Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Raden Tanojo
"Buku ini menguraikan tentang keaslian perwatakan setiap pribadi manusia yang diakibatkan pengaruh atau pembawaan karena daya kekuatan waktu pada saat dilahirkan. Yang mendasari hal tersebut adalah yang disebut wuku menurut ilmu Jawa dan berjumlah 30 wuku."
Surakarta: T.B. Peladjar, [Date of publication not identified]
BKL.0059-PR 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Marcelina Kakiay
"Film Shadow (2018) merupakan film bergenre wuxia yang menceritakan tentang kehidupan tokoh Jingzhou yang menjadi pengganti bagi Panglima Ziyu. Jingzhou merupakan seorang anak yang terlantar dan terpisah dari ibunya akibat berpindah tangannya kota Jing, dipelihara oleh Panglima Ziyu. Akan tetapi dengan tugasnya sebagai seorang bayang membuat Jingzhou lelah menjadi seseorang yang bukan dirinya. Dalam film Shadow (2018), Zhang Yimou berusaha untuk menunjukkan konflik yang harus dilalui Jingzhou sebagai bayangan Ziyu. Sehingga rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana kebajikan dan pergulatan batin Jingzhou dalam penokohannya sebagai Ziyu pada film Shadow (Ying) direfleksikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebajikan dan pergulatan batin Jingzhou dalam penokohannya sebagai Ziyu direfleksikan. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan intrinsik yang berfokus pada penokohan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Jingzhou sebagai tokoh yang bergerak sebagai pengganti Panglima Ziyu mengalami konflik batin yang pada akhirnya membuat dia melakukan pemberontakan untuk menjadi dirinya sendiri.

Shadow (2018) is a wuxia film that tells the story of the life of the character Jingzhou who became a substitute for General Ziyu. Jingzhou is a child who was abandoned and separated from his mother due to the transfer of the city of Jing, nurtured by General Ziyu. However, his duties as a shadow made Jingzhou tired of being someone else. In the film Shadow (2018), Zhang Yimou attempts to show the conflict that Jingzhou has to go through as Ziyu's shadow. So the problem formulation of this research is how Jingzhou's virtue and inner struggle in his characterisation as Ziyu in the film Shadow (Ying) are reflected. The purpose of this research is to find out how Jingzhou's virtue and inner struggle in his characterisation as Ziyu are reflected. In addition, this study uses qualitative research methods with an intrinsic approach that focuses on characterisation. The conclusion of this research is that Jingzhou as a character who moves as a substitute for General Ziyu experiences inner conflict that ultimately makes him rebel to become himself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Aulia Ananda
"Posisi Terbalik Daoli (倒立) adalah sebuah cerpen karya Mo Yan. Cerpen ini bercerita tentang acara reuni yang dihadiri oleh tujuh orang teman SMA. Mereka mengadakan reuni setelah 20 tahun tidak bertemu. Reuni diadakan oleh Sun Dasheng di sebuah restoran Barat. Dari cerpen dapat terlihat perbandingan kondisi beberapa tokoh saat masa SMA dengan masa kini. Dari beberapa penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa cerpen ini mengungkapkan distorsi sifat manusia yang dapat dilihat dari sikap para tokoh saat reuni berlangsung. Setelah membaca berulang cerpen maka saya mendapati bahwa perbandingan perbedaan para tokoh saat SMA dengan saat reuni dan latar waktu cerpen merupakan unsur penting yang belum dikaji oleh penelitian terdahulu. Penelitian ini utamanya membedah cerpen secara intrinsik. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah judul Daoli (倒立) memiliki makna posisi terbalik. Posisi terbalik tersebut dapat dilihat dari kedudukan yang dimiliki Sun Dasheng dan tokoh lainnya saat reuni berlangsung. Kondisi sosial yang melatarbelakangi cerpen ini adalah perubahan yang dialami Cina dari masa Revolusi Kebudayaan ke Reformasi dan Keterbukaan. Revolusi Kebudayaan dan Reformasi & Keterbukaan memunculkan dua keadaan untuk Cina, yaitu keadaan baik dan kurang baik.

Reverse Position Daoli (倒立) is a short story by Mo Yan. This short story is about a reunion event seven high school friends attended. They held a reunion after 20 years of not seeing each other. Sun Dasheng held the reunion at a Western restaurant. From the short story, one can see a comparison of the conditions of some of the characters in high school with the present. Several previous studies stated that this short story reveals a distortion of human nature, which can be seen from the characters' attitudes during the reunion. After reading the short story repeatedly, I found that comparing the differences between the characters in high school with the reunion and the time setting of the short story is an important element that has not been studied by previous research. This research primarily dissects short stories intrinsically. The conclusion obtained from this study is that the title Daoli (倒立) has the meaning of a reversed position. This reversed position can be seen from the positions Sun Dasheng and other figures held during the reunion. The social condition behind this short story is China's change in social situations from the Cultural Revolution to Economic Reform. The Cultural Revolution and Economic Reform created two conditions for China: the good and the bad."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Bayu Baskoro
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggambaran latar ruang yang meliputi tempat tinggal Remco dan stadion sepak bola dalam film dan novel In Oranje. Tujuan penelitian adalah memperlihatkan kaitan latar tersebut dengan penokohan tokoh Remco dalam film dan novel In Oranje. Kedua karya tersebut mengisahkan tentang perjuangan tokoh Remco menjadi pemain tim kesebelasan KNVB Belanda.
Sumber data penelitian adalah film In Oranje (2004) karya sutradara Frank Katelaar dan novel In Oranje (2004) karya Raymond Krul. Dalam skripsi ini analisis latar ruang dikaji dengan pendekatan pustaka Nurgiyantoro (2009), Boggs (1985), dan juga Van Boven dan Dorlijn (2003) selain itu digunakan pendekatan dari Van Balen, Jousten, dan Peppelenbos (2010).

ABSTRACT
This thesis discusses the descripction of setting?s of residential and soccer stadions in the film and novel In Oranje. The research objective is to see the relation of settings with Remco?s characterization of the story in film and novel In Oranje. Both works tell a story of Remco?s figure who struggled to be a KNVB Dutch football player.
Source of research data is film In Oranje (2004) by director Frank Katelaar and novel In Oranje (2004) by Raymond Krul. In this thesis, used setting analysis approach by Nurgiyantoro (2009), Boggs (1985) and Van Boven and Dorlijn (2003). Furthermore used approach by Van Balen, Jousten and Peppelenbos (2010).
"
2016
S64127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Annisa Ayu
"Manga sebagai salah satu produk kebudayaan populer Jepang tidak hanya bertujuan sebagai media hiburan tetapi juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini mengkaji mengenai gambaran watak tokoh utama yang dianalisis melalui penokohannya. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan perubahan-perubahan watak yang dialami oleh tokoh utamanya, Shouya. Melalui hubungan Shouya dengan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh penting tersebut, penulis juga akan mengungkapkan pesan-pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarangnya secara tersirat. Dalam meneliti Koe no Katachi, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa studi dokumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan watak tokoh Shouya dan pesan-pesan moral yang berfungsi sebagai media pembelajaran.

Manga as one of the product of Japanese popular culture not only to purpose on entertainment but also for education. This thesis discusses about the image of characterization of main character which analyzed through characterization. The purpose is to reveal transformation of characterization of main character, Shouya. Through interaction between Shouya with characters who have important impact to him, writer also reveal implicit moral value which convey by author. In research of Koe no Katachi, the method of collecting data which using by writer is study of document. The result of analysis shows that the characterization of Shouya was transformed and moral values which aim for education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Marlina Sari
"[ ABSTRAK
Sastra wayang merupakan salah satu bagian dalam khazanah sastra Indonesia. Dalam sastra Indonesia dikenal cerita wayang Ramayana dan Mahabharata. Berdasarkan kedua cerita tersebut, muncul berbagai karya yang bersumber pada Ramayana dan Mahabharata. Tulisan ini membahas novel Rahwana Putih yang dikarang oleh Sri Teddy Rusdy. Ide ceritanya diambil dari Ramayana. Dalam analisis ini, ditunjukkan penggambaran tokoh Rahwana dalam Rahwana Putih. Analisis dilakukan dengan teori tentang tokoh dan penokohan dalam karya sastra. Berdasarkan analisis terungkap bahwa tokoh Rahwana digambarkan sebagai tokoh yang baik. Cerita Rahwana Putih pun mengandung ajaran moral yang bermanfaat bagi pembaca.
ABSTRACT The literary of puppets is one of the treasures in Indonesia. Indonesian literature known as puppet stories like Ramayana and Mahabharata. Based on the both stories, there is a wide range of creation which is based on Ramayana and Mahabharata. This paper discuss about Rahwana Putih, then ovel was written by Sri Teddy Rusdy. The idea of this story was taken from the Ramayana. In this analysis, shown in these depiction characters of Rahvana in Rahwana Putih. The analysis was performed with a theory about the characters and characterizations in literature. Based on the analysis revealed that the character of Rahvana described as a good guy. Rahwana Putih story also contains moral teachings that are beneficial for the reader., The literary of puppets is one of the treasures in Indonesia. Indonesian literature known as puppet stories like Ramayana and Mahabharata. Based on the both stories, there is a wide range of creation which is based on Ramayana and Mahabharata. This paper discuss about Rahwana Putih, then ovel was written by Sri Teddy Rusdy. The idea of this story was taken from the Ramayana. In this analysis, shown in these depiction characters of Rahvana in Rahwana Putih. The analysis was performed with a theory about the characters and characterizations in literature. Based on the analysis revealed that the character of Rahvana described as a good guy. Rahwana Putih story also contains moral teachings that are beneficial for the reader.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Merta Senjaya
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
398.992 21 MAS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Thalita Avila
"Sebagai negara multikultural, Prancis memiliki budaya dan tradisi yang datang dari luar negaranya, salah satunya berasal dari keturunan imigran Magribi. Kedatangan imigran ke Prancis seringkali menimbulkan permasalahan mengenai hegemoni budaya dan permasalahan identitas. Artikel ini membahas mengenai kesadaran tokoh perempuan atas posisi subjek mereka dalam novel Kiffe Kiffe Demain (2004) karya Faïza Guène. Novel pertamanya ini menceritakan kehidupan sehari-hari seorang remaja asal Maroko yang ditinggalkan oleh ayahnya dan hidup berdua dengan ibunya yang niraksara. Bukan hanya kental dengan isu identitas, novel ini juga menghadirkan banlieue sebagai latar belakang tempat tinggal yang seringkali distigmatisasi oleh masyarakat. Dalam novel ini, terlihat penyimpangan dua budaya yang membatasi tokoh perempuan untuk mendapatkan posisi subjek. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai proses tokoh perempuan dalam mencapai kesadarannya untuk meraih posisi subjek di masyarakat dan signifikansinya melalui pemaknaan pengalaman keterasingan yang timbul dari marginalisasi, objektivikasi, dan diskriminasi. Untuk memperdalam analisis mengenai struktur naratif, penelitian ini menggunakan teori struktur naratif milik Roland Barthes (1975). Kemudian analisis juga diperdalam dengan teori eksistensialisme milik Jean Paul Sartre (2017) dalam esainya yang berjudul L’existentialisme est un humanisme dan konsep keterasingan dalam esainya yang berjudul  L’être et le néant. Hasil penelitian ini adalah munculnya kesadaran perempuan akan posisi subjeknya di masyarakat setelah mendapatkan perlakuan marginal, objektivikasi, dan pengalaman afektif yang membuatnya terasing.

As a multicultural country, France has cultures and traditions that come from outside the country, one of which comes from the descendants of Maghreb immigrants. The arrival of immigrants to France often raises issues regarding cultural hegemony and identity issues.  This article explores how female characters in Faïza Guène's novel, Kiffe Kiffe Demain (2004), understand their subject position. This first novel tells about the daily life of a teenager from Morocco who was abandoned by her father and lives alone with her illiterate mother. This book is not only rife with identity concerns, but it also depicts the banlieue as the setting for a neighborhood that is frequently stigmatized by society. In this novel, there is a deviation between two cultures that restricts female characters from getting the subject position. This study aims to reveal facts about the process of female characters in achieving their awareness to achieve a subject position in society and its significance through the meaning of experiences of alienation arising from marginalization, objectification, and discrimination. This study makes use of Roland Barthes's (1975) theory of narrative structure to enhance the understanding of narrative structure. The analysis is then supplemented with Jean-Paul Sartre's (2017) existentialism theory in his essay L'existentialism est un humanism and the concept of alienation in his essay L'être et le néant. The result of this study is the emergence of women's awareness of their subject's position in society after receiving marginalization, objectification, and affective experiences that make them alienated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilda
"Karakter perempuan Manic Pixie Dream Girl (MPDG), seperti yang diartikan oleh kritikus film Nathan Rabin, adalah trope perempuan eksentrik dan aneh yang dibentuk untuk menyelamatkan laki-laki dari kehidupan membosankan, mencerminkan diskriminasi terhadap perempuan. Penulisan ini bertujuan memahami representasi MPDG dalam film Love for Sale sebagai bentuk seksisme. Melalui analisis wacana kritis feminis, penulisan ini mengungkap sistem patriarki dalam narasi dan visual film, berkorelasi dengan teori film feminis oleh Laura Mulvey, terutama konsep male gaze. Male gaze merujuk pada cara film dibuat dari sudut pandang laki-laki, di mana perempuan digambarkan sebagai objek fantasi memuaskan audiens laki-laki, memperkuat pandangan patriarkal. Temuan seksisme ini didukung oleh tiga pondasi utama. Pertama, konstruksi dan stereotip gender memperkuat norma patriarkal, khususnya maskulinitas dan femininitas tokoh. Kedua, stereotip gender mengobjektifikasi tubuh dan seksualitas perempuan, menjadikannya objek keinginan seksual daripada individu dengan ekspresi pribadi yang bebas. Ketiga, relasi kuasa yang timpang, dengan dominasi laki-laki yang besar, menegaskan hubungan hierarkis yang tidak seimbang. Ketiga pondasi ini menunjukkan bahwa film ini memperkuat narasi gender yang tidak setara. Akibatnya, perempuan mengalami kesadaran palsu akibat memproyeksikan karakter MPDG ke realita. Penulisan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan perempuan tentang pentingnya representasi perempuan yang lebih adil dan inklusif.

The Manic Pixie Dream Girl (MPDG) character, as defined by film critic Nathan Rabin, is an eccentric and quirky female trope designed to save men from their boring lives, reflecting discrimination against women. This paper aims to understand the representation of the MPDG in the film Love for Sale as a form of sexism. Through a feminist critical discourse analysis, this paper reveals the patriarchal system in the film’s narrative and visuals, correlating with feminist film theory by Laura Mulvey, particularly the concept of the male gaze. The male gaze refers to the way films are made from a male perspective, where women are depicted as fantasy objects satisfying the male audience, reinforcing patriarchal views. These findings of sexism are supported by three main foundations. First, the construction and gender stereotypes reinforce patriarchal norms, especially the masculinity and femininity of the characters. Second, gender stereotypes objectify women's bodies and sexuality, making them objects of sexual desire rather than individuals with free personal expression. Third, the unequal power relations, with significant male dominance, affirm an imbalanced hierarchical relationship. These three foundations show that the film reinforces an unequal gender narrative. As a result, women experience false consciousness by projecting the MPDG character into reality. This paper hopes to raise awareness among society and women about the importance of more equitable and inclusive representation of women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>