Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ayu Azhari
"Di dunia modern saat ini, work from cafe menjadi cukup populer di kalangan para pekerja. Hal ini dikarenakan para pekerja cenderung membutuhkan ruang kerja dengan suasana baru yang mampu mengurangi rasa jenuh dan stres ketika bekerja di kantor. Dengan adanya perkembangan teknologi, para pekerja kini dapat melakukan pekerjaannya dimana saja. Cafe merupakan salah satu destinasi yang seringkali dikunjungi oleh para pekerja khususnya pekerja remote working. Fenomena ini membuat cafe tidak hanya menjadi tempat untuk makan dan minum, melainkan juga menjadi tempat bagi para pengunjung untuk melakukan pekerjaan dan pertemuan secara online (Oldenburg, 1989). Biophilic design hadir sebagai salah satu strategi pendekatan alam yang seringkali diterapkan pada suatu cafe. Cafe yang menerapkan biophilic design tentunya menawarkan kenyamanan visual yang diperlukan oleh para pekerja, terutama bagi para pekerja yang tidak memiliki kontak langsung dengan alam. Kenyamanan visual pada ruang kerja di cafe dapat dihadirkan dengan penerapan elemen-elemen biophilic pada elemen pembentuk ruang cafe, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variasi kualitas visual yang dihadirkan melalui penerapan elemen-elemen biophilic tersebut tentunya dapat berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas, suasana hati, dan stres dari pengguna ruang yang melakukan kegiatan bekerja di cafe.

In today's modern world, work from cafes is becoming quite popular among workers. This is because some workers need a workspace with a new atmosphere that can reduce their boredom and stress while working at the office. With the development of technology, workers can now do their work anywhere outside the office. Cafe is one of the destinations that is often visited by the workers, especially for the remote working workers. This phenomenon makes the cafe not only a place to eat and drink, but also a place for the visitors to do their work and online meetings (Oldenburg, 1989). Biophilic design is one of the natural approach strategies that are often applied to a cafe. Cafe with a biophilic design concept certainly offers some visual comforts that are needed by the workers, especially for workers who do not have a direct contact with nature at the office. Visual comfort can be presented by applying some biophilic elements to the space-forming elements of a cafe, either directly or indirectly. The variety of visual quality presented through the application of these biophilic elements can certainly have a significant effect on the productivity, mood, and stress of the space users who work in cafes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth
"ABSTRAK
Keberhasilan Jepang dalam mengembangkan ekonomi dan perdagangannya tidak lepas dari etos kerja dan konsep manajemen yang diterapkan. Salah satu konsep manajemen yang dimiliki Jepang adalah kaizen. Secara sederhana kaizen merupakan sebuah konsep perbaikan yang dilakukan terus menerus. Kaizen banyak diterapkan oleh perusahaan asal Jepang, termasuk Miniso. Penelitian ini berusaha memahami kaizen yang diterapkan, khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia di Miniso Supermal Karawaci. Setelah melakukan wawancara dengan store manager Miniso Supermal Karawaci, terlihat bahwa ada penerapan kaizen yang dilakukan oleh Miniso Supermal Karawaci. Penerapan kaizen tersebut berupa pembagian kelompok kerja, on the job training, fleksibilitas dalam bekerja, pengarahan dan evaluasi harian, disiplin tinggi, serta pembangunan kesejahteraan karyawan.

ABSTRACT
Japan rsquo s success in developing its economy and trade can not be separated from the work ethic and management concepts applied. One of Japan 39 s management concepts is kaizen. Simply kaizen is a concept of continuous improvement. Kaizen is widely applied by Japanese companies, including Miniso. This research seeks to understand the application of kaizen, especially in the management of human resources in Miniso Supermal Karawaci. After doing interview with store manager of Miniso Supermal Karawaci, it is known that there is application of kaizen done by Miniso. The application of kaizen seen through division of working group, on the job training, flexibility in work, daily briefing and evaluation, discipline, and employee welfare development."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Calistha Azalia Putri
"Video musik adalah saluran bagi para musisi untuk merepresentasikan lagu-lagu mereka kepada khalayak luas secara visual. Rammstein, s band Neue Deutsche Härte dari Jerman, terkenal karena menggunakan video musik yang megah untuk menyampaikan pesan dalam lagu-lagunya kepada publik, “Angst” adalah salah satu dari beberapa lagu yang baru-baru ini dirilis. Penelitian ini membahas tanda-tanda semiotik yang menyinggung konsumsi media yang ditemukan dalam video musik “Angst” karya Rammstein dengan menggunakan mise-en-scène. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana teknik semiotika dapat merepresentasikan ide dalam media populer Jerman, khususnya video musik. Temuan dari penelitian ini dapat membantu lebih memahami peran teknik semiotika dalam menyampaikan makna yang ditemukan dalam media visual dan memberikan wawasan tentang bagaimana konsumsi media direpresentasikan dan diproblematikan.
Music videos are channels for musicians to represent their songs to a large audience visually. Rammstein, a German Neue Deutsche Härte band, is notorious for using grandiose music videos to convey messages in its songs to the public, “Angst” being one of its more recent releases. This research discusses semiotic signs that allude to media consumption found in Rammstein’s “Angst” music video using mise-en-scène. This research aims to show how semiotic techniques can represent ideas within German popular media, specifically music videos. Findings from this research can help better understand the role of semiotic techniques in conveying meanings found in visual media and provide insights into how media consumption is represented and problematized."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Nur Fitri
"Museum anak merupakan salah satu wadah nonformal bagi anak untuk mendapatkan informasi. Dalam proses penyampaian informasi tersebut, diperlukan media komunikasi yang tepat berupa elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak sebagai pengunjung museum. Penerapan elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif anak menjadi faktor utama dalam menarik perhatian anak untuk dapat belajar dan mengolah informasi dengan maksimal. Pada tulisan ini, penulis memfokuskan pembahasan pada elemen visual dalam museum anak berupa warna, bentuk, grafis, dan teks yang baik digunakan untuk anak yang berada pada tahap praoperasional dan operasional konkret. Studi kasus dilakukan pada Museum PP-IPTEK dan ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab yang merupakan ruang pamer yang menargetkan anak sebagai pengunjung utamanya. Pengambilan data untuk melengkapi kajian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung ke Museum IPTEK dan melalui laman resmi ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab. Kedua museum atau ruang pamer tersebut kemudian dikaji berdasarkan literatur kemudian dikomparasikan. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa elemen visual berupa warna primer, bentuk geometri dasar, grafis yang menyenangkan serta familiar bagi anak, dan teks dengan ukuran besar dan bentuk bulat merupakan jenis media komunikasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak tahap praoperasional dan operasional konkret.

Children's Museum is a non-formal forum for children to get information. In the process of delivering this information, it is necessary to have the right communication media in the form of visual elements that are in accordance with the stages of child development as museum visitors. The application of visual elements in accordance with the stages of children's cognitive development is the main factor in attracting children's attention to be able to learn and process information optimally. In this paper, the author focuses on the discussion of visual elements in the children's museum in the form of colors, shapes, graphics, and text that are good for children who are in the preoperational and concrete operational stages. The case study was conducted at the PP-IPTEK Museum and the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab which is an exhibition that targets children as its main visitors. Data collection to complete this study was carried out by direct observation and interviews to the Science and Technology Museum and through the official website of the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab. The two museums or exhibition rooms are then reviewed based on the literature and then compared. The results of the analysis show that visual elements in the form of primary colors, basic geometric shapes, graphics that are fun and familiar to children, and text with large sizes and round shapes are types of communication media that are suitable for the preoperational and concrete operational stages of child development. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper is witten bsed on the result of observation on science teaching and learning in elementary school wich mostly done verbally without the use of teaching media...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen, Cindy
"Skripsi ini berusaha mengkaji bagaimana respon manusia pada suatu ruang publik terkait dengan persepsi visual, respon manusia tersebut dilihat dan ditangkap dari stimulus-stimulus fisik yang berada pada lingkungan sekitar. Pengkajian persepsi visual manusia difokuskan kepada hukum ketertupan Gestalt dan juga teori transaksional-teori ekologi. Studi kasus pada skripsi ini difokuskan kepada ruang publik pada tiga fakultas di Universitas Indonesia. Penelitian pada skripsi ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif.
Hasil dari observasi dan pengkajian teori yang dilakukan bertujuan untuk memberi masukan kepada perancang bahwa komponen-komponen fisik ruang dapat dipersepsikan dan diterjemahkan kembali menjadi suatu ruang baru sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan terjadi, maka penting bagi perancang untuk mampu menjawab kebutuhan manusia pada suatu area ruang publik kampus terutama kebutuhan utama mahasiswa di area publik kampus. Konteks dan kebiasaan dari pengguna juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang.

This thesis is trying to examine how the human response toward public spaces in associated with visual perception, human response is seen and captured from the physical stimuli that are available in our environment. The aassessment of human visual perception are focused on Gestalt law of closure and also Gibson ecological theory. The studies case in this thesis focused on public space on three faculty at the University of Indonesia. The rresearch in this thesis using a descriptive research method.
The purpose from observational and theoretical studies that has been done for this thesis is to give feedback to the architect that the components of physical space can be perceived and translated back by human into a new space in accordance with the expected demand, it is important for designers to be able to answer the needs of people in a public space area at campus, especially the main needs of students. The environment and the habits of the users are also become a factor that worth considered in designing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dieni Amalia Zamzamy
"Berangkat dari “membaca sebagai aktivitas multimodal” (Knox, 2020), penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana moda-moda bekerja sama dalam membangun makna untuk mengomunikasikan pesan atau informasi dalam sebuah bacaan tertentu. Penggunaan teks multimodal dalam pembelajaran bahasa asing semakin umum digunakan, terutama di ruang kelas kontemporer seperti pada buku teks. Peran elemen visual dalam buku teks meskipun dapat dikatakan tidak dapat menggantikan teks verbal, kehadirannya merupakan unsur tidak kalah penting dan selalu menjadi bagian dari bacaan itu sendiri.
Untuk itu, penelitian ini berusaha mengungkap peranan elemen visual dan verbal dalam buku teks BIPA dengan menyelisik peranan kedua elemen tersebut di dalam buku teks. Penelitian ini menerapkan studi kualitatif di bawah payung Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) untuk menganalisis elemen visual dan verbal yang terdapat dalam buku teks. Elemen visual dan verbal dianalisis berdasarkan tiga metafungsi, yaitu metafungsi ideasional, metafungsi interpersonal, dan metafungsi tekstual. Data visual dan verbal dalam penelitian ini diperoleh buku teks, yaitu Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi metafungsi ideasional, elemen visual berperan sebagai pelengkap dan visualisasi elemen verbal. Namun, pada saat yang bersamaan, elemen visual cenderung mengabaikan elemen verbal karena kurang merepresentasikan apa yang diinformasikan di dalam teks. Dari segi metafungsi nterpersonal, elemen visual dan verbal berperan dalam membangun interaksi dengan
pembaca. Namun, interaksi yang dibangun didominasi oleh interaksi satu arah. Dari segi tekstual, elemen visual dan verbal berperan dalam memandu pembaca dalam menelusuri informasi dari teks bacaan. Akan tetapi, elemen visual lebih kentara dibandingkan dengan elemen verbal.

Taking a trajectory from “reading as a multimodal activity” (Knox, 2020), this study tries to investigate how multiple modes work together in constructing meaning to communicate messages or information in a particular reading passage. The application of multimodal texts in language learning has become increasingly more common, especially in contemporary classrooms such as textbooks. Although it can be said that they cannot substitute for the verbal texts, visual elements often play critically important role in the textbooks and even being an integral part of reading passage.
Having understood that, this study attempts to analyse the role of visual and verbal elements in the Bahasa Indonesia for Foreign Speakers (BIPA) textbook by examining their role within the texts. The research is based on qualitative method and applies the Systemic Functional Linguistics (SFL) to analyse visual and verbal elements in the multimedia textbook Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand through three metafunctions: Ideational metafunction, Interpersonal metafunction, and Textual metafunction.
In terms of ideasional metafunction, the study finds that visual elements frequently complement and act as visual articulation of the verbal elements but at the same time tend to ignore them when the visual elements have not sufficiently provided information as intended by the verbal elements. On the interpersonal metafunction, the visual and verbal elements do build interactions though predominantly one-way. While both play a role in terms of textual metafunction, the visual elements are found in this study as having more salient in guiding the readers to discern information from the texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasanah
"[Gaya hidup sehat dan bugar merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Saat ini terdapat banyak Pusat Kebugaran yang berkembang di sekitar kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kehadiran ruang Pusat Kebugaran secara visual menjadi semakin terasa melalui elemen-elemen yang membentuk ruang interior. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi visual dapat berpengaruh terhadap kenyamanan bergerak pada aktivitas manusia, khususnya aktivitas berolahraga pada Pusat Kebugaran, elemen seperti apa yang dihadirkan pada sebuah ruang secara visual, juga bagaimana dimensi dan tata letak memberikan kenyamanan untuk bergerak sehingga dapat mengoptimalkan aktivitas berolahraga. Skripsi ini membahas sebuah Pusat Kebugaran yang memiliki fasilitas all-in di dalamnya. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa elemen pembentuk ruang seperti pencahayaan, warna dan material serta dimensi dan tata letak memberikan pengaruh terhadap kenyamanan bergerak pada aktivitas berolahraga di Pusat Kebugaran.
, Healthy and fit lifestyle is a part of human needs. Currently there are a lot of Fitness
Centers evolving to meet those needs. The presence of Fitness Center felt increasing
visually through the elements that create interior space. The discussion is made to
discover how visual perception can affect the comfort in human’s activities, especially
in Fitness Center, which kind of elements that are presented in a space visually, as well
as how dimensions and layouts can provide comfort to move and also to optimize the
exercising activities. This thesis discusses a Fitness Center which has all-in facility.
The analysis showed that space forming elements such as lighting, color, material,
dimensions and layout can affect the body movement comfort during exercise activities
in Fitness Center.]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Putri Muliana
"Ruang Merchandising Display pada Beauty Retail seringkali menciptakan atmosfer ruang yang dapat membuat pengunjung merasa terlihat cantik. Melalui literatur diketahui bahwa, ilusi visual pada ruang merchandising dapat diciptakan dengan mengkonfigurasikan elemen arsitektural dengan memaksimalkan potensi layering dari pengalaman. Penulisan ini dibuat dengan tujuan mengetahui bagaimana elemen arsitektural dari beauty retail berpotensi menciptakan layering ilusi visual hingga memberikan efek cantik pada diri pengunjung. Hasil studi kasus menunjukan bahwa beauty retail memiliki strategi dalam menciptakan alur pengunjung untuk membentuk siklus layer eksternal-internal dari elemen ruang merchandising agar menghasilkan kualitas ilusi visual cantik yang terus meningkat dari antar spotnya. Strategi tersebut dibuat berdasarkan tahapan kegiatannya mulai dari masuk toko, area tengah display, dan strategi akhir pada area makeup testing. Strategi awal lebih ditujukan dalam kemudahan pencarian dan klasifikasi produk dengan pengaruh jarak dan kontras warna. Strategi tengah mulai memainkan fokus pengunjung terhadap dirinya melalui elemen cermin dan permainan warna latar. Sedangkan strategi akhir menjadi area dengan fokus utama meberikan ilusi cantik melalui permainan tekstur, cahaya, dan warna dari elemen ceiling dan latar toko yang berdampak pada kecerahan dan kehalusan wajah pengunjung. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan kesalahan persepsi visual, strategi utama yang digunakan yaitu berupa pengkomposisian elemen warna dan cahaya.

Merchandising Display space at Beauty Retail often creates a space atmosphere that can make visitors feel beautiful. Through the literature it is known that, visual illusions in merchandising spaces can be created by configuring architectural elements by maximizing the layering potential of the experience. This thesis was made with the aim of knowing how architectural elements from beauty retail have the potential to create layering visual illusions to give a beautiful effect on visitors. The results of the case study show that beauty retail has a strategy in creating a visitor flow to form a cycle of external-internal layers of merchandising space elements in order to produce a beautiful visual illusion quality that continues to increase from between spots. The strategy is made based on the stages of its activities starting from entering the store, the middle area of ​​the display, and the final strategy in the makeup testing area. The initial strategy is more aimed at ease of search and product classification with the influence of distance and color contrast. The strategy is starting to play the visitor's focus on himself through mirror elements and background color games. While the final strategy is the area with the main focus on giving a beautiful illusion through the play of texture, light, and color from the ceiling and background elements of the store which have an impact on the brightness and smoothness of the visitor's face. From these findings, it can be concluded that to create visual perception errors, the main strategy used is in the form of composing the elements of color and light."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ayunda Putri
"Pengunjung kafe umumnya ingin merasakan suasana yang nyaman dan rileks, dan cahaya yang agak redup dan kekuningan dinilai dapat memberikan kesan rileks. Sedangkan sebuah kafe perpustakaan memiliki aktivitas membaca sebagai aktivitas tambahan, yang membutuhkan cahaya yang terang. Beberapa lembaga juga mengeluarkan rekomendasi tingkat iluminasi untuk sebuah ruang baca. Namun setelah dilakukan kajian teori dan studi kasus didapat bahwa pencahayaan yang dapat membuat rileks tidak hanya bergantung dari warna cahaya akan tetapi ada pengaruh dari penempatan sumber cahaya, arah cahaya dan elemen-elemen lain dalam sebuah ruang. Untuk aktivitas membaca tidak harus terang sesuai tingkat iluminasi yang direkomendasikan, namun tetap harus cukup untuk kenyamanan manusia ketika membaca.

Guests of cafe in general way want to feel relax ambience, generally dreary and warm light claimed can create impression of relax. While library cafes have reading as additional activity that require bright light. Some institute also published recommendation of illuminance for a reading room. However after did theory research and study case, found that lighting which can make relax not only depend by color of light but also effected by location of light source, direction of light and other elements of a room. For reading activity must not bright as recommendation of illuminance, but still must enough for human comfort when reading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>