Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Callista Sanaa Atsillah
"Skripsi ini membahas mengenai peran dan penerapan sistem penyimpanan dalam domestik. Peran sistem penyimpanan untuk menciptakan keteraturan dalam domestik dibutuhkan karena, penghuni akan terkoneksi lebih baik dengan ruang yang memfasilitasi kegiatannya, sehingga akan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan penghuninya. Keteraturan diwujudkan dengan menerapkan prinsip - prinsip sistem penyimpanan berupa, membuat dan mempertahankan kelompok objek domestik, memastikan keamanan objek domestik, dan memastikan aksesibilitas objek domestik. Prinsip ini tidak hanya diterapkan pada objek domestik saja, tetapi pada komponen sistem penyimpanan lainnya, yaitu tempat penyimpanan. Penerapan tiap prinsip meningkatkan efektifitas dan efisiensi penghuni dalam berkegiatan dalam ruang domestik. Ketiga prinsip ini perlu diterapkan bersama, karena pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dalam sistem penyimpanan. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap kesatuan proses penyimpanan dalam ruang domestik untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain sebuah domestik.

This thesis discusses the role and the principles of domestic storage systems. The role of the storage system to create domestic order is needed because domestic inhabitants will be better connected to spaces that facilitate their activities, thereby increasing their productivity and well-being. Order is created by applying the principles of a storage system in the form of, creating and maintaining groups of domestic objects, ensuring the security of domestic objects, and ensuring the accessibility of domestic objects. These principles are not only applied to domestic objects, but to other storage system components, namely storage. The application of each principle increases the effectiveness and efficiency of domestic inhabitants in carrying out activities in the domestic space. These three principles need to be applied together, because they are basically an integral part of the storage system. The findings of this thesis show the importance of understanding the unity of the storing process in the domestic space to be used as consideration in designing a domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Safa Rasendria
"Gaya hidup dan ruang domestik tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Adanya perkembangan zaman mempengaruhi perubahan pada gaya hidup yang merubah pandangan manusia terhadap ruang domestik dan domestisitas. Ruang domestic seringkali dikaitkan dengan kegiatan rumah tangga dan keberadaannya di dalam. Ruang domestik merupakan ruang yang menghadirkan batasan antara luar-dalam, publik-privat. Bahkan, ruang domestik dapat menggabungkan keduanya melalui interpretasi manusia terhadap ruang. Namun, dengan adanya perubahan gaya hidup seiring terjadinya perkembangan zaman, batas-batas tersebut memudar dan menghasilkan pandangan yang berbeda tentang ruang domestik. Perkembangan gaya hidup berubah secara progresif, termasuk melalui kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat perkembangan gaya hidup yang berubah dapat dilihat dari kedua abad yang berbeda. Penulisan skripsi ini dimulai dengan melihat gaya hidup pada Era Modern pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, kemudian melihat masing-masing refleksinya pada ruang domestik yang perbedaannya dipengaruhi dengan adanya perkembangan pandangan pada gender, publik-privat dan dipengaruhi dengan revolusi industri yang semakin bergerak lebih demokratis dan radikal. Metode yang dilakukan dalam skripsi ini adalah menganalisis tiga rumah yang berada di era yang berbeda, Victorian House, Robie House oleh Frank Lloyd Wright dan Farnsworth House oleh Mies Van Der Rohe, untuk memperlihatkan perubahan pandangan akan domestisitas dan refleksi gaya hidup yang terlihat pada ruang juga keterlibatan kelas sosial. Sehingga, dengan melihat perkembangannya dapat dikatakan bahwa perubahan makna dan pandangan yang terjadi dipengaruhi oleh gaya hidup yang berubah dan mempengaruhi pandangan akan batasan publik-privat pada ruang domestik yang dapat dilihat dari organisasi ruangnya.

Lifestyle and domestic space cannot be separated from human life. With the development in the late nineteenth century and the early twentieth century, the changes affected the lifestyles that are also changing the human views on domestic space and domesticity. Domestic space is often associated with household activities and with the sense of being inside. But other than that, domestic space is a space that presents a boundary between the inside-outside and public-private. Through this thesis, it is also occurred that the domestic space can combine the two through human interpretation of space. However, with the change in lifestyle in the late nineteenth century to the early twentieth century, these boundaries of public and private fade and change the meanings of domestic space. The writing of this thesis was carried out to analyzes the changing meanings of domestic space, especially those that are representing public spaces that reflect the lifestyle and social class that happened in the two different centuries, namely the late 19th century and early 20th century at the beginning of the Modern era.The writing of this thesis begins by looking at the lifestyle in the Modern Era at the end of the 19th century to the beginning of the 20th century and analyzing the reflection on the domestic space whose differences are influenced by the development of views on gender, public-private and influenced by the industrial revolution which is increasingly moving more democratic and radical. The method used in this thesis is to analyze three houses located in different eras, Victorian House, Robie House by Frank Lloyd Wright and Farnsworth House by Mies Van Der Rohe, to show the changing views of domesticity and lifestyle reflections that are seen in the space as well. social class engagement. By looking at its development, it can be said that the changes in meaning and views that occur are influenced by changing lifestyles and affect the view of public-private boundaries in the domestic space that are reflected on the space organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Adiswari
"Tesis ini mempelajari bagaimana sinema merepresentasikan ruang-ruang sejarah beserta keseharian, isu gender, kelas sosial, kolonialisme, dan nilai-nilai tradisi melalui pengamatan terhadap tiga sinema historis bertema kehidupan R.A. Kartini keluaran tahun 1980-an dan 2010-an. Tesis ini menganalisis representasi konsep-konsep di atas dari cara aktor berinteraksi satu sama lain dan beraktivitas dalam batasan-batasan ruang domestik dan hubungannya dengan ruang publik. Analisis pada tesis ini merekonstruksi fragmen-fragmen representasi lingkungan dalem Kabupaten Jepara – tempat tinggal R.A. Kartini sejak masa kecil hingga menikah – sebagai latar yang dominan pada ketiga sinema tersebut. Rekonstruksi ini kemudian menunjukkan jika otentisitas latar tersebut berhubungan dengan narasi masing-masing sinema – yang juga dipengaruhi oleh narasi politik dan sejarah yang populer ketika sinema diproduksi. Mengingat bentuknya sebagai salah satu produk kreatif dari historiografi, sering terdapat perdebatan antara sisi kreatif dari sinema dan tanggung jawabnya untuk menjaga akurasi fakta sejarah. Tesis ini menemukan bahwa otentisitas ruang dalam sinema sejarah adalah sebuah spektrum dan dapat berkompromi dengan pertimbangan kreatif untuk mencapai narasi yang diinginkan. Berdasarkan observasi terhadap tiga sinema dengan tema yang sama, tesis ini menemukan bahwa seorang tokoh bersejarah dapat direpresentasikan melalui kombinasi ruang yang berbeda, hubungan yang berbeda dengan tokoh-tokoh di sekitarnya, serta teknik visual yang berbeda, dengan beragam cara memanipulasi fakta sejarah.

This thesis explores the recreation of spaces in history, along with representations of everyday life, gender and class issues, colonialism, and traditional values in spaces within 1980s and 2010s Indonesian movies that depict the life of R.A. Kartini. The analysis of such concepts surrounds the way characters interact with each other, inhabit, and exist within the boundaries of domestic spaces, which can relate to their existence in public settings. In this thesis, the author reconstructed fragments of the dalem (palace) of Jepara Regency – where Kartini lived from childhood until the beginning of her marriage – as the most significant set of all three movies. This reconstruction then shows the relations between the authenticity of these recreated spaces with each movie’s narratives – which were also a product of political and historical narratives that were popular during the movies’ production. Given its essence as a creative form of historiography, historical cinema is often torn between staying true to historical facts and allowing its creators some levels of creative liberty. This thesis found that authenticity in historical cinema is a spectrum, and it often compromises with creative liberty in order to achieve its creators’ intended narrative. Based on observing three movies of the same theme, this thesis found that the exact historical figure can be represented within different combinations of spaces, relationships with their surrounding figures, and different visual techniques, all while manipulating authentic historical facts in different manners."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alleina Syarifa Dafi
"Skripsi ini membahas tentang narasi ambiguitas dalam lingkup domestic yang mempengaruhi aktivitas serta spasial penghuni. Lingkup domestik atau dengan kata lain, site, merupakan ranah terjadinya order dan disorder yang dibentuk sesuai dengan konteks masing-masing. Lingkup domestik memungkinkan pemanfaatan variasi ruang dengan waktu dan aktivitas yang beragam, menjadikan sebuah permukaan domestik memiliki banyak fungsi dan menghadirkan narasi ambiguitas serta kompleksitas. Studi ini memfokuskan pada bagaimana permukaan pada suatu objek mendemonstrasikan perubahan fungsi pada lingkup domestik dan memungkinkan pendokumentasian dan pemahaman narasi ambiguitas. Studi kasus dilakukan pada 3 lingkup domestik dengan kombinasi fungsi bekerja dan bertinggal yang menghadirkan organisasi spasial yang berbeda-beda. Hasil analisis studi kasus menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor utama dibalik terbentuknya ambiguitas dalam lingkup domestik secara objek dan spasial. Penemuan ambiguitas ditunjukkan melalui adanya fungsi yang bertabrakan pada surface tersebut, tidak adanya batasan wilayah yang mendiferensiasikan objek dengan fungsi yang berbeda, dan benda statik yang tidak relevan dengan konteks. Secara spasial, studi ini mengidentifikasi bahwa ambiguitas ditunjukkan melalui posisi ruang yang lebih tidak terlihat, terletak pada perpotongan akses, serta memiliki konteks yang terdefinisi dalam suatu konteks domestik.

This thesis discusses the narrative of ambiguity in the domestic sphere that affects the activities and spatial configuration of residents. In the daily life, the domestic scope as the site is plague with the occurrence of order and disorder according to their respective contexts. The domestic space enables use of space in different times and purposes of activities. In particular, such various uses encourage different utilization of surfaces of objects in the domestic spaces can be used for many uses and therefore such surfaces are subject to ambiguity.
This thesis focuses on how objects’ surfaces undergo functional changes and allow the documentation and understanding of ambiguity narrative in the everyday life. The case studies in this study explore narrative of ambiguity in 3 domestic spheres with combined work and home functions that resulted in different spatial organizations. The results of the case study show that there are three main factors behind the formation of ambiguity in terms of objects and spatiality of the domestic space. The ambiguity shown in the study of objects found in the surfaces indicates the existence of clashing uses, the lack of territorial boundaries that may distinguish different objects, and static objects that are unrelated to the entire context. Spatially, the study identifies that ambiguity is shown in spaces that are more hidden, located at the main intersection of access, and has a more defined context within the domestic area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Putri Syarifa
"Skripsi ini mencoba melihat proses memasak sebagai social performance, yang memaknai memasak sebagai aktivitas bersama. Memahami proses memasak sebagai social performance membentuk negosiasi skenario ‘Our Kitchen’ dimana ruang memasak dapat tersebar dan terintegrasi pada keseluruhan ruang bertinggal. Perkembangan teknologi telah memberi dampak pada pandangan terkait proses memasak, dan terus menerus meredefinisikan bagaimana proses dan ruang memasak dipahami dalam suatu ruang domestik. Proses memasak di ruang domestik awalnya didefinisikan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang aktor primer, sehingga menciptakan segregasi antara ruang memasak dan ruang bertinggal lainnya. Memahami memasak sebagai social performance mengangkat berbagai jenis peran, ruang dan objek yang kemudian dapat saling beririsan dalam ruang domestik dan akhirnya berpotensi menghapuskan segregasi ruang yang bersifat patriarkis. Hubungan peran, ruang, dan objek pada skripsi ini dipelajari lebih lanjut melalui studi kasus berbagai skenario ‘Our Kitchen’. Skripsi ini memahami bagaimana ruang memasak digunakan bersama oleh hadirnya berbagai peran memasak, serta menyimpulkan keterkaitan antara hubungan peran, objek, dan ruang memasak terhadap organisasi spasial suatu ruang domestik.

This thesis aims to explore the process of cooking as a social performance, defining daily cooking as a shared activity in the domestic space The thesis argues that understanding cooking as a social performance forms the negotiated scenario of 'Our Kitchen' where the cooking space can be distributed beyond the kitchen and integrated with the living space as a whole. Technological development redefines how cooking process and space are perceived in the domestic space. The process of cooking in the domestic space was originally defined as an activity carried out by a primary actor, thus creating segregation between the cooking space and other living spaces. Understanding cooking as a social performance raises various types of roles, spaces and objects which can then intersect in the domestic space and potentially eliminate the patriarchal spatial segregation tendencies. Relations of roles, spaces, and objects are studied further in this thesis through the case studies of various scenarios of 'Our Kitchen'. This thesis understands how the cooking space is used together by multiple roles, concluding on the relationship of roles, objects, and spaces of cooking in accordance with the spatial organization of the domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Aprilitasari
"Relokasi masyarakat kampung dari pemukiman yang beragam dan tidak terstruktur ke rusunawa yang seragam dan terstruktur mengaruskan upaya penyesuaian penyusunan ruang domestik karena adanya perubahan konteks. Proses penyesuaian ini muncul melalui transformasi ruang yang terjadi dalam hunian berdasarkan perubahan kebutuhan domestik penghuni yang akan mempengaruhi adaptabilitas dan fleksibilitas ruang.
Skripsi ini melihat bagaimana proses transformasi ruang domestik dalam konteks rumah kampung dan unit rusunawa yang dilakukan oleh masyarakat kampung yang direlokasi ke rusunawa serta memahami konsep adaptabilitas dan fleksibilitas pada kedua konteks tersebut. Meskipun transformasi ruang pada kampung terjadi lebih bebas dibandingkan di rusunawa, ditemukan bahwa transformasi ruang dilakukan hanya untuk mencapai adaptabilitas ruang, sedangkan fleksibilitas tidak menjadi pertimbangan utama.

Resettlement of people from kampung, a diverse and unstructural settlement, to public housing, a uniform and structural settlement, demand adjustment in organizing domestic space to fit the new context. It leads to transformation of space according domestic needs that will affect adaptability and flexibity.
This undergraduate thesis observes transformation of domestic space in kampung and vertical housing that have been done by kampung people and investigate adaptability and flexibility in both contexts. Even though spatial transformation could be done freely at kampung compared to public housing, it is founded that in both context, spatial transformation has been done only to achieve adaptability, whereas the flexibility has not been considered.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairunisa
"Skripsi ini bertujuan memahami perubahan teritori anak melalui proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada ruang keseharian anak saat mengalami konflik antar saudara (sibling rivalry). Deteritorialisasi dan reteritorialisasi sendiri merupakan siklus perubahan dan pergerakan aktivitas manusia pada ruang kontrol teritori. Proses perubahan ini menjadi signifikan karena teritori anak bersifat lebih dinamis daripada orang dewasa dan tidak terikat pada batas ruang. Teritori anak juga tidak terlepas dari adanya interaksi antar anak maupun interaksi dengan orang dewasa, sehingga pemahaman akan ruang konflik anak memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pembentukan teritori anak.
Pengamatan dilakukan dengan observasi interaksi antar saudara yang memicu adanya konflik dalam penggunaan, pengambilalihan serta penyusunan objek oleh anak saat bermain di dalam atau diantara ruang-ruang domestik. Konflik pada interaksi kegiatan sehari-hari yang diamati pada anak bersifat insidental, dilihat saat anak berkegiatan bermain dan bukan berdasarkan keberadaan ruang. Dalam bermain kemungkinan konflik terjadi pada aktivitas yang dilakukan anak berkaitan dengan objek kepemilikan anak. Berdasarkan studi kasus pada ruang domestik anak di rumah, terlihat bahwa terdapat beberapa mekanisme negosiasi teritori yang menjadi proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada teritori anak. Pemahaman akan mekanisme negosiasi teritori ini memperluas pengetahuan akan proses pembentukan teritori anak yang cenderung dinamis dan tidak terbatas pada ruang itu sendiri.

This thesis aims to understand the changes of children's territory through the process of deterritorialization and reterritorialization in the everyday space of children during conflict between siblings (sibling rivalry). Deterritorialization and reterritorialization is a cycle of process that consist from change and movement in a human's territorial space. Such change is significant as a child’s territory is more dynamic and unbounded in comparison to adult’s territory. The child’s territory is also interconnected with interaction happening between children or between a child and an adult, and therefore understanding of spatial change during conflict potentially expands understanding on the dynamic of children territory.
The case study was conducted by observing the interaction between siblings that trigger conflicts in the use, acquisition, and arrangement of objects by children in domestic spaces. Conflicts from interaction from daily activities observed in children are incidental, observed when children perform their activities, instead of based on the room’s uses. The possibility of conflicts related to children’s ownership occurs in playing activities. Based on the case study in domestic space, shows there are various forms of negotiation which is a process of deterritorialization and reterritorialization in children's territory. Understanding the mechanism of territorial negotiation broadens knowledge of the process of forming children's territories which tend to be dynamic and not limited to space itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Patricia Lasma Lintang Lukita
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana leisure terjadi dalam keseharian ibu rumah tangga dalam ruang domestik, yaitu rumah. Leisure adalah sebuah momen di mana terjadi perubahan. Di dalamnya terdapat dimensi-dimensi, seperti kebebasan memilih, motivasi intrinsik, kesenangan, relaksasi, interaksi dan ekspresi diri, yang membuat seseorang menerima suatu momen sebagai leisure. Leisure tidak dapat disamakan dengan rekreasi atau waktu luang karena leisure adalah pengalaman. Ruang domestik yang berkaitan dengan waktu, ruang dan aktivitas menjadi salah satu container dari leisure bagi ibu rumah tangga. Selain itu, ruang domestik  juga menjadi salah satu container domain, yaitu segala hal yang bersifat obligatory dan terjadi secara rutin, bagi ibu rumah tangga. Momen leisure terjadi di antara domain dan dapat terlihat setelah domain teridentifikasi. Pembentukan momen leisure didorong oleh faktor preferensi pribadi, kehadiran orang lain dan perubahan yang mencakup perubahan ruang dan aktivitas. Hasil studi menemukan bahwa preferensi pribadi merupakan faktor pembentuk momen leisure yang paling mendasar. Sedangkan faktor lain, yaitu kehadiran orang lain dan perubahan menjadi faktor tambahan pembentuk momen leisure yang dialami. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tidak seluruh bagian dari rumah adalah domain ibu rumah tangga dan terjadi overlapping domain dan leisure di beberapa bagian rumah. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya ruang domestik untuk dapat mewadahi domain sekaligus leisure dalam keseharian ibu rumah tangga.

This study discusses how leisure occurs in the everyday life of housewives at home as a domestic space. Leisure is a moment in which changes occur. It contains dimensions, such as freedom of choice, intrinsic motivation, pleasure, relaxation, interaction and self-expression, that make a person perceive a moment as leisure. Leisure is different with recreation or leisure time as leisure is an experience. Domestic space, which relate with space, time, and activity is one of the containers of leisure for housewives. Besides, it is also a container of domain, which is everything that is obligatory that occurs as a routine for housewives. The moment of leisure occurs in between domain and can be recognized after the domain is identified. The occurrence of moment of leisure is affected by some factors such as personal preference, the presence of others and changes that include changes in space and activity. The study discovers that personal preference is the basic forming factor of the moment of leisure. Whereas the other factors, namely the presence of others and change, become additional forming factors of moments of leisure. In addition, this study identifies that not all parts of the house are domain for housewives and there are overlapped spaces of domain and leisure in some parts of the house. The findings of this thesis show the importance of domestic to accommodate domain as well as leisure in the everyday life of housewives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Aqil Ersa Putra
"Skripsi ini akan membahas konsep place yang dihasilkan dari space secara sementara. Pembahasan dari place pada skripsi ini adalah yang hadir melalui elemen penanda dari place yang bersifat sementara. Place temporer dilihat berdasarkan pemahaman konsep place yang dilihat sebagai pause; yaitu ketika space adalah pergerakan, maka ketika adanya pemicu tertentu dan hadirnya suatu nilai, akan menjadi place yang merupakan jeda dari pergerakan tersebut. Forms dan activities berperan sebagai elemen yang bersifat temporer dan dapat dielaborasi secara objektif dan mengalami perubahan secara terus menerus melalui prinsip-prinsip placemaking. Perubahan melalui proses placemaking ini didasari oleh framework 5P yang masing-masing berkaitan dengan kedua elemen penanda place. Melalui proses ini, meanings dari place akan dapat diketahui melalui pengalaman penggunanya pada tingkat tertentu mulai dari mereka yang menggunakannya hingga memiliki kontribusi serta pengorbanan untuk mengkonstruksikannya. Pemahaman lebih dalam dari skripsi ini dilakukan dengan studi literatur dan studi kasus relevan yang terlihat secara fisik hadir secara sementara pada waktu tertentu. Kasus yang digunakan untuk memahami konsep ini adalah Gultik Blok M sebagai place dengan kehadiran sementara yaitu pada malam hari dan pada siang hari activities serta forms yang terdapat di dalamnya absen. Berdasarkan studi yang sudah dilakukan melalui kajian literatur dan studi kasus, meanings dari sebuah place dapat hadir melekat secara permanen bagi mereka yang terlibat di dalamnya (sekedar datang hingga memiliki kontribusi). Walau elemen berupa forms dan activities hanya hadir secara temporer, apabila perubahan yang dilakukan untuk menghadirkan keduanya dilakukan secara terus menerus maka akan terbentuk meanings yang tertanam secara permanen.

This study explores the concept of place as a product of a transformed space temporarily. The notion of place within this essay is identified through three elements that are considered temporary. Understanding temporary place can be done by seeing it as a pause; in which if space is defined as a movement, then place can be defined as the pause of it. Containing value within this phenomena. Observing this pause is possible by objectively identifying the forms and activites within. As both of them act as temporary elements to define place, they can be intervened and change through a countinuous process called placemaking. Through this process, meanings can be achieved through the experience of a person when doing the activities within the forms. In order to understand this concept more throroughly, literature and case study will be done. For the case, Gulai TIkungan Blok M will be the object to be studied by observing the elements that can identify place within the area. Through the case study, we will see how people contributing to the place perceive place itself. Although forms and activities exist only momentarily, if the change is done continuously, the meanings will be embedded to the place permanently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviza Hindrasari
"Air limbah domestik yang mengalir ke media lingkungan tanpa diolah secara aman dapat menjadi sumber pencemaran yang berpotensi menimbulkan kelangkaan air bersih serta berdampak buruk bagi kesehatan dan ekonomi. Upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran ini dapat dilakukan melalui penyediaan fasilitas pengolahan air limbah domestik, namun memerlukan biaya investasi dan O&M cukup besar. Sesuai konsep Polluter-Pays Principle, biaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran harus dialokasikan pada barang atau jasa yang menyebabkan pencemaran dan ditanggung oleh pencemar.
Di Indonesia kinerja pengelolaan air limbah masih belum memadai (idle capacity) dan sebagian besar layanan belum mencapai cost recovery dikarenakan masih rendahnya pemanfaatan sistem maupun kesediaan membayar biaya penyambungan ataupun biaya retribusi. Guna menjaga keberlangsungan layanan pengelolaan air limbah domestik di Kota Batam, yang saat ini berada dalam tahap pembangunan SPALD-T di wilayah Batam Kota (tahap 1) dan akan beroperasi dalam waktu dekat, maka masyarakat pelanggan air bersih akan ditagihkan biaya layanan air limbah domestik dalam tagihan pemakaian air bersih sebesar 20%-30% dari biaya air bersih.
Kebijakan ini merupakan hal yang baru bagi masyarakat Kota Batam dan untuk dapat mengidentifikasi apakah masyarakat Kota Batam bersedia untuk membayar biaya layanan air limbah domestik tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi masyarakat yang menyadari bahwa air limbah domestik adalah sumber pencemaran dan selaku pencemar harus membayar sesuai konsep PPP dengan probabilitas kesediaan membayar lebih tinggi atas layanan air limbah domestik di Kota Batam.
Studi ini menggunakan data hasil survei persepsi dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Kota Batam tahun 2020 yang bersumber dari BP Batam dengan responden sebanyak 663 rumah tangga pelanggan air bersih di Kota Batam. Metode analisa regresi logistik biner digunakan dan menunjukkan hasil bahwa masyarakat yang menyadari air limbah domestik adalah sumber pencemaran dan memahami konsep selaku pencemar harus membayar memiliki hubungan positif dengan probabilitas kesediaan membayar lebih tinggi atas layanan air limbah domestik. Temuan dari studi ini dapat menjadi salah satu bukti empiris yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan penerapan tarif atau biaya layanan air limbah domestik.

Domestic wastewater that flows into environmental media without being treated safely can be a source of pollution that has the potential to cause scarcity of clean water and have a negative impact on health and the economy. Efforts to prevent and control this pollution can be carried out through the provision of domestic wastewater treatment facilities, which it requires significant investment and O&M costs. In accordance with the Polluter-Pays Principle concept, the cost of preventing and overcoming pollution must be allocated to goods or services that cause pollution and be borne by the polluter.
In Indonesia, the performance of wastewater management is still inadequate (idle capacity) and most services have not achieved cost recovery due to the low utilization of the system and the willingness to pay connection fees or retribution fees. In order to maintain the continuity of domestic wastewater management services in Batam City, which is currently in the construction phase of the off-site sewage treatment system in the Batam Kota area (phase 1) and will operate in the near future, clean water customers will be billed for domestic wastewater service fee in the clean water usage bill of 20%-30% of the cost of clean water.
This policy is a new thing for the people of Batam City and to be able to identify whether the people of Batam City are willing to pay the cost of domestic wastewater services, this study aims to see the relationship between the perception of the public who realizes that domestic wastewater is a source of pollution and as a polluter must pay according to the PPP concept with a higher probability of willingness to pay for domestic wastewater services in Batam City.
This study uses data from the perception survey and the socio-economic conditions of the people of Batam City in 2020 which are sourced from BP Batam with as many as 663 household customers of clean water in Batam City. The binary logistic regression analysis method is used and shows the results that people who are aware that domestic wastewater is a source of pollution and understand the concept that a polluter must pay has a positive relationship with a higher probability of willingness to pay for domestic wastewater services. The findings of this study can be one of the empirical evidence that can be used as input in making policies on the application of tariffs or fees for domestic wastewater services
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>