Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailatul Rursakinah
"Mahasiswa baru menghadapi banyak tantangan saat memasuki perguruan tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi mahasiswa baru angkatan 2020 bertambah dengan adanya perkuliahan daring akibat pandemi COVID-19. Adapun pandemi COVID-19 merupakan peristiwa traumatis yang dapat meningkatkan traumatic event stress mahasiswa baru. Ditemukan adanya hubungan yang negatif antara kesiapan belajar daring dan optimisme dengan traumatic event stress. Kesiapan belajar dan optimisme menjadi penting untuk diteliti guna mengetahui besaran pengaruhnya terhadap tingkat stres mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan penelitian regresi sederhana yang bertujuan untuk melihat besaran kontribusi kesiapan belajar daring dan optimisme terhadap traumatic event stress mahasiswa baru. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa baru yang berjumlah 327 orang (88 laki-laki dan 238 perempuan; rata-rata usia = 18,10). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa optimisme dan kesiapan belajar daring tidak signifikan dalam berkontribusi terhadap traumatic event stress (p>0,05, p=0,48, p=0,65, secara berurutan). Besaran kontribusi optimisme dan kesiapan daring terhadap traumatic event stress sangatlah minim (R2=0,02%, R2=0,01%, secara berurutan). Seluruh hipotesis dalam penelitian ini ditolak dan adapun diskusi serta saran mengenai hasil penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut

First year students face many challenges when entering university. However, the challenges faced by first year students of the 2020 are increased by online learning due to the COVID-19 pandemic. The COVID-19 pandemic is sugested as traumatic event that can increase students traumatic event stress. It was found that there was a negative relationship between readiness to online learning and optimism with level of traumatic event stress. Readiness to online learning and optimism are important to be researched in order to see the magnitude of their effect on students level of stress. This research is a simple regression research which aims to see the contribution of readiness to online learning and optimism on students level of traumatic event stress. The participants of this study were 327 of first year students (88 male and 238 female; mean age = 18.10). The results of the regression analysis showed that optimism and readiness to online learning were not significant in contributing on traumatic event stress levels (p> 0.05, p=0.48, p=0.65, respectively). The contribution of optimism and readiness to online learning on traumatic event stress levels is minimal (R2 = 0.02%, R2 = 0.01%, respectively). All hypotheses in this study are rejected and implications this study are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Dwiputri
"Latar belakang: Pada tahun 2020 dunia dilanda pandemi COVID-19 yang berdampak pada perubahan metode pembelajaran menjadi pembelajaran daring secara mendadak di seluruh lembaga pendidikan termasuk institusi kedokteran gigi. Hal ini menjadi tantangan bagi mahasiswa kedokteran gigi untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring baik pada pembelajaran teori maupun praktik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan sikap mahasiswa kedokteran gigi Universitas Indonesia mengenai pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan secara daring pada bulan November hingga Desember 2022. Populasi penelitian adalah mahasiswa klinik dan preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Kuesioner terdiri dari 55 pernyataan mengenai sosiodemografi, informasi umum, dampak psikoemosional dan akademis akibat pandemi COVID-19, dan persepsi dan sikap mengenai pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Hasil: Didapatkan 677 responden dengan response rate 99,4%. Mayoritas responden setuju bahwa mereka mengalami kecemasan akibat pandemi COVID-19. Dampak akademis yang paling signifikan dirasakan oleh responden adalah waktu belajar yang lebih banyak, kecemasan terhadap hasil pembelajaran, kehilangan kontak sosial dengan dosen dan kolega, dan hilangnya praktikum berpengaruh pada performa akademis responden. Persepsi dan sikap responden mengenai pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 relatif baik meskipun mengalami beberapa tantangan seperti kendala teknis dan kualitas kelas daring yang berbeda antar subjek dan antar dosen. Mayoritas responden memilih pembelajaran hybrid. Mayoritas responden setuju bahwa mata kuliah teori dapat dilaksanakan secara daring, namun mayoritas responden tidak setuju bahwa mata kuliah praktik dapat dilaksanakan secara daring. Mayoritas responden tidak setuju bahwa pembelajaran daring lebih efektif dibandingkan pembelajaran tatap muka. Kesimpulan: Mahasiswa melaporkan persepsi dan sikap yang relatif baik mengenai pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 namun terdapat tantangan dan hambatan yang diidentifikasi. Mahasiswa memilih pembelajaran hybrid dengan mata kuliah teori dilakukan secara daring dan mata kuliah praktik dilakukan secara tatap muka sebagai metode pembelajaran yang diminati.

Background: Institutions worldwide including dentistry have been forced to deal with changes amid the COVID-19 pandemic, which is a rapid switch to online learning format. This leads to challenges and limitations experienced by dental students to adapt in both theoretical and practical courses. The aim of this study is to assess the perceptions and attitudes of online learning during the COVID-19 pandemic on dental students in Faculty of Dentistry, University of Indonesia. Methods: A cross-sectional study was conducted from November to December 2022 on a population of clinical and preclinical dental students in Faculty of Dentistry, University of Indonesia. The survey was comprised of 55 items which evaluate sociodemographic data, general information, psycho-emotional and educational impact of COVID-19 pandemic, and perceptions and attitudes of online learning during COVID-19 pandemic. Results: This study yielded a response rate of 99.4%. Majority of students reported increased anxiety during COVID-19 pandemic. The most significant educational impact due to COVID-19 pandemic including more time to study, concerns on learning outcomes, loss of social contacts with teachers and colleagues, and the loss of practical courses affecting academic performance. Students suggest relatively positive perception and attitudes of online learning, however several obstacles and challenges observed including technical issues and difference of online classes’ quality among subjects and teaching faculty. Majority of students preferred hybrid learning. Majority of students agree that theoretical courses could be carried out in online format, however majority of students disagree that practical courses could be carried out in online format. Conclusion: Students reported generally positive perceptions and attitudes of online learning, however several obstacles and challenges observed. Students preferred hybrid learning whereas theoretical courses carried out in online format and practical courses carried out in face-to-face format."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianti Primata Ayu
"Latar Belakang: Pemberlakuan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dilakukan sebagai upaya penghambatan COVID-19 di institusi pendidikan. Perubahan ini, menimbulkan perbedaan persepsi dari dosen khususnya dalam bidang kedokteran gigi terkait keterampilan ilmu teknologi informasi (TI) dan persiapan, efektivitas, tantangan, serta keuntungan dari pembelajaran daring. Belum terdapat analisis tentang hubungan sosiodemografi dosen dengan persepsi pembelajaran daring di bidang kedokteran gigi Indonesia. Tujuan: Mengetahui persepsi dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian analitik potong lintang menggunakan kuesioner pada dosen aktif FKG UI. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SPSS. Hasil: Sebanyak 105 dosen (85,3%) berpartisipasi. Responden (>50%) merasa mereka mempunyai keterampilan ilmu TI yang baik, memerlukan persiapan yang lebih, terdapat tantangan dan keuntungan, namun responden meragukan efektivitas dari pembelajaran daring. Responden (84,7%) menyatakan pembelajaran daring tidak lebih baik dari pembelajaran luar jaringan. Responden (81%) memilih pembelajaran bauran setelah mengalami pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 di kedokteran gigi. Persepsi dosen FKG UI tentang keterampilan ilmu TI dan persiapan, serta tantangan dalam pembelajaran daring dipengaruhi oleh sosiodemografi, kecuali efektivitas dan keuntungan. Usia, lama mengajar, dan jabatan akademik berhubungan dengan persepsi tentang keterampilan TI dan persiapan pembelajaran daring. Pengalaman pelatihan pembelajaran daring berhubungan dengan persepsi tentang tantangan pembelajaran daring. Kesimpulan: Dosen FKG UI mempunyai persepsi yang baik terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 terkait keterampilan ilmu TI dan persiapan, keuntungan dan tantangan, kecuali efektivitasnya yang diragukan. Selanjutnya, mayoritas dosen FKG UI memilih pembelajaran bauran sebagai metode yang dipakai di bidang kedokteran gigi setelah masa pandemi COVID-19

Background: The implementation of online learning is carried out as an effort to inhibit COVID-19 in educational institutions. This change has led to different perceptions from lecturers, especially in the field of dentistry, regarding information technology (IT) skills and preparation, effectiveness, challenges, and advantages of online learning. There has been no analysis of the sociodemographic relationship between lecturers and perceptions of online learning in Indonesian dentistry. Purpose: To find out the perceptions of lecturers at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia (Dentistry UI) towards online learning during the COVID-19 pandemic. Method: A cross-sectional analytic study using a questionnaire on active lecturers at Dentistry UI. Data were analyzed using SPSS statistical software. Results: A total of 105 lecturers (85.3%) participated. Respondents (> 50%) feel they have good IT skills, require more preparation, there are challenges and advantages, but respondents doubt the effectiveness of online learning. Respondents (84.7%) stated that online learning was no better than offline learning. Respondents (81%) chose hybrid learning after experiencing online learning during the COVID-19 pandemic in dentistry. Dentistry UI lecturers' perceptions of IT skills and preparation, as well as challenges in online learning are influenced by sociodemography, except for effectiveness and benefits. Age, length of teaching and academic position are related to perceptions of IT skills and online learning preparation. The experience of online learning training is related to perceptions of the challenges of online learning. Conclusion: Dentistry UI lecturers have a good perception of online learning during the COVID-19 pandemic in terms of IT skills and preparation, advantages, and challenges, except for the effectiveness which is doubtful. Furthermore, the majority of Dentistry UI lecturers chose hybrid learning as the method used in dentistry after the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titian Fitriana Prasasti
"Pandemi Covid-19 telah memaksa Indonesia menggeser pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dalam pelaksanaannya ditemui berbagai macam hambatan dari faktor sosial, faktor aksesibilitas, dan faktor kapabilitas guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi ketiga faktor tersebut oleh peserta didik SMA/SMK dan guru SMA/SMK pada pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Partisipan penelitian ini terdiri dari 121 peserta didik SMA/SMK dan 99 guru SMA/SMK yang berdomisili di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan dengan metode komparatif menggunakan alat ukur faktor penghambat untuk mengukur persepsi ketiga faktor tersebut. Hasil penelitian menunjukan peserta didik SMA/SMK dan guru SMA/SMK memiliki persepsi yang sama terkait faktor sosial, faktor kapabilitas pengajar dan faktor aksesibilitas. Namun, jika dilihat per item terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada salah satu item dari faktor sosial. Kemudian jika dilihat dari domisilinya, terdapat perbedaan yang sigfikan pada persepsi faktor aksesibilitas antara guru yang berdomisili di Jabodetabek dan di luar Jabodetabek begitu juga dengan peserta didik yang berdomisili di jabodetabek dan di luar Jabodetabek.

The Covid-19 pandemic has forced Indonesia to shift face-to-face learning to online learning. In its implementation, various obstacles were encountered, from social factors, accessibility factors, and teacher capability factors. This study was conducted to describe the perception of these three factors by High School and Vocational High School Teacher and Student towards online learning during the Covid-19 pandemic. The participants of this study consisted of 121 students and 99 teachers domiciled in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta. This research was conducted using a comparative method using an faktor penghambat measuring instrument to measure the perception of these three factors. The results showed that High School and Vocational High School students and teachers had the same perception regarding social factors, teacher capability factors and accessibility factors. However, when viewed per item, there is a significant difference in perception on one item of social factors. Then when viewed from the domicile, there is a significant difference in the perception of the accessibility factor between teachers who live in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta as well as students who live in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahniar Syifaizza Hariyono
"Latar Belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan seluruh aktivitas manusia. Di bidang pendidikan, penerapan moda pembelajaran teori IKGA menggunakan PBL yang biasanya tatap muka digantikan oleh pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Tujuan: Menganalisis persepsi mahasiswa terhadap perubahan moda pembelajaran teori IKGA di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia selama masa pandemi Covid-19.
Metode: Penelitian cross-sectional pada mahasiswa FKG UI. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa FKG UI angkatan 2017 - 2019. Teknik pengambilan sampel secara random sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui Google Form.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap moda pembelajaran selama pandemi Covid-19 baik dan perbedaan bermakna antar tiga kelompok hanya pada persiapan mahasiswa menuju program profesi (P-value = 0,023) dan kepercayaan diri mahasiswa memasuki program profesi (P-value = 0,000).
Kesimpulan: Persiapan mahasiswa menuju program profesi dan kepercayaan diri mahasiswa memasuki program profesi lebih baik dalam pembelajaran luring daripada pembelajaran daring.

Background: The Covid-19 pandemic has led to resctriction all of human activities. In education, the application of theorical of pediatric dentistry using PBL that are usually face-to-face was replaced by online learning during Covid-19 pandemic.
Purpose: The aim of this study was to assess dental students perceptions towards theorical of pediatric dentistry learning mode during the Covid-19 pandemic in Faculty of Dentistry at the University of Indonesia.
Methods: This study used a cross-sectional analysis and conducted on dental students of Faculty of Dentistry Univeristy of Indonesia batch 2017 - 2019. The sampling technique was random sampling and data collection used a questionnaire via Google Form.
Results: From a total of 150 respondents, all student perception mostly good and there were significant differences between students in preparation for clinical programs (P-value = 0.023) and confidence in entering clinical programs (P-value = 0.000).
Conclusions: Dental students of Faculty of Dentistry University of Indonesia have good perception towards learning mode during COVID- 19 pandemic. Student preparation for clinical programs and confidence in entering clinical programs are way better in offline than online learning
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Maghfira Farid
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana terbentuknya digital capital dalam aspek akses dan kompetensi pada siswa SMA dalam proses dinamika pembelajaran daring pasca pandemi covid-19. Studi-studi terdahulu mengenai topik tersebut menyimpulkan bahwa metode pembelajaran daring memberikan pengaruh yang besar terhadap siswa sehingga menghasilkan motivasi belajar yang rendah. Studi-studi lainnya menjelaskan dampak secara evaluatif mengenai kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran daring. Peneliti setuju dengan beberapa hasil penelitian tersebut. Namun, peneliti berargumen dengan adanya kebijakan pembelajaran daring terhadap siswa dapat membentuk digital capital siswa melalui proses sosialisasi selama pembelajaran daring yang berlangsung selama dua tahun lebih. Hal tersebut berimplikasi pada pola baru dalam melakukan pembelajaran bagi siswa karena meningkatnya pemahaman digital melalui proses pembelajaran daring. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode framework analysis dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam serta observasi terhadap siswa SMA di Provinsi DKI jakarta yang pernah melalui pembelajaran daring selama pandemi. Delimitasi pada penelitian ini berfokus pada lingkup sekolah sebagai arena pertukaran informasi dan melihat modal yang berfokus pada modal digital dari tiap aktor-aktor sosial.

This study aims to analyze how digital capital is formed in terms of access and competence in high school students in the dynamics of online learning after the Covid-19 pandemic. Previous studies on this topic concluded that online learning methods have a large influence on students, resulting in low learning motivation. Other studies explain the evaluative impact of the advantages and disadvantages of online learning methods. Researchers agree with some of the results of these studies. However, researchers argue that the existence of online learning policies for students can form student digital capital through the socialization process during online learning which lasts for more than two years. This has implications for new patterns of learning for students due to increased digital understanding through the online learning process. This research will use a qualitative approach with the framework analysis method and data collection techniques of in-depth interviews and observations of high school students in DKI Jakarta Province who have taken online learning during the pandemic. The delimitation in this study focuses on the scope of the school as an arena for information exchange and looks at capital that focuses on digital capital from each social actor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninette Putri Mustika
"Sejak COVID-19 menimpa Indonesia, pemerintah mengimbau seluruh siswa untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), yaitu sebuah kondisi dimana pengajar
dan peserta didik tidak berada di tempat yang sama. Perubahan sistem pembelajaran ini tentunya mempengaruhi berbagai kondisi peserta didik, termasuk bagaimana ia mempersepsikan pengalaman belajar yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kesiapan belajar online dapat memprediksi persepsi mahasiswa terhadap belajar. Partisipan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang melaksanakan PJJ selama masa pandemi (N=540). Hasil menunjukkan bahwa kesiapan belajar online mempengaruhi persepsi terhadap belajar baik secara langsung maupun tidak langsung melalui motivasi akademik. Regulasi diri dan sikap terhadap e-learning yang dimiliki mahasiswa memperkuat kaitan antara
motivasi akademik dan persepsi terhadap belajar yang dimiliki. Namun, hubungan
tidak langsung antara kesiapan belajar online dan persepsi terhadap belajar tidakbergantung pada regulasi diri dan sikap terhadap e-learning yang dimiliki. Hal ini menandakan bahwa siswa yang sudah siap untuk menjalani PJJ serta memiliki motivasi yang tinggi, dapat mempersepsikan pengalaman belajarnya dengan baik.

Since COVID-19 reached Indonesia, the government notify all students to conduct
distance learning: a condition in which lecturers and students are not in the same
place. The change over this learning system certainly affects students’
psychological conditions, including how they perceive their learning experiences.
This study investigated whether online learning readiness can predict perceived
learning. Participants in this study were undergraduate students who undergo
distance learning during pandemic (N = 540). The results showed that online
learning readiness predicts perceived learning both directly and indirectly through
academic motivation. However, self-regulated learning and attitudes toward elearning
could strengthen the link between academic motivation and perceived
learning. The indirect relationship between online learning readiness and perceived
learning was not conditional on the students’ self-regulated learning and attitudes
toward e-learning. This indicates that students who are ready for online learning
and highly motivated are more likely to perceive their learning better.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Norita Margaretta Theresia
"Durasi pembelajaran dalam jaringan selama masa pandemi COVID 19 merupakan metode pembelajaran yang baru diterapkan pada siswa sekolah dasar. Durasi pembelajaran dalam jaringan merupakan hal perlu dikaji karena berpotensi mempengaruhi keluhan mata pada anak usia sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi pembelajaran dalam jaringan degan keluhan mata pada anak usia sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel yang digunakan sejumlah 111 siswa yang tersebar di Kelurahan Tugu. Perhitungan jumlah sampel menggunakan Rumus Slovin dan pengambilan sampel menggunakan teknik propotional sampling. Pengambilan data digunakan dengan menggunakan instrumen keluhan mata dan dilakukan secara online. Hasil penelitian ini didapatkan rerata usia siswa sekolah dasar kelas 4,5 dan 6 adalah 10,8 -11,5 (CI 95%, median 11,6), 60 % berjenis kelamin perempuan, 44,1% merupakan level kelas 4, durasi pembelajaran dengan rerata 2,40-2,80 (CI 95%, median 3) dan didapatkan keluhan mata dengan rerata 0,58-1,08 (CI 95%, median 0).  Hasil penelitian menggunakan uji Spearman didapatkan nilai p= 0,286 (>0,05) menunjukkan tidka ada hubungan yang signifikan antara durasi pembelajaran dalam jaringan dan keluhan mata. Penelitian di Kelurahan Tugu ini menunjukkan adanya keluhan mata saat pembelajaran dalam jaringan, dan hal ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada anak usia sekolah dasar

The duration of online learning during the COVID 19 pandemic is new learning method applied to elementary scholl students. The duration of online learning is something that need to be studied because it has potentia to affect eye compalints in the elementary school- aged children. The purpose of his study was determine the relationship between the duration of online learning and eye complaints in elementary school-aged children. The research design used in this study was cross sectional, with a sample of 111 students spread across Tugu Villagr. Calculation of the number of samples using the Slovin Formula and sampling using proportional sampling technique. Data collection was used an eye complaint instrument ad was carried out online. The result os this study showed that the average age of elemtary school students in grades 4,5 and 6 was 10,8-11,5 (95 % CI, median 11,6), 60% were female, 44,1% was grade 4 lever, duration study with a mean of 2,40-2,80 (95% CI, median 3) and eye complaints were obtained with mean of 0,58-1,08% ( 95% CI, median o). The result of the study using the Spearmen test obtained p value=0.286 (>0.05) indicating no significant relatipnship between the duration of learning in the network and eye complaints. This research in Tugu Village shows that tehre are aye compalints during online learning and this can be used as an evalution material to improve health service, especially for elementary school- aged children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Pamungkas
"Web-based distance learning kini telah menjadi salah satu alternatif untuk proses pembelajaran seiring dengan meningkatnya penggunaan dan perkembangan teknologi internet. Dalam pengimplementasiannya pada Daskom On-Line yang merupakan versi web-based learning dari mata kuliah dasar komputer semester gasal Jurusan Elektro FTUI 2000/2001 diterapkan juga user management untuk melakukan pengaturan data user. Data user tersebut dapat berupa data pribadi user dan data akademis user.
User management yang diterapkan dalam Daskom On-Line ini merupakan aplikasi rancangan yang diajukan dalam skripsi ini. Rancangan tersebut berupa sistem yang mengatur proses registrasi user pada Daskom On-Line dan sistem untuk melakukan usertracking terhadap kegiatan user pada kurikulum Daskom 0n~Line dengan mencatat halaman yang dibuka user ke dalam database sistem.
Pada hasil implementasi dari proses registrasi tersebut tercatat ke dalam database daskom.PENGGUNA sebanyak 126 mahasiswa peserta kuliah dasar komputer telah melakukan registrasi. Rancangan usertrack selama 30 hari dari 16 Nopember 2000 sampai 15 Desember 2001 berhasil mencatat akses ke kurikulum sistem dengan total akses oleh user sebanyak 2680 kali dan jumlah user yang pernah mengakses sebanyak 60 orang. Rata-rata akses per hari adalah 89,33 kali dengan jumlah akses tertinggi pada tanggal 28 Nopember 2000 sebanyak 604 kali. Rata-rata akses tiap jamnya adalah 111,67 kali dengan waktu yang paling sering digunakan untuk akses adalah sekitar pukul 13.00-14.00 WLB dengan jumlah akses sebanyak 535 kali."
2001
S39909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadilatusifa
"Pembelajaran yang bermakna dan mendalam pada pembelajaran kolaboratif daring memerlukan suatu rancangan pemodelan pembelajaran. Kerangka kerja Community of Inquiry (CoI) berfokus pada memfasilitasi pengalaman belajar yang bermakna dan mendalam melalui tiga aspek kehadiran yaitu sosial, kognitif, dan pengajaran. Forum diskusi asinkron saat ini sudah banyak digunakan namun beberapa kekurangan masih dirasakan oleh peserta didik maupun pengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan implementasi dan evaluasi forum diskusi asinkron berbasis kerangka kerja CoI berupa aplikasi web yang dapat digunakan secara nyata berdasarkan hasil rancangan penelitian sebelumnya. Penelitian ini mengadopsi metode Waterfall sebagai metode Software Development Life Cycle (SDLC). Metode Waterfall yang dimodifikasi menjadi tiga tahapan yaitu design, implementation, serta verification & testing. Tahapan design menghasilkan definisi sistem secara teknis melalui rancangan Unified Model Language (UML) sistem. Tahapan implementasi menghasilkan aplikasi web yang dapat digunakan melalui kegiatan mempersiapkan tech stack, development backend, dan development frontend. Framework Django dan PostgreSQL digunakan untuk pengembangan backend dan Next.js untuk pengembangan frontend. Tahapan verification & testing menghasilkan bahwa tidak ditemukan error utama pada setiap fitur melalui pengujian User Acceptance Testing (UAT). Evaluasi dilakukan melalui survey daring yang berisi pertanyaan kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur aspek usability dan keberhasilan memunculkan kehadiran pada model CoI. Hasil usability testing memperoleh tingkat complete success sebesar 81.08%. Evaluasi nilai System Usability Scale (SUS) memperoleh nilai 78,78 yang termasuk dalam kategori “Good” dan “Acceptable”. Hasil evaluasi terhadap aplikasi web menunjukkan bahwa fitur Reaction Post, Post, Thread Diskusi, Profil Pengguna, dan Text Editor dapat memunculkan kehadiran sosial. Fitur Post, Thread Diskusi, Ringkasan Diskusi, dan Referensi Diskusi dapat memunculkan kehadiran kognitif. Fitur Thread Diskusi, Panduan Diskusi, Referensi Diskusi, Week, dan Inquiry State dapat memunculkan kehadiran pengajaran.

Meaningful and deep learning in online collaborative learning requires a learning design framework. The Community of Inquiry (CoI) framework focuses on facilitating meaningful and deep learning experiences through three aspects of presence: social, cognitive, and teaching. Asynchronous discussion forums are widely used, but some shortcomings are still felt by students and teachers. This study aims to implement and evaluate an asynchronous discussion forum based on the CoI framework in the form of a web application that can be used effectively based on the previous research design. This research adopts the Waterfall method as the Software Development Life Cycle (SDLC) method. The modified Waterfall method consists of three stages: design, implementation, and verification & testing. The design stage produces a technical system definition through Unified Modeling Language (UML) system design. The implementation stage develops a web application through activities such as preparing the tech stack, developing the backend, and developing the frontend. The Django framework and PostgreSQL are used for backend development, and Next.js is used for frontend development. The verification & testing stage confirms that no major errors were found in each feature through User Acceptance Testing (UAT). Evaluation is conducted through an online survey that includes qualitative and quantitative questions to measure usability aspects and the success of bringing presence to the CoI model. The results of the usability testing achieved a complete success rate of 81.08%. The System Usability Scale (SUS) evaluation obtained a score of 78.78, which falls into the "Good" and "Acceptable" categories. The evaluation of the web application showed that features such as Reaction Post, Post, Discussion Thread, User Profile, and Text Editor can evoke social presence. Features like Post, Discussion Thread, Discussion Summary, and Discussion References can evoke cognitive presence. Features like Discussion Thread, Discussion Guide, Discussion References, Week, and Inquiry State can evoke teaching presence."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>