroup, FTP, IRC, Gopher dan fasilitas internet yang paling jarang digunakan adalah telnet. Secara umum manfaat yang diperoleh lulusan JIP dalam penggunaan internet adalah untuk jasa referensi, untuk komunikasi dan silaturahmi, untuk pengadaan, dan untuk promosi jasa perpustakaan. Hampir seluruh lulusan JIP menyatakan bahwa mereka mengalami hambatan dalam penggunaan intemet dalam pekerjaannya. Hanya tiga orang (7,9%) yang menyatakan tidak mengalami hambatan. Hambatan utama dalam penggunaan internet menurut mereka yaitu akses ke internet yang sangat lama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Yuliana
"Keberadaan perpustakaan SMA yang baik sangat penting, karena setelah menyelesaikan SMA, siswa-siswi akan memasuki perguruan tinggi. Ketika melanjutkan ke perguruan tinggi mereka dituntut untuk belajar mandiri. Apabila siswa-siswi SMA tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, ia akan bekerja pada suatu lembaga yang kemungkinan besar dituntut untuk mencari informasi secara mandiri dalam rangka menyelesaikan tugas sehari-hari dan harus menggunakan perpustakaan pada tempat mereka bekerja (Subagyo, 1995 : 4). Perpustakaan sekolah dapat menjadi bekal utama mereka dalam upaya belajar mandiri untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Di SMA Negeri 8 Jakarta, perpustakaan sekolah yang pada awalnya didirikan hanya sebagai ruangan tempat penyimpanan buku dan belum memiliki tempat baca bagi pengunjungnya. Sarana yang ada hanya lemari dan tempat buku-buku paket, beberapa buah buku cerita beserta buku pengetahuan murni lainnya dengan jumlah yang masih terbatas. Walaupun dengan penampilan seperti ini, perpustakaan di SMA Negeri 8 tetap bisa menarik perhatian masyarakat SMA Negeri 8 Jakarta, yang menggunakan perpustakaan sekolah untuk melakukan penelitian sederhana dan juga sebagai tempat rekreasi yang efektif bagi para siswanya. Penelitian sederhana yang dimaksud disini adalah kegiatan karya ilmiah, praktek laboratorium, dan percobaan-percobaan ilmiah lainnya. Sedangkan sarana rekreasi yang dimaksud adalah seperti meluangkan waktu untuk membaca koleksi perpustakaan yang sifatnya menghibur seperti membaca novel, koran, atau majalah untuk menambah pengetahuan umum mereka. Di kebanyakan sekolah, termasuk sekolah-sekolah negeri, koleksi perpustakaan yang dikelolanya terbatas pada buku-buku paket kiriman pemerintah karena tidak memiliki koleksi yang lain, kalaupun ada koleksi lainnya jumlah judul dan eksemplarnya sedikit serta kondisi bukunya sudah lusuh karena sudah lama dan sering dipinjam oleh siswa dan guru. Bahkan, sebagian dari sekolah-_sekolah tersebut ada yang tidak memiliki ruang perpustakaan secara khusus karena keterbatasan ruang dan dianggap keberadaannya kurang begitu penting (Hermawam, 2004). Salah satu faktor utama menghambat suatu perpustakaan untuk berkembang adalah dana. Tapi dalam penelitian ini penulis tidak membahas tentang manajemen perpustakaan. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah tentang kebutuhan informasi siswa-siswi SMA Negeri 8 Jakarta dalam kegiatan belajarnya, dan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 8 Jakarta berkaitan dengan minat mereka? Selain perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi dan belajar tentu masih banyak lagi sumber-sumber informasi lain yang dapat digunakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 8 Jakarta dalam memenuhi kebutuhan mereka. Karena itu adakah sumber informasi lain yang mereka gunakan selain perpustakaan sekolah dalam memenuhi kebutuhan mereka? Siswa-siswi juga akan ditanyakan pendapat mereka terhadap perpustakaan SMA Negeri 8 Jakarta sebagai sumber informasi berkaitan dengan kebutuhan yang mereka inginkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya,
020 JKDMM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Fungsi utama penyelenggaraan perpustakaan adalah pelayanan. Dalam menjalankan fungsi pelayanan tersebut, public relation (PR) memiliki peran yang sangat penting. PR berfungsi sebagai pendukung manajemen, membangun citra perpustakaan, dan sebagau komunikator. Artikel ini mengetengahkan prinsip-prinsip PR yang perlu diimplementasikan pada perpustakaan dan berbagai upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan menbangun pencitraan perpustakaan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Somadikarta
Depok: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 1998
025.5 SOM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>