Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ptak, Carol A.
Chicago: Irwin , 1997
658.5 PTA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Manajemen persediaan material proses yang bersifat dependent demand di PT. X masih dilakukan secara intuitif dan belum memanfaatkan sistem Material Requirement Planning (MRP), sehingga mengakibatkan perencanaan kebutuhan material kurang akurat dan penggunaan biaya persediaan tidak efisien. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk mengimplementasikan sistem MRP. Salah satu input penting dari sistem MRP adalah teknik penentuan ukuran lot pengadaan material (lot sizing). Teknik lot sizing y ang tepat diperlukan untuk meminimalkan biaya persediaan yang dikeluarkan. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan performa terhadap beberapa teknik lot sizing yang bertujuan untuk memperoleh teknikyang tepat digunakan untuk masing-masing material.
PA nalisis klasifikasi ABC dilakukan untuk menentukan material yang akan menjadifokus penelitian, kemudian dihitung biaya persediaan dan tingkat variasi pengkonsumsian material, Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai masukan dalam melakukan uji coba terhadap tiap-tiap teknik lot sizing, yaitu Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Fixed Period Requirement (FPR), Part-Period Balancing (PPB), Least Unit Cost (LUC), dan Silver-Meal algorithm (SM). Parameter yang digunakan untuk menilai performa teknik lot sizing adalah hasil optimal dari Wagner-Within algorithm (WW), Dari hasil analisis perbandingan performa diperoleh teknik lot sizing yang paling tepat digunakan untuk masing-masing material yang menjadifokus dalam penelitian ini.

Material planning for process material at PT. X is still done in intuitive way and is not based on MRP system. It causes less in material planning accuracy and ineffective inventory cost. This condition drives the company to start to implement MRP system. One significant input of MRP system is lot sizing technique. The suitable lot sizing technique is needed for minimizing inventory cost. This research presents performance comparison analysis among several lot sizing techniques for getting the most suitable technique for each material.
ABC classification analysis is done to determine research focused materials. Then, the inventory cost and variation level of material consumption are calculated. Its results would be the input of performance assessment of lot sizing techniques. The techniques are Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Fixed Period Requirement (FPR), Part-Period Balancing (PPB), Least Unit Cost (LUC), and Silver-Meal algorithm (SM). As the parameter, optimal result of Wagner-Within algorithm (WW) is used to examine those techniques performance. This performance comparison analysis results in the most suitable technique for each analyzed material.
"
2004
JUTE-XVIII-2-Juni 2004-138
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Abiyya Setiadi
"PT. Tridi Oasis adalah perusahaan yang memproduksi serpihan plastik dari botol PET bekas. Perencanaan kebutuhan material sangat berpengaruh dalam jalannya suatu produksi. Sehingga dilakukan perhitungan Material Requirement Planning (MRP) dari setiap produk yang dihasilkan. Sangat penting bagi bisnis untuk merancang pesanan, agar pembelian lebih efektif. Pelaksanaan rencana tersebut di atas dapat mencegah perusahaan dari pemborosan bahan dan untuk melakukan produksi yang lebih efektif dan mengarah bisnis menjadi lebih menguntungkan. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan perhitungan MRP adalah Master Production Schedule, Bills of Material, purchasing and production lead time, Gross Material Requirement, dan Net Material Requirements. Perhitungan akhir dari hasil MRP dijumlahkan dan dibandingkan dengan data pembelian aktual yang dilakukan perusahaan pada tahun 2019. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa efisien perusahaan jika mengaplikasikan MRP sejak awal periode. Hasil perhitungan total menunjukkan bahwa jika perusahaan telah menerapkan MRP sejak awal maka perusahaan dapat menghemat harga sebesar Rp3.118.119.782, - dan melakukan penghematan sebesar 17%.

PT. Tridi Oasis is a company that manufactures plastic flakes from used PET bottles. Planning of material requirements is very influential in the course of a production. Thus, a calculation of Material Requirement Planning (MRP) of each product produced. It is crucial to the business in order to design an effective purchasing order. The implementation of the MRP may prevent the company from wasting materials and to conduct a more effective production and lead a more profitable business. The requirements that need to be met in order to make a calculation of MRP, are the Master Production Schedule, Bills of Material, purchasing and production lead time, Gross Material Requirement, and net material requirements. The final calculation of the MRP requirement is summed and compared to the actual purchasing data that the company has performed in 2019. This is done to show how efficient the company could be when performing MRP from the beginning of the period. The result of the total calculation has shown that if the company has implemented MRP from the beginning, the company can save the amount of Rp3,118,119,782, - in price and make a saving of 17%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Libridianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louis Utama
"Semakin berkembangnya laju teknologi menyebabkan tuntutan bagi perusahaan untuk mencapai produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Laju teknologi dilihat dengan makin bergesemya sistem produksi yang berifat manual menuju ke sistem komputerisasi. Perkembangan teknologi juga dapat menimbulkan ancaman dan sekaligus juga kesempatan bagi suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mencari dan menerapkan sistem manajemen kerja yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi suatu perusahaan. Hal ini didasari bahwa di era informasi global, kecepatan dalam memperoleh, mengelola, dan menerjemahkan informasi bagi kepentingan jalannya perusahaan merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai keunggulan dalam bersaing dengan pesaing.
Untuk mencapai keunggulan bersaing salah satu sistem yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II. Sistem ini merupakan suatu sistem informasi manufakturing yang mengintegrasikan fungsi-fungsi utama dalam industri manufaktur, seperti keuangan, pemasaran dan produksi. Sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II mencakup dan mengintegrasikan semua aspek bisnis perusahaan manufaktur, sejak perencanaan strategik bisnis pada tingkat manajemen puncak sampai perencanaan dan pengendalian terperinci pada tingkat menengah, kcmudian memberikan umpan balik kepada tingkat manajerial diatasnya.
Penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat ditempuh secara company wide atau quick slice. Company wide dilakukan pada seluruh bagian perusahaan dan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan, sedangkan untuk quick slice dilakukan pada bagian tertentu perusahaan dan berlangsung sekitar 3-5 bulan. Pada umumnya proses MRP-II melalui tahapan-tahapan : business planning, sales and operation planning, Master Production Scheduling dan Material Requirements Planning.
Perusahaan yang digunakan dalam kasus rencana penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah PT. Toa Galva Industries. Perusahaan ini merupakan perusahaan industri yang menghasilkan sound system. Alasan pemilihan perusahaan ini adalah sesuai dengan visinya yang ingin go internasional. Dengan adanya keinginan go internasional maka perusahaan harus bisa mengintegrasikan unit yang ada di dalam perusahaan untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien sehingga dapat menghadapi persaingan di pasar intemasional Oleh karena itu salah satu sistem yang dapat diterapkan ke perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II.
Tahapan persiapan merupakan masa yang paling kritis dalam menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan total dalam sistem perencanaan, mental, dan disiplin karyawan. Manajemen Puncak harus mempunyai komitmen dan konsistensi yang kuat dalam memulai tahapan ini.
Rancangan implementasi sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II di PT. Toa Galva Industries menggunakan sistem Quick Slice. Fungsi-fungsi yang diintegrasikan adalah perencanaan bisnis, perencanaan pemasaran, perencanaan keuangan, perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan sumber daya / Resource Requirements Planning, penjadwalan produksi induk / Master Production Schedule (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP), perencanaan kebutuhan material / Material Requirements Planning (MRP) dan perencanaan kebutuhan kapasitas I Capacity Requirements Planning (CRP) dan terakhir pengendalian aktivitas produksi I Production Activity Control (PAC) dan pengendalian kapasitas Input/Output. Alasan yang terpenting pemilihan metode Quick Slice dalam penerapan sistem Manufacturing Resources Planning /MRP II adalah masalah biaya yang terhatas dalam penerapan sistem tersehut sehingga hanya unit hisnis yang lehih penting diprioritaskan terlehih dahulu.
Keuntungan yang diperoleh PT. Toa Galva Industries hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah tercapainya efisiensi, efektifitas dan produktivitas yang lehih haik dalam operasi perusahaan meliputi : kemampuan menangani gejolak permintaan, persediaan dapat ditekan seminimal mungkin, penggunaan sumher daya perusahaan yang lehih efisien, kemudahan dalam penyusunan struktur produk, kemudahan dalam mengalokasikan hiaya, dan mempermudah dalam melaksanakan pengawasan. Untuk efisiensi biaya dapat dilihat dengan disimulasikannya salah satu produk dari perusahaan dan dapat menimbulkan efisiensi lehih dari 50 % dalam biaya persediaan hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Dengan adanya keuntungan ini maka perusahaan dapat menambah daya saing dalam memenuhi visinya untuk go internasional.
Namun terdapat faktor-faktor yang mungkin dapat menghamhat penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II di perusahaan. Hal tersebut antara lain kurangnya ahli yang mengerti dan menguasai sistem ini di Indonesia, besarnya investasi yang diperlukan dalam penerapan sistem ini, kebiasaan karyawan yang sulit untuk menerima perubahan dan kebijakan manajemen yang helum merasa perlu menerapkan sistem ini. Langkah utama yang harus dilakukan sehingga sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat dilaksanakan dengan baik adalah melakukan pengemhangan sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pendidikan yang mampu menghasilkan peruhahan perilaku sehingga lebih siap untuk menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dundi Insan Perlambang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Iskandar
"ABSTRAK
Gejolak ekonomi yang rnelanda Indonesia saat ini menyebabkan sector industri mengalami penurunan. Pengaruh buruk tersebut juga ddialami oleh PT. Hirose Electric Indonesia akibat biaya produlrsi yang meningkat sehingga perlu dicari pemecahan untuk meminimasi ongkos total produksi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi total ongkos produksi adalah dengan cara melakukan pengendalian yang baik dalam system persediaan dengan mengatur jadual dan jumlah pemesanan bahan baku untuk proses produksi sehingga ongkos penanganan bahan balcu dapat diperkecil.
Salah satu cara pengendalian persediaan material adalah dengan menerapkan sistem MRP (Material Requfremenr Planning). Dalam sistem MRP terdapat tiga (3) metode pengendalian persediaan, yakni metode Lot for Lot, Economic Order Quantity (EOQ), dan Part Periodic. Ketiga metode tersebut akan memberikan hasil berbeda dalam hal total biaya persediaan.
Metode yang dapat memberikan nilai total biaya persediaan yang terkecil sebaiknya diterapkan di dalam pengendalian persediaan material di suatu perusahaan,
Berdasarkan pembahasan di dalam tulisan ini, Metode Lot for Lot merupakan suatu metode yang paling ekonomis yang dapat diterapkan dalam pengendalian persediaan material di PT. Hirose Electric Indonesia.

"
2000
S37645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Chair
"Di era teknologi informasi seperti saat ini persaingan bisnis semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bersaingnya. Jika dilihat secara lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan / atau jasa secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat (cheaper, better, faster) dibandingkan dengan pesaing bisnisnya.
Material Requirement Planning (MRP) dan Supply Chain Management (SCM) adalah salah satu taktik dan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dan mencapai tujuan perusahaan. Dengan MRP dan SCM diharapkan dapat terjadi efisiensi dan efektivitas yang diharapkan, sehingga dapat diperoleh produk dengan biaya yang lebih murah; waktu pengerjaan yang lebih cepat; dan kualitas yang lebih baik.
Dalam tesis ini akan dibahas dan dianalisa proses dari perhitungan MRP dan konsep SCM sehingga dapat diketahui efektivitas yang akan terjadi dengan digunakannya metode MRP dalam pemenuhan kebutuhan material dan konsep SCM pada proses kerjanya. Data primer dan sekunder diambil dari transaksi yang terjadi di Iingkungan SCM PT. Parretti Van Melia Indonesia (PT.PVMI), dan akan diuji secara kuantitatif dengan menghitung nilai inventory turn over (ITO). Sebagian besar pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP). Pada akhirnya dari sini juga akan diketahui peran penting teknologi informasi dalam proses bisnis di lingkungan perusahaan multinasional seperti-halnya PT. PVMI.
Dari penelitian diperoleh hasil, bahwa nilai efektivitas pembelian dengan menggunakan metode MRP yang digunakan oleh packaging and raw material di lingkunagn SCM PT.PVMI, memiliki efektivitas di atas 96%. Sedangkan untuk pembelian dengan menggunakan metode reorder point (RoP) yang digunakan oleh sparepart di PT.PVMI hanya memiliki nilai efektifitas 15.17%. Oleh karena itu dapat disimpulkan, bahwa dalam proses pembelian dengan menggunakan metode MRP di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki efektivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menggunkan metode reorder point yang digunakan pada pembelian spare parts.
Hasil penelitian juga menunjukan, bahwa yang memiliki nilai ITO paling tinggi dil lingkungan SCM PT.PVMI adalah untuk material barang jadi eksport. Dari perhitungan diperoleh tingkat perputaran barang jadi eksport lebih dari 30 kali dalam satu tahun. Hal ini dapat terjadi karena barang jadi eksport di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki perencanaan paling baik. Terbukti dengan didapatkannya sales forecast yang selalu 'berimpit' dengan actual sales. Maka dapat disimpulkan Pula bahwa perencanaan merupakan faktor penting dalam SCM di PT.PVMI
Oleh karena perencanaan di lingkungan SCM PT.PVMI teiah terbukti merupakan suatu hal yang sangat penting, maka baik dan buruknya suatu perencanaan di lingkungan SCM mempunyai pengaruh besar dalam pencapaian efektivitas pembelian maupun kinerja dari perusahaan secara keseluruhan. Jika SCM dapat diibaratkan sebuah kereta bisnis yang terdiri dari beberapa gerbong, maka planner dapat diidentikkan dengan 'masinis' nya . Oleh karena itu planner mempunyai peran pegendalian yang sangat penting dalam menjalankan kereta bisnis yang bernama SCM ini.
Berdasarakan hasil penelitian yang didapat, maka menjadi suatu yang penting bagi perusahaan untuk dapat menggunakan metode MRP pada semua jenis permintaan pembelian, tidak terbatas hanya pada material tertentu saja. Untuk itu perusahaan juga harus membuat sistem perencanaan yang baik agar MRP dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai perusahaan, yaitu untuk dapat mengurangi tingkat persediaan dan menambah tingkat efektivitas pembelian pun dapat dicapai.

In the current era of information technology, a business competition is getting harder which demanded the company to rearrange the competition strategy and tactics. If we see more closely, the essence of competition is how a company can implement process of product creation and or service in an efficient, cheaper, better, faster compare to their competitor.
Material Requirement Planning (MRP) and Supply Chain Management (SCM) are one of the strategy and tactic that can be implemented in the company to win the competition and to achieve company goals. With MRP and SCM efficiency and affectivity are likely to happened so we can create a low cost product, faster working schedule and good quality.
In the thesis, we will discuss and analyze process of MRP running and SCM concept so we can determine the effectivity that can be gain by the usage of MRP method in fulfilling material requirements and SCM concepts in the working process.
Primary and secondary data are gain from SCM transaction activity in PT. Perfetti Van Melle Indonesia (PT.PVM1), and will be analyze quantitatively by counting the value of inventory turn over (ITO). Most of data processing was done computerization by using System Application and Product in Data Processing (SAP). At the end, we can understand the importance of information technology in the business process particularly for multinational company such as PT. PVMI.
Based on research, we can conclude that buying value affectivities from application of MRP method conduct by packaging and raw material in the SCM PT.PVMI, can achieve effectivity above 96%. While for purchase with applying method of reorder point (RoP) conducted by spare part division of PT.PVMI can only gain effectivity of 15.17%. By this we can conclude, buying process with using MRP method in the SCM PT.PVMI can achieve highest effectivity compare to the application of reorder point method, which applied for spare parts.
The research also shown that purchase of finished good material for export was gaining highest ITC. From the calculation, turn over of finished good export circum can gain more than 30x in a year. This can be happened as finished good export is having the best planning at SCM activity. This was proven by the availability of sales forecast, which is accurately 'close' to actual sales. So, concluded that planning is the important factor in SCM PT.PVMI.
As we already proven that planning is the important thing in the implementation of SCM PT.PVMI, good or bad planning will give a significant impact in the achievement of procurement effectivity and company performance totally. If SCM can be considered as a business train that consists of several locomotives, planner will be considered as the `driver' of locomotive. By this, planner has a very important role in controlling the operation of business train that we called SCM.
Based on the research, it is important for the company to apply the MRP method in all procurement activities, not limited to certain material only. To do so, company must design a good planning system so MRP can run as expected. This can achieve the goal of company to reduce the inventory level and increase the purchase effectiveness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mayasari
"ABSTRAK
Permasalahan distribusi di industri muncul akibat ketersediaan produk di konsumen yang disebabkan oleh tingkat persediaan, over stock atau stock out. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan membuat penjadwalan distribusi produk yang mempertimbangkan dari segi jumlah, waktu, dan kapasitas perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggabungkan metode DRP (Distribution Requirement Planning) dan EPQ (Economic Production Quantity). Untuk membuktikan kelayakan penggabungan kedua metode tersebut dalam menyelesaikan permasalahan distribusi maka perlu diterapkan di studi kasus perusahaan. Studi kasus penelitian ini adalah di Industri Plastik yang memproduksi sedotan untuk minuman kemasan tetrapack. Kelayakan atau kesesuaian dilihat berdasarkan dari segi jumlah, biaya dan service level. Ketiga hal tersebut harus memberikan peningkatan nilai menuju kearah perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan persediaan dan juga penghematan biaya penyimpanan sebesar 73,92% dan peningkatan service level sebesar 6,75%.

ABSTRACT
Distribution problems in industry as a result of products availability in the consumer caused by inventory levels, over stock or stock out. The problems can be solved by making product distribution scheduling with consideration of quantity, time, and capacity of the company. The research methods is done by combining the method DRP (Distribution Requirement Planning) and EPQ (Economic Production Quantity). The feasibility proving of combination the two methods in solving distribution problems need to be applied in the case study company. The case study of this research is in the Plastics Industry that produces a straw to drink tetrapack packaging. The appropriateness or suitability viewed under terms of the inventory, cost and service level. The three aspects must provide of value increasing towards improvement. The research showed that a decline in inventory and holding cost savings of 73,92% and an increase in service level of 6,75%."
2016
T45740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Herlambang
"Penelitian ini berfokus pada proses MRP di Pabrik Sariwangi Industries yang bergerak di industri Teh. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi sistem MRP yang digunakan untuk merespon kondisi Teh nasional. Proses MRP harus mampu memberikan perusahaan informasi mengenai kebutuhan material untuk memenuhi permintaan konsumen sehingga perusahaan mampu meningkatkan competitive advantage. Untuk itu penelitian ini mengidentifikasi proses MRP di Pabrik Sariwangi Industries dan memberikan sebuah rancangan ulang proses MRP yang didukung oleh software yang mengintegrasi antara Production Planning & Inventory Control (PPIC), Admin Gudang, Purchasing dan Supervisor Pabrik sehingga perusahaan dapat melakukan proses MRP yang lebih baik.

This research focuses on the processes of MRP in Sariwangi Industries Factory who moving in the tea industry. Research carried out by identify the MRP system which used to respond to national tea condition. MRP process should be able to provide firm information regarding the material needs to meet consumer demand so that companies can increase competitive advantage. This study identifies processes in the plant MRP Sariwangi Industries and provide a redesign of the MRP process is supported by software that integrates among the Production Planning and Inventory Control (PPIC), Admin Warehouse, Purchasing and Supervisor Factory so that the company can genereate a better MRP process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>