Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Piliang, Yasraf Amir
Jakarta : Gramedia Widiasarana, 2004
133.3 YAS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bloomer, Jennifer
New Haven: Yale University Press, 1993
720.1 BLO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Black, Jonathan
Tangerang Selatan: Pustaka Alvabe, 2017
909 BLA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beerling, R.F.
Djakarta: Pustaka Rakjat , 1956?
190 BEE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bartens, Hans
London: Routledge, 1996
149.97 BER i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Alfiah
"Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap iklan sepeda motor buatan Jepang dan Cina dalam harian Kompas 2000 ditinjau dari sudut pandang semiotik. Tujuannya untuk menentukan sifat teks iklan serta menjelaskan tanda verbal dan nonverbal dalam iklan tersebut. Studi ini semakin menarik karena persaingan yang terjadi antara kedua iklan itu. Meskipun bersaing, ternyata kedua jenis iklan tersebut sama-sama bersifat terbuka untuk berbagai interpretasi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annas Resaldi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara maternal employment dan gaya pengasuhan ibu, gaya pengasuhan ibu dan masalah penyesuaian diri anak, maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak, serta peran gaya pengasuhan ibu sebagai mediator antara maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak. Maternal employment ditentukan berdasarkan jumlah jam kerja ibu, dengan acuan 35 jam sebagai batasan antara bekerja paruh waktu dan bekerja penuh waktu. Pengukuran gaya pengasuhan dilakukan menggunakan alat ukur Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) (Robinson, Mandelco, Olsen, & Hart, 1995). Pengukuran masalah penyesuaian diri anak dilakukan menggunakan alat ukur Child Adjustment and Parenting Self Efficacy (CAPES) (Marowska & Sanders, 2010). Partisipan penelitian ini berjumlah 171 ibu (72 ibu tidak bekerja, 31 ibu bekerja paruh waktu, dan 68 ibu bekerja penuh waktu) yang memiliki anak berusia enam hingga 10 tahun dan tinggal di daerah Jabodetabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan gaya pengasuhan antara ibu tidak bekerja, ibu bekerja paruh waktu, dan ibu bekerja penuh waktu hanya ditemukan dalam gaya pengasuhan otoriter dan otoritatif, sementara dalam hal gaya pengasuhan permisif tidak ada perbedaan yang signifikan. Ibu yang bekerja penuh waktu paling tidak otoriter dan paling otoritatif dibanding ibu yang tidak bekerja maupun bekerja paruh waktu. Berikutnya, ditemukan bahwa semakin otoriter dan permisif seorang ibu, semakin sering masalah penyesuaian diri anak muncul. Sebaliknya, semakin otoritatif seorang ibu, semakin jarang masalah penyesuaian diri anak muncul. Melalui penelitian ini, ditemukan pula bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal masalah penyesuaian diri anak dari ibu yang bekerja penuh waktu, paruh waktu, dan tidak bekerja. Ibu yang bekerja penuh waktu memiliki anak dengan masalah penyesuaian diri paling sedikit, disusul oleh ibu tidak bekerja dan ibu bekerja paruh waktu secara berturut-turut. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa hubungan antara maternal employment dan masalah penyesuaian diri anak hanya dimediasi oleh gaya pengasuhan otoriter.

The objective of the present study is to investigate the relationship between maternal employment and maternal parenting style, maternal parenting style and child adjustment problems, maternal employment and child adjustment problems, as well as how maternal employment affects child adjustment problems with maternal parenting style as potential mediator. Maternal employment is determined by mothers’ working hours, with 35 hours as boundary between part-time and full-time employment. Maternal parenting style is measured with Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) (Robinson, Mandelco, Olsen, & Hart, 1995). Child adjustment problems is measured with Child Adjustment and Parenting Self Efficacy (CAPES) (Marowska & Sanders, 2010). 171 mothers (72 unemployed, 31 employed parttime, and 68 employed full-time) with at least one child aged six to ten years old who live in Jabodetabek participated in this study.
The result of this study shows that differences in parenting style between full-time employed, part-time employed, and unemployed mothers are only found in authoritarian and authoritative parenting style, meanwhile there is no significant differences in permissiveness. Full-time employed mothers are the least authoritarian and most authoritative, compared to unemployed and part-time employed mothers. Secondly, this study found that the more authoritarian and permissive mothers are, the more frequent child adjustment problems happen. On the contrary, the more authoritative mothers are, the less frequent child adjustment problems happen. The next finding is that there are significant differences in child adjustment problems between children from full-time employed, part-time employed, and unemployed mothers. Full-time employed mothers are found to have children with the least adjustment problems, followed by nonemployed and part-time employed mothers, consecutively. Lastly, mediation analysis revealed that the relationship between maternal employment and child adjustment problems is only mediated by authoritarian parenting style and not by the other two parenting style.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Radityo
"Dalam dunia yang serba cepat ini penggunaan teknologi sebagai instrumen penunjang kehidupan manusia, telah membuat masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan atau yang biasa disebut kaum urban menjadi lebih cepat untuk mengakses informasi. Informasi ini menjadi sebuah daya yang dapat menghadirkan persepsi-persepsi dalam pola pikir masyarakat urban, baik dari segi ekonomi hingga hasrat kebendaan. Informasi dianggap menjadi komoditas, karena dengan memiliki informasi masyarakat dapat berkomunikasi dengan apa yang terjadi di dunia sekitar. Instagram menjadi salah satu platform yang menunjang kebutuhan informasi masyarakat urban dalam bentuk visual yang bertujuan untuk berkomunikasi antar satu pengguna dengan pengguna lain.

In the world where everything is moving so fast, the usage of technology as an instrument that supports every aspects of human life, makes every single step that people who lived in the city which usually called the urban society, is fond of accessing the information. The strength of the information could represent the perceptions of urban society, from their economical activities to their desire of matters. Information is considered as a commodity because by having a certain information you could communicate with other person that have the same currency as you do, which is the information itself. Instagram came as a platform that provide our daily needs of information. The form of communications that Instagram provides is the visual information that aims the needs to communicate with others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fraenkel, Carlos
"Bersama Plato di Palestina adalah campuran antara travelog intelektual dengan ajakan untuk mengintegrasikan filsafat ke dalam kehidupan pribadi dan publik kita. Melalui piranti praktis berfilsafat, Carlos Fraenkel mengajak pembaca berkeliling dunia menemui para mahasiswa Palestina dan Indonesia, kaum Yahudi Hasidik penyempal di New York, para remaja dari daerah kumuh di Brasil, dan keturunan prajurit Iroquois di Kanada. Mereka berpaling kepada Plato dan al-Ghazali, Maimonides dan Nietzsche untuk turut menjawab beberapa pertanyaan besar: Apakah Tuhan itu ada? Apakah kesalehan itu berarti? Dapatkah kekerasan dibenarkan? Apakah keadilan sosial itu dan bagaimana mewujudkannya? Siapa yang seharusnya berkuasa? Dan bagaimana seharusnya kita menangani warisan kolonialisme? Fraenkel menunjukkan bagaimana berfilsafat—khususnya di daerah-daerah rawan konflik—berguna untuk menjernihkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan meneroka kemungkinan jawabannya. Sepanjang pembicaraan, sudut pandang yang berbeda-beda kerap berbenturan. Dan itu justru bagus, menurut Fraenkel. Sejauh perdebatan dimaknai sebagai suatu pencarian bersama akan kebenaran, maka berdebat memberi kita kesempatan untuk memeriksa kembali pelbagai kepercayaan dan nilai-nilai yang kita bawa dan terima begitu saja sejak kecil.
“Saat filsfat di dunia akademis menjadi kian terspesialisasi, sejumlah filsuf berupaya berfilsafat dengan keluar dari menara gading dan turun ke jalanan […] Buku Fraenkel mengingatkan kita bahwa filsafat adalah sebuah praktik mendidik warga, sebuah pencarian dialogis bagi saling kesepahaman.” — Los Angeles Review of Books
“Fraenkel menyajikan jawaban tegas atas pertanyaan apa yang bisa ditawarkan filsafat bagi yang bukan-filsuf.” — Philosophers’ Magazine"
Tangerang: Marjin Kiri, 2022
184 FRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Embu Eletherius Henriquez
"Penelitian tentang gaya tulisan media cetak dengan studi kasus pada harian Kompas menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Unit analisisnya adalah tulisan tajuk Kompas yang diambil dari rentang waktu tahun 1991-2001. Disain dalam metode penelitian studi kasus adalah single case multilevel analisis. Ada tiga tahapan analisis: mikro, yaitu pada teks tajuk; messo, yaitu pada struktur internal Kompas; dan anlisa pada level makro, yaitu pada struktur kekuasaan politik dan masyarakat.
Dari hasil studi pada tingkat teks ditemukan bahwa gaya tulisan tajuk Kompas memiliki karakter sebagai gaya yang tidak straight to the point. Dan gaya ini sangat menonjol pada era Orde Baru. Cara Kompas mengkritik lewat tajuknya dikenal sebagai cara yang tidak langsung, memutar. Gaya ini sedikit berubah, artinya tajuk kompas menjadi sedikit lebih lugas, pada era reformasi. Namun karakter aslinya tetap ada.
Gaya tulisan ini merupakan sebuah simbol antara kebebasan agensi, yaitu para pelaku dalam tubuh media cetak Kompas, yang berupaya melalui kebebasannya untuk mewujudkan apa yang menjadi visi dan filosofi yang dianutnya melalui tulisan tajuk dengan opini maupun kritik-kritiknya di satu pihak, dan tekanan struktur di lain pihak. Visi dan filosofi Kompas adalah humanisme dan demokrasi. Ekspresi dari kebebasan melalui tulisan tajuk untuk mewujudkan humanisme dan demokrasi itu harus berhadapan dengan kekuatan struktur yang menekan.
Jadi tulisan tajuk kompas itu berada pada posisi in between. Saling pengaruh antara struktur dan agensi itu dalam istilah Bourdieu dinamakan Habitus. Karena itu, Cara membaca kritik Kompas lewat tajuk-tajuknya, mengandaikan sebuah kemampuan to read between the lines, Ketika Kompas menghimbau secara normatif, itu artinya ada yang tidak beres dengan kenyataan. Sebaliknya, jika tajuk menulis sesuatu yang faktual, itu artinya secara normatif ada pelanggaran. Jadi tulisan itu bergerak antara yang normatif, melalui himbauan atau ajakan, dan yang faktual. Gaya penyampaian seperti ini, dalam teori speech act Jean Austin digambarkan sebagai say something in saying something. Itulah yang disebut sebagai perlocutionary act. Adanya saling interaksi itu, maka tajuk dan seluruh halaman Kompas dapat disebut sebagai public sphere (Habermas), juga dapat dilihat, menurut kacamata Bourdieu, sebagai field, yaitu arena untuk saling bersaing dan mempengaruhi antara agensi dan struktur.
Karena Jakob Oetama adalah tokoh paling berpengaruh di Kompas yang berlatarbelakang budaya Jawa, maka peran budaya dan latarbelakang pendidikan Jakob merupakan faktor lain yang juga ikut memberi warna pada gaya tulisan tajuk Kompas.
Melalui kritik-kritik yang disampaikan dalam tajuk, walaupun dengan gayanya yang halus dan memutar, Kompas sesungguhnya ingin membangun demokrasi dan sekaligus menguak mitos-mitos dan ideologi para penguasa. Persoalannya adalah sejauhmana itu bisa efektif. Bahasanya yang begitu halus dan rumit, membuat Kompas dikesankan sebagai bahasanya kaum elit. Bahkan, dengan cara mengkritik seperti ini jangan-jangan, demikian salah satu kecurigaan yang muncul, Kompas bukannya menguak mitos dan ideologi tetapi malah menciptakan mitos dan ideologi baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>