Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Couldry, Nick
London: Routledge, 2000
302.23 COU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
Yogyakarta: Jalasutra, 2012
302.23 BUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
New York: McGraw-Hill, 2010
302.23 BUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
Yogyakarta : Jalasutra, 2008
302.23 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Angga Sugiyanto
"Digitalisasi yang terus berkembang pesat tmengubah pola khalayak dalam menggunakan keaktifannya untuk memperoleh manfaat dari konsumsi media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika transformasi konsumsi media dari editor-mediated ke non-editor mediated dan kembali ke editor mediated. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification untuk melihat peran aktif khalayak untuk memperoleh manfaat dari media dalam memenuhi kebutuhannya. Adapun pendekatan dan metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode narrative psychology. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi konsumsi media oleh khalayak dapat ditentukan oleh faktor trust, yang diperoleh melalui kredibilitas yang dibangun melalui ketaatan pada etika jurnalistik yang menjamin akurasi dan proses verifikasi informasi, seperti yang dilakukan oleh Editor Mediated.

Digitalization has changed audience patterns in using their activeness to gain benefit from media consumption. This study aims to determine the dynamics of media consumption transformation from editor-mediated to non-editor-mediated and back to editor-mediated. This study uses the Uses and Gratification theory to see the audience's active role in obtaining the benefits of the media in meeting their needs. The approach and research method using a qualitative approach with the narrative psychology method. This study indicates that the media consumption preferences can be determined by the trust factor, which is obtained through the credibility built through adherence to journalistic ethics that ensures the accuracy and verification process of information, as practiced by Mediated Editors."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajar Abdillah Edi
"Sebuah kota metropolitan mensyaratkan infrastruktur transportasi yang baik, sehingga sebuah hal yang patut didukung, saat Pemprov Jakarta meluncurkan kebijakan untuk melakukan pembangunan sistern transportasi busway di Jakarta. Demi suksesnya kebijakan ini, seharusnya pemerintah kota juga mempertimbangkan suara-suara publik.
Sebab sebuah kota akan berkembang makin maju, jika kebijakan publik yang dibuat selalu sesuai kebutuhan publik, sehingga dukungan publik akan muncul. Dukungan Inilah yang membuat pembangunan kota makin baik, terintegrasi dan sesuai kebutuhan kota. Sebagai bagian dari masyarakat modern, warga kota dihidupi oleh media masa. Inilah sarana paling rill, bagaimana warga kota berinteraksi dengan para pemegang kebijakan perkotaan. Media masa pun mewujudkan dirinya sebagai penyeimbang dan pengawas bagi pembangunan kola.
Penelitian ini bermaksud melihat, sejauh mana media masa di Jakarta, menilai kebijakan busway. Lantas, bagaimana media masa memberi ruang bagi para stake holder kota, baik dari Gubernur, pejabat Pemprov DKI Jakarta, pakar, masyarakat umum, hingga pekerja dalam menilai kebijakan busway ini. Untuk analisa menggunakan analisa isi media.
Dari hasil penelitian ini ditemukan, bahwa media masa dan komentar publik di media menolak busway karena pembangunan busway koridor 1 Pemprov DKI Jakarta terkesan tidak mempersiapkan secara matang. Sehingga kondisi ini menganggu operasional, dan menimbulkan efek sosial dan lalu lintas yang cukup besar. Media mencatat, hal yang sama dilakukan kembali oleh Pemprov DKI Jakarta untuk koridor II dan III, tapi media tidak lagi menolak. Sebagian publik mendukung program busway, namun harus dikerjakan lebih profesional. Baik dari sosialisasi, implementasi, hingga evaluasi yang harus terns dilakukan.
Untuk pembangunan koridor berikutnya, disarankan agar Pemprov DKI Jakarta memperbaiki sistem sosialisasi publik dalam implementasi infrastruktur seperti pembangunan halte atau separator. Lalu, Pemprov Jakarta harus tanggap, bahwa efek-efek sosial dan rekayasa lain lintas harus bisa diprediksi dan segera dibenahi bila muncu] setelah adanya implementasi busway.
Agenda media terfokus pada masalah operasional, kemacetan, efek sosial. Dan agenda media baru yang muncul pada koridor II dan III adalah pembebasan lahan dan impelementasi Bahan Bakar Gas. Kebijakan publik busway akan makin didukung, bila Pemprov Jakarta mengembangkan sikap emansipatoris dan tanggap atas reaksi dari publik.

A metropolitan city needs good transportation infrastructure to support its growth. The city government?s plan to implement the bus priority system is designed to improve the city?s ability to support its inhabitants, and therefore deserves the people?s full support. However, in order to ensure the success of the bus priority policy, the city government needs to listen to the public?s opinion.
The city?s government needs to identify the public?s needs and wants in order to better the city, which in turn will generate more goodwill and support of its policies by the people. A publicy supported city policy will create a better city development which is integrated and adequately supports the city?s needs.
In a modern society, peoples lives are permeated by the mass media. The mass media is the most often-used way by a city?s inhabitants to address their government and control its policies. The mass media has in turn transformed itself into a watchdog for the city's development policies.
This research aims to evaluate the effects of the mass media on the busway policy implementation. It especially focuses its evaluation on how the mass media
provides the city?s stakeholders, namely the Governor, city officials, public experts and the city?s citizens, with the means to evaluate this policy. The research uses media content analysis.
The research has found that media refused busway. Media recorded Busway corridor I implementation was not well prepared by the city?s government. This has created various social and traffic problems in the city. The media noted that the city?s governments repeats its mistakes in busway corridors II and III, but media did not refused busway. The city?s public however has been found to support the policy, although they demand that it be managed more professionally, especially in the policy?s socialization, implementation and evaluation.
The research therefore proposes that in the implementation of the next busway corridors the city government improves on its public socialization methods. Which in turn will give the city?s government with adequate information to address social and traffic problems which might arise from the development of the busway system.
Media agenda watch that the problems of the busway system still focuses on the traffic and feeder buses availability. New obstacles in the development of the busway system has also arisen in the form of land purchases and implementation of Gas Fuel. The research therefore proposes that the city?s government develops a more open and inclusive policy in its busway program. It must be open to public opinion and reacts accordingly to address the demands of the city?s citizens.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia
"ABSTRAK
Jurnal ini meneliti ideologi media dalam tiga media internasional, yaitu The Jakarta Post 2015 , The Guardian 2015 , dan The New York Times 2015 lewat teori orientalisme Said dalam Patrick Wolfe 1997 . Artikel berita yang dipilih dari masing-masing media menyoal pembatalan mata acara Ubud Writers and Readers Festival UWRF 2015, secara urut berjudul Being Silenced in Ubud , Indonesian writers 39; festival forced to cancel events linked to 1965 massacre , dan At a Bali Festival, Indonesia Enforces Silence About Its Bloody Past , dikaji menggunakan metode analisis wacana kritis komparatif dari Fairclough 2015 . Penelitian ini, menitikberatkan pada analisis representasi, dibagi menjadi tiga bagian analisis, yaitu analisis komparatif pada representasi proses, representasi aktor sosial, dan representasi ruang-waktu dalam tiap artikel berita. Temuan pertama adalah bahwa The Jakarta Post, sebagai media timur, membawa politik yang spesifik dan lokal dengan menarasikan masyarakat sipil Indonesia sebagai protagonis dan panitia penyelenggara festival sebagai antagonis, tetapi dengan fokalisasi yang lemah. Kedua, The Guardian, sebagai media barat, membawa politik yang umum dan global dengan menarasikan pemerintahan global sebagai protagonis dan pemerintah nasional yang otoriter sebagai antagonis dengan memfokalisasi sentimen pemerintah nasional terhadap bangsa asing. Terakhir, The New York Times, sebagai media barat, mirip dengan The Guardian, tetapi dengan fokalisasi yang berbeda - artikel berita The New York Times merepresentasikan keterlibatan Amerika Serikat AS sebagai protagonis dan narasi sejarah tragedi 1965 terkait pembatalan mata acara UWRF 2015.

ABSTRACT
This research analyzes the media ideology incorporated in three different international media, namely The Jakarta Post 2015 , The Guardian 2015 , and The New York Times 2015 in the framework of Said rsquo s in Patrick Wolfe 1997 orientalism. The news reports chosen from each media are of the cancellation in Ubud Writers and Readers Festival UWRF 2015, orderly entitled ldquo Being Silenced in Ubud rdquo , ldquo Indonesian writers rsquo festival forced to cancel events linked to 1965 massacre rdquo , and ldquo At a Bali Festival, Indonesia Enforces Silence About Its Bloody Past rdquo , dissected with Fairclough rsquo s 2015 comparative critical discourse analysis. The research, emphasizing on the representation analysis, is divided into three parts of analysis, which are the comparative analysis on the representation of process, the representation of social actors, and the representation of space time in each news reports. The first finding is that The Jakarta Post, as the Orient media, carries specific and local politics by framing Indonesian national civil society as the protagonist and the festival organizers as the antagonist, yet with weak focalization. Second, The Guardian, as the West media, carries generic and global politics by framing the international governance as the protagonist and the authoritarian national governance as the antagonist with focalization on the national governance rsquo s sentiment towards the foreign. Lastly, The New York Times, as the West media, is similar to The Guardian, yet with different focalization ndash it represents the United States of America rsquo s involvement as the protagonist and the narrative history of the 1965 tragedy in accordance to the cancellation in UWRF 2015."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
"ABSTRAK
Pokok masalah penelitian ini adalah soal keberadaan media massa dalam benturan antar peradaban. Apakah media massa mempercepat ataukah memperlambat terjadinya clash of civilization tersebut? Sebagaimana diramalkan Samuel Huntington, dunia di masa depan akan ditandai oleh benturan-benturan antar peradaban, terutama antara Barat dan Islam. Sehubungan dengan ini, bagaimana media massa, khususnya media cetak, dari masing-masing peradaban menempatkan dirinya dalam perseteruan itu : ikut memanaskan suasana atau mencoba menciptakan iklim yang dialogis.
Aspek yang ditelaahnya adalah seputar isi berita, guna menemukan dan memahami apa yang disebut dengan gejala "retak dalam teks". Apakah cara penyajian dan pemakaian sebutan-sebutan tertentu (sebagai indicator retak teks) memiliki arti (meaning) dan maksud (purpose) tertentu pula? Bisakah gejala itu dijadikan bukti ada (terjadinya) benturan antar-peradaban.
Dengan memakai kerangka teori dan metode semiotika sosial, analisis isi terhadap berita-berita tentang empat peristiwa peradaban (kasus The Satanic Verses novel karya Salman Rushdie; peledakan tower World Trade Center di New York; pengepungan dan penyerbuan markas kelompok Branch Davidian di Waco, Texas; dan pemboman gedung Alfred Murah di Oklahoma City) oleh The Washington Post (mewakili media berperadaban Barat) dan Republika (sampel media berperadaban Timur) menunjukkan bahwa kedua harian ini secara konsisten dan koheren melakukan peretakan teks.
Dapat dirasakan dari cara kedua harian itu memilih gaya penyajian dan sebutannya, bahwa Post dan Republika selalu membuat afeksi (subjective meaning) positif tentang peradaban darimana mereka berasal. Kedua harian ini tampaknya sengaja menjadikan keempat peristiwa tersebut sebagai simbol perantara (condensational symbol) untuk membaguskan peradaban diri sendiri seraya menjelekkan peradaban lawan. Terutama Post, nyata bahwa kedua koran itu terlibat dalam praktik newspeak.
Dipandang dari konsep semantic disclosure tampak bahwa kedua harian itu pun berusaha keras untuk menciptakan mitos baik tentang peradaban dirinya sendiri dan mitos buruk mengenai peradaban orang lain, melalui penanaman makna konotatif dalam berita-berita (teks) yang disajikannya. Maka dapatlah dikatakan bahwa keduanya telah menjadi agen yang sesungguhnya (virtually agent) dari masyarakatnya. Post sebagai agen budaya Barat; Republika mewakili peradaban Timur. Saling silang di antara keduanya menunjukkan adanya (terjadinya) benturan antara kedua peradaban Barat (Kristen) dan Timur (lslam).
Sebagai bagian dari sistem media massa Barat, untuk Post peretakan teks tersebut bertujuan untuk mempertahankan supremasi Barat di dunia internasional. Sementara bagi media Timur seperti Republika langkah itu lebih tepat dikatakan sebagai upaya mengimbangi kekuatan media Barat dalam mencitrakan peradaban yang diwakilinya, Islam."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coleman, Loren
New York: Paraview Pocket Books, 2004
303.6 COL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Mahartini
"Kasus Bank Century menjadi pemberitaan di hampir seluruh media massa di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa media memiliki perhatian yang tinggi terhadap kasus Bank Century.
Penulis mengajukan satu pertanyaan besar, yaitu bagaimana representasi humanisme transendental media dalam penyelesaian konflik. Secara metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan menggunakan analisis framing.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kompas berusaha netral dan balance serta konstruktif dalam pandangannya terhadap kasus Bank Century. Hal ini dapat terlihat dari penulisan tajuk rencana Kompas dalam kasus Bank Century bahwa Kompas mengungkapkan fakta secara lengkap dan damai lewat kekuatan kata-kata yang mampu memberikan penerangan dan pencerahan serta memetakan konflik untuk memunculkan solusi, bukan hanya terfokus pada arena konflik. Dengan menggunakan perangkat metode analisis framing Robert N. Entman, hal ini dapat terlihat pada elemen Make Moral Judgement dan Treatement Recommendation yang menunjukkan bahwa media massa mempunyai peran yang penting dalam mengawasi pemerintah dalam penyelesaian kasus Bank Century ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>