Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfandias Seysna Putra
"Batu bara sebagai sumberdaya energi yang masih banyak digunakan serta proyek penambahan banyak dilakukan terutama di Kalimantan & Sumatera karena Indonesia merupakan negara dengan cadangan batu bara terbesar di dunia. Memiliki tantangan yaitu harga batu bara acuan yang fluktuatif yang mempengaruhi investasi infrastruktur penunjang operasional dan investasi sumberdaya manusia. Pada tahun 2016-2019 terjadi tren peningkatan investasi infrastruktur dimana >50% mengalami Keterlambatan. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena rendahnya pengawasan terhadap proyek infrastruktur karena adanya gap pengetahuan dan kompetensi tentang pengawasan proyek dari pengawas owner dari lintas fungsi yang menyebabkan keterlambatan. Fenomena yang terjadi adalah rendahnya kualitas komunikasi antara pengawas PT. X dengan kontraktor pelaksana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor komunikasi yang mempengaruhi kinerja waktu proyek serta mengembangkan knowledge management system sebagai media peningkatan komunikasi proyek di organisasi PT. X. Model Knowledge Management yang digunakan adalah SECI Model. Hasil dari penelitian ini terdapat lima faktor dominan komunikasi proyek antara lain: (1) Sistem Komunikasi; (2) Pengetahuan & Keterampilan; (3) Bahasa & Budaya; (4) Perencanaan Komunikasi Proyek; dan (5) Organisasi Proyek. Selain itu knowledge management memiliki peran mediasi secara penuh (full mediation) dalam meningkatkan hubungan komunikasi proyek dengan kinerja waktu proyek sehingga dapat dikembangkan 20 aktivitas implementasi yang dapat dilaksanakan pada organisasi owner proyek infrastruktur di pertambangan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi proyek.

Coal as an energy resource is still widely used and many additional projects are being carried out, especially in Kalimantan & Sumatra because Indonesia is a country with the largest coal reserves in the world. A major challenge is the fluctuating coal reference price, which affects investments in operational infrastructure and human resources. In 2016-2019 there was a trend of increasing infrastructure investment where >50% experienced delays. One of the reasons for the low supervision of infrastructure projects is the lack of knowledge and competency among supervisors across functions, which causes delays. The phenomenon that occurs is the low quality of communication between supervisors of PT. X with the implementing contractor. The purpose of this study is to identify communication factors that affect project time performance and develop a knowledge management system as a medium for improving project communication in the PT. X. The Knowledge Management Model used is the SECI Model. The results of this research are five dominant factors of project communication, among others: (1) Communication System; (2) Knowledge & Skills; (3) Language & Culture; (4) Project Communication Planning; and (5) Project Organization. In addition, knowledge management has a full mediation role in improving project communication relations with project time performance so that 20 implementation activities can be developed that can be carried out in the organization of infrastructure project owners in mining to increase the effectiveness of project communication."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ringgy Masuin
"Integrated management system is a necessity, where every company must be able to carry out a quality management system, safety management, occupational health and the environment simultaneously. This situation will certainly complicate the construction company in its implementation. Most of the integrated management system research is done not in construction companies, but in the manufacturing sector and also does not ensure knowledge management. Whereas to improve organizational performance, it is necessary to consider knowledge management in a practical information system. Practical web-based information systems are important for the successful implementation of integrated management systems. The development of Information Systems and knowledge management in this integrated management system is to be able to improve organizational performance in construction companies. The methodology in first phase is using PLS-SEM on process integration, RII and Neural Network on the integration risks contained in process integration, RII on audit integration to ensure process integration is carried out properly, then all of them are carried out knowledge management through RAM RACI. This research will produce a information system integrated management system to improve organizational performance with the development of knowledge management.

Sistem manajemen terintegrasi adalah suatu keniscayaan, dimana setiap perusahaan harus dapat melaksanakan sistem manajemen mutu, manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan secara bersamaan. Keadaan ini tentu akan menyulitkan perusahaan konstruksi dalam penerapannya. Sebagian besar penelitian sistem manajemen terintegrasi dilakukan bukan di perusahaan konstruksi, tetapi di sektor manufaktur dan juga tidak memastikan untuk manajemen pengetahuan. Padahal untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu mempertimbangkan manajemen pengetahuan dalam sistem informasi yang praktikal. Sistem informasi yang praktikal penting dilakukan untuk kesuksesan penerapan sistem manajemen terintegrasi. Pengembangan Sistem Infomasi dan manajemen pengetahuan pada sistem manajemen terintegrasi ini adalah untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan konstruksi. Metodologi penelitian ini dimulai dengan menggunakan PLS-SEM pada integrasi proses, RII dan Neural Network pada integrasi resiko yang terdapat dalam integrasi proses, RII pada integrasi audit untuk memastikan integrasi proses dilaksanakan dengan baik, kemudian kesemuanya di lakukan manajemen pengetahuan melalui RAM RACI. Pada akhirnya, penelitian ini akan menghasilkan sistem informasi sistem manajemen terintegrasi  untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan pengembangan manajemen pengetahuan."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2773
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dyah Angraini
"Saat ini pemerintah akan melakukan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, dan kegiatan tersebut membutuhkan pembangunan bangunan bertingkat tinggi untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pembangunan tersebut akan banyak menggunakan metode kontrak rancang dan bangun karena dapat dilakukan proses percepatan pada tahap desain dan konstruksi yang dilakukan secara paralel. Namun di sisi lain kecelakaan kerja di sector konstruksi di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun yang akan berdampak terhadap keterlambatan proyek, penambahan biaya, penghentian proyek, turunnya citra perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan proses audit pada keselamatan kerja konstruksi di mana di Indonesia proses tersebut diatur pada Permen PU Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Selama ini proses audit yang dilakukan belum menjadi pembelajaran dan disusun menjadi sebuah pengetahuan. Pada penelitian ini akan dilakukan penyusunan knowledge base untuk pengembangan knowledge management proses audit untuk menjadi pembelajaran dan dapat disusun pangal ilmu pembelajaran khususnya untuk bangunan bertingkat tinggi dengan kontrak rancang bangun. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur dan validasi pakar. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan sistem informasi proses audit berbasis risk pada sistem kontrak rancang bangun untuk menjadi knowledge management untuk meningkatkan kinerja keselamatan.

Indonesian Government is actively pursuing the transfer of nation's capital city or 'Ibu Kota Negara' (IKN) to East Borneo Province. The transfer process demands high rise building constructions for executing governance. The constructions themselves would mostly use design and build scheme to merge the design stage and construction stage parallelly for acceleration purpose. However, throughout the recent years, accident level in construction sector in Indonesia experiences inclining trendline which is concerned to cause project delay, cost increase, project discontinuation, and disreputable company's image. Accordingly, construction work safety need to be audited through evaluating the policy in Minister Regulation of General Residency (Permen PU) No. 10 Year 2021 about Guidelines for Construction Safety Management System. To date, the audit process has not been a learning point and established as a knowledge. In this research, there will be study of knowledge base based on Work Breakdown Structure and risks to develop knowledge management of auditing process for further learning and to be established as knowledge especially for high rise building construction with design and build scheme. Research method used includes literature study and expert validation. This research is expected to result on information system development of risk-base auditing process for design and build contract scheme to become knowledge management aiming in increasing safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novika Candra Fertilia
"Proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction) merupakan jenis proyek konstruksi yang kompleks, sehingga keterlambatan proyek merupakan fenomena yang kerap terjadi pada proyek EPC. PT. KE merupakan salah satu badan usaha yang mengelola proyek EPC yang dalam pelaksanaannya banyak mengalami keterlambatan, salah satu penyebabnya adalah dispute antara desain dan dokumen kontrak yang menunjukkan lemahnya proses perencanaan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peristiwa risiko dalam tahap perencanaan yang mempengaruhi kualitas perencanaan dalam keterkaitannya dengan kinerja waktu untuk mengembangkan kerangka perencanaan proyek yang diharapkan dapat dijadikan strategi baru dalam meningkatkan kinerja waktu proyek berbasis PMBOK 2013. Pada penelitian ini ditemukan 3 faktor risiko dominan dan 1 tambahan aktivitas precanaan berdasarkan PMBOK 2013.

EPC project (Engineering, Procurement, Construction) ia a complex construction project, in such a way that delay becomes heaps of times phenomenon. PT. KE is one of the most EPC company which execute many EPC project in each successive is delay and one of causal factor is the weaknes of project planning processes.
This paper will indicate risk factors in project planning phases had an effect on time performance to developt a new frame work of planning process as a strategy to increase time performance. The result of this paper are 3 high risk and 1 activity in planning process need to be added according to PMBOK 2013.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Vidianto Amidarmo
"Pelaksanaan proyek konstruksi infrastruktur dengan sistem kontrak design and build sedang banyak dilakukan belakangan ini dan sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Masalahmasalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini pada umumnya adalah masalah penerapan manajemen proyek diantara bagian-bagian divisi yang saling berkaitan satu sama lain dan bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang mengerjakan proyek dengan tipe tersebut, agar dapat meningkatkan perencanaan manajemen proyek yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efektif. Pada penelitian ini didapatkan total pengembangan kegiatan adalah 21 kegiatan dengan 2 pengembangan kegiatan berbasis PMBOK 2017, dan 19 kegiatan pengembangan berbasis risiko.

The construction of infrastructure projects with design and build contract system is being carried out lately and urgently requires careful management strategies from the planning stage to the final stages of project implementation. The problems that are often faced in the implementation of this project in general is the implementation of project management between divisions of the division that are interrelated with one another and can affect work productivity. The purpose of this paper is to provide input to contractor who worked on projects of this type, in order to improve planning process in project management that have been owned to be more optimal and effective. In this study, the total development activities were 21 activities with 2 development activities based on PMBOK 2017, and 19 risk-based development activities."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Agung Sedayu
"ABSTRAK
Dalam proyek apartemen di industri properti komersial, terutama pada pelaksanaan proyek, mayoritas pengetahuan eksplisit berbentuk tercetak dan pengetahuan tacit dalam pikiran pihak pelaksana proyek hilang karena tidak dikelola dengan benar. Proses pengelolaan pengetahuan saat ini hanya sebatas menyimpan pengetahuan, belum ada proses mengadakan pengetahuan, menangkap pengetahuan, menyebarkan dan mengupdate pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat usulan perbaikan proses manajemen pengetahuan dengan mengadaptasi sistem yang pernah dikembangkan oleh perusahaan kontraktor lain. Pengambilan data dengan cara wawancara 4 ahli dengan minimal pengalaman masa kerja 20 tahun untuk mengetahui pengetahuan yang sudah dimiliki pelaksana kontraktor.

ABSTRACT
In apartment projects in the commercial property industry, especially on construction phase, the majority of explicit knowledge is paper based and tacit knowledge in the mind of the engineers is lost because it is not properly managed. Knowledge management process is currently limited to storing knowledge, there is no process of knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge sharing and knowledge update. The purpose of this research is to make proposed improvement of knowledge management process with adapting system developed by other contractor company. Writer interviewing 4 experts with minimal 20 years work experience to list the knowledge that already owned by engineers."
2017
S66985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Resti Anggraini
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi yang terus bertambah, maka pembangunan fasilitas pendukung juga terus meningkat. Proyek pembangunan fasilitas produksi energi ini pada umumnya menggunakan kontrak proyek jenis EPC (Engineering, Procurement, Construction), dimana setiap fasenya saling berhubungan, cenderung padat modal, sarat teknologi tinggi dan intensif pengetahuan. Input, output serta manajemen proyek EPC melibatkan berbagai pengetahuan dan aktivitas kreatif intelektual. Oleh karna itu, proyek EPC biasanya merupakan mega proyek dengan tingkat kerumitan yang tinggi, lebih banyak ketidakpastian, sehingga membuat proyek EPC berisiko tinggi, terutama untuk kontraktor. Salah satu masalah yang sering timbul adalah rework, yang kemudian akan berdampak negatif pada kualitas proyek.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan intensitas rework sehingga dapat meningkatkan kualitas akhir dalam pengelolaan proyek EPC fasilitas produksi energi dengan cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur knowledge management yang terintegrasi berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan strategi penelitian berupa survei, analisa arsip, studi kasus, serta validasi pakar. Sedangkan instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner dan interview para pakar profesional yang telah lama berkecimpung dalam proyek-proyek EPC fasilitas produksi energi, yang kemudian menghasilkan kesimpulan bahwa SOP knowledge management yang terintegrasi pada pengelolaan proyek EPC dapat menurunkan rework yang terjadi sehingga dapat meningkatkan kinerja mutu di akhir proyek.

Along with the increasing demand for energy, the development of supporting facilities also continues to increase. Projects for the construction of energy production facilities generally use contract types of EPC (Engineering, Procurement, Construction) projects, where each phase is interconnected, tends to be capital intensive, full of high technology and knowledge intensive. Input, output and EPC project management involve a variety of intellectual knowledge and creative activities. Because of that, the EPC project is usually a mega project with a high level of complexity, more uncertainty, making EPC projects high risk, especially for contractors. One problem that often arises is rework, which will then have a negative impact on the quality of the project.
The purpose of this study is to reduce the intensity of rework so that it can improve the final quality in managing the EPC project for energy production facilities by developing a standard risk-based integrated knowledge management procedure. The method used in this research is quantitative descriptive method, with research strategies in the form of surveys, archive analysis, case studies, and expert validation. While the instruments used in this study are questionnaires and interviews of professional experts who have long been involved in EPC projects in energy production facilities, which then concludes that the integrated knowledge management SOP in EPC project management can reduce the rework that occurs so that it can improve quality performance at the end of the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Baskoro Adhi
"Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang menyumbangkan konsumsi material dan emisi tertinggi di dunia. Besarnya konsumsi dan emisi tersebut diperburuk dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang memicu peningkatan pembangunan infrastruktur. Stakeholder memiliki peran penting dalam penerapan konstruksi berkelanjutan untuk menanggulangi dampak tersebut. Konstruksi ramping merupakan salah satu prinsip dalam penerapan konstruksi berkelanjutan yang dituangkan dalam Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengaruh stakeholder dalam konstruksi ramping, menganalisis peran stakeholder dalam konstruksi ramping, dan menganalisis hubungan tingkat pengaruh stakeholder terhadap peran yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terhadap 10 pakar dan survei terhadap 30 responden. Metode analisis data menggunakan Factor of Stakeholder Influence Level (FoSIL) dan analisis korelasi menggunakan SPSS. Hasil temuan menunjukkan Pemerintah merupakan stakeholder dengan tingkat pengaruh tertinggi diantara stakeholder lainnya. Selain itu didapat peran-peran yang dimiliki stakeholder yaitu provider, context enabler, concept refiner, broker/mediator, initiator, stimulator, dan regulator. Dari analisis korelasi didapat adanya hubungan antara peran dan tingkat pengaruh stakeholder dalam implementasi konstruksi ramping. Hubungan tersebut menunjukkan untuk meningkatkan bargaining power, stakeholder dapat menerapkan sub-peran yang dimiliki stakeholder dengan tingkat pengaruh lebih tinggi. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan stakeholder engagement strategy dalam meningkatkan implementasi konstruksi berkelanjutan dengan prinsip konstruksi ramping di Indonesia.

The construction industry is one of the industries that contributes the highest material consumption and emissions in the world. The amount of consumption and emissions is exacerbated by Indonesia's population growth which triggers an increase in infrastructure development. This is stated in the National Strategic Projects and Priority Projects in the Indonesian RPJMN 2020-2024. Stakeholders have an important role in implementing sustainable construction to mitigate these impacts. Lean construction is one of the principles in implementing sustainable construction as outlined in the PUPR Ministerial Decree No. 9 of 2021 concerning Guidelines for the Implementation of Sustainable Construction. This study aims to analyze the level of influence of stakeholders in lean construction, analyze the role of stakeholders in lean construction, and analyze the relationship between the level of influence of stakeholders on the role they have. The method used in this research is interviews with 10 experts and a survey of 40 respondents. Data analysis method using Factor of Stakeholder Influence Level (FoSIL) and correlation analysis using SPSS. The findings show that the Government is the stakeholder with the highest level of influence among other stakeholders. In addition, the roles of stakeholders are obtained, namely provider, context enabler, concept refiner, broker/mediator, initiator, stimulator, and regulator. From the correlation analysis, it is found that there is a relationship between the role and level of influence of stakeholders in the implementation of construction. The relationship shows that in order to increase bargaining power, stakeholders can apply sub-roles that are owned by stakeholders with a higher level of influence. The findings of this study are expected to be the basis for developing a stakeholder engagement strategy in improving the implementation of sustainable construction with lean construction principles in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Erlinda
"Industri konstruksi di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB nasional. Di sisi lain, dispute konstruksi merupakan hal yang tidak dapat dihindari, tidak terkecuali pada proyek konstruksi bandar udara karena cakupannya yang kompleks, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dan diawasi secara ketat oleh otoritas penerbangan membuat konstruksi bandar udara sangat rentan terhadap dispute. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen pengetahuan terhadap minimalisasi dispute dan untuk mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan pada proyek konstruksi bandar udara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, survei kuesioner kepada 90 responden dari perusahaan BUMN jasa kebandarudaraan, dan analisis data menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan manajemen pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengurangan dispute pada proyek konstruksi bandar udara dengan nilai p-value sebesar 0.002 dan nilai t-value sebesar 3.094. Penelitian ini juga menemukan bahwa dua dari enam faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen pengetahuan adalah faktor kunci keberhasilan yaitu "pengelolaan SDM" dan "pendidikan & pelatihan", sedangkan empat faktor lainnya "dukungan TI", "keberadaan proses manajemen pengetahuan", "budaya organisasi", dan "dukungan & komitmen pimpinan" tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan dinilai penting karena mendorong munculnya strategi pemecahan masalah yang inovatif dalam organisasi.

The construction industry contributes significantly to the national GDP in Indonesia. On the other hand, construction disputes are an unavoidable thing, and airport construction projects are no exception because their complex scope, involving various stakeholders, and being closely monitored by aviation authorities make airport construction very vulnerable to dispute. The objective of this study is to investigate the influence of knowledge management on dispute minimization and to identify critical success factors for knowledge management implementation in airport construction projects. The research methods used are literature studies, questionnaire surveys to 90 respondents from state-owned airport service companies, and data analysis using PLS-SEM. The results reveal that the implementation of knowledge management has a positive and significant effect on dispute reduction in airport construction projects with a p-value of 0.002 and a t-value of 3.094. the study also discovered that two of the six factors influencing successful knowledge management implementation are critical success factors including "HR management" and "learning & training", while the other four factors "it supports", "knowledge management process existence", "organizational culture", and "leadership support & commitment" do not have a significant effect of knowledge management implementation. Knowledge management is considered important because it encourages the emergence of innovative problem-solving strategies in the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revanza Adirama Anwar
"ABSTRAK
Proyek pembangunan infrastruktur lokasi pemboran panas bumi, dalam pelaksanaannya tidak selalu baik yang ditunjukkan dengan terjadinya keterlambatan. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen risiko, yaitu dengan melakukan identifikasi risiko-risiko pada pelaksanaan proyek pada PT. X yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek serta melakukan analisa dampak dan penyebabnya. Penelitian ini mengidentifikasi 5faktor risiko dominan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja waktu proyek. Kelima faktor risiko dominan ini dikelompokkan menjadi dua komponen besar yaitu faktor risiko yang berhubungan dengan kondisi lokasi proyekdan faktor risiko yang berhubungan finansial kontraktor.Hasil dari analisa tersebut dievaluasi untuk menentukan level dan peringkat masing-masing risiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap risiko-risiko tersebut. Diharapkan dengan dilakukan proses manajemen risiko, maka kinerja waktu proyek PT. X dapat ditingkatkan sehingga tidak ada lagi terjadi keterlambatan proyek.

ABSTRACT
Delays in completing the infrastucture development of geothermal drilling projects sometimes inevitably occured due to certain issues. In order to minimise the risk of the delays,a risk management should be implemented. In this study analysing the infrastructure project of PT. X, the management of risk was conducted by identifying risks affecting project time performance and analysing its causes and impacts. This study identified five dominant risk factors that have a significant correlation on time performance of the project. Fifth dominant risk factors are grouped into two major components, the risk factors associated with the project site conditions and the risk factors related financial contractor.The results of the analysisthenbe evaluated in order to determine the level and rank of each risk. Based on this evaluation, treatments, actions, and recommendations could next be taken to resolve the risks. By implementing risk manegement, therefore, it is expected that time performance of PT. X project could be improved and any potential delays could be anticipated.
"
2015
T52017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>