Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172648 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baiduri
"Pekerjaan material manual handling merupakan aktivitas yang penting dilakukan di hampir semua jenis industri. Cidera akibat pekerjaan manual menempati porsi yang cukup besar, yaitu sebesar 30% (Straker, 2000). Cidera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung (cidera punggung) yaitu sekitar 60% dari seluruh cidera akibat manual handling (Straker, 2000). Secara umum, bentuk cidera akibat pekerjaan material manual handling sebagian besar berupa gangguan otot rangka (musculoskeletal disorders), sprain dan strain yaitu sebesar 93.7% untuk pria (Straker, 2000). Kasus cidera sering terjadi pada industri manufaktur.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat risiko pada pekerjaan material handling terhadap gejala gangguan otot rangka pada pekerja bagian body shop, trimming cabin dan trimming chassis final di PT Pantja Motor Isuzu Hekasi tahun 2003. Penelitian bersifat studi kasus dengan pendekatan observasi. Identifikasi risiko diperoleh melalui pengamatan di lapangan dengan bantuan check list, dan gejala yang dirasakan pekerja diperoleh melalui survei gejala dengan bantuan kuesioner. Populasi untuk survei gejala adalah seluruh pekerja dari ketiga bagian tersebut, sedangkan populasi untuk identifikasi risiko adalah seluruh faktor pada pekerja yaitu karaktersitik pekerjaan, objek, dan lingkungan kerja saat melakukan aktivitas.
Hasil identifikasi risiko kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat risiko berdasarkan karakteristik pekerjaan, karakteristik objek, karakteristik lingkungan kerja dan secara keseluruhan dari setiap pos kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum pos-pos kerja yang ada secara keseluruhan memilik risiko ergonomi sedang. Dilihat secara keseluruhan dan karakteristik pekerjaan, bagian yang pos kerjanya paling banyak memiliki tingkat risiko tinggi adalah trimming cabin. Trimming chassis final merupakan bagian yang pos kerjanya paling banyak memiliki tingkat risiko tinggi dilihat dan karakteristik objek. Hal ini berarti bahwa kondisi yang ada ataupun aktivitas yang dilakukan sudah memiliki risiko ergonomi untuk menimbulkan gangguan otot rangka Samua pos kerja memiliki risiko ergonomi rendah jika dilihat dari karaktersitik lingkungan kerja. Perbaikan yang bisa dilakukan antara lain adalah memperbaiki tata cara kerja (work practices), modifikasi tata ruang lingkungan kerja, objek atau peralatan kerja, dan evaluasi administratif (rotasi, work rest cycle dan pelatihan).

Risk Level Analysis of Material Manual Handling for Musculoskeletal Disorder's Symptoms to Workers in PT. Pantja Motor Isuzu in 2003.Material manual handlings are significant activities in all kind of industries. Injuries caused by material manual handling are 30% of all kind of injuries (Straker, 2000), usually have impact to trunk (baca injury), it is about 60°% of all kind of injuries. In general material manual handlings injuries are musculoskeletal disorders (MSDs), sprain and strain has a great portion (93.7%) among men workers mostly in manufacture industries.
The purpose of this research is to analyse the risk of material manual handling for MSDs's symptoms among workers in the working group of body shop, trimming cabin, and trimming chassis final. This research is a case study with observation approximation. Check list is a tool to assess the risk identification and questioner as another tool to survey the symptoms. The population sample survey includes all labors in those divisions. The population of risk identification consist of three factors such as task characteristic, object characteristic and environment factor during working hour.
The result of risk identification is analysed to determine the risk level of task characteristic, object characteristic, environment characteristic and overall. All results were coming from all working group (body shop, trimming cabin and trimming chassis final). The general summary is all working groups have a medium ergonomic risk In general points/overall and job characteristic points, trimming cabin has the highest level of risk Trimming chassis final has the highest risk level of object characteristic points. So, all condition/situation and activities are already having its ergonomic risk lead to musculoskeletal disorders. All working groups have a small number of ergonomic risks compared to working environment characteristic.
There are some suggestions to improve such as working procedure/work practice, revision of working space (e.g. distance between material stock and working space, distance between working groups, etc), object/hand tools and administrative evaluation (e. g rotation, work rest cycle, training, etc).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Rosalinda Afif
"Latar Belakang
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Kece1akaan kerja akan menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak, pihak pekerja dan pengusaha. Kecelakaan kerja dapat terjadi di semua sektor industri, termasuk di Pertambangan.
Banyak faktor yang mempengaruhi teriadinya kecelakaan kerja seperti suhu, ventilasi, penerangan, pengetahuan, umur, dan lain-lain: yang kesemuanya ini tidak terlepas dari keadaan pekerjanya itu sendiri
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan, harus dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, akibat yang mungkin akan ditimbuikan serta langkah apa yang perlu diambil dalam rangka upaya pencegahannya.
Penelitian tentang kecelakaan kerja, terutama yang terjadi di PT. X, belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab terjadinya. kecelakaan, perlu dilakukan analisis terhadap kecelakaan yang sudah terjadi agar untuk selanjutnya dengan upaya-upaya koreksi yang ditujukan terhadap penyebabnya, kecelakaan tersebut dapat dicegah dan tidak terulang kembali
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan bersifat deskriptif analitik yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara faktor-faktor Pekerja (umur, pendidikan, status perkawinan, status kepegawaian dan masa kerja); Faktor-faktor Lingkungan Kerja (shift kerja, tempat kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan) dengan Kecelakaan Kerja (Kecil dan Ringan/Berat). Sampel penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di Satuan Kerja Produksi Tambang Departemen Tambang dan yang mengalami kecelakaan kerja selama tahun 2003.
Hasil
Kecelakaan kerja dapat terjadi pada : semua golengan umur, berbagai tingkat pendidikan, pekerja dengan status perkawinan kawin maupun tidak, pckerja dengan status kepegawaian apapun baik karyawan tetap, KPO maupun TH., pekerja dengan masa kerja yang sudah lamapun dapat mengalami kecelakaan kerja, kecelakaan kerja terbanyak terjadi pada shift malam yaitu antara jam 24.00 - 07,30, kecelakaan kerja dapat terjadi dimanapun di lingkungan Perusahaan terutama lingkungan Produksi dan Manajemen mempunyai peran yang sangat besar dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
Kesimpulan dan Saran
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinva kecelakaan kerja. Faktor manusia itu sendiri paling dominan terhadap timbulnya kecelakaan akibat kerja, seperti kurang hati-hati, kurang perhatian, dll. Menegakkan disiplin para pekerja dalam memenuhi dan melaksanakan K3: Melaksanakan pendidikan dan pelatihan K3 bagi seluruh karyawan. Kebijakan K3 dan SOP yang telah ada serta Meningkatkan frekuensi pengawasan, supervisi dan inspeksi.
Kata Kunci
80 - 85 % kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, kecelakaan terjadi karena adanya interaksi antara 3 (tiga) faktor yaitu faktar rnanusia (human resources factor), faktor situasi (situatianaf factor) dan faktor lingkungan (environment factor)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T13621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Rianto
"Proses pekerjaan pada suatu perusahaan memiliki potensi bahaya yang spesifik sesuai dengan karakteristik operasinya. Pada kegiatan operasi PT. X, Papua, proses pekerjaan mencakup kegiatan eksplorasi batuan tambang hingga pengiriman konsentrat bijih tambang beserta kegiatan-kegiatan pendukung operasi perusahaan. Sehingga PT. X, Papua, memiliki potensi bahaya kerja yang sangat luas.
Berdasarkan statistik, kasus "kecelakaan kerja akibatkan hari kerja hilang" (loss time accident/LTA) PT. X, Papua, tahun 2000-2005 terjadi kenaikan jumlah kehilangan hari kerja aktual per kasus LTA , yaitu dari 18,9 hari per kasus pada tahun 2000 menjadi 28,5 hari per kasus pada tahun 2005. Data hari kerja hilang tersebut menunjukkan terjadinya kecenderungan kenaikan tingkat keparahan LTA aktual dan tahun 2000 hingga tahun 2005.
Untuk menentukan prioritas program pencegahan kecelakaan kerja, khususnya atas LTA tahun 2000-2005, telah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor risiko, yaitu kontak, penyebab Iangsung (tindakan dan kondisi tidak aman), penyebab dasar (faktor manusia dan pekerjaan). Secara keseluruhan faktor-faktor risiko paling dominan pada LTA aktual tahun 2000-2005 adalah :
1. Kontak, yaitu "terpukul oleh".
2. Tindakan tidak aman, yaitu "berposisi, memiliki postur atau tindakan tidak aman".
3. Kondisi tidak aman, yaitu "pengaturan yang berbahaya".
4. Faktor manusia, yaitu "Keterbatasan mental".
5. Faktor pekerjaan, yaitu "Pertgawasan tidak memadai".
Perhitungan uji korelasi Kendall's dan Spearman menurut umur, menunjukkan bahwa semakin tinggi umur pekerja, semakin sedikit kondisi tidak aman yang terjadi. Sedangkan menurut masa kerja, semakin tinggi masa kerja pekerja, semakin sedikit tindakan tidak aman, faktor pekerjaan (uji Spearman) ditambi:i kondisi tidak aman (uji Kendall)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Penelitian ini didasari oleh kecelakaan kerja serius yang menimpa 2 orang karyawan Departemen Utility yang terbukti dan hasil investigasi diketahui sebelum terjadinya kecelakaan, mereka melakukan tindakan tidak aman.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara faktor personal, yaitu pengalaman kerja, pelatihan, dan kelelahan serta faktor pekerjaan, yaitu instruksi kerja dan safely promotion dengan tindakan tidak aman.
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Departemen Utility PT.LG PHILIPS Displays Indonesia dan populasi penelitian adalah seluruh karyawan yang levelnya di bawah supervisor yang berjumlah 88 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor personal yaitu kelelahan dan faktor pekerjaan yaitu intruksi kerja berpengaruh terhadap tindakan tidak aman. Kelelahan dapat dikurangi dengan mengubah sistem kerja dari 3 shift dan 3 grup menjadi 3 shift dan 4 grup sehingga dapat memberi kesempatan pada karyawan untuk beristirahat dengan cukup. Kewajiban bagi supervisor untuk memberikan instruksi kerja di pagi hari sebelum memulai aktifitas akan meminimalkan tindakan tidak aman. Disamping itu program safety proinorion harus melibatkan partisipasi aktif karyawan.

This research based on serious accident which injured 2 workers of Utility Department and from investigation report, they did unsafe acts before accident occurred.
The purposes of this research are knowing relationship between factors like work experience, training and fatigue and job factors like work instruction and safety promotion with unsafe acts.
Design of this research is quantitative by cross-sectional approach. This research is done at Utility Department of LG PHILIPS Displays Indonesia and population of this research are all workers who their level under supervisor. Number of workers are 88 persons.
From this research, it showed out that personal factor like fatigue and job factor like work instruction, influence the existence of unsafe acts. To reduce fatigue, it should change working system from 3 shift and 3 group with 3 shift and 4 group so will make opportunity for worker to take a rest more longer, Making compulsory for supervisor hold work instruction especially at morning before doing routine task so unsafe acts can be minimized. Beside that, safety promotion program should involve participation of worker.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megy Armada Putra
"Satu dari beberapa karakteristik proyek konstruksi yaitu berisiko tinggi kecelakaan kerja. Sebagian besar kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh adanya perilaku tidak selamat dalam bekerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor penyebab perilaku kerja tidak selamat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di proyek pembangunan Bogor Valley Residence dan Hotel tahun 2014.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah pekerja bagian finishing sebanyak 70 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dengan besar sampel 65 responden. Desain penelitian cross sectional, observasi, kuesioner, wawancara dan analisis data menggunakan chi-square.
Hasil telitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja berperilaku kerja tidak selamat (53,8%). Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang hambatan berperilaku kerja selamat, ketersediaan fasilitas keselamatan kerja, dan peraturan keselamatan kerja dengan perilaku kerja tidak selamat pekerja konstruksi.

One of several characteristics of construction projects that have a higher risk of accidents. Most of the work accident occurs due to the unsafe behavior in working. The purpose of the research was to determine the causes of workplace unsafe behavior to prevent work accidents at construction workers in the construction project Bogor Valley Residence and Hotel in 2014.
Research was a descriptive analytic study with semi-quantitative approach. The population be researched was part of finishing as many as 70 workers. The sampling method used was to test the hypothesis using two different formulas proportions with a sample size of 65 respondents. Desaign of research were cross-sectional, observation, questionnaires, interviews and data analysis using chi-square.
The results show that the majority of workers have unsafe behavior (53.8%). There is a significant relationship between perceptions of barriers to safe work behavior, availability of safety facility, and the safety regulations with unsafe behavior of construction workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Diah Wandasari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Kharisha
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, dimana memiliki lokasi kerja yang tersebar di Indonesia dengan karakteristik yang bervariasi. Karakteristik tersebut yang dapat memunculkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sistem pertahanan dalam mencegah kecelakaan sesuai dengan kerangka pikir Swiss Cheese Model. Peneliti mengkaji kegagalan sistem pertahanan dengan menggunakan metode Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI). Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kasus cedera tangan dan jari masih terjadi dan kejadiannya cenderung berulang. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 33 kasus kecelakaan, permasalahan yang banyak ditemukan diantaranya adalah decisions errors, adverse mental states, coordination and communication, planned inappropriate operations, dan organization process. Dapat disimpulkan bahwa sistem pertahanan yang ada untuk mencegah kecelakaan masih belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan sistem pertahanan, baik yang ditargetkan kepada individu maupun organisasi, agar risiko kecelakaan dapat dikendalikan.

XYZ is a company engaged in mining, which has several work sites in Indonesia with varied characteristics. This research aims to get an overview of the defense system in preventing accidents in accordance to the Swiss Cheese Model framework. This research examined the failure of the defense system by using the Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) method. The result of this study mention that the case of hands and fingers injury still occurs. Based on the analysis of 33 cases of accident, the causes are mostly the decisions of errors, adverse mental states, coordination and communication, planned inappropriate operations, and organization process. It can be concluded that the defense system in XYZ company is still not optimal to prevent occupational accidents. Therefore, the defense system will need improvement, targeted to both individuals and organizations, so that the risk of accidents can be controlled."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Erick Prasetya
"Area drilling merupakan salah satu area kerja yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang paling tinggi, dimana angka kecelakaan kerja di industri pengeboran minyak paling banyak terjadi di area ini. Kecelakaan kerja itu sendiri dapat terjadi karena berbagai faktor, yakni faktor kelalaian manusia yang melakukan tindakan tidak aman, faktor kondisi tidak aman, dan faktor lain yang tidak dapat diperhitungkan. Meskipun demikian, masih terdapat kontradiksi antara tingkat resiko yang tinggi dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja.
Hal yang sama juga terlihat di area drilling Pertamina Pondok Tengah. Perilaku tidak aman ini sebenarnya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni : (1) faktor internal, yang berasal dari dalam diri individu, seperti pengetahuan dan persepsi; (2) faktor eksternal, yang berasal dari luar individu, seperti pengawasan, safety-meeting, dan pelatihan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi kedua faktor tersebut, berkaitan dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja di lokasi penelitian. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, terlihat bahwa kondisi kedua faktor tersebut sudah cukup baik. Tetapi temyata ada hal-hal lain yang turut mempengaruhi sehingga pekerja tetap melakukan tindakan tidak aman.
Selanjutnya, penelitian ini juga memberikan masukan bagi unit drilling Pertamina Pondok Tengah berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Saran yang diberikan dalam penelitian ini terutama berkaitan dengan kondisi pelatihan dan safety meeting yang dilaksanakan perusahaan. Dengan demikian diharapkan dapat memperbaiki tindakan pekerja tersebut.

Drilling area is one of the highest level of occupational accident, where occupational accident in petroleum drilling industry mostly happen in this area. This occupational accident itself happens because of some factors: unsafe acts by the labors, unsafe working condition factor, and factor such as the act of God. Eventhough, there is still a contradiction between this high level of occupational accident and unsafe act by the labors.
This contradiction can also be seen in Pertamina Pondok Tengah drilling area. This unsafe acts actually influenced by two major factors: (1) internal factors, coming from the inside of the individual, such as knowledge and perception; (2) external factors, coming from the outside of the individual, such as controlling, safety meeting held by the company, and training.
This research intends to describe the condition of the two factors, in connection with the unsafe acts by labors where this research was held. Data analyzing process shows that the condition of both factors is good enough. But there still are other influencing things that affect labors to keep doing unsafe acts.
Furthermore, this research also intends to give some recommendation on those two factors for Pertamina Pondok Tengah drilling unit. The recommendations in this research mainly about the condition of training and safety meeting held by the company. Hopefully, these recommendation can be used to improve labors behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Aulia
"Saat ini, industri pertambangan batubara memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional karena batubara merupakan sumber energi potensial yang sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan. Industri pertambangan ini memiliki karakteristik sebagai industri yang padat modal, padat teknologi, dan memiliki risiko yang tinggi. Apabila produksi batubara menurun, maka dapat mempengaruhi sektor ekonomi Indonesia yang merupakan salah satu penghasil batubara terbesar di dunia. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko untuk keselamatan kerja, mengatasi berbagai masalah yang muncul, maupun penanggulangan bahaya di area tambang demi menunjang terealisasinya target produksi batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko, dan merancang strategi mitigasi risiko pada aktivitas penambangan batubara dengan menggunakan metode FMECAFuzzy TOPSIS. Dari penelitian ini, teridentifikasi 76 risiko yang telah dilakukan penilaian risiko dengan 8 risiko kecelakaan prioritas yang potensial, serta mitigasi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi risiko ini.

Currently, the coal mining industry has a major role in national development because coal is a potential energy source that is very promising to continue to be developed. The mining industry has the characteristics of being a capitalintensive, technology-intensive, and high-risk industry. If there is a decrease in coal production, it can affect the Indonesian economic sector which is one of the largest coal producers in the world. Therefore, risk management is needed to work safety, as well as to overcome hazards in the mining area in order to support the realization of coal production targets. This paper aims to identify, analyze risks, and design risk mitigation strategies in coal mining activities using the FMECA (Failure Modes, Effect, and Criticality Analysis) - Fuzzy TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) method. From this research, obtained 76 risks that have been assessed with 8 potential risk of priority accidents, as well as mitigation strategies that can be applied to overcome these risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Yudiaji
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>