Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlina
"Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia dewasa ini. Penyakit ini terdapat hampir di semua negara di dunia termasuk Indonesia, dan hingga saat ini belum ada obatnya dan praktek pelacuran dan pergaulan seks dituding sebagai salah satu penyebab terbesar timbulnya virus tersebut. Menurut data WHO, 2 dari 3 penderita PMS terjadi pada kelompok umur di bawah 24 tahun, dan proporsi remaja yang terinfeksi diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah menikah. Di Indonesia berdasarkan Dirjen P2M/PLP Depkes R.I., sampai dengan Juni 2000, terdapat 42,9% penderita HIV/AIDS pada kelompok umur (20-29) tahun, sedangkan pada kelompok usia (15-19) tahun sekitar 7,1%.
Pada saat yang bersamaan, sejak tahun 80-an telah terjadi perubahan pandangan terhadap seksualitas dikalangan remaja yang kemudian mempengaruhi perilaku seksual remaja, sementara informasi yang bersifat merangsang dengan mudah didapat dan dinikmati melalui gambar porno, VCD/LD bahkan tayangan-tayangan televisi. Di sisi lain keterbatasan pengetahuan remaja tentang masalah kesehatan seksual reproduksi termasuk HIV/AIDS karena keterbatasan informasi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda, sehingga remaja yang pada masa usianya ini cenderung melakukan aktivitas seks coba-coba untuk menjawab keingintahuannya dapat terjerumus ke perilaku seks bebas.
Berdasarkan keadaan diatas, dilakukan penelitian untuk melihat gambaran pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kabupaten Sinjai dan hubungannya dengan keterpaparan informasi dari berbagai media komunikasi massa (televisi, radio, VCD/LD, film, majalah, koran buku dan poster). Keterpaparan pada media komunikasi massa ini bersifat umum dan tidak secara khusus memuat pesan-pesan tentang HIV/AIDS.
Penelitian ini menggunakan desian Cross Sectional Study dengan menggunakan data primer. Responden berjumlah 400 orang yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS yang cukup dan kurang sama besar yaitu 50% dengan keterpaparan yang paling sering dengan media radio, televisi dan buku. Secara statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara keterpaparan majalah, poster, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Dari keempat faktor yang berhubungan tersebut, maka faktor keterpaparan majalah (OR : 4,81; 95% CI 3,01 - 7,69), keterpaparan poster (OR ; 1,86; 95% CI : 1,17- 2,96) dan tingkat pendidikan ayah (OR : 5,3; 95% CI : 3,33 - 8,59) merupakan faktor yang paling dominan dan secara bersamaan berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
Diperlukan peningkatan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS melalui media televisi dan radio, sebagai upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dalam rangka pencegahan peningkatan penderita HIV/AIDS. Selain itu juga perlu dilakukan penyampaian informasi HIV/AIDS melalui lingkungan sekolah dengan menambah dan melengkapi perpustakaan sekolah dengan majalah dan poster tentang HIV/AIDS melalui kerjasama instansi terkait (Depkes dan Depdiknas) berupa pengadaan bahan majalah dan poster, Ayah remaja yang berpendidikan baik dapat dijadikan contoh edukatif dalam strategi penyuluhan dan penyebaran informasi HIV/AIDS di kalangan remaja dalam rangka peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.

The Relationship between Mass Communication Media Exposure and Young Man Knowledge with HIV/AIDS in Senior High School Two South Sinjai, Sinjai District, South Sulawesi Province by the year 2000AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) it was now a great problem of public health in the world. This surface of symptom occurred in evident and the all countries in the world including Indonesia, till now hadn't get medicine treatment for that and prostitution practice and sex practice as caused appear the viruses. According the data WHO, 2 from 3 the sick man with a age group under 24 old, and proportion of young man who infected about higher than which had married. In Indonesia according Directorate of General P2M/PLP health department Republic of Indonesia till June 2000, occurred 42,9 % HIV/AIDS with age group (20-29) old, while for age group (15-19) old about 7,1 %.
In several conditions, since the year 80 decade had changed perception forward sexuality among young men, while the information stimuli which can effect their sexual behavior among young men, while information easy responsively and can get them trough pornography, VCD/LD while television program. In order side young men knowledge limited can appear precedent difference perception, and so the young men in their age trend done sexual activity tried for fulfill their knowledge and could with free sexual.
With that reality, have done researched for saw knowledge description among young men about I-IVIAIDS in Sinjai District and related with information exposures from several mass communication media (television, radio, VCDILD, film, magazine, newspaper, book, and poster), In this exposure communication by generally and it was not specially contain HIV/AIDS massages.
This researched used Cross Sectional Study designed and used primary data, Sum of respondent were 400 persons who got according calculated have been done.
Resulted this research shown proportion of the young men level about HIV/AIDS was enough and less than is the same namely 50 % with immediately frequency exposures with media involved radio, television, and book. By the statistic gotten relationship was significant between magazine exposures, poster, parent's education level and the young men knowledge about HIV/AIDS. From four factors which related, exposures of magazine factor ( OR : 4,81; CI : 3,01-7,69 ), poster exposure ( OR : 1,86 ; 95 % CI : 3,33 - 8,59 ) occur dominant factor and simultaneous relationship with the young men knowledge about HIV/AIDS.
Improving for information HIV/AIDS need through television and radio, for effort in this prevention improving HIV/AIDS. Beyond that necessary do explain HIV/AIDS information through school environment and to add and school library available about HIV/AIDS involved magazine and poster about HIV/AIDS through the other institution (health and national education department) look-like magazine and poster, the young men father can be model for educative with counseling and to distribute HIV/AIDS information among young men for improving their knowledge about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kintoko Rochadi
"Upaya mencegah dan 'menanggulangi bahaya penyebaran HIV/AIDS di Indonesia, antara lain adalah dengan memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Salah satu media yang dapat dijadikan alat penyebaran informasi adalah suratkabar. Sangat disayangkan berbagai informasi HIV/AIDS di suratkabar masih belum Optimal dan masih sering tergelincir pada sensasional, vulgarisme, stigmatisasi dan melebih-lebihkan berita.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/ADS yang ditampilkan suratkabar Kompas, Republika dan Suara Pembaruan yang menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yang akan mengungkapkan secara eksplisit dan implisit isi suatu suratkabar.
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi informasi HIV/AIDS tertinggi didapat pada Kompas dan terendah pada Republika. Kecenderungan informasi HIV/AIDS Kompas dan Suara pembaruan didominasi berita sedangkan Republika didominasi rubrik opini. Kecenderungan berita HIV/AIDS di ketiga suratkabar didominasi berita biasa dan berorientasi realitas psikologis. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Kompas, seperti rubrik opini, reportase dan wawancara cenderung berorientasi mendukung Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Republika, seperti rubrik opini dan reportase cenderung berorientasi mengkritik Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. - Bebagai jenis infOrrnasi HIV/AIDS di Suara Pembaruan, seperti rubrik opini dan feature cenderung berorientasi netral terhadap Strategi Nasional PenangguIangan AIDS kecuali reportase dan wawancara yang cenderung berorientasi mendukung. Kompas lebih konsisten dalam penempatan halaman masalah. HIV/AIDS. Ketidaktepatan terminologi penulisan HIV/AIDS pada ketiga suratkabar tergolong cukup tinggi (41,6 persen).
Secara umum dapat digambarkan keputusan redaksional suratkabar sangat mempengaruhi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/AIDS di suratkabar, Peneliti mengharapkan adanya perhatian yang lebih proaktif dari para pemerhati dan instansi yang terkait dengan masalah HIV/AIDS. Diusahakan kerjasama yang langgeng dengan pihak pengelola suratkabar agar dapat meningkatkan mutu liputan HIV/AIDS.

Content Analysis Comparison Study of HIV/AIDS Information in Daily Newspapers, such as Kompas, Republika and Suara PembaruanThe effort to prevent and cope with the risk of HIV/AIDS disseminating among others are by providing right and accurate information to public. One of media being the tool of information spreading is newspaper. Unfortunately, various information on HIV/AIDS at newspapers are not optimum and still stick the sensational, vulgarism, stigmatization out and exaggerating.
This research is aimed at obtaining frequency information and preference of HIVIAIDS information published at daily Kompas, Republika and Suara Pembaruan by means of method of content analysis with qualitative approach that shall reveal the contained of a newspaper explicitly and implicitly.
Result of this research indicates the highest HIV/AIDS frequency information found out at Kompas and the lowest is obtained at Republika. The tendency of HIV/AIDS information contained at Kompas and Suara Pembaruan are dominated by news, the meanwhile, Republika is dominated by opinion heading. The tendencies of HIV/AIDS news at the all three newspapers are dominated by daily news and psychology reality oriented. Various kind of HIV/AIDS news at Kompas, namely, opinion heading, reporting, and interview tend to encouraging orientation of National Strategy of AIDS Prevention, but the feature is neutral oriented. Various kind of HIV/AIDS information at Republika, such as opinion heading and reporting inclined criticizes National Strategy of AIDS Prevention but the feature neutral oriented. Various kinds of HIV/AIDS information at Suara Pembaruan, such as opinion heading and feature tend to neutral orientation against National Strategy of AIDS Prevention but the reporting and interview tend to support. Kompas is more consistent in setting the pages on HIV/AIDS. Inaccuracies of using terminology on HIV/AIDS at the all three newspapers are high (41,5 percent).
In general, it can be described that newspaper editorial decision has impact on frequency and tendency information of HIV/AIDS at newspapers. The researcher expert that three will be a more proactive attention from the observers and related instance in HIV/AIDS matters. AIDS close and perpetuity relationship with newspaper organizer shall be made to improve HIV/AIDS coverage quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Budiati Pudjono
"Tujuan penelitian adalah diperolehnya informasi mengenai tingkat pengetahuan kaum remaja tentang AIDS, dan diperolehnya informasi mengenai bentuk media penyampaian informasi yang tepat/sesuai untuk sasaran kelompok remaja dalam upaya pencegahan AIDS. Penelitian ini bertujuan menyediakan data dasar untuk pengembangan intervensi pada tahap selanjutnya, dan bagi Depkes hasil analisis situasi ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pengembangan program KIE dalam upaya pencegahan AIDS. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur terhadap siswa-siswa SMA, kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian dimulai pada bulan September 1995 dan berakhir bulan Pebruari 1996, di wilayah Kotip Depok, Jawa Beret. Pemilihan daerah tersebut di samping faktor jarak dan biaya, karena Depok merupakan daerah Sub Urban yang terletak di perbatasan kota Jakarta. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA di Kotip Depok. Sedangkan sampelnya adalah tiga SMA yang diambil secara random, dan sebagai responden adalah 100 orang siswa yang diambil secara acak.
Hasil penelitan menunjukkan, bahwa secara umum pengetahuan responden tentang AIDS cukup memadai. Hampir semua responden (94%) tahu tentang AIDS, dan 99 % responden tahu bagaimana cara penularan AIDS. Mereka mendengar atau mengetahui AIDS dari televisi (87%) dan dari surat kabar/koran (82%). Walau demikian, masih terdapat responden (40%) yang tidak tahu bagaimana cara penularan AIDS yaitu AIDS dapat ditularkan melalui piring, sendok/garpu dan gelas yang dipakai bersama-sama dengan penderita AIDS; menggunakan WC/kamar mandi umum yang sama dengan penderita AIDS; dan bakerja bersama-sama dengan penderita AIDS. Di samping itu, juga terdapat 6% responden yang mengatakan bahwa AIDS adalah sepala penyakit kelamin dan penyakit karena kutukan Tuhan. Dari data yang diperoleh, pada umumnya responden tahu media cetak dan media elektronik. Sebanyak 82% responden memilih televisi sebagai media penyampaian informasi yang dianggap paling tepat/sesuai dalam upaya pencegahan AIDS, dan 39% responden mengatakan bahwa informasi AIDS sebaiknya ditayangkan pada acara siaran/laparan khusus. Sedangkan media surat kabar/koran merupakan urutan kedua yang dipilih responden (49%) untuk penyampaian informasi AIDS, dan 63% responden mengatakan sebaiknya dimuat pada kolom "informasi khusus tentang AIDS"."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cholifah
"Aids adalah salah satu penyakit yang dianggap dapat menghambat kelangsungan proses pembangunan karena umumnya yang diserang adalah kelompok usia produktif dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat penderita aids. Pers Indonesia yang dikenal dengan sebutan para pembangunan diharapkan ikut terlibat dalam menanggulangi atau menghambat penyebaran penyakit tersebut melalui pemberitaan atau tulisan yang bersifat informatif maupun persuasif. Beranjak dari uraian di atas, maka penelitian ini penulis beri judul INFORMASI AIDS DI SURAT KABAR IBUKOTA.
Subyek penelitian adalah tiga surat kabar ibukota yaitu Kompas, Poskota, dan Media Indonesia periode 24 Nopember sampai 31 Desember 1996. Jumlah tulisan yang dianalisis 50 tulisan. Metode yang digunakan adalah analisis isi. Kategori penelitian yaitu; kategori sumber informasi, sifat pemberitaan, kelengkapan unsur informasi, pemenuhan unsur informasi dasar. serta kategori karakteristik pemberitaan atau tulisan persuasif berdasarkan penggunaan imbauan. Teori yang digunakan adalah teori tentang komunikasi pembangunan dan komunikasi persuasif.
Hasil penelitian menunjukkan; Poskota dan Kompas banyak menggunakan sumber informasi pemerintah, Media Indonesia sebaliknya. Semua suratkabar yang diteliti lebih banyak memuat informasi aids dalam bentuk tulisan yang bersifat informatif dibanding persuasif. Masih banyak informasi aids yang dimuat oleh Poskota dan Media Indonesia yang tidak memenuhi unsur apa, mengapa, dan bagaimana baik dalam tulisannya yang bersifat informatif atau persuasif. Sedangkan untuk Kompas, ketidaklengkapan unsur informasi hanya ditemui pada tulisan yang bersifat informatif. Ketiga suratkabar umumnya jarang memuat ketiga informasi dasar sekaligus dalam satu tulisan. Da1am menyajikan tulisan yang bersifat persuasif, Kompas banyak menggunakan imbauan rasional, Poskota banyak menggunakan imbauan humor, sedangkan Media Indonesia banyak menggunakan gabungan antara imbauan emosional dan rasional.
Kesimpulan penelitian, informasi aids yang dimuat oleh ketiga suratkabar ibukota belum bersifat mendasar. Di samping itu. pers Indonesia ternyata belum banyak berperan sebagai pers pembangunan mengingat informasi yang disampaikan lebih banyak bersifat informatif. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Septianauli D.
"Saat ini angka HIV/AIDS tinggi pada remaja. Hal inj mungkin dikarenakan rendahnya pemahaman remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan di Indonesia masih ada anggapan bahwa pendidikan seks itu tabu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adalcah hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan pendidikan seks yang dipcroleh. Penelitian ini dilakukan di SMU Lab School Jakarta dengan jumlah responden 70 orang yang merupakan siswa di SMU tersebut.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen kuesioner. Analisis data yang digunakan adaiah distribusi iiekuensi clan Chi-Square untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini adlah tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS clengan pendidikan seks yang diperoleh (p value 0,4'?3; oL=0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5502
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Hayati Ifroh
"Pemerintah Indonesia menargetkan standar pengetahuan remaja tentang HIVAIDS di Kabupaten/Kota sebesar 95%. Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia berdasarkan data Dinas Kesehatannya tahun 2012, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di Kota Samarinda baru mencapai 25,5%. Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kampanye kesehatan Aku Bangga Aku Tahu di Kota Samarinda dengan menggunakan media bantu KIE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi media audiovisual berupa film animasi Aku Bangga Aku Tahu dan diskusi kelompok dalam meningkatkan pengetahuan HIV-AIDS pada remaja di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Samarinda. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang terdiri dari 80 subjek penelitian. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari 2014 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh subjek penelitian. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan intervensi, kelompok intervensi dan kontrol mengalami peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Peningkatan pengetahuan remaja tentang HIVAIDS pada kelompok intervensi adalah sebesar 22,41% dan peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS pada kelompok kontrol adalah sebesar 21,6%. Selain itu, tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan nilai pengetahuan tentang HIV-AIDS antara kelompok intervensi (melalui pemutaran film dan diskusi kelompok) dan kelompok kontrol (melalui pemutaran film).

The Indonesian government has a target of 95% adolescents to have knowledge about HIV-AIDS throughout Indonesia. East Kalimantan, as one of the provinces in Indonesia, based on data from The Departement of Health in 2012 showed that the level of adolescent's knowledge Samarinda reached 25.5%. Based on these data, the Department of Health in East Kalimantan implemented the health campaign Aku Bangga Aku Tahu in Samarinda by using teaching aids.
This study aims to determine the effectiveness a combination of audiovisual media Aku Bangga Aku Tahu and discussion groups to improve knowledge about HIV-AIDS among adolescents in SMAN 1 and SMAN 3 Samarinda. The study design used was quasi experimental on the primary data consisted of 80 research subjects. The study was conducted on January 2014 using self administered questionnaire by research subjects. Data analysis are univariate and bivariate analysis by using the Wilcoxon and Mann Whitney.
The results showed that after the intervention, both intervention and control groups experienced an increase in knowledge about HIVAIDS. The increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the intervention group amounted to 22,41% and the increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the control group was 21,6%. In addition, there is no statistically significant difference in the change in the value of knowledge of HIV-AIDS among the intervention group (film screening and group discussion) and control group (film screening).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rina Febriyanti
"The knowledge about HIV/AIDS disease is not the important thing to make an ODHA to increase pursuance antiretroviral therapy. This research was a correlative researched and used 21 cross sectional design which has a purpose to know relation between the levels of knowledge with pursuance. The sample in this research was 42 ODHA. Sampling technique which is used in this research was purposive sampling. Thirteen (591%) of ODHA had the high level in knowledge and had high level in pursuance.
The result of statistic test (p=1.000) >α, so HO fail no receivable. The conclusion from this research, there was not relation between the levels of knowledge about HIV/AIDS disease with pursuance of ODHA to Antiretroviral therapy. The result from this research can be used for give input to ODHA be more pursuance. Recommend for next research to add respondent and area wider.

Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS tidak dapat menjadi satu-satunya acuan ODHA dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 42 ODHA. Sebanyak 13 responden (59,1%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=1.000. sehingga Ho gagal ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tingkat kepatuhan menjalani terapi ARV di POKDlSUS RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada ODHA untuk Iebih patuh dalam pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah responden dan memperluas area penelitian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5828
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Luthfiana
"Skripsi ini membahas tentang perilaku berisiko HIV/AIDS pada pekerja bangunan di Proyek World Class University. Salah satu kontributor utama penyebaran global HIV adalah migrant workers Tujuannya untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku berisiko HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan dengan desain Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja yang ada berjumlah 316 orang, dan sampel yang diambil berjumlah 100 orang. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2012. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik individu, pengetahuan dan sikap tidak ada hubungan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS. Pengetahuan dengan p=0,865 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS.

This thesis discusses the risk behaviors of HIV / AIDS on the construction workers at the World Class University Project. One of the main contributors to the global spread of HIV are migrant workers. Aim to find out if there is relationship of knowledge, attitudes and risk behaviors of HIV / AIDS. The research was conducted by Cross Sectional design with quantitative approach. The study population was all workers who have totaled 316 people, and samples taken of 100 people. Retrieval of data held in March-April 2012. Data analysis included univariate and bivariate analysis. These results indicate that individual characteristics, knowledge and attitudes no association with risk behaviors for HIV / AIDS. Knowledge with p = 0.865 showing no significant relationship between knowledge of risk behavior for HIV / AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tahan Uji Astuti
"Aids merupakan penyakit inveksi yang disebabkan oleh virus HIV dimana proses penularan dan penyebarannya dewasa ini semakin meluas. Penanganan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak mengingat fénomena gunung es yang ada pada penderila HIV/AIDS saal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anrara tingkat pengetahuan dan persepsi lerhadap HIV/AIDS Desain penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan sampel sebanyak 97 orang pengunjung di rumah sakit Internasional Bintaro, Tangerang pada bulan Mei 2008. Dari hasil analisa P value sebesar 0, 018. Nilai ini Iebih kecil dari alfa yang ditetapkan sebesar 0, 05. Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi terhadap HIV/AIDS Harapan dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan pengunjung rentang HIV/AIDS dan peningkatan persepsi pengunjung menjadi persepsi yang positif terhadap HIV/AIDS
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5701
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyatmi
"AIDS merupakan bentuk paling berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan injeksi HIV stima dari masyarakat dan petugas kesehatan masih trerjadi, salah satu kelompok petugas kesehatan tersebut adalah perawat.
Perawat adalah anggota multidisiplin yang memberikan perawatan kepada pasien HIV/AIDS Pemberian perawatan yang optimal kepada pasien HIV/AIDS hanya dapat diberikan apabila perawat mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang baik pula diharapkan perawat mempunyai Persepsi positif dalam merawat pasien HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Persepsi perawat dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini diadakan di Rumah Sakit Internasional Bintaro pad a bulan mei 2008.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif koreIasi dengan jumlah responden 118. Dari analisa data didapatkan p sebesar 0, 02. Nilai ini lebih kecil dari a yang sudah ditetapkan sebesar 0, 05.
Hasil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan persepsi perawat dalam merawat pasien HIV /AIDS. Dari penelitian ini diharapkan perawat dapat menyadari bahwa dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan pada pasien HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5676
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>