Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uppal, J.S.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1993
336.2 UPP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Uppal, J.S.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986
336.2 UPP t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Nurhadi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pokok permasalahan mengenai Bagaimanakah penerapan sanksi pidana oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam melakukan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang melakukan tindak pidana di bidang perpajakan, apakah sanksi pidana perpajakan bersifat shock therapy dan apakah implikasi sanksi tersebut kepada kepatuhan Wajib Pajak.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan para informan yang terkait dengan sanksi pidana ini antara Iain dari Wajib Pajak, Konsultan Pajak dan Fiskus yang mewakiii pemerintah.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan mengenai sanksi pidana yang berlaku di Indonesia ini penerapannya masih sangat Iambat atau belum optimal dan pada dasarnya Wajib Pajak sebenamya takut dengan sanksi pidana perpajakan apabila diberlakukannya sanksi pidana ini secara tegas. Pengaruh sanksi pidana terhadap kepatuhan yaitu apabila dilihat dari hasil analisa pnelitian tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
Kesimpuian dari hasil dalam penelitian ini adalah bahwa Direktorat Jenderal Pajak tidak konsisten dalam menerapkan sanksi pidana ini, hal ini disebabkan oleh DJP sendiri lebih menitikberatkan kepada Sanksi Administrasi, selain itu rnasih terdapat hambatan juga di kurang profesionalnya aparat pajaknya itu sendiri, koordinasi yang lemah antar lembaga yang menangani tindak pidana pajak dan juga administrasi pajak serta sistem informasi yang belum baik di Direktorat Jenderal Pajak.

This research is meant to respond to the substance of problem regarding implementation of criminal sanction made by the General Directorate of Taxation in preserving law upon taxpayer committing felony in taxation, whether the sanction meant as shock therapy and what is the implication of the sanction toward taxpayer compliance.
Method used in this research is qualitative approach. The research is made based on interviews with informer related to criminal sanction such as taxpayers, tax consultants, and Fiskus representing government.
The result of the research explained the criminal sanction applied in Indonesia and its implementation which is still very dawdling and not optimal, whereas the taxpayer in fact is atiaid of the criminal sanction related. The influence of criminal sanction toward tax-compliance showed by research result illustrated no significant influence.
The research concludes that the General Directorate of Taxation is not consistent in implementing the sanction. This is caused where DIP itself tend to focused on administration sanction as well as other obstacles in the lack of professionalism of tax enforcement units, weak coordination between tax-related-institution and tax administration and information system that is not solid yet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonas Janzeddin
"In order to improving awareness and compliance of taxpayers about their rights and obligations, the understanding about justice from a rule of law and regulation looked into to play an important part in improving awareness and taxpayer compliance. Comprehended level of justice of a rule is hence expected by a taxpayer earn more own awareness and compliance about their obligation of taxation. The target of this research is to analyze the level of justice from an imposition of Tax, which is Income Recognition of bank interest payable write-off, evaluated from principle of taxation justice. In this research, a descriptive analysis method was used by through study of bibliography comparing opinion among experts according to their definition, with rule of law and regulation about Recognition of Income for Bank Interest Payable Write-Off. The evaluation use Model System which assessing a policy by comparing input, Process, and Output of law and regulation policy.
From the analyze result, pulled conclusion that rule of legislation of Income Tax about Recognition of Income for Bank Interest Payable Write-Off Do Not reflect principle of justice either through Horizontal and also Vertical, because Income Recognition [of] according to rule of legislation do not in line with taxpayer ability, if compared to Income Recognition from business transaction besides Interest Payable Write-Off.
Revising rule Article 4 sentence (1) Law of Number 7 Year 1983 about Income Tax as have been altered last with Law of Number 17 Year 2000 related with Recognition of Income for Bank Interest Payable Write-Off would be able to bring constructive benefit, in the effort to improve level of its justice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Afif Fadhilah
"Skripsi ini membahas mengenai analisis masalah perpajakan sebuah perusahaan multinasional dengan jenis usaha toll manufacturing business model, yakni PT XYZ yang berkedudukan di Indonesia. PT XYZ mengadapi dua risiko perpajakan yang merupakan bagian dari masalah perpajakan, yang diantaranya adalah transfer pricing dan perlakuan pajak pertambahan nilai. Risiko dari transfer pricing diakibatkan oleh transaksi kepada pihak afiliasi dan risiko dari pajak pertambahan nilai diakibatkan oleh apakah fasilitas PPN berupa kawasan berikat telah secara efektif digunakan oleh PT XYZ. Penelitian ini merupakan analisis lebih lanjut atas permasalahan perpajakan yang dimiliki oleh PT XYZ. Manajemen perpajakan semestinya dapat menjadi jawaban untuk memitigasi permasalahan pajak di PT XYZ sebagaimana yang telah dikemukakan dalam SPHP. Manajemen perpajakan secara khusus memiliki peranan dalam memitigasi risiko pajak ketika menghadapi proses pemeriksaan pajak. Penelitian ini merekomendasikan PT XYZ untuk mengoptimalkan fungsi dari manajemen perpajakan yang dimilikinya sehingga dapat meminimalisir jumlah pajak yang harus dibayarkan karena koreksi fiskal saat proses pemeriksaan pajak.

This undergraduate thesis is about the analysis of the taxation problems in one of the multinational companies, named PT XYZ that implements toll manufacturing model as its business type. PT XYZ faces two taxation risks, which are related to transfer pricing and value added tax (VAT). The risk in transfer pricing is arised by the affiliated party transaction while the risk in value added tax arised by how effective the company using the facility of VAT in the bonded zone. This study is the further analysis of taxation problems of PT XYZ. Taxation management should be the answer to mitigate all taxation problems in PT XYZ as depicted in the notifaction of tax audit findings. Taxation management is specifically being conducted in mitigate the taxation risks when facing the tax audit. This research recommends PT XYZ to optimize the function of their taxation management so that minimize the amount of tax paid to fiscal correction in tax audit process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gloritho Latuny
"Umumnya perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Upaya tersebut disebut sebagai penghindaran pajak tax avoidance. Pemerintah telah berupaya dalam mengatasi masalah penghindaran pajak yaitu dengan adanya pasal-pasal yang bertujuan sebagai pencegahan penghindaran pajak yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan UU PPh, namun peraturan ini hanya dapat diterapkan pada transaksi tertentu yang bersifat khusus atau spesifik saja Specific Anti Avoidance Rule/SAAR, sehingga belum mampu sepenuhnya menyelesaikan masalah penghindaran pajak karena ketiadaan peraturan mengenai Peraturan Umum Anti Penghindaran Pajak General Anti Avoidance Rule/GAAR yang hingga saat ini belum dapat dikeluarkan oleh pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian normatif yang menghasilkan kajian preskriptif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa Indonesia perlu membuat Peraturan Umum Pencegahan Penghindaran Pajak atau General Anti Avoidance Rule GAAR yang terintegrasi dalam Undang-undang Pajak Penghasilan, yang memberikan definisi mengenai tax avoidance, acceptable tax avoidance, unacceptable tax avoidance, dan tax evasion demi mencapai kepastian hukum bagi fiskus dan Wajib Pajak, karena tax avoidance sering disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan penerimaan negara.

Generally, the tax planning refers to the process of business implementation planned and Tax Payer transaction, that the tax debt is in minimal amounts, but still in the tax regulations frame. That efforts is frequently called ldquo tax avoidance rdquo . The government has sought to tackle the problem of tax avoidance in Indonesia, with provisions aimed at the anti tax avoidance in the Law No. 36 Year 2008 on Fourth Amendment on Law Number 7 of 1983 on Tax income Income Tax Act, but this provision can be applied to certain transactions that are special or specific course Specific Anti Avoidance Rule SAAR , so it has not been able to completely solve the problem of tax avoidance in the absence of regulations on the General Anti Avoidance Tax Rules General Anti Avoidance Rule GAAR, which until now have not been able to be issued by the government. This research is a normative study which results a prescriptive study.
The results of the study suggest that Indonesia needs to General Anti Avoidance Rule GAAR integrated in the Law of Income Tax, which provide a definition of tax avoidance, acceptable tax avoidance, unacceptable tax avoidance and tax evasion in order to achieve certainty law for the tax authorities and the taxpayer, for tax avoidance often missued things that are detrimental to the state revenue.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T49232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Timur
"Pesatnya perkembangan leasing di Indonesia, seiring dengan deregulasi pemerintah yang diawali dengan Keputusan Presiden nomor 61 tahun 1983 yang dibarengi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1251/1988, telah menimbulkan potensi penerimaan pajak dari sektor industri leasing Potensi tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan penerimaan pajak, mengingat semakin besarnya peranan dari seksi Pajak sebagai sumber penerimaaan negara. Berhubungan dengan hal tersebul perlu dilakukan kajian atas ketentuan atau kebijakan perpajakan yang berlaku di Indonesia apakah sudah memadai untuk menggali potensi penerimaan pajak dan apakah tidak menimbulkan distorsi bagi perkembangan leasing itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji ketentuan kebijakan perpajakan di Indonesia atas leasing dalam menggali potensi penerimaan Pajak dan bagaimana seyogianya leasing diatur oleh pemerintah agar tidak menimbulkan distorsi bagi perkembangan leasing itu sendiri.
Metode penelitian yang dipakai dalam tesis ini adalah deskriptif analitis, dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan (field research) melalui cara wawancara Iangsung dengan pihak-pihak terkait.
Teknis analisis data dilakukan dengan cara mnganalisis Jawaban-jawaban dari pertanyaan wawancara yang diajukan ke nara sumber dan informasi yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Kemudian mengembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan lanjutan dan mengkaji setiap jawaban dan lnformasi yang diperoleh berdasarkan literatur-literatur yang relevan dengan objek penelitian. Berdasarkan analisis tersebut penulis menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa masalah khususnya terhadap kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi serta di bidang Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai. Khusus mengenai Pajak Pertambahan Nilai, masalah yang muncul adalah mengenai transaksi sale and lease back. Wajib Pajak beranggapan bahwa sale and lease back merupakan satu prosedur transaksi langsung sementara pihak pajak merasa itu dua transaksi yang berbeda hingga dikenakan PPN. Jadi ini menurut wajib pajak peraturan mengenai Sale and lease back itu belum jelas. Penjualan penyewaan kembali (sale and lease back) merupakan suatu transaksi yang menyangkut penjualan hak milik oleh oleh pemilik dan penyewaan kembali hak milik itu kepada penjual.
Perlu penegasan dari pemerintah mengenai transaksi sale and lease back tersebut agar wajib pajak tidak ragu dalam memenuhi kewajibannya dan usaha pemerintah dalam usaha menggali potensi penerimaan pajak tidak menimbulkan masalah bagi kegiatan leasing di Indonesia.

Quick leasing development in Indonesia is in line with the government deregulation initiated with the Presidential Decree number 61 of 1988 along with issuance of Decree of Minister of Finance Number 1251/1988, after causing potential tax income from leasing industry sector. Such potential must be managed well in order to increase income tax bearing in mind increasing role from tax sector as state income resource. In connection with such matter it is required to conduct review over provisions or policy on taxation applicable in Indonesia whether it has been appropriate to seek potential tax income and whether it does not cause distortion for the leasing development alone.
This study aims at reviewing provisions/policy on taxation in Indonesia over leasing to seek potential tax income and how leasing should be regulated by the govemment in order not to cause distortion for the leasing development alone.
Research methodology used in this thesis is analytical descriptive, with data collecting technique in the form of bibliography study and field research through interview directly with the relevant parties.
While data analytical technique is conducted by analyzing answers from interview questions tiled to resource person and information obtained from field survey. And then the author develops to become further questions and review each answer and information obtained based upon relevant literatures. Based upon such analysis the author withdraw conclusion as a result of study.
Based on result of study, It is found some problems especially toward leasing activity with optional right as well as in the field of Income tax and Value Added tax. Especially concerning Value Added Tax, the problem rises will include sale and lease back transaction. The Tax payer is in the opinion that sale and lease back is one direct transaction procedure while the tax authority is in the opinion that both are two different transaction subject to VAT. Therefore, according to tax payer regulation concerning sale and lease back is not yet clear. Sale and lease back constituting a transaction in relation to sale of proprietary by owner and lease back the proprietary right to the seller.
The govemment requires giving clear explanation concerning the lease and lease back transaction so that the tax payer is not doubtful to fulfill obligations and the government?s effort to seek potential tax income not causing problem or distortion for the leasing company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Radityo
"Kendaraan listrik merupakan salah satu inovasi penting dalam dunia transportasi yang digadang-gadang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, terutama pandangan bahwa kendaraan listrik lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi berupa gas yang berbahaya dan tidak menimbulkan polusi suara. Untuk mempercepat peralihan dari moda transportasi berbahan bakar fosil ke moda transportasi berdaya listrik, beberapa negara menawarkan sejumlah insentif di bidang fiskal seperti pembebasan dari pajak tertentu, di samping insentif-insentif lain yang diharapkan dapat memancing masyarakat untuk beralih. Skripsi ini mengulas bagaimana posisi kendaraan listrik dalam perpajakan di Indonesia, terutama kaitannya dengan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, mengingat kendaraan bermotor merupakan salah satu objek dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah serta perbandingan pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan pajak tambahan lain yang dikenakan atas kendaraan bermotor di luar negeri. Skripsi ini ditulis dengan menggabungkan pengumpulan data sekunder berupa wawancara, studi perbandingan, serta studi yuridis normatif. Hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah bahwa upaya peralihan ke moda transportasi berdaya listrik perlu didukung pemerintah dan bahwa perlu ada perubahan peraturan mengenai pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang didasarkan pada fenomena terkini, seperti wacana tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat menjadi bentuk konsistensi pemerintah dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Electric vehicles are an important innovation in the transportation sector which are heralded for its eminence when compared to fossil-fueled vehicles, such as lack of tailpipe emissions and not causing any form of sound pollution. In order to accelerate the transition from fossil-fueled modes of transporatation to electric-powered ones, various countries offer fiscal incentives such as tax exemption, as well as other kinds of incentives which may make people to switch to electric vehicles. This thesis reviews the position of electric vehicles in Indonesian taxation systems, specifically in the Luxury Goods Tax section, due to the fact that motor vehicles are one of the objects of Indonesia’s Luxury Goods Tax, as well as how it compares with the imposition of similar excise taxes for motor vehicles in some countries. This thesis is written by combining secondary data collection in the form of interview, comparative studies, as well as normative judicial research. The result of this research is that Indonesia needs to change its rule regarding the imposition of Luxury Goods Sales Tax by considering the current situations like the Sustainable Development Goals, which could be a sign of the Government’s consistency in supporting SDGs."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pandiangan, Liberty
Jakarta: UI-Press, 1995
343.04 PAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>