Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nikmah Fajriyah Azzahrah
"Peningkatan sampah plastik yang berasal dari produk Fast Moving Consumer Goods berkaitan erat dengan perilaku konsumsi masyarakat. Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang ditandai dengan pemberian label ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh jenis label ramah lingkungan berupa logo dan teks pada kemasan air mineral terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen within subject dengan menggunakan vignette gambar sebagai stimulus. Persepsi konsumen mengenai kualitas. diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Erdem dan Swait (1998). Diperoleh sebanyak 135 partisipan yang berusia 18-25 tahun di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) dan teks (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) ramah lingkungan pada kemasan air mineral berkontribusi secara signifikan terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. dengan large effect size yang berarti kehadiran logo dan teks memiliki pengaruh yang besar terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Selain itu, ditemukan bahwa produk dengan kombinasi penggunaan logo dan teks ramah lingkungan membuat konsumen mempersepsikan kualitas produk ramah lingkungan tersebut paling baik (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) dengan medium effect size yang berarti memiliki pengaruh yang sedang terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan logo dan teks ramah lingkungan dapat memengaruhi bagaimana konsumen mempersepsikan kualitas dari suatu produk. Hasil dari penelitian ini menyarankan perusahaan agar mempertimbangkan untuk menghadirkan label ramah lingkungan berupa logo dan teks ramah lingkungan untuk meningkatkan perceived quality konsumen.

The rise of plastic waste caused by Fast Moving Consumer Goods is strongly related to consumer behavior. An effort to overcome this problem lies within the usage of eco-friendly materials that are identified by giving them eco-labels. This study examines how types of eco-labels in the form of logos and text on mineral water’s packaging affect consumer’s perceived quality. The method used for this study is the within-subject experiment by using image vignettes as a stimulus. Perceived quality is measured using the measurement developed by Erdem and Swait (1998). This study samples 135 participants aged 18-25 in Indonesia. Results show that the presence of an eco-friendly logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) and text (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) on mineral water packaging significantly contribute to consumer perceived quality with a large effect size, indicating that the presence of an eco-friendly logo and text have a large effect towards consumer perceived quality. This study also finds products with a combination of the use of eco-friendly logo and text made consumers perceived quality of these eco-friendly products is the best (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) with a medium effect size, indicating that it has a moderate effect towards consumer perceived quality. It can be conclude that the usage of an eco-friendly logo and text may affect how consumers perceive the quality of a product. The results of this study suggests that company should consider the usage od eco-labels in the form of an eco-friendly logo and text to increase the consumers perceived quality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sekar Anandarri
"Sampah plastik hasil dari sektor Fast Moving Consumer Goods merupakan salah satu sumber masalah sampah di Indonesia yang berdampak pada terciptanya banyak polusi yang menggangu kehidupan laut dan udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh logo dan teks ramah lingkungan pada produk air mineral terhadap intensi membeli konsumen. Metode eksperimen pada penelitian ini menggunakan desain eksperimen 2x2 factorial within subject. Penelitian ini menggunakan vignette gambar sebagai stimulus yang yang mewakili eco-label logo dan teks. Intensi membeli diukur menggunakan alat ukur dari Posavac et al. (2004) dengan jumlah item satu. Jumlah partisipan penelitian ini sebanyak 138 konsumen yang berdomisili di Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada intensi membeli konsumen saat melihat produk air mineral yang diberikan logo ramah lingkungan dan yang tidak diberikan logo
(F(1, 137)= 81.243, p <0,05, η²p = 0.372), terdapat perbedaan intensi membeli konsumen saat melihat produk yang diberikan teks ramah lingkungan dan yang tidak diberikan teks ramah lingkungan pada produk air mineral (F(1, 137)= 94.372, p <0,05, η²p = 0.408), dan terdapat pengaruh keberadaan logo ramah lingkungan terhadap intensi membeli konsumen tergantung pada keberadaan teks ramah lingkungan pada produk air mineral (F(1, 137)= 6.178, p <0,05, η²p = 0.043). Dapat disimpulkan bahwa pengunaan hanya logo dan hanya teks memiliki efek yang besar dan pengunaan logo dan teks secara bersamaan memiliki efek yang kecil untuk memprediksi intensi membeli konsumen pada produk air mineral jika dibandingkan dengan air mineral tanpa logo dan teks. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi manfaat untuk bidang pemasar atau perusahaan untuk mempertimbangkan penggunaan logo dan teks ramah lingkungan dalam memproduksi produksi produk ramah lingkungan.

Plastic waste resulting from the Fast Moving Consumer Goods sector is one of the sources of waste problems in Indonesia which has an impact on the creation of a lot of pollution that interferes with marine and air life. The purpose of this study was to examine the effect of environmentally friendly logos and texts on mineral water product on consumers' purchase intention. The experimental method in this study uses a 2x2 factorial experimental design in subject. This study uses a vignette image as a stimulus that represents the eco-label logo and text. Purchase intention was measured using a measurement tool from Posavac et al. (2004) with the number of items one. The number of participants in this study was 138 consumers who live in Indonesia with an age range of 18-25 years. The results showed that there was a significant difference in the purchase intention of consumers when they saw mineral water products that were given an environmentally friendly logo and those that were not given a logo (F(1, 137)= 81,243, p < 0.05, ²p = 0.372), there were differences consumer purchase intention when viewing products that are given environmentally friendly text and those who are not given environmentally friendly text on mineral water products (F(1, 137)= 94,372, p < 0.05, ²p = 0.408), and there is an effect of the presence of an environmentally friendly logo on consumer purchase intention depends on the presence of environmentally friendly text on mineral water products
(F(1, 137)= 6.178, p < 0.05, ²p = 0.043). It can be concluded that the use of only logos and only texts has a large effect and the use of logos and texts together has a small effect on predicting consumer purchase intention for mineral water products when compared to mineral water without logos and texts. From the results of this study, it is expected that it can be a benefit for the field or corporate marketers to consider the use of eco-friendly logos and texts in producing eco-friendly products.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karine Setiyadi Putri
"Peningkatan sampah plastik dapat mengancam perubahan iklim. Sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah sumber penghasil sampah plastik akibat kemasan produk yang tidak dapat didaur ulang. Berdasarkan isu ini, dibutuhkan upaya untuk menanggulangi krisis, salah satunya dengan membuat produk ramah lingkungan dan memasarkan produk kepada konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh logo dan teks ramah lingkungan pada kemasan produk air mineral terhadap product trust konsumen. Metode eksperimen dengan desain 2x2 factorial within subject digunakan dengan vignette gambar sebagai stimulus yang mewakili ecolabel logo ataupun teks. Product trust diukur dengan tiga item (Becerra & Korgaonkar, 2011). Partisipan penelitian adalah 141 konsumen di Indonesia berusia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada product trust konsumen saat melihat produk air mineral yang diberikan logo ramah lingkungan dan yang tidak, terdapat perbedaan signifikan pada product trust konsumen saat melihat produk air mineral yang diberikan teks ramah lingkungan dan yang tidak, dan terdapat interaksi signifikan pada penggunaan logo dan teks ramah lingkungan untuk memprediksi product trust pada produk air mineral. Pihak pemasar atau perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan logo dan teks ramah lingkungan secukupnya.

The increase of plastic waste can threaten climate change. The Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sector is a source of plastic waste due to non-recyclable product packaging. Based on this issue, efforts are needed, one of which is by making environmentally friendly products and market products. The purpose of this study is to examine the effect of eco-friendly logo and text on mineral water product packaging on consumer product trust. The experimental method with a 2x2 factorial within subject design with vignette image as stimulus that represents the logo and text. Product trust is measured by 3 items (Becerra & Korgaonkar, 2011). The participants are 141 consumers in Indonesia, aged 18-25 years. The results show that there is significant difference in consumer product trust when viewing mineral water products that are given an environmentally friendly logo and those that are not, there is significant difference in product trust consumers when viewing mineral water products that are given environmentally friendly text and those that are not, and there is a significant interaction on the use of environmentally friendly logos and texts for predict product trust in mineral water products. Marketers can consider the use of ecolabels in logos and text sufficiently."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogig Tri Prayoga
"Sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan belum terkelola dengan baik dan masih banyak sampah yang tidak terdaur ulang secara mekanikal. hal ini mengakibatkan timbulan sampah kemasan plastik rumah tangga semakin besar jumlahnya. Penyebab utama sampah tidak terdaur ulang diindikasikan kualitas dari sampah plastik yang menurun yang bisa disebabkan karena degradasi dan kotaminasi. degradasi dan kontaminasi ini bisa terjadi karena isi dari kemasan plastik itu sendiri serta faktor pengaruh lingkungan. Untuk itu pengelolaan sampah yang baik dan tidak mencemari lingkungan sangat diperlukan agar semakin bertambah sampah plastik yang bisa terdaur ulang secara mekanikal. salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas material plastik hasil daur ulang adalah dengan melakukan penelusuran tiap-tiap proses yang dilalui oleh material plastik tersebut secara mekanik. Metode ini disebut dengan pengembangan rantai kualitas material pada daur ulang mekanikal sampah kemasan plastik. Pada penelitian ini dikhususkan pada sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan, dengan mengambil beberapa sampel dari beberapa kota di Indonesia yang kemudian diproyeksikan menjadi rata-rata konsumsi sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan. Sehingga dengan dilakukannya pemetaan rantai kualitas, pihak-pihak yang terlibat dalam proses daur ulang plastik dapat mengetahui proses-proses apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas pada material plastik tersebut.

Urban households plastic packaging waste doesn't recycled at well and there are many plastic waste doesn't recycled at all in the mechanical recycling. Its can be affected the urban household landfill increasingly large numbers. The main causes of waste not recycled indicated that the quality of plastic waste which could be due to decreased degradation and kotaminasi. degradation and contamination can occur because the contents of the plastic packaging itself as well as the influence of environmental factors. For that good waste management and does not pollute the environment is necessary for growing plastic waste that can be recycled mechanically. one of the methods used to determine the quality of the recycled plastic materials is to conduct a search of each process through which the plastic material mechanically. This method is called with the development of chain of quality material on the mechanical recycling of plastic packaging waste. This research is devoted to the plastic packaging waste urban households, by taking several samples from several cities in Indonesia, which is projected to average consumption of plastic packaging waste urban households. So the quality of the chain mapping exercises, the parties involved in the process of plastic recycling processes can determine what the cause of the decline in the quality of the plastic material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Riski Borman
"Sampah plastik yang tidak memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang memadai untuk diproses kembali pada akhir siklus hidupnya dapat mempengaruhi tingkat daur ulang plastik dari aspek ketersediaan bahan baku. Selain itu, keterbatasan bahan baku produksi yang berkualitas dapat menyebabkan pabrik untuk mendaur ulang sampah dengan nilai ekonomi yang lebih rendah dan pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat keuntungan dan keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang plastik menjadi biji plastik. Riset ini bertujuan untuk membuktikan dampak implementasi prinsip desain Konservasi Nilai Material (MVC) pada kemasan plastik fleksibel terhadap keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang plastik dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Ditemukan bahwa penerapan berulang prinsip MVC pada kemasan plastik dapat meningkatkan keberlanjutan ekonomi pabrik daur ulang melalui peningkatan pendapatan dan kelayakan bisnis yang dianalisis menggunakan metode studi kelayakan. Peningkatan margin dinilai melalui peningkatan ketersediaan sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi dan kualitas yang baik untuk terus diproduksi sebagai bahan daur ulang. Kemudian, dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan ekstraksi bahan baku tidak terbarukan untuk keperluan produksi plastik asli, meminimalisir dampak pencemaran lingkungan dan lahan yang tidak produktif akibat akumulasi penumpukan sampah, dan mengurangi jumlah dan dampak sampah plastik yang dibuang langsung ke laut. Lebih lanjut, dampaknya terhadap keberlanjutan sosial melalui peningkatan penyerapan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat lokal.
Plastic waste that has inadequate quality and economic value at its end of life may affect the plastic recyclers production rate in the raw material aspect. Moreover, limited availability of good raw materials lead the recycling plant to recycle low economic value of waste which may affect the producers profit margin and its economic sustainability factor which produce plastic pellets as its end product. This research aims to prove the impact of material value conservation (MVC) design principle implementation on the flexible plastic packaging on the economic sustainability of plastic recycling plants and the impact on the sustainable environmental and social. It is found that the repetitive implementation of MVC design principles on plastic packaging may increase the economic sustainability of recycling plants through increasing income, which analyzed using feasibility study method. The increased margin was assessed through the increasing availability of good quality of plastic waste to be produced continuously. The impact on environmental sustainability through the reduction of extraction of non-renewable raw materials to produce plastic original, pollution and unproductive land due to waste accumulation, and reduce the amount of plastic waste thrown directly into the ocean. Meanwhile, the impact on social sustainability obtained through increasing employment absorption and earnings of local communities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nurul Fathia
"Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya membuat tingkat konsumsi akan kemasan plastik juga meningkat. Sayangnya, konsumsi yang besar terhadap kemasan plastik ini meninggalkan konsekuensi berupa limbah yang tidak terkendali yang memberikan dampak bagi ekosistem maupun manusianya sendiri. Timbulan sampah plastik berlebihan dapat dikatakan sebagai akibat dari perilaku masyarakat. Menganalisis perilaku masyarakat dalam menggunakan dan membuang kemasan plastik adalah langkah penting menuju pengembangan sistem manajemen sampah plastik di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan kemasan plastik dan memilah sampahnya, serta menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang menjadi alasan dalam membentuk perilaku tersebut. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan pada Theory of Planned Behavior (TPB) dan pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS) dalam Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian dilakukan dengan menggunakan survei yang disebar online. Responden pada penelitian didapatkan sebanyak 630 yang terbagi menjadi tiga generasi (x,y dan z) dan tersebar di Jabodetabek. Dari hasil penelitian diketahui beberapa hal, diantaranya faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku menggunakan kemasan plastik maupun memilah sampahnya, faktor apa yang memiliki peran paling besar dari setiap generasi, dan bagaimana perbandingan perilaku ramah lingkungan (menggunakan dan membuang kemasan plastik) masyarakat Indonesia dengan negara lain. 

Indonesia’s population growth continues to increase every year, it makes the level of consumption of plastic packaging also increase. Unfortunately, this large consumption of plastic packaging by people leaves some consequences in the form of uncontrolled waste that impacts both the ecosystem and the people themselves. Excessive plastic waste can be done as a result of people’s behavior. Analyzing people’s behavior in using and disposing plastic packaging is an important step towards developing a plastic waste management system in the future. This study aims to conduct an analysis of people’s or consumer’s behavior in using plastic packaging and sorting out their plastic waste, as well as describing the relationship between the factors which are the reason in shaping such behavior. This study was conducted based on the Theory of Planned Behavior (TPB) and data processing was carried out using Partial Least Square (PLS) method in Structural Equation Modeling (SEM). This study was conducted using a survey distributed online. Number of respondents in the study obtained as many as 630 which are divided into three generations (x, y and z) and spread in Jabodetabek. From the results, we found several things, including what factors influence the behavior of using plastic packaging and sorting the waste, also what factors have the biggest role from each generation, and how the comparison of sustainability behavior (using and disposing plastic packaging) between Indonesia’s people and other countries. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munzir Hadengganan
"ABSTRAK
Sampah plastik telah menjadi masalah besar di dunia karena banyaknya sampah plastik di laut. Sebagian besar sampah plastik adalah kemasan plastik yang terdiri dari kemasan plastik fleksibel dan kaku. Riset ini membahas kemasan plastik fleksibel. Hingga saat ini, sebagian besar penelitian tentang salah kelola bahan plastik membahas cara mengelola pembuangan sampah plastik setelah digunakan oleh rumah tangga:
hanya sedikit yang membahas siklus produksi: sementara tidak ada yang membahas area kemasan plastik fleksibel. Riset ini bertujuan untuk mengetahui persentase salah kelola material sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel menggunakan kombinasi analisis aliran material (MFA) dan analisis siklus hidup (LCA). Berdasarkan tinjauan pustaka, wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis kepada semua pemangku kepentingan dalam siklus hidup kemasan plastik fleksibel, salah kelola material plastik terjadi pada setiap tahap, sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kemasan plastik fleksibel yang dapat menyebabkan sampah plastik tidak dapat diterima dalam daur ulang mekanikal. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa: (1) salah kelola material plastik pada semua tahap sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel, (2) penurunan kualitas adalah penyebab utama salah kelola material plastik dalam beberapa tahap dalam siklus hidup kemasan plastik fleksibel, dan (3) persentase total salah kelola material plastik sepanjang siklus hidup kemasan plastik fleksibel adalah 98,29%.

ABSTRACT
Plastic waste has become a big issue in the world for its large amount of plastic waste in the sea. Most of the plastic waste is plastic packaging which consists of flexible and rigid plastic packaging. This research discusses flexible plastic packaging. Until now, most researches on the loss of plastic materials discuss how to manage plastic waste disposal once it has been used by community; only a few discuss production cycle; while none of them discusses flexible plastic packaging area. This research aims to examine the number of mismanaged materials throughout flexible plastic packaging life cycle using a combination of Material Flow Analysis (MFA) and Life Cycle Analysis (LCA). Based on the literature review, interviews and observations conducted by the author to all stakeholders in the life cycle of flexible plastic packaging, mismanagement of plastic material occurred in each cycle, mostly caused by quality degradation of flexible plastic that could cause plastic waste was not acceptable in the mechanical recycle. The results of this study show that: (1) mismanaged material occurred in all cycles throughout the life cycles of flexible plastic packaging, (2) quality degradation is the main caused of mismanaged material in several cycles, and (3) the mismanaged materials in the life cycle of flexible plastic packaging were 98.29%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Azzahra
"Indonesia merupakan penyumbang polusi plastik terbesar kedua dari 129 negara. Jakarta sebagai kota terpadat penduduk di Indonesia juga dihadapkan pada permasalahan plastik. Per tahun 2019, rata-rata total sampah harian Jakarta mencapai 7.702 ton. Hal ini membuat Jakarta menempati posisi kedua sebagai kota penghasil sampah terbanyak di Pulau Jawa. Data KLHK menunjukkan bahwa dari sisi sumbernya, pasar tradisional merupakan salah satu penyumbang sampah terbanyak. Salah satu pasar tradisional di DKI Jakarta adalah Pasar Senen Blok III. Dalam rangka menghadapi permasalahan sampah plastik di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Pergub No. 142 tahun 2019 melarang penggunakan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional. Meski demikian, Pergub tersebut masih belum terimplementasi secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan di Pasar Senen Blok III dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Untuk kepentingan tersebut, penelitian ini menggunakan teori implementasi Taweekaew (2014) dan Alesch et al (2012). Adapun metode penelitian yang dilakukan adala kualitatif. Dalam hal ini, data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Peraturan kewajiban penggunaan kantong belanja ramah lingkungan pada pasar rakyat berdasarkan Pergub No. 142 tahun 2019, dalam implementasinya di provinsi DKI Jakarta belum terimplementasi secara maksimal, hal tersebut disebabkan karena sejumlah faktor, yakni struktur dan proses kelembagaan, keterlibatan partisipatif, penerimaan masyarakat, kesadaran publik, partisipasi dan otonomi kerja, konfigurasi organisasi, monitoring, dan kolaborasi.

Indonesia is the second largest contributor to plastic pollution out of 129 countries. Jakarta as the most populous city in Indonesia also faces plastic pollution problems. As of 2019, Jakarta's total daily waste averaged for 7,702 tons. This makes Jakarta ranked second as the city that produces the most waste in Java. The data from the Ministry of Environment and Forestry shows that in terms of sources, traditional markets are one of the biggest contributors to waste. One of the traditional markets that produced a lot of waste in DKI Jakarta is Pasar Senen Blok III. In order to deal with the problem of plastic waste in Jakarta, DKI Jakarta Governor Anies Baswedan through Governor Regulation No. 142 of 2019 prohibits the use of single-use plastic bags in the traditional markets. However, the regulation has not been fully implemented. This study aims to explain the implementation policy of the Obligation to Use Environmentally Friendly Shopping Bags in Pasar Senen Block III and analyze the factors that influence the implementation of this policy. For this purpose, this study uses implementation theory by Taweekaew (2014) and Alesch et al (2012). The research method is qualitative. Research data was collected through in-depth interviews and document review. The results of the research show that the regulation on the obligation to use environmentally friendly shopping bags at Pasar Senen has not been fully implemented due to several factors, which are institutional structure, participatory involvement, community acceptance, public awareness, participation and work authonomy, organizational cocnfiguration, moitoring, collaboration"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nabila Roxanne
"Isu sampah plastik kerap kali dilihat dari sisi kesehatan dan ada beberapa yang menyinggung terkait pariwisata, namun belum ada penelitian antropologis yang mempertanyakan konstruksi sosial-budaya tentang sampah plastik dalam masyarakat. Bagaimana sampah plastik di persepsikan dan sampai sejauh mana persepsi ini dibagikan? Apakah persepsi ini mendorong perwujudan pengelolaan sampah plastik pada tatanan sosial? Berangkat dari pertanyaan tersebut, dengan menggunakan metode etnografi dan partisipasi observasi selama hampir satu tahun di Bali. Penelitian ini mencoba untuk memaparkan uraian keterkaitan antara persepsi yang terbangun dalam benak masyarakat Bali yang menjadi bagian dari dua komunitas peduli pada isu lingkungan, Sungai Watch dan Trash Hero, dalam konteks nilai kepercayaan lokal dengan menggunakan pendekatan klasik dari Mary Douglas yang berfokus pada pembagian dualis dan makna simbolis akan sistem aturan berdasarkan dengan konsepsi the matter out of place. Secara garis besar, ditemukan bahwa hubungan antara klasifikasi sampah plastik yang dipersepsikan sebagai ‘kotoran’ pada tatanan sosial selain berpotensi merusak lingkungan juga dianggap mendistorsi keharmonisan yang harus dijaga dalam ajaran Tri Hita Karana. Ini membeberkan bukti empiris yang menunjukkan bahwa agama Hindu Bali merupakan sumber pembentukan persepsi yang potensial dan efektif tentang permasalahan sampah plastik dan proses pengelolaan sampah di Bali.

The issue of plastic waste is often viewed from a health perspective and some are related to tourism, but there has been no anthropological research that has questioned the socio-cultural construction of plastic waste in society. How is plastic waste perceived and to what extent is this perception shared? Does this perception encourage the realisation of plastic waste management in the social order? Based on these questions, using ethnographic methods and observation participation for almost a year in Bali. This study attempts to describe the relationship between perceptions that are built up in the minds of Balinese people who are part of two communities that care about the environmental issue, Sungai Watch and Trash Hero, in the context of local beliefs systems by using the classical approach of Mary Douglas which focuses on the dualistic and the symbolic meaning of the rule system based on the concept of the matter out of place. Broadly speaking, it was found that the relationship between the classification of plastic waste which is perceived as 'dirt' in the social order, apart from having the potential to damage the environment, is also considered to distort the harmony that must be maintained in the beliefs of Tri Hita Karana concept. This proves empirical evidence showing that Balinese Hinduism is a potential and effective source of perception formation to the problem of plastic waste and waste management processes in Bali"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nadia Tiana
"ABSTRAK
Kemasan plastik yang menerapkan paradigma konservasi nilai material akan menghasilkan limbah plastik berkualitas baik yang dapat didaur ulang menjadi bahan baku untuk kemasan baru. Bagaimanapun, daur ulang berulang menyebabkan sifat mekanikalnya menurun. Plastik daur ulang diharapkan tidak mengalami degradasi sifat mekanikal. Riset ini mengajukan pencampuran bijih plastik daur ulang dengan bijih plastik tulennya untuk mengurangi degradasi sifat mekanikal. Sifat mekanikal polipropilena daur ulang dibandingkan dengan polipropilena tulen dan campuran polipropilena daur ulang/tulen dengan komposisi 90/10, 70/30, 50/50, 30/70, dan 10/90. Sifat mekanikal yang diuji adalah modulus elastisitas, kekuatan tarik, regangan saat putus, dan densitas. Semua diuji berdasarkan ASTM untuk uji sifat mekanikal material. Densitas adalah sifat satu-satunya yang tidak terpengaruh proses pencampuran, sedangkan sifat lainnya perlu diperhatikan. Regangan saat putus dan kekuatan tarik dapat terdegradasi dengan pencampuran bijih plastik tulen. Kekuatan tarik hanya menunjukkan degradasi 5% pada satu komposisi, sedangkan degradasi pada regangan saat putus mencapai 24% pada komposisi plastik daur ulang/tulen 90/10. Peningkatan nilai regangan saat putus hanya terjadi pada 100% plastik tulen. Sifat ini merupakan yang paling kritis. Secara keseluruhan, komposisi campuran plastik daur ulang/tulen 50/50 dan 30/70 dapat dipertimbangkan sebagai komposisi terbaik. Kedua campuran tersebut tidak mengalami degradasi pada regangan saat putus. Pencampuran plastik daur ulang dan tulen dapat meningkatkan kualitas produk plastik daur ulang dengan pertimbangan yang baik mengenai komposisinya. Dengan mengimplementasikan konservasi nilai material, limbah plastik berkualitas baik dapat didaur ulang berulang, sehingga dapat mengurangi akumulasi limbah plastik dan penggunaan bahan baku plastik yang tidak dapat diperbaharui. Dampak positif dari aplikasi riset ini tidak hanya pada ekonomi industri plastik, tapi juga pada lingkungan.

ABSTRACT
Plastic packaging that applied material value conservation paradigm will generate good quality plastic waste. It can be recycled to produce raw material for new packaging. However, repetitive recycling has impacts on lowering its mechanical properties. Recycled plastic is expected not to undergo mechanical properties degradation. This research proposed to blend recycled plastic pellets with its virgin plastic pellets to reduce mechanical properties degradation. Mechanical properties of recycled polypropylene are compared to 100% virgin polypropylene and recycled/virgin polypropylene blends with composition 90/10, 70/30, 50/50, 30/70, and 10/90. Mechanical properties tested in this research are modulus of elasticity, tensile strength, elongation at break, and density. All were tested according to ASTM for mechanical properties testing materials. Density is the only property that is not affected by blending, while other properties need to be watched carefully. Tensile strength shows 5% degradation at a composition, while strain at break has 24% degradation at composition 90/10 of recycled/virgin plastic. Improvement of strain at breaks only occurred at 100% virgin plastic. This property is the most critical. Overall, composition 50/50 and 30/7 of recycled/virgin plastic can be considered as the best composition. Both compositions do not undergo degradation. Blending recycled and virgin polypropylene can improve the quality of recycled plastic product with careful consideration of the composition. By implementing of material value conservation, good quality plastic waste can be recycled repeatedly. This will decrease accumulation of plastic waste and usage of non-renewable plastic's raw material. The positive impact of the application of this research is not only to economic of plastic industry but also to environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>