Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amir Sambodo, 1959-
Jakarta: Kompas, 2004
658.514 AMI m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"In the world of technology, business has played an important role. It gives a new orientation about many things, such as policies, production, relation, communication and the implementation of technology. Primarily, technology has changed the concept of space and time drastically. Secondly, in a bonded orientation like today, business ethics has played a significant role in balancing egocentrism for applying global technology, business and market solely for the general welfare."
JUETIKA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In this modern era, business processes become one of the important aspects for a company to stay ahead in the competition to its competitors. A company that has an optimal business processes and supported by an integrated information system will win the competition."
005 ULTI 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut hasil sensus tahun 2010, bahwa 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Terdapat kemungkinan atas pasar yang sangat terbuka terhadap inovasi teknologi dan persaingan bisnis produk alat sholat mukena. Terkait dengan peluang di tingkat pengguna maka dilakukan proses pemanfaatan dari sembilan sektor industri yang ada salah satunya adalah tekstil untuk membuat produk alat sholat mukena."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Partnership development and technology business incubator on the basis of mutual interests will require more real if developed until the stage of commercialization of technological innovation in the markerplace. The partnership is based on sharing information, experiences and resources between higher education institutions, research institutions and the community. It is expected that such partnership will preduce new business organization that comes from new ideas and new enterpreneurs. In this paper the initial design model is given as networks center college of growth in the form of partnership networks of higher education institutions and research institutions that support the devlopment needs of the community business organizations through technology and business incubators."
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aristus Luhur Pamarto
"ABSTRAK
Penerapan tata kelola TI yang baik berpengaruh langsung terhadap performa organisasi. Untuk mengetahui penerapan tata kelola TI di organisasi dilakukan audit tingkat kematangan TI menggunakan COBIT. Berdasarkan hasil audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani diketahui bahwa penerapan tata kelola TI di Perum Perhutani belum sesuai dengan tingkat kematangan TI yang diharapkan oleh Kementerian BUMN. Dengan nilai tingkat kematangan TI saat ini, TI belum mampu berperan meningkatkan kinerja bisnis Perum Perhutani. Berdasarkan hasil audit, salah satu faktor penyebab tingkat kematangan TI masih rendah karena ada beberapa fungsi TI yang belum ada pada struktur organisasi TI. Penelitian ini bertujuan merancang struktur organisasi TI di Perum Perhutani untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan TI. Perancangan struktur organisasi TI menggunakan model struktur organisasi COBIT 5. Untuk mengetahui kebutuhan TI di Perum Pehutani, digunakan Critical Success Factor CSF . Untuk menghitung nilai manfaat perancangan struktur organisasi TI, digunakan Generic IS/IT Business Value Category. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kewenangan pimpinan tertinggi TI di Perum Perhutani. Selain itu, terdapat beberapa penambahan fungsi TI baru yang sebelumnya belum terdapat pada struktur organisasi TI Perum Perhutani. Perubahan struktur organisasi TI Perum Perhutani akan memberikan manfaat bagi Perum Perhutani yaitu mengurangi risiko, mengurangi biaya kegiatan dan menambah pendapatan.

ABSTRACT
Implementation of good IT governance has direct effect on corporate 39 s performance. One method to determine how IT governance being used is to conduct IT maturity level audit using COBIT. Based on the result of IT maturity level audit at Perum Perhutani, implementation of IT governance in Perum Perhutani isn 39 t fit with IT maturity level of state owned enterprises. IT unable to support increasing Perum Perhutani 39 s business performance. One factor causing IT maturity levels at Perum Perhutani is low because there are some IT functions didn 39 t exist in current IT organizational structure. The purpose of this reseacrh to design IT organizational structure at Perum Perhutani in order to increase IT maturity level. Designing of IT organization structure at Perum Perhutani, using organization structure model based on COBIT 5. To know IT needs at Perum Perhutani, using Critical Success Factor. To calculate value of designing IT organization structure, using Generic IS IT Business Value Category. The results of this research is increasing authority of the IT supreme leader at Perum Perhutani and adding new IT functions that were not consist in current IT organization structure. Changing of IT organization structure will give benefit for Perum Perhutani, which reduces risk, reduces cost, and increase revenue."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Hakim, Author
"Tahap membaiknya perekonomian Indonesia sehingga meningkatkan kesejahteraan dan penambahan pendapatan dan pola pembelanjaan masyarakat. Perubahan pola belanja dan konsumsi masyarakat ini sangat terasa bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan, khususnya kota-kota besar.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi memastikan Blue Bird untuk mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berhasil mengendalikan konglomerat bisnis lainnya dengan tetap fokus mempertahankan pelayanan pelanggan.
Persaingan taksi di kota-kota besar khususnya Jakarta, sekarang ini begitu ketat, sehingga pelayanan lebih banyak yang disukai. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar tersebut. Blue Bird Group sangat memastikan keunggulan dalam strategi bisnis dan pemasaran dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar transportasi taksi di Indonesia.
Metodelogi penelitian dalam hal ini menggunakan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan riset secara langsung di perusahaan yang terkait guna memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian adalah penambahan armada angkutan, meningkatkan cakupan pada lokasi baru terutama pada tingkat kotamadya, meningkatkan kualitas layanan dan tingkat keunggulan operasional, meningkatkan divisi limousin di beberapa kota dan meningkatkan prifitabilitas perusahaan. Keunggulan kompetitif pada PT Blue Bird adalah dalam tata kelola perusahaan, dalam pengelolaan lingkungan perusahaan, dalam pengelolaan faktor musiman, penerapan teknologi informasi, penerapan standar keselamatan dan manajemen.

The gradual improvement in Indonesia's economy resulting in increasing welfare and additional income and consumer spending patterns. Changes in spending patterns and consumer spending was particularly noticeable for those who live in urban areas, especially large cities. The long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide.
The long experience of managing a transportation business ensure Blue Bird to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has managed to conglomerate to other business while preserving customer service as a focus.
Competition taxis in big cities, especially Jakarta, was now so tight, so more service preferred. Hence the need for a good strategy to win the competition and maintain market share. Blue Bird Group most ensure excellence in business and marketing strategies to win the competition and maintain the market share taxi transportation in Indonesia.
The research methodology in this case using SWOT analysis and marketing mix analysis. Methods of data collection is done by conducting research directly related to the company in order to obtain the necessary data, which is by interview and observation.
The result of research is adding fleet, increasing coverage at the new location, especially at the level of municipalities, improve service quality and the level of operational excellence, increase limousine division in several cities and improving profitability company. PT Blue Bird competitive advantage was in corporate governance, natural environmental management company, in the management of seasonal factors, the application of information technology, the implementation of safety standards and management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairudin Sentosa Harjo
"ABSTRAK
Electronic Commerce adalah suatu konsep yang baru muncul yang menjelaskan pembelian dari penjualan produk. jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Selang beberapa tahun ini kita telah melihat perubahan yang sangat besar dalam melakukan bisnis yang dilakukan oleh para perusahaan. Sekarang adalah waktunya yang tepat untuk bisnis yang memanfaatkan kekuatan dan pasar baru yang disebut perdagangan elektornik (electronic commerce).
Electronic commerce akan mempunyai peran besar dalam melakukan bisnis baik untuk perusahaan kecil, menengah maupun besar, baik dengan pelanggan mereka atau
dengan mitra usaha mereka atau keduanya. Penyelenggara e-commerce di Indonesia mulai bermunculan setiap hari, ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan lahan yang subur untuk teknologi e-commerce. Penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta merupakan aset yang utama dan ditambah dengan adanya desentralisasi, maka perdagangan antar pulau. antar propinsi bahkan antar negara akan menjadi lebih aktif bila para pengusaha menggunakan fasilitas e-commerce untuk membantu memasarkan
produk mereka, maka perdagangan antar pulau dapat diselesaikan dalam hitungan detik, dan birokrasi yang panjang akan terputus semua. Pada saat itu dapat dipastikan tidak ada lagi orang kedua, ketiga dan seterusnya. karena transaksi dilakukan sceara Iangsung
antara penjual dan pembeli.
Keterbatasan pengetahuan dan sumber daya manusia yang mengerti e-commerce secara mendalam merupakan kendala yang dihadapi para pengusaha di Indonesia saat ini. Kendala-kendala ini sudah sepantasnya segera diatasi bilamana Indonesia mau bersaing di pasar global. Menimbang besarnya peluang yang dijanjikan e-commerce
pada masa depan, maka tidak ada salahnya bila e-commerce mulai menjadi jalan dalam strategi perusahaan.
Untuk mengurangi keterbatasan pengetahuan tentang e-commerce dan peluangnya dalam dunia usaha, maka penulis mencoba untuk memberikan gambaran tentang strategi membuat e-commerce suatu perusahaan yang berhasil yaitu dengan menarik pelanggan ke situs web yang dipasang dengan mempethatikan segmentasi, targeting dan positioning perusahaan itu sendiri. Adapun strategi menarik pelanggan dalam pasar online dapat meliput mesin pencan dan direktori, iklan spanduk, online ikian baris, papan pengumuman, mengirim email ke pelanggan yang berlangganan, hubungan ke situs yang lain, kelompok berita, wacana diskusi dan press realease. Sebelum perusahaan memulai usahanya dibidang e-commerce, diperlukan suatu strategi yang tepat dan terarah sesuai dengan target pasar yang ingin dicapai. Ada 3 tools yang digunakan untuk menciptakan peluang baru e-commerce di Indonesia yaitu segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi membantu menemukan peluang dalam e-commerce dan memberikan gambaran bagaimana rnendisain produk e-
commerce yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar serta menganalisa pasar guna mengatisipasi siapa saja yang akan menjadi kompetitor. Kedua dengan menggunakan
targeting, e-commerce yang akan dibangun akan lebih terarah kepada konsumen dan sebagai sasanan yang akan dicapai pada jangka pendek dan jangka panjang e-commerce
yang dibuat. Yang terakhir adalah positioning, positioning sangat penting bagi sebuah perusahaan e-commerce karena tahap ini merupakan tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra situs web e-commerce memperoleh posisi yang jelas dan
mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.
Penerapan e-commerce di Indonesia semakin booming, hal ini dapat dilihat dari makin menjamurnya perusahaan-perusahaan yang membuat situs web untuk strategi
pemasaran yang baru. Mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian pengguna Internet untuk mengakses situs mereka. Berbagai macam iklan dan promosi dilakukan
dari media cetak, media elektronik, memasang spanduk di sepanjang jalan maupun dengan saling memasang banner pada situs-situs web yang bekerja sama untuk
memperluas jaringan dan memasyarakatkan e-commerce. Penulis memberikan analisis dan gambaran terhadap beberapa situs web penerapan e-commerce di Indonesia yang
berbasis pada tiga usaha yang berbeda yaitu lelang, sims web menjual bunga dan situs
portal.
Untuk meningkatkan penerapan e-commerce di Indonesia maka diperlukan strategi jangka panjang yang harus diperhatikan dari berbagai pihak dan perusahaan
e-commerce ini sendiri, penyelenggara jasa keuangan maupun pemerintah. Adapun strategi jangka panjang tersebut yaitu menciptakan peluang dengan membangun
janingan bisnis online, memperbanyak isi situs e-commerce, memasyarakatkan e-commerce dan mempercepat terbentuknya badan independen guna mendukung terlaksananya transaksi online dan memberi masukkan pada pemerintah mengenai pentingnya cyberlaw.
"
2000
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikael Octavinus Chan
"Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diharapkan mencapai US$133 miliar pada 2025, didorong oleh meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan kelas menengah, dan kemajuan teknologi. Fenomena ini memunculkan sejumlah startup digital, namun tantangan utama muncul terutama terkait peran perguruan tinggi sebagai inkubator. Meskipun memiliki potensi, mereka dihadapkan pada kendala pendanaan dan sumber daya manusia yang terbatas. Tingkat kegagalan startup yang tinggi juga menjadi hambatan untuk pertumbuhan ekosistem. Penelitian ini difokuskan pada kontribusi inkubator bisnis universitas, dengan Universitas XYZ sebagai studi kasus. Tinjauan pustaka mencakup aspek kunci seperti ekosistem digital perguruan tinggi, rantai nilai produk startup, pengembangan bakat digital, dan peran inkubator bisnis. Selain itu, penelitian sebelumnya tentang karakteristik startup dan inkubator bisnis di Indonesia, serta peran universitas dalam kewirausahaan, menjadi landasan teoretis. Metode penelitian melibatkan pendekatan kualitatif, dengan wawancara manajer inkubator dan pendiri startup sebagai sumber data. Hasil analisis tematik menunjukkan kontribusi positif inkubator bisnis universitas terhadap pertumbuhan ekonomi digital, sambil mengidentifikasi tantangan seperti kesulitan investasi dan kurangnya talenta digital. Kesimpulan dan saran penelitian menegaskan peran kunci universitas dalam mendukung ekosistem kewirausahaan digital di Indonesia. Dukungan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi tantangan pascatahap awal, termasuk kolaborasi yang kompleks dan penguatan ekosistem secara menyeluruh.

The anticipated digital economic growth in Indonesia is projected to reach US$133 billion by 2025, driven by increased internet penetration, the expansion of the middle class, and technological advancements. This phenomenon has given rise to numerous digital startups; however, the pivotal role of universities as potential incubators faces challenges, particularly in terms of funding constraints and limited human resources. The high failure rate of startups also poses a hindrance to ecosystem growth. This research focuses on the contributions of university business incubators, with XYZ University serving as a case study. The literature review encompasses key aspects such as the digital ecosystem in higher education, the value chain of startup products, digital talent development, and the role of business incubators. Additionally, it incorporates previous studies on the characteristics of startups and business incubators in Indonesia, as well as the role of universities in entrepreneurship, forming the theoretical foundation. The research methodology employs a qualitative approach, involving interviews with incubator managers and startup founders as primary data sources. Thematic analysis results indicate the positive contributions of university business incubators to digital economic growth, while also identifying challenges such as investment difficulties and a shortage of digital talent. In conclusion, the research underscores the pivotal role of universities in supporting the digital entrepreneurship ecosystem in Indonesia. Sustained support is essential to address post-initial stage challenges, including complex collaborations and the comprehensive strengthening of the ecosystem."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrashafa Putri Mahardika
"Perkembangan inovasi di bidang teknologi menyebabkan beragamnya model dan variasi teknologi finansial. Sebagai langkah untuk memastikan optimalisasi teknologi finansial bagi pertumbuhan ekonomi dan pencegahan adanya potensi gangguan stabilitas sistem keuangan, regulatory sandbox digunakan untuk menguji inovasi, layanan, model bisnis, dan mekanisme layanan teknologi finansial. Penggunaan regulatory sandbox kemudian menimbulkan pertanyaan bagaimana model pengaturan serupa diterapkan diberbagai negara dan bagaimana kerangka hukum di Indonesia mengatur mengenai regulatory sandbox. Selanjutnya dibahas peranan regulatory sandbox dalam menjamin akuntabilitas dan keamanan penyelenggaraan teknologi finansial. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif.
Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah berbagai negara menerapkan regulatory sandbox dengan tahapan Application, Selection, Regulatory Sandbox dan Exit. Perbedaan pengaturan regulatory sandbox yang diterapkan dapat dilihat dari tiga indikator: peserta, manfaat, dan perlindungan konsumen. Regulatory sandbox di Indonesia diakomodir oleh dua lembaga, yakni Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Dari segi teknis, lembaga pemerintahan yang berwenang mengatur serta mengawasi penyelenggaraan fintech ialah Kemenkominfo dan BSSN. Fintech tergolong sebagai sistem elektronik pelayanan publik harus melakukan pendaftaran ke Kemenkominfo dan penyelenggaraannya diawasi oleh BSSN. Tetapi, belum ada koordinasi yang tegas yang dilakukan oleh lembaga pemerintah pelaksana teknis dan bisnis (BI dan OJK) dalam kaitannya dengan regulatory sandbox di bidang fintech. Regulatory sandbox dapat dikategorikan sebagai langkah preventif penyelenggaraan fintech bagi perlindungan masyarakat. Tetapi langkah represif yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan OJK selama ini sudah sering dilakukan terkait dengan penyalahgunaan data maupun penipuan yang diselenggarakan oleh fintech.

The development of innovation in the technology sector has led to a variety of models and variations in financial technology. As a measure to ensure the optimization of financial technology for economic growth and a decrease in the level of financial potential, a sandbox system is used to obtain innovation, services, business models, and financial technology services. Regulatory sandbox then began to questioned about how the rules apply in various countries and how Indonesia regulate about regulatory sandbox. Then discussed how regulatory sandbox ensuring accountability and security in the implementation of financial technology. This research is conducted by normative juridical approach.
The conclusions generated from this study are countries that apply regulatory sandbox have general arrangement: Application, Selection, Regulatory Sandbox and Exit. The difference in the regulatory sandbox regulations can be seen from three indicators: participants, benefits, and consumer protection. Regulatory sandbox in Indonesia accommodated by two institutions, Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan. From a technical aspects, regulatory sandbox regulated and supervised by Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara. Fintech is classified as an electronic public service system which must register with the Kemenkominfo and its implementation is supervised by the BSSN. However, there has been no firm coordination by technical and business government institution (BI and OJK) regarding implementation of regulatory sandbox. Regulatory sandbox can be categorized as a preventive measure of consumer protection. But the repressive steps coordinate by Kemenkominfo and OJK often been done related to data security and fraud.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T52665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>