Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handaru
"Penelitian-penelitian yang mengungkap tentang perempuan pekerja rumahan masih terbilang langka. Kalau pun ada, fokus aspek yang diteliti juga masih sangat terbatas. Penelitian dengan mengungkap tentang kepuasan kerja perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan ini diharapkan dapat lebih mernperkaya penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Hasil studi pendahuluan di lapangan ditemukan gejala khusus yang dialami perempuan pekerja rumahan yang ada di lokasi penelitian. Mereka merasakan ada kepuasan dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara konfrontatif gejala tersebut berbeda dengan gambaran dalam sebuah teori, khususnya teori Karl Marx.
Oleh karena itu penelitian ini berupaya mengungkap apa sebenarnya makna kepuasan kerja itu bagi perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan dan menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa kepuasan kerja yang dirasakan perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan pada dasarnya mencakup banyak segi, namun pada intinya dapat dibagi dalam dua segi, yaitu kepuasan dari segi imbalan/upah dan kepuasan dari segi tercapainya tujuan-tujuan hidup atas pekerjaan itu. Dengan demikian makna kepuasan kerja bagi perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan kiranya dapat dijabarkan sebagai " Kondisi tercapainya ekuivalensi antara tenaga yang dikeluarkan dengan imbalan yang diperoleh dan terwujudnya serangkaian tujuan hidup mereka atas pekerjaannya."
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan di Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, antara lain : faktor kemajuan, makna pekerjaan, kondisi dan kemudahan dalam pekerjaan,kebijakan pengusaha, hubungan dengan majikan/perusahaan, sistem penggajian dan hubungan dengan rekan sekerja.
Hasil pembahasan mengenai kepuasan kerja dalam kaitannya dengan pemberdayaan, diperoleh gambaran bahwa kepuasan kerja dirnaksud ternyata dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya-upaya pemberdayaan perempuan pekerja rumahan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahniar
"Masalah kesehatan yang menjadi prioritas saat ini adalah Kesehatan Ibu dan Anak. Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 543 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 51 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan angka tertinggi di Asia Tenggara.(Depkes RI, 2001). Untuk menurunkan AKI dan AKB pemerintah melakukan terobosan dengan penempatan Bidan Di Desa.
Sesuai Permenkes RI,1989, semua Bidan Di Desa harus menetap tinggal di desa tugas. Kenyataannya, hanya sekitar 45% Bidan Di Desa yang menetap tinggal di desa tugas di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2002. Peneliti beranggapan hal ini berhubungan dengan kepuasan kerja Bidan Di Desa.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja Bidan Di Desa dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja Bidan Di Desa di Kabupaten Aceh Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh Bidan Di Desa yang ada di Kabupaten Aceh Timur. Jumlah sample adalah 198 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner langsung. Analisis yang digunakan adalah analisa Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata dan median skor kepuasan kerja adalah 72 (range 1 sampai dengan 105). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja Bidan Di Desa adalah adanya kesempatan untuk maju, kecukupan pendapatan, pengetahuan akan hak dan kewajiban dan adanya kelompok kerja, Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja Bidan Di Desa adalah kesepatan untuk maju.
Disarankan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Aceh Timur untuk memberikan kesempatan kepada Bidan Di Desa untuk mengikuti pelatihan, melanjutkan pendidikan, mengupayakan insentif sebagai tambahan gaji dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja Bidan Di Desa.
Daftar bacaan ; 45 (1968 -2002)

Health issues that currently becoming as a priority is mothers' and children health. Maternal Mortality Rate (MMR) 545 deaths per 100,000 live births and Infants Mortality Rate (IMR) in Indonesia are still high 51 deaths 100,000 live births and the number is counted are the highest rate in South East of Asia (MoH, 2001). To decrease the MMR and IMR, the government contracted midwives and posted them in the villages.
As stipulated in Permenkes (MoH's Decree), 1989, all midwives must be to settle in the posted villages. In fact, only 45 % of East Aceh District midwives settled in the posted villages in 2002. The writer assumed that this is correlate with caused the problem of midwives' satisfaction.
Generally, this research aimed to know the description of village midwives' satisfaction and all related factors in East Aceh District.
This is a descriptive analytical research by using cross sectional design. Research population was all village midwives in East Aceh District, while samples were 198 midwives. Primary data were collected by fulfilling direct- questionnaire. The used analyses were Univariat, Bivariat, and Multivariate analysis.
The result of the research showed that the average mean and median score of midwives' satisfaction was 72 (range 1 to 105). Factors related to of midwives' satisfaction were career opportunities, income, knowledge, and work group.
Based on the research result, it is suggested to both Heads of District Health Office and District Public Welfare of East Aceh to provide opportunities to the village's midwives to have training, continue their education, and to provide incentive as an additional monthly salary in order to increase village midwives' satisfaction.
References: 45 (1968 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muadi
"Iklim kerja dalam sebuah organisasi terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan dan tanggungjawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempengaruhi pekerja terhadap kepuasan kerja dan produktivitas kerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan antara iklim kerja, dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja perawat Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu seluruh perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap BRSUD Waled Cirebon yang berjumlah 141 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen iklim kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioener adalah valid (0,3705- 0,9266) dan reliabel (0,9709). Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat Hasil penelitian adalah 50,4% perawat mempunyai persepsi baik tetang iklim kerja, 51,8% perawat puas dalam bekerja dan 53,2% bekeija produktif. Adanya hubungan yang bermakna antara iklim kerja dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja perawat.Variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas keija adalah kepuasan kerja, kejelasan organisasi, dan tanggung jawab serta jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel kepuasan kerja merupakan variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas kerja (p value=0,000; OR=13,784). Saran: penelitian ini diharapkan bagi pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan iklim kerja yang baik guna mencapai kepuasan kerja dan meningkatkan produktivitas kerja melalui sosialisasi tentang visi, misi, tujuan organisasi dan perbaikan komunikasi antar petugas kesehatan di rumah sakit.

Work climate in organization is formed from the staffs perception upon policy, support, organizations clarity, reward and responsibility. In tum it will create a working climate influencing the staff with else job satisfaction and with productivity of nursing staff. The research was descriptive the relationshif between work climate and job satisfaction with productivity of the nursing staff. The research was description correlation through cross sectional approach. The research used total population which have fulfilled inclusion criterias were 141 nurses. The instrument applied to this study was modified a instrumenL The validity and reliability test of the work climate instrument, job satisfaction instrument and productivity of the nursing staff instrument was validity and productivity of the nursing staff instrument was validity (0,3705-0,9266) and reliability (0,9709). The result of univaried analysis described, nurses who perceived good to the work climate 50,4%, who had good job satisfaction 51,8% and 53,2%. The productivity of nursing staff. The conclusion of this study showed that there was significant relationship between work climate and job satisfaction with productivity of nursing staff. Therefore the dominant variables that correlated with productivity of nursing staff was job satisfaction (p value = 0,000; OR = 13,784)from this result can be suggested for direction hospital, it was increased work climate to satisfaction job and increasing work conditioning quality through communication effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26581
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muadi
"ABSTRAK
Iklim kerja dalam sebuah organisasi terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan dan tanggungjawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempengaruhi pekerja terhadap kepuasan kerja dan produktivitas kerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan antara iklim kerja, dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu seluruh perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap BRSUD Waled Cirebon yang berjumlah 141 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen iklim kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioener adalah valid (0,3705-0,9266) dan reliabel (0,9709). Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian adalah 50,4% perawat mempunyai persepsi baik tetang iklim kerja, 51,8% perawat puas dalam bekerja dan 53,2% bekerja produktif. Adanya hubungan yang bermakna antara iklim kerja dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja perawat.Variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas kerja adalah kepuasan kerja, kejelasan organisasi, dan tanggung jawab serta jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel kepuasan kerja merupakan variabel yang paling berhubungan dengan produktivitas kerja (p value=0,000; OR=13,784). Saran: penelitian ini diharapkan bagi pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan iklim kerja yang baik guna mencapai kepuasan kerja dan meningkatkan produktivitas kerja melalui sosialisasi tentang visi, misi, tujuan organisasi dan perbaikan komunikasi antar petugas kesehatan di rumah sakit.

ABSTRACT
Work climate in organization is formed from the staffs perception upon policy, support, organizations clarity, reward and responsibility. In turn it will create a working climate influencing the staff with else job satisfaction and with productivity of nursing staff. The research was descriptive the re1ationshif between work climate and job satisfaction with productivity of the nursing staff. The research was description correlation through cross sectional approach. The research used total
population which have fulfilled inclusion criteria were l41 nurses. The instrument applied to this study was modified a instrument. The validity and reliability test of the work climate instrument. job satisfaction instrument and productivity of the nursing staff instrument was validity and productivity of the nursing staff instrument was validity (0,3705-0,9266) and reliability (0,9709). The result of unvaried analysis described, nurses who perceived good to the work climate 50,4o/o, who had good job satisfactions 5 I ,8% and 53,2%. The productivity of nursing staff. The conclusion of this study showed that there was significant relationship between work climate and job satisfaction with productivity of nursing staff, Therefore the dominant variables that correlated with productivity of nursing staff was job satisfaction (p value = 0,000; OR""' 13,784)from this result can be suggested for direction hospital. it was increased work climate to satisfaction job and increasing work conditioning quality through
communication effectiveness.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T29144
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Rizka Wikanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi keadilan organisasional yang terdiri dari tiga dimensi (distributif, prosedural dan interaksional) terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi yang terdiri dari tiga dimensi (afektif, normatif, dan keberlanjutan) dan intention to leave (keinginan keluar) pada auditor yang bekerja di KAP XYZ.Hipotesis diuji menggunakan data yang diambil dari 204 sampel auditor di sebuah Kantor Akuntan Publik melalui online survey.
Hasil yang didapatkan melalui structural equation modelling menunjukkan bahwa hanya dimensi keadilan distributif dan prosedural yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan pada keadilan interaksional. Pada kepuasan kerja, ditemukan pengaruh positif dan signifikan terhadap seluruh dimensi komitmen organisasional. Selain itu, hanya komitmen afektif yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intention to leave. Kepuasan kerja juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intention to leave. Sehingga, komitmen organisasional memediasi penuh hubungan antara kepuasan kerja dengan intention to leave. Saran yang ditawarkan kepada KAP XYZ di antaranya adalah membatasi lembur karyawan, meningkatkan penghargaan kepada karyawan, menambahkan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan karyawan dan menyusun sistem reward yang lebih menarik.

The aim of the research is to study the impact of organizational justice perception which has three dimensions (distributive, procedural, and interactional) on job satisfaction, organizational commitment which has three dimensions (affactive, normative, and continuance) and intention to leave in auditor of KAP XYZ. Hypothesis tested using data of 204 auditor from a Public Accountant Firm through an online survey.
Results obtained using structural equation modelling suggested that only distributive and procedural justice have were found positively related to job satisfaction. There is no significant impact of interactional justice. Job satisfaction found positively related to all dimensions of organizational commitment. Also, only affective commitment was found negatively related to intention to leave. Moreover, there is significant effect of job satisfaction on intention to leave. Thus, organizational commitment fully mediating relationship of job satisfaction and intention to leave. This research suggests KAP XYZ to limit overtime job, increase praise to workers, conduct more training as needed and promote interesting reward system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moehamad Irfan
"Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan pasar terbuka Rumah Sakit Pertamina Klayan (RSPK) sebagai suatu perusahaan jasa yang berusaha memberikan pelayanan yang bermutu dan produktifitas yang tinggi, ikut berbenah diri. Untuk mencapai tujuan tersebut faktor SDM adalah faktor paling penting yang berperan terhadap pelayanan yang bermutu, Pelayanan yang bermutu akan tercapai apabila produktivitas pegawai dapat dicapai secara efektif dan efisien. Produktivitas pegawai ini sangat tergantung pada kondsi kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepuasan kerja pegawai sering diidentikan dengan kompensasi yang didapatkan pegawai baik dari aspek materi maupun non materi. Pelatihan, kesejahteraan serta promosi jabatan adalah 3 faktor yang dirasakan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kepuasan kerja pegawai terkait faktor-faktor pelatihan, kesejahteraan dan promosi jabatan serta mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan pelaksanaan program selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2004. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik kuantitatif. Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan multivariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan lebih banyak responden yang menyatakan puas terhadap pelatihan, kesejahteraan dan promosi jabatan. Sedang hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap kepuasan kerja pegawai. Dan dari hasil uji analisis multivariat diketahui bahwa variabel kesejahteraan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja yang diikuti dengan faktor promosi jabatan.
Hal yang dapat disarankan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukannya follow up terhadap pelatihan-pelatihan yang pernah dilaksanakan sehingga hasilnya bisa dijadikan masukan untuk merencanakan kebutuhan pelatihan dimasa yang akan dating. Perencanaan pelatihan yang bersifat manajemen dan teknis harus seimbang atau proporsional sehingga diharapkan tidak hanya manejemennya yang baik tapi teknisnyapun juga baik.
Untuk perbaikan dalam pemberian kesejahteraan, perlu disusun ketentuan baku tentang formulasi perhitungan pembayaran tunjangan kesejahteraan, standar baku pengupahan untuk PWT yang baru.
Dalam hal pelaksanaan promosi jabatan perlunya ditekankan bahwa penyampaian informasi dan syarat-syarat yang diperlukan agar seorang pegawai dapat dipromosikan harus disampaikan secara jelas dan transparan sehingga pegawai dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Kepustakaan : 21 (1974 ? 2000)

Analysis of Work Satisfaction of Employees on Training, Benefits, and Job Promotion Programs in Pertamina Klayan Hospital at Cirebon 2004Facing globalization era and open market makes Pertamina Klayan Hospital as a service company that strives to provide quality service and high productivity should prepare itself. To reach that goal, human resource factor is the most important factor for providing quality service. It will be accomplished whenever employee productivity can be achieved effectively and efficiently. Employee productivity depends on employee satisfaction in doing their job. Work satisfaction of employees is identically called as compensation that got from material and non-material aspects. Training, benefits, and job promotion are factors that most influence the satisfaction of employee.
The study aimed to assess the description of work satisfaction of employees related to factors such as training, benefits, and job promotion, as well as to assess the most dominant factor related to work satisfaction of employees. The result of this study would be used as input to improve the following program.
This study was conducted in May 2004. It was a quantitative analytic research. Statistical analyses that used in this study were univariate, bivariarte, and multivariate analysis.
Univariate analysis showed that the most of respondents felt satisfactory on training, welfare, and job promotion. While bivariate analysis showed that those variables statistically had a significant connection with work satisfaction of employees. Multivariate test gave result that benefits was the most dominant factor that influenced work satisfaction followed by job promotion variable.
Recommendation from this study was; it was necessary to follow up the training that had ever been conducted so that it could be as input to plan the training needs in the future. The planning of managerial and technical training should be equal or proportional in order to give the better result.
To improve the giving of benefits, hospital should make a standard of calculation of benefits payment formulation and salary payment system for new PWT.
In term of job promotion, the information about requirements needed by employees related to it should be delivered clearly and transparently so that employees could prepare themselves better.
References: 21 (I974-2000)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan besar dalam proses pelayanan di rumah sakit. Kinerja mereka dapat menjadi representasi citra rumah sakit dimata umum. Oleh karenanya pihak manajemen rumah sakit perlu memberikan perhatian dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, khususnya perawat. Hal penting yang diperhatikan adalah upaya-upaya untuk memelihara hubungan yang kontinu dan serasi terhadap perawat. Upaya tersebut berkenaan dengan kepuasan seorang perawat dalam bekerja. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka.
Disaat pihak Rumah Sakit memerlukan peranan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, di sisi lain perawat di rumah sakit Gunung Jati Cirebon mengeluh tentang adanya ketidakpuasan dalam bekerja.
Penelitian tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dilakukan pada bulan Januari tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon terhadap 216 perawat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kela perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil kepuasan kerja perawat di tiap-tiap unit kerja di Instalasi Rawat Inap. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kerja. Dari seluruh faktor tersebut, yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepuasan kerja adalah faktor kesempatan pengembangan karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan hubungan dengan atasan langsung dengan p = 0,254 ( sig 0,000 ).

In order to improve a hospital's services to public, it is important for the management to continually develop its human resources, especially the nurses. This is because nurses have direct contact to patients in conducting their duties. Consequently, their quality of services creates the entire organization's image to the public. In this sense, the better quality of services will be created if the nurses are well-motivated and find satisfactions in performing their jobs as a result of sufficient supports provided by the management beforehand. Based on those factors, how the management is able to improve its supports and establish positive relationships with the nurses has become a critical task to do in building a hied performance organization.
The Gunung Jati Cirebon General Hospital (GJCGH)'s management has been committed to increase its performance and services to the community. They realized that such a goal can not be achieved without having supports from the entire employees in general, and the nurses particularly. However, it was revealed that many nurses who work in such a hospital frequently have made complaints about their work conditions. They are unsatisfied and tend to be less motivated in conducting their duties.
The nurses' work satisfaction studied done on January 2004 in the GJCGH. A study had been conducted on 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities. This is a description study with quantitative approach, used univariate, bivariate, and multivariate analyses in processing the data. The study was taken to reveal the relationships of the nurses' characteristic, job contents, and job contexts, with the levels of work satisfactions in the Inpatient Facilities of Gunung Jati Cirebon General Hospital.
The study concluded level of satisfaction Inpatient unit. It is also disclosed that there are significant relationships between the nurses' characteristics, job contents, job contexts, and levels of work satisfaction. Among those matters, carrier development (p = 0,282 sig 0,000) and relationships between nurse and supervisor (p = 0,254 sig 0,00), take place as strong factors that create a certain level of work satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusnawati
"Penelitian ini membahas persepsi kepuasan karyawan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian dilakukan terhadap 21 karyawan tetap bagian operasional di Wisma Makara UI, Depok dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode deskriptif.
Kesimpulan atas hasil penelitian didapatkan bahwa karyawan mempunyai persepsi kepuasan yang tinggi atas faktor karakteristik pekerjaan, kondisi kerja yang menyenangkan, dukungan rekan kerja, penyeliaan dan dimensi kesesuaian kepribadian-pekerjaan. Skor tertinggi untuk persepsi kepuasan yang tinggi ditunjukkan oleh faktor kesesuaian kepribadian-pekerjaan dengan nilai skor 83,67. Untuk faktor ganjaran yang diterima mendapatkan skor 49,143, sehingga menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi kepuasan yang rendah.
Dari hasil penelitian ini kiranya dapat disarankan agar pengelola/pimpinan Wisma Makara lebih memberikan perhatian kepada karyawan sebagai wujud kepedulian atas kepuasan kerja karyawan, khususnya terhadap aspek kepantasan ganjaran yang diterima karyawan dengan memperhatikan unsur keadilan dan kesesuaian.

This study focused to analyze the satisfaction perception of employee toward the factors that influence job satisfaction. For this research, data were collected from 21 permanent employees in operational department of Wisma Makara UI by using quantitative approach with descriptive method.
The result revealed that the employee have high satisfaction's perception toward the factor such as well-job characteristic, enjoyable working conditions, co-workers support, supervision and the job conformity. The highest score of high satisfaction's employee perception revealed by the job conformity with score 83,67. Perception of low satisfaction showed by the reward factor with score 49,143.
As suggestion based on this study, the chairman of Wisma Makara should pay more attention to the factors that influence job satisfaction, especially in reward factor with consider equitability and conformity aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Alwini
"Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi performa organisasi atau kualitas pelayanan rumah sakit. Sebagian besar kegiatan suatu organisasi kesehatan atau organisasi pelayanan kesehatan berlangsung melalui proses interaksi antara petugas dengan kliennya (pasien). Kualitas interaksi yang terjadi akan dipengaruhi oleh sikap kerja petugasnya dalam memberikan pelayanan (sikap positif petugas terhadap seluruh aktivitas organisasi). Dengan kata lain kualitas interaksi tadi akan dipengaruhi oleh kepuasan kerja petugas (dokter spesialis).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis, yang meliputi : gambaran karakteristik individu, komitmen pada organisasi dan kepuasan kerja dokter spesialis serta mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja, hubungan antara komitmen pada organisasi dengan kepuasan kerja, dan hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa, Jakarta.
Tingkat kepuasan kerja dilihat secara umum dan dari masing-masing dimensi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, kondisi kerja, supervise, rekan kerja, organisasi dan manajemen. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil dari analisis univariat menunjukkan bahwa dokter spesialis lebih banyak yang puas pada dimensi pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, rekan kerja, serta organisasi dan manajemen. Sedangkan untuk dimensi gaji dan kondisi kerja lebih banyak yang tidak puas sebesar (53,3% dan 53,3%).Dari proporsi komitmen total dan komponen komitmen afektif sama antara yang baik dan kurang sebesar (50,0% dan 50,0%). Sedangkan komponen komitmen kontinuans dan komponen komitmen normative yang menyatakan komitmen baik lebih sedikit sebesar (46,7% dan 40,0%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya ada satu karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status kepegawaian, ada dua komponen komitmen yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis yaitu komitmen kontinuans dan komitmen normative serta tidak ada hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi.
Hasil multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis adalah komponen komitmen normative.
Disarankan agar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu lebih ditingkatkan kepuasan kerja dokter spesialis dengan sistem pembagian jasa pelayanan yang lebih baik dan memperbaiki kondisi lingkungan serta melengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, yang tentunya harus diikuti oleh komitmen dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa.

The Factors Related to Job Satisfaction of Specialist Doctors in the Mohammad Ridwan Meuraksa Jakarta HospitalJob satisfaction is the important factor that influences organization performance or hospital quality service. Most of health service organization activities are carried out as personal interaction of provider and patients as the client. The interaction quality is influenced by positive employee attitude in the whole organization. In the hospital, quality interaction is most influenced by the job satisfaction of specialist doctor.
This research purpose is to know the factors related to the job satisfaction of specialist doctors in the Mohamad Ridwan Meuraksa Jakarta Hospital, which comprise of individual characteristics, commitment to hospital organization and the work satisfaction of specialist doctors. Furthermore, the purposes are to reveal the relationship between: individual characteristics and job satisfaction, commitment to organization and job satisfaction, and individual characteristics and commitment to organization.
The job satisfaction level is generally refer to each of job satisfaction dimensions, which comprise of the work itself, wages, promotion, work conditions, supervision, colleague, organization and management. This research uses quantitative analyze and cross sectional approach. Therefore, statistic analyze is conducted in univariate, bivariate and multivariate way.
Univariate analyze shows that many specialist doctors are satisfied in the work it self, promotion, supervision, colleague, and organization and management dimension. Whereas, many of them are not satisfied in the wages and the work conditions dimension (53,3% and 53,3%). The proportion of total commitment and affective commitment component is equally between the good and poor (50% and 50%). Whereas in the continuants commitment component and normative commitment component, the good commitment is little more than the poor (46,7% and 40,0%).
Bivariate analyze reveals that are: only one of individual characteristics, employee status that related to job satisfaction; two commitment component, continuants commitment and normative commitment, which related to job satisfaction; and no relationship between individual characteristics and commitment to the hospital. Multivariate analyzes reveals that the dominant factor in the job satisfaction of specialist doctors is normative commitment component.
The suggestion in the quality service improvement is necessary to increase the job satisfaction of specialist doctors. Some ways can be done, increase the merit system sharing, workplace renovation, complete the appropriate work equipments, which are followed by the commitment of specialist doctors in the Mohammad Ridwan Meureksa Jakarta Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Samy
"Kepuasan kerja merupakan salah satu determinan kinerja karyawan, yang merupakan suatu tingkat respon emosional karyawan (pelanggan internal) terhadap pekerjaannya. Peninjauan terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dari aspek-aspek yang membentuknya atau dapat pula berupa respon umum terhadap pekerjaannya itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang Tahun 2006 serta hubungan faktor usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, tingkat pendidikan, locus pengendalian diri, keyakinan diri, sifat pekerjaan, upahlinsentif, promosi karier, kondisi kerja dan rekan kerja dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang tahun 2006.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan populasi penelitian, yaitu 57 karyawan di BBLK Palembang. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Kai Kuadrat.
Penelitian ini menunjukkan 72,2 % karyawan di BBLK Palembang merasa puas dengan pekerjaannya pada tahun 2006. Variabel tingkat pendidikan, sifat pekerjaan, kondisi kerja dan rekan kerja masing-masing mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006. Variabel usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, locus pengendalian diri, keyakinan diri, insentif dan promosi karier masing-masing tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006.
Disarankan untuk menumbuhkan motivasi dan menggunakan kesempatan mengikuti program pendidikan formal dan non formal sesuai dengan jenjang pendidikan, keahlian, serta spesifikasi pekerjaannya, meningkatkan minat kerja, merniliki target atas keberhasilan pekerjaan, serta sadar akan pentingnya pekerjaan bagi rekan kerja dan organisasinya, harus tetap dipertahankan dan diperhatikan masalah cara pemakaian yang benar, pemeliharaan/ perawatan fasilitas dan ruangan serta alat/ peralatan laboratorium, terus berinovasi, mengembangkan rasa saling percaya antara sesama karyawan dan dengan atasan sehingga tetap terjaga suasana kerja yang kondusif serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang dengan variabel yang lebih luas.

Job satisfaction is one of employee performance determinant, which is a kind of worker emotional respond level (internal costumer) toward their job. Supervision toward employee's job satisfaction acquired from aspects that shape it or general respond to the job.
This research aimed to identify description about employee's job satisfaction at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006 also correlations. among factors like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, job characteristic, incentive/payment, carrier promotion, working condition and work colleague with worker job satisfaction level at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006.
This research is a descriptive research with cross sectional approach. Sample is research population, which are 57 employees at Palembang BBLK. Data collected by questionnaire filling. Hypothesis tested by using Chi-Square statistic test.
This research shows that more than half of employees at Palembang BBLK feels satisfy with their job at year 2006. Each variable like educational level, job characteristic, working condition and work colleague has consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006. Moreover, each variable like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, incentive and carrier promotion did not have consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006.
Suggested to develop motivation and using opportunity in participating formal and non-formal educational program appropriate with educational background, ability and job specification, increase work interest, having target in job successfulness, and to realize the importance of working partner and his organization, enduring and paying attention to the right way of use, maintaining facility and room and laboratory tools, continuing innovation, developing inter-employee's trust and employer therefore conducive working environment also need further research toward employee's job satisfaction in Health Laboratory Big Hall Palembang with wider variable."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>