Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewa Ketut Sukardi
Jakarta: Rineka Cipta, 2003
153.93 DEW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizil Fahmi
"Bimbingan belajar yang tersebar di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi pilihan bagi siswa SMU untuk dapat belajar tambahan di luar sekolah. Bimbingan Tes Alumni 8 merupakan salah satu bimbingan belajar yang ada di Jakarta Selatan dan telah berhasil meluluskan siswanya ke PTN. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jangkauan pelayanan Bimbingan Tes Alumni 8 tahun 2009 di Jakarta Selatan berdasarkan faktor karakteristik, kualitas pelayanan dan aksesibilitasnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan deskripsi.
Hasil penelitian ini adalah semakin jauh jarak tempat tinggal siswa terhadap BTA 8 maka jumlah siswa semakin menurun, Begitu juga dengan jarak dari asal sekolah siswa. Semakin jauh jarak asal sekolah terhadap BTA 8 maka jumlah asal sekolah yang terlayani juga sedikit. Jauhnya jangkauan pelayanan Bimbingan Tes Alumni 8 di Jakata Selatan berasosiasi dengan jumlah fasilitas, banyaknya lulusan PTN, dan kualitas pelayanan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
JPK 17(4-6)2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Kaminudin
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui konsep dasar layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan suatu proses bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara optimal. Bimbingan dan konseling di SD dilaksanakan oleh guru kelas. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Peran guru dalam kegiatan BK, yaitu sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator,transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator."
Jakarta: Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tirani
"Pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling yang berkualitas memerlukan keterlibatan manusia dan sumber daya lain yang dikelola secara berkualitas dan efektif, menjadi latar belakang penelitian ini. Permasalahan penelitian berdasarkan fakta yakni administrasi bimbingan dan konseling sering terabaikan, kompetensi guru BK masih rendah, proporsi guru BK tidak seimbang dengan jumlah siswa mengakibatkan guru BK kesulitan mengatur tugasnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling berjalan mengikuti dinamika tugas-tugas perkembangan siswa dan berupaya memfasilitasi kebutuhan peserta didik meliputi aspek personal, sosial, akademik dan karier. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan layanan bimbingan dan konseling di Taman Madya 1 Jakarta Pusat belum mampu melaksanakan semua komponen kebutuhan siswa. Hampir semua layanan hanya pada masalah yang muncul saja sehingga lebih pada pelaksanaan fungsi penyembuhan (kuratif ) saja.
Penelitian ini menyarankan kebijakan harus memperkuat bidang bimbingan dan konseling sampai pada tingkat sekolah. Administrator sekolah harus memberikan program bimbingan dan konseling di sekolah secara terjadwal serta anggaran program BK yang sesuai. Konselor harus melaksanakan tugas pokok secara sistematis.

The accomplishment of objective of qualified guidance and counseling service that requires effectively and well-managed human and other resources involvement becomes the relational of this study. Based on the real phenomenon, the problems of this study are: guidance administration and counseling is often overlooked, low competence of counselor, the proportion of counselor is not balanced by the number of students which resulted in counselor difficulty for organizing tasks.
This study is aimed to know the implementation of management of guidance and counseling takes place following the dynamics of adolescent development tasks of students and seeks to facilitate the students?needs such as personal, social, academic aspects and career. The approach of this study uses qualitative method through interview technique, observation and documentary review.
The result of this study indicates that guidance and counseling services in Taman Madya 1 Central Jakarta has not been able to implement all components of students? needs. Almost all services are conducted only in term of the arising problems, so the services tend to implement healing function (curative).
The result of this study suggest that Educational Unit to provide proper policy in order to strengthen guidance and counseling sphere to school level. School administrators should provide well-organized guidance and counseling programs at schools and appropriate budget for the program itself. Counselors must perform basic tasks systematically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Evi Faiha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yufiarti
"Penelitian ini berawal dari pemikiran tentang evaluasi perkembangan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang pada umumnya dilakukan secara global. Siswa sebagai subyek yang diberikan bimbingan itu sendiri jarang diteliti secara lebih mendalam. Seperti dikemukakan oleh Rochman Natawidjadja (1985), pribadi siswa sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Sebenarnya tujuan Bimbingan di sekolah pada umumnya adalah memberikan bantuan kepada siswa agar dapat berkembang seoptimal mungkin. Namun sangat disayangkan masih saja terdapat siswa yang belum merasa yakin, atau bersikap lain terhadap bimbingan yang mereka terima, dan bahkan ada yang kurang berniat untuk memanfaatkannya. Hal ini terjadi tidak hanya pada siswa yang berprestasi melainkan juga pada siswa yang prestasinya masih di bawah kemampuan yang sebenarnya (underachiever). Siswa underachiever ini merupakan siswa yang bermasalah yang seharusnya mereka sangat membutuhkan layanan bimbingan.
Tujuan penelitian dipusatkan untuk melihat perbedaan keyakinan,sikap dan intensi menggunakan layanan bimbingan di sekolah antara siswa yang berprestasi dengan siswa yang berprestasi di bawah kemampuan (underachiever).
Seteiah dibahas kajian teori mengenai konsep Bimbingan dan Konseling di Sekolah meliputi tujuan,macam layanan, kegiatan-kegiatan pokok, dan personil bimbingan, juga dibahas mengenai konsep siswa underachiever serta hubungan antara konsep keyakinan, sikap dan intensi yang dikaitkan dengan Bimbingan di Sekolah. Maka diajukan 6 hipotesis. Hipotesis ini dibuktikan pada 202 siswa SMAN 5 di Kota Madya Bandar Lampung. Dengan menggunakan perhitungan analisis varians dan korelasi tunggal, hasil penelitian adalah sebagai berikut.
1. Hipotesis 1 yang berbunyi, "ada perbedaan signifikan keyakinan siswa tentang bimbingan di sekolah antara siswa yang berprestasi dengan yang berprestasi di bawah kemampuan", ditolak atau tidak terbukti.
2. Hipotesis 2 yang mengatakan, "ada perbedaan yang signifikan sikap siswa terhadap bimbingan di sekolah antara siswa yang berprestasi dengan yang berprestasi di bawah kemampuan", ditolak atau tidak terbukti.
3. Hipotesis 3 yang berbunyi, "ada perbedaan yang signifikan intensi menggunakan bimbingan di sekolah, antara siswa yang berprestasi dengan yang berprestasi di bawah kemampuan", diterima atau terbukti.
4. Hipotesis 4 yang berbunyi, "terdapat hubungan yang signifikan antara keyakinan dengan sikap siswa terhadap bimbingan di sekolah?, diterima atau terbukti.
5. Hipotesis 5 yang berbunyi, "terdapat hubungan yang signifikan antara keyakinan siswa tentang bimbingan di sekolah dengan intensi menggunakan layanan bimbingan," diterima atau terbukti.
6. Hipotesis 6 yang berbunyi, "terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap bimbingan dengan intensi menggunakan layanan bimbingan, " diterima atau terbukti.
Setelah hasil penelitian didiskusikan, tesis ini ditutup dengan saran-saran praktis bagi pengembangan program Bimbingan dan Konseling maupun kepada peneliti lain yang berminat meneruskan penelitian sejenis ini. Penemuan terpenting dari hasil penelitian ini adalah kebanyakan siswa yakin akan kegunaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Tetapi rupanya praktek pelayanan tersebut menimbulkan sikap ragu-ragu pada siswa, dan terlebih parah lagi memperkecil intensi siswa yang berprestasi rendah untuk menggunakan layanan Bimbingan dan Konseling tersebut, tidak terbatas pada underachiever saja."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>