Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168828 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carrenina Prilly Juaninda
"COVID-19 merupakan fenomena yang menjadi tantangan bagi ibu bekerja karena harus mengalami berbagai perubahan di berbagai aspek seperti pekerjaan dan merawat anak. Perubahan tersebut mengharuskan ibu dan anak terus beradaptasi sehingga rentan menimbulkan stres pengasuhan. Beberapa penelitian membuktikan mindful parenting mampu mengurangi stres pengasuhan pada orang tua. Maka, penelitian ini ingin melihat kontribusi mindful parenting terhadap stres pengasuhan pada partisipan khusus yaitu ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 Sekolah Dasar (SD). Partisipan (n=343, Musia = 35.88) diuji menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P) dan Parental Stress Scale (PSS). Uji analisis regresi linear menunjukkan 24.5% proporsi varians stres pengasuhan dapat dijelaskan oleh mindful parenting. Korelasi negatif menunjukkan peningkatan mindful parenting membuat stres pengasuhan menurun pada ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 SD. Dengan demikian, harapannya penelitian ini mampu memberikan sumbangsih jangka panjang di bidang penelitian dan menumbuhkan kesadaran pentingan menerapkan praktik pengasuhan yang positif.

COVID-19 is a phenomenon that becomes obstacle for working mothers because they undergo several changes in couple aspects such as work and rearing children. Those changes require mother and children to continuously adapt until they get parenting stress. Some studies proved that mindful parenting could reduce parenting stress toward parents. Therefore, this research is intended to see the contribution of mindful parenting to parenting stress in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. The participants (n=343, Mage = 35.88) are tested by using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale and Parental Stress Scale. Simple linear regression show that 24.5% variance proportion of parenting stress can be described by mindful parenting. Negative correlation implies that increasing of mindful parenting make parenting stress decrease in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. Therefore, we hope this research can provide long-term contribution in research field and to burgeon awareness of the important applying positive parenting practice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Syafira Dumbi
"COVID-19 memberikan tantangan pengasuhan baru bagi ibu bekerja yang memiliki anak usia sekolah dasar. Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya keyakinan ibu dalam pengasuhan karena ibu merasa bahwa waktu dan tenaga yang dapat dialokasikan dalam pengasuhan tidak maksimal. Rendahnya keyakinan diri ibu dalam pengasuhan sebenarnya dapat diatasi melalui mindful parenting sebagai strategi pengasuhan baru yang fokus pada aspek interpersonal maupun intrapersonal ibu. Akan tetapi, penelitian yang melandasi hal tersebut masih sangat terbatas. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi mindful parenting terhadap parenting self-efficacy pada ibu bekerja yang memiliki anak usia sekolah dasar (N=306) menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale dan Self-efficacy for Parenting Task Index. Uji analisis regresi dengan mengontrol variabel demografis yang berkaitan dengan pengalaman pengasuhan menunjukkan bahwa mindful parenting berkontribusi dalam memprediksi parenting self-efficacy. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan sekaligus menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan parenting selfefficacy dapat dilakukan melalui pelatihan implementasi mindful parenting.

COVID-19 becomes new challenge for working mothers with primary school-age children. This condition has an impact on the mother’s low efficacy in parenting because the time and energy that can be allocated in parenting is limited. Low parenting self-efficacy can actually be overcome through mindful parenting as a new parenting strategy which focus on interpersonal and intrapersonal aspect of mother. However, the research that underlies contribution of mindful parenting toward parenting self-efficacy is still very limited. Thus, this study aims to investigate the contribution of mindful parenting toward parenting self-efficacy in working mothers with primay school-age children (N=306) using Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale and Self-efficacy for Parenting Task Index. The multiple linear regression analysis test by controlling demographic variables showed that mindful parenting was contributes to predicting parenting self-efficacy. The result of this study can be used as the basis for further research and show that intervention to increase parenting self-efficacy able to be done through implementation of mindful parenting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Fahira Dumbi
"Membangun hubungan romantis adalah tugas penting ketika individu memasuki tahap perkembangan dewasa. Tidak heran jika banyak individu dewasa yang mendambakan pernikahan untuk menjalin hubungan romantis jangka panjang dan menghindari perasaan terisolasi. Namun, pernikahan tidak selalu memuaskan sebab disertai dengan konflik dan tantangan yang salah satunya terkait dengan pengasuhan anak. Oleh karena itu, penting memiliki strategi pengasuhan yang tepat guna mengatasi tantangan mengasuh anak serta mempertahankan kepuasan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Partisipan merupakan ibu yang sudah menikah, memiliki anak usia sekolah dasar, dan tidak pernah bercerai. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) untuk mengukur mindful parenting dan Couple Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Berdasarkan korelasi Pearson dengan 317 partisipan, ditemukan korelasi positif yang signifikan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Artinya, semakin sering ibu menerapkan mindful parenting, semakin tinggi kepuasan pernikahannya. Begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini memperkaya tinjauan literatur mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Selain itu, diharapkan ibu lebih termotivasi melatih penerapan mindful parenting dan intervensi mindful parenting semakin berkembang, khususnya untuk meningkatkan kepuasan pernikahan.

Developing romantic relationship becomes an important task when an individual enters the adult developmental stage. As a result, adults want to marry in order to establish a long-term romantic relationship and avoid feelings of isolation. However, marriage is not always fulfilling due to the conflicts and challenges that arise as a result of it, one of which is related to child rearing. Therefore, parenting style is critical for overcoming challenges and maintaining marital satisfaction. The purpose of this study is to examine the relationship between mindful parenting and marital satisfaction. Participants are married mothers with children in elementary school age who have never been divorced. The Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) is used to assess mindful parenting and Couple Satisfaction Index (CSI) is used to assess marital satisfaction. Pearson correlation with 317 mothers demonstrates a positive and significant correlation between mindful parenting and marital satisfaction. The more often mothers practice mindful parenting, the higher their marital satisfaction and vice versa. The findings of this study can contribute to the existing literature on mindful parenting and marital satisfaction. Furthermore, mothers might be more motivated to practice mindful parenting, as well as mindful parenting interventions might emerge, particularly for increasing marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Rahma
"[ABSTRAKbr
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parenting self-efficacy dengan hardiness sebagai respon dari fenomena meningkatknya jumlah ibu tunggal bekerja dan memiliki kanak-kanak madya di Indonesia, agar bisa membantu menghadapi tekanan perannya dengan baik. Parenting self-efficacy adalah persepsi kemampuan dalam pengasuhan yang dimilikinya untuk secara positif mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak (Coleman dan Karraker, 2000), sedangkan hardiness adalah variabel kepribadian yang memberikan kemampuan bagi individu untuk bertahan dalam kondisi yang kurang menguntungkan di dalam hidupnya (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). Penelitian ini dilakukan kepada 78 ibu tunggal bekerja yang memiliki kanak-kanak madya dengan metode kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara parenting self-efficacy dengan hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) yang diukur oleh 36 item Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan 15 item Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).;The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).;The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R)., The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenica Ardyaputri Martin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara common dyadic coping dengan parenting stress pada orang tua dengan anak ADHD di Indonesia. Common dyadic coping adalah usaha kedua orang tua untuk melakukan proses manajemen stres bersama. Parenting stress adalah reaksi aversif yang dimunculkan orang tua ketika menghadapi tuntutan mengasuh anak. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena meskipun tingkat anak ADHD di Indonesia tinggi, namun studi mengenai hal tersebut masih minim. Penelitian dilakukan kepada 70 partisipan yang terpusat di daerah Jabodetabek di Indonesia. Sebagian besar dari partisipan merupakan perempuan berumur 31-40 tahun yang sudah menikah selama 5-10 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dan menyebarkan kuesioner secara luring ke beberapa SLB serta Yayasan Terapi. Peneliti menggunakan alat ukur Dyadic Coping Inventory dan Parenting Stress Index - Short Form. Data dianalisis dengan teknik korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa common dyadic coping tidak berkorelasi secara signifikan dengan parenting stress. Common dyadic coping juga tidak berkorelasi secara signifikan dengan dua dimensi parenting stress yaitu parent-child dysfunctional interaction dan difficult child. Di lain sisi, ditemukan hubungan negatif dan signifikan antara common dyadic coping dan dan satu dimensi parenting stress yaitu parental distress.

The aim of this study is to see the relationship between common dyadic coping and parenting stress in parents with ADHD children in Indonesia. Common dyadic coping is a joint effort between parents to manage stress. Parenting stress is an aversive reaction from handling the responsibility of being a parent. It is important to study this because even though the level of ADHD children are high, studies about this in Indonesia are scarce. The study was done to 70 participants mainly from Jabodetabek area in Indonesia. Most of the participants were female, aging between 31 to 40 years old and married for 5 to 10 years. Data were taken by distributing the questionnaires online and offline through several Special Schools and Therapists. This study uses Dyadic Coping Inventory and Parenting Stress Index - Short Form. The data was analyzed using Pearson correlation. Results show that common dyadic coping is not significantly correlated with parenting stress. There is also no significant correlation between common dyadic coping and two of parenting stress dimensions, parent-child dysfunctional interaction and difficult child. On the other hand, there is a negative significant relationship between common dyadic coping and one of parenting stress dimension, parental distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhisty Azlia Firnady
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh tingkat parenting stress terhadap kualitas interaksi ibu-anak pada ibu yang memiliki anak usia toddler dan berasal dari keluarga miskin. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan mix method design dalam proses pengumpulan data. Metode kuantitatif dilakukan untuk menganalisis pengaruh tingkat parenting stress terhadap kualitas interaksi ibu-anak. Tingkat parenting stress diukur melalui Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF) dan kualitas interaksi ibu-anak diukur melalui Parenting Interaction with Children: Checlist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Metode kualitatif berupa observasi dan wawancara, dilakukan unuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai perilku partisipan ibu-anak. Partisipan penelitian ini berjumlah 71 pasang ibu dan anak usia 12 ? 36 bulan yang berasal dari keluarga miskin. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat parenting stress tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas interaksi ibu-anak (F=0,518, p>0,05, tidak signifikan pada L.o.S 0,05).

This research was conducted to deript the effect of level of parenting stress towards mother-child interaction quality in mothers with toddler form poverty family. This research used the mixed method design for collecting data. Quantitative method used in order to analized the effext of level of parenting stress towards mother-child interaction quality. Level of parenting stress was measured by Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF) and mother-child interaction quality was measured by Parenting Interaction with Children: Checlist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Qualitative method executed by observation and interview in order to obtain the comprehensive overview about mother-child behavior. The participants of this research are 71 pairs of mothers and children age 12 ? 36 months who came from poverty families. The main results of this research showed that level of parenting stress did not significantly affect the quality of mother-child interaction (F = 0.518, p>0,05, insignificant at L.o.S 0,05)."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Anggita Kuntarto
"Pola asuh adalah suatu kegiatan di mana setiap masyarakat memiliki pandangan dan perspektif masing-masing tentang bagaimana orang tua memperlakukan anaknya dan sebaliknya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana seorang anak, khususnya perempuan dewasa, melihat orang tuanya dan pola asuhnya sebagai sesuatu yang dianggap toxic. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berdasarkan otoetnografi dan observasi, di mana peneliti sendiri merupakan informan utama. Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dan pengendalian secara terus-menerus dari orang tua adalah alasan utama mengapa seorang anak menganggap orang tuanya toxic. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa banyak norma budaya dan kepercayaan yang membentuk bagaimana masyarakat merespon ketika terjadi konflik orang tua dan anak yang juga memberikan tekanan bagaimana seorang anak harus bertindak dalam menghadapi toxic parenting.

Parenting is an activity in which every community has their own views and perspectives about how parents treat their children and vice versa. This research focuses on how a child, specifically an adult woman, sees her parents and their parenting ways as something that is considered toxic. The data that was used in this research is mainly based on autoethnography and observation, where the researcher herself is the main informant. This research showed that the constant pressure and control from parents are the main reason why a child thinks that her parents are toxic. This research also showed that there are many cultural norms and beliefs that shape how society responds when there’s a parent and child conflict, which also gives pressure on how a child should act in dealing with toxic parenting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Wuriana
" ABSTRAK
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi, meregulasi emosi serta menggunakan informasi mengenai emosi dalam berpikir dan bertingkah laku. Orang tua selalu mendapatkan tantangan dalam membesarkan anak yang sering mengakibatkan stress pada pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi pada orang tua. Partisipan penelitian ini adalah 90 orangtua Jabodetabek. Peneliti menggunakan R-MRPI, PSI-SF , dan adaptasi TEIQue-SF untuk mengukur Religiusitas Islam, Stress Pengasuhan dan Kecerdasan Emosi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara religiusitas Islam dan kecerdasan emosi dengan r= .469, LoS 0.01 serta hubungan negatif signifikan antara stress pengasuhan dan kecerdasan emosi dengan r = -.529, LoS 0.01. Hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi menunjukkan korelasi r= .614 Hasil menunjukkan bahwa nilai Religiusitas Islam orang tua yang tinggi berhubungan dengan tinggi pula kecerdasan emosi yang dimiliki sehingga mengurangi stress pengasuhan.
ABSTRACT Emotional intelligence is the ability to understand and express emotions, regulate emotions and use emotional information in thinking and behaving. The challenges of raising a child often lead to stress in parenting. This study aims to determine whether there is a relationship between Islamic Religiosity and Parenting Stress with Emotional Intelligence. Participants of this study were 90 parents from Jabodetabek. Researcher used R MRPI, PSI SF, and SF TEIQue adaptation to measure Religiosity of Islam, Parenting Stress and Emotional Intelligence. The calculations showed that there is a significant positive relationship between Islamic religiosity and emotional intelligence with r .469,LoS 0 01 and significant negative relationship between parenting stress and emotional intelligence with r .529, LoS 0 01. The correlation between Islamic Religiosity and parenting stress with emotional intelligence is r .614.This result showed that higher Islamic religiosity will followed with higher emotional intelligence too in parents, that can be lowering the level of parenting stress. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madasaina Putri Aminati Samii Yaa
"Kontrol orang tua sebagai salah satu aspek pengasuhan telah diketahui memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan hot executive function EF anak. Namun, penelitian yang dilakukan selama ini hanya menggali keterkaitan hot EF anak dengan kontrol verbal saja, dan hanya menyorot kontrol ayah saja atau kontrol ibu saja. Inkonsistensi juga masih ditemukan dari hasil penelitian mengenai strategi kontrol orang tua terhadap hot EF anak.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara strategi kontrol orang tua dengan kemampuan hot EF anak usia 48 bulan ndash; 72 bulan. Sebanyak 61 pasangan ibu anak dan 43 ayah terlibat dalam penelitian ini. Pengukuran hot EF anak dilakukan dengan Gift Delay Task, adapun pengukuran strategi kontrol orang tua dilakukan dengan aktivitas memainkan 3 mainan selama 15 menit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol verbal command, indirect command, prohibition maupun kontrol perilaku physical discipline modelling dari ibu berkorelasi secara signifikan dengan hot EF anak, bahkan setelah dilakukan pengontrolan terhadap jenis kelamin anak, usia anak, dan tingkat SSE keluarga. Sementara itu, kontrol dari ayah sama sekali tidak berkorelasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan edukasi kepada orang tua mengenai pilihan kata dan perilaku yang tepat ketika berinteraksi dengan anak, dalam rangka mengoptimalkan perkembangan hot EF nya.

Parental control as one of parenting aspects has been known having significant effect towards development of hot executive function EF in preschoolers. Nevertheless, numerous studies conducted lately only explored relation between hot EF and verbal control, and highlighted paternal or maternal control strategies only. Few inconsistency about the studies is also found still.
The aim of this research is to identify the association between parental control strategies and hot EF of children aged 48 months ndash 72 months. There are 61 dyadic mother child and 43 fathers participate in this research. Measurement of hot EF is using Gift Delay Task, and measurement of parental control strategies is using playing activity of 3 kinds of toys for 15 minutes.
Result found that maternal verbal control command, indirect command, prohibition and maternal behavioral control physical discipline and modelling are significantly correlate with children rsquo hot EF above and beyond the influences of children gender, children age, and family SES. Meanwhile, there is no correlation at all with paternal control. This result could be an educational materials for parents, to be selective in using appropriate words and behavior during interact with children, in order to optimize the development of their hot EF.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap pola
pengasuhan orang tua middle childhood dari keluarga miskin. Sebanyak 78
orang menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk
mengukur variabel dukungan sosial dan pola pengasuhan. Variabel dukungan
sosial diukur menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived
Social Support oleh Zimet, dkk., (1988), sedangkan variabel pola pengasuhan
diukur menggunakan alat ukur Parenting Style Development Questionnaire
Short Version oleh Robinson, dkk., (1995). Pada penelitian ini, sebanyak 74
partisipan menerapkan pola pengasuhan authoritative, dua menerapkan pola
pengasuhan authoritarian, dan dua sisanya menerapkan pola pengasuhan
permissive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pola pengasuhan authoritative dan
permissive, Sebaliknya, dukungan sosial mempengaruhi pola pengasuhan
authoritarian secara signifikan.

ABSTRAK
This study aims to determine the effect of social support on parenting style of
middle childhood parents from poor families. A total of 78 parents were
involved in the study by completing questionnaires to measure social support
and parenting style. Social support was measured by using Multidimensional
Scale of Perceived Social Support from Zimet, et al. (1988), whereas parenting
styles were measured by using Parenting Style Development Questionnaire
Short Version from Robinson, et al. (1995). In this study, 74 participants were
found to apply authoritative parenting style, two apply authoritarian parenting
style, and two others apply permissive parenting style. The result of this study
indicates that social support has no significant effect on both authoritative and
permissive parenting style. In contrast, social support effects authoritarian
parenting style significantly."
2015
S59154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>