Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arsy Hanifa Noverani
"Pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan kita sehari-hari yang dulu kita anggap membosankan dan biasa saja menjadi sesuatu yang kita rindukan. Aktivitas duniawi seperti bekerja di kantor dan belajar di sekolah telah dipindahkan ke lingkungan online sesuai dengan aturan social distancing. Namun, dengan keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, pembelajaran daring memiliki keterbatasan dan kekurangan. Sementara banyak guru telah mengadopsi alat pengajaran dan pembelajaran yang bersifat gamified ke dalam pelajaran mereka, masih ada beberapa yang belum dan masih mengajar dengan cara tradisional. Sementara itu, pembelajaran daring hadir dengan banyak gangguan dan sebagian besar dilakukan dalam penyampaian satu arah. Hal ini kemudian menciptakan lingkungan belajar yang tidak efektif. Oleh karena itu, analisis pengaruh gamifikasi pada siswa SMA dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Studi ini secara khusus dianalisis berdasarkan platform Quizizz dan Kahoot, yang merupakan beberapa alat dan wadah yang bersifat gamified yang umum digunakan oleh guru untuk menilai siswa mereka. Sebanyak 286 tanggapan diperoleh. Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor motivasi belajar, kecemasan belajar, beban kognitif, dan prestasi akademik dipengaruhi oleh gamifikasi. Berdasarkan analisis lebih lanjut atas hasil tersebut, maka dirumuskan seperangkat strategi dengan menggunakan metode why how laddering kemudian divalidasi dengan ahli dengan menggunakan strategy to mission matrix, sehingga diperoleh seperangkat strategi yang diprioritaskan untuk dijadikan rekomendasi bagi sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan.

The COVID-19 pandemic has altered our daily lives that we once consider as normal have become something that we take for granted. Mundane activities such as working in the office and studying in school has been moved to online environments in accordance with the social distancing regulation. However, with limited infrastructure and resources, online learning had its limitations and shortcomings. While many teachers have adopted gamified teaching and learning tools into their lessons, there are still some that have not and are still teaching the traditional way. Meanwhile, online learning comes with many distractions and is mostly carried out in a one-way delivery. This then creates an ineffective learning environment. Thus, analysis on the effects of gamification on senior high school students is conducted in this study by using the structural equation modeling (SEM) method. The study was specifically analysed based on the platforms Quizizz and Kahoot, which are some of the commonly used gamified tools and platforms by teachers to assess their students. A total of 286 responses were obtained. Based on the results of the data processing, factors learning motivation, learning anxiety, cognitive load, and academic performance were affected and influenced by gamification. Based on further analyses on the results, a set of strategies were formulated using the why how laddering and then validated with experts using the strategy to mission matrix, eventually obtaining the set of prioritised strategies to be used as recommendations to schools and educational institutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Anggraini Rahmawati
"Dukungan sosial yang didapatkan dari lingkungan sosial dapat berkontribusi terhadap perilaku belajar yang diterapkan siswa selama proses pembelajaran. Perawat memiliki peran penting dalam membantu siswa mendapatkan dukungan yang maksimal dari keluarga, teman, dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan sosial terhadap perilaku belajar siswa SMP selama melakukan pembelajaran daring. Desain penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional melibatkan responden sebanyak 500 siswa SMP di Jakarta yang melakukan pembelajaran daring dalam kurun waktu minimal 6 bulan yang dipilih secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21), Multidimensional scale of perceived social support (MSPSS), dan Student Study Behavior Inventory (SSBI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama melakukan pembelajaran daring 61,8% siswa mendapatkan dukungan sosial tinggi dan 41,8% siswa menerapkan perilaku belajar baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dan perilaku belajar siswa selama melakukan pembelajaran daring (ρ=0,000; α=0,05). Peneliti merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya melihat faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku belajar dan menggunakan metode observasi.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sohifah
"Situasi akibat pandemi COVID-19 yang tidak menentu membuat siswa harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Adaptasi kebiasaan baru adalah cara agar siswa dapat beraktivitas dengan menaati perilaku pencegahan COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menerapkan etika batuk dan bersin untuk meminimalisir penularan virus. Perilaku pencegahan COVID-19 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa SMA selama adaptasi kebiasaan baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 525 siswa berusia 15-19 tahun. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diterjemahkan oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia agar mudah dipahami siswa. Kuesioner yang digunakan telah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada 100 siswa, hasilnya dinyatakan valid dan reliabel. Nilai r hitung kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku secara berturut-turut berkisar antara 0,222 – 0,905; 0,348 – 0,748; 0,882 – 0,903 sehingga r hitung > r tabel (0,195) dengan Alpha Cronbach yang diperoleh berturut-turut 0,756; 0,731; 0,894. Hasil uji bivariat spearman correlation menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa dengan kekuatan hubungan yang lemah (p=0,001;α=0,05). Perawat dapat memberikan intervensi berupa edukasi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa sehingga siswa mampu beradaptasi dengan menerapkan pencegahan COVID-19.

The uncertain situation due to the COVID-19 pandemic has forced students to be able adapt to existing conditions. Adapting new habits is a way for students to do activities by complying with COVID-19 prevention behaviors such as wearing masks, washing hands, maintaining distance, and applying coughing and sneezing etiquette. It is important to take preventive measures against COVID-19 to minimize the transmission of the virus. COVID-19 prevention behaviour can be influenced by several factors, one of which is knowledge and attitude. This study aims to identify the relationship between knowledge and attitudes towards COVID-19 prevention behavior in high school students during the adaptation of new habits. This study used a descriptive analytic approach with a cross sectional design involving 525 students aged 15-19 years. The questionnaire used was a knowledge, attitude, and behavior questionnaire which was translated by the researcher into Indonesian so that it was easy for students to understand. The questionnaire used has been tested for validity and reliability to 100 students, the results are declared valid and reliable. The calculated r value of the knowledge, attitude, and behavior questionnaires ranged from 0.222 to 0.905, respectively; 0.348 – 0.748; 0.882 – 0.903 so that r count > r table (0.195) with Cronbach's Alpha obtained respectively 0.756; 0.731; 0.894. The results of the bivariate Spearman correlation test showed a significant relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior in students with a weak relationship strength (p=0.001*;α=0.05). Nurses can provide interventions in the form of health education in order to improve students' knowledge, attitudes, and behavior so that students are able to adapt to implementing COVID-19 prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Khairunnisa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran cognitive flexibility dan pengalaman mengajar terhadap kesiapan pengajaran daring pada guru kelas rendah sekolah dasar yang mengajar membaca pada situasi pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan kuesioner online yang disebarkan pada berbagai media sosial untuk mengumpulkan data dan dianalisis menggunakan teknik multiple regression. Kesiapan pengajaran daring diukur menggunakan Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) yang dikembangkan oleh McVay (2000, 2001) dan cognitive flexibility diukur menggunakan Cognitive Flexibility Inventory (CFI) yang dikembangkan oleh Dennis dan Vander Wal (2009). Pengalaman mengajar pada penelitian ini dilihat dari masa kerja dan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu pemula dan berpengalaman. Total partisipan penelitian berjumlah 155 guru sekolah dasar kelas 1 dan 2 yang mengajar membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive flexibility dan pengalaman mengajar secara simultan memiliki peran terhadap kesiapan pengajaran membaca secara daring dengan peran cognitive flexibility yang lebih dominan. Ketika dilakukan analisis parsial, cognitive flexibility berperan secara signifikan terhadap kesiapan pengajaran membaca secara daring, namun pengalaman mengajar menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

This study was conducted to examine the role of cognitive flexibility and teaching experience to teaching readiness in lower grade elementary school teachers who teach reading during online learning due to COVID-19 pandemic. Online questionnaires were administered on various social media to collect the data and the data were analyzed using multiple regression techniques. Readiness for online teaching was measured by using Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) which was developed by McVay (2000,2001) and cognitive flexibility was measured by using Cognitive flexibility Inventory (CFI) which was developed by Dennis and Vander Wal (2009). The research participants are 155 first and second grade elementary school teachers who teach reading in Indonesia. The results of this study indicate that cognitive flexibility and teaching experience simultaneously have a role in online literacy teaching readiness with a more dominant role on cognitive flexibility. When partial analysis is performed, the result shows that cognitive flexibility significantly has a role in online literacy teaching readiness and teaching experience shows insignificant results."
Depok: Fakutas Psikologi, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erreina Saifa Aurelian
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran perceived autonomy support dari guru terhadap agentic engagement pada peserta didik kelas XII SMA Negeri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Data pada penelitian ini diperoleh melalui penyebarluasan kuesioner daring kepada peserta didik kelas XII SMA Negeri di Jabodetabek yang pernah atau sedang melakukan pembelajaran daring selama setidaknya satu tahun ke belakang (N = 333). Pengukuran variabel agentic engagement menggunakan alat ukur Agentic Engagement Scale (AES), sementara variabel perceived autonomy support diukur dengan The Learning Climate Questionnaire versi pendek (LCQ-6). Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perceived autonomy support berperan positif secara signifikan terhadap agentic engagement (R2 = 0.33, p <0.05). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perceived autonomy support dari guru berkontribusi signifikan sebesar 33% terhadap agentic engagement peserta didik, sementara 67% lainnya merupakan faktor-faktor lainnya.

This study aimed to examine the role of perceived autonomy support from teachers for agentic engagement of 12th grade students in public senior high school at Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). The data in this study were obtained through online questionnaire to 12th grade students in public senior high school at Jabodetabek who are or were doing online learning at least in the past year (N=333). The agentic engagement variable was measured using the Agentic Engagement Scale (AES), while the perceived autonomy support was measured using the short version of The Learning Climate Questionnaire (LCQ-6). The analyses carried out in this study include simple linear regression analysis. The result of this study showed that the perceived autonomy support played a significant positive role on agentic engagement (R2 = 0.33, p <0.05). The study revealed that perceived autonomy support from the teacher contributes significantly to 33% of students' agentic engagement, while the other 67% are other factors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Rursakinah
"Mahasiswa baru menghadapi banyak tantangan saat memasuki perguruan tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi mahasiswa baru angkatan 2020 bertambah dengan adanya perkuliahan daring akibat pandemi COVID-19. Adapun pandemi COVID-19 merupakan peristiwa traumatis yang dapat meningkatkan traumatic event stress mahasiswa baru. Ditemukan adanya hubungan yang negatif antara kesiapan belajar daring dan optimisme dengan traumatic event stress. Kesiapan belajar dan optimisme menjadi penting untuk diteliti guna mengetahui besaran pengaruhnya terhadap tingkat stres mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan penelitian regresi sederhana yang bertujuan untuk melihat besaran kontribusi kesiapan belajar daring dan optimisme terhadap traumatic event stress mahasiswa baru. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa baru yang berjumlah 327 orang (88 laki-laki dan 238 perempuan; rata-rata usia = 18,10). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa optimisme dan kesiapan belajar daring tidak signifikan dalam berkontribusi terhadap traumatic event stress (p>0,05, p=0,48, p=0,65, secara berurutan). Besaran kontribusi optimisme dan kesiapan daring terhadap traumatic event stress sangatlah minim (R2=0,02%, R2=0,01%, secara berurutan). Seluruh hipotesis dalam penelitian ini ditolak dan adapun diskusi serta saran mengenai hasil penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut

First year students face many challenges when entering university. However, the challenges faced by first year students of the 2020 are increased by online learning due to the COVID-19 pandemic. The COVID-19 pandemic is sugested as traumatic event that can increase students traumatic event stress. It was found that there was a negative relationship between readiness to online learning and optimism with level of traumatic event stress. Readiness to online learning and optimism are important to be researched in order to see the magnitude of their effect on students level of stress. This research is a simple regression research which aims to see the contribution of readiness to online learning and optimism on students level of traumatic event stress. The participants of this study were 327 of first year students (88 male and 238 female; mean age = 18.10). The results of the regression analysis showed that optimism and readiness to online learning were not significant in contributing on traumatic event stress levels (p> 0.05, p=0.48, p=0.65, respectively). The contribution of optimism and readiness to online learning on traumatic event stress levels is minimal (R2 = 0.02%, R2 = 0.01%, respectively). All hypotheses in this study are rejected and implications this study are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arminditya Fajri Akbar
"Terbatasnya interaksi sosial di tengah pandemi COVID-19 memaksa perubahan pada proses belajar mengajar secara konvensional menjadi pembelajaran jarak jauh. Peran platform pembelajaran daring diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang optimal sehingga kesenjangan capaian belajar dapat diminimalkan. Namun, masyarakat mengalami culture shock karena perubahan tersebut, kesadaran peserta didik yang masih rendah untuk mengevaluasi hasil belajar, dan terdapat kendala terkait dengan akses Internet. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat kepuasan pengguna perlu dilakukan untuk menilai efektivitas platform pembelajaran daring dalam menyediakan sumber belajar alternatif dengan menggunakan teknik text mining. Penelitian ini menganalisis persepsi pengguna terhadap layanan platform Ruangguru, Zenius, dan Quipper dengan mengolah data ulasan dari Google Play Store. Teknik text mining yang digunakan ialah pemodelan topik dengan metode Latent Dirichlet Allocation untuk mendefinisikan aspek layanan yang dibahas pada data ulasan. Selain itu, dilakukan analisis sentimen ulasan dari setiap aspek layanan menggunakan algoritma SentiStrengthID. Hasil dari kedua teknik text mining tersebut dikuantifikasi menggunakan metode Net Reputation Score untuk mendapatkan skor kepuasan pengguna sehingga dapat menjadi referensi bagi pihak penyedia platform dalam menentukan prioritas peningkatan layanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek promosi dan video berlangganan perlu menjadi fokus perbaikan bagi pihak penyedia platform Ruangguru. Kedua aspek tersebut mendapatkan skor kepuasan terendah sebesar -6,19% dan 15,84%. Sementara itu, aspek mengenai latihan soal dan akun pengguna pada platform Zenius perlu untuk menjadi prioritas perbaikan dengan masing-masing skor kepuasan yang diperoleh sebesar 34,91% dan 44,14%. Terakhir, aspek layanan dari platform Quipper mengenai latihan pembahasan dan registrasi pengguna perlu segera diperbaiki karena mendapatkan skor kepuasan yang kritikal sebesar -54,28% dan -16,66%. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan wawasan yang berguna bagi pihak penyedia untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam optimasi platform pembelajaran daring.

Limited social interaction amid the COVID-19 pandemic has forced a change in the conventional learning process to distance learning. Online learning platforms are expected to provide optimal learning resources so that the gap in learning achievement can be minimized. However, the society experienced culture shock due to the change, student awareness of the possibility to evaluate learning strategies and learning outcomes is still low during online learning activities, and there are issues related to Internet access. Therefore, it is necessary to measure the user satisfaction score to assess the effectiveness of online learning platforms in providing alternative learning resources using text mining techniques. This study analyzes user perceptions of Ruangguru, Zenius, and Quipper by exploring review data from Google Play Store. Text mining techniques used are topic modeling by applying Latent Dirichlet Allocation method to define the service aspects discussed in the review data. Additionally, sentiment analysis was carried out to classify the emotional tendency of each user review from every service aspect using SentiStrengthID algorithm. Results from both techniques are quantified using Net Reputation Score method to obtain user satisfaction scores so that it can be a reference for platform providers in determining service improvement priorities. The results of the study reveal that the promotion and subscription video aspects need to be the improvement focus for the Ruangguru platform provider. Both aspects get the lowest satisfaction scores of -6.19% and 15.84%, respectively. Meanwhile, aspects regarding tryout and user account on the Zenius platform need to be a priority for improvement with satisfaction scores obtained of 34.91% and 44.14%, respectively. The last one, service aspects of the tryout and user registration on the Quipper platform need to be improved immediately by the service provider because these aspects get critical satisfaction scores of -54.28% and -16.66%, respectively. Based on these results, useful insights were obtained for providers to facilitate decision-making in optimizing online learning platforms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika
"Selama pandemi covid-19, siswa kelas 12 SMA merasa lebih stres dan jenuh akibat isolasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan resiliensi akademik agar siswa dapat menghadapi permasalahan akademik yang ada. Ditemukan bahwa ternyata self-compassion dapat menumbuhkan resiliensi. Penelitian ini ingin melihat bagaimana hubungan antara self-compassion menggunakan alat ukur Self-Compassion Scale versi Bahasa Indonesia dengan resiliensi akademik menggunakan alat ukur Academic Resilience Scale-30. Partisipan merupakan 277 siswa kelas 12 SMA yang sedang melaksanakan pembelajaran daring. Hasil pengujian korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara self-compassion dengan resiliensi akademik (rs = 0.52, p < 0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa self-compassion dapat membantu siswa untuk lebih resilien dalam menghadapi beban akademik di masa pandemi covid-19. Penelitian selanjutnya dapat mengambil data demografis, seperti apakah ada yang membantu siswa selama belajar dari rumah serta bagaimana tingkat stres siswa agar mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

During the covid-19 pandemic, the 12th grade senior high school students felt more stressed and tired due to continued isolation. Therefore, academic resilience is needed so that students can face existing academic problems. It was found that self-compassion can foster resilience. This study wants to see the relationship between self-compassion using the Indonesian version of the Self-Compassion Scale measuring instrument and Academic Resilience using the Academic Resilience Scale-30 measuring instrument. Participants are 277 12th grade senior high school students who are implementing online learning. Results show that there is positive correlation between self-compassion and academic resilience (rs= 0.52, p < 0.05). This research gives a new finding of how students could be more academically resilient in facing the academic burden during the covid-19 pandemic. Future studies can take demographic data, such as whether anyone helps students while learning from home and how stressed students are to get a more comprehensive picture."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Vrismaya
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi dukungan sosial teman sebaya, enjoyment, dan pride selama belajar di dalam kelas terhadap self-esteem peserta didik Sekolah Menengah Pertama. Partisipan penelitian ini adalah peserta didik SMPN Y Depok (n=334). Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan model pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah CASSS (Children and Adolescent Social Support Scale) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya, AEQ (Achievement Emotions Questionnaire) untuk mengukur enjoyment dan mengukur pride. Untuk mengukur self-esteem, peneliti menggunakan RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya, enjoyment, dan pride selama belajar di kelas secara bersama-sama berkontribusi terhadap self-esteem (R Square =0,15 p< 0,01). Diantara ketiga variabel tersebut, pride merupakan variabel yang memiliki kontribusi paling besar yaitu 12% terhadap self-esteem. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi perancangan program intervensi untuk meningkatkan self-esteem melalui penanaman pride peserta didik.

The purpose of this study was to determine the contributions of peer social support, enjoyment, and pride during class to self-esteem of junior high school students. The participants of this study were students at SMPN Y Depok (n = 334). This research was non-experimental with a quantitative approach model. The instruments used in this study were CASSS (Children and Adolescent Social Support Scale) to measure peer social support, AEQ (Achievement Emotions Questionnaire) to measure enjoyment and pride during class, and RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale) to measure self-esteem.
The results of this study indicate that peer social support, enjoyment, and pride during class have contributions to self-esteem (R Square =0,15 p<0,01). Pride has the biggest contribution of 12% to self-esteem. These results have an implication for the future study to enhance students' self-esteem through pride.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janna Aliftanindya Sartyawan
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan dampak yang cukup meluas ke berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Sektor pendidikan terpaksa mengubah mekanisme kegiatan belajar mengajar yang semula dipusatkan di sekolah berkenaan dengan penerapan kebijakan PSBB dan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah. Perubahan mekanisme belajar ini tidak hanya terjadi sekali saja, tetapi dua kali, yakni pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka terbatas. Hal ini membuat siswa sebagai aktor utama di dalam pendidikan itu sendiri mau tidak mau menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan yang terjadi, walaupun pada akhirnya menimbulkan kondisi-kondisi yang membuat mereka rentan, seperti tingginya tingkat stres, minimnya interaksi dengan dunia luar, hingga kurang maksimalnya materi pembelajaran yang ditangkap. Penelitian ini mencoba untuk melihat dan memahami perubahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran dan resiliensi siswa kelas 12 SMA dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Penelitian in menggunakan metode kualitatif yang mencakup wawancara mendalam secara daring dan luring, serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya resiliensi yang diterapkan siswa kelas 12 SMA tidak terlepas dari coping mechanism, keluarga sebagai supporting system, dan interaksi dengan teman.

The Covid-19 pandemic has a fairly widespread impact on various sectors of life, one of which is the education sector. The education sector was forced to change the mechanism for teaching and learning activities which were originally centered in schools regarding the implementation of the PSBB and PPKM policies imposed by the government. This change in learning mechanism did not only happen once, but twice, which is online learning and limited face-to-face learning. This makes students as the main actors in education itself inevitably adapt to the dynamics of change that occur, although in the end it creates conditions that make them vulnerable, such as high levels of stress, minimal interaction with the outside world, to less-than-optimal material. captured learning. This study tries to see and understand the changes that occur in the learning process and resilience practices of 12th grade high school students in overcoming the problems they face. This research uses a qualitative method which includes in-depth interviews online and offline, as well as a literature review. The results of the study show that at least the resilience practices applied by 12th grade high school students are inseparable from coping mechanisms, the family as a supporting system, and interactions with friends."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>