Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199342 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifatul Karimah
"Peningkatan kesetaraan gender terutama dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja turut memberikan kontribusi sebagai katalisator percepatan pembangunan. Upaya sinergi kesetaraan gender dalam pembangunan di Indonesia menghasilkan capaian indikator kesetaraan gender nasional yang terus meningkat. Namun pada tingkat dunia, posisi Indonesia masih terbilang cukup rendah seperti WBL Index tahun 2021 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 149 dari 190 negara. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan, termasuk dengan pemberian kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya kepada warga negara. Penelitian ini melihat bagaimana capaian kesetaraan gender dalam bidang pendidikan di Indonesia, serta bagaimana hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi sebagai indikator pembangunan, dengan menggunakan fixed effect panel data kabupaten/kota selama periode tahun 2011-2020. Hasil penelitian menunjukkan masih adanya ketimpangan gender dalam capaian pendidikan selama periode observasi, terutama di luar wilayah Jawa Bali. Di sisi lain, peningkatan kesetaraan gender melalui rasio lama bersekolah perempuan berkontribusi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, begitu pula dengan rasio perempuan pada tenaga kerja yang berpendidikan setingkat SMP sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja terutama di sektor industri.

Gender equality, particularly in the areas of education, health, and employment, also serves as a stimulant for faster growth. In Indonesia, efforts to synergize gender equality in development results with national gender equality indices continuing to improve. However, Indonesia's place in the globe remains poor, as measured by the 2021 WBL Index, where it is rated 149th out of 190 nations. To support growth, efforts to increase the number and quality of human resources are continuing, including providing individuals with opportunity to get the broadest possible education. Using district/city fixed effect panel data for the period 2011-2020, this study examines the attainment of gender equality in education in Indonesia, as well as how it links to economic growth as development’s measures. The study's findings show that during the observation period, there was still a gender gap in educational achievement, particularly outside of the Java-Bali region. Increasing gender equality through the ratio of women's years of schooling, as well as the ratio of women to the workforce with a junior high school education that is in line with the needs of the workforce, especially in the industrial sector, contributes positively and significantly to regional economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ening Megumi Laksmiati
"Gerakan feminisme menjadi sangat mendunia sekarang ini. Sudah banyak media yang digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan dan keadilan gender. Seksisme serta domestikasi terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk diskriminasi gender yang masih sering dijumpai di berbagai lapisan masyarakat. Persoalan ini banyak diangkat di berbagai media termasuk film. Film Wunderschön (2022) hadir dengan berbagai persoalan yang dihadapi perempuan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta teori film feminis milik Smelik dan sinematografi dari Brown, penelitian ini menganalisis bagaimana representasi bentuk domestikasi serta internalisasi seksisme yang terjadi pada salah satu tokoh dalam film bernama Sonja. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya bentuk represi pada tokoh Sonja yang ditampilkan melalui sudut tatap perempuan dengan nyata dan baik. Penelitian ini menyimpulkan bagaimana tokoh Sonja berjuang melawan diskriminasi gender dan stereotip standar kecantikan yang berujung pada internalisasi yang seksis.

The feminism movement has become very global today. Many media have been used to build public awareness of the importance of gender equality and equity. Sexism and domestication of women is one form of gender discrimination that is still often found in various layers of society. This issue is widely raised in various media including movies. The movie Wunderschön(2022) comes with various problems faced by women. Using a qualitative approach as well as Smelik's feminist film theory and Brown's cinematography, this research analyzes how the representation of domestication and internalization of sexism occurs in one of the characters in the film named Sonja. The results of the research show that there is a form of repression on Sonja's character which is shown through the angle of the female gaze in a real and good way. This research concludes how Sonja struggles against gender discrimination and stereotypes of beauty standards that lead to sexist internalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Galvani
"Kesetaraan gender dapat meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, terdapat ketimpangan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia, terutama dalam pendapatan. Dengan menggunakan model mikrosimulasi INDOMOD, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kebijakan fiskal dalam mengurangi ketimpangan pendapatan gender. Data bersumber dari Susenas Maret 2019 dan studi ini fokus pada pajak penghasilan, PKH, BPNT, dan PIP. Hasil estimasi menunjukkan bahwa kebijakan yang paling tepat adalah melalui PKH dan BPNT. Sedangkan pajak penghasilan untuk tingkat pendapatan atas hampir tidak berpengaruh, dan untuk tingkat pendapatan yang rendah, meskipun dapat mengurangi ketimpangan pendapatan gender, namun meningkatkan ketimpangan pendapatan secara keseluruhan.

Gender equality can increase women’s economic participation and promote economic growth. However, there is inequality between men and women in Indonesia, especially in income. Using the microsimulation INDOMOD model, this study aims to determine the role of fiscal policy in reducing gender income inequality. The data is sourced from the March 2019 Susenas and this study focus on income tax, PKH, BPNT, and PIP. The estimation results show that the most appropriate policy are through PKH and BPNT. Meanwhile, income taxes for upper income levels have almost no effect, and for lower income levels, although it can reduce gender income inequality, it will increase income inequality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Damayanti
"ABSTRAK
Ketimpangan di Indonesia mencapai level tertinggi selama era-desentralisasi danditenggarai sebagai penyebab menurunnya pertumbuhan ekonomi dalam lima tahunterakhir ke 2015. Tulisan ini meneliti apakah peningkatan ketimpangan memilikidampak positif atau negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Denganmenggunakan model dinamis dan GMM estimator, hasil yang didapat menunjukanbahwa ada hubungan yang positif signifikan antara ketimpangan pendapatan danpertumbuhan ekonomi. Namun, tulisan ini tidak dapat menyimpulkan hubungannyapada kelas yang berbeda kelas bawah, menengah dan atas karena hasil signifikanhanya diperoleh ketika menggunakan one-step system GMM. Hasil penelitian dapatmenjadi pertimbangan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakanterkait ketimpangan.

ABSTRACT
The income inequality in Indonesia reached the highest level during thedecentralization era and suspected to be caused of the slowdown of the economicgrowth in the last five years to 2015. This paper investigates whether increasinginequality had a positive or negative impact on economic growth in Indonesia. Usingdynamic panel and applying GMM estimator, the result concluded that there is asignificant positive relationship between income inequality and economic growth.However, this study cannot draw a clear conclusion about the relationship for thedifferent classes bottom, middle, and top class since only one step system GMM issignificant. Considering the result, the government should be more careful inregulating the inequality policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daviatri Apsariputri Trisna
"[Penelitian ini menyelidiki pengaruh dari keragaman gender dan rata rata umur dalam Direksi terhadap performa perbankan. Sampel penelitian ini termasuk 26 bank yang publicly listed di Indonesia dalam periode tahun 2010 2014 Metode regresi memakai model panel tepatnya memakai fixed effect model dan random effect model. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dengan titik optimal positif concave dari variabel keragaman. Direksi gender terhadap Tobin Q return on average assets dan return on average equity. Variabel keragaman gender yang kedua mengenai rata rata umur memiliki pengaruh positif signifikan dengan titik optimal positif concave terhadap variabel return on average equity
This research aims to see the impact of gender diversity and age in the board of directors, towards bank performance in Indonesia. Sample used for this research comes from 26 publicly listed banks in Indonesia, from 2010-2014. The regression method uses panel data method, to be exact, this research uses the
fixed effect model and random effect model. The conclusion of this research is we can see a positive concave relationship between the percentage of women inside the board of directors towards Tobin’s Q, Return on Average Assets, and Return on Average Equity. We can also see a positive concave relationship between the average age of board of directors towards Return on Average Equity., This research aims to see the impact of gender diversity and age in the board of
directors, towards bank performance in Indonesia. Sample used for this research
comes from 26 publicly listed banks in Indonesia, from 2010 – 2014. The
regression method uses panel data method, to be exact, this research uses the
fixed effect model and random effect model. The conclusion of this research is we
can see a positive concave relationship between the percentage of women inside
the board of directors towards Tobin’s Q, Return on Average Assets, and Return
on Average Equity. We can also see a positive concave relationship between the
average age of board of directors towards Return on Average Equity.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nabila
"Kondisi kesetaraan gender dalam pendidikan di Indonesia merupakan isu yang terus mengalami kemajuan, meskipun begitu hal tersebut belum sejalan dengan kondisi kesetaraan gender secara global. Berdasarkan Global Gender Gap Index (GGGI) tahun 2021, Indonesia masih menempati urutan 101 dari 156 negara dengan skor 0,688 atau 68,8 persen kesetaraan gender. Peringkat Indonesia dalam sub indeks GGGI, terutama dalam capaian pendidikan, berada pada posisi cenderung di bawah. Penelitian ini mengkaji kondisi ketidaksetaraan gender dalam pendidikan dan dampaknya terhadap kemiskinan di Indonesia pada tingkat kabupaten/kota. Dengan menggunakan data panel dari tahun 2012 hingga 2021, analisis ini mengungkap variasi dalam ketimpangan gender dalam pendidikan di berbagai kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara ketidaksetaraan gender dalam pendidikan, yang diukur menggunakan rasio rata-rata lamanya sekolah perempuan dibandingkan laki-laki, dengan indikator kemiskinan, yang menandakan bahwa peningkatan kesetaraan gender dalam pendidikan dapat membantu upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan kontekstual untuk mengatasi tantangan dan peluang yang spesifik di berbagai wilayah. Rekomendasi kebijakan mencakup promosi kesetaraan gender dalam pendidikan, penghapusan stereotip gender, dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, akses internet, dan program bantuan sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembuatan kebijakan untuk mencapai kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

The condition of gender equality in education in Indonesia is an issue that continues to make progress, although it is not yet aligned with the global gender equality situation. Based on the Global Gender Gap Index (GGGI) in 2021, Indonesia still ranks 101 out of 156 countries with a score of 0.688 or 68.8 percent gender equality. Indonesia's ranking in the GGGI sub-index, particularly in educational attainment, is relatively lower. This research examines the condition of gender inequality in education and its impact on poverty in Indonesia at the district/city level. By using panel data from 2012 to 2021, the analysis reveals variations in gender disparities in education across different districts/cities. The research findings show a significant negative relationship between gender inequality in education, measured by the ratio of average years of schooling for females compared to males, and the poverty indicator, indicating that an increase in gender equality in education can contribute to poverty alleviation efforts. The research emphasizes the importance of a contextual approach to address specific challenges and opportunities in different regions. Policy recommendations include promoting gender equality in education, eliminating gender stereotypes, and considering factors such as economic growth, population size, internet access, and social assistance programs in poverty alleviation efforts. This research is expected to contribute to policy-making efforts to achieve gender equality and poverty reduction in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswatun Khasanah
"Isu ketimpangan saat ini merupakan isu penting yang harus segera ditanggulangi di Indonesia karena ketimpangan memiliki dampak yang besar baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Penelitian ini mempelajari hubungan antara kriminalitas dengan ketimpangan dengan menggunakan data panel propinsi di Indonesia periode 2009-2013. Dengan mengontrol berbagai variabel seperti PDRB per kapita penyelesaian kasus yang ditangani kepolisian kemiskinan dan pengangguran hasil estimasi ekonometrika dengan fixed effect menunjukkan ketimpangan indek gini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kriminalitas di Indonesia. Penyelesaian kasus di kepolisian kinerja kepolisian memiliki dampak negatif terhadap kriminalitas di Indonesia. Selain itu dampak kemiskinan dan pengangguran terhadap kriminalitas lebih kecil dibandingkan dengan dampak ketimpangan terhadap kriminalitas.

Inequality today is a challenging issue that must be addressed in Indonesia because inequality has socio economic consequence. This research then aim at studying the relationship between inequality and crime using a panel data of provincial level in Indonesia during 2009-2013. By controlling with some variables such as GDP per capita crime clearance ratio reported crimes and processed crimes handled by police poverty and unemployment the econometric estimation with fixed effect found that inequality Gini Index has a positive and significant impact on crime. Crime clearance as an indicator of police performance had a negative impact on crime. In addition the impact of poverty and unemployment on crime is smaller than the impact of inequality on crime."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Aljihad
"Adanya ketimpanga antara indeks pembangunan manusia perempuan dan laki-laki dan juga amanat RPJMN mengenai kesetaraan gender perlu diperhatikan. Pemberdayaan perempuan melalui keuangan mikro sudah lama dijalankan dan memang merupakan sasaran utama bagi lembaga keuangan mikro yang menjalankannya. Dengan Banyaknya penelitian mengenai pemberdayaan perempuan, perlu adanya suatu analisis mengenai bagaimana bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro. Penulisan ini menggunakan metode literatur review yang membahas mengenai lima lembaga keuangan mikro dari penelitian yang sudah ada, kemudian dianalisis mengenai bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan tersebut dan bagaimana dampaknya bagi perempuan yang menerimanya. Tulisan ini menghasilkan sebuah temuan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh keuangan mikro adalah intermediasi keuangan, intermediasi sosial, serta pelatihan pengembangan kapasitas. Model lembaga keuangan mikro yang menyediakan lengkap disebut sebagai pendekatan integratif, dampak dari adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro ini antara lain terbukanya akses perempuan terhadap layanan keuangan, meningkatnya pendapatan dan usaha yang dijalankan, serta meningkatnya kapasitas diri dan sosial. Dengan layanan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro ini, perempuan menjadi lebih berdaya setidaknya dalam level ekonomi seperti peningkatan pendapatan yang selaras dengan kemampuan untuk membeli, namun demikian pemberdayaan belum sampai pada level sosial politik yang lebih tinggi. Lembaga keuangan mikro ini merupakan batu loncatan bagi perempuan untuk dapat berdaya di level level yang lebih tinggi.

The existence of disparities between the human development index of women and men and the mandate of the RPJMN regarding gender equality needs to be considered. Empowerment of women through microfinance has long been implemented and is indeed the main target for microfinance institutions that run it. With so many studies on women's empowerment, there needs to be an analysis of how the forms of empowerment are carried out by microfinance institutions. This writing uses a literature review method which discusses five microfinance institutions from existing research, then analyzes how the forms of women's empowerment are carried out by these financial institutions and how the impact on women who receive them. This paper produces a finding that the empowerment carried out by microfinance is financial intermediation, social intermediation, and capacity building training. The model of microfinance institutions that provides a complete set is referred to as an integrative approach, the impact of the empowerment carried out by these microfinance institutions include opening up women's access to financial services, increasing income and running businesses, as well as increasing self and social capacity. With the services provided by these microfinance institutions, women become more empowered at least at the economic level, such as an increase in income that is in line with the ability to buy, however empowerment has not yet reached a higher socio-political level. This microfinance institution is a steppingstone for women to be empowered at a higher level"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Makmuri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empiris antara infrastruktur dan kesenjangan pendapatan di Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari 32 propinsi dalam periode 2007-2013, analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini berusaha memperkirakan apakah infrastruktur memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap kesenjangan pendapatan.Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan model ekonometri sederhana dan indikator kesenjangan pendapatan konvensional, yaitu koefisien Gini. Selanjutnya model ekonometri diestimasi dengan metode pooled OLS, fixed-effect dan random-effect. Untuk mengatasi masalah endogeneity, kami menggunakan indikator kuantitas dan kualitas infrastruktur dengan lag 1 tahun.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kuantitas jalan dan telekomunikasi cenderung meningkatkan kesenjangan pendapatan, sementara itu kuantitas listrik, kuantitas bandara, dan kualitas bandara menunjukkan pengaruh yang sebaliknya yaitu mengurangi kesenjangan pendapatan. Akan tetapi, ketika beberapa indikator infrastruktur ini dihitung sebagai indeks, maka hubungan antara indeks infrastruktur dengan kesenjangan pendapatan adalah positif yang artinya infrastruktur memperlebar kesenjangan pendapatan.

ABSTRACT
This research is an attempt to study the empirical relationship between infrastructure and income inequality in Indonesia. It uses regression analysis with panel data set covering 32 provinces in the period of 2007 ndash 2013 in order to estimate whether the infrastructure has positive or negative effects on income inequality. To achieve this goal, we develop a simple econometric model and use a conventional income inequality measure. This includes the regressors infrastructures quantity and quality indicators, in addition to standard controls. The model is estimated by simple pooled OLS, fixed effect and random effect models. To overcome the endogeneity problem, infrastructures quantity and quality indicators enter the regressions with one year lag.We find that road and telecommunication quantities tend to boost income income inequality, while electricity quantity, airport quantity, and airport quality have a favorable impact on the distribution of income and help to alleviate income inequality. Whereas, when these different categories of infrastructure are formed as synthetic indices, the relation between these indices and income inequality lends support to the idea that infrastructure increases income inequality. "
2016
T47464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Twinta Dellanov
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Upah Rata-Rata Per Jam Pekerja (URPJP), Rasio Gender Pada Angka Harapan Hidup (RAHH), Rasio Gender Pada Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS), Rasio Gender Pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (RTPAK), Rasio Gender Pada Pengeluaran Per Kapita (RPP), dan Teknologi (T) terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Y) di Indonesia. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh di 34 provinsi Indonesia selama tahun 2018-2021 sehingga total sampel sebanyak 136 data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan mengganbungkan data time series dan data cross section. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel URPJP, RAHH, dan T berhubungan signifikan positif terhadap produktivitas tenaga kerja, sedangkan RRLS dan RPP berkorelasi positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Selain itu, RTPAK berhubungan signifikan negatif terhadap produktivitas tenaga kerja. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa URPJP, RAHH, RRLS, RTPAK, RPP dan T berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.

This study aims to determine the effect of Average Hourly Wages (URPJP), Gender Ratio on Life Expectancy Rate (RAHH), Gender Ratio on Average Years of Schooling (RRLS), Gender Ratio on Labor Force Participation Rate (RTPAK), Gender Ratio in Expenditures Per Capita (RPP), and Technology (T) to Labor Productivity (Y) in Indonesia. Sampling in this study used a saturated sampling technique in 34 Indonesian provinces during 2018-2021 so a total sample of 136 data was obtained from the Central Statistics Agency (BPS). This study uses panel data analysis by combining time series data and cross-section data. The results of the study partially show that the variables URPJP, RAHH, and T have a significant positive relationship to labor productivity, while RRLS and RPP have a positive correlation but are not significant to labor productivity. In addition, RTPAK has a significant negative relationship to labor productivity. The results of the study simultaneously show that URPJP, RAHH, RRLS, RTPAK, RPP, and T have an effect on labor productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>